Mengapa ada dua versi doa Bapa Kami?

Dalam Injil, tercatat ada dua versi doa Bapa Kami  yaitu yang tercatat dalam Injil Matius (Mat 6:9-13) dan Lukas (Luk 11:2-4). Teks doa Bapa Kami yang kita kenal sekarang adalah yang diambil berdasarkan Injil Matius. Namun pertanyaan yang sering timbul adalah mengapa teks Bapa Kami yang digunakan  umat Katolik tidak mengikutsertakan kalimat “sebab milik-Mulah segala kekuasaan dan kemuliaan untuk selama-lamanya”? Berikut ini penjelasannya:[1]

Teks “sebab segala kekuasaan dan kemuliaan…. dst” sering dikenal dengan sebutan Doksologi. Di Kitab Suci kita melihat kebiasaan untuk menutup doa-doa dengan kalimat pujian singkat untuk memuliakan Tuhan. Contoh doksologi juga ada pada doa Daud (lih. 1Taw 29:10-13). Orang-orang Yahudi biasa menggunakan kalimat doksologi untuk menutup doa-doa pada zaman Tuhan Yesus.

Di Gereja perdana, umat Kristen yang hidup di timur Kerajaan Romawi menambahkan doksologi “sebab milik-Mulah segala kekuasaan ….” dalam teks Injil tentang doa Bapa Kami ketika mendaraskannya dalam Misa Kudus. Bukti dari kebiasaan ini ditemukan dalam teks Didache (Ajaran dari keduabelas rasul), sebuah tulisan di abad pertama, tentang ketentuan moral, penyembahan dan ajaran Gereja. Juga, ketika menyalin Kitab Suci, para penyalin Yunani kadang menambahkan doksologi ke dalam teks asli Injil tentang Bapa Kami. Namun demikian, kebanyakan teks dewasa ini tidak menyertakan doksologi, atau menempatkannya di catatan kaki, atau memberi catatan bahwa teks tersebut adalah tambahan di kemudian hari terhadap teks Injil. Teks Kitab Suci yang resmi digunakan oleh Gereja Katolik, yaitu Vulgata, the Douay-Rheims, the Confraternity Edition, dan the New American Bible, tidak pernah memasukkan teks doksologi ini.

Di bagian barat wilayah Kerajaan Romawi dan dalam ritus Latin, kita melihat pentingnya doa Bapa Kami dalam Misa Kudus. St. Hieronimus (w 420) memperlihatkan penggunaan doa Bapa Kami dalam Misa, dan St. Gregorius (w 604) menempatkan pendarasan doa Bapa Kami setelah Kanon dan sebelum Pemecahan roti. St. Ambrosius (w 397) merenungkan arti dari “rezeki pada hari ini” dalam konteks Ekaristi kudus. Dengan nada yang sama, St. Agustinus (w 430) melihat doa Bapa Kami sebagai penghubung yang indah antara Ekaristi kudus dan pengampunan dosa. Dalam semua contoh, Gereja melihat doa yang sempurna ini yang diberikan Tuhan kepada kita sebagai cara yang layak untuk persiapan bagi Komuni kudus. Namun tak ada dari bukti ini mengikutsertakan kalimat doksologi.

Yang menarik adalah, teks bahasa Inggris dari doa Bapa Kami yang kita gunakan sekarang, mencerminkan versi yang diharuskan oleh Raja Henry VIII—ketika ia masih berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik—yang berdasarkan Kitab Suci versi Inggris yang dibuat oleh Tyndale (1525). Kemudian di tahun 1541—setelah secara resmi memisahkan diri dari Bapa Suci—Raja Henry VIII mengeluarkan edict yang berkata, “Yang Mulia yang kini merasakan keanekaragaman dari terjemahan-terjemahan (dari Bapa Kami, dst) telah menyebabkan terjemahan yang seragam tentang Bapa Kami, Aku Percaya, dst… untuk ditentukan, dengan menghendaki agar semua yang di bawahnya mempelajari dan menggunakan [terjemahan] yang sama dan memerintahkan semua imam, wakil imam, dan imam pembantu untuk membacakan dan mengajarkan yang sama kepada umat mereka.” Saat itu, versi Inggris Bapa Kami tanpa doksologi menjadi diterima di seluruh dunia yang menggunakan bahasa Inggris, meskipun terjemahan Kitab Suci di tahun-tahun yang kemudian, termasuk Douay Rheims (1610) dan King James (1611) mempunyai terjemahan doa yang berbeda pada Injil Matius….

Di masa pemerintahan Raja Edward VI, Buku Doa Umum (edisi 1549 dan 1552) dari Gereja Inggris tidak mengganti perkataan dalam doa Bapa Kami maupun menambahkan doksologi. Namun demikian, ketika Ratu Elisabet I naik tahta (1558-1603) dan terdapat gerakan untuk menghapuskan jejak Katolik dalam Gereja Inggris, doa Bapa Kami diubah untuk menyertakan teks doksologi.

Maka di sini, terlihat bahwa Gereja Katoliklah yang setia kepada teks Injil tentang doa Bapa Kami, sedangkan gereja-gereja Protestan telah menambahkan sesuatu dari tradisi kepada perkataan Yesus.

 


[1]Sumber: Fr. William Saunders, “Who Add the Doxology?” ref: https://www.ewtn.com/library/ANSWERS/DOXOLOG.HTM

SEE ALL Add a note
YOU
Add your Comment
 

Doa St. Thomas Aquinas

Allah Pencipta segala sesuatu, Sumber terang dan kebijaksanaan yang sejati, asal mula segala makhluk, curahkanlah seberkas cahaya-Mu untuk menembus kegelapan akal budiku. Ambillah dariku kegelapan ganda yang menyelimutiku sejak lahir, suatu ketidak-mengertian karena dosa dan ketidak-tahuan. Berilah kepadaku, pengertian yang tajam dan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan benar dan mendasar. Karuniakanlah kepadaku talenta untuk menjelaskan dengan tepat dan kemampuan untuk mengutarakannya dengan saksama, luwes dan menarik. Tunjukkanlah bagaimana aku memulainya, arahkanlah perkembangannya dan bantulah sampai kepada penyelesaiannya. Kumohon ini demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Review Kursus

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.Â