Tuhan Mengubahku Menjadi Manusia Baru

Dari Editor:

Berikut di bawah ini adalah sebuah kisah nyata dari seorang sahabat, yang sengaja tidak kami cantumkan namanya, demi menjaga privasinya dan keluarganya. Kami merasa, kesaksian ini sungguh indah, sebab ini adalah salah satu contoh cerita kehidupan, yang menunjukkan bahwa betapa Tuhan memakai segala cara untuk membawa anak-anak-Nya untuk kembali kepada-Nya. Diperlukan juga kerendahan hati untuk kembali kepada Tuhan, namun pada saat kita kembali kepadaNya, Ia yang adalah Allah Maha Pengampun dan berbelas kasih akan menerima kita kembali dan melimpahi kita dengan kasih dan rahmat….
Sahabat, terima kasih atas kesediaanmu untuk berbagi kesaksian iman dengan kami di
www.katolisitas.org. Semoga Tuhan selalu memberkati.

Semoga kesaksian hidupnya ini dapat memperkuat iman kita semua ….
Apakah anda mempunyai kesaksian iman tentang pertobatan anda kembali kepada Tuhan Yesus? Kirimkanlah kepada kami di: katolisitas [at] gmail.com
(Catatan: Katolisitas.org berhak untuk menampilkan, tidak menampilkan, maupun mengedit semua artikel yang masuk ke meja redaksi).

Tuhan mengubahku menjadi manusia baruHidupku yang dulu

Saya bukan berasal dari keluarga Katolik. Keluarga saya mulai dari orang tua, paman, dan tante saya hampir semuanya beragama Buddha. Maka saya pun dulu beragama Buddha, ikut agama orang tua. Saya menjadi Katolik sebelum saya menikah. Awalnya, saya hanya ikut-ikutan saja, karena ingin ikut calon istri saya saat itu, dan asal seiman dengan dia. Karena prinsip hidup saya waktu itu adalah, agama hanyalah suatu ajaran agar manusia itu beradab, karena kalau tanpa agama yang mengekang tingkah laku manusia, manusia itu bisa jauh lebih sadis dan lebih kejam dari binatang. Jadi saat itu saya tidak sungguh- sungguh mengenal Tuhan, sehingga saya tidak juga menghargai segala karunia kasih-Nya.

Sebenarnya, kasih Tuhan yang saya alami dalam hidup saya sudah sangat banyak tapi karena prinsip saya di atas, saya sama sekali tidak merasakannya. Segala keberhasilan saya itu saya anggap sebagai hasil kemampuan saya, bukan berkat dari Tuhan. Kesombongan saya membuat saya berpikir bahwa segala karunia dan berkat Tuhan yang saya terima adalah hasil jerih payah saya sendiri. Sampai suatu saat saya sadar dan bertobat, dan beginilah ceritanya.

Awalnya kehidupan perkawinan saya baik-baik saja: sayang istri, sayang anak-anak dan orangtua. Saya dikaruniai seorang istri yang sangat perhatian dan pengertian, dan sangat mengasihi saya. Seiring dengan kesuksesan usaha saya, mulailah saya masuk ke dunia malam dimana awalnya adalah untuk menjamu/ ‘entertaint’ para supplier dan para pelanggan. Bersama dengan teman bisnis saya, mulailah saya menjelajah dari satu karaoke ke karaoke lain. Saya merasa, dengan menjamu mereka maka saya bisa merasa akrab dengan mereka, sehingga bisa memperlancar usaha saya. Pada saat itu, istri saya tidak curiga. Ia sangat pengertian dan percaya pada saya; namun sayangnya, saya malah menyalah gunakan segala kebaikannya.

Dosa menghancurkan segalanya

Karena sering ikut teman-teman dalam kehidupan malam, suatu hari saya dipaksa mencoba ecstasi. Awalnya saya pura-pura terima kemudian saya buang, namun lama-lama hal ini diketahui oleh mereka. Suatu hari di ulang tahun teman saya itu, saya dipaksa menelan pil ekstasi. Sejak itu mulai rusaklah kehidupan saya, dan saya mendapati diri saya terjerumus ke lubang yang semakin dalam. Mungkin di antara para pembaca di sini juga sudah ada yang tahu bagaimana akibat dari pergaulan dengan kehidupan malam. Pada kesempatan ini, saya ingin menghimbau teman-teman sekalian, janganlah mau coba-coba sekali-kali masuk ke dalam dunia hiburan malam. Dunia malam dapat menyebabkan kehancuran hubungan kita dengan keluarga dan Tuhan.

Saya yang awalnya hanya pergi ke hiburan malam dua kali sebulan, terus menjadi satu kali seminggu, dan akhirnya saya menemukan diri saya terjerumus ke dunia malam hampir setiap hari. Teman-teman saya ada yang sampai tidak tahan melihat kelakuan saya, sehingga saya ditegur dan disuruh mengaku dosa pada istri saya. Saya begitu takut, karena saya tahu bahwa saya telah berbohong begitu banyak kepada istri saya yang begitu penuh pengertian dan mengasihi saya. Namun, akhirnya suatu hari saya memberanikan diri, mengaku kepadanya segala kesalahan saya… Dan betapa hebatnya akibat yang harus saya hadapi! Ya, akhirnya ketakutan saya menjadi kenyataan, karena keluarga saya menjadi … hancur… hancur… dan hancur semuanya……. Istri saya begitu terpukul, ia merasa dikhianati, dan ya, semua memang salah saya. Kalau bukan karena anak-anak saya, mungkin istri saya segera minta cerai pada saat itu. Sayapun sebenarnya sangat terpukul melihat istri saya. Saya sampai tidak dapat mengerti akan diri saya sendiri, kenapa saya sampai hati menyakiti istri saya yang sedemikian mengasihi saya. Sebenarnya, apa yang saya cari? Mengapa saya jadi demikian tega kepadanya? Rasa sesal saya menggunung, dan ujungnya adalah putus asa. Perasaan saya saat itu seperti dunia runtuh.. Kiamat… sampai terbersit mau bunuh diri saja, karena apa lah artinya hidup ini kalau keluarga sudah berantakan semuanya….

Hari itu saya kabur dari rumah, rencananya mau bunuh diri dengan obat tidur di salah satu hotel. Namun karena terlalu kalut, dompet dan semuanya ketinggalan di rumah, sehingga saya tidak dapat menginap di hotel. Akhirnya saya pergi ke rumah teman saya. Inilah cara Tuhan bekerja untuk mencegah saya dari kehancuran. Melalui teman saya, keinginan untuk bunuh diri dibatalkan. Akhirnya saya menginap di rumahnya malam itu… Pada malam itu.. saya merasa sangat menyesal dengan segala tindakan saya selama ini… dan saya sungguh-sungguh bertobat… Dengan cucuran air mata, saya meminta pengampunan dari Tuhan, karena telah berdosa dan telah menghancurkan hati istri dan anak-anak saya. “Tuhan, ampunilah aku….Tuhan, masih adakah maaf bagiku?

Tuhan mengampuniku dan menjadikan segalanya baru

Akhirnya, saya tidak jadi bunuh diri. Kenapa saya ‘terselamatkan’ malam hari itu? Ini saya yakini adalah berkat doa istri saya kepada Tuhan Yesus. Ternyata malam itu istri saya juga tidak bisa tidur, karena merasa menyesal telah mengakibatkan saya kabur dari rumah. Dengan tetesan air mata, istri saya juga berdoa semalaman kepada Tuhan agar melindungi saya supaya selamat dan kembali ke rumah. Saudara-saudaraku, lihatlah betapa manjurnya doa seorang istri. Betapa tidak, sebab sebagai jawabannya, saya merasakan jamahan Tuhan pada malam hari itu……

Tuhan, aku bersyukur Engkau memberikan kepadaku istri yang begitu menyayangiku….. Kumohon, berikanlah kepadaku kesempatan lagi untuk mengasihinya seumur hidupku… Ijinkan aku membuktikan kepadanya betapa aku mengasihinya….” Ah, seandainya setiap suami di dunia ini dapat selalu mengasihi istrinya… Seandainya jangan sampai mengalami pengalaman seperti ini dulu baru tahu artinya mengasihi….

Saya teringat, betapa tertutupnya mata saya selama itu. Di karaoke, maupun di diskotik dan memang ada cewek-cewek yang bisa sangat perhatian, sangat enak diajak curhat dan sebagainya, dan tidak seperti istri yang di rumah sibuk mengurus anak-anak, dan tidak punya waktu untuk mendengar suami. Namun, sesungguhnya itu bukan alasan bagi suami untuk menyeleweng. Sebab menurut saya, para wanita di karaoke/diskotik itu hanya ber-akting, karena ingin mendapatkan sesuatu alias uang. Sebenarnya menyalahkan istri karena terlalu sibuk mengurus anak-anak dan rumah tangga, hanyalah alasan saya saja… Betapa saya menyadari ke-egoisan saya selama ini, tanpa memikirkan istri dan anak-anak saya. “Tuhan, ampunilah aku…”

Walaupun tekad bertobat sudah bulat, namun ternyata tidaklah semudah membalik telapak tangan. Sesuatu yang telah hitam tidaklah dapat saya ubah menjadi putih hanya dalam semalam. Semuanya perlu proses, dan setelah kejadian itu, masih banyak cobaan yang saya alami. Saya mengalami jatuh bangun dalam kehidupan iman saya. Iblis tidak menyukai, kalau saya berpaling darinya. Dia masih berusaha untuk selalu menarik saya kembali. Namun saya bersyukur kepada Tuhan, karena kasih-Nya lebih besar dari semua godaan yang saya alami. Kasih-Nya telah menjaga dan menyelamatkan saya dan keluarga saya. Ia memampukan saya untuk teguh berpegang pada iman dan tekad saya untuk bertobat.

Tuhan menunjukkan kepada saya untuk membuka hati dan menerima kehadiran Yesus. Setelah menerima sakramen Tobat, dan dengan doa, dan bertekun dalam Sabda Tuhan, hubungan saya dengan Tuhan menjadi lebih akrab. Bergabung dengan komunitas di Paroki meningkatkan hubungan saya dengan Tuhan dan sesama. Saya mengalami sendiri, bahwa komunitas membantu saya untuk terus kuat berjalan dalam iman. “Terima kasih, Tuhan, atas rahmat pengampunan-Mu….

Tuhan membimbingku

Hari demi hari saya jalani bersama Tuhan. Setiap pagi, saya berlutut di pojok doa di rumah saya, dan saya berdoa memohon kepada Tuhan Yesus untuk menjaga saya sepanjang hari, agar saya tidak terjerumus ke dalam dunia malam lagi. Memang, dengan memandang salib Yesus, saya menyadari akan besarnya kasih-Nya kepada para pendosa seperti saya. Ia rela menderita sedemikian hebatnya demi menebus dosa-dosa saya. Ya, dengan memandang Yesus yang tersalib, maka saya diteguhkan untuk tidak berbuat dosa lagi. Dan sungguh, Tuhan kita adalah sungguh Allah yang baik, setia dan penuh kasih. Setelah saya bertobat, Dia sungguh-sungguh memberikan rahmat dan berkat yang melimpah kepada saya dan keluarga saya. Sekarang, saya mengakui bahwa segala sesuatu yang ada pada saya adalah karunia. Semuanya adalah karena berkat kasih karunia Tuhan, dan bukan hasil jerih payah saya sendiri. Tuhan sungguh telah bermurah hati pada saya, dan saya tidak akan melupakan-Nya!

Satu hal yang paling saya syukuri adalah, Tuhan memulihkan keluarga saya. Bahtera rumah tangga saya yang retak karena dosa yang saya perbuat, Tuhan bentuk lagi menjadi indah. Saya tidak henti-hentinya bersyukur kepada Tuhan, karena Dia memberikan kepada saya istri yang mau menerima saya kembali dengan segala kekurangan dan masa lalu saya yang gelap. Saya bersyukur bahwa saya, seperti kisah anak yang hilang, telah kembali dan diterima oleh Allah Bapa. Saya hanya memohon kepada Tuhan, agar tidak pernah akan menyia-nyiakan lagi kesempatan yang Tuhan berikan pada saya: Ya, saya mau mengasihi Tuhan, mengasihi istri dan anak-anak yang telah Tuhan percayakan kepada saya. Saya bersyukur untuk rahmat sakramen Perkawinan yang telah mengikat kami, dan saya berjanji untuk mempertahankannya sampai akhir hidup saya. Saya tidak mau kembali hidup di dalam dosa, sebab hidup saya yang lama telah mati. Sekarang saya memiliki hidup yang baru bersama Tuhan. Terima kasih, Tuhan Yesus. Dimuliakanlah nama-Mu! Biarlah semakin banyak orang mengalami kasih-Mu dan memuji kebaikan-Mu.

“…kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama… supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Ef 4:22-24)

5 1 vote
Article Rating
12 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
oktavianus Bora Tamo Ama, S.Sos
11 years ago

Berbahagialah tiap orang yang mengandalkan YESUS dalam hidupnya setiap hari,
hidup dalam kasih merupakan kasih yang sudah TUHAN YESUS ajarkan, karena kasih tidak pemarah, lemah lembut, panjang sabar, berhikmat, tidak pendendam dan masih banyak yang TUHAN YESUS ajarkan kepada semua orang.

LOVE HERMAN
LOVE HERMAN
13 years ago

Saya bersyukur kerana menemui ruang ini. Tidak sebegitu mudah untuk dapatkan informasi tentang hal keagamaan dalam versi yang mudah difahami.
Artikel dalam ruang ini sangat membantu saya. Pada mulanya saya mencari tentang Devosi Kerahiman Ilahi/ Devine Mercy Prayer,
Saya walaupun sudah lama menganuti Katolik tetapi baru juga mengetahui tentang doa Devosi Kerahiman Ilahi ini.
Memang agak ganjil dan saya cuba membaca artikel tersebut dan bagaimana mendoakannya.
Ianya sangat bagus dan menenangkan.
Selain ini artikel ini juga menyedarkan saya tentang arti bermurah hati.
Terima kasih banyak banyak ya.
Semoga diberkati Tuhan hendaknya.

poNy
poNy
15 years ago

shalom ..

makasih pak ingrid…..betul..mungkin sy masih belum tahu bagaimana rencana TUHAN dalam hdp sya…apa yg pasti sy tahu setiap rencana TUHAN itu baik dan saya bersedia untuk menjadi alat bagi TUHAN..sememangnya itu adalah terbaik…

oya..saya cuma mahu bertanya mengenai doa yg pak ingrid saran kn utk saya…iaitu doa Kerahiman Ilahi (the Chaplet of Divine Mercy)…saya baru mendengar nama doa ini.sebelum ini tidak pernah…jadi saya tidak tahu bagaimana utk saya berdoa kerahiman ilahi???boleh bantu sy pak dimana saya boleh pelajari mengenai doa ini?

Ingrid Listiati
Reply to  poNy
15 years ago

Shalom PoNy,
Jika anda ingin mempelajari tentang devosi Kerahiman Ilahi, silakan anda klik di link ini. Di sana dijelaskan secara sekilas tentang asal usul devosi ini, dan bagaimana mendoakannya, yaitu di bagian Koronka Kerahiman Ilahi, silakan klik
Atau jika anda ingin mendoakannya dalam bahasa Inggris, yang dikenal sebagai The Chaplet of the Divine Mercy, silakan klik di link ini.
Doa ini sangat baik dan juga mudah dipelajari. Semoga andapun mengalami manfaatnya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati -www.katolisitas.org
PS: Saya seorang perempuan, jadi jangan memanggil saya Pak Ingrid, ya. :)

poNy
poNy
15 years ago

shalom….

ketika saya membaca artikel ni(sharing)..saya langsung teringat akan mama dan bapa saya yang ada di kampung….saya bayangkan dan imbas semula bagaimana hubungan mama dan bapa…yg selalu dingin..bergaduh sejak kami masih kecik….smpi la sy sudah mencapai umur 23…masih seperti dulu..wpun hanya ada sedikit perubahan…tetapi sy xpernah putus berdoa…supaya suatu saat…bapa dan mama menjadi lebih mengasihi satu sama lain…saya sangat sayang mereka….stiap kali saya tahu mereka bergaduh, saya hanya mampu menangis dan menangis….

saya tidak tahu pa yg harus saya buat…kecuali berdoa…

Ingrid Listiati
Reply to  poNy
15 years ago

Shalom PoNy, Ya, kita sebagai umat beriman, selayaknya tidak berputus asa, terus berdoa dan menaruh pengharapan kepada Tuhan. Doa anda yang didasari kasih dan air mata, akan sangat besar artinya. Sekarang mungkin kita belum sepenuhnya mengetahui rencana Tuhan, namun suatu saat nanti kita akan mengerti. Semoga PoNy memperoleh kekuatan dari Tuhan Yesus, dan dapat dipakai oleh Tuhan menjadi alat-Nya untuk membawa damai dan kasih kepada papa dan mama PoNy. Jika saya boleh menyarankan, jika anda dapat melakukan doa Kerahiman Ilahi (the Chaplet of Divine Mercy) yang diajarkan oleh St. Maria Faustina Kowalska. Doa itu sangat baik, entah bagi PoNy yang… Read more »

SALLY KURNIA
SALLY KURNIA
15 years ago

cerita pengalaman hidup ini tidak hanya pada 1org saja tetepi juga kepada semua org
berbahagialah org yang bisa berubah dan menjadi manusia baru/hidup yang baru..

Erwin
Erwin
15 years ago

Sharing iman menurut saya sangat menyentuh dan baek sekali buat perkembangan iman dan saya merasa setiap kali mendengar sharing iman bahwa Tuhan Yesus itu amat sangat baek sekali…
Nama Tuhan Yesus makin dipermuliakan…amin
Thanks for sharing..

Alfonsus
Alfonsus
15 years ago

saya sangt tersentuh oleh kisah hidup ini . terima kasih kepada yg telah membagikan pengelamanya. Selamat Natal 2008 dan selamat Tahun baru 2009

K. Paulus J.C
K. Paulus J.C
15 years ago

Shalom katolisitas

Kami mau menayakan apakah arti dan dalam konteks apa yang terkandung dalam ayat 1 Korintus 11 : 17-34
Mohon pencerahaannya dan sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih.-

Salam kasih,
K.Paulus J.C

Ingrid Listiati
Reply to  K. Paulus J.C
15 years ago

Shalom Paulus, Menurut George T. Montague, SM dalam bukunya "The Living Thought of St. Paul", Benzinger, 1976, p. 73, disebutkan bahwa secara umum masalah yang dihadapi oleh jemaat di Korintus pada abad para rasul adalah: masalah pemerosotan moral (karena Korintus adalah kota pelabuhan), masalah perpecahan dalam jemaat, yang berpengaruh juga pada upacara perjamuan dan Misa kudus, dan juga ketidakteraturan dalam penggunaan karunia karismatik dari Roh Kudus. Dalam hal ini, perikop 1 Kor 1:17-34 jelas menunjukkan problem yang kedua, yaitu perpecahan/ terkotak-kotaknya jemaat. Menurut "A Catholic Commentary on Holy Scripture", Dom Bernard Orchard. OSB, editor, 1953, p. 1093, dikatakan bahwa perikop… Read more »

John Lewi
John Lewi
15 years ago

Cerita2nya sangat menguatkan iman kita…
website ini merupakan sumber informasi yang sangat dibutuhkan umat

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
12
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x