Tanggapan tentang “The Secret (The Law of Attraction)”

Pertanyaan:

Shalom Stefanus/Ingrid,

Mohon penjelasannya mengenai buku/film The Secret (Law of Attraction). Apakah sesuai dengan ajaran Katolik? Jika tidak, bagian mana yg paling bertentangan dengan ajaran Katolik?

Thanks.

Jawaban:

Shalom Revin,

Pandangan yang disampaikan oleh The Secret (The Law of Attraction/ TLoA) bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik, dan sebenarnya juga tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Silakan klik di sini untuk mengetahui pandangan obyektif yang menyatakan bahwa TLoA merupakan kisah fiktif dan tidak berdasarkan fakta/ tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.

Sedangkan dari sisi iman, kita melihat bahwa prinsip yang diajarkan dalam the Secret tersebut tidak sesuai dengan iman Katolik, karena di dalam the Secret/ TLoA tersebut yang disampaikan adalah ide dari ajaran New Age Movement (NAM), yaitu:

1. yang menceritakan bahwa tiap-tiap orang mengandung semacam partikel Allah dan suatu saat nanti kita manusia akan menjadi Allah.

2. pengajaran yang distortif tentang dosa. Sebab NAM menolak konsep dosa asal, sehingga konsekuensinya, mereka tidak mengakui mutlaknya diperlukan pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia tersebut.

3. pengajaran bahwa semua agama adalah sama, menuju kepada Tuhan yang satu, yang memberikan ‘partikel’-Nya kepada manusia.

4. Bagi mereka, “atonement” (penebusan dosa) dipelesetkan menjadi “at Onement” (pada pemersatuan); yang diartikan oleh mereka bahwa semua orang nantinya menjadi Tuhan yang satu.

5. pengajaran yang membuat sendiri konsep Tuhan, sesuai dengan kehendak hati. Pengajaran ini merendahkan makna Inkarnasi dan Penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus, karenanya, menentang konsep iman Kristiani.

Dengan demikian, saya rasa, anda perlu waspada dengan buku/ film tersebut. Film tersebut memang dibuat oleh orang-orang dari golongan NAM ini sehingga tak heran mereka memasukkan ide-ide NAM yang dikemas sedemikian rupa sehingga kelihatan menarik dan ilmiah. Silakan klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang NAM tersebut, dan mengapa bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik.

Perihal gelombang magnetik dan energi-energi tertentu yang keluar dari diri manusia memang merupakan salah satu prinsip pengajaran NAM yang mereka yakini sebagai sesuatu yang dapat mengubah hidup mereka. Namun, jika ini diteliti lebih lanjut, dengan membaca pandangan pakar-pakar psikologi yang ahli dibidangnya, maka anda dapat melihat bahwa pandangan ini tidak benar, dan bahkan tidak masuk akal. Manusia tidak dapat mengubah kondisinya dengan hanya berpikir di dalam mentalnya tentang sesuatu yang diinginkannya; atau dengan berpikir maka akan ada gelombang energi tertentu yang keluar daripadanya dan kemudian dunia ini akan mengikuti kemauan orang itu sebagai reaksinya.

Akal sehat mengatakan, manusia harus mengubah dirinya untuk mengejar cita-cita-nya, dan memerlukan campur tangan Tuhan untuk mencapai apa yang dicita-citakannya di dalam hidup ini. Hal ini juga dapat diterapkan dalam harapannya mencapai kehidupan kekal. Manusia tidak saja secara ‘otomatis’ masuk surga karena memiliki ‘partikel ilahi’, melainkan manusia memerlukan Kristus yang adalah Putera Allah untuk menebus dosa- dosa kita dan memberikan kepada kita hidup ilahi-Nya, dan juga kita harus berjuang terus untuk mengerjakan keselamatan kita (Flp 2:12) dengan berjuang untuk senantiasa hidup kudus. Persatuan umat manusia dengan Tuhan di surga tidak untuk diartikan bahwa manusia menjadi Allah, sebab meskipun manusia disatukan dengan Allah melalui Kristus, namun manusia tetap tidak kehilangan identitas dirinya. Kita disatukan oleh Kristus sebagai anggota Tubuh-Nya dan Ia adalah Sang Kepala, namun kita tidak ‘melebur’ dengan Yesus sebagai Kepala. “Inter-personal communion with God and mankind” itu adalah istilah Theologis-nya, dan memang baru secara persis kita ketahui artinya saat kita nanti sampai di surga. Kata-kata memang akan sangat terbatas untuk menjelaskan semua ini, namun yang jelas, kita manusia tidak serta merta menjadi Tuhan, seperti ide dari NAM ini.

Demikian sekilas pendapat saya tentang the Secret (the Law of Attraction). Semoga berguna bagi anda.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati -www.katolisitas.org

5 1 vote
Article Rating
20 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
20
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x