Perbedaan utama gereja Orthodox dengan Gereja Katolik

Pertanyaan:

Salam bu Ingrid dan Pak Stef

Dalam forum tanya jawab ini, saya hanya ingin mengemukakan perbedaan pandangan antara Gereja Katolik Orthodox dan Gereja Katolik Roma.

Katak Ortho= Lurus, benar
Doxa= Aliran, doktrin, Jadi Orthodoxa = Aliran yang lurus, ini tentu untuk menjawab aliran-aliran sesat yang muncul pada waktu itu. dan nama “Katolik Roma” muncul pada akhir abad X/XI kalau tidak salah. gereja Katolik Orthodoxa mempertanhankan nilai-nilai kebenaran rasulia, dan doktrin-doktrin gereja purba. Gereja Katolik Orthodoxa ini juga disebut sebagai Gereja Katolik alur utama atau Gereja Orthodoxa Kalsedion.
dan Gereja itu sekarang ada di Indonesia, dan mereka mengakui konisili dari I- VII dan mengakui sakramen-sakramen.

Lalu pertanyaan saya, apa yang membedakan antara Gereja Katolik Orthodoxa dan Gereja Katolik Roma? apa alasan mereka.
Di Indonesia gereja Katolik Orthodoxa alur utama atau Kalsedion beredar di Indonesia.
Aquilino Amaral

Jawaban:

Shalom Aquilino Amaral,

Pertama- tama harus dipahami terlebih dahulu hal apa yang memisahkan antara gereja yang menamakan diri sebagai gereja Katolik Orthodox Chalcedon (Kalsedon), dengan Gereja Katolik. Namun sebelumnya mari kita lihat dahulu apa sebenarnya yang disebut Gereja- gereja yang mengikuti ajaran Kalsedon dan mana yang tidak. Untuk itu mari melihat pada sejarah Gereja:

1. Konsili Kalsedon pada tahun 451

Kita ketahui dari sejarah bahwa di abad- abad awal telah terdapat ajaran- ajaran yang berusaha untuk menyederhanakan misteri ke-Tuhanan dan kemanusiaan Yesus, pada saat Ia menjelma menjadi manusia. Ajaran- ajaran sesat tersebut, memberikan pengajaran yang terlalu menekankan sisi ke-manusiaan Yesus, sehingga mengatakan Yesus bukan Tuhan; atau sebaliknya menekankan sisi ke-Tuhanan Yesus sampai ‘menelan’ sisi kemanusiaan-Nya, sehingga Yesus dianggap bukan sungguh manusia. Atau, ada pula ajaran yang mencampur adukkan kedua kodrat ini.

Nah untuk meluruskan hal ini, para uskup berkumpul pada konsili Kalsedon (451), yang menetapkan bahwa pada saat penjelmaan-Nya, Yesus mempunyai dua kodrat, yaitu kodrat Allah dan kodrat manusia, yang keduanya bersatu secara hypostatik: artinya masing- masing dapat mempunyai ciri- cirinya sendiri, tidak dapat dicampuradukkan, tidak terpisahkan, dan tidak terbagi- bagi. Konsili Kalsedon sekaligus mengecam ajaran- ajaran sesat Nestorius (yang memisahkan kedua kodrat dalam diri Yesus), Arians (yang menolak ke-Tuhanan Yesus), Monophysites (yang mengatakan bahwa keilahian dan kemanusiaan Yesus tergabung dalam satu kodrat), dst. Silakan klik di sini untuk membaca lebih lanjut tentang topik ini.

Setelah Konsili Kalsedon, terdapatlah dua kelompok besar dalam Kristianitas, yaitu mereka yang menerima pengajaran Konsili Kalsedon; yang disebut Chalcedonian Christianity, yaitu gereja- gereja dalam persekutuan dengan Gereja Katolik Roma, Gereja Konstantinopel dan Gereja Orthodox Yunani (Alexandria, Antiokhia dan Yerusalem). Sedangkan gereja- gereja yang menolak Konsili Kalsedon bergabung dalam gereja- yang menyebut diri sebagai gereja Orthodox Oriental, termasuk di sini gereja- gereja Armenia, Syria, Koptik dan Ethiophia. Menarik untuk dilihat bahwa kata ‘Orthodox’ itu sama- sama diklaim oleh gereja- gereja Timur yang menerima pengajaran Konsili Kalsedon dan juga oleh gereja- gereja yang menolak ajaran Kalsedon. Maka, sesungguhnya kita dapat bertanya, manakah yang benar- benar ‘orthodox’/ ‘lurus’ di sini.

2. Gereja- gereja Orthodox Yunani = gereja- gereja Timur Orthodox.

Gereja- gereja Timur Orthodox ini menerima hasil Konsili Kalsedon (451) namun mereka tidak menerima otoritas Bapa Paus. Oleh karena itu, walaupun gereja -gereja Timur Orthodox menyebut diri mereka sendiri sebagai Gereja Katolik Orthodox, namun mereka sesungguhnya tidak tergabung secara penuh dengan Gereja Katolik (meskipun mereka menerima ketujuh Konsili yang dilakukan dari abad ke-4 sampai ke-8). Menarik untuk diketahui bahwa penolakan akan otoritas Paus ini baru efektif berlangsung setelah skisma di tahun 1054, sebab sebelumnya Bapa Paus di Roma tetap diakui sebagai uskup/ penatua jemaat yang pertama di antara para uskup lainnya/ “first among equals“.

3. Pemisahan antara Gereja Orthodox dan Gereja Katolik di tahun 1054.

Sebenarnya pemisahan ini bukan disebabkan oleh suatu kejadian sesaat, tetapi karena akumulasi dari banyak kejadian, yang memang telah bertubi- tubi terjadi melanda Gereja Timur (dengan pusatnya Konstantinopel) dan Barat (Roma).  Kita ketahui bahwa di abad- abad awal, banyak ajaran sesat yang terjadi di Gereja- gereja Timur (Arianisme, Nestorian, Apolloniarism, Monophysites, Ebionite, Monothelistism, dst), meskipun daerah tersebut lebih ‘dekat’ dengan tempat asal Kristus dan para rasul. Gereja Roma, yang dipimpin oleh penerus rasul Petrus selalu tampil sebagai penegak doktrin, jika terjadi semacam kesimpangsiuran pengajaran. (Ini sesungguhnya merupakan penggenapan dari Sabda Allah, bahwa Paus yang berbicara atas nama Rasul Petrus, melakukan kuasa “mengikat dan melepaskan”, dan Tuhan menjanjikan bahwa apa yang ditetapkannya tidak mungkin salah/ tidak mungkin dikuasai oleh maut Mat 16:18-19). Namun, kenyataannya, hal ini sedikit banyak memicu adanya semacam ‘persaingan’ politis antara Gereja Timur dan Barat. Selanjutnya, Gereja Timur ingin memasukkan pengaruh bahasa/ budaya Yunani, sedangkan Gereja Barat, budaya Latin.

Persaingan ini mencapai puncaknya pada dua hal. Pertama, tentang hal ‘Filioque‘, yang sudah pernah dibahas di sini, silakan klik, lihat point 3.

Kedua, tentang hal “roti tak beragi”. Ketika pasukan perang salib dimulai tahun 1090, para patriarkh Byzantin yang singgah di Konstantinopel menyerang gereja- gereja Latin yang sudah ada di sana sejak jaman kaisar Konstantin. Mereka mengatakan bahwa Ekaristi mereka tidak sah karena menggunakan roti tidak beragi,-sesuatu yang memang telah dilakukan oleh Gereja Barat, dan Gereja Armenia sejak awal, untuk mengikuti teladan Kristus yang menggunakan roti tak beragi pada Perjamuan Terakhir. Namun para patriarkh Byzantin itu (dipimpin Michael Cerularius) ingin memaksakan ritus Byzantin -yang menggunakan roti beragi untuk perjamuan- kepada umat Roma yang tinggal di Konstantinopel tersebut. Cerularius membuka tabernakel dan membuang Hosti yang sudah dikonsekrasikan itu ke jalan. Oleh sebab itu, Gereja Roma kemudian mengecam tindakan patriarkh Cerularius tersebut. Setelah kejadian itu, Gereja Roma mengutus delegasi yang dipimpin oleh Cardinal Humbertus untuk mengusahakan perdamaian. Namun sayangnya, karena faktor kelemahan manusia (dalam hal ini emosi yang meledak- ledak dari kedua belah pihak), perundingan diakhiri dengan ekskomunikasi dari kedua belah pihak kepada kedua belah pihak; sesuatu yang berakibat terlalu jauh dan sebenarnya tidak diinginkan oleh kedua belah pihak. Sebab ekskomunikasi itu sebenarnya hanya berlaku terhadap sang individu, dan bukan terhadap semua orang dalam komunitas. Lebih lanjut tentang apa itu ekskomunikasi, silakan klik di sini.

Berikut ini adalah kutipan deklarasi yang disetujui bersama antara Paus Paulus VI dengan Patriarkh Konstantinopel Athenagoras I (1965):

Among the obstacles along the road of the development of these fraternal relations of confidence and esteem, there is the memory of the decisions, actions and painful incidents which in 1054 resulted in the sentence of excommunication leveled against the Patriarch Michael Cerularius and two other persons by the legate of the Roman See under the leadership of Cardinal Humbertus, legates who then became the object of a similar sentence pronounced by the patriarch and the Synod of Constantinople.

Thus it is important to recognize the excesses which accompanied them and later led to consequences which, insofar as we can judge, went much further than their authors had intended and foreseen. They had directed their censures against the persons concerned and not the Churches. These censures were not intended to break ecclesiastical communion between the Sees of Rome and Constantinople. (terjemahannya: …. ekses- ekses yang mengikutinya dan sesudahnya mengarah kepada akibat- akibat yang, menurut hemat kami, pergi jauh dari apa yang dimaksud dan diduga oleh para pengarangnya [dalam hal ini Cerularius dan Kardinal Humbertus yang diutus oleh Paus]. Mereka mengarahkan sangsi kepada orang- orang yang terlibat dan bukan kepada Gereja- gereja. Sangsi ini tidak dimaksudkan untuk memecahkan persekutuan antara Tahta Suci Roma dan Konstantinopel.”

4. Gereja Katolik Roma baru ada abad ke 7/8?

Tentu jawabannya tidak. Istilah Gereja “Katolik” sudah ada sejak abad awal, walau pertama kali diresmikan pada tahun 107 ketika Santo Ignatius dari Antiokhia menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Syrma 8, untuk menyatakan Gereja Katolik sebagai Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus, untuk membedakan umat Kristen dari para heretik pada saat itu yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia, yaitu heresi/ bidaah Docetism dan Gnosticism. Nah Gereja Katolik yang dimaksud di sini adalah Gereja Katolik yang mengakui otoritas uskup Roma, sebagai penerus rasul Petrus. Silakan membaca di sini, silakan klik, untuk mengetahui ke-empat ciri- ciri Gereja yang didirikan Kristus, yang mengajarkan doktrin yang lengkap dan benar/ lurus.

5. Kesimpulan:

Gereja ‘Katolik’ Orthodox Kalsedon tidak berada dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik, dan karena itu keduanya tidak sama. Perbedaannya, gereja Orthodox tidak mengakui otoritas Bapa Paus. Gereja Orthodox ini tidak sama dengan ke-22 Gereja- gereja Timur yang ada dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik, yang namanya dapat anda baca di sini, silakan klik.

Walaupun gereja Orthodox mengajarkan ajaran para rasul, mereka tidak mengajarkan keseluruhan Tradisi para rasul, yang sejak awal mengakui otoritas kepemimpinan uskup Roma (yaitu Paus). Bukti tentang keutamaan Petrus dan para penerusnya (yaitu Paus), sudah pernah ditulis dalam serial artikel Keutamaan Petrus bagian 1 sampai dengan 5, yang sudah ditayangkan di situs ini (bagian 6-nya menyusul).

Namun meskipun Gereja- gereja Orthodox tersebut tidak berada dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik, mereka mempunyai hubungan yang erat dengan Gereja Katolik, sebab mereka juga mengakui ketujuh sakramen, dan mempunyai jalur apostolik. Dalam kondisi darurat (misalnya karena di ambang maut), seseorang dari gereja Orthodox dapat meminta imam dari Gereja Katolik agar memberikan sakramen Minyak suci (Urapan orang sakit), Ekaristi dan Pengakuan dosa.

Demikian yang dapat saya sampaikan untuk pertanyaan anda, semoga bermanfaat.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

4.7 25 votes
Article Rating
28 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Agung Prasetyo
10 years ago

shalom katolisitas,saya selama ini sudah sering mengikuti artikel katolisitas saya sangat diberkati dengan artikel artikel katolisitas sendiri meskipun terkadang saya tidak sependapat/berbeda pendapat dengan artikel dari katolisitas sendiri dan saya sangat tertarik dengan artikel artikel tentang sejarah gereja mula mula menurut Gereja Katolik, saya ingin bertanya kepada katolisitas: 1. Apakah ada artikel tentang St.yakobus patriark jerusalem pertama? 2. Kenapa Bapa suci Paus menghapus gelar patriark dari Gereja Katolik? saya ingin tahu apakah gelar kebesaran?! dari lima patriark?(saya sempat baca kalau tidak salah gereja ortodoks konstantinopel gelarnya patriark eukumenis pertama diantara yang setara)kalau dari Katolik Roma dan ke 3 lainnya apa… Read more »

Zakaria Mina Butrus Al-Assad
10 years ago

Salam damai. Sekedar info. Gereja Orthodox Indonesia (Bukan Orthodox Timur) memberikan pengajaran baru tentang ”Sholat”. Mereka mengklaim bahwa Umat Katolik dan Protestan tidak pernah Sholat. Pernyataan yang lucu dan aneh. Padahal jika mereka mau jujur SHOLAT/SHOLOH=PRAYING=BERDOA. Dengan demikian mereka beramsumsi bahwa Katolik dan Protestan hanya doa=memohon permintaan. Padahal dalam budaya Kristiani Arabiya/Timur. Seorang Katolik atau Protestan yang masuk kamar lalu mengunci, dan disitu dia berkomunikasi dengan Allah yang di dalamnya ada bersyukur, memuji, memuliakan, menyembah, memohon ampunan/permintaan, berserah, percaya, maka seorang Katolik atau Protestan itu juga dikatakan sedang SHOLAT/SHOLOH/PRAYING/BERDOA. Karena sebagai umat Kristen Katolik dan Protestan kita tidak cuma hanya… Read more »

Krisna
Krisna
11 years ago

[dari Katolisitas: diedit]
Saya ingin bertanya :

1. bukankah sebelum tahun 1054 Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks masih bersatu, tetapi mengapa banyak sekali perbedaan tata cara liturgi?

2. tolong ceritakan kepada saya mengapa gereja ortodoks masih melalukan solat sedangkan Gereja Katolik tidak melakukan solat?

3. Apakah yang menjadi penyebab perbedaan tata cara liturgi Gereja Katolik dengan Gereja Ortodoks?

4. Apakah Gereja Katolik ritus timur, juga melakukan solat seperti Gereja Ortodoks?

Thanks

Iman Katolik saya tidak akan tergoncang, karena saya hanya taat kepada Paus tetapi saya hanya penasaran saja dan cukup kaget tentang solat di agama kristiani…

Fransisca Indrawati
Fransisca Indrawati
11 years ago

Dear pak Stefanus dan bu Inggrid, Mohon dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan antara gereja Katolik Roma dengan gereja Katolik Orthodox. Bagaimana sejarahnya? Apakah umat Katolik Roma boleh belajar dari pengajaran-pengajaran mereka? Terima kasih. Salam, sisca [Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu artikel di atas, silakan klik. Untuk selanjutnya, silakan menggunakan fasilitas pencarian di sisi kanan homepage: ketik kata kunci Topik yang ingin Anda ketahui, lalu enter. Semoga Anda sudah dapat menemukan pembahasannya di sana. Hanya jika belum ada, silakan menanyakannya kepada kami dan kami akan berusaha menjawabnya. Mohon pengertian dan kerjasama Anda. Terima kasih. Jika Anda Katolik, silakan menimba pengetahuan… Read more »

Alwyn Aliwarga
Reply to  Fransisca Indrawati
11 years ago

Fransisca, Mohon dimengerti bahwa sebutan “Katolik Ortodoks” itu bukanlah sebutan resmi. Sebutan itu merujuk kepada Gereja-gereja Ortodoks Timur seperti Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Ortodoks Rusia, dsb yang di Indonesia dipopulerkan dengan nama “Katolik Ortodoks”. Tentu yang lebih resmi menjadi label Gereja-gereja Ortodoks Timur adalah “Ortodoks” saja, seperti yang saya temukan di paroki-paroki Ortodoks seperti: “Gereja Ortodoks St. Barnabas”, “Gereja Ortodoks St. Elia”, “Katedral Ortodoks Yunani Annunsiasi”, dan sebagainya. Bahkan seminari Ortodoks pun menggunakan nama seperti: “Seminari Ortodoks St. Vladimir”, “Seminari Ortodoks Salib Suci”, dan sebagainya. Jadi jangan sampai ada yang salah paham dengan sebutan “Katolik Ortodoks”. Itu bukanlah Gereja Katolik… Read more »

Monk Malone
Monk Malone
11 years ago

Dear Katolisitas.org , saya ingin bertanya. Apakah saya dari Katholik-Roma boleh menjadi Katholik-Orthodox…?????

Bisa disebutkan apa perbedaan antara Katholik-Roma dan Katholik-Orthodox…?????

Terima Kasih…

Shalom Alecheim…

Rinus
Rinus
12 years ago

Salam, Sedih juga membaca artikel ini, karena di sisi penjelasan “agak bagus”, hanya saja “sepertinya” sang penulis tidak mau jujur, entahkah dia memahami sejarah dalam konteks akademis ataukah hanya memahami sejarah gereja sebagai alat pembenaran iman yang menurutnya disukai? Harusnya dipahami bahwa GEREJA dari awal tidak memiliki bagian yang terpisah, tetapi satu kesatuan yang utuh yakni Gereja Kristus yang ada di seluruh Kekaisaran Romawi dan kemudian melahirkan kekaisaran baru di Timur yakni Kekaisaran Byzantium. Dari sejak awal GEREJA senantiasa berkumpul untuk membicarakan masalah yang muncul baik di dalam maupun yang muncul diluar. Para Bapa Gereja yakni yang kemudian kita kenal… Read more »

cas
cas
12 years ago

PERSATUAN GEREJA ORTODOX INDONESIA Jika Anda Katolik Roma, gereja Anda berbagi warisan doktrinal apostolik yang kaya dan yang sama sebagai Gereja yang Ortodoks untuk seribu tahun pertama dalam sejarah, karena selama milenium pertama mereka adalah satu dan Gereja yang sama dengan Gereja yang Orthodox. Pada tahun 1054, Paus Roma menyatakan memisahkan diri dari 4 Kepatriarkhan Gereja Apostolik lainnya (Patriarkh Konstantinopel, Patriarkh Alexandria, Paus Antiokhia dan Patriarkh Yerusalem), dengan cara merusak Credo / Syahadat Iman Asli Gereja, dan mempertimbangkan dirinya untuk menjadi yang paling sempurna. Dengan demikian gereja anda berdiri sendiri sejak 1.000 tahun yang lalu. Jika Anda seorang Kristen Orthodox,… Read more »

Aryana
12 years ago

Selamat siang Katolisitas. Maaf saya ingin bertanya, mengapa dalam Gereja Katolik ritus Latin tidak ada sholat seperti di Katolik Timur maupun Orthodox?
Mohon pencerahannya.
Trimakasih.
Christum Dominum Nostrum.

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  Aryana
12 years ago

Salam Aryana, Maaf, saya tidak dapat informasi tentang sholat di Katolik Timur dan Orthodox. Apakah sholat yang dimaksud adalah doa lima kali sehari dengan gerakan/sikap tubuh yang mirip sikap sholat saudara-saudara kita yang Muslim? Sekedar informasi singkat, Gereja (Katolik) mempunyai kebiasaan doa harian mencontohi Yesus. Pada abad IV berkembanglah tradisi Ibadat Harian Katedral yang membiasakan umat untuk membuat ibadat utama: Ibadat Pagi dan Ibadat Sore, dan ada juga Vigili atau Jaga Malam sambil berdoa dan membaca-mendengarkan dan merenungkan Kitab Suci. Pada masa yang kurang lebih sama berkembanglah tradisi Ibadat Harian Biara: ada yang mempunyai kebiasaan doa 3 kali sehari, lima… Read more »

Agung Swiyanto
Agung Swiyanto
12 years ago

Diatas disebutkan bahwa sebelum skisma tahun 1054, gereja Barat dipimpin oleh penerus-penerus Petrus. Kalau demikian, siapa yang waktu itu memimpin gereja Timur? Apakah tidak ada penerus Petrus yang ada di daerah timur?

Sebenarnya saya agak bingung.. :) 22 gereja Katolik Timur yang ada di daftar tersebut apakah mengakui otoritas Paus dalam hal iman dan doktrin? Kalau ya, apa perbedaannya dengan gereja Katolik Roma?

Marcellus Rudy
Marcellus Rudy
13 years ago

Saya ada pertanyaan dr teman ortodox saya, dia memberikan kata2 ini u menyatakan Paus Roma salah karena menyamai Tuhan.. Berikut cuplikan: ‘Selanjutnya, kami menyatakan,

kami mewartakan, dan kami mendefinisikan bahwa adalah sangat perlu bagi semua orang
untuk keselamatan mereka, tunduk kepada kekuasaan Paus Roma.’ – Unam Sanctam, Pope
Bonifaci VIII –

Dia tanya,apakah keselamatan tunduk pada
Kekuasaan Paus???

Karena sy tdk pny akses ke surat yg dimaksud jd saya tanyakan ke anda. Tks bantuanx. GBU

caesarandra
caesarandra
13 years ago

Yth Bu Inggrid & Pak Stef,

Lalu apa perbedaan antara Gereja Orthodoks yang dijelaskan diatas dengan Gereja Orthodoks Syria ( KOS ) yang ada di Indonesia ini …. […… dari Katolisitas: kami edit] karena saya dengan doktrin mereka kok banyak perbedaannya sekali ya ? bahkan yg saya dengan mereka tidak menganggap Yesus sebagai Tuhan melainkan hanya utusan seperti muhammad ?

bisa dijelaskan lebih detail ? terima kasih

Dico Sinuraya
Dico Sinuraya
13 years ago

Lalu mengapa pada saat Gereja Ortodox masuk ke Indonesia,dan menginginkan agar mereka berada di bawah Bimas Katolik di Depag ditolak oleh Gereja Katolik melalui Bimasnya di Depag??Sehingga mereka berada di bawah Bimas Kristen saat ini.Inikan bisa semakin memperuncing perseteruaan/perbedaan bahkan kebencian yang sudah ada selama ini.
Padahal Gereja Katolik dan Gereja Ortodox merupakan saudara kandung.

Apakah Gereja Katolik menganggap Gereja Ortodox itu sebagai saingannya??

Eduardo Sinuraya
Eduardo Sinuraya
13 years ago

Lalu mengapa Paus meminta maaf kepada Gereja Ortodox?
Dan mengapa Gereja Ortodox sepertinya begitu antipati terhadap gereja Katolik Roma?

Dan bisakah anda berikan artikel/penjelasan mengenai Apa sebab Gereja2 Katolik ortodox ritus Timur yang berjumlah 22 itu lebih memilih bersekutu kepada Gereja Katolik Roma dari pada ke Ortodox?

Dico Sinuraya
Dico Sinuraya
13 years ago

Jikalau memang benar penjelasan diatas,lalu mengapa Paus meminta maaf atas kesalahan Gereja Katolik dimasa lalu?

Aquilino Amaral
Aquilino Amaral
13 years ago

Salam bu Ingrid dan Pak Stef Dalam forum tanya jawab ini, saya hanya ingin mengemukakan perbedaan pandangan antara Gereja Katolik Orthodox dan Gereja Katolik Roma. Kata Ortho= Lurus, benar Doxa= Aliran, doktrin, Jadi Orthodoxa = Aliran yang lurus, ini tentu untuk menjawab aliran-aliran sesat yang muncul pada waktu itu. dan nama “Katolik Roma” muncul pada akhir abad X/XI kalau tidak salah. gereja Katolik Orthodoxa mempertanhankan nilai-nilai kebenaran rasulia, dan doktrin-doktrin gereja purba. Gereja Katolik Orthodoxa ini juga disebut sebagai Gereja Katolik alur utama atau Gereja Orthodoxa Kalsedion. dan Gereja itu sekarang ada di Indonesia, dan mereka mengakui konisili dari I-… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
28
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x