Katekismus Gereja Katolik: Doa Bapa Kami, Doa yang Paling Sempurna

2559    “Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik.”[1] Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau “dari jurang” (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan (Bdk. Luk 18:9-14). Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis.[2]

2857    Ketiga permohonan pertama dari Bapa Kami menyangkut kehormatan Bapa: pengudusan nama-Nya, kedatangan Kerajaan-Nya, dan pemenuhan kehendak ilahi-Nya. Keempat permohonan yang lain mengemukakan kepadaNya persoalan yang menyangkut kehidupan kita: semoga Ia memberi makanan kepada kita, menyembuhkan kita dari dosa, dan mendampingi kita dalam perjuangan kita untuk memenangkan yang baik atas yang jahat.

2858    Kalau kita memohon: “Dimuliakanlah nama-Mu,” kita masuk ke dalam keputusan Allah. Nama-Nya, yang untuk pertama kali diwahyukan kepada Musa dan kemudian melalui Yesus, harus dimuliakan oleh kita dan di dalam kita serta di dalam setiap bangsa dan setiap manusia.

2859    Di dalam permohonan kedua, Gereja terutama mendoakan kedatangan kembali Kristus dan kedatangan Kerajaan Allah secara definitif. Ia juga berdoa untuk pertumbuhan Kerajaan Allah pada kehidupan kita “hari ini”.

2860    Dalam permohonan ketiga kita mohon kepada Bapa, semoga Ia mempersatukan kehendak kita dengan kehendak-Nya, supaya terpenuhilah keputusan keselamatan-Nya dalam kehidupan dunia.

2861    Dalam permohonan keempat “berilah kami “, kita mengutarakan dalam persekutuan dengan saudara-saudari kita kepercayaan kita sebagai anak kepada Bapa di surga. “Rezeki” berarti makanan duniawi yang perlu bagi kehidupan kita semua. Ia juga menandakan roti kehidupan, Sabda Allah dan tubuh Kristus. Ia diterima “hari ini” dari Allah sebagai makanan hakiki yang tidak dapat diganti, yakni perjamuan pesta dalam Kerajaan Allah yang diantisipasi dalam Ekaristi.

2862    Permohonan kelima meminta kerahiman Allah untuk kesalahan kita. Ini hanya dapat meresap di hati kita, apabila kita sudah mengampuni musuh-musuh kita menurut contoh Kristus dan dengan bantuan-Nya.

2863    Dengan kalimat “Janganlah masukkan kami ke dalam percobaan” kita memohon kepada Allah, supaya jangan membiarkan kita masuk ke jalan yang menuju dosa. Permohonan ini meminta roh pembeda dan kekuatan; memohon rahmat, supaya tetap waspada dan tabah sampai akhir.

2864    Dalam permohonan terakhir “Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat” orang Kristen berdoa bersama Gereja kepada Allah, supaya Ia menampilkan kemenangan atas “penguasa dunia”, setan, yang sudah diperoleh melalui Kristus. Setan adalah malaikat yang secara pribadi berontak terhadap Allah dan keputusan keselamatan-Nya.

2865    Melalui “Amin” kita mengungkapkan “Fiat” kita menyangkut ketujuh permohonan itu: “jadilah demikian”.

 


[1]St. Yohanes dari Damaskus, De fide orth. 3,24: PG 94, 1089C.

[2]Bdk. Agustinus, Sermon. 56,6,9.

SEE ALL Add a note
YOU
Add your Comment
 

Doa St. Thomas Aquinas

Allah Pencipta segala sesuatu, Sumber terang dan kebijaksanaan yang sejati, asal mula segala makhluk, curahkanlah seberkas cahaya-Mu untuk menembus kegelapan akal budiku. Ambillah dariku kegelapan ganda yang menyelimutiku sejak lahir, suatu ketidak-mengertian karena dosa dan ketidak-tahuan. Berilah kepadaku, pengertian yang tajam dan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan benar dan mendasar. Karuniakanlah kepadaku talenta untuk menjelaskan dengan tepat dan kemampuan untuk mengutarakannya dengan saksama, luwes dan menarik. Tunjukkanlah bagaimana aku memulainya, arahkanlah perkembangannya dan bantulah sampai kepada penyelesaiannya. Kumohon ini demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Review Kursus

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.Â