Tidak ada penomoran 10 perintah Allah di dalam Kitab Suci
Perintah-perintah Allah yang ada di dalam Kitab Suci yaitu Kitab Keluaran 20 tersebut, tidak diberi nomor secara khusus. Allah tidak memberikan secara eksplisit bagaimana cara memberi nomor pada perintah-perintah itu. Pembagian/ penomoran ayat pada seluruh Kitab Suci baru dimulai pada jaman abad pertengahan. Jika setiap perintah diberi nomor, maka bisa diperoleh sekitar 15 perintah. Gereja Katolik mengelompokkannya tanpa menghilangkan satu ayatpun dari perintah Tuhan itu, namun mengelompokkannya menjadi sepuluh, sesuai dengan ajaran St. Agustinus.
St. Agustinus dan Origen
Dua orang Bapa Gereja yang memainkan peran terbesar dalam hal pengelompokan kesepuluh Perintah Allah adalah St. Agustinus dan Origen. St. Agustinus adalah orang kudus yang diberi gelar “Doctor of the Church”/ Pujangga Gereja, sedangkan Origen, meskipun dihormati untuk banyak hal, beliau juga dikenal pernah mengajarkan doktrin yang tidak sesuai dengan Kitab Suci, seperti jiwa-jiwa di neraka akhirnya dapat masuk surga. Gereja Katolik dan Lutheran secara umum mengikuti pengelompokan yang diajarkan oleh St. Agustinus, sedangkan Gereja-gereja Timur dan Protestan umumnya mengikuti Origen.
10 Perintah Allah menurut gereja-gereja Timur dan Protestan (mengikuti Origen)
- Akulah Tuhan, Allahmu yang membawa engkau keluar dari Mesir, dari tempat perbudakan (ay. 2,3)
- Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit, di bumi dan di dalam bumi. (ay. 4)
- Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan (ay.7)
- Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat/ hari Tuhan (ay.8)
- Hormatilah ayahmu dan ibumu (ay.12)
- Jangan membunuh (ay.13)
- Jangan berzinah (ay.14)
- Jangan mencuri (ay.15)
- Jangan mengungkapkan saksi dusta tentang sesamamu (ay.16)
- Jangan mengingini rumah sesamamu, jangan mengingini isterinya, atau apapun yang menjadi milik sesamamu (ay. 17)
10 perintah Allah menurut Gereja Katolik dan Lutheran (mengikuti St. Agustinus)
- Akulah Tuhan, Allahmu: Jangan ada allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit dan di bumi, dan jangan sujud menyembah kepadanya (ay. 2, 3, 4, 5)
- Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat (ay.7)
- Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat/ hari Tuhan (ay.8)
- Hormatilah ayahmu dan ibumu (ay.12)
- Jangan membunuh (ay.13)
- Jangan berzinah (ay.14)
- Jangan mencuri (ay.15)
- Jangan mengungkapkan saksi dusta tentang sesamamu (ay.16)
- Jangan mengingini isteri sesamamu (ay.17 a)
- Jangan mengingini hak milik sesamamu (ay. 17 b)
Jadi apa yang dapat disimpulkan dari hal tersebut di atas:
1. Di sini terlihat, Gereja Katolik tidak menghapuskan ayat Kel 20:4, namun mengelompokkannya dengan ayat yang ke-3 dan ke 5 dalam perintah pertama. Katekismus Gereja Katolik #2084 menuliskan versi lengkap perintah pertama dari 10 Perintah Allah sebagai berikut:
“Akulah Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya” (Kel 20:2-5).
Perintah ini dikaitkan dengan sabda Yesus dalam Perjanjian Baru, “Ada tertulis, engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti (Mat 4:10). Perintah kembali diulangi dengan rumusan yang berbeda, yaitu, “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan Allahmu….. “(Mrk 12:29) Maka di sini terlihat bahwa perintah jangan menduakan Tuhan (dengan menyembah patung yang dianggap sebagai allah) itu tidak terpisahkan dengan perintah untuk menyembah dan mengasihi Allah yang satu (esa).
St. Agustinus melihat kaitan antara Kel 20:4 dalam kaitannya dengan ayat ke-3, dan tidak memisahkan keduanya menjadi dua perintah yang berdiri sendiri. Sebab kalau dipisahkan malah menjadi tidak sesuai dengan ayat-ayat lain dalam Kitab Suci yang mencatat bahwa ada kalanya Allah sendiri yang memerintahkan umat-Nya untuk membuat patung ataupun gambaran yang menyerupai sesuatu yang ada di langit ataupun di bumi; seperti ketika Allah memerintahkan untuk membuat patung malaikat/ kerub pada tabut perjanjian (Kel 25:17–22, 37:7–9) atau membuat gambar kerub itu pada tenunan kain dalam kemah suci (Kel 26:1, 31, 36:8, 35). Allah juga memerintahkan Musa untuk membuat patung ular di padang gurun (Bil 21:4–9), dan membuat ukira yang menggambarkan kerub, dan sejumlah tanaman dan bunga bagi bait Allah yang dibangun oleh Raja Salomo (1 Raj 6–7). Dengan demikian ayat Kel 20:4 hanya dapat diartikan untuk menjelaskan ayat sebelumnya yaitu Kel 20:3: yaitu bahwa jangan membuat patung untuk dijadikan allah lain. Namun hal membuat patung atau gambar, yang tidak untuk disembah sebagai allah lain, tidaklah dilarang Allah, sebab bahkan Allah sendiri memerintahkan untuk membuat patung/ gambar, dalam beberapa kesempatan.
St. Agustinus selanjutnya memisahkan ayat Kel 20:17 menjadi dua perintah, sebab kedua bagian dalam ayat 17 itu diawali dengan frasa “jangan mengingini”; dan menyangkut kepada dua hal yang berbeda hakekatnya. Yang pertama adalah berkenaan dengan istri, dan yang kedua berkenaan dengan harta milik.
Dengan pengelompokan ini, diperoleh tiga perintah pertama yang berkenaan dengan perintah untuk mengasihi Allah, dan ketujuh perintah berikutnya berkenaan dengan perintah untuk mengasihi sesama. Menurut St. Agustinus, juga adalah layak/ fitting bahwa hal perintah yang menyangkut Allah ada tiga buah, yang mengacu kepada Allah Trinitas.
2. Jadi Gereja Katolik melihat ayat 4 tersebut tidak dapat dipisahkan dengan ayat 3 dan 5 yaitu untuk menyembah Allah yang satu dan berbakti hanya kepada-Nya. Sebab jika berdiri sendiri, penerapan ayat yang ke-4 ini sesungguhnya tidak mungkin diterapkan dalam kehidupan manusia. Manusia tidak henti-hentinya membuat image/ ‘gambaran’/ patung (terjemahan dari ‘image’ tidak terbatas pada patung tetapi juga gambar) yang menyerupai sesuatu di langit dan bumi. Jika diterapkan secara harafiah maka semua seniman pelukis atau pematung adalah pendosa berat; semua museum yang menyimpan lukisan dan patung bersejarah adalah tempat yang penuh dosa; semua orang Kristen tidak boleh menonton film/ TV, karena di situ ada gambar yang menyerupai manusia/ hewan/ tumbuhan; tidak boleh memotret dan memasang foto, tidak boleh melukis/ menggambar, tidak boleh mengajari anak-anak dengan bantuan gambar-gambar, tidak boleh saling mengirim kartu Natal karena di situ ada gambar Yesus dan kandang Natal dst. Padahal gambar-gambar sebenarnya juga berguna untuk pengajaran iman, terbukti bahwa di sekolah minggu/bina iman, guru-guru menggunakan gambar untuk mengajarkan tentang Yesus. Atau, sebelum orang dapat membaca/ buta huruf (12 abad di Eropa, dan 19 abad rata-rata di Asia dan Afrika), gambar dan patung adalah jalan yang dipakai untuk mengantar orang pada Tuhan. Mungkin ini sulit dibayangkan oleh kita yang hidup jaman ini karena kita semua dapat membaca. Tetapi jika kita hidup di jaman bahela itu, tentu kita akan mengerti bahwa gambar-gambar, sepanjang tidak kita sembah sebagai Allah, maka tidaklah merupakan berhala.
3. Jadi yang dilarang disini adalah patung berhala yang disembah sebagai Tuhan, bukannya semua jenis patung/ gambar. Inilah yang menjadi sikap Gereja Katolik; bahwa sepanjang gambar dan patung itu tidak disembah sebagai Allah, tidak ada salahnya membuat gambar dan patung. Jangan lupa bahwa gambar dan patung adalah karya seni seperti halnya musik. Jika di gereja-gereja Protestan musik dipakai untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan, demikian pula di gereja Katolik. Pasti musik itu hanya dianggap sebagai ‘alat’ saja bukan? Kita ke gereja bukan untuk mendengar musik, tetapi Firman Allah yang terkandung di dalamnya. Demikian juga dengan patung/ gambar yang ada di gereja Katolik, hanya merupakan alat saja yang membantu mengarahkan kita pada Tuhan. Tanpa patung dan tanpa musik kita sesungguhnya bisa saja berdoa, tetapi tentu tidak ada salahnya kita memakai keduanya jika itu lebih membantu kita memusatkan hati pada Tuhan.
4. Dalam Gereja Katolik, kitapun menyembah Allah dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:24), namun juga dengan seluruh panca indera kita. Maka ada musik (indera pendengar), patung, gambar (indera penglihatan dan peraba), wewangian/ incense (penciuman); semuanya ini hanya ‘pelengkap/ alat’ saja, sedangkan di atas semua itu, kita menyambut Ekaristi (yang kita sambut melalui indera perasa, menjadi makanan rohani).
Demikianlah kita ketahui bahwa Gereja Katolik tidak mengubah kesepuluh perintah Allah. Gereja Katolik, mengikuti pengelompokan yang diajarkan oleh St. Agustinus, mengajarkan urutan yang sedemikian sesuai dengan konteksnya yang konsisten dengan ayat-ayat lainnya dalam Kitab Suci sebagaimana diajarkan oleh Kristus dalam Perjanjian Baru tentang hukum yang terutama.
Jujur, saya seorang KRISTEN pengikut Kritus, bukan Protestan dan bukan juga katolik, Saya mau nanya kepada semua umat katolik atau mungkin kalau bisa paus sendiri yang jawab pertanyaan saya ini. Pertanyaannya simpel aja : MENGAPA UMAT KATOLIK MENGATAKAN SEKALIGUS MEMPERCAYAI BAHWA PAUS ITU ADALAH Vicar Kristus ? 1. Tolong berikan bukti berupa ayat alkitab bahwa Paus Itu Vicar Kristus. 2. Tolong berikan bukti berupa ayat alkitab bahwa Petrus itu adalah Paus pertama dan penggatinya juga akan disebut paus. Kenapa saya meminta harus ada bukti dari alkitab, karena kita semua kristen tentunya hanya berpatokan dengan isi dari alkitab, bukan statement yang… Read more »
Shalom Pak Stefanus,
Terima Kasih atas saran dan penjelasan Bapak perihal perayaan Ekaristi.
Kalau Kristus menghendaki disembah dengan Ekaristi, masak kita umatnya tidak melaksanakanya, padahal permintaan kita sudah sering dikabulkan olehNya, jadi tidak ada alasan lagi bagi umat Katolik untuk tidak menghadiri perayaan Ekaristi dengan alasan boring, hanya memenuhi kewajiban rutin, dlsb.
Tuhan memberkati Bapak.
Salam,
Petrus Sudhana. 27.05.13
Shalom Pak Tay, Setiap hari Minggu saya mengantarkan istri saya kegereja non Katolik, konsekwensinya, saya mengorbankan kewajiban saya mengikuti Misa. Saya putuskan demikian, dari pada istri terseret ke kepercayaan yg. tidak mengenal Yesus sbg. Juru Selamat, padahal kami menikah secara Katolik. Bagaimana sikap yg. benar, waktu mengikuti kebaktian tsb.: 1. Apakah harus membuat Tanda Salib, sebelum & sesudah doa. 2. Waktu Perjamuan Kudus, apakah saya salah bila ikut makan roti & minum anggur, walaupun tidak ada Konsekrasi. 3. Apakah hidup rohani seperti ini sebaiknya diteruskan mengingat istri saya dapat diselamatkan dan jujur kehidupan rohani saya juga bertumbuh karena pujian dan… Read more »
Shalom Petrus Sudhana, Sebenarnya, tidak ada alasan apapun (selain alasan yang serius: sakit parah, dll) bagi umat Katolik untuk tidak beribadah pada hari Minggu, yaitu dengan mengikuti Misa. Jadi, menurut saya, mungkin perlu dipertimbangkan lagi, mengapa Anda tidak lagi mengikuti ibadah di dalam Gereja Katolik, sehingga tidak ada yang perlu dikorbankan. Pada saat yang bersamaan, maka Anda juga dapat membimbing istri Anda pada perayaan Ekaristi. Dengan demikian, Anda berdua dapat setia terhadap janji pernikahan Anda. Kejadian ini, sebenarnya juga menjadi kesempatan bagi Anda berdua untuk benar-benar belajar tentang Ekaristi, yaitu cara yang diberikan dan dikehendaki Kristus sendiri untuk mengenang-Nya, seperti… Read more »
Mazmur 86: 14-17 14 Ya Bapa, orang-orang yang angkuh telah bangkit menyerang aku, dan gerombolan orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku, dan tidak mempedulikan Engkau. 15 Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. 16 Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, berilah kekuatan-Mu kepada hamba-Mu, dan selamatkanlah anak laki-laki hamba-Mu perempuan! 17 Lakukanlah kepadaku suatu tanda kebaikan, supaya orang-orang yang membenci aku melihat dengan malu, bahwa Engkau, ya Tuhan, telah menolong, dan menghiburkan aku. Inilah Firman Tuhan untuk saling menguatkan sesama saudara /i seiman. Shalom. [dari katolisitas: Maksud dari pesan ini tidak terlalu jelas. Mohon… Read more »
Shalom Katolisitas..
sesuai dengan postingan diatas saya ingin bertanya..
1. saya kutip stetmen di atas ” Demikian juga dengan patung/ gambar yang ada di gereja Katolik, hanya merupakan alat saja yang membantu mengarahkan kita pada Tuhan” pertanyaanya apakah gereja katolik setuju dengan orang Budha, Hindu, dan lainya..menyembah patung binatang. toh itu cuma alat saja?
2. menurut katolisitas mengapa Tuhan marah kepada orang israel ketika mereka membuat lembu emas..toh itu juga mereka lakukan untuk Tuhan..Keluaran 32:5
3. mengapa hukum 9 dan 10 yang pada perinsipx jangan mengingini malah menjadi 2 hukum?
terimakasih..Tuhan berkati..
*semoga jgn dihapus lagi.
Shalom Kalis, Sebenarnya pertanyaan serupa pertanyaan Anda sudah cukup banyak dibahas di Katolisitas, maka ada baiknya memang Anda membaca artikel maupun tanya jawab yang sudah dibahas di sini. Itulah sebabnya pada awalnya kami tidak menayangkan pertanyaan Anda, bukan karena kami tidak dapat atau tidak mau menjawabnya, tetapi karena pertanyaan ini sudah berulang-ulang dibahas di Katolisitas. Silakan untuk lain kali, Anda mencarinya terlebih dahulu dengan fasilitas pencarian di sisi kanan atas homepage, dan temukanlah tanya jawab yang sudah ada, dan baru kalau Anda mempunyai argumen baru, silakan disampaikan, dan kami akan berusaha menjawabnya. Maka, silakan terlebih dahulu Anda membaca artikel-artikel berikut… Read more »
Terimakasih untuk jawabanya Katolisitas..
1. kalau kita baca Ulangan 4:16-18 sangat jelas disana bukan hanya binatang tapi “yang berbentuk laki-laki atau perempuan” kalau Tuhan melarang orang Israel waktu itu berarti Tuhan yang sama melarang kita juga. bukan cuma patung binatang yg Tuhan larang tetapi berbentuk manusia juga.
2. saya kutip kata sdr “namun hanya sebagai alat bantu untuk mengarahkan hati kepada Allah” apakah perna Allah katakan bahwa boleh buat patung selama itu menjadi alat untuk mengarahkan hati kepada Allah?
3. sdr contohkan sama dengan foto keluarga…Apakah gereja katolik mengetahui secara jelas wajah Yesus seperti patung yg dibuat?
Tuhan berkati.
Shalom Kalis, 1 & 2. Sudah dibahas di artikel Orang Katolik tidak menyembah patung, silakan klik. Memang dalam Perjanjian Lama, Allah melarang pembuatan patung/ gambar yang menyerupai apa-pun yang ada di langit, di bumi, ataupun di dalam air di bawah bumi, (lih. Kel 20:4). Jadi memang bukan hanya menyerupai binatang, tetapi juga apapun ciptaan yang lain, namun konteksnya adalah dalam kaitannya dengan ayat 5, yaitu “Jangan sujud menyembahnya”, dan dengan demikian larangannya adalah jangan menjadikan gambaran itu sebagai allah lain. Namun hal membuat gambar/ patung jika tidak disembah, itu tidak dilarang Allah. Terlihat dari bagaimana Allah menyuruh dibuat patung malaikat… Read more »
salam sejahtera, ingin tanya,,pada uraian diatas tertulis : 10 perintah Allah menurut Gereja Katolik dan Lutheran (mengikuti St. Agustinus) Akulah Tuhan, Allahmu: Jangan ada allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit dan di bumi, dan jangan sujud menyembah kepadanya (ay. 2, 3, 4, 5) Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat (ay.7) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat/ hari Tuhan (ay.8) Hormatilah ayahmu dan ibumu (ay.12) Jangan membunuh (ay.13) Jangan berzinah (ay.14) Jangan mencuri (ay.15) Jangan mengungkapkan saksi dusta tentang sesamamu (ay.16) Jangan mengingini isteri sesamamu (ay.17 a) Jangan mengingini hak milik… Read more »
kenapa katolik merubah alkitab contohnya di keluaran 20 atau 10 hukum …..why? jadi serem ngeliat alkitab di ganti
[dari katolisitas: Tidak perlu seram kalau tahu alasannya. Lebih seram lagi kalau tidak tahu alasannya dan bersikukuh dengan pendapat sendiri. Silakan membaca jawabannya di sini – silakan klik]
syahlom bu Ingrid hukum dari 10 perintah Allah yg kedua apa ya,Tuhan Yesus memberkati
[Dari Katolisitas: SIlakan membaca terlebih dahulu artikel di atas, silakan klik]
saya ingin bertanya,, mengapa Para anggota Gereja Roma Katholik ,.. menyembah Patung yg padahal tidak boleh dalam Keluaran 20, dan mengapa orang Katholik menyatakan bahwa adanya orang-orang suci,, Dan apakah Tuhan menyetujui bahwa harus menyembah Perawan Maria dalam wujud Patung ataupun gambar,.. dan harus menyembah Yesus dalam bentuk Patun atau gambar ,… mengapa ? saya ingin ditunjukan ayat yg dikutip dari alkitab bukan dikutip dari perkataan manusia ( paus ) karna paus bukan tuhan paus hanya manusia biasa,,, karna hanya ada satu Tuhan !!! [dari katolisitas: Anda menginginkan argumentasi dari Kitab Suci. Namun, di satu sisi dalam komentar yang lain,… Read more »
Sangat setuju, saya juga disadarkan akan tugas perutusan kita sebagai pengikut Kristus.
Shalom,
Kita boleh membuat patung dan tidak menganggapnya Allah, tapi kalau kita sujud di hadapan patung itu, apakah boleh?
Terimakasih
[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel ini, silakan klik]
yehezkiel 8:10 Lalu aku masuk dan melihat, sungguh, segala gambar-gambar binatang melata dan binatang-binatang lain yang menjijikkan dan segala BERHALA-BERHALA kaum Israel terukir pada tembok sekelilingnya. Ulangan 27:15 Terkutuklah orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi TUHAN, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab: Amin Kisah 7:43 Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokh dan bintang dewa Refan, patung-patung yang kamu buat itu untuk disembah. Maka Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan, sampai di seberang sana Babel Kisah 17:16 Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih… Read more »
Shalom Rafael, Gereja Katolik tidak mempunyai masalah dengan ayat-ayat yang Anda sampaikan di atas. Kami juga meyakini bahwa penyembahan patung sebagai allah sebagaimana dikisahkan dalam Perjanjian Lama, adalah perbuatan dosa. Kami pernah mengulasnya dalam beberapa artikel ini, silakan klik: Apakah umat Katolik yang berdoa di depan patung menyembah berhala?Apakah berhala itu?Orang Katolik tidak menyembah patung Maka dengan demikian, saya menanggapi pernyataan Anda yang saya beri warna biru: 1. Patung disembah, merupakan suatu kejijikan bagi Tuhan dan itu adalah dosa. Pernyataan ini benar. 2. Patung yang berada dalam rumah ibadah adalah suatu kejijikan bagi Tuhan, itu adalah dosa. Tidak. Sebab dalam… Read more »
Saya suka dengan penjelasan ini sangat mengena, dan perlu disebarluaskan di kalangan Katolik untuk tidak salah presepsi dengan patung-patung yang ada di gereja Katolik
Shaloom Tim Katolisitas.org, Saya ingin bertanya mengenai beberapa hal yg mjd perbedaan antara kita dgn mereka yg Kristen non-Katolik… 1) Apakah kita bisa mendengarkan atau menyanyikan lagu2 dari mereka ini, seperti lagu2 dari Frangky Sihombing, Sari Simorangkir, Nikita dll. Kalau menurut saya seharusnya tidak, dikarenakan Tuhan mereka sangat berbeda dgn kita… 2) Mengapa dalam hal penamaan tempat atau nama orang kita lebih condong ke Perjanjian baru dan Santo Santa pelindung. Apakah kita bisa memakai nama2 seperti Yehezkiel, Bethesda, Siloam, Sion dll ? Saya pun ingin mengungkapkan ketertarikan saya dgn suatu kalimat dari seorang bijak yaitu Dalai Lama… +/- dia mengatakan… Read more »
Shalom Antonius, 1. Tuhan kita dan Tuhan saudara-saudara Kristen-non Katolik adalah sama. Mendengarkan dan menyanyikan lagu rohani dari saudara-saudari Kristen non-Katolik tentu diperkenankan, apalagi jika itu dapat menambah rasa cinta dan penghormatan kita kepada Kristus dan sesama. Namun demikian, terdapat persyaratan/ rambu-rambu yang harus diperhatikan dan ditaati untuk lagu-lagu liturgis, maka umumnya lagu pop rohani tidak dapat dinyanyikan dalam perayaan liturgis, terutama dalam perayaan Ekaristi. 2. Tentu kita bisa dan boleh memakai nama-nama nabi dan tokoh-tokoh kudus dalam Perjanjian Lama, terutama jika ada semangat keteladanan mereka yang luhur yang ingin kita ikuti. Para nabi pada Perjanjian Lama memang dapat juga… Read more »
Dear Ibu Caecilia, Terima kasih atas tanggapan Ibu. Sy masih mau nanya lg… Bagaimana dengan mereka yg kerjanya suka mencampuri urusan org lain tanpa ada permintaan terlebih dahulu ? Bagi beberapa orang makna kasih itu mereka jadikan alasan utk mencampuri urusan saya. Padhal sy tidak pernah meminta saran dll dari mereka. Untung saja sy sudah mulai berdoa lagi setiap pagi, kiranya Tuhan selalu melimpahkan rahmat Kasih dan pengampunan utk sy tujukan bagi setiap mereka yg senang mencampuri urusan saya. Bila menunjuk ayat Mat 7:12, maka sejujurnya sejak dulu sy sudah mengikuti perintah ayat tsb, artinya sy tidak pernah mencampuri urusan… Read more »
Shalom Antonius, Saya dapat memahami bahwa ada saat-saat di mana kita ingin menangani sendiri persoalan-persoalan kita, dan ada saatnya kita membutuhkan bantuan atau saran dari orang lain. Namun umumnya, apa yang tampaknya seperti mencampuri urusan orang lain itu seringkali adalah suatu ungkapan kasih, perhatian, keprihatinan, atau sebuah pesan yang ia sampaikan kepada kita bahwa ia siap untuk membantu kita kapanpun kita membutuhkan. Hanya saja cara mengkomunikasikan perhatian dan kesiapan membantu itu yang tidak selalu sesuai dengan perasaan atau keinginan kita yang diberi perhatian, yang mungkin pada saat itu sedang mempunyai pertimbangan sendiri atau sedang ingin mengolah dengan diri sendiri dahulu.… Read more »
Ibu Caecilia, Terima kasih atas tanggapannya… Saya telah banyak mengamalkan ayat dari Mat 7:12 —Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi— Maka selanjutnya saya akan memegang ayat berikut dlm rutinitas; Mat 5:44 —Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk terus berbuat baik, mengasihi para musuh kita (mereka yang membenci kita), dan mendoakan mereka— Bahkan ayat berikut (mnrt sy plg berat) sbg wujud Kasih sy; Luk 6:33 —Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian— Hhhmmmm, akhirnya… Read more »
Pro Antonius Wenang, shalom.
Saya bantu doa atas usaha baik anda, meskipun saya sendiri orang berdosa. Tuhan memberkati usaha anda. Amin.