Terang Tuhan menampakkan kemuliaan-Nya

[Hari Raya Penampakan Tuhan: Yes 60:1-6; Mzm 72:1-13; Ef 3:2-6; Mat 2:1-12]

Masih dalam suasana Natal, hari ini kita merayakan Penampakan Tuhan. Dulu, aku sempat bertanya dalam hati, “Kelahiran Tuhan Yesus sudah diperingati di hari Natal kemarin, mengapa kok baru hari ini dirayakan penampakan-Nya?” Baru kemudian kuketahui bahwa ‘Epifani’ penampakan Tuhan di sini, maksudnya adalah, kelahiran Kristus dinyatakan kepada seluruh bangsa, yang diwakili oleh para majus itu. St. Paus Leo Agung I mengajarkannya demikian, “Sebab sehubungan dengan keselamatan semua umat manusia- lah, kelahiran Sang Pengantara antara Allah dan manusia telah dinyatakan kepada seluruh dunia, ketika Ia masih tersembunyi di kota kecil itu. Sebab meskipun Ia telah memilih bangsa Israel, dan sebuah keluarga dari bangsa itu, yang daripadanya Ia mengambil kodrat manusia, namun Ia tidak menghendaki bahwa hari-hari setelah kelahiran-Nya menjadi tersembunyi dalam batas-batas sempit rumah ibu-Nya, tetapi menghendaki agar [kelahiran-Nya itu] dapat dikenali oleh semua orang, mengingat bahwa Ia berkenan lahir untuk semua orang. Maka, kepada ketiga orang majus itu, nampak sebuah bintang …. yang karena lebih terang dan berkilau daripada bintang-bintang lainnya, dapat dengan mudah menarik perhatian mata dan pikiran bagi mereka yang memandang kepadanya… Maka Ia yang memberi tanda, memberi pengertian tentangnya kepada yang memandangnya, dan menyebabkan penyelidikan tentangnya untuk dilakukan, … dan setelah penyelidikan dilakukan, [Ia] membuat diri-Nya sendiri ditemukan.” (Pope Leo the Great, Sermon 31, I )

Demikianlah nyata karya Allah, yang walaupun sederhana dan tersembunyi, namun juga tetap menampakkan kemuliaan dan keagungannya. Walaupun Yesus lahir di kandang yang sunyi, namun diiringi oleh paduan suara malaikat surgawi; walaupun lahir di malam gelap, namun diterangi cahaya bintang istimewa yang amat terang. Walaupun pada awalnya hanya sejumlah gembala setempat yang datang menyembah-Nya, namun kemudian para orang majus dari bangsa-bangsa lain pun datang dan memberi penghormatan kepada-Nya. Betapa dalam kebijaksanaan-Nya, telah sejak awalnya, Kristus menyatakan kerendahan-Nya sebagai manusia, namun juga kemuliaan-Nya sebagai Allah. Betapa kayanya rahasia penjelmaan Kristus Sang Putera Allah, saat Ia mengambil rupa manusia! “Rahasia itu, “ kata Rasul Paulus, “pada zaman dahulu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus” (Ef 3:5-6). Sebab janji Kristus untuk menyelamatkan semua bangsa yang percaya kepada-Nya, itupun telah nampak di hari-hari setelah kelahiran-Nya. Yaitu, saat para majus yang mewakili bangsa-bangsa itu datang, “masuk ke dalam rumah itu… dan sujud menyembah Dia” (Mat 2:11). Kedatangan para majus ini dan persembahan mereka kepada bayi Yesus, juga menggenapi apa yang telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya, yaitu bahwa para bangsa akan membawa emas dan kemenyan kepada-Nya, yaitu Sang Terang Tuhan yang menyatakan kemuliaan-Nya (lih. Yes 60:1-6).

Maka perayaan Epifani hari ini menggugah hati kita: Apakah hidup kita juga telah menampakkan Terang Tuhan dan menyatakan kemuliaan-Nya? Sebab dapat saja, kita telah sekian lama menjadi murid Kristus, dan tahun demi tahun merayakan Natal, namun hidup kita belum sepenuhnya menampakkan Terang Tuhan itu. Kita masih jatuh bangun untuk mengalahkan kegelapan dalam jiwa kita, yaitu segala bentuk kelemahan dan kecenderungan kita untuk berbuat dosa. Atau mungkin kita belum sungguh-sungguh menyatu dengan Sang Terang itu sehingga kita tidak selalu mampu untuk memancarkan Dia. Bagaikan korek api yang kalau tidak menyatu dengan sumber api juga tidak dapat menyala, demikian pula, kita tak mungkin bersinar, jika kita tidak menyatu dengan Sang Sumber Terang, yaitu Kristus sendiri. Oleh karena itu Gereja mengajak kita, terutama dalam keluarga, untuk kembali menimba kekuatan dari Sang Terang. Ada yang menandainya dengan membawa lilin-lilin untuk diberkati hari ini, yang kemudian dinyalakan di rumah setiap kali pada saat berdoa. Ada pula yang hari ini berdoa bersama keluarga dan menandai ambang pintu rumah dengan inisial nama para majus itu, dan memohon kepada Tuhan agar diberikan rahmat, kerendahan hati dan keberanian untuk selalu percaya kepada-Nya, mencari dan melaksanakan kehendak-Nya, seperti para majus itu. Apapun yang dilakukan, maksudnya adalah, kembali kepada Sang Terang, agar mampu meneruskan Terang itu kepada orang-orang di sekitar kita.

“Ya Tuhan, betapa aku rindu, agar segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari pada-Mu! Namun, bukalah dan gerakkanlah hatiku untuk mewujudkan bagian yang harus kulakukan agar rencana-Mu itu tergenapi. Buatlah aku melekat kepada-Mu, ya Tuhan, sehingga bersama-Mu, aku dapat mengusahakan kebaikan, keadilan dan cinta kasih, bagi orang-orang di sekitarku. Semoga dengan demikian, aku dapat memancarkan Terang-Mu dan kemuliaan-Mu. Amin.”

19/12/2018
Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.