Rancangan Allah ialah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya

[Hari Pesta Pembaptisan Tuhan: Yes 55:1-11; Yes 12:2-6; 1Yoh 5:1-9; Mrk 1:7-11]

Hari ini kita menutup masa Natal dan Epifani, dengan merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan Yesus. Perayaan ini mengajak kita merenungkan dan mensyukuri rahmat Baptisan kita, yang menjadi pintu bagi terwujudnya rancangan Allah yang terindah bagi kita, yaitu, melalui Baptisan kita memperoleh bagian dalam kehidupan ilahi-Nya dan menjadi anak-anak angkat-Nya di dalam Kristus Putera-Nya. Dengan kita dibaptis, tergenapilah maksud kedatangan Kristus, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh 10:10). Sebab tak ada hidup yang lebih berkelimpahan, daripada hidup di dalam Kristus Sang Hidup, baik di dunia ini maupun di kehidupan mendatang. Di Bacaan Pertama hari ini, Nabi Yesaya berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikian firman Tuhan. “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu” (Yes 55:8-9). Sebab rancangan kita selalu terbatas, entah karena kemampuan kita yang terbatas, ataupun waktu untuk mewujudkannya yang juga terbatas. Tetapi rancangan Allah mengatasi segalanya, dan kebaikan-Nya yang diberikan kepada kita juga tiada terukur. Allah sangat mengasihi kita, sehingga menghendaki agar kita dapat masuk dalam kehidupan-Nya sendiri yang begitu membahagiakan, selamanya! Tiba-tiba apa yang ditulis di awal Katekismus menjadi “klik” di pikiran dan hatiku: “Allah, yang sempurna tak terbatas… dalam rancangan kebaikan-Nya, secara sukarela menciptakan manusia, untuk membuatnya mengambil bagian dalam kehidupan-Nya yang bahagia. Untuk alasan ini, di setiap waktu dan tempat, Allah mendekatkan diri kepada manusia. Ia memanggil manusia untuk mencari-Nya, mengenal dan mengasihi Dia… Ia memanggil semua manusia yang tercerai berai karena dosa, ke dalam kesatuan keluarga-Nya, yaitu Gereja. Untuk mencapai ini, ketika waktunya telah genap, Allah mengutus Putera-Nya sebagai Penebus dan Penyelamat. Di dalam Putera-Nya dan melalui Dia, Ia mengundang manusia untuk menjadi anak-anak angkat-Nya dalam Roh Kudus, dan dengan demikian ahli waris bagi kehidupan-Nya yang membahagiakan” (KGK 1). Hari ini kita diingatkan kembali akan cara yang dipilih Tuhan untuk mewujudkan rancangan-Nya ini: yaitu melalui Baptisan.

Melalui Baptisan, dosa-dosa kita diampuni, dan kita disatukan dengan Kristus dan keluarga-Nya, yaitu Gereja. Kristus sendiri telah terlebih dulu dibaptis, bukan karena Ia berdosa, tetapi untuk menyatakan kepada kita pentingnya Baptisan bagi keselamatan kita. Ia minta dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, untuk menunjukkan betapa Ia, yang adalah Putera Allah, mau turun merendahkan diri-Nya, dan mengalami segala sesuatu yang kita alami sebagai manusia, demi menjangkau dan mengangkat kita. Maka dengan cara yang sama, jika kita ingin sampai kepada Allah, kitapun perlu merendahkan diri kita, dan mengikuti cara yang dikehendaki-Nya. Jika kita telah dibaptis, kita kembali diingatkan bahwa kita harus terus memperbaharui maknanya dalam hidup kita, yaitu agar kita senantiasa bertobat dan hidup di dalam Kristus. Atau, meminjam perkataan Rasul Paulus, kita “mati bagi dosa tetapi hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus” (Rm 6:11).

Selain itu, kita memperingati Baptisan Yesus sebagai salah satu kesaksian Allah tentang Diri-Nya sendiri. Pada saat Yesus keluar dari air, langit terkoyak, dan tampaklah Roh Allah seperti burung merpati. Dan Allah Bapa mengatakan, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (lih. Mrk 1:10-11). Di sini kita mengenal adanya tiga Pribadi Allah, yaitu: Bapa yang mengeluarkan suara dari Surga, Yesus Sang Anak Allah yang dinyatakan Bapa, dan Roh Kudus dalam rupa burung merpati yang turun atas Yesus. Demikianlah Baptisan merupakan karya Allah Tritunggal, yaitu: Bapa, Putera dan Roh Kudus, yang memanggil kita kepada persekutuan hidup ilahi-Nya. Karena itu, Yesus berpesan agar dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus-lah, semua bangsa murid-Nya harus dibaptis (lih. Mat 28:19), agar mendapat bagian dalam kehidupan Allah Tritunggal, yang menuntun kepada kebahagiaan bersama-Nya di Surga.

Setiap kali kita mengambil air suci dan mengenakannya di dahi sambil membuat tanda salib, mari kita mensyukuri rahmat Baptisan yang telah kita terima, yang memeteraikan jiwa kita sebagai milik Allah. Pencelupan ke dalam air dan keluarnya dari air menggambarkan turunnya Yesus ke dalam kematian dan kebangkitan-Nya dari kematian, yang di dalamnya kita telah disatukan dengan Dia, untuk menjadi anak-anak angkat Allah, dan ahli waris Kerajaan-Nya. Sambil mensyukuri rancangan Allah ini bagi kita, marilah kita berdoa, “Ya Yesus, aku bersyukur kepada-Mu atas rahmat Baptis yang kuterima. Sebab melalui Baptisan, dosaku diampuni dan aku beroleh hidup yang baru di dalam Engkau. Di dalam Engkau-lah, Bapa mengangkatku menjadi anak-Nya, agar aku dapat menerima kehidupan kekal. Syukur atas rancangan-Mu yang begitu indah bagiku. Bantulah aku untuk hidup seturut panggilanku sebagai anak Allah, agar kelak Kau berkenan membawaku masuk dalam kebahagiaan abadi bersama-Mu. Amin.”

19/12/2018
Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.Â