Rosario Pembebasan Berhubungan dengan Teologi Pembebasan?

Pertanyaan:

Yth. Ibu Ingrid atau Pak Stefanus,

Saya ingin bertanya mengenai doa rosario pembebasan, apakah doa ini dilarang oleh Gereja, saya dgr bahwa doa ini tidak dianjurkan utk didaraskan “Untuk yang satu ini, tidak disarankan untuk didaraskan. Sebab doa ini menggunakan rosario dengan rumusan doa2nya bernafaskan teologi pembebasan, yang saat ini ditentang oleh Gereja”. Apakah benar? Terima kasih.

Hendri

Jawaban:

Shalom Hendri,

Sejauh yang saya ketahui, tidak atau belum ada pernyataan resmi dari pihak Vatikan yang melarang didaraskannya doa rosario pembebasan, namun juga sebaliknya, tidak ada anjuran dari pihak Vatikan agar umat mendoakannya. Teks rosario pembebasan itu sendiri sesungguhnya tidaklah ‘berbahaya’ dan tidak ‘sesat’, sebab sesungguhnya diambil dari kutipan ayat Kitab Suci, khususnya: Yoh 8:36, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” (So if the Son makes you free, you will be free indeed). Teks doa rosario pembebasan (rosary of liberation) dapat dibaca di sini, silakan klik.

Hanya masalahnya, contoh-contoh kasus pengabulan doa rosario pembebasan yang ditampilkan di internet itulah yang sepertinya berbau menonjolkan berkat jasmani (terbebas dari hutang, dapat membeli rumah, dapat penghasilan besar, dst) yang memang menjadikannya seperti berbau teologi kemakmuran, ataupun teologi pembebasan, yang secara obyektif memang menekankan kesejahteraan jasmani. Vatikan pernah mengeluarkan pernyataan kritik terhadap ajaran-ajaran Fr. Jon Sobrino SJ., sang pencetus paham teologi pembebasan, namun tidak menjatuhkan sangsi. Vatikan menilai bahwa pernyataan-pernyataan teologis Fr. Sobrino dapat membahayakan iman Katolik. Berita tentang hal ini dapat dibaca di sini, silakan klik.

Kalau boleh disimpulkan, sepertinya rosario pembebasan dengan teologi pembebasan tidak langsung berhubungan. Bahwa ada orang-orang yang menghubungkan itu mungkin saja, tetapi bukan Fr. Sobrino yang mengajarkan doa rosario itu. Teks doa rosario pembebasan sesungguhnya adalah permohonan agar Tuhan Yesus berbelas kasihan, menyembuhkan, menyelamatkan dan memerdekakan (membebaskan), sehingga sesungguhnya sifatnya netral. Sebenarnya jika diartikan secara lebih luas, apalagi jika yang dimaksud adalah pembebasan terhadap ikatan dosa, maka permohonan tersebut adalah sungguh baik, dan tidak terkait dengan teologi pembebasan. Hanya jika pembebasan itu diartikan sempit, seolah hanya terhadap kemiskinan ataupun kesulitan keuangan, maka memang menjadi tak sepenuhnya sesuai dengan apa yang disampaikan dalam Kitab Suci. Sebab tujuan utama Kristus datang ke dunia adalah membebaskan/ memerdekakan manusia dari ikatan dosa, dan bukan hanya semata memberikan berkat-berkat jasmani ataupun kesembuhan dari penyakit jasmani. Bahwa jika dalam memerdekakan manusia dari dosa, kemudian Tuhan Yesus berkuasa juga untuk memberikan berkat-berkat dan kesembuhan jasmani, itu adalah hak-Nya dan memang dapat terjadi demikian (contoh lih. Luk 5:24-25), tetapi kita tidak boleh menyempitkan pemahaman kita bahwa Tuhan Yesus datang pertama-tama untuk memberi berkat-berkat dan kesembuhan jasmani.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

 

4.5 2 votes
Article Rating
7 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
adjie bramantyo
10 years ago

Yth: Katolisitas.org Maaf mungkin oot, tentang Teologi Pembebasan. Buku berjudul “Teologi Pembebasan” yang diterbitkan Insist Jogja adalah salah satu yang memantapkan iman katolik saya. Buku aslinya yang berbahasa inggris juga telah saya baca, kebetulan ada seorang dosen yang punya. Saat itu ketika umur duapuluhan saya memang sempat ragu dengan Katolik. Tapi buku ini dengan baik menunjukkan keberpihakan Gereja terhadap kaum termarjinalkan. Yah walaupun iman saya hanya kueciiiiil sekali tapi saya tahu saya masih Katolik. Dalam artikel diatas, ada penyataan bahaya/ketidakbaikan ide ini. Apakah karena teologi pembebasan identik dgn marxism? atau juga identik dgn kekerasan? Bisakah kawan katolisitas menjelaskan lebih lanjut.… Read more »

Veronica Vika
Veronica Vika
10 years ago

Setahu saya pada teks Rosario Pembebasan itupun sudah tertulis kira2 bunyinya demikian “doa ini tidak boleh didoakan dengan mengesampingkan Rosario yang sesungguhnya” (saya lupa persisnya).
Saya setuju dengan pendapat saudara2 yang lebih banyak menggunakan doa ini untuk keselamatan jiwa. Karena harta sejati kita ada di Sorga.
Rosario “yang sesungguhnya” sendiri banyak dianjurkan untuk membentengi diri dari kuasa yang jahat, godaan sesat, yang membawa kita jatuh ke dalam dosa.
Kiranya demikian pendapat saya,
Berkah dalem Gusti.

Mariana
10 years ago

Share :

Saya membeli doa Rosario Pembebasan di salah satu
toko buku rohani terkenal di Jogja
Pada tahun 2011.
Saat itu, saya berdoa sungguh2 untuk terbebas
dari dosa turunan.
Sejak 2011 – sekarang banyak tanda2 ajaib
yang terjadi dlm hidup saya dan
Keluarga..juga saudara2 saya..
Sampai saat ini, sy masih berdoa
Rosario Pembebasan..

Kiranya TUHAN memberkati kita.

margareta dwi susanti
margareta dwi susanti
11 years ago

mungkin saya ingin mensharekan pengalaman doa rosario pembebasan

bahwa saya mendaraskan doa ini, yaitu membebaskan dari dosa dan sifat2 buruk dari diri maupun orang terdekat. dan ini sangat meneguhkan karena saya merasa ada kuasa baik yang membantu saya untuk terbebas dari kuasa jahat..

dari awal saya tidak tau sama sekali bahwa doa ini ternyata sering digunakan untuk membebaskan yang bersifat jasmani…

bahwa doa pembebasan digunakan untuk yang bersifat rohani atau jasmani adalah tergantung orang yang mendaraskannya.
mungkin mengenai doa pembebasan ini baik bila dijelaskan kepada umat awam, bahwa lebih penting untuk mendoakan bagi keselamatan jiwa dari pada sekedar keselamatan jasmani.

Hendri
Hendri
11 years ago

Yth.Ibu Inggrid atau Pak Stefanus,

Saya ingin bertanya mengenai doa rosario pembebasan, apakah doa ini dilarang oleh Gereja, saya dgr bahwa doa ini tidak dianjurkan utk didaraskan “Untuk yang satu ini, tidak disarankan untuk didaraskan. Sebab doa ini menggunakan rosario dengan rumusan doa2nya bernafaskan teologi pembebasan, yang saat ini ditentang oleh Gereja”. apakah benar? Terima kasih.

[Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah ditanggapi di atas, silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
7
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x