Tentang Mimpi

Pertanyaan:

Di kisah Yusuf… kita mengetahui bahwa Yusuf mampu menafsirkan mimpi…

Di 1 Raja-Raja 3:5 dikatakan bahwa TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi

Apakah ada lagi di Alkitab yang berhubungan dengan mimpi? Jika ya… ada apakah dengan mimpi? apakah tidak ada apa-apa?

Alexander

Jawaban:

Jawaban dari Caecilia Triastuti:

Shalom Alexander,

Pada dasarnya, seperti tertulis dalam KS, Tuhan dapat saja menggunakan mimpi untuk menyampaikan pesan-Nya kepada manusia, karena Tuhan Maha Hadir, Maha Kuasa, dan Ia mencintai manusia. Ia dapat menggunakan segala macam cara baik cara alamiah maupun yang bersifat super natural untuk menyatakan rencana-Nya yang agung kepada manusia. Dalam Perjanjian Lama misalnya yang dialami oleh Abimelek dalam Kej 20:3, kemudian dialami Yakub di Kej 28:12 dan Kej 31:10, Raja Salomo dalam 1 Raj 3: 5-15, oleh Raja Nebukadnezar dalam Dan 2:19 dan oleh Daniel dalam Dan 7:1. Di dalam Perjanjian Baru, Tuhan juga menyampaikan petunjuk-Nya kepada Yusuf melalui mimpi (Mat 1:20; 3:13) dan kepada Rasul Paulus (Kis. 23:11; 27:23), walau dalam dua kisah yang terakhir ini dapat juga diartikan Paulus memperoleh penglihatan saat dia dalam keadaan bangun.

Di antara mimpi-mimpi biasa yang umumnya disebabkan karena proses-proses psikis manusiawi, diperlukan proses discernment apakah sebuah mimpi  berasal dari Tuhan. Pada peristiwa-peristiwa mimpi dalam Kitab Suci yang disebutkan di atas, Tuhan dapat memberikan hikmat khusus kepada si penerima mimpi sehingga yang bersangkutan sepenuhnya yakin bahwa mimpinya adalah dari Tuhan (Berdasarkan pengajaran St Thomas Aquinas (ST II-II: 95, 6).

Tambahan jawaban dari Ingrid Listiati:

Shalom Alexander,

Memang tertulis dalam kitab Ulangan 18:10: “Neither let there be found among you any one that … observeth dreams” (“Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang… menjadi  seorang peramal, seorang penelaah…”). Namun di banyak ayat dalam Kitab Suci, kita ketahui bahwa Tuhan dapat memakai mimpi untuk menyampaikan kehendak-Nya ataupun kejadian- kejadian yang akan datang kepada orang yang bermimpi, seperti dituliskan oleh Triastuti di atas.

Ketika St. Thomas ditanya apakah menafsirkan sesuatu yang akan terjadi melalui mimpi dapat diperbolehkan, ia menjawab demikian:

“Hal menafsirkan sesuatu yang akan terjadi melalui mimpi adalah tahayul dan tidak diperkenankan ketika dasarnya adalah pendapat yang salah. Karena itu, kita harus melihat apa yang benar dalam hal menafsirkan hal- hal yang akan datang dari mimpi…. Kita harus mempertimbangkan apa yang menjadi penyebab mimpi dan apakah itu dapat merupakan penyebab peristiwa yang akan datang, atau apakah hal- hal itu dapat diketahui.

Maka harus diamati bahwa penyebab mimpi kadang ada di dalam diri kita dan kadang di luar diri kita. Penyebab mimpi dari dalam diri kita ada dua macam: yang pertama berkenaan dengan jiwa, yang mana hal- hal tersebut telah menguasai pikiran seseorang dan perhatiannya saat ia dalam keadaan sadar dan hal ini terjadi dalam imajinasinya ketika ia tidur. Penyebab yang sedemikian bukanlah karena penyebab suatu kejadian yang akan datang. Maka mimpi- mimpi yang macam ini tersangkut dengan kejadian masa datang secara tidak disengaja, dan jika benar- benar terjadi itu hanya karena kebetulan. Namun kadang penyebab mimpi yang datang dari dalam ini berkaitan dengan tubuh: sebab disposisi tubuh memimpin kepada pembentukan pergerakan di dalam imajinasi yang sesuai dengan disposisi; sehingga seseorang yang dingin rasa humornya akan bermimpi bahwa ia berada di air atau salju: dan untuk alasan ini dokter mengatakan bahwa kita harus memperhatikan mimpi untuk menemukan disposisi internal [tubuh].

Demikian pula, penyebab mimpi dari luar diri kita juga terdiri dari dua macam, berhubungan dengan tubuh (jasmani) dan dengan jiwa. Berkaitan dengan tubuh jika imajinasi orang yang tidur dipengaruhi entah oleh udara sekitar, atau melalui kesan adanya sosok surgawi, sehingga gambaran- gambaran tertentu muncul kepada yang tidur, sesuai dengan disposisi sosok surgawi tersebut. Penyebab spiritual ini sering diperkirakan adalah Tuhan, yang menyatakan hal- hal tertentu kepada manusia di dalam mimpi- mimpi mereka dengan perantaraan para malaikat, menurut Bil 12:6… Namun kadang- kadang, karena perbuatan iblis, gambaran- gambaran tertentu muncul di waktu mereka tidur, dan dengan cara ini mereka, seringnya menyatakan hal- hal yang akan terjadi kepada mereka yang telah masuk dalam hubungan erat yang terlarang, dengan mereka.

Oleh karena itu, kita harus berkata bahwa tidak dilarang untuk menggunakan mimpi untuk mengetahui hal- hal di masa datang, asalkan mimpi- mimpi itu disebabkan oleh pernyataan ilahi [dari Tuhan], atau oleh beberapa penyebab kodrati baik dari dalam maupun luar, asalkan kemanjuran dari penyebabnya diberikan. Tetapi akan menjadi tidak diperkenankan (unlawful) dan tahayul, jika hal itu disebabkan oleh pernyataan iblis, yang telah dibuat berdasarkan perjanjian, entah secara eksplisit melalui permohonan kepada mereka untuk maksud tersebut, ataupun secara implisit, melalui penafsiran yang diberikan melampaui batas- batas yang mungkin.” (Summa Theologica (ST) II-II, q.95, a.6)

Untuk membaca selengkapnya, silakan klik di link ini.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Caecilia Triastuti dan Ingrid Listiati – katolisitas.org

4.3 6 votes
Article Rating
19/12/2018
29 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
haen
10 years ago

Dear… Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr saya Haen dari Paroki Trinitas. Saya td malam bermimpi bertemu dengan ayah saya yang sudah meninggal 20 bulan yang lalu, akan tetapi saya merasa ia hidup kembali dan ia berbincang2 dengan seluruh anggota keluarga kami. Dalam mimpi saya melihat beliau sedang berdiri dengan kondisi rapi layaknya hendak Ke Gereja dan memegang Puji Syukur yang sampul depannya sudah tidak seperti aslinya alias sampulnya sudah diganti dengan sampul plastik agar terlihat lebih rapi. Lalu beliau mengatakan, ” Ini (Puji Syukur) jngn dimasukkan ke dalam (Peti mati), ini mau saya pakai buat ke gereja. ” Lalu saya… Read more »

Caecilia Triastuti
Reply to  haen
10 years ago

Salam Haen,

Pengalaman Anda secara psikologis bisa diterangkan bahwa tetap ada ikatan kasih antara Anda dan almarhum ayahanda. Secara teologis, bukankah kita tetap bersatu sebagai persekutuan para kudus? Maka tugas kita tetap yaitu saling mendoakan seperti biasa baik dalam Ekaristi maupun di luar Ekaristi. Selamat menempuh masa Prapaskah 2014 ini dengan mengarah ke Paskah Kristus, yang menjamin hidup kekal kita bersama.

Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto

Mary
Mary
10 years ago

Shalom..

Apa yang dialami Ita juga pernah saya alami.
Namun, saat itu ketika saya setengah tertidur dan sadar, saya melihat sosok Yesus berkata pada saya “Jangan takut!”. Setelah itu hati saya menjadi damai..

ita
ita
10 years ago

saya dari kel muslim ingin mencari jwbn, setelah sy mencoba membaca injil tanpa terasa keluar air mata dan sy lebih ingin tau ttg ajaran katolik. dan suatu saat, sy bermimpi di sebuah ruang kosong serba putih dan hanya ada satu bangku dan sy duduk dibawah dg bersandar kursi tersebut. tiba2 kursi tsb berubah mjd sosok Yesus, yg hanya melihat sy dg senyuman dan tangan kanan mengusap kepala sy dg berkata “jangan takut” … dan sy terbangun dg posisi duduk. ada apa?

Oktavianus
Oktavianus
Reply to  ita
10 years ago

“Jangan Takut” Jesus mengucapkan kata senada berulang kali di dalam Injil. Matius 10:26-33 “Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun… Read more »

Edward Budi Setiawan
Edward Budi Setiawan
11 years ago

Bagaimana jika kita mendapat mimpi dari tuhan sebagai jawaban tuhan atas doa-doa kita, tetapi mimpi-mimpi tersebut tidak/ belum terwujud?
Apa yang harus kita usahakan dan upayakan supaya mimpi tersebut dapat terwujud?
Bagaimana dengan kuasa kegelapan dan kutuk yang menghalangi mimpi dari tuhan terwujud?

Romo Yohanes Dwi Harsanto
Romo Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  Edward Budi Setiawan
11 years ago

Salam Edward, Mengenai topik mimpi sudah dijelaskan di sini https://katolisitas.org/tentang-mimpi Mimpi (dalam arti bunga tidur) bisa pula merupakan gambaran dari “impian” atau “cita-cita” yang baik yang selalu didoakan (begitu sangat bercita-cita menginginkan sesuatu sampai terbawa dalam mimpi). Agar terwujud, cita-cita itu yang baik harus dikejar dengan usaha keras di luar jam tidur. Kuasa kegelapan bisa membuat mimpi buruk. Kuasa kegelapan memang tidak suka kita tertidur nyenyak dalam Tuhan. Karena itu berdoa sebelum tidur ialah cara terampuh untuk tetap menempatkan diri di hadirat Allah dan perlindungan-Nya.Kuasa kegelapan pun selalu ingin agar impian kita akan sesuatu yang baik gagal. Berrelasi dengan Allah,… Read more »

Brigita Lysha Joto
Brigita Lysha Joto
Reply to  Romo Yohanes Dwi Harsanto
11 years ago

Salam Damai Sejahtra, Yth Rm. Yohanes Dwi Harsanto. Sorry Romo, saya Lisa umat dari gereja St.Yakobus. Romo,beberapa hari yang lalu saya dikasih sebuah buku isinya doa, PESAN – PESAN BAPAKU DI SURGA. Setelah saya baca isinya saya tertarik untuk menjalani doa tersebut,tapi saya juga mencoba untuk cari tau buku ini asalnya dari mana. Alsannya,karna yang saya dapat adalah foto kopy,dan tidak ada nama penulis atau imprimaturnya,apa Romo bisa bantu saya?. Saya sangat bersyukur kalau – kalau Romo tau doa ini dan Romo boleh jerasin sedikit tentang doa ini untuk saya. Dan kalau saya juga boleh dikasih info dimana saya bisa… Read more »

Romo Yohanes Dwi Harsanto
Romo Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  Brigita Lysha Joto
11 years ago

Salam Brigita, Brosur doa atau buku doa tanpa imprimatur, tanpa nihil obstat apalagi hanya fotokopian tanpa nama penyusun, tanpa pengantar, dan tanpa menyebut kutipan referensi, memang membuat kita merasa ragu-ragu untuk menggunakannya. Harus ditanyakan ke pemberi buku, dari mana datangnya. Kami sendiri belum pernah menemui buku doa yang Anda maksud tersebut. Namun sikap Anda sudah benar bahwa Anda mempertanyakannya. Umat yang mau menyusun doa-doa atau membuat buku kumpulan doa yang akan disebarkan untuk publik, hendaknya memeriksakan dulu kepada imam. Atau, jika sekedar mengumpulkan doa-doa dari santo-santa, hendaknya mencantumkan dengan jelas sumbernya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan. Kini ada kecenderungan yang baik… Read more »

selestina
selestina
11 years ago

Salam damai Bpk Stefanus dan Bu Ingrid,

Saya memiliki seorang rekan yang beragama Hindu. Dia sering memberitahu mimpi – mimpinya kepada saya. Dia sering mimpi berkaitan Tuhan. Meskipun dia beragama Hindu, Yesus Kristus dan Bunda Maria sering muncul dalam mimpinya. Tetapi bagi saya, saya tidak pernah bermimpi terkait Tuhan sedangkan saya ingin tengok Tuhan dalam mimpi sekurang – kurangnya sekali sebelum saya meninggal dunia. Apakah ini berarti saya banyak berdosa sehingga Tuhan tidak mau muncul dalam mimpi saya? Apakah yang harus saya lakukan? – selestina

Stefanus Tay
Admin
Reply to  selestina
11 years ago

Shalom Selestina,

Tuhan tentu saja bebas menyatakan diri-Nya kepada siapa saja dan dengan cara apa saja, termasuk lewat mimpi. Namun, kita jangan melupakan bahwa iman kita tidak tergantung dari mimpi. Jadi, tidak usah berkecil hati dan apalagi berfikir bahwa Anda banyak dosa sehingga Yesus tidak muncul dalam mimpi Anda. Kita harus menyadari bahwa Yesus mau bersatu dengan kita secara istimewa setiap hari – bukan dalam mimpi namun di dalam Sakramen Ekaristi. Inilah yang harus kita imani. Semoga dapat membantu.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

antonius_wenang
antonius_wenang
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Sorry nimbrung,

Kalau masih dekat dgn zaman Tuhan Yesus sendiri sih hal itu bisa2 saja, tapi kalau skrg malah sy takut bertemu dgn Tuhan Yesus karena sy masih terlalu bnyak dosanya. Bisa dikatakan siap2 aja dah kalau Tuhan sdh hadir di dalam mimpi/keadaan lgsg di depan org Kristen (tapi kalau bg non-Kristen bisa saja).
[dari katolisitas: Tuhan Yesus sendiri hadir menemui kita secara istimewa dalam Ekaristi]

Jadi sy lebih percaya kalau yg membawa pesan itu Bunda Maria, Malaikat Agung St. Gabriel, Santo pelindung Antonius atau bisa juga malaikat pelindung saya :D Haleluya Haleluya

Terima kasih.

Duc in altum,
Emanuel +

Endy Wijaya
Endy Wijaya
11 years ago

Yth. Bapak Stef dan Ibu Inggrid, Saya mau menanyakan sesuatu hal, di Facbook page Gereja Katolik di umumkan bahwa ada “Seminar Tafsir Mimpi” di [edit: di salah satu paroki di Jakarta]. yang ingin saya tanyakan apakah hal tersebut sejalan dengan ajaran Gereja Khatolik ? Walaupun dibawakan oleh Romo akan tetapi menurut saya kok janggal, pertama baca menurut saya jangggal karena tafsir mimpi seperti ramalan. Mohon Penjelasannya terhadap kebingungan saya ini. Terimakasih. [dari katolisitas: Pertama kita tidak tahu apa yang sebenarnya akan dibicarakan di dalam seminar tersebut. Memang tidak ada yang tahu secara persis arti dari mimpi seseorang dan tidak ada… Read more »

Agnes
Agnes
12 years ago

Dear Romo Santo, saya ingin bertanya, bagaimana caranya “menguji” atau “menganalisa” mimpi yang memang berasal dari Tuhan, dan mimpi yang berasal dari “kuasa kegelapan”? disebutkan ada 2 penyebab mimpi: dari dalam diri kita dan dari luar diri kita, lalu masing2 ini pun dibagi 2 lagi: yang berhubungan dengan tubuh dan yang berhubungan dengan jiwa. Bagaimana mencirikannya antara yang 1 dan yang lainnya, sehingga kita tidak terjebak kepada pertanyaan apakah ini memiliki sifat “masa depan” atau tidak? Demikian juga kita semua tau, dalam budaya Indonesia, banyak sekali tafsir mimpi yang aneh, dibilang masuk akal.. ya.. pasti gak akan masuk akal, tapi… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Agnes
12 years ago

Salam Agnes, Sebaiknya kita mengembangkan “tafsir mimpi” atau “analisis mimpi” dengan prinsip ini: 1. Akal sehat. Bagaimanapun, kita dianugerahi Allah akal sehat untuk kita pergunakan. Dengan akal sehat kita tahu dan mempercayai penemuan ilmiah mengenai misteri mimpi dari segi psikologis dan kerja jaringan sel dan syaraf memori otak ketika tidur. Akal budi yang sehat sebagai kemampuan manusia (KGK # 286) tidak bertentangan dengan iman (KGK # 158).     KGK 286. Memang akal budi manusia dapat menemukan jawaban atas pertanyan mengenai asal segala sesuatu. Adanya seorang pencipta dapat diketahui dengan pasti dari karya-karya-Nya berkat cahaya akal budi manusiawi Bdk. DS 3026.… Read more »

frist marbun
frist marbun
12 years ago

Redaksi yang terhormat, : Saya berpendapat bahwa sebaiknya mimpi itu lebih baik diabaikan atau tidak diperdulikan apabila hati dan nurani kita menilai bahwa diri kita belum wajar atau tidak pantas menerima pesan mimpi dari Tuhan dengan alasan kita adalah mahluk yang belum bersih dan kuat imannya untuk membedakan mana mimpi dari Tuhan, mana dari Iblis, atau dari hal lain. Saya melihat bahwa kisah Alkitab tentang mimpi menunjukkan yang menerima mimpi adalah orang-orang suci atau orang besar yang dipakai Tuhan menjadi salah satu medianya, bahkan Raja Saul sendiri sebagai raja pilihan Allah, sesat bertanya kepada roh “Samuel” karena Allah sudah tidak… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  frist marbun
12 years ago

Shalom Frist Marbun, Terima kasih atas tanggapannya tentang mimpi. Secara prinsip, Tuhan bebas menggunakan segala cara untuk menyatakan Diri-Nya atau kehendak-Nya, termasuk juga lewat mimpi. Namun, kita juga harus menyadari bahwa mimpi, sama seperti penglihatan dapat berasal dari Tuhan, dari diri sendiri maupun dari setan. Oleh karena itu, diperlukan discernment yang baik untuk mengetahui sumbernya. Namun, menjadi sangat fatal kalau kita menggantungkan iman kita kepada mimpi, karena kita dapat salah mengartikan dan mimpi bukanlah dasar yang kuat untuk menjadi pondasi iman. Sebagai umat Katolik, maka kami senantiasa melihat apa yang diajarkan oleh Magisterium Gereja, karena kami mempercayai bahwa apa yang… Read more »

Stefanus Freydy Hian
Stefanus Freydy Hian
12 years ago

Mengenai mimpi saya ingin share dikit, saya dan kakak saya memang sering berhadapan dengan “setan” dalam mimpi kami masing2, terlepas itu hanya mimpi biasa atau tidak, tapi sungguh kami merasakannya, Pernah satu kali saya dipakai Tuhan untuk memberi tahu sebuah peristiwa. Pada satu malam, saya bermimpi saya dan mama saya sedang berada di tengah pekuburan, sangat menyeramkan jika memang kuburan itu ada. Lalu kami berjalan menelusuri kuburan itu hingga tiba di dalam sebuah goa yang sangat gelap, tak disangka di dalam goa itu kami menginjak satu kuburan, saya sempat melihat bahwa kuburan itu ada foto seorang nenek2, tetapi saya tidak… Read more »

michael
michael
12 years ago

Shaloom Saya tiap hari bermimpi (slalu saya ingat detail mimpi yg saya alami) terkadang mimpi baik atau buruk….dan terkadang dalam mimpi tsb kejadiannya begtu jelas hingga mirip dng kehidupan nyata, bahkan pernah suatu kali saya bermimpi saya seperti terkena sabetan pisau dari seseorg, dan nyatanya pagi harinya tangan saya terluka, mmg sy mencoba berpikir rasional mgkn smlm saya menggaruk terlalu keras hingga luka….Suatu kali saya jg pernah bermimpi dikejar iblis dan dia mendekati saya seolah” akan mencekik saya, lalu dlm mimpi tsb saya berdoa Bapa Kami, kemudian si iblis tsb hilang dan saya terbangun (mungkin sebagian org akan menganggap saya… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  michael
12 years ago

Salam Michael,

Tidak mustahil Allah menganugerahkan hal-hal yang perlu demi keselamatan jiwa-jiwa. Saran saya, Anda selalu merefleksikan mimpi-mimpi Anda itu dalam semangat syukur atas anugerah Allah. Silahkan diperbanyak membaca buku-buku mengenai santo-santa dan buku-buku karangan santo-santa. Juga buku-buku rohani Katolik (yang ada imprimatur dan nihil obstatnya).

Salam
Rm Yohanes Dwi Harsanto Pr

michael
michael
Reply to  Yohanes Dwi Harsanto Pr
12 years ago

Trima kasih Romo Santo atas saran” nya, membaca riwayat santo santa sudah saya laksanakan, semoga dlm wkt dekat akan saya laksanakan membaca buku” Katolik (imprimatur dan nihil obstatnya—ini maksudnya yg gimana ya Mo??)…… Semalam saya kembali mimpi Mo: “Dlm mimpi saya tsb saya dan bbrp org yang saya kenal akan dijatuhi hukum pancung, saya sudah diikat dan saya melihat slh seorang yg saya kenal menunggu giliran dieksekusi, saya melihat dan mendengar dia diinterogasi oleh salah seorang dr algojo bahwa klo dia mau lolos dia harus membayar sejumlah uang (dalam kenyataannya org yang saya kenal tsb seorang pengangguran dan memang tidak… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  michael
12 years ago

Salam Michael, “Imprimatur” berarti boleh dicetak, dan “Nihil Obstat” berarti isi buku itu tidak bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik. Cobalah lihat buku-buku terbitan penerbit Katolik seperti penerbit OBOR, Dioma, Kanisius, Nusa Indah dsb. Di halaman awal pasti ada tulisan “Nihil Obstat” dan “Imprimatur”, yang disusul dengan nama uskup atau imam yang memeriksa buku itu serta tanggal penetapannya. Mimpi apapun yang terbayang dalam pikiran, serahkanlah pada Dia yang mengasihi Anda. Kemudian, refleksikan berdasarkan iman. Apa yang Anda renungkan itu sudah benar, yaitu bahwa Allah menghendaki iman Anda kuat dan makin kuat serta berjaga-jaga. Itulah yang saya maksudkan refleksi iman. Salam Y.… Read more »

michael
michael
Reply to  Yohanes Dwi Harsanto Pr
12 years ago

Trima kasih sekali lagi atas penjelasan dan saran serta masukannya Romo….

Mohon doanya jg semoga saya selalu bisa mengikuti jalan terang Tuhan dan semakin menjauhkan diri dari segala sesuatu yg membawa saya pd dosa……

Berkah Dalem

Budi Darmawan Kusumo
Budi Darmawan Kusumo
12 years ago

Syalom Alexander Pontoh, Tenang saja, Gereja mempunyai Magisterium dalam menafsirkan mimpi. [Dari Katolisitas: Nampaknya perlu dipahami di sini bahwa Magisterium tidak menafsirkan mimpi. Kita tidak dapat meminta Magisterium menafsirkan mimpi yang kita alami. Namun untuk menilai apakah mimpi kita dari Tuhan atau tidak, dapat kita lihat prinsipnya seperti yang diajarkan oleh St. Thomas Aquinas seperti telah diuraikan di atas]. Alias kalau ada mimpi spektakuler, terus berlawanan dari Magisterium Gereja, maka mimpi itu berasal dari iblis. Sedangkan kalau sesuai ya, dari Tuhan. Kalau mimpi gak karuan, ya diabaikan saja karena kita harus berpegang pada Gereja yang selalu dilindungi oleh Tuhan Tuhan… Read more »

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
12 years ago

Jadi penglihatan atau apapun itu melalui mimpi, asal kita yang mimpi tidak pernah aneh-aneh (melakukan hubungan erat yang terlarang [perjanjian dengan iblis/setan]), bisa jadi mimpi/penglihatan itu dari Tuhan.

Begitu?

Apa yang harus dilakukan jika seseorang mendapat karunia ini?
Apakah ini termasuk karunia-karunia seperti karunia bahasa roh?

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Salam Alexander Pontoh,

Mimpi kita orang yang sudah hidup di zaman Gereja ini, tentu harus ditafsirkan dalam iman kita bahwa Yesus Kristus dalam Gereja bekerja penuh dan membimbing kita sepenuhnya dalam Gereja. Maka, mampi apapun harus disemangati dengan tafsir kasih Kristus yang mengorbankan diri demi keselamatan. Sedangkan mimpi perjanjian lama harus ditafsirkan menuju karya keselamatan dalam Kristus yang akan terjadi kelak pada perjanjian baru. Allah lebih banyak berkarya saat ini bukan dengan mimpi, melainkan dengan rapat-rapat, pembicaraan dalam kasih.

Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
12 years ago

Di kisah Yusuf… kita mengetahui bahwa Yusuf mampu menafsirkan mimpi…

Di 1 Raja-Raja 3:5 dikatakan bahwa TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi

Apakah ada lagi di Alkitab yang berhubungan dengan mimpi? Jika ya… ada apakah dengan mimpi? apakah tidak ada apa-apa?

[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
29
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x