Merenungkan kehidupan Yesus secara keseluruhan

Pertanyaan:

Saya ingin merenungi kehidupan Kristus secara keseluruhan…. Jika kita ingin merenungi kehidupan Kristus secara keseluruhan, mulailah intim dengan Tuhan melalui membaca Firman Allah dan berdoa. Lakukanlah Firman Allah maka kita akan mengenal Tuhan dengan benar. “Membasuh kaki” menurut kebudayaan Yahudi bisa diterima sebagai kerendahan hati tetapi apakah mempunyai arti yang sama bagi bangsa-bangsa lain? Apakah bunda Theresa melakukan itu? Menurut saya dia melakukan Firman Allah dan hasilnya …. Luar biasa! Saya pernah membaca kata-kata bijaknya yang dijual di toko-toko buku & tidak pernah mengatakan Maria menjadi inspirasinya untuk berbuat demikian. Hanya JESUS. Salam – Samuel.

Jawaban:

Shalom Samuel, Berikut ini adalah jawaban saya untuk point J.
I. Bagaimana seseorang dapat merenungkan Kristus secara keseluruhan?

  1. Seseorang dapat merenungkan kehidupan Kristus secara keseluruhan dengan menjadi seorang Katolik yang baik, seperti yang dicontohkan oleh para kudus. Karena keseluruhan kebenaran ada di Gereja Katolik, maka merenungkan kehidupan Kristus secara menyeluruh hanya terdapat di Gereja Katolik, baik melalui Kitab Suci, Tradisi Suci, Magisterium Gereja, Sakramen-Sakrament, dll.
  2. Seseorang dapat merenungkan Kristus secara keseluruhan dengan menjalankan semua perintahnya, seperti yang diajarkan oleh Kristus sendiri yang mengatakan “…ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu…..”Ini juga berarti seseorang harus mencari apakah Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus. Kalau orang tersebut tahu dan yakin bahwa Gereja Katolik adalah didirikan oleh Kristus, maka orang tersebut harus masuk di dalam-Nya.Semua perintah Kristus juga termasuk menerima sakramen-sakramen yang diberikan sendiri oleh Kristus. Bagi Gereja Katolik, Sakramen Ekaristi adalah merupakan puncak kehidupan dan doa kristiani.
  3. Selain Firman Tuhan, seorang Katolik menerima berkat-berkat yang mengalir dari doa, sakramen-sakramen, terutama adalah Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat. Dan seorang Katolik yang baik juga dituntut untuk berbuat kasih yang mengalir dari iman dan pengharapan akan Kristus.
  4. Dan kalau umat Katolik menjalankan semua hal tersebut di atas, maka semua akan menjadi para kudus, seperti yang telah dibuktikan dengan bagitu banyak orang kudus. Para kudus merupakan contoh yang nyata bagaimana seharusnya menjadi murid Kristus yang baik, dan bagaimana merenungkan kehidupan Kristus secara keseluruhan.

II. Ekaristi dan Membasuh kaki

  1. Saya ingin menyarankan Samuel untuk membaca beberapa artikel tentang pengertian liturgi dan Sakramen-sakramen di dalam Gereja Katolik:Liturgi tak perpisahkan dengan sakramen. Ada 7 sakramen dalam Gereja Katolik. Dari tujuh sakramen Gereja, 3 yang pertama – Baptis, Ekaristi (1, 2, 3), Penguatan – adalah sakramen inisiasi yang menjadi sakramen-sakramen dasar bagi kehidupan orang Kristen. Sakramen Urapan Orang Sakit dan Sakramen Tobat (bagian 1, 2, 3, 4), diberikan untuk kesembuhan baik fisik maupun rohani. Dan akhirnya, Sakramen Perkawinan (bagian 1, 2) dan Imamat diberikan untuk menguatkan kita dalam menjalankan misi di dunia ini dalam mencapai tujuan akhir, yaitu Kristus.
  2. Membasuh kaki adalah merupakan suatu bahasa tubuh yang universal, dimana seseorang merendahkan diri sedemikian rupa untuk melayani seseorang. Dan apa yang diajarkan oleh Kristus untuk membasuh kaki para murid dilakukan oleh para imam setiap perayaan Kamis Putih. Namun tentu saja, setiap umat Katolik dituntut untuk juga membasuh kaki sesama, dalam artian untuk melayani dan berbuat kasih, seperti yang diperintahkan oleh Kristus sendiri, yang berkata “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu” (Yoh 13:14).

III. Yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta Samuel lebih lanjut memberikan contoh tentang Bunda Teresa dari Kalkuta, bagaimana dia melakukan Firman Tuhan. Mungkin suatu saat, kalau waktunya memungkinkan, saya akan menambahkan beberapa kalimat yang diucapkan oleh yang terberkati Ibu Teresa dari Kalkuta. Namun karena keterbatasan waktu, saya sertakan saja beberapa foto tentang Ibu Teresa dan semoga dapat berbicara lebih banyak tentang Ibu Teresa.

  1. Yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta adalah sebagai contoh nyata orang Kudus yang hidup di jaman kita, yang menimba kekudusan dari doa: hening dan rosario di depan Sakramen Maha Kudus, Sakramen-Sakramen yang diberikan oleh Kristus dan dipercayakan kepada Gereja Katolik.
  2. Bunda Teresa memang menjalankan Firman Tuhan, terutama adalah ” Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.” (Mat 25:35-36).
  3. Namun dia juga mengatakan beberapa hal berikut ini, yang saya kutip dari buku “Raghu Rai and Navin Chawla, Faith and Compassion: The Life and Work of Mother Teresa (Element Books Ltd, 1996).”
    • P.25: Her day begins with Mass at 6 Am. She has often said that this is the spiritual food that sustain her, without which she could not get through an hour, or even a single minute, of her life.Harinya dimulai dengan Misa pada jam enam pagi. Dia sering mengatakan bahwa ini [Ekaristi] adalah makanan rohani yang menopangnya, dimana tanpa hal tersebut, dia tidak dapat melalui hidupnya selama satu jam, atau malah satu menit.
    • Dia tidak akan mau untuk melayani di suatu negara, kalau tidak ada pastor yang dapat mempersembahkan Ekaristi, karena Ekaristi adalah sumber kekuatan baginya untuk melayani sesama. Oleh karena itu, dia menerimanya setiap hari sebelum melayani sesama.
    • Bunda Teresa juga yang melakukan dan menyarankan untuk berdoa rosario setiap hari. Ini dilakukannya dapat setiap perjalanan dan pelayanannya. Di rumah ordo cinta kasih, setiap hari orang akan mendengar para suster dengan mengerjakan tugas, seperti memasak, mencuci, melayani, sambil berdoa rosario.Ibu Teresa mengatakan bahwa Rosario adalah doa meditasi yang menjadi sumber cahaya dan inspirasi baginya dan menjadi doanya setiap hari. Meditasi yang dibuatnya dapat dibaca dalam bukunya “Rosary Meditations from Mother Teresa of Calcuta” – Loving Jesus with the heart of Mary.Dengan berdoa rosario, berdoa bersama Bunda Maria, akan membawa seseorang lebih dekat kepada Yesus.

Demikian jawaban yang dapat saya berikan tentang bagaimana untuk merenungkan kehidupan Kristus secara keseluruhan, yang telah dicontohkan oleh para kudus, juga termasuk yang terberkati Ibu Teresa dari Kalkuta. Mari kita semua mencontoh pelayanannya yang bersumber pada Kristus, dalam Sakramen Ekaristi. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, stef – www.katolisitas.org

0 0 votes
Article Rating
19/12/2018
4 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
junainah adam
junainah adam
11 years ago

sungguh kuasa alllah luar biasa, sentiasa berkarya pada setiap anak-anak yang di kasihinya.

hendro riski putra haerani
hendro riski putra haerani
13 years ago

saya sangat percaya kepada dia karna YESUS berfirman barang siapa percaya kepada ia akan memperoleh hidup yang KEKAL

Lucius Dalius
Lucius Dalius
14 years ago

Mat 28;20 “Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah ku perintahkan kepada mu….”
Di sini saya ada kekeliruan mengenai dengan ungkapan ini kerana sepertinya tidak jelas apa yang Yesus perintahkan kepada murid-muridNya, sehinggakan Yesus mengerahkan Rasul-RasulNya supaya semua bangsa diajar melakukan perintahNya itu. Bolehkah saudara stef perjelaskan apakah perintah Yesus itu?

Ingrid Listiati
Reply to  Lucius Dalius
14 years ago

Shalom Lucius, Dalam Mat 28:19- 20, Yesus memerintahkan para murid-Nya sebelum Ia naik ke surga, "…pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepada mu….” Maka di sini ayat 20 berkaitan dengan ayat yang ke 19, bahwa para murid tidak hanya diutus untuk membaptis, namun juga untuk: 1. Mengajarkan doktrin moral. Jadi para rasul tidak hanya perlu mengajarkan mengenai iman dan ritual Pembaptisan, namun juga pengajaran Kristus yang lain yang menyangkut moral yang berkaitan dengan sikap dan perbuatan dalam kehidupan sebagai orang… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
4
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x