Pertanyaan:
Salam damai sejahtera
Pengasuh Katolisitas
Rasul Paulus sering menulis surat kepada orang-orang suci, seperti yang tertulis di :
Roma 1 : 7
1Korintus 1 : 2
Efesus 1 : 1
Pilipi 1 : 1
Kolose 1 : 2
Siapakah yang dimaksud dengan ORANG-ORANG SUCI ini? Apakah pengasuh Katolisitas juga termasuk ORANG-ORANG SUCI ?
Terima kasih
Salam
Mac : 7.September.2010
Jawaban:
Shalom Machmud,
Mari kita lihat terlebih dahulu ayat- ayat tersebut:
Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu….(Rom 1:7)
…. kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita (1 Kor 1:2).
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus (Ef 1:1).
Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken (Flp 1:1).
…. kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu (Kol 1:2).
Berikut ini adalah penjelasannya yang saya sarikan dari keterangan pada the Navarre Bible:
“Dikuduskan di dalam Kristus Yesus”, adalah suatu rahmat yang diterima oleh umat beriman pada saat menerima Pembaptisan, yang menjadikan mereka bangsa pilihan Allah yang baru, bangsa yang kudus (Kel 19:6; 1 Pet 2:9). Maka istilah “dipanggil dan dijadikan kudus” yang digunakan oleh Rasul Paulus artinya adalah menjadikan umat Kristen kudus, sebagai bangsa pilihan Allah seperti dahulu Allah memanggil bangsa Israel (Bil 10:1-4). Pengudusan di dalam Yesus ini maksudnya adalah mempersatukan setiap umat yang dibaptis dengan Kristus, seperti persatuan antara cabang dengan Sang Pokok Anggur (lih. Yoh 15). Persatuan dengan Kristus inilah yang membuat kita menjadi kudus, karena kita mengambil bagian dalam kekudusan Tuhan sendiri; dan dengan demikian kita dituntut untuk hidup sesuai dengan panggilan kita itu. Kita perlu berjuang untuk mencapai kesempurnaan moral dan tingkah laku dalam kehidupan ini.
Paus Pius V menjelaskan, “Seperti mereka yang menjadi seniman profesional, walaupun mereka sesekali tidak mengikuti aturan- aturan seni, mereka tetap dikenal sebagai seniman, demikian pulalah umat beriman. Meskipun mereka adakalanya melanggar ketentuan ataupun kesepakatan yang telah mereka setujui, mereka tetap disebut kudus, sebab mereka telah dipilih dan dijadikan Allah sebagai bangsa pilihan-Nya, dan karena mereka telah dikuduskan di dalam Kristus melalui Pembaptisan, meskipun tentu saja, beberapa di antara mereka ada yang ditegur olehnya (oleh Rasul Paulus) sebagai manusia duniawi ….. ((St. Pius V Catechism, I, 10, 15)). Oleh karena itu kekudusan merupakan suatu proses, yang sudah diberikan pada waktu Pembaptisan, namun harus terus diperjuangkan sampai pada akhir hayat kita.
Konsili Vatikan II mengajarkan demikian,
“Semua orang kristiani, bagaimanapun status atau jalan hidup mereka, dipanggil untuk mencapai kepenuhan hidup kristiani dan kesempurnaan cinta kasih…. Untuk memperoleh kesempurnaan itu hendaklah kaum beriman mengerahkan tenaga yang mereka terima menurut ukuran yang dikurniakan oleh Kristus, supaya dengan mengikuti jejak-Nya dan merupai citra-Nya, dengan melaksanakan kehendak Bapa dalam segalanya, mereka dengan segenap jiwa membaktikan diri kepada kemuliaan Allah dan pengabdian terhadap sesama. Begitulah kesucian Umat Allah akan bertumbuh dan menghasilkan buah berlimpah, seperti dalam sejarah Gereja telah terbukti dengan cemerlang melalui hidup sekian banyak orang kudus” ((Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatik tentang Gereja, Lumen Gentium 40)).
Oleh karena itu, semua orang yang telah dibaptis, yang telah dikuduskan Allah, terus dipanggil untuk hidup kudus. Artinya, kekudusan adalah karunia Tuhan, dan sekaligus kewajiban untuk ditingkatkan lebih lanjut. Kekudusan adalah sesuatu yang sudah diberikan, namun juga sesuatu yang masih perlu diperjuangkan sampai akhir. Ini sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasul Paulus, “Sebab itu aku menasihatkan kamu, … supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.” (Ef 4:1) Kita yang sudah dipanggil untuk hidup kudus sebagai anak- anak angkat Allah di dalam Kristus, harus hidup sesuai dengan panggilan itu.
Berdasarkan pengertian di atas, saya menjawab pertanyaan anda demikian:
1. Siapakah yang dimaksud dari “orang- orang kudus” dalam surat Rasul Paulus ini?
Orang- orang kudus yang dimaksudkan di sini adalah semua orang yang telah menerima Pembaptisan yang sah, karena melalui Baptisan, mereka telah dikuduskan Allah di dalam Kristus. Namun kekudusan ini merupakan suatu proses yang harus terus diperjuangkan sampai akhir hayat.
Maka kekudusan di sini adalah karunia Allah, namun juga panggilan dari Allah yang membutuhkan kerjasama dari kita yang sudah dibaptis. Sebagai kesatuan Tubuh Kristus, kita adalah orang- orang kudus, karena Kristus Sang Kepala adalah kudus, namun sebagai pribadi kita masih harus terus berjuang untuk hidup kudus sampai akhir hayat kita.
2. Apakah pengasuh Katolisitas juga termasuk “orang- orang kudus”?
Dengan pengertian di atas, maka pengasuh Katolisitas atau siapapun juga yang sudah dibaptis dengan sah (termasuk juga anda, jika anda sudah dibaptis dengan sah), termasuk bilangan orang- orang kudus ini, namun orang- orang yang telah dikuduskan ini harus terus berjuang untuk terus hidup kudus sampai akhir hidupnya, karena kekudusan adalah suatu proses, seperti telah dijabarkan di atas. Kita harus berjuang untuk hidup kudus dan mempertahankan rahmat kekudusan yang sudah kita terima itu sampai pada akhir hidup kita, sebab tanpa kekudusan, tak seorangpun dapat melihat Allah (Ibr. 12:14). Sekalipun dalam kehidupan ini, bahkan setelah dibaptis, kita masih dapat jatuh dalam dosa karena kelemahan kita, namun selayaknya kita segera bangun, bertobat dan kembali kepada jalan panggilan kita yang semula, yaitu untuk hidup kudus sebagai anak- anak Allah. Marilah kita saling mendoakan agar kita dapat setia mempertahankan rahmat kekudusan yang sudah kita terima, agar kelak kita dapat bersatu dengan Tuhan di surga.
Salam dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam damai dan kasih mudah2an kita dikasih petunjuk oleh Alloh dan RidhoNYa Saya hanya ingin berbagi pemikiran, bahwasanya di dalam ajaran agama apapun kita diharuskan untuk saling harga menghargai dan menghormati, Tuhan menciptakan Dunia ini sudah punya rencana, termasuk skenario besar/rencana Allah siapa yg akan menghuni bumi, mk diciptakan Adam di Surga, kalau Adam tdk berbuat kesalahan pasti kita semua tidak ada di dunia, lha siapa yg akan menghuni Dunia ? Nah di sinilah Tuhan berkehendak, karena banyak orang mengatakan bahwa Tuhan bekerja secara misterius shg rencana Besar Tuhan mensetting umat manusia spt itu. Tapi Tuhan Maha Kasih untuk menuntun… Read more »
@sdr Vrico: Tidakkah sdr lantas bertanya lebih lanjut ” Mengapa Paulus sangat membenci (pengikut pengikut)Yesus?” seperti pada tulisan sdr diatas? Seharusnya pertanyaan sdr tidak hanya berhenti sampai di situ, melainkan sdr harus menyelidikinya lebih lanjut.. Mari kita selidiki: Kisah Para Rasul yang ditulis oleh St.Lukas ,seorang tabib pada masa itu(boleh dikatakan seorang dokter lah untuk masa sekarang). St.Lukas juga menulis satu Injil yakni Injil St.Lukas yang menceritakan tentang kehidupan Yesus Kristus. Sebagai seorang dokter masa itu Lukas mencatat segala sesuatu dengan daya bakat pengamatannya sebagai seorang dokter secara detail!.Dalam Kisah Para Rasul 7:54-8:1a yang menceritakan Martir St Stefanus dan 1b-3… Read more »
Shalom Katolisitas, Saya sangat setuju dgn saudara Johanes, mengenai St. paulus. Tidak perlu ada orang yang mengangkat Yesus sebagai Tuhan, toh dia memang Tuhan dari kekal sampai kekal. Saudara-saudara Muslim banyak menyangka bahwa Paulus telah memalsukan injil dan ajaran Yesus yang sebenarnya. Padahal tuduhan ini sungguh tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan argumennya. Secara logika tidak masuk akal kalau dia memalsukan injil atau membohongi umat Kristen dengan pengajarannya, mengapa? 1. Orang yang memalsukan, mengelabui berbohong atau berdusta pasti ada maunya, ada udang di balik batu dan yang jelas ada keuntungan yang dia peroleh sebagai hasil dari kebohongannya. Berarti Paulus… Read more »
Salam Damai,
mudah2an pertanyaan saya tidak salah tempat, Saya mau tanya apakah rasul petrus menikah?
[dari katolisitas: “Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam” (Mat 8:14). Kalau Anda ingin bertanya mengapa imam tidak menikah, silakan melihat artikel ini – silakan klik]
Salama dalam Kristus Yesus,Tuhan, — Yth: Katolisitas, Saya barusan membaca website kristen dgn nama: (mgkn sebaiknya saya tidak tulis ya ?/, atau saya tulis sebaiknya ?? krn: sy tidak bermaksud buruk, — katolisitas boleh menghapus seandainya tidak etis.– website tsb namanya: AjaidTuhanku.blogpsot . — Di website tsb tertulis: “Kesaksian Surga dan neraka”, oleh: Rodolfo Acevedo Hernandez. Lalu diParagraf pertama, dikalimat kedua, tertulis: “Banyak umat katolik memiliki Santa/o, dan (mereka maksudnya) tubuhnya digulung Ular, dan setan itu (mksd: mengambil wujud ular) adalah satu satu setan yang menyiksa para pelacur di Neraka.” — Jujur saya kaget, sekagetnya membaca itu kalimat kalimat- tersebut… Read more »
bagaimana mendapatkan pengenalan akan Tuhan yg benar???
TKS GBU
Shalom Danu,
Yesus Kristus telah mendirikan Gereja-Nya di atas Rasul Petrus (Mat 16:18) dan telah memberikan mandat kepada para rasul-Nya, sebelum kenaikan-Nya ke surga, untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya, membaptis mereka dan mengajarkan mereka melaksanakan semua perintah- perintah-Nya (lih. Mat 28:19-20). Oleh karena itu, Gereja Katolik mengajarkan bahwa pengenalan akan Tuhan dan semua perintah- perintahNya hanya dapat diperoleh di dalam kesatuan dengan Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di atas Rasul Petrus itu, yaitu Gereja Katolik.
Silakan anda membaca di artikel ini, silakan klik, untuk mengetahui bagaimana Tuhan mengajarkan kebenaran-Nya kepada umat-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Dear Bu Inggrid, Wah klo sy ikuti perbincangan ini kayaknya seperti kejuaraan sepakbola. Bila kita sudah mendapat Piala juara( anugrah penebusan dosa/Kudus), tentu musti kita pertahankan agar untuk musim kompetisi berikutnya agar piala ini dapat kita raih. Untuk itulah kita terus menerus untuk mengintai kelemahan2 dan kekuatan lawan (dosa), latihan secara kontinue dan konsisten serta strategi,tehnik dan skill ( firman tuhan,pertobatan,ekaristi,prilaku hidup). Maka pasti piala juara itu tetap ada ditangan kita……… Namun bila kita lengah ( jatuh dalam dosa ) maka musuh akan mengambil Piala juara itu. Dan untuk meraihnya kembali maka kita harus berjuang lebih keras lagi dengan menutup… Read more »
Salam buat bu Inggrid, saya ingin bertanya tentang orang kudus seperti yang diumumkan oleh Bapa Paus Benediktus XVI pada bulan y ang lalu. Tentunya kita semua adalah manusia yang cenderung ingin berbuat dosa, entah dosa apa saja. Bagi para yang beriman yang diangkat menjadi santo/santa dari Gereja katolik di lihat dari sisi apa? apakah mereka itu diangkat karena atas pelayanan mereka dengan memuliahkan Allah dan atau mereka melakukan kegiatan bakti social kepada kaum yang lemah? ataukah mereka bebas dari menikah? atau selibat selama mereka hidup didunia ini? Orang selama hidupnya tidak pernah melakukan suami istri dan berdoa kepada Allah saja… Read more »
mw tanya….ne pertanyaan ny..
Siapakah orang beriman itu??
Shalom Liquari,
Demikianlah definisi orang beriman, yang saya peroleh dari New Advent Catholic Encyclopedia:
Orang beriman adalah mereka yang mengikatkan diri kepada sebuah perkumpulan religius, yang ajaran- ajarannya mereka terima dan yang ke dalam ritus- ritus keagamaannya mereka telah diinisiasikan. Di antara umat Kristiani, terminologi ini dimengerti sebagai mereka yang telah diinisiasikan oleh Baptisan dan umumnya dengan Penguatan. Mereka telah menyatakan iman di dalam Yesus Kristus, yang dari Nya mereka telah menerima iman itu sebagai karunia; dan karena itu mereka akan menyatakan ajaran- ajaran-Nya dan hidup sesuai dengan hukum- hukum-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam Damai Sejahtera Terima kasih Ingrid atas penjelasannya . Mengenai sebutan “Cacing” itu bukan saya yang menyebutkan tetapi ada di dalam Alkitab Terjemahan Lama dalam kitab Mazmur 22 : 7 (Coba di cek kembali) Namun masih ada yang harus Ingrid jelaskan tentang ayat2 berikut ini supaya semuanya menjadi jelas dan gamblang : 1Yoh 3 : 6 Barangsiapa yang tinggal di dalam Dia, tiadalah berbuat dosa; maka barangsiapa yang berbuat dosa, belum nampak Dia dan belum kenal Dia. 1Yoh 3 : 9 – 10 Barangsiapa yang berasal daripada Allah, tiadalah berbuat dosa, karena benih Allah tinggal di dalam orang itu; maka… Read more »
Shalom Machmud, 1. Manusia berdosa = ulat/ cacing? Memang dalam Mzm 22:7 dikatakan, “… Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak…” Ulat/ cacing di sini adalah untuk diartikan secara metafor/ allegoris (bukan arti sesungguhnya). Ayat itu adalah ayat nubuatan tentang penderitaan Yesus di jalan salib-Nya, di mana Ia dicela dan dicibirkan oleh banyak orang, seperti layaknya ulat, dihindari oleh orang- orang. Maka ungkapan ‘ulat’ ini harus dilihat konteksnya. Setelah kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa, memang seluruh manusia turut berdosa, karena Allah menciptakan mereka sebagai orang tua pertama (first parents) dari seluruh… Read more »
[Dari Katolisitas: Komentar ini adalah komentar lanjutan dari Machmud, seorang pembaca Katolisitas yang kemungkinan mewakili pandangan non- Katolik tentang kekudusan. Komentar ini adalah komentar terakhir yang dapat kami masukkan, karena sedikit banyak merupakan pengulangan dari apa yang pernah disampaikannya dalam tanya jawab sebelumnya. Katolisitas akan menanggapi komentar ini yang sejujurnya tidak jauh berbeda dengan ajaran Gereja Katolik; hanya saja penekanannya yang berbeda, sehingga dapat dihasilkan pengertian yang berbeda. Ingrid akan menyampaikan alasannya mengapa demikian.] Salam damai sejahtera Dear Ingrid Ijinkan saya sekali lagi untuk menyelesaikan diskusi ini , yang mungkin tidak ada manfaatnya buat anda, tapi saya tetap akan menyampaikan… Read more »
Shalom Machmud, [Dari Katolisitas: komentar ini adalah kelanjutan/tambahan dari komentar Katolisitas yang diberikan menanggapi tulisan Machmud tentang kekudusan di atas ini] Saya memutuskan untuk menayangkan kembali tanggapan anda, namun komentar ini adalah yang terakhir dapat saya masukkan untuk topik ini karena argumen yang diberikan sudah cenderung mengulang apa yang sudah disampaikan, sehingga saya rasa para pembacapun sudah paham akan apa yang anda sampaikan, dan apa yang menjadi tanggapan kami di Katolisitas. Semoga anda dapat melihat bahwa sebenarnya pandangan anda tidak jauh berbeda dengan ajaran Gereja Katolik, namun penekanan anda yang berbeda, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Gereja Katolik juga… Read more »
Bu Inggrid.. saya baru tahu lho kalo Marthin Luter mengajarkan.. ‘“Jadilah pendosa, dan biarlah dosamu besar, tetapi biarlah kepercayaanmu di dalam Kristus bertambah besar… Tidak ada dosa yang dapat memisahkan kita dari Dia, bahkan jika kita membunuh atau melakukan dosa perzinahan seribu kali sehari….” menurut hati nurani saya saja yang kurang berpengetahuan saya sudah bisa menyimpulkan kalau itu adalh pendapat pribadi tanpa dasar Alkitab.. kok masih banyak orang yang mempercayai sola scriptura dan sola gratia ya?? jadi heran sendiri, padahal mereka ahli theologi… seharusnya mereka mau mengosongkan diri, berdoa dan merenungkan kata2 marthin luther itu sesuai tidak dengan ajaran Yesus…… Read more »
Shalom Marcellus Rudy,
Ya, silakan jika anda pandang baik untuk mempergunakan bahan yang anda di situs ini, dengan mencantumkan sumbernya, yaitu dari Katolisitas.org.
Segala pujian dan kemuliaan kita berikan kepada Tuhan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid & Stef- katolisitas.org
Yth. Pak Stef dan Ibu Inggrid, Terima kasih dengan adanya website ini, sungguh saya sangat terbantu terutama untuk mendalami iman saya yang sejak lahir telah dibaptis di dalam Gereja Katolik. Saai ini saya aktif (tapi bukan aktivis) dalam lingkungan saya yang baru. Saya melihat hampir di semua lingkungan (saya bisa salah) dalam doa lingkungan yang datang umatnya ya itu-itu saja orangnya. bahkan tidak “greget” sama sekali untuk hadir hadir dalam doa lingkungan, padahal menurut saya dengan hadir dalam doa lingkungan bisa membangun jemaat seperti yang dikatakan oleh Santo Paulus kepada jemaat di Korintus. tetapi ini kurang disadari oleh umat katolik.… Read more »
Shalom Aris, Terima kasih, atas dukungan anda. Ya, memang kita perlu menggiatkan umat basis di lingkungan kita. Jika anda pandang berguna, silakan anda menggunakan materi yang ada di situs ini untuk pertemuan lingkungan anda. Silakan anda mencari topiknya pada rubrik Arsip, dan silakan temukan topik- topik seri, atau topik Alkitab, atau topik lainnya yang sekiranya diminati oleh umat di lingkungan anda. Mohon maaf kami tidak dapat menyusun secara khusus topik seri untuk pertemuan lingkungan, karena banyaknya pertanyaan yang masuk dan terbatasnya energi kami. Namun kami percaya, materi yang sudah ada di situs ini sedikit banyak dapat digunakan. Silakan jika anda… Read more »
Salam damai.
Yth. Ibu Ingrid,
Terima kasih atas tanggapan tim katolisitas. Semoag artikel di katolisitas bermanfaat untuk membangun jemaat/umat du lingkungan saya yang baru. Dan akan saya perhatikan permintaan ibu Ingrid untuk mencantumkan alamat situs ini. Saya sudah masuk ke dalam arsip di situs ini dan saya juga sudah membaca sebagian dari arsip-arsip yang ada. Dan saya akan mencoba untuk membagi kepada umat di lingkungan saya. Selamat berkarya dan semoga Roh Kudus senantiasa menyertai.
Aris
Salam damai sejahtera
Pengasuh Katolisitas
Rasul Paulus sering menulis surat kepada orang-orang suci ,seperti yang tertulis di :
Roma 1 : 7
1Korintus 1 : 2
Efesus 1 : 1
Pilipi 1 : 1
Kolose 1 : 2
Siapakah yang dimaksud dengan ORANG-ORANG SUCI ini ?
Apakah pengasuh Katolisitas juga termasuk ORANG-ORANG SUCI ?
Terima kasih
Salam
Mac : 7.September.2010
[Dari Katolisitas: pertanyaan ini dan jawabannya sudah tertera di atas, silakan klik]
[Dari Katolisitas: Berikut ini adalah renungan yang dibuat oleh salah seorang pembaca Katolisitas, yang mewakili pandangan umat Kristen non- Katolik. ] Salam Damai Sejahtera Terima kasih Ingrid atas jawabannya. Baru saja kita menyaksikan saudara-saudara kita yang Muslim merayakan hari kemenangan mereka dan kelahiran barunya Apakah kelahiran baru mereka sama dengan kelahiran baru kita kita walahualam. Semoga saja sama. Jadi setelah kita menerima kelahiran baru , kita sudah disebut menjadi orang orang suci dan sudah menjadi sebagai anak-anak Allah bukan “ANAK CACING” ANAK CACING ? Banyak orang2 kristen hingga kini hanya menginsafi / hanya mengerti bahwa status mereka adalah sebagai orang… Read more »
Shalom Machmud, Sejujurnya, walaupun ada persamaaan antara pengertian anda dengan pemahaman kami umat Katolik, tentang “orang kudus” ini, namun ada juga perbedaan penekanan di sini. Gereja Katolik mengajarkan bahwa semua orang yang telah dibaptis secara sah telah menerima rahmat pengudusan Tuhan, yang menjadikan mereka anak- anak angkat Allah di dalam Tuhan Yesus. Jadi melalui Pembaptisan kita semua dikuduskan, menjadi orang kudus, karena mengambil bagian di dalam kekudusan Allah yang mengangkat kita. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun kita sudah dikuduskan, kita masih tetap dapat jatuh ke dalam dosa. Rasul Yohanes mengajarkan, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita… Read more »