Apakah spiritualitas Kristiani?

Ciri-ciri dari Spiritualitas Katolik adalah: [1]

(1) Spiritualitas Tritunggal Mahakudus yang berpusat pada Kristus.[2]  Kristuslah yang menciptakan hidup spiritual: 1) sebab di dalam Dia, Allah Bapa menyatakan diri-Nya[3] oleh kuasa Roh Kudus. Oleh karena itu spiritualitas tergantung dari semua pengajaran Kristus; 2)  karena hanya di dalam nama Kristus kita diselamatkan (Kis 4:12). Allah Bapa telah menciptakan kita sesuai dengan gambaran-Nya; dan menginginkan agar kita selalu tinggal di dalam kasih-Nya yang tak terhingga sebagaimana ditunjukkan oleh Kristus dengan wafat dan kebangkitan-Nya, untuk menghapus dosa-dosa kita (1Yoh 4:10).

(2) Melalui Kristus menuju kesatuan dengan Allah Tritunggal: Karena Kristus adalah Pribadi kedua di dalam kesatuan Tritunggal Mahakudus, maka jika kita bersatu dengan Kristus, kita pun akan bersatu dengan Allah Tritunggal. Oleh Kristus, kita diangkat menjadi anak-anak Allah (Rm 8:15), dan dipersatukan dengan Tuhan sendiri; Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Jadi, persatuan kudus kita dengan Allah Tritunggal adalah tujuan hidup kita.  Persatuan ini, yang membawa kita pada keselamatan kekal adalah suatu karunia atau pemberian, bukan karena usaha manusia (Ef 2:8).

(3) Keikutsertaan di dalam misteri Paska Kristus: Misteri Paskah Kristus adalah penderitaan, wafat, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke Surga. Keikutsertaan dalam misteri Paskah Kristus dicapai dengan bantuan rahmat Tuhan, oleh iman, kasih, dan nilai-nilai Kristiani lainnya. Spiritualitas Katolik tidak terlepas dari Salib Kristus,[4] penderitaan, dan kesadaran diri akan dosa-dosa kita yang membawa kita pada kebangkitan di dalam Dia. Karena misi Keselamatan Kristus diperoleh melalui Salib, maka sebagai pengikut-Nya, kita pun selayaknya mengambil bagian dalam penderitaan itu, terutama dengan kesediaan untuk terus-menerus bertobat dan mau menanggung penderitaan—yang diizinkan Tuhan terjadi di dalam hidup kita—demi keselamatan sesama, agar kita pun dapat mengambil bagian di dalam kemuliaan-Nya. Jika kita hanya mau mengambil bagian dalam ‘kemuliaan’ tanpa mau mengambil bagian dalam ‘penderitaan’, kita tidak menerapkan Injil dengan seutuhnya.

(4) Berdasarkan kesaksian akan kasih Tuhan: Kitab Suci bukan hanya wahyu Tuhan, tapi juga pernyataan akan pengalaman manusia di dalam wahyu Tuhan itu. Apa yang dialami oleh Adam dan Hawa, Bapa Abraham, Ayub, Bunda Maria, Rasul Petrus dan Paulus, dapat dialami oleh kita semua.

(5) Disertai kesadaran akan dosa dan belas kasihan Tuhan: Spiritualitas Katolik berlandaskan atas keyakinan akan kasih Tuhan di atas segalanya  yang mampu mengubah segala sesuatu. Tuhan mengasihi kita, dan jika kita membuang segala dosa yang menghalangi kita untuk menerima kasih-Nya, dan dengan iman dan doa, kita dapat sungguh diubah, dikuduskan, dan dimampukan untuk  berbuat baik.

(6) Mengarah pada kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Allah: Spiritualitas ialah cara untuk mencapai tujuan akhir, yaitu Surga. Oleh karena itu, spiritualitas harus senantiasa mengarahkan seseorang pada kehidupan kekal yang dijanjikan Allah.

(7) Melihat Bunda Maria sebagai contoh teladan: Spiritualitas Katolik menerima segala kebijaksanaan Tuhan yang selalu menggunakan peran pengantara, yaitu Musa, para nabi, Yohanes Pembaptis, dan terutama Bunda Maria untuk menyelenggarakan karya keselamatan-Nya. Karya Tuhan yang ajaib juga nampak dalam mukjizat keperawanan Maria. Melalui ketaatan dan kesediaan Maria, Allah menganugerahkan rahmat yang tiada batasnya, yaitu kelahiran Yesus Kristus, Penyelamat kita di dunia.

(8) Mengacu pada Gereja-Nya, Gereja Katolik: Karunia keselamatan diberikan Kristus melalui Gereja-Nya, yang menghadirkan kembali Misteri Paska-Nya—yaitu wafat Kristus,  kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke Surga. Terutama dalam Ekaristi,[5] kita dipersatukan dengan Tubuh dan Darah, Jiwa dan Ke–ilahian Kristus. Inilah cara yang dipilih Allah untuk mengangkat kita menjadi serupa dengan Dia. Untuk inilah, Kristus mendirikan Gereja Katolik untuk melanjutkan karya Keselamatan-Nya di dunia sampai akhir zaman. Demikianlah, spiritualitas Kristiani tak terpisahkan dengan Gereja Katolik.

Gereja, yang bersatu dengan Kepala-Nya yaitu Kristus, merupakan sumber dan sarana yang meneruskan rahmat Tuhan. Rahmat Tuhan kita peroleh melalui sakramen-sakramen terutama Ekaristi; dan juga melalui ketaatan kepada para penerus Rasul Kristus yang telah dipilih olehNya. Gereja sebagai kesatuan (Komuni) manusia dengan Tuhan, selalu memperjuangkan martabat manusia, dan memperhatikan kesatuannya dengan para orang kudus; sebab melalui kesatuan ini Allah dimuliakan.

(9) Keseimbangan antara kodrat dan rahmat. Spiritualitas Katolik membedakan antara kodrat dan rahmat, akal budi dan iman, hal-hal kodrati dan adikodrati dan menggabungkan pembedaan ini ke dalam kesatuan subyek, yaitu seseorang atau orang-orang yang terlibat di dalamnya. Para Bapa Gereja mengajarkan bahwa benih Sabda telah ditemukan dalam berbagai budaya di dunia, sebagaimana Perjanjian Lama merupakan persiapan bagi penggenapannya oleh Kristus dalam Perjanjian Baru. Demikianlah rahmat dibangun atas kodrat, untuk menyembuhkan, menyempurnakannya dan mengangkatnya. Demikianlah ajaran Konsili Vatikan II, bahwa segala nilai-nilai yang baik yang terdapat dalam budaya atau agama lain, merupakan persiapan bagi Injil.[6]

Manusia diciptakan sebagai pribadi dan makhluk sosial. Karena itu, diperlukan keseimbangan antara kebutuhan manusia untuk menyendiri dalam keheningan dan memusatkan perhatian kepada Tuhan dalam doa; dan kebutuhan dalam kebersamaan dengan komunitas/ orang lain. Demikian pula diperlukan keseimbangan antara dimensi fisik dan rohani dalam kehidupan, kontemplatif dan aktif, liturgi dan pelayanan atau misi.

 


[1]Diterjemahkan dan disederhanakan dari tulisan Douglas G. Bushman, S.T.L., Foundation of Catholic Spirituality, Institute for Pastoral Theology, Ave Maria University, 2006, p. 35-37.

[2]St. Paus Yohanes Paulus II, dalam Redemptoris Hominis   7, menulis, “Jiwa kita diarahkan pada satu arah, pada satu-satunya arah akal budi, kehendak dan hati – menuju Kristus Penyelamat kita, menuju Kristus, Sang Penyelamat manusia. Kita berusaha untuk mengarahkan pandangan kita kepada Dia—sebab tidak ada keselamatan di dalam siapa pun selain dari Dia, Sang Putera Allah…”

[3]Kristus dan Allah Bapa adalah satu (Yoh 10: 30; 14: 9-11).

[4]Hal ini sangat nyata dalam pengajaran Rasul Paulus, “Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (1 Kor 2:2).

[5]Lih. KGK 1085 dan 1362, “Ekaristi adalah kenangan akan Paska Kristus yang menghadirkan dan mempersembahkan secara sakramental kurban satu-satunya dalam liturgi Tubuh-Nya yaitu Gereja.”

[6]Lih. KGK 843.

SEE ALL Add a note
YOU
Add your Comment
 

Doa St. Thomas Aquinas

Allah Pencipta segala sesuatu, Sumber terang dan kebijaksanaan yang sejati, asal mula segala makhluk, curahkanlah seberkas cahaya-Mu untuk menembus kegelapan akal budiku. Ambillah dariku kegelapan ganda yang menyelimutiku sejak lahir, suatu ketidak-mengertian karena dosa dan ketidak-tahuan. Berilah kepadaku, pengertian yang tajam dan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan benar dan mendasar. Karuniakanlah kepadaku talenta untuk menjelaskan dengan tepat dan kemampuan untuk mengutarakannya dengan saksama, luwes dan menarik. Tunjukkanlah bagaimana aku memulainya, arahkanlah perkembangannya dan bantulah sampai kepada penyelesaiannya. Kumohon ini demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Review Kursus

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.