Mengapa umat Kristen non-Katolik tidak dapat menerima komuni di Gereja Katolik?

Kita mungkin pernah mendengar dalam beberapa perayaan Ekaristi, yang mungkin juga dihadiri oleh umat dari agama lain, diumumkan bahwa yang boleh menerima Tubuh Kristus adalah orang-orang yang dipermandikan secara Katolik dan telah menerima komuni pertama. Ada umat Kristen non-Katolik yang tidak mengerti akan hal ini dan mengatakan bahwa mereka ingin menyambut Tubuh Kristus, karena percaya. Namun, mengapa keinginan mereka dihalangi? Sebenarnya kalau kita lihat, tidak ada yang melarang orang-orang untuk datang kepada Kristus dalam setiap perayaan Ekaristi. Namun, untuk dapat menyambut Kristus dalam perayaan Ekaristi, maka bagi umat Kristen, harus telah dibaptis dan masuk ke dalam Tubuh Mistik Kristus, yaitu Gereja Katolik. Hal ini adalah hal sangat wajar, karena kalau kita ingin memperoleh hak, maka kita juga harus menjalankan kewajiban. Adalah menjadi hak umat Katolik untuk berpartisipasi dalam setiap perayaan Ekaristi, namun menjadi kewajiban umat tersebut untuk tetap berada dalam kesatuan dengan Gereja Katolik, percaya akan dogma dan pengajaran Gereja Katolik. Dengan demikian, kalau memang mereka ingin menyambut komuni di dalam Gereja Katolik, maka dengan senang hati Gereja Katolik menyambut mereka. Namun, karena Gereja Katolik menyadari bahwa Sakramen Ekaristi adalah Sakramen yang menuntun orang kepada keselamatan kekal, maka dalam kondisi yang mendesak (bahaya kematian, dll), bagi umat Kristen non-Katolik yang percaya akan Sakramen ini, atas inisiatifnya sendiri, dapat meminta pastor untuk memberikan Tubuh Kristus kepada mereka.

Keberatan lebih lanjut adalah ada yang mengatakan bahwa larangan seperti ini adalah buatan manusia belaka dan tidak perlu dipatuhi. Kalau mereka berpendapat bahwa larangan tersebut hanya bikinan manusia saja, mengapa mereka ingin menerima Ekaristi, yang berarti mereka mengakui bahwa Yesus hadir secara nyata (Tubuh, Darah dan ke-Allahan-Nya) dalam rupa roti dan anggur? Bukankah kedua hal ini dikeluarkan oleh Gereja yang sama? Kalau mereka mengakui bahwa pengajaran Gereja Katolik ini adalah suatu kebenaran, maka apakah yang menghalangi mereka untuk masuk ke dalam Gereja Katolik? Apakah dengan demikian mereka mengakui bahwa dogma Kristus hadir secara nyata dalam Ekaristi mempunyai dasar di Alkitab dan pada saat yang bersamaan mereka mengklaim bahwa larangan umat Kristen non-Katolik untuk menerima Ekaristi adalah hanya bikinan manusia belaka? Bukankah dengan demikian maka sikap seperti ini adalah sikap yang memilih-milih dan menggunakan parameter yang sebenarnya adalah double standard? Kalau memang percaya bahwa Bapa adalah baik, sehingga Dia memberikan Putera-Nya untuk menjadi manusia dan kemudian hadir secara nyata dalam rupa roti dan anggur, apakah yang menjadi alasan untuk tidak masuk ke dalam Gereja yang mempercayai bahwa Yesus hadir secara nyata (Tubuh, Jiwa, dan ke-Allahan-Nya) dalam rupa roti dan anggur?

Berikut ini mari kita melihat hakekat dari Ekaristi, sehingga kita dapat mengerti mengapa ada larangan bahwa umat Kristen non-Katolik tidak dapat menerima Ekaristi di dalam perayaan Misa. Ada banyak hakekat dari perayaan Ekaristi. Namun, satu hal yang saya ingin soroti dalam menanggapi pernyataan anda adalah Ekaristi sebagai Sakramen Persatuan. Berikut ini adalah apa yang dituliskan di dalam Katekismus Gereja Katolik:

KGK, 1396. Kesatuan Tubuh Mistik: Ekaristi membangun Gereja. Siapa yang menerima Ekaristi, disatukan lebih erat dengan Kristus. Olehnya Kristus menyatukan dia dengan semua umat beriman yang lain menjadi satu tubuh: Gereja. Komuni membaharui, memperkuat, dan memperdalam penggabungan ke dalam Gereja, yang telah dimulai dengan Pembaptisan. Di dalam Pembaptisan kita dipanggil untuk membentuk satu tubuh Bdk. 1 Kor 12:13.. Ekaristi melaksanakan panggilan ini: “Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu” (1 Kor 10:16-17):
Kalau kamu Tubuh Kristus dan anggota-anggota-Nya, maka Sakramen yang adalah kamu sendiri, diletakkan di atas meja Tuhan; kamu menerima Sakramen, yang adalah kamu sendiri. Kamu menjawab atas apa yang kamu terima, dengan “Amin” [Ya, demikianlah] dan kamu menandatanganinya, dengan memberi jawaban atasnya. Kamu mendengar perkataan “Tubuh Kristus”, dan kamu menjawab “Amin”. Jadilah anggota Kristus, supaya Aminmu itu benar” (Agustinus, serm. 272).

KGK, 1398. Ekaristi dan kesatuan umat beriman. Karena keagungan misteri ini, santo Augustinus berseru: “O, Sakramen kasih sayang, tanda kesatuan, ikatan cinta” (ev. Jo 26,6,13) Bdk. SC 47.. Dengan demikian orang merasa lebih sedih lagi karena perpecahan Gereja yang memutuskan keikutsertaan bersama pada meja Tuhan; dengan demikian lebih mendesaklah doa-doa kepada Tuhan, supaya saat kesatuan sempurna semua orang yang percaya kepada-Nya, pulih kembali.

KGK, 1400. Persekutuan-persekutuan Gereja yang muncul dari Reformasi, yang terpisah dari Gereja Katolik, “terutama karena tidak memiliki Sakramen Tahbisan, sudah kehilangan hakikat misteri Ekaristi yang otentik dan sepenuhnya” (UR 22). Karena alasan ini, maka bagi Gereja Katolik tidak mungkin ada interkomuni Ekaristi dengan persekutuan-persekutuan ini. “Kendati begitu, bila dalam Perjamuan Kudus mereka mengenangkan wafat dan kebangkitan Tuhan, mereka mengimani, bahwa kehidupan terdapat dalam persekutuan dengan Kristus, dan mereka mendambakan kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan” (UR 22).

KGK, 1401. Jika menurut pandangan Uskup diosesan ada situasi darurat yang mendesak, imam-imam Katolik boleh menerimakan Sakramen-sakramen Pengakuan, Ekaristi, dan Urapan Orang Sakit juga kepada orang-orang Kristen lain yang tidak mempunyai kesatuan penuh dengan Gereja Katolik, bila mereka sendiri secara sukarela memintanya, asalkan mengerti Sakramen-sakramen itu mereka memperlihatkan iman Katolik serta berada dah disposisi yang baik Bdk. CIC, can. 844 -4

Jadi, dengan demikian, maka terlihat jelas, pada saat kita mengikuti perayaan Ekaristi, bukan saja kita disatukan dengan Kristus, namun kita juga disatukan dengan seluruh umat beriman, yang berada di dalam satu kumpulan di bawah Paus. Dan juga seluruh umat beriman yang menerima Tubuh Kristus dalam Ekaristi percaya akan dogma yang sama, yaitu kehadiran Yesus secara nyata dalam setiap perayaan Ekaristi. Tentang siapa saja yang berhak menerima komuni di atur di dalam Kanon 844.

Kan. 844 – § 1. Para pelayan katolik menerimakan sakramen-sakramen secara licit hanya kepada orang-orang beriman katolik, yang memang juga hanya menerimanya secara licit dari pelayan katolik, dengan tetap berlaku ketentuan § 2, § 3 dan § 4 kanon ini dan kan. 861, § 2.
§ 3. Pelayan-pelayan katolik menerimakan secara licit sakramen-sakramen tobat, Ekaristi dan pengurapan orang sakit kepada anggota-anggota Gereja Timur yang tidak memiliki kesatuan penuh dengan Gereja katolik, jika mereka memintanya dengan sukarela dan berdisposisi baik; hal itu berlaku juga untuk anggota Gereja-gereja lain, yang menurut penilaian Takhta Apostolik, sejauh menyangkut hal sakramen-sakramen, berada dalam kedudukan yang sama dengan Gereja-gereja Timur tersebut di atas.
§ 4. Jika ada bahaya mati atau menurut penilaian Uskup diosesan atau Konferensi para Uskup ada keperluan berat lain yang mendesak, pelayan-pelayan katolik menerimakan secara licit sakramen-sakramen tersebut juga kepada orang-orang kristen lain yang tidak mempunyai kesatuan penuh dengan Gereja katolik, dan tidak dapat menghadap pelayan jemaatnya sendiri serta secara sukarela memintanya, asalkan mengenai sakramen-sakramen itu mereka memperlihatkan iman katolik dan berdisposisi baik.
§ 5. Untuk kasus-kasus yang disebut dalam § 2, § 3 dan § 4, Uskup diosesan atau Konferensi para Uskup jangan mengeluarkan norma-norma umum, kecuali setelah mengadakan konsultasi dengan otoritas yang berwenang, sekurang-kurangnya otoritas setempat dari Gereja atau jemaat tidak katolik yang bersangkutan.

Dari kanon tersebut di atas, maka tidak benar bahwa dalam situasi biasa, orang-orang Kristen non-Katolik dapat menerima komuni di dalam Gereja Katolik. Hal ini dikarenakan orang-orang Kristen yang lain tidak dalam bahaya mati atau ada keperluan berat lain yang mendesak, walaupun mereka mempunyai disposisi hati yang baik (lih. Kan 844 § 4. di atas). Jadi Misa di dalam kelompok doa Ekumene, harus diumumkan bahwa hanya umat yang telah dibaptis dan beragama Katolik saja yang dapat menerima Ekaristi. Kalau mau, Romo dapat mendoakan umat Kristen yang lain setelah komuni atau setelah Misa.

Persyaratan untuk menerima komuni bukan hanya disposisi hati yang percaya/ mengimani bahwa hosti tersebut (setelah konsekrasi) adalah Tubuh Kristus. Sebab komuni di sini bukan hanya berarti Komuni/ persatuan dengan Tubuh Kristus dalam hosti kudus, namun juga komuni/ persatuan dengan Tubuh Mistik Kristus yaitu Gereja Katolik, di bawah pimpinan Bapa Paus. Hal yang kedua inilah yang mungkin tidak diimani oleh banyak orang Kristen Protestan, karena mereka tidak mengakui kepemimpinan Bapa Paus. Oleh karena itu, mereka tidak dapat menerima Komuni dalam Perayaan Misa, karena mereka pengertian mereka tentang Komuni tidak sama dengan pengertian Gereja Katolik. Semoga keterangan ini dapat memperjelas dan membantu.

0 0 votes
Article Rating
19/12/2018
45 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Henry
Henry
10 years ago

Syalom Katolisitas

Bolehkan seorg gereja lain non katolik menerima komuni meskipun dia sudah
dibaptis di gereja lain bukan katolik,
dan sebaliknya bolehkan seorang katolik yg sudah dibaptis menerima hosti dan anggur dari gereja yg non katolik.

Terima kasih dan Tuhan berkati.

[dari katolisitas: Silakan membaca ini – silakan klik dan ini – klik ini. Umat Katolik juga tidak boleh menerima hosti dan anggur dari gereja non-Katolik]

andry
andry
10 years ago

Shalom, Dikatakan bahwa penganut kristen nonkatolik yang sudah dibaptis jika ingin menjadi katolik tidak perlu dibaptis ulang tetapi cukup diteguhkan saja. Pertanyaan saya apa yang dimaksud diteguhkan? Apakah dengan dispensasi Romo paroki yang terkait atau dengan kewajiban mengikuti kursus tentang ajaran gereja Katolik? Pertanyaan ini saya ajukan karena ada keponakan yang berasal dari gereja yang baptisannya diakui sah oleh gereja Katolik akan menikah dengan pacarnya yang beragama Katolik dan pernikahan mereka akan diberkati serta dirayakan misa di gereja Katolik. Pasangan pengantin tersebut ingin bersama-sama menerima hosti dalam perjamuan suci nanti. Ketika ditanyakan kepada Romo ternyata ada Romo yang membolehkannya asalkan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  andry
10 years ago

Shalom Andryhart, Jika seorang umat Kristen non-Katolik yang telah secara sah dibaptis di gerejanya yang termasuk PGI, ingin menjadi Katolik, maka ia tidak perlu dibaptis ulang, hanya perlu diteguhkan atau diterima menjadi anggota Gereja Katolik. Dasar yang dipegang oleh Gereja Katolik adalah Ef 4:5, yaitu bahwa hanya ada satu baptisan, maka orang yang telah dibaptis secara sah, tak perlu dibaptis lagi. Nah, jika orang ini ingin bergabung secara penuh dalam Gereja Katolik, maka ia perlu menghadap kepada Romo (bisa di paroki di mana ia berdomisili), lalu menanyakan persyaratannya. Umumnya Romo akan meminta ia mengikuti program katekumen yang umumnya memakan waktu… Read more »

cheris
cheris
10 years ago

Shalom semua,,, saat ini saya masih seorang protestan, tapi sudah kurang lebih 3 bulan ini saya belajar tentang iman katolik setiap hari saya mengikuti misa ekaristi tidak hanya itu saya jg mengikuti misa hari minggu atau hari sabtu, saya tau u/ menerima komuni itu seseorang itu harus dibabtis terlebih dahulu, namun saat kali pertama saya mengikuti misa digereja katolik saat misa jalan salib bersama teman saya yg katolik saat itu saya maju tapi saya tdk menerima hanya diberi tanda salib saja oleh pastor, namun stelah misa itu setiap kali saya mengikuti misa ekaristi atau minggu saya tdk pernah maju karna… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  cheris
10 years ago

Shalom Cheris, Anda benar, bahwa agar dapat menerima Komuni kudus, seseorang perlu dibaptis secara Katolik terlebih dahulu, atau kalau ia sudah pernah dibaptis secara sah di gereja lain yang termasuk dalam daftar PGI, maka ia hanya perlu diteguhkan menjadi Katolik (tidak perlu dibaptis ulang), baru kemudian ia dapat menerima Komuni kudus dalam Gereja Katolik. Jika Anda mempunyai kerinduan itu, silakan Anda menanyakannya kepada pastor paroki di mana Anda berdomisili, agar Anda dapat diteguhkan menjadi Katolik. Setelah diteguhkan, Anda dapat menyambut Kristus dalam Komuni kudus di Gereja Katolik. Namun sementara hal itu belum terlaksana, dan Anda mempunyai kerinduan untuk memperoleh berkat… Read more »

Mega
Mega
10 years ago

Saya berharap suat saat saya bisa menerima komuni, masuk katolik dan dibaptis…

[Dari Katolisitas: Semoga harapan Anda dapat terwujud. Silakan menanyakan persyaratannya kepada paroki di mana Anda tinggal/ berdomisili.]

riswan
riswan
11 years ago

Salam, Pa stef apakah pernyataan dan tulisan di atas berani di pertanggung jawabkan kepada Tuhan? Sy percaya Dasar utama sebelum ikut dalam perjamuan adalah pertobatan dan sdh dibabtis dan sebelum mengikuti perjamuan saya hrs memastikan diri saya layak dan sdh membereskan masalah sy dengan orang lain. sy melihat bahwa GK melihat perjamuan di non katolik tdk sempurna kecuali apa yg di buat GK adalah yg benar tp kenyataannya setelah orang selesai mengikut ekaristi hidupnya tdk sama ketika dia mengikuti ekaristi klo saya bilang munafik dan saya melihat inilah org2 yg mengenal Tuhan hanya saat ekaristi tp hidupnya sama seperti org… Read more »

Thomas B
Thomas B
11 years ago

Bu Inggrid/pak Stef,
Kami adalah keluarga Katolik termasuk istri dan anak2 saya.
Suatu hari istri saya ikut kegiatan doa dan ibadah di gereja Tiberias /
Bethany. Dan akhirnya istri dan anak2 aktif di kegiatan ibadah mereka. Sebagai informasi istri dan anak2 sudah dipermandikan menurut tata cara mereka. Walaupun demikian istri dan anak sebulan sekali masih ikut misa di gereja Katolik.
Pertanyaannya apakah istri dan anak saya pada saat ikut misa masih diperbolehkan menerima komuni kudus.

Salam kasih dan doa,
GBU

Ingrid Listiati
Reply to  Thomas B
11 years ago

Shalom Thomas B, Nampaknya permasalahannya bukan hanya boleh atau tidak menyambut Komuni, tetapi karena apa yang melatar belakanginya. Seorang yang sudah dibaptis Katolik, sesungguhnya wajib untuk menguduskan hari Tuhan dengan mengikuti perayaan Ekaristi sedikitnya sekali seminggu pada hari Minggu. Hal inilah yang tidak dilakukan oleh istri dan anak-anak Anda, dengan fakta bahwa mereka hanya mengikuti Misa Kudus selama sekali sebulan, ditambah lagi dengan kenyataan sampai mau dibaptis ulang secara non- Katolik. Pertanyaannya, mengapa sampai demikian? Secara obyektif nampak adanya kekurangpahaman akan ajaran iman Katolik, yang berdasarkan Kitab Suci hanya mengakui hanya ada satu Baptisan (lih. Ef 4:5); kurang paham akan… Read more »

Ioannes
Ioannes
Reply to  Thomas B
11 years ago

Salam, Thomas B. Syukur bahwa keluarga anda merasakan semangat untuk melayani dan mendekatkan diri pada Tuhan. Dengan memahami pengajaran Katolik dan penghayatan batin yang tepat, keluarga anda dapat melayani Yesus lebih luar biasa lagi. Semoga Yesus semakin mengobarkan cinta kasih keluarga anda. Ini mungkin sekedar dugaan, yang bisa jadi salah tebak. Saya menduga mungkin keluarga anda giat di gereja Kristiani lain karena merasa tersentuh dan merasa ibadat di gereja lain yang terasa lebih bergairah. Saya mencoba menduga karena hal ini yang lazim terjadi pada umat Katolik yang bosan dengan misa, dan diperparah dengan kurangnya pemahaman terhadap ajaran iman Katolik. Jika… Read more »

Lina
Lina
11 years ago

Bu Ingrid, Saya pernah dekat dengan cowok Kristen Protestan. Dia adalah seorang Kristen yang taat sedangkan waktu itu saya adalah seorang Katolik dengan iman yang “biasa-biasa” saja. Dia menemani saya misa di gereja katolik. Saya memberitahukan padanya bahwa yang boleh menerima komuni hanyalah orang yang sudah dibaptis dalam gereja katolik. Namun saat penerimaan komuni tiba, dia mengatakan bahwa dia mau menerima komuni juga. Terus terang saya bingung waktu itu. Tapi menimbang2 bahwa imannya lebih kuat dari saya, dia juga lebih taat kepada Jesus daripada saya, dan saya melihat dia ada kerinduan yang dalam untuk menerima Tubuh Tuhan, saya tidak boleh… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Lina
11 years ago

Shalom Lina, Terima kasih atas pertanyaannya. Secara prinsip, memang tidak diperbolehkan seseorang yang walaupun telah dibaptis namun belum menjadi anggota Gereja Katolik untuk menerima Sakramen Ekaristi. Walaupun orang tersebut percaya akan kehadiran Kristus, namun tetap tidak diizinkan, kecuali dalam kondisi darurat, seperti dalam situasi akan meninggal. Diskusi tentang hal ini dapat dilihat di sini – silakan klik. Kalau kita telah mengetahui hal ini, dan membantu seseorang yang bukan anggota Gereja Katolik menerima Tubuh Kristus, sebenarnya kita juga telah turut andil dalam perbuatan dosa. Rasul Paulus menuliskan kepada jemaat di Korintus “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan… Read more »

Lina
Lina
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Dear Pak Stef,
Terima kasih atas penjelasannya sehingga sekarang saya mengerti.
Saya sudah mengaku dosa kepada Pastor.
Gbu

Lina
Lina
Reply to  Lina
11 years ago

Pak Stef, Maaf ada satu hal lagi yang mengganjal. Saya pernah dengar bahwa perjamuan kudus di Kristen non-katolik itu hanya untuk mengenang perjamuan terakhir Tuhan Yesus. Jika begitu adanya, kenapa seorang katolik tidak boleh menerima roti dan anggur di gereja Kristen non-katolik? Kan gak salah jika kita ikut mengenang perjamuan terakhir Tuhan. Terima kasih [Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu artikel ini, silakan klik. Bagi gereja-gereja non- Katolik, perjamuan terakhir itu hanya mengenangkan perjamuan terakhir, namun bagi Gereja Katolik adalah menghadirkan kembali Kristus dalam perjamuan terakhir, sengsara, wafat, kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga. Maka dari maknanya saja tidak sepenuhnya sama.… Read more »

Paulus Sunarto
Paulus Sunarto
Reply to  Lina
10 years ago

Saya sangat setuju dengan pendapat dari Katolisitas. Kalau boleh saya tambahkan…gereja-gereja non-Katolik mulai mengadakan permjauan karena mereka tidak ingin disebut tidak melaksanakan perintah Tuhan Yesus…mereka melaksanakan perjamuan (maaf) hanya ikut-ikutan Gereja Katolik… [Dari Katolisitas: Mari kita jangan menuduh apapun terhadap mereka, sebab tetap ada kemungkinan bahwa mereka melakukannya karena dorongan Roh Kudus, untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Firman Tuhan. Hanya saja karena satu dan lain hal, pelaksanaannya belum sesuai sepenuhnya dengan apa yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan para Rasul, yang telah dilestarikan oleh Gereja sejak zaman abad-abad awal sampai sekarang, dalam Gereja Katolik] tapi sayang makna yang… Read more »

Paulus Sunarto
Paulus Sunarto
Reply to  Paulus Sunarto
10 years ago

bukan maksud saya menuduh apapun terhadap mereka (gereja non-Katolik) tapi itu adalah pengalaman pribadi saya sendiri sewaktu saya dalam penggembaraan iman selama 7 tahun di gereja-gereja non-Katolik dan Gereja Katolik. saya mendengar sendiri ada pemimpin gereja non-Katolik yang mengatakan hal itu. maka dari itu saya meminta maaf dulu sebelum mengatakan mereka ikut-ikutan Gereja Katolik. karena itu adalah pengalaman pribadi saya. mungkin juga benar apa yang dikatakan oleh Katolisitas ‘ada kemungkinan mereka melakukan hal itu karena dorongan Roh Kudus’ saya berharap itulah yang sesungguhnya terjadi bukan hanya ikut-ikutan. saya sungguh bersyukur karena pernah mengalami pengembaraan iman ke gereja-gereja non-Katolik sehingga saat… Read more »

Andi fan
Andi fan
11 years ago

Mungkin menurut saya kenapa org non Katolik tidak boleh menerima hosti karena ada tertulis di 1kor 11:29 “Karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, Ia mendatangkan hukum atas dirinya”
Karena umat non Katolik belum bisa mengakui itu adalah benar-benar tubuh Tuhan

[dari katolisitas: Pertanyaannya adalah, bagaimana jika ada umat non-Katolik yang mengakui bahwa Kristus hadir secaranya nyata (Tubuh, Darah, Jiwa dan ke-Allahan) dalam Ekaristi? Apakah dia bisa menerima Tubuh Kristus?]

Era
Era
12 years ago

Salam buat Katolisitas.org
Ibu saya dari kecil hingga menikah sampai bapa saya meninggal, adalah Katolik. Setelah bapa saya meninggal, ibu saya jadi Kristen. Karna ibu saya ikut doa persekutuan Kristen yang diadakan di rumah2 lalu ibu saya dikelurkan dari Katolik. Yang ingin saya tanyakan: apakah ibu saya boleh menyambut komuni bila saya bawa ke misa Katolik. Saya sendiri masih Katolik dan beda daerah dengan ibu saya.
Terima kasih

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Era
12 years ago

Shalom Era, Terima kasih atas sharingnya. Saya tidak tahu ceritanya secara persis. Kalau mendengar cerita anda, mungkin lebih tepat kalau ibu anda yang sebenarnya meninggalkan Gereja Katolik. Gereja adalah seperti ibu, yang senantiasa menunggu anaknya pulang. Oleh karena itu, kalau ibu anda ingin pulang ke pangkuan Gereja Katolik, maka tentu saja Gereja Katolik akan dengan sukacita menyambut kembalinya ibu anda. Yang perlu dilakukan adalah menghadap pastor, dan kemudian mengaku dosa. Setelah pengakuan dosa, maka ibu anda dapat masuk ke pangkuan Gereja Katolik dan menyambut Sakramen Ekaristi kembali. Hal yang perlu didiskusikan dengan ibu anda adalah alasan mengapa dulu dia meninggalkan… Read more »

chistine
chistine
12 years ago

Shalom pengasuh Katolisitas, saya punya sahabat non Kristen, dia seneng ikut ajaran2 agama Katolik, waktu kuajak Misa dia mau, tp ternyata dia menerima komuni, trs saya kasih tahu kalo belum terima sakramen Baptis dan Komuni tidak boleh terima komuni, dia bilang oh aku ga tahu.Tapi ternyata ikut Misa sama temanku yg lain juga menerima komuni. Bagaimana menghadapi orang seperti ini, apa yang akan kita jelaskan lagi padanya? Terimakasih u penjelasan. salam kasih, Christine [dari Katolisitas: sebaiknya Anda mengajak teman Anda membaca artikel di atas, “Mengapa umat Kristen non-Katolik tidak dapat menerima komuni di Gereja Katolik?”, silakan klik di sini. Semoga… Read more »

Dini
Dini
13 years ago

Sebenarnya, yang kadang jadi masalah adalah: orang katolik sendiri ‘mengajak’ dan mengajarkan orang non katolik (pacar/teman) yang ingin ‘coba2’ hosti. Sebenarnya, artikel ini tidak hanya untuk dibaca oleh orang non-katolik tapi oleh orang katolik terutama anak2 muda yang sering menganggap enteng hosti (terutama di kota besar). Orang non katolik tidak menghormati hosti, yah, saya masih maklum namanya orang nggak ngerti dan mungkin dasarnya bebal, mati rasa dan tidak punya ‘sopan santun’ dan menghormati(tidak hanya dalam hosti saja tapi dalam hal apapun)…tapi orang katolik sendiri tidak menghormati hosti?…hmmm????…gimana, ya? [Dari Katolisitas: Ya, fakta yang anda sebutkan itu memperihatinkan. Oleh sebab itu… Read more »

Andrew
Andrew
13 years ago

Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya tetapi bersabdalah sahaja maka saya akan sembuh…

edi
edi
13 years ago

salam…
di stasi kami ada seorang ibu yg tdk diperbolehkan oleh pengurus Gereja utk menerima
komuni, alasannya krn ibu trsbt telah bercerai dgn suaminya.,
apakah ini sesuai dgn ajaran Gereja kita?
ibu itu bercerai dgn suaminya bkn atas kemauannya tp atas kemauan suaminya itu sendiri. mohon bingbingan katolisitas.org.
GBu

Ingrid Listiati
Reply to  edi
13 years ago

Shalom Edi, Jika pasangan suami istri memutuskan untuk berpisah sementara (karena tidak ada istilah cerai dalam Gereja Katolik) karena sesuatu hal, maka keduanya masih tetap dapat menerima Komuni asalkan mereka tidak menikah lagi, dan tidak sedang dalam kondisi berdosa berat. Pada prinsipnya, Ekaristi harus disambut dalam kondisi rahmat, sehingga jika seseorang dalam keadaan dosa berat ia tidak dapat menerima Komuni; namun jika sebelum mengikuti Misa ia bertobat dan mengaku dosa dalam Sakramen Tobat, maka ia diperkenankan menerima Komuni. Demikianlah secara prinsip, jika nanti ada keterangan tambahan dari Romo Wanta, akan saya sertakan. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Ingrid Listiati- katolisitas.org… Read more »

edi
edi
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

terima kasih telah menjawab pertanyaan saya, namun saya blm memahami apa2 yg yg termasuk dosa berat yg menghalangi kita orang katolik tdk dpt menerima komuni,? bila pertanyaan ini sudah dibahas mohon link nya.. terima kasih.
GBu

[dari katolisitas: silakan melihat jawaban ini – silakan klik]

mike
13 years ago

Terima kasih atas pertanyaan ini, dan saya akan kembali bertanya apa kah sebalik nya kalau kita menerima perjamuan kudus di gereja protestan tidak di benarkan oleh gereja katolik ? karena teman saya mengalami selama di perantau an tidak menemukan gereja katolik dan dia bergabung dengan umat protestan…

Terima kasih

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  mike
13 years ago
Mike Yth
Perjamuan kudus yang dirayakan umat gereja Protestan bukanlah sakramen seperti Ekaristi kudus. Karena itu kita tidak diperkenankan ikut serta di dalam perjamuan tersebut. Sangat jauh berbeda maknanya coba baca di web katolisitas.org tentang Ekaristi.

Sudahkah Kita Pahami Pengertian Ekaristi?
Ekaristi sumber dan puncak Spiritualitas Kristiani
Sejarah yang Mendasari Pengajaran tentang Ekaristi
Cara Mempersiapkan Diri Menyambut Ekaristi
Mengapa umat Kristen non-Katolik tidak dapat menerima komuni di Gereja Katolik?

Jika seseorang tidak menemukan Gereja Katolik (namun silakan mencarinya dengan teliti terlebih dahulu), maka ia cukup melakukan ibadat sabda sendiri atau bersama dengan orang lain yang seiman (Katolik).
salam
Rm Wanta
Herman Jay
Herman Jay
Reply to  Rm Gusti Kusumawanta
13 years ago

Bacaan Pertama hari ini 9/9/2010 adalah 1 Kor 8:1 b-7,11-13. Dalam ayat 8 dikatakan “Kita tidak rugi apa-apa,kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa,kalau kita makan”. Romo Paroki menafsirkan bahwa kalau kita ikut makan makanan eks penyembahan berhala bersama umat yang dulu sudah terbiasa dengan kebiasaan lama ( maklum, iman mereka masih muda ) tidak apa-apa. Kita tidak boleh tegas-tegas langsung menolak. Dengan menerapkan ayat tersebut pada kasus kita umat katolik ikut menyambut perjamuan kudus yang diadakan saudara protestan,agaknya tidak jadi masalah juga. Kan tidak untung,tidak rugi? Bukankah perjamuan kudus masih lebih baik dari makanan eks penyembahan berhala?… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Herman Jay
13 years ago

Shalom Herman Jay, Saya pikir perlu kita pahami dahulu konteks ayat tersebut di sini. Di Korintus yang merupakan kota pagan, memang banyak daging untuk doa penyembahan di kuil- kuil yang kemudian dijual di pasar. Maka jemaat kemudian bertanya, apakah kiranya mereka boleh membeli daging di pasar (yang kemungkinan besar adalah bekas makanan sembahyangan berhala), dan memakannya. Rasul Paulus mengajarkan bahwa sebenarnya berhala itu tidak ada, (1 Kor 8:1-6) sebab hanya Tuhan yang Esa sajalah yang layak disembah sebagai Tuhan, maka jemaat tetap dapat memakan daging yang dijual di pasar. Namun, adakalanya karena alasan kasih, agar tidak menjadi batu sandungan, Rasul… Read more »

Caesarandra
Caesarandra
13 years ago

karena banyak pemahaman protestan yang berbeda dalam hal Sakramen ini, banyak yg menganggap roti dan anggur hanya merupakan simbol akan Tubuh dan Darah Kristus, bukan Tubuh dan Darah Kristus secara real. Itulah salah satu sebab mengapa diluar Katholik tidak boleh menerima Komuni.

[dari katolisitas: kalaupun mereka percaya akan Kristus yang hadir dalam rupa roti dan anggur, namun mereka tidak dapat menyambut Ekaristi, kecuali dalam kondisi yang mendesak dan atas kemauan mereka sendiri]

franciscus eko purnomo
franciscus eko purnomo
13 years ago

Apakah ini berlaku untuk semua saudara kita yang protestan?
Apakah saudara-saudara kita yang tergabung di PGI juga termasuk dalam hal ini?

eko purnomo

[dari katolisitas: ya benar, itu juga berlaku untuk saudara kita yang Protestan dan juga yang tergabung dalam PGI]

Armien
Armien
13 years ago

“Mengapa umat Kristen non-Katolik tidak dapat menerima komuni di Gereja Katolik?”
Jawaban saya: “Keselamatan itu tidak bisa dicuri”. Kepada wanita yang menjamah jubahnya Yesus bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku”? (Mark 5:30). Apakah Yesus benar-benar tidak mengetahui siapa yang menjamah jubahnya? Hemat saya, Yesus tahu. tetapi Yesus mau supaya wanita itu mengakui dengan mulutnya bahwa Yesus adala Allah yang telah menyembuhkannya. Kalau umat Kristen non-Katholik mau menerima keselamatan melalui Hosti Kudus Tubuh Tuhan, akuilah itu melalui Pembaptisan dalam Gereja Katholik. “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” ( Rm 10:10).

David
13 years ago

Dear Herman, Selain apa yg telah di bahas di atas, umat Kristan non Katolik tidak di perkenankan utk menerima Ekaristi atau Tubuh Kristu karena mereka tidak percaya bahwah Ekaristi itu adalah benar2 Tubuh Kristus. Ini adalah syarat yg ter utama utk menerima Tubuh Kristus. Geraja Katolik mengajar berdasarkan sabda Jesus (di dalam Alkitab – baca Johannes) bahwa Ekaristi yg terkudus itu adalah benar2 Tubuh Kristus. Prostestants sebagian besar tidak memahami atau perjaya atas kondisi tsb. Ini berdasarkan Al-Kitab, hal ini ada di Johannes and juga di ujurkan oleh St Paul. Jadi kondisi ini bukan bikinan manusia dan juga bukan perrsoalan… Read more »

johanes
johanes
13 years ago

saya rasa jawabannya sebenarnya sederhana.
Komuni itu berarti: persekutuan
Lantas kalau secara pengajaran iman, gereja gereja non katolik tidak dalam persekutuan penuh dengan gereja katolik (termasuk bagaimana mereka memandang Roti dan anggur yang bukan benar benar Tuhan sendiri, hanya lambang saja, dan bagaimana mereka memandang bunda Maria,dll), maka ya, tidak berhak dalam komuni itu sendiri.
Sepertinya umat protestan yang demikian rancu dan tidak mengerti dasar iman protestan mereka sendiri.
Semua orang yang mengakui penuh Gereja Katolik beserta pengajaran imannya secara total yang berhak dalam persekutuan kudus itu sendiri.

Herman Jay
Herman Jay
13 years ago

Larangan bagi umat kristen non katolik untuk menyambut komuni sangat menyakitkan hati mereka.

Mereka punya niat baik untuk menyambut Tubuh Kristus tapi mendapat hambatan.

Mereka berpendapat larangan itu hanya bikinan manusia yang bernama gereja katolik.

Larangan itu tidak punya dasar alkitabiah. Bukankah Allah sebagai Bapa Maha Baik memberikan TubuhNya

(anugerahNya) kepada semua umat manusia tanpa membeda-bedakan agama?

[dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]

johanes
johanes
Reply to  Herman Jay
13 years ago

@Heman Jay: Ada dalam prinsip Alkitab dan iman Kristen bahwa : Ya adalah Ya dan Tidak adalah Tidak. Kesimpulannya: anda tidak bisa menerima kebenaran itu setengah setengah ( dalam artian: mana yang sesuai dengan selera ) Kalau ada umat Protestan yang merindukan menerima Tuhan dalam Komuni Kudus, di Gereja Katolik, maka ia tidak bisa menerima kebenaran itu hanya sampai di situ, tetapi konsekuansinya adalah ybs berkewajiban juga menerima seluruh kebenaran yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Kembali ke prinsip alkitab tadi, ya adalah ya dan tidak adalah tidak. Maka ia berhak putuskan sesuai dengan suara hati nya apakah dia merindukan persatuan… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
45
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x