Komuni: hosti saja, mengambil hosti lalu celup di anggur, bolehkah?

Pertanyaan:

Salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus
Kenapa dalam ekaristi, yang dibagikan hanya tubuh Kristus (hosti) sedangkan darah Kristus (anggur) tidak?
Dulu pernah saya ikut Ekaristi dan saat komuni, hostinya kita celupkan ke anggur, sebenarnya menurut ajaran gereja Katolik harusnya bagaimana ?
Terima kasih

Rudolfus

Jawaban:

Shalom Rudolfus,
1) Umumnya dalam perayaan Ekaristi, yang dibagikan kepada umat hanya Tubuh Kristus dalam rupa hosti, tanpa anggur, tetapi hal ini tidak mengubah kenyataan bahwa kita menerima keseluruhan Kristus, “Tubuh, Darah, Jiwa dan ke-Allah-an-Nya” KGK 1374, 1413, bdk. Konsili Trente, DS 1640; 1651).
Selanjutnya ini dijelaskan lebih lanjut:
KGK 1390     Karena Kristus hadir secara sakramental dalam setiap rupa itu [dalam rupa roti dan dalam rupa anggur], maka seluruh buah rahmat Ekaristi dapat diterima, walaupun komuni hanya diterima dalam rupa Roti saja. Karena alasan-alasan pastoral, maka cara menerima komuni inilah yang paling biasa di dalam ritus Latin. Tetapi “arti perlambangan komuni dinyatakan secara lebih penuh, apabila ia diberikan dalam dua rupa. Dalam bentuk ini lambang perjamuan Ekaristi dinyatakan atas cara yang lebih sempurna” (General Instruction of the Roman Missal/ GIRM 240). Di dalam ritus Gereja-gereja Timur cara menerima komuni macam inilah yang biasa dipergunakan.  Maka karena Kristus hadir secara penuh secara sakramental dalam kedua rupa, yaitu rupa Roti saja atau Anggur saja, maka sesungguhnya seseorang dapat menerima keseluruhan rahmat hanya dengan menerima salah satu rupa. Memang, untuk alasan kepraktisan, maka dalam perayaan misa di Indonesia yang dibagikan adalah hosti saja, namun itu tidak mengurangi maknanya dan rahmat yang diterima tetap sama.

2) Apakah boleh mencelupkan sendiri hosti yang sudah dikonsekrasi ke dalam anggur yang dikonsekrasi?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat dahulu maksud dari perayaan Ekaristi, yang selain untuk turut mengambil bagian dalam Tubuh dan Darah-Nya, kita juga merayakan persatuan dengan seluruh umat beriman yang hadir. Jika diputuskan bahwa komuni dalam dua rupa, maka simbolisasi makna ‘mengambil bagian dari Hosti yang sama dan minum dari piala yang sama’ (bdk 1Kor 10:17 dan 1 Kor 11:26) menjadi lebih jelas terwujud, dengan menerima Tubuh Yesus dalam rupa Hosti dan meminum [bukan mencelupkan hosti] dari piala yang berisi Darah Yesus, dalam rupa anggur.
Selanjutnya,  menerima komuni bukan hanya sekedar ‘makan dan minum’ Tubuh dan Darah Yesus, namun juga mewujudkan ikatan sacramental antara pelayan yang membagikan komuni dengan yang menerima komuni, di mana yang menerima menjawab “Amin” terhadap Tubuh dan Darah Yesus tersebut. Maka sesungguhnya apapun bentuk ‘self service’/ ‘melayani sendiri’,  tidak dapat dibenarkan (lihat General Instruction of the Roman Missal/ GIRM (Pedoman Umum Misale Romawi 160).

PUMR 160…. Umat tidak diperkenankan mengambil sendiri roti kudus atau piala, apalagi saling memberikannya antar mereka. Umat menyambut entah sambil berlutut entah sambil berdiri, sesuai ketentuan Konferensi Uskup. Tetapi, kalau menyambut sambil berdiri, dianjurkan agar sebelum menyambut Tubuh (dan Darah) Tuhan mereka menyatakan tanda hormat yang serasi, sebagaimana ditentukan dalam kaidah-kaidah mengenai Komuni.

Lebih lanjut tentang hal ini, silakan melihat tulisan pastor Dennis C. Smolarski, SJ, di link ini (silakan klik).

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- https://www.katolisitas.org

0 0 votes
Article Rating
50 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
petrus sudjono
petrus sudjono
10 years ago

Setelah membaca artikel ini termasuk tanya jawab, timbul pertanyaan saya :
1. Apa konsekuensi atas pelanggaran/kesalahan dalam pembagian/penerimaan komuni, baik bagi pembagi maupun penerimanya.
2. Bila seorang imam ingin melakukan pembagian dua rupa, agar tidak terjadi pelanggaran dalam pembagian komuni, bolehkah Akolit atau Asisten Imam membantu memegangkan piala, sibori atau patena, sehingga imam dapat membagikan keduanya ?

Salam damai dalam kasih Tuhan !

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  petrus sudjono
10 years ago

Salam Petrus,

1. Dalam hal ini hendaknya diberikan peringatan dalam semangat kasih persaudaraan.
2. Seorang akolit/Asisten Imam/Pelayan Komuni Tak Lazim dapat membantu memegang piala/sibori/patena.

Salam dan doa. Gbu.
Rm Boli.

Fransiska Winny
Fransiska Winny
10 years ago

Dear Katolisitas.org,

Saya posting di sini karena ada satu pertanyaan yg mengganjal dan sangat berharap mendapatkan sedikit info dr katolisitas.org. Dari apa yg pernah saya baca di website ini, komuni dengan cara “self-service” memang tidak dibenarkan. Apakah hal tersebut juga berlaku bagi para pelayan komuni (pro diakon) yg membantu imam membagikan komuni kepada umat? Karena dalam sebuah misa saya melihat pastor paroki kami mempersilakan para pelayan komuni untuk mengambil sendiri Tubuh Kristus lalu mencelupkannya ke dalam piala (yang dipegang oleh pastor paroki) yg berisi Darah Kristus bagi diri mereka masing-masing. Apakah hal tersebut diperbolehkan?

Tks atas info nya

Regards,
Winny

aqw
aqw
10 years ago

jadi, komuni dengan salah satu saja dibenarkan, baik itu roti saja atau anggur saja. apakah dimungkinkan untuk mengganti roti dan anggur dengan yang lain seperti biskuit dan teh? dan kalau tidak boleh, apakah roti yang digunakan harus roti tanpa ragi?

[Dari Katolisitas: Gereja menentukan tentang bahan pembuat hosti dan anggur dalam perayaan Ekaristi. Tentu saja ketentuan ini ada alasannya, sehubungan dengan maknanya. Silakan membaca tanggapan kami atas pertanyaan Anda, di sini, silakan klik.]

edie
edie
11 years ago

To. Romo / Katolisitas saya jadi penasaran dengan keadaan di indonesia , saya membaca artikel Bapa Paus BXVI, tentang penerimaan Tubuh dan Darah kristus , Bapa Paus menyarankan atau menekan dengan Lidah dengan berlutut atau berdiri , sedangkan diIndonesia menerima di tangan , apakah tidak ada keseragaman , o ya berapa kali saya ikut misa lingkungan di rumah rumah , kami / saya pernah kaget pertama kali disini menerima Tubuh dan Darah Kristus kami semua mengambil sendiri dari piala lalu dicelupkan dan menyantapNya , piala tersebut di pegang oleh Romo…apa itu diperbolehkan??? terima kasih [Dari Katolisitas: Menerima Komuni dapat dilakukan… Read more »

olivia yonas
olivia yonas
13 years ago

Shalom bu inggrid
jika lagi datang bulan apa kita bisa mengambil hosti….???
karena jika malam natal pastor sering mengucapka JIKA YANG LAGI HALANGAN DI HARAPKAN TIDAK UNTUK MENGAMBIL HOSTI.
yang di maksud pastor apakah halangan datang bulan…???

Termah kasih…

Stefanus Tay
Admin
Reply to  olivia yonas
13 years ago

Shalom Olivia,

Datang bulan tidak menghalangi seseorang untuk menerima Tubuh Kristus dalam Ekaristi Kudus. Yang menghalangi kita menerima Tubuh dan Darah Kristus adalah dosa berat, yang membuat kita tidak dalam kondisi rahmat. Katekismus Gereja Katolik (KGK, 1415) mengatakan:

Siapa yang hendak menerima Kristus dalam komuni Ekaristi, harus berada dalam keadaan rahmat. Kalau seorang sadar bahwa ia melakukan dosa berat, ia tidak boleh menerima Ekaristi tanpa sebelumnya menerima pengampunan di dalam Sakramen Pengakuan.

Semoga keterangan tersebut dapat membantu.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

olivia
olivia
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

iya makasih atas penjelasannya bu ingrid,

God's beloved son
God's beloved son
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Syalom semuanya, saya prihatin atas pernyataan ini. Kristus rela mati di atas kayu salib dan mencurahkan tubuh dan darah-Nya untuk pengampunan. Tidak ada seorangpun juga yang mampu untuk menyucikan dirinya. Untuk itulah kita menerima komuni, agar setiap dosa kita diampuni. Jangan ada lagi pendakwaan dalam diri saudara-saudari sekalian. Tuhan Yesus memberkati.

[dari katolisitas: mohon diperjelas maksud komentar anda, sehingga maksud dan argumentasi anda dapat ditangkap dengan jelas.]

anne
anne
13 years ago

Shalom kepada para pengasuh Katolisitas.org yg saya hormati, saya ingin menanyakan suatu hal yg sangat mengganjal hati saya, yg kebetulan saya lihat di gereja. Saya sering mengikuti misa harian di gereja saya setiap pagi, pada suatu hari sehabis misa, saya masih tinggal di dalam gereja untuk berdoa novena 3x Salam maria. Sehabis berdoa novena, saya melihat ada seorang ibu, yg kebetulan saya kenal (krn ibu itu salah seorang aktivis salah satu perkumpulan di gereja kami), sedang membuka tabernakel dan mengambil piala tempat menaruh hosti dan mengambil hosti di dalam piala tsb. Disitu saya agak kaget melihatnya krn yg saya tau… Read more »

Romo Bernardus Boli Ujan SVD
Reply to  anne
13 years ago

Salam Anne, Demi rasa hormat yang mendalam terhadap Sakramen Mahakudus dalam tabernakel dan untuk menghindarkan kemungkinan penyalahgunaan atau pencemaran, hendaknya tabernakel dengan sakramen Mahakudus di dalamnya, dibuka hanya oleh imam atau diakon. Karena itu biasanya tabernakel selalu dikunci dan kuncinya disimpan di tempat yang tersembunyi (diketahui hanya oleh petugas temasuk koster). Bila ada Akolit atau Asisten Imam atau Pelayan Komuni tak-lazim, yang mau melayani komuni untuk orang sakit, hendaknya seorang imam atau diakon membuka tabernakel dan mengambil hosti dari sibori (bukan piala yang jadi tempat darah Kristus) lalu menyimpan-Nya dalam piksis dan menyerahkan-Nya kepada Pelayan Komunit tak-lazim untuk membawa-Nya kepada… Read more »

Deasy
Deasy
Reply to  Romo Bernardus Boli Ujan SVD
13 years ago

Romo Boli, saya sering mengikuti misa jumat pertama di katedral Jakarta tiap bulan. Selama itu saya perhatikan saat setelah pembagian hosti selesai, beberapa Pelayan Komuni tak-lazim (pro-diakon maksudnya?) itu malah yang membuka dan menutup tabernakel (beberapa kali agak tergesa-gesa) untuk memasukkan sibori-sibori sisa hosti. Agak sedikit mengganjal melihat ini. Mungkin maksudnya supaya “bagi-tugas” dengan romo supaya misa jum-per cepat selesai?….tidak tahu juga. Tapi bagi saya 1 jam misa jumat pertama pukul 12 hingga 13 siang tidaklah terlalu lama..dan by the way tidak masalah juga tinggal terlalu lama di rumah Tuhan. Saya bersyukur di paroki tempat saya St. Mikael Kranji Bekasi,… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Deasy
13 years ago

Deasy Yth

Peraturan tertulis tidak memberikan eksplisit dalam aturan siapa yang boleh dan tidak mengambil sakaramen mahakudus di tabernakel. Tapi pelayan luar biasa atau tak lazim itu dalam keadaan darurat dimana kekurangan imam, maka awam yang telah dipilih dapat membagi komuni kudus. Kalau membagi dan membantu imam biasanya juga mengambil dan membawakan ke tabernakel. Bisa saja awam memasukan dan mengambil di tabernakel dalam keadaan luar bisa ya, kalau normal ya mestinya imam yang mengambil dan membagikan komuni kudus.

salam
Rm wanta

paulus hendrick
paulus hendrick
14 years ago

Terima kasih atas penjelasan Bu Inggrid. Tuhan memberkati…

hendrick
hendrick
14 years ago

Salam damai dalam kasih Tuhan,
Saya seorang Khatolik..,dan berencana akan menikah pada Okteber2010 ini. Dan kedua keluarga sudah sepakat.
Yang ingin saya tanyakan, apakah saya boleh mengikuti sakramen pernikahan, tetapi saya belum mendapat sakramen krisma?(sebelumnya saya tidak mengetahui di paroki saya baru ada penerimaan sakramen krisma April 2011 tahun depan)
TerimaKasih,,

Paulus Hendrick

Felix Sugiharto
Felix Sugiharto
14 years ago

Shalom bu Ingrid.. dengan membaca seluruh penjelasan artikel dan semua tanya jawab, saya teringat dengan sebuah pertanyaan dari kaum Protestan: “Mengapa para Pastor di Gereja Katolik hanya membagikan Komuni dalam bentuk roti saja” (ada perkataan lanjutan yang kurang enak adalah kesan dari mereka para Pastor sendiri yang minum Darah Kristus… seolah2 umat Katolik di bodohi… dlsb). Kemudian di dalam sebuah kesempatan, saya menanyakan hal tersebut kepada seorang Pastor di dalam sebuah seminar dan di jawabnya: Makna Roti dan Anggur dalam Perjamuan Kudusn di Gereja Katolik di artikan “Dua di dalam Satu dan Satu di dalam Dua” tidak seperti Perjamuan Kudus… Read more »

fanny
fanny
14 years ago

kalau ada orang yang sudah dibaptis secara katolik, tapi dia tidak mengikuti (menerima) komuni pertama, apa orang itu boleh menerima komuni di tiap perayaan ekaristi setelahnya?

Terima kasih,

Fanny

fanny
fanny
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Terima kasih atas jawabannya..
Sebenarnya kasusnya begini, saya dibaptis waktu kelas 2 SMP. Sebelumnya saya sudah satu tahun mengikuti katekumen. Tapi setelah dibaptis, saya berhalangan hadir pada penerimaan komuni pertama. Lalu minggu-minggu berikutnya setiap misa saya selalu ikut menerima komuni. Baru-baru ini, saya diberitahu teman saya bahwa orang yang belum menerima komuni pertama tidak boleh menerima komuni meskipun orang itu sudah dibaptis. Saya jadi bingung apakah selama ini saya menerima komuni itu adalah kesalahan.. Sekarang saya takut menerima komuni waktu misa. Apa yang harus saya lakukan?

Terima kasih

Fanny

fanny
fanny
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

terima kasih atas jawabannya.. saya lupa waktu itu hari apa.. saya akan mengaku dosa. terima kasih sekali lagi..

Fanny

Dewi
Dewi
14 years ago

Berkah Dalem, Baru saya mengerti sekarang tentang tata cara penerimaan komuni yg benar. Padahal selama ini saya senang sekali jika saya menerima komuni dalam 2 rupa ( roti dan anggur ) dgn cara mengambil hosti dari piala dan mencelupkannya ke dlm piala satunya yg berisi anggur, dan ternyata cara ini tidak dianjurkan ya… Terima kasih atas penjelasan dari tim katolisitas. Namun jika romo yg melayani misa melakukan hal yg sama ( mengedarkan piala yg berisi hosti dan anggur, kemudian menyuruh umat untuk mengambil hosti & mencelupkan sendiri ke dlm anggurnya ) apakah kita hrs menolak atau tetap menerimanya? Maksudnya bagaimana… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Dewi
14 years ago

Shalom Dewi, Terima kasih atas pertanyaannya tentang sikap yang harus diambil jika ada Romo yang meminta umat untuk mengambil hosti dan mencelupkan sendiri ke dalam anggur. Redemptionis Sacramentum (RS), 104 telah menuliskan dengan jelas akan hal ini. Oleh karena itu, dalam kondisi seperti yang anda jelaskan, menurut saya pribadi, silakan anda menerima Tubuh Kristus saja tanpa mencelupkan ke dalam anggur. Setelah misa selesai, berbicaralah baik-baik dengan Romo tersebut dengan hormat dan lemah lembut, bahwa kita sebenarnya tidak boleh mencelupkan sendiri hosti ke dalam anggur, seperti yang dijelaskan dalam RS, 104 (lihat juga: General Instruction of the Roman Missal/ GIRM 160,… Read more »

sebastian
sebastian
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

selamat sore pak,
jika pastor memegang piala berisi hosti dan satu lagi berisi anggur, sedangkan bapak menyarankan :
“dalam kondisi seperti yang anda jelaskan, menurut saya pribadi, silakan anda menerima Tubuh Kristus saja tanpa mencelupkan ke dalam anggur”
maksudnya kita ambil sendiri hosti dari piala ditangan pastor?
apa itu boleh? kan dalam RS 93 umat tidak boleh mengambil sendiri?
mohon penjelasannya pak.terima kasih

Stefanus Tay
Admin
Reply to  sebastian
13 years ago

Shalom Sebastian, Memang kondisi yang terjadi tidaklah ideal. Kita tidak dapat meminta pastor untuk meletakkan salah satu piala dan kemudian memberikan Tubuh Kristus kepada kita. Dalam Redemptionis Sacramentum (RS, 94 dan 104) dikatakan “[94.] It is not licit for the faithful “to take . . . by themselves . . . and, still less, to hand . . . from one to another” the sacred host or the sacred chalice.[181] Moreover, in this regard, the abuse is to be set aside whereby spouses administer Holy Communion to each other at a Nuptial Mass.” dan RS, 104 “[104.] The communicant must… Read more »

Edwin
Edwin
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Pak Stef yang baik, Saya kembali ingin memperjelas masalah mencelupkan sendiri hosti ke dalam piala. Saya sendiri adalah special eucharist minister di paroki saya. Di dalam pelatihan kami di keuskupan agung Perth, diajarkan bahwa umat boleh saja setelah menerima komuni di tangan kemudian datang ke eucharist minister yang membawa piala untuk mencelupkan hosti tersebut. Karena ada beberapa orang mungkin merasa kurang higienis untuk minum langsung dari piala yang sama setelah disentuh oleh puluhan bibir. Dan hal karena ini kami terima sewaktu pelatihan bersama di keuskupan maka saya kira ini adalah general practice yang juga sudah di setujui oleh Uskup setempat.… Read more »

Thomas
Thomas
14 years ago

Stef dan Inggrid yang baik, kalo boleh saya ingin menyampaikan pendapat saya. Menurut REDEMPTIONIS SACRAMENTUM Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan ataupun dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus nomor 104 dikatakan “Umat yang menyambut, tidak diberi izin untuk mencelupkan sendiri hosti ke dalam piala; tidak boleh juga ia menerima hosti yang sudah dicelupkan itu pada tangannya. Hosti yang dipergunakan untuk pencelupan itu harus dibuat dari bahan sah dan harus sudah dikonsakrir; karena itu dilarang memakai roti yang belum dikonsakrir atau yang terbuat dari bahan lain.” Artinya saya sungguh sepakat dengan apa yang disampaikan Inggrid diatas dan Romo Wanta kelihatannya… Read more »

Romo Bernardus Boli Ujan SVD
Reply to  Thomas
14 years ago

Thomas Yth, Sebenarnya secara resmi KWI (lewat Komisi Liturgi KWI) telah menerbitkan terjemahan instruksi VI Redemptionis Sacramentum (Sakramen Penebusan) pada tahun 2004, di dalamnya terdapat nomor 104 yang berisi larangan itu. Bahwa ada yang tidak mengindahkan larangan itu, tidak berarti KWI membiarkannya. Dalam hal ini para penanggungjawab liturgi perlu membaca Redemptionis Sacramentum dan melaksanakannya. Terima kasih. P.Bernardus Boli Ujan SVD Tambahan dari Stefanus Tay: Kalau anda menjumpai pelanggaran ini, silakan berbicara dengan pastor yang bersangkutan. Utarakan hal ini dengan hormat dan lemah lembut, sehingga pastor yang bersangkutan dapat menerima hal ini dengan baik. Apalagi dari pihak KWI telah menerbitkan Redemptionis… Read more »

aloysius
aloysius
Reply to  Romo Bernardus Boli Ujan SVD
12 years ago

Romo Bernardus dan Sdr Stefanus, Saya tidak ingin menghakimi para imam, tetapi saya hanya tidak habis pikir, mengapa banyak sekali imam yang melakukan pelanggaran dalam praktek penerimaan komuni. Bukankah sudah seharusnya seorang imam mengetahui tata cara pelaksanaan sakramen dan liturgi khususnya cara penerimaan komuni yang benar?! Apakah selama masa pendidikan, calon imam tidak pernah diajarkan mengenai hal ini? Atau mungkin karena kelalaian/kemalasan para imam untuk mempraktekkan apa yang benar? Dan lagi, jikalau KWI tidak membiarkannya seperti pernyataan Rm Bernardus, mengapa kesalahan/pelanggaran penerimaan komuni masih sering terjadi hingaa saat ini? Mengenai nasehat Sdr Stef untuk berbicara dgn pastor, mungkin tidak banyak… Read more »

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  aloysius
12 years ago

Aloysius Yth,
Iya, kita berharap ada perubahan karena kesadaran dari semua pihak untuk mengikuti pedoman yang benar seperti yang tertulis dalam Instruksi Redemptionis Sacramentum. Terima kasih untuk peringatannya.
Salam dan doa. Gbu.
Rm Boli.

Tambahan dari Stefanus: Kalau kita mengenal pastornya, kita dapat berdiskusi dengan pastor dengan semangat kasih. Tidak menjadi masalah kalau pastor tidak mau menerimannya. Yang penting adalah, kita mencoba menyampaikan apa yang digariskan di dalam dokumen Redemptionis Sacramentum. Ada beberapa pengalaman yang menunjukkan bahwa beberapa pastor terbuka dengan masukan ini dan kemudian mereka mengubah kebiasaan yang kurang tepat.

lusia
lusia
14 years ago

Salam,

Saya ingin menanyakan suatua hal :
Sewaktu saya menerima hosti, saya tidak sengaja menjatuhkan hosti sewaktu saya mau menyantapnya..
Waktu itu saya kaget sekali dan cepat2 mengambilnya dan beberapa detik sempat melihat hosti kemudian langsung menyantapnya. Karena melihat hosti itu masih dalam keadaan utuh maka saya tidak memeriksa disekitaran posisi hosti tsb.

Sampai dalam keadaan pulang kerumah pun saya masih tidak tenang apakah itu termasuk dosa karena ketidak hati2an saya?
Sebaiknya bagaimana bersikap bila hal itu terjadi?

Terima kasih sebelumnya

andryhart
andryhart
14 years ago

Yth Bu Ingrid, Adik saya pernah ditegur romo ketika menerima komuni pada saat misa perkawinan puteranya. Dia menerima komuni dengan tangan kanan berada di atas tangan kirinya sehingga tentunya dia akan mengambil hosti dengan tangan kiri untuk dimasukkan ke dalam mulut. Karena ditegur, dia lalu menjulurkan lidahnya dalam keadaan berdiri. Pertanyaan saya apakah kedua cara ini dianggap salah atau tidak sopan menurut ajaran gereja? Pemahaman saya adalah hanya budaya Indonesia yang menganggap tangan kiri sebagai tangan yang tidak sopan sementara di dunia barat, kedua tangan tidak dibedakan. Jika kita ingin menerima hosti dengan lidah, apakah kita harus dalam posisi berlutut?… Read more »

andryhart
andryhart
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Yth Bu Ingrid/Rm Wanta,

Mungkin ada satu hal lagi yang masih mengganjal pikiran saya kendati hal tersebut kelihatannya sepele. Ketika akan masuk gereja, kita memang wajib mengambil air suci dan membuat tanda salib untuk mensucikan diri kita sebelum menghadap di hadirat Allah. Apakah kewajiban ini juga berlaku ketika kita akan meninggalkan gereja? Karena sering umat yang keluar secara bersama-sama dalam jumlah besar saling berdesak-desakan dan berebutan hanya karena ingin mengambil air suci di pintu masuk/keluar yang menurut logika saya sudah tidak perlu.

Terima kasih,

andryhart

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  andryhart
14 years ago

Andryhart Yth. Kewajiban mengambil air suci dan menandainya dengan tanda salib saat masuk dan keluar Gereja masih perlu dan penting. Meski berdesakan tetap penting soal teknis saja diatur agar tidak berdesakan saat ambil air suci. Air suci menandakan penerimaan sakramen baptisan dan penyucian diri. salam Rm Wanta Tambahan dari Ingrid: Shalom Andryhart, Walau memang terlihat kurang praktis/ berdesakan, pengambilan air suci ini tetap penting, sebab bermakna untuk mengingatkan kita kembali akan janji Baptis kita yang sudah diperbaharui dengan Ekaristi, agar kita bisa diingatkan untuk hidup sesuai dengan janji Baptis kita, sepulangnya kita dari Misa. Pada saat kita masuk ke gereja,… Read more »

Lian
Lian
14 years ago

Syalom,
kalau memang sperti itu penjelasannya, lalu kenapa di paroki saya, setiap ada komuni 2 rupa, hosti selalu dicelupkan ke dalam anggur,, bahkan pada saat saya menerima komuni pertama juga seperti itu, dan bahkan yg memberikan komuni pertama pada saya adalah uskup sendiri, tapi toh hostinya tetap dicelup dalam anggur. bagaimana menyikapi ini? apakah itu adalah dosa? apakah komuni pertama saya tidak sah?
kemudian saya jg pernah membaca buletin gereja protestan yg mengatakan bahwa gereja katolik mengikuti Yudas Iskariot yg mencelupkan roti ke dalam anggur sebelum akhirnya menyerahkan Yesus. mohon tanggapannya.. Trims

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Lian
14 years ago

Lian Yth. Perihal komuni apa yang dikatakan oleh Ingrid benar sesuai dengan aturan Gereja IMGR (Latin), namun kadang praktek ada yang melakukan kekeliruan. Tidak berdosa juga dan sah komuni pertama yang anda terima. Kadang praktek pastoral karena alasan praktis menyebabkan pelanggaran apa yang seharusnya dilakukan. Mengambil dan mencelupkan hosti ke anggur tidak ada kaitannya teks kitab suci Yudas Iskariot yang mengambil roti dan mencelupkan ke piala. Praktek di Indonesia memang banyak kesalahan termasuk dalam upacara perkawinan dengan saling memberi dan menerima. Aturan Gereja Katolik sebaiknya setahun sekali umat menerima 2 rupa (Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus) dengan cara meminum… Read more »

martha
martha
14 years ago

shalom bu inggrid
Beberapa bulan yang lalu di desa saya di Kalimantan Barat, romo yang ditugaskan sedang sakit dan menjalani perawatan beberapa bulan di kota, sehingga misa dipimpin oleh seorang diakon dan pada saat konsekrasi hosti juga diucapkan oleh diakon tsb, didesa saya cuma ada 1 romo saja yang ditugaskan disana.
Dalam hal ini, orang tua saya sebagai umat disana bagaimana harus bersikap, menerima komuni atau tidak?
Berkah Dalem
Martha

Ryan09
Ryan09
14 years ago

Shalom Bu Inggrid Saya ingin menanyakan 2 hal – masih tentang tata cara komuni- yaitu tentang pembagian komuni kudus dan cara menerimanya. Mohon maaf jika pertanyaan ini sudah pernah dijawab sebelumnya. Dua pertanyaan ini berawal dari 2 kejadian yang saya alami: Kasus 1: Saat mengikuti acara retret diadakan perayaan ekaristi. Berbeda dengan biasanya, komuni yang kami terima berupa roti dan angur sekaligus. Hosti dan anggur ini ditempatkan dalam 2 piala yang dipegang dengan tangan kiri dan kanan oleh pastor. Berhubung tidak ada misdinar, pastor tidak bisa membagikannya sendiri. Pada akhirnya umat yang menerima komunilah yang mengambil sendiri. Pertama kali mengambil… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Ryan09
14 years ago

Shalom Ryan,
Saya pikir pertanyaanmu hampir sama dengan pertanyaan di atas, yaitu tentang bolehkah komuni diadakan secara seolah-olah ‘self service‘, mengambil sendiri, lalu mencelupkan sendiri ke piala anggur yang sudah dikonsekrasi, terutama jika jumlah petugas pembagi komuni-nya kurang. Saya rasa keadaan tersebut sesungguhnya merupakan keadaan ‘darurat’ sehingga seharusnya tidak boleh dilakukan ataupun dijadikan norma. Cara menyambut yang sedemikian tidak lazim, dan sesungguhnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Silakan membaca di jawaban saya kepada Rudolfus, dan kalau ada yang kurang jelas, silakan bertanya lagi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- https://www.katolisitas.org

tripudji
tripudji
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Di paroki saya masih ada romo yang membagikan dalam 2 rupa, terutama untuk asisten imam dan misdinar pada misa di gereja, dan pada umat bila ada misa di lingkungan. Beberapa teman mengatakan ini tidak boleh dan ada romo lain yang mengatakan tidak usah kita terima. Karena kita tahu ini salah, kalau ini salah dan kita lakukan akan menambah dosa. Saya pribadi masih belum jelas kenapa ini tidak boleh, karena keterangan diatas peraturan dalam bahasa inggris. Bisa minta tolong lebih diperjelas dalam bahasa Indonesia. Kemarin juga ada seorang romo yang menganjurkan menerima dengan tangan kanan dan langsung disuapkan ke mulut tanpa… Read more »

BUDI YOGA PRAMONO
BUDI YOGA PRAMONO
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom Bu Inggrid, Hosti yang sudah dikonsekrasikan oleh Pastor walaupun dibagikan oleh awam tetaplah tubuh & darah Kristus. Saya teringat waktu ke Kalimantan di daerah pedalaman dimana tidak ada Gereja Katolik krn memang kekurangan pastor . Maka sebaiknya hosti yang sudah dikonsekrsikan oleh pastor bisa dibawa ke daerah pedalaman untuk dibagikan kpd umat katolik shg minimal 1 x seminggu boleh terima komuni. Saya baru tahu kalo terima komuni adalah yang terpenting dari Misa spt tertulis : Yoh 6 : 53 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam… Read more »

Rudolfus Adrianus
Rudolfus Adrianus
14 years ago

Salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus
Kenapa dalam ekaristi, yang dibagikan hanya tubuh Kristus (hosti) sedangkan darah Kristus (anggur) tidak?
Dulu pernah saya ikut Ekaristi dan saat komuni, hostinya kita celupkan ke anggur, sebenarnya menurut ajaran gereja Katolik harusnya bagaimana ?
Terima kasih
[Dari Admin: Pertanyaan ini sudah dijawab oleh Ingrid pada tulisan di atas]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
50
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x