Ada sebagian orang percaya bahwa Yesus disalib di tiang dan bukan dipaku di tiang berbentuk salib. Sebenarnya fakta bahwa Yesus benar- benar disalibkan [artinya dipaku di tiang berbentuk salib] sesungguhnya tertulis dalam Kitab Suci, dan dapat dipelajari dari fakta- fakta sejarah.
1. Dari Kitab Suci:
Yesus berkata: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” (Mat 20:18-19)
“Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.” (Mat 27:31-32, lih. Mrk 15:20-21, Luk 23:26)
“Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.” (Matius 27:38, lih. Mrk 15:27-28)
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya, (Luk 23:33, lih. Yoh 19:18)
“Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.” (Mat 27:42)
Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” (Luk 24:4-7)
2. Dari tulisan Bapa Gereja
a. St. Ignatius dari Antiokhia (35-117)
“Aku memuliakan Yesus Kristus, Tuhan yang telah melimpahi kamu dengan kebijaksanaan sedemikian…. Tentang Tuhan kita, kamu telah sepenuhnya yakin bahwa Ia adalah keturunan Daud menurut kemanusiaan-Nya, dan Sang Putera Allah menurut kehendak dan kuasa-Nya; bahwa Ia sungguh lahir dari seorang Perawan dan dibaptis oleh Yohanes agar segala pelaksanaan hukum dapat digenapi oleh-Nya (Mat 3:15); bahwa di dalam tubuh-Nya Ia sungguh-sungguh dipakukan di kayu salib demi kita, di bawah pemerintahan Pontius Pilatus dan Herodes, sang tetrakh, yang dari kisah Sengsara-Nya itu kita adalah buahnya, sehingga melalui kebangkitan-Nya, Ia dapat membangkitkan untuk sepanjang segala abad, sebuah standar bagi para orang kudus dan umat beriman di dalam satu tubuh Gereja-Nya, baik itu di kalangan orang Yahudi ataupun non- Yahudi.” (St. Ignatius of Antioch, Letter to the Smyrnaeans, Ch. 1)
b. St. Yustinus Martir (100-165)
“Jika, dengan demikian Bapa menghendaki agar Kristus mengambil bagi-Nya kutuk atas seluruh umat manusia, dengan memahami bahwa, setelah Ia disalibkan dan wafat, Ia akan membangkitkan Dia, mengapa kamu mempertanyakan tentang-Nya, yang taat untuk menderita semuanya ini menurut kehendak Bapa, seolah Ia dikutuk, dan bukannya malah menangisi dirimu sendiri?….” (St. Justin Martyr, Dialogue with Trypho, ch. 95)
3. Dari fakta sejarah
a. Sejarah mencatat bahwa penyaliban merupakan salah satu cara hukuman mati yang dilakukan di Persia, Seleusia, Carthage dan Roma sekitar abad 6 BC sampai abad 4 AD.
Tahun 337 hukuman penyaliban ini dihapuskan oleh Kaisar Konstantin di Roma. Memang istilah ‘crucifixion‘ dapat mengacu kepada hukuman siksaan di tiang ataupun pada pohon, namun juga dapat berarti pemakuan pada kombinasi palang kayu tiang terdiri dari tiang vertikal dan horizontal. Jika palang horizontal digunakan maka narapidana tersebut dipaksa untuk memanggulnya di bahunya, yang kemungkinan sudah luka- luka karena cambukan, ke tempat penyaliban. Sedangkan tiang vertikalnya umumnya sudah ada di tempat penyaliban. Kitab Suci mengatakan, bahwa setelah didera/ dihajar (lih. Luk 23:16) Yesus dibawa keluar untuk disalibkan, dan kemudian Simon dari Kirene dipaksa untuk membantu memikul salib Kristus (lih. Mrk 15: 21, Luk 23:16). Maka kita ketahui di sini bahwa Yesus disalibkan dengan pada tiang dengan palang mendatar/ horizontal, sebab palang inilah yang dipikul-Nya dan oleh Simon yang kemudian membantu-Nya.
b. Josephus (37-100), seorang sejarahwan Yahudi pada abad awal menuliskan beberapa cara penyiksaan dan posisi penyaliban pada sekitar keruntuhan Yerusalem di abad pertama.
Terdapat banyak cara penyaliban, namun yang umum adalah dengan palang salib horisontal tepat di di atas tiang sehingga membentuk huruf “T” atau palang tersebut diletakkan sedikit ke bawah seperti yang umum dikenal oleh kita umat Kristiani sebagai salib Kristus.
Josephus menuliskan demikian:
“Sekarang, sekitar waktu ini, Yesus, seorang yang bijak, kalau itu benar/ lawful memanggilnya sebagai manusia; sebab ia adalah seorang pembuat mukjizat, seorang guru bagi orang- orang yang menerima kebenaran dengan suka cita. Ia menarik kepadanya banyak orang Yahudi maupun non- Yahudi. Ia adalah Kristus. Dan ketika Pilatus, atas dorongan para pemimpin di antara kita, telah menghukumnya ke salib, mereka yang mengasihinya tidak meninggalkan dia; sebab ia menampakkan diri kepada mereka pada hari ketiga; seperti dinubuatkan oleh para nabi tentang hal ini dan sepuluh ribu hal ajaib lainnya tentang dia. Dan suku Kristen, yang mengambil nama darinya, tidak punah sampai hari ini…” (Josephus, Antiquities of the Jews, XVIII, 3:8-10)
Tulisan- tulisan pertama yang menjabarkan tentang penyaliban Yesus tidak secara khusus menyebutkan bentuk salib-Nya, tetapi tulisan-tulisan sekitar tahun 100 menyebutkan salib Kristus tersebut berbentuk T (huruf Tunani ‘tau’, seperti dituliskan dalam Surat Barnabas bab 9) atau komposisi palang vertikal dan horizontal, dengan sedikit tonjolan di atas- nya (lih. Irenaeus (130-202) Adversus Haereses II, xxiv,4). Ini cocok dengan penjabaran Mat 27:37, yang menuliskan bahwa di atas kepala Yesus, terpasang tulisan, “Inilah Yesus Raja orang Yahudi”.
c. Penemuan terkini tentang penyaliban adalah melalui penemuan arkeologis dari penggalian tahun 1968 di sekitar arah timur laut Yerusalem.
Ditemukan sebuah sisa- sisa jenazah seorang laki- laki, yang diidentifikasikan sebagai Yohan Ben Ha’galgol, yang meninggal tahun 70 AD. Analisa yang dilakukan oleh Hadassah Medical School, menyatakan bahwa luka-luka di tubuhnya seuai dengan yang dikisahkan sebagai luka- luka pada penyaliban Kristus. Penemuan lainnya adalah yang juga berasal dari abad pertama, dengan penemuan tulang kaki dengan paku, yang ditemukan di Yerusalem, yang kini disimpan oleh Israel Antiquities Authority di Israel Museum, juga menggambarkan luka- luka di kaki akibat penyaliban.
d. Bukti dari Kain kafan Turin (The Shroud of Turin), yang selengkapnya dapat dibaca di situs ini, silakan klik.
Pihak Vatikan memang belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang keotentikan kain kafan Turin ini, namun dari data- data yang dapat kita baca mengenai penyelidikan sains tentang kain ini, semakin menunjukkan bukti yang cukup kuat bahwa kain ini bukan merupakan produk forgery/ pemalsuan dari abad pertengahan.
Dari informasi yang dapat kita baca di link di atas, kain kafan Turin diyakini sebagai kain yang membungkus jenazah Yesus pada saat Ia dikuburkan. Menurut fakta sejarah, kain ini pertama ditemukan di dinding kota Edessa (antara tahun 525-544) ketika kota itu diserang pasukan Persia. Sebelum kejadian itu tidaklah diketahui dengan pasti kisah dari kain Turin ini. Menurut sejarahwan Ian Wilson, yang mempelajari tradisi dan tulisan- tulisan pada abad awal, kemungkinan murid Yesus yang bernama Addai [Yudas Thaddeus] membawa kain kafan ini dari Yerusalem ke Edessa atas permintaan Raja Akbar V, yang pada saat itu sakit keras. Namun kemudian cucu dari Raja Akbar V tersebut menyerang umat Kristen, sehingga kain tersebut hilang ataupun disembunyikan. Kisah tentang Raja Akbar V ini dimuat dalam catatan sejarah Eusebius. Selanjutnya, berabad kemudian kain kafan ini ditemukan kembali oleh seorang prajurit Perancis, Geoffrey de Charny (1349), yang diperolehnya dari Konstantinopel.
Sejarah menunjukkan bahwa telah diadakan berkali- kali pemeriksaan akan keotentikan kain kafan dan gambar yang tercetak pada kain tersebut, yang padanya ‘tercetak’ gambar tubuh seorang laki- laki dengan luka- luka penyaliban. Jadi terdapat dua jenis gambar pada kain itu, yaitu bercak darah yang disebabkan oleh luka- luka; dan gambar rupa manusia yang bukan disebabkan oleh bercak darah. Asal gambar ini tidak dapat dijelaskan menurut para ahli yang telah meneliti kain kafan tersebut. Yang jelas, gambar itu bukan hasil pencetakan/ lukisan, dan bukan pula berasal dari darah atau karena persentuhan dengan tubuh manusia. (lih. Ray Rogers, Comments on the Book, The Resurrection of the Shroud by Mark Antonacci, 2001, p.4)
Melalui gambar tersebut, terdapat bukti luka- luka sebagai berikut:
1. Luka cambukan, sebanyak 120 buah (menurut Giulio Ricci 220 buah). Walaupun batas pencambukan menurut hukum Yahudi adalah 40, namun kemungkinan prajurit Romawi tidak mengikuti aturan ini, atau cambukannya terdiri dari tiga cabang sehingga semuanya berjumlah 120 cambukan.
2. Luka pada mahkota duri di kepala
3. Luka bekas paku di tangan dan kaki.
Mengenai luka di tangan, gambarnya sudah pernah kami tayangkan di sini, silakan klik.
4. Memar di muka, fraktur di hidung, luka besar di pipi kanan, luka di bawah mata kanan sehingga membuat mata kanan menutup, darah dari kedua lubang hidung, dan pipi sebelah kiri.
5. Luka besar di bahu, akibat memikul salib. Ini cocok dengan deskripsi bahwa Yesus memikul palang salib horizontal di bahu-Nya ke Golgota, walau di tengah jalan Simon dari Kirene dipaksa oleh para serdadu untuk membantu-Nya.
6. Tidak ada tulang-Nya yang dipatahkan. Luka paku 7 inci terlihat pada kakinya.
7. Luka pada lambungnya, karena tikaman.
3. Kesimpulannya: dari ayat- ayat Kitab Suci maupun fakta sejarah, kita ketahui bahwa Yesus disalibkan di tiang yang terdiri dari palang vertikal dan horisontal (bentuk salib), jadi bukan ‘hanya’ pada tiang/ pohon vertikal.
Demikianlah sekilas yang dapat saya tuliskan tentang pertanyaan anda. Suatu saat nanti mungkin Katolisitas akan menuliskan tentang hasil penelitian Kain kafan Turin ini secara lebih mendetail. Memang di saat yang lalu ada laporan yang bernada skeptikal tentang kain ini, namun berdasarkan penelitian terakhir, cukup banyak ditemukan bukti- bukti yang mendukung keotentikan kain ini, setidaknya mematahkan argumen bahwa gambar pada kain ini hanya karya artis pada jaman Abad Pertengahan.
Catatan:
Informasi tentang Kain Kafan Turin, disarikan dari:
- Dr. Leoncio A Garza-Valdes, The DNA pf God? Newly Discovered Secrets of the Shrouds of Turin, (New York: Berkley Books, 1999)
- C. Bernard Ruffin, The Shrouds of Turin, Our Sunday Visitor Publishing, Huntington, Ind. 1999, pp- 26-27.
- Dr. Frederick T. Zugibe, The Cross and the Shroud, (Minnesota, Paragon House: 1981)
saya percaya akan apa yang tertulis dalm P baru dan P lama serta tradisi dan ajaran gereja katolik dengan mempergunakan akal budi saya yang fana dan iman sbg anugerah ilahi dari Tuhan Yesus sebagai kebenaran iman….. [Dari Katolisitas: diedit….]
Shalom Ibu Ingrid, Terima kasih atas tanggapan ibu kepada pertanyaan dari Kevin N yang saya kira adalah penganut ajaran baru yaitu Jehovah Witnesses. Penjelasan dan argumen ibu Ingrid menurut kacamata saya adalah lebih meyakinkan bukan sekedar dapat dibuktikan dari sudut sejarah bahkan dapat ditelusuri sehingga ke zaman gereja perdana malah tak terlepas dari sudut teologis dan biblis. Saya kira Saudara Kevin sedang berusaha menegakkan benang yang basah dalam mempertahankan agamanya yang baru wujud sekitar seratusan tahun demi untuk melawan gereja yang dijanjikan Kristus yang sifatnya takkan dikalahkan oleh neraka sekalipun. Buat tim, tetaplah berjuang melawan heretisme dalam menegakkan panji panji… Read more »
Anda menulis : https://katolisitas.org/saksi-yehuwa-bukanlah-saksi-kristus/comment-page-2#comments Shalom Tha, Yang dapat kami katakan adalah aliran Saksi Yehuwa mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kristiani, karena mereka tidak percaya bahwa Kristus adalah Tuhan. Namun demikian, Saksi Yehuwa bukan gereja setan, karena biar bagaimanapun pusat ibadah mereka bukan setan. Simbol mereka adalah menara pelihat (watchtower), dan mereka menentang simbol salib, karena menurut mereka Yesus tidak wafat di salib. Tentang topik ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Di artikel ini Anda menunjukkan ayat-ayat yang menyatakan bahwa Yesus mati di Salib. Saya pribadi percaya bahwa Yesus mati pada Salib. Dan tidak ada masalah ketika… Read more »
Shalom Kevin N, Sebenarnya bukti sejarah secara konsisten menunjukkan bahwa Yesus wafat di kayu salib, yang terdiri dari tiang vertikal dan horizontal, sehingga ini sejalan dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Seseorang yang disalibkan memang dapat juga dikatakan bahwa ia “digantung” di tiang, sebab dengan disalibkan, orang itu otomatis juga tergantung di tiang salib. Tetapi orang yang digantung di tiang, belum tentu dapat diartikan bahwa ia disalibkan, sebab kata tiang tidak langsung mengartikan bahwa itu adalah tiang salib. Apakah yang terjadi pada Yesus, disalibkan atau digantung? Sebagaimana telah disebutkan di atas, silakan klik, baik ayat-ayat Kitab Suci, maupun bukti… Read more »
Apakah benar Yesus wafat disalib ? Kajian atas teks-teks Injil Kanonik begitu pula dalam naskah-naskah kuno justru menunjukkan Yesus tidak mati disalib. Ayat Matius 27 : 17 mengungkapkan pertanyaan Pilatus : ” Siapakah yang kamu suka aku lepaskan bagimu ? BARABBAS-kah atau YESUS YANG DIKATAKAN KRISTUS ? “. Akhirnya yang dilepas adalah ” BARABBAS ” dan yang disalib : YESUS YANG DIKATAKAN KRISTUS . Naskah Syriac mencatat nama ” BARABBAS ” dengan ” YESUS BARABBAS ” yang berarti : YESUS ANAK BAPA atau dalam istilah Kristiani : YESUS ANAK ALLAH . Sayangnya kata ” YESUS ” yang seharusya berdampingan dengan… Read more »
Shalom Arif Lewisape, Terima kasih atas komentar Anda. Silakan membaca tanya jawab ini terlebih dahulu – silakan klik. Anda menyatakan bahwa naskah-naskah kuno menuliskan bahwa Yesus tidak mati disalib. Mohon untuk menunjukkan naskah kuno mana yang Anda maksudkan dan pada tahun berapa naskah tersebut ditulis. Silakan membandingkan dengan tahun-tahun penulisan Kitab Suci Perjanjian Baru. Kalau Yesus tidak wafat namun menyatakan begitu banyak bukti tentang kematian-Nya (Mrk 15:37, lih. Mat 27:50, Luk 23:46, Yoh 19:30; Yoh 10:17; 1Kor 15:3; Mat 17: 22; Mat 20:19; Mat 26:2; Mrk 9:30; Mrk 10:33-34; Luk 18:32), maka Dia mengatakan kebohongan. Jadi ada dua kemungkinan bagi… Read more »
Pak Stefan Tay yang baik. Terima kasih atas reply-nya. Saya memahami pernyataan anda : ” Mohon untuk menunjukkan naskah kuno mana yang Anda maksudkan dan pada tahun berapa naskah tersebut ditulis. Silakan membandingkan dengan tahun-tahun penulisan Kitab Suci Perjanjian Baru”. Mungkin anda maksudkan adalah Injil Barnabas yang dalam penolakan penganut Kristen dikarang pada abad 16 atau abad ke 13. Saya tidak menggunakan Injil Barnabas untuk pernyataan saya melainkan justru dari Injil yang diakui kanonik oleh Gereja Kristen dan juga dari pernyataan pakar dari kalangan Kristen sendiri. Saya berpendapat pernyataan ayat-ayat Bibel/Alkitab tidak perlu dikaitkan dengan : YESUS BERBOHONG ATAU TIDAK.… Read more »
Shalom Arif, Terima kasih atas komentar Anda. Silakan untuk menunjukkan naskah-naskah kuno yang Anda maksudkan dan silakan menyebutkan ayatnya dan pada tahun berapa naskah-naskah tersebut ditulis. Silakan juga untuk menyebutkan adakah jemaat-jemaat perdana (sebelum abad 3) pernah mengutip naskah-naskah kuno tersebut yang menyatakan bahwa Yesus tidak mati disalib dalam tulisan-tulisan mereka. Dengan demikian, Anda juga dapat memperlihatkan naskah-naskah kuno yang Anda maksud. Kalau Anda tidak mempercayai injil-injil kanonik yang ditulis oleh para rasul sendiri: Yohanes, Matius, Markus menuliskan kotbah rasul Petrus, dan Lukas menuliskan pengajaran Rasul Paulus, maka apa yang mendasarkan keyakinan Anda bahwa naskah-naskah kuno tersebut lebih otentik dibandingkan… Read more »
Pak Stefan Tay,terimakasih atas reply-nya tertanggal 4 Januari 2013. Pada reply terdahulu – sebelum reply saya tertanggal 3 Januari 2013 – kalau tidak salah reply tertanggal 25 Desember 2012 saya ada menyebut “ naskah-naskah kuno “. Ternyata reply saya tertanggal 25 Desember 2012 tersebut baik untuk pak Stefan Tay, untuk Mbak Linda dan Bung Stefan, tidak muncul sama sekali dalam situs “katolisitas “ yang pak Stefan Tay asuh. Lalu saya membuat ulang reply pada tanggal 3 Januari 2013 untuk pak Stefan Tay saja. Dan ketika persis saya selesai membuat reply tanggal 3 Januari 2013 tersebut dan mengirimkannya, tiba-tiba ketiga reply… Read more »
Shalom Arif, Tidak menjadi masalah kalau Anda ingin membuktikan bahwa Yesus tidak mati di salib dari Injil kanonik. Oleh karena itu, silakan memberikan argumentasi bahwa Yesus tidak mati di salib dari Injil kanonik. Diskusi menjadi sulit kalau Anda memberikan tulisan dari beberapa ahli seperti Geroge Sale, Prof. Monte., Enoch Paul, Hunnar Samuelson dan menganggap tulisan mereka sebagai satu kebenaran. Ada banyak ahli Kitab Suci juga yang menulis tentang kebenaran Injil Kanonik. Namun, hal tersebut tidak perlu saya tuliskan di sini, karena tidak ada gunanya – menyadari bahwa Anda juga akan menolak tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa Yesus mati disalib. Kalau Anda… Read more »
Saya lanjutkan lagi reply saya tanggal 10 Januari 2013 sebagai tanggapan atas reply pak Stefan Tay tanggal 4 Januari 2013. Bagian yang sangat “ mengesankan “ dari reply pak Stefan Tay adalah ketika pak Stefan Tay berucap : Kalau Anda tidak mempercayai injil-injil kanonik yang ditulis oleh para rasul sendiri: Yohanes, Matius, Markus menuliskan kotbah rasul Petrus, dan Lukas menuliskan pengajaran Rasul Paulus, maka apa yang mendasarkan keyakinan Anda bahwa naskah-naskah kuno tersebut lebih otentik dibandingkan dengan Injil kanonik? Banyak orang mau berbohong demi satu keuntungan yang didapatkan dari kebohongannya. Kalau Anda menganggap bahwa penulis Injil telah memalsukan kehidupan Yesus,… Read more »
Shalom Arif Lewisape, Pertanyaannya yang saya ajukan sebenarnya sangat sederhana. Mengingat bahwa Injil-injil kanonik menceritakan hal-hal yang sungguh sangat berlainan dengan Injil seperti Barnabas, maka keduanya tidak mungkin sama-sama benar. Dengan demikian, kita harus memutuskan mana yang benar. Bagi Gereja Katolik, hal ini menjadi sangat jelas, mengingat manuskrip yang ada, yang juga terutama dari tulisan-tulisan Bapa Gereja di abad-abad awal yang mengutip Injil-injil kanonik dan tidak meragukan keaslian dari injil-injil tersebut. Tulisan dari para Bapa Gereja di abad-abad awal inilah yang juga menjadi parameter bagi Gereja untuk menentukan mana Injil-injil kanonik dan mana yang bukan. Semua orang bisa memberikan analisa… Read more »
Salam, Arif Lewisape Syukur pada Allah, anda begitu bersemangat mencari kebenaran dari kisah hidup Yesus Kristus, termasuk dengan berusaha membuktikan otentisitas dari Injil Kanonik. Semoga Allah menuntun kita pada kepenuhan kebenaran. Saya belum tahu terlalu banyak mengenai penulis-penulis yang menolak kenyataan bahwa Yesus disalib. Namun, saya akan mencoba berbagi apa yang saya miliki. Mengenai penyangkalan bahwa Yesus disalib atau tidak, Pak Stef sudah mencoba menanyakan naskah-naskah kuno yang menuliskan bahwa Yesus dari Nazareth tidak disalib, seperti yang Sdr. Arif klaim. Sdr. Arief dapat berfokus dengan membuktikan naskah-naskah kuno mana yang saudara maksud. Sebaliknya, saya menemukan beberapa tulisan kuno yang justru… Read more »
Terima kasih sekali pak Ioannes atas replynya. karena anda telah memberikan satu bahasan dalam paparan yang INTELEK dengan semangat penalaran yang baik dan santun sekali. Saya menghargai anda. Ada dua aspek yang menjadi focus bahasan anda. Pertama masalah PENYALIBAN YESUS SEBAGAI PERISTIWA SEJARAH dengan menyajikan tulisan kuno yang berisi“ kesaksian “ dan Flavius Josephus – Lucian dari Samosata dan Cornelius Tacitus . Kedua membicarakan tentang OTENTITAS INJIL. Saya akan menyajikan tanggapan saya dalam dua bagian sesuai dengan tema yang dibicarakan oleh anda. Sebelum saya masuk ke pembicaraan tentang kedua focus bahasan anda tersebut, saya menjelaskan dulu sebagai komentar atas pernyataan… Read more »
Salam, Arif Lewisape Terima kasih atas jawaban diskusi dari anda. Saya sungguh menghargai semangat anda menemukan Kebenaran. Jadi, maafkan saya karena cukup lama baru sempat berdiskusi kembali. Saya akan mulai dengan diskusi mengenai Injil Kanonik, seperti yang Arif sarankan. Pada kesempatan berikutnya, kita akan berdiskusi mengenai Naskah Kuno yang telah saya ajukan sebelumnya. Semoga diskusi ini dapat menuntun kita pada Kebenaran. Sebelum diskusi, saya ingin merangkum kesimpulan dari pokok bahasan Arif berdasarkan diskusi dengan saudara Stefan. Semoga saya tidak salah mengerti. Arif berpendapat bahwa Injil Kanonik menunjukkan bahwa sebenarnya yang disalib bukanlah Yesus yang asli (menurut Arif adalah Yesus Barabbas)… Read more »
Terima kasih atas reply pak Ioannes tertanggal 26 February 2013. Juga ucapan terima kasih atas penjelasan mengenai kalimat anda “ Namun, jika kita ragu keasliannya, kita masih dapat mencari informasi yang lebih meyakinkan ”yang ternyata tidak dimaksudkan bahwa anda juga menyimpan keraguan akan peristiwa penyaliban Kristus melainkan hanya gaya bahasa anda semata-mata yang menempatkan diri anda pada posisi saya (- yang berpendapat bahwa Yesus yang disalib bukanlah Yesus yang asli-). Tetapi anda tidak berbicara mengenai pernyataan anda : “ Dari sini kita dapat menduga bahwa penyaliban Yesus benar terjadi “, salah satu aspek yang menunjukkan keraguan. Mengapa anda harus menduga… Read more »
Salam, Arif Lewisape. Terima kasih atas tanggapan anda. Sebelumnya, saya mohon maaf karena menurut kebijakan Katolisitas, diskusi hanya dilakukan sebanyak 3 putaran. Ini disebabkan keterbatasan waktu dan tenaga. Kami masih harus menyediakan artikel dan berdiskusi dengan sangat banyak orang lain. Oleh sebab itu, ini akan menjadi tanggapan terakhir saya. Mohon maaf ya, semoga bisa dimaklumi. Berdasarkan tanggapan anda, sebetulnya anda lebih ingin berfokus pada Mat 27:15-26 yang menurut anda menunjukkan bahwa Yesus yang disalib bukanlah Yesus yang asli. Oleh sebab itu, saya akan berfokus pada ayat tersebut sesuai keinginan anda. A. Penyesuaian Nama Yesus dan Pewartaan Injil. Saya mulai dengan… Read more »
Kepada tim Katolisitas (para Imam, Pak Stef dan Bu Inggrid) yang terkasih. Ijinkan saya menanggapi posting dari saudara Arif Lewisape yang terhormat. Dear Arif, Saya tidak tahu anda dapat teori ini dari mana? karena sangat aneh, absurd, abstrak dan mirip teori konspirasi. Saya juga tidak tahu iman keyakinan anda apa. Namun saya ingin memberi tanggapan berdasarkan posting yang ditayangkan di website ini. Kami menyakini bahwa Tuhan Allah yang kami sembah tidak pernah berdusta, berbohong atau mengelabui manusia, karena tidak ada untungnya buat Dia. Allah tidak bisa menyangkal diri-Nya sendiri, yaitu melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hakekat, kodrat maupun karakter-Nya. jadi… Read more »
Shalom, Menanggapi persoalan yang ditanyakan oleh Pak Arif, kisah Penyaliban Kristus adalah rencana Allah sejak semula dari kisah Adam dan Hawa. Maka penyaliban Kristus itu adalah rencana Allah untuk MENEBUS keturunan Adam yang telah jatuh ke dalam dosa gara gara godaan Setan sang musuh yang berontak terhadap Allah. Setan dengan upayanya tidak mampu menghentikan rencana Allah yang mau menebus manusia lewat penyaliban dan kematian Kristus. Justeru kerana oleh saliblah, Kristus mengalahkan maut justeru kerananya jugalah Kristus telah mengalahkan setan dan balatenteranya. Untuk menafikan bukti historis, setan tidak mampu untuk memadamkan sebuah sejarah. Namun, jangan kita pernah lupa liciknya setan meniupkan… Read more »
Bu Linda yang baik. Saya menghargai keyakinan anda – ” Penyaliban Kristus adalah rencana Allah sejak semula dari kisah Adam dan Hawa. Maka penyaliban Kristus itu adalah rencana Allah untuk MENEBUS keturunan Adam yang telah jatuh ke dalam dosa gara gara godaan Setan sang musuh yang berontak terhadap Allah “. Tetapi ada satu hal yang dilupakan yaitu begitu banyak ” keyakinan dan kebenaran iman ” yang justru sangat bertolak belakang. Pada keadaan demikian, pasti memunculkan pertanyaan, MANA YANG BENAR ? Dihadapkan pertanyaan seperti itu, dibutuhkan kelapangan dada untuk mengkaji secara kristis. Kita tidak bisa hanya melempar pernyataan kepada pihak yang… Read more »
Bapak Arif, Saya tidak merasa keberatan dengan apa yang dikatakan oleh pihak seberang itu kerana bagi saya bagi mereka yang menolak karya PENEBUSAN dan KESELAMATAN Kristus itu adalah orang yang rugi. Orang orang yang cemburu melihat adanya PENEBUSAN dan KESELAMATAN yang telah diterima oleh orang orang Kristen kerana mengimani kematian Yesus di kayu salib. Anda boleh saja terus terusan dengan cara akademik menolak Kristus yang mati di kayu salib dengan berpihak pada orang orang seberang namun kenyataannya pengasas agama orang seberang itu juga BUKAN merupakan SAKSI MATA daripada kejadian penyaliban itu melainkan HANYA MENDENGARNYA DARI ‘WAHYU’ yang di sampaikan oleh… Read more »
Terima kasih atas reply dari Mas Stefan. Tentu saja yang saya kemukakan bukan teori dari mana-mana apalagi mirip TEORI KONSPIRASI, yang saya tidak tahu maksudnya. Yang pasti yang saya mengungkapkan berdasarkan kajian teks-teks Injil-Injil kanonik ditambah dengan pernyataan para pakar Bibel sendiri. Saya menghargai keyakinan anda sebagai seorang Katolik, yang tentu banyak berbeda dengan Protestanisme ketika anda berkata : ” Kami menyakini bahwa Tuhan Allah yang kami sembah tidak pernah berdusta, berbohong atau mengelabui manusia, karena tidak ada untungnya buat Dia. Allah tidak bisa menyangkal diri-Nya sendiri, yaitu melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hakekat, kodrat maupun karakter-Nya. jadi kalau Allah… Read more »
Shalom Arif, Terima kasih atas komentar Anda kepada salah satu pembaca katolisitas. Menurut saya, diskusi akan lebih terfokus kalau Anda dapat menentukan topik diskusi, seperti: “Otentitas dari Injil-injil kanonik” atau “Membuktikan Yesus tidak disalib dari Kitab Suci”. Untuk mendasarkan kebenaran bahwa Injil kanonik tidak dapat dipercaya dari orang-orang yang Anda sebut sebagai pakar Bible, sesungguhnya perlu dikaji lebih jauh, karena ada banyak pakar Kitab Suciyang juga menyatakan otentisitas dari Kitab Suci, apalagi kalau hal tersebut juga ditunjang dari tulisan-tulisan jemaat perdana sebelum abad 4. Anda ingin memberikan argumentasi berdasarkan Mrk 15:6-15; Luk 23:17-25; Yoh 18:39-40, bahwa yang dilepaskan oleh Pilatus… Read more »
Apakah kain kafan Yesus ditemukan
[dari katolisitas: Silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik.]
Saya ada persoalan yang ingin pihak katolitas memberi jawapan.Saya punya teman dahulunya seorang penganut katolik.disebabkan dia terlalu banyak persoalan dalam dirinya lalu mengikuti jehovah.Dia sering memberikan saya artikel2 dari jehovah.Diantara teman saya itu dengan saya sering bercanggah pendapat dan pengertian.Persoalannya kini adalah Saya percaya Yesus kristus itu mati di kayu salip dan teman saya itu percaya kristus mati di Kayu.Sebenarnya , Apakah Yesus itu mati di Kayu Salip atau dikayu?Bagaimana harusnya saya menjelaskan pada teman saya berdasarkan ajaran alkitab Tuhan.Juga dia menyatakan , Dalam alkitab tidak ada menyatakan Tanda salib.Bolehkan terangkan makna tanda salib.
Shalom Judieth, Tentu saja ada banyak bukti dari Kitab Suci dan catatan sejarah bahwa Tuhan Yesus mati di kayu salib dan bukan ‘hanya’ mati di tiang kayu. Hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Umumnya paham bahwa Yesus wafat di tiang ini diajarkan oleh para Saksi Yehuwa/ Jehovah witnesses. Saya mengajak anda untuk membaca artikel ini: Saksi Yehuwa bukan saksi Kristus, di sini, silakan klik, untuk mengetahui lebih lanjut tentang topik ini. Sedangkan untuk makna Tanda Salib, sudah pernah dibahas panjang lebar di sini, silakan klik. Silakan juga membaca renungan tentang makna salib sebagai tanda kasih Allah di… Read more »
Salam kasih kepada Yth,
Ibu Inggrid dan Pak Stef
Sehubungan dengan salib ini, dimana kita bisa mencari bukti otentik/ilmiah mengenai bentuk salib ini. Pertanyaan ini sehubungan dengan ‘pertanyaan’ penganut saksi yehuwa, mereka percaya bahwa Jesus wafat di tiang siksaan (bukan berbentuk salib). Saya agak kesulitan mencari bukti ilmiah untuk pertanyaan mereka ini.
Salam kasih
Yohanes S G
[Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]