Tentang Unitarianism

Pertanyaan:

ytk Bu Inggrid,

Apakah Ibu dapat menjelaskan sedikit tentang paham atau aliran universal unitarianism ? Apakah aliran ini juga menentang paham trinitas ataukah hanya ingin menyatukan semua aliran gereja dan agama ? Bgmn pendapat Ibu tentang John A. Buehrens yg banyak menulis buku2 yang berkaitan dengan paham tsb ?

andryhart

Jawaban:

Shalom Andryhart,

Berikut ini adalah penjelasan tentang aliran Unitarianism, yang saya sarikan dari New Catholic Encyclopedia, The Catholic University of America, book 14, p. 413- 414:

1. Definisi dan ciri- ciri Unitarianism

Unitarian adalah mereka yang menolak doktrin Allah Trinitas dan yang berpegang bahwa tidak ada pembedaan Pribadi- pribadi di dalam Tuhan. [Dengan demikian, Unitarian tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan, sebab mereka menganggap bahwa hanya Bapanya Yesus saja yang adalah Tuhan]. Yesus hanya dianggap sebagai seorang yang genius secara spiritual, seperti para nabi bangsa Yahudi. Tuhan tidak dianggap sebagai Pribadi adikodrati yang Mahakuasa, namun hanya sebagai kekuatan kebaikan yang dapat dilihat dari kekuatan dan keindahan alam, hukum moral, dan kehidupan manusia.

Maka para Unitarian tidak mementingkan doktrin. Mereka menganggap yang terpenting adalah perbuatan, dan bukan ajaran/ “deeds not creeds“. Mereka beranggapan bahwa jika doktrin/ ajaran digunakan sebagai pintu masuk ke suatu komunitas tertentu, maka itu akan mempersempit makna kepercayaan tersebut. Unitarian menganggap bahwa doktrin religius hanyalah merupakan suatu pernyataan spekulatif terhadap masalah- masalah yang tidak relevan daripada komitmen pribadi akan hal-hal yang nyata. Akibatnya, dalam komunitas Unitarian, para pelayan ibadah bertugas untuk membangun gereja/ jemaat sebagai komunitas religius yang menjadi sarana pemuasan (fulfillment) bagi individu dan kehidupan sosial [dan bukan menjadikan jemaat sebagai sarana untuk membawa kepada keselamatan sebagaimana yang dinyatakan di dalam doktrin/ ajaran tersebut].

Dengan demikian para Unitarian tidak menolak tradisi, tetapi mereka tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang suci karena generasi sebelumnya menganggap demikian. Mereka menekankan keterbukaan terhadap apapun yang mereka pandang baik, entah dari Perjanjian Lama ataupun dari koran hari ini. Maka perbedaan pendapat di antara mereka, bukan saja dihormati tetapi malah disebut sebagai sumber pemahaman yang baru dan lebih baik.

Ciri lain dari Unitarianism adalah pemerintahan gereja secara demokratis, yang dikenal dengan sebutan, “congregational polity.” Maka gereja lokal dianggap sebagai gereja yang lengkap, yang segala keberadaan dan kuasanya tergantung dari suara anggota-anggotanya, dan semua urusan diatur menurut aturan yang disetujui. Tidak ada liturgi dalam ibadah mereka, yang ada adalah lagu pujian dan pembacaan Kitab Suci, doa dan khotbah yang dianggap utama.

2. Asal usul dan sejarah terbentuknya

Unitarianism umumnya dipahami sebagai hasil dari Reformasi Protestan di abad ke- 16, namun sebenarnya benih- benih prinsip Unitarian sudah ada di abad- abad sebelumnya, pada semua ajaran sesat di abad- abad sebelum Reformasi, yang menentang ajaran Trinitas, dosa asal, penebusan oleh Tuhan Yesus Kristus, Pengadilan Terakhir. Tokoh- tokohnya contohnya adalah: Michael Servetus (1553), Faustus Socinus (1539-1604), Franz David (1510-1579), John Biddle (1615-1652).

3. John A. Buehrens

John A. Buehrens adalah seorang Unitarian yang menjadi presiden/ pemimpin tertinggi Unitarian Universalist Association dari tahun 1993- 2001. Maka tak mengherankan jika ia mengarang/ menuliskan buku- buku tentang paham Unitarianism ini.

4. Tanggapan dari sisi iman Katolik

Ajaran Unitarianism yang menentang Trinitas, adalah ajaran yang menyimpang dari kebenaran Wahyu Allah yang dinyatakan di dalam Kitab Suci. Kitab Suci jelas mengajarkan kepada kita tentang ke- Allahan Yesus, yang pernah dibahas di artikel- artikel ini:

Mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan?
Kristus yang kita imani= Yesus menurut sejarah
Yesus Tuhan yang dinubuatkan para nabi
Inkarnasi adalah Imanuel, Allah beserta kita
Yesus sungguh Allah sungguh manusia

Sedangkan tentang Allah Trinitas, silakan klik di sini.

Nampaknya ada perbedaan prinsip di sini, para Unitarian menganggap kebenaran sebagai sesuatu yang relatif, bisa berubah- ubah tergantung pandangan setiap orang, sedangkan Gereja Katolik mengajarkan bahwa yang namanya Kebenaran itu sifatnya harus obyektif dan tidak berubah dan tidak ada pertentangan di dalamnya, karena sumbernya Allah, yang tidak berubah dan tidak ada pertentangan di dalam-Nya. Menurut pandangan saya pribadi, konsep Kebenaran yang sifatnya obyektif ini lebih sesuai dengan akal sehat, sebab jika Kebenaran bisa berubah-ubah, sesungguhnya tidak layak disebut Kebenaran lagi. Atau dua hal yang bertentangan tidak mungkin dapat dikatakan keduanya benar. Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan Diri-Nya sebagai Kebenaran (Yoh 4:16) itu mengatakan bahwa Ia tetap sama, dulu, sekarang dan selamanya (lih. Ibr 13:8). Sebaliknya, pemahaman seseorang tentang sesuatu bisa berubah- ubah menurut selera dan latar belakangnya. Untuk hal yang sama, dua orang bisa mempunyai pandangan yang saling bertentangan, katakanlah satu mengatakan A dan yang lain B. Jika A arahnya ke kiri dan B ke kanan, tidak mungkin dapat dikatakan keduanya benar. Unitarian menganggap bahwa Yesus bukan Tuhan sedangkan umat Kristen lainnya, termasuk Katolik percaya bahwa Yesus itu Tuhan- walaupun Ia juga sungguh manusia. Sesungguhnya, dengan logika Unitarian sendiri, kedua pandangan ini dapat dikatakan sama- sama benar (karena mereka menganut Kebenaran yang bersifat relatif), tetapi lihatlah, bukankah ini malah bertentangan dengan prinsip ajaran Unitarian sendiri yang mengatakan bahwa mereka menolak (menganggap salah) ajaran tentang Trinitas, dan bahwa Yesus adalah Tuhan.

Kita dapat melihat bahwa pola pikir Unitarianism ini yang menganggap kebenaran adalah sesuatu yang relatif, sesungguhnya ada di banyak aliran yang berkembang sekarang ini di mana- mana. Dengan pola pikir ini, mereka berpikir bahwa Kebenaran adalah sesuatu yang boleh dengan bebas diciptakan oleh manusia, dan bukannya sebagai Wahyu Allah yang diberikan kepada manusia melalui Kristus dan dilestarikan oleh para rasul dan para penerus mereka. Dengan pemikiran ini, keselamatan dipandang sebagai sesuatu yang dapat diusahakan sendiri oleh manusia (oleh perbuatan baik semata tanpa iman), dan bukan karena karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Bukankah ini juga bertentangan dengan yang diajarkan oleh Kitab Suci (lih. Flp 2:8-9).

Pemikiran tentang Kebenaran yang sifatnya relatif inilah yang dianggap sebagai kesalahan di jaman modern, seperti yang pernah dibahas di dokumen ini (silakan klik di judul berikut):

Dominus Iesus
Penjelasan tentang Dominus Iesus

Demikian, semoga ulasan di atas berguna bagi kita semua. Semoga Roh Kudus membimbing kita agar kita dapat membedakan manakah ajaran yang berasal dari Tuhan, dan manakah yang berasal dari manusia.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

3.4 5 votes
Article Rating
3 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Agustinus Takndare
Agustinus Takndare
13 years ago

AJARAN KITAB SUCI

“Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam Kristus” (2Kor 5:19)

“Kasih Allah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita” (Rm 5:5).

Mari kita perhatikan baik-baik dua ayat diatas, dimana Allah bertindak, dalam Kristus, dan oleh Roh Kudus. Jadi karya Kristus dan karya Roh Kudus, merupakan karya Allah. Gereja perdana yakin bahwa dalam diri Kristus, dan dalam karya Roh Kudus, karya keselamatan Allah terlaksana.

Dari uraian diatas, dengan singkat seluruh karya Allah ini dirumuskan dalam Efesus 1:3-14

constantine7
constantine7
13 years ago

sekedar sharing,

pada waktu saya membeli buku karangan Frans Donald yang dijual di gramedia, karena saya tertarik judulnya.
namun isinya sangat bertentangan dengan iman Katolik.
setelah dibaca ternyata pengarang adalah penganut unitarian.

Ternyata unitarian juga sudah masuk ke Indonesia dan mendirikan gereja sendiri yang disebut Kristen Unitarian Indonesia.

oleh karena itu, berhati-hatilah, dan bila pernah membaca alangkah baiknya meminta pencerahan dari romo sehingga bisa diluruskan.

andryhart
andryhart
13 years ago

ytk Bu Inggrid,

Apakah Ibu dapat menjelaskan sedikit tentang paham atau aliran universal unitarianism ? Apakah aliran ini juga menentang paham trinitas ataukah hanya ingin menyatukan semua aliran gereja dan agama ? Bgmn pendapat Ibu tentang John A. Buehrens yg banyak menulis buku2 yang berkaitan dengan paham tsb ?

andryhart

[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x