Pertanyaan:
Shalom,
Pertanyaan pertama. Saya ingin bertanya lebih dalam lagi tentang cara menerima komuni dengan tangan karena adik saya pada penerimaan sakramen perkawinan puteranya pernah ditegur rama karena meletakkan tangan kiri di atas tangan kanan saat hendak menerima komuni. Begitu juga ketika dia membuka mulutnya untuk menerima komuni. Jika kita menerima komuni dengan tangan kanan di atas tangan kiri, apakah boleh kita mengambil hosti tersebut dengan tangan kiri untuk dimasukkan ke dalam mulut? Ataukah kita dekatkan saja tangan kanan ke mulut sehingga hosti tersebut bisa langsung diambil oleh mulut kita?
Pertanyaan kedua. Apakah rotary dan lion club termasuk ke dalam gerakan fremason?
Terima kasih dan Tuhan memberkati. – Andryhart
Jawaban:
Shalom Andry,
Seperti sudah pernah dibahas sebelumnya, maka terdapat dua cara menerima komuni, yaitu dengan tangan atau langsung di mulut/ di lidah, dengan berlutut ataupun berdiri.
Dasarnya adalah dari Redemptionis Sacramentum, demikian:
RS 90 “Ketika menyambut Komuni, umat hendaknya berlutut atau berdiri, sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Konferensi Uskup” …. Tetapi jika Komuni disambut sambil berdiri, maka hendaklah umat memberi suatu tanda hormat sebelum menyambut Sakramen seturut ketetapan yang sama.
RS 91. …. Oleh karena itu setiap orang Katolik yang tidak terhalang oleh hukum, harus diperbolehkan menyambut Komuni. Maka tidak dapat dibenarkan jika Komuni ditolak kepada siapa pun di antara umat beriman hanya berdasarkan fakta misalnya bahwa orang yang bersangkutan mau menyambut Komuni sambil berlutut atau sambil berdiri.
RS 92 Walaupun tiap orang tetap selalu berhak menyambut komuni dengan lidah jika ia menginginkan demikian, namun kalau ada orang yang ingin menyambut komuni di tangan, di wilayah-wilayah di mana Konferensi Uskup setempat dengan recognitio oleh Tahta Apostolik yang telah mengizinkannya, maka hosti harus diberikan kepadanya. Akan tetapi harus diperhatikan baik-baik agar hosti dimakan oleh si penerima pada saat masih berada di hadapan petugas komuni, sebab orang tidak boleh menjauhkan diri sambil membawa Roti Ekaristi di tangan. Jika ada bahaya profanasi, maka hendaknya komuni suci tidak diberikan di tangan.”
Berikut ini adalah cara menerima komuni yang benar:
- Dengan Mulut/ lidah
- Berjalanlah ke hadapan Pastor/ petugas Prodiakon dengan tangan terkatup.
- Sesaat sebelum giliran anda menyambut Hosti, anda maju dan tundukkanlah kepala anda dengan hormat untuk menghormati Kristus yang hadir dalam rupa Hosti kudus.
- Ketika Pastor/ Prodiakon mengangkat hosti dan mengatakan “Tubuh Kristus”, pandanglah Hosti itu katakanlah “Amin” (artinya, Saya percaya)
- Bukalah mulut anda dengan posisi lidah yang pantas agar Pastor/ petugas Prodiakon dapat meletakkan Hosti pada lidah anda.
- Sambil anda kembali ke tempat duduk anda, anda dapat mengunyah Hosti itu, ataupun membiarkan Hosti itu hancur di mulut anda.
- Dengan Tangan
- Berjalanlah ke hadapan Pastor/ petugas Prodiakon dengan tangan terkatup.
- Sesaat sebelum giliran anda menyambut Hosti, anda maju dan tundukkanlah kepala anda dengan hormat untuk menghormati Kristus yang hadir dalam rupa Hosti kudus.
- Letakkan telapak tangan, satu di atas yang lain, dengan terbuka menghadap ke atas. Tangan yang dipakai untuk mengambil Hosti diletakkan di bawah telapak tangan yang lain.
- Arahkan telapak tangan anda dengan jelas, sehingga Pastor/ Prodiakon dapat melihat bahwa anda akan menerima Hosti dengan tangan.
- Ketika Pastor/ Prodiakon mengangkat hosti dan mengatakan “Tubuh Kristus”, pandanglah Hosti itu katakanlah “Amin” (artinya, Saya percaya)
- Setalah Hosti diberikan di telapak tangan yang teratas, ambillah Hosti tersebut dengan telapak tangan yang di bawah, dan segera letakkan hosti tersebut di mulut anda. (Jangan membawa hosti tersebut ke bangku anda/ kemanapun)
- Sekembalinya anda ke tempat duduk anda, anda dapat mengunyah Hosti itu, ataupun membiarkan Hosti itu hancur di mulut anda.
- Pastikan anda memakan serpihan Hosti (jika ada) yang mungkin jatuh di telapak tangan anda.
Maka memang tidak ada ketentuan apakah tangan kiri atau tangan kanan yang di atas/ di bawah. Bagi kita orang Timur, memang jika kita menyambut dengan tangan, maka tangan yang mengambil Komuni ke dalam mulut adalah tangan kanan, tetapi ini tidak berarti bahwa harus demikian, karena orang yang kidal mungkin lebih dapat menggunakan tangan kiri.
Yang jelas jika sudah menyambut dengan tangan, jangan mengambil Hosti dengan lidah, karena resiko Hosti jatuh lebih besar. Kecuali jika anda melihat ada serpihan Hosti di tangan, maka anda harus mengambilnya dengan lidah anda, untuk anda makan. Sebab kita percaya serpihan Hosti itu juga adalah Kristus.
Jika ingin menyambut Hosti dengan mulut/lidah, silakan menyambutnya dengan cara yang benar, pada point 1.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati – https://www.katolisitas.org
Salam. Saya mendapatkan respon yang beragam dari pastor-pastor yang saya tanyai tentang ‘komuni berlutut-di lidah’: pastor 1: sebaiknya sama seperti yang lainnya di tangan-berdiri. pastor 2: boleh, tapi berdiri cukup. pastor 3: boleh, malah menunjukkan kesalehan. pastor 4: lebih baik di lidah tapi tetap berdiri. Saya sangat ingin komuni lidah-lutut. Terkadang saya bingung harus bagaimana. Di satu sisi, ingin menyambut Tubuh Kristus tidak seperti menyambut biskuit dengan berlutut-di lidah. Tapi, di sisi lain, seorang pastor pun malah kurang mendukung. Jadi ragu untuk berlutut-di lidah. Terima kasih banyak. [Dari Katolisitas: Mari mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh Magisterium Gereja, tentang cara… Read more »
Selamat Siang.. Maaf Bapak Stef dan Ibu Ingrid, mau sharing dan bertanya.. ^^ Syukur kepada Allah, karena saya lebih bisa menghayati perayaan Ekaristi sepanjang 3 bulan ini. saya merasa benar – benar seperti dicelikkan mata dan hati saya secara pribadi oleh pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, untuk setiap tetesan darahNya yang MahaIndah, untuk setiap cintaNya yang dalam kepada kita.. awalnya saya mencoba memberanikan diri untuk menerima komuni dengan lidah (karena mayoritas di gereja saya menerima komuni dengan tangan), karena baru awal, maka timbul perasaan dalam hati seperti : takut, malu (karena berbeda cara dari yg lain), dan juga ada… Read more »
Shalom Yohanes, Sesungguhnya yang menghalangi seseorang untuk menerima Komuni kudus adalah jika ia dalam keadaan berdosa berat, dan bukannya karena ia masih menimbang-nimbang akan cara penerimaan Komuni (apakah di lidah ataupun di tangan). Sebab Komuni dapat diterimakan di mulut (di lidah) atau di tangan, dan kedua cara ini sah. Maka tak usah ragu untuk menerima Komuni di mulut (di lidah) jika memang Anda terpanggil untuk menerima dengan cara demikian; namun juga tidak salah menerima Komuni di tangan. Pengalaman Anda tentang menerima Komuni di lidah, lalu ada semacam perasaan hangat di mulut Anda yang bertahan selama berhari-hari, itu adalah pengalaman subyektif… Read more »
Salam Damai Sejahtera
Kepada tim katolisitas,apa d perbolehkan seorang romo “memaksa” umat untuk menerima dengan lidah?
*memaksa disini begini kasus nya,ada seorang romo yg pd akir misa m’ingatkan pd umat bahwa cara menerima komuni yg BENAR dengan cr dengan lidah..(Maaf bukan maksud sy untuk berteriak dng m’gunakan huruf besar pd kata benar)
Apa cr” pemaksaan spt itu d perkenankan?
Mohon tanggapan dn bimbingan nya,
Trima Kasi Berkah Dalem
Shalom Michael, Seharusnya tidak boleh ada pemaksaan terhadap suatu cara menerima Komuni, karena baik penerimaan dengan lidah maupun dengan tangan, itu diperbolehkan. Tetapi sejujurnya, saya meragukan apakah memang romo itu “memaksa”. Sebab cara menerima Komuni dengan lidah maupun dengan tangan itu sama-sama ada dasarnya. Kemungkinan Romo itu hanya mau menggarisbawahi apa yang dikatakan oleh dokumen Memoriale Domini bahwa, cara penerimaan Komuni dengan lidah, sebagaimana dilaksanakan dalam misa tradisional “ensures, more effectively, that holy communion is distributed with the proper respect, decorum and dignity” (memastikan dengan lebih efektif, bahwa Komuni suci dibagikan dengan penghormatan, sikap dan martabat yang sepantasnya). Ketentuan dari… Read more »
Salam Damai Sejahtera
Puji Tuhan bu,romo kmrn memberi penjelasan yg mendetail ttg komuni lidah dn tangan,spt yg bu inggrid jlskan kmrn,smoga umat d paroki kami smakin jlas dn tidak ada ptentangan lg m’enai hal komuni,mohon doa nya slalu,Amin
Berkah Dalem
Apakah kita diperkenankan menerima komuni di tangan??
Karena menurut buku tentang santo-santa mengatakan bahwa komuni di tangan itu sangat dilarang. Dan juga bahwa para paus pun melarang keras akan hal itu.
[Dari Katolisitas: silakan membaca artikel ini, silakan klik]
Salam Damai Kristus, Sebaiknya saya langsung pada pertanyaan, yaitu : 1. Pada saat komuni pertama, kami diajarkan untuk menerima Hosti Kudus dengan cara berlutut dan dengan lidah. Apakah itu berarti kami memang diajarkan bahwa cara yang lebih baik adalah dengan berlutut dan dengan lidah? Seolah-olah ada pesan dari pengajar, bahwa inilah cara menerima Hosti Kudus yang baik, namun “untuk selanjutnya terserah anda”. Karena ketika masih belajar, hanya satu cara yang diajarkan, bukan seperti pada kenyataan di lapangan. 2. Salam Damai. Dulu, ketika saya masih kecil, tidak ada salam damai (bersalam-salaman dengan umat disekitar tempat duduk kita). Tetapi beberapa waktu kemudian,… Read more »
Shalom Yustinus, 1. Cara menerima Komuni Sejujurnya memang tidak disebutkan secara eksplisit di dalam dokumen Gereja, tentang bagaimanakah cara yang terbaik untuk menyambut Ekaristi. Yang dikatakan dalam Redemptoris Sacramentum adalah, “Ketika menyambut komuni, umat hendaknya berlutut atau berdiri, sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Konferensi Uskup”, yang keputusannya diberi recognitio oleh Takhta Apostolik. Tetapi jika Komuni disambut sambil berdiri, maka hendaklah umat memberi suatu tanda hormat sebelum menyambut Sakramen, seturut ketetapan yang sama.” (RS 90). Jika kita melihat sejarah, memang nampaknya di masa jemaat awal, terdapat dua cara penerimaan Komuni, yaitu dengan mulut/ lidah maupun dengan tangan. Sejarah juga mencatat… Read more »
Syallom Bapak dan Ibu,
Saya baru saja menjadi Katolik, yang ingin saya tanyakan kalau di website ini apa ada tata cara penerimaan komuni sakramen Ekaristi (roti dan anggur / tubuh dan darah) Kristus. Contohnya seperti posisi tangan pada saat maju dan menerima roti., dll… di sebelah mana ya?
Terima kasih atas bantuannya, karena informasi ini sangat berguna bagi saya.
God bless
[Dari Katolisitas: Cara menerima Komuni, dengan lidah atau dengan tangan, klik di sini. Sedangkan jika Komuni diberikan dengan dua rupa, yaitu dalam rupa roti dan anggur, cara menerimanya klik di sini]
Bu Ingrid dan Bpk Stef, Bagaimana caranya menerima komuni berlutut dan di lidah pada saat yang lain berdiri dan tidak ada tempat berlutut? Kalau di Vatikan & Paus Benediktus kan disediakan tempat berlutut. Saya juga mengalami yang aloysius rasakan…. sampai2 setiap komuni rasanya jadi seperti kemartiran. Di tangan bersalah, di lidah juga salah dan suka membuat bingung romonya. Karena tidak siap malah beberapa kali lidah/mulut saya tersentuh jari Pastur. Saya jadi takut Karena… walaupun menerima di lidah, tdk ada orang yang menadahi serpihan yang bakal jatuh…. Kalau di Latin Mass, ada altar boy yang menadahi setiap “communicant” dengan paten emas… Read more »
Shalom Kerry, Menerima Komuni berlutut dan di lidah memang bukan merupakan cara yang umum dilakukan di Indonesia, walaupun memang itulah cara yang kami pilih; karena menurut hemat kami, cara tersebut lebih mencerminkan penghormatan yang seharusnya diberikan kepada Tuhan Yesus yang hendak kami sambut. Jadi jika Anda terpanggil untuk menyambut Komuni dengan cara ini, silakan Anda melakukannya, dengan berlutut pada saat tiba giliran Anda menyambut dan sesudah mengatakan Amin terhadap perkataan “Tubuh Kristus“, silakan membuka mulut Anda. Bisa terjadi ada Romo [atau petugas pelayan Komuni tak-lazim] yang canggung menyikapinya, mungkin karena tidak banyak umat yang menyambut dengan cara ini, tetapi nanti… Read more »
Salam, Saya pernah menonton video di Youtube yang secara kebetulan saya temukan.[silahkan kunjungi http://www.youtube.com]/watch?v=Jii6NCfTW68. Video itu berisi dialog antar Fr Mitch Pacwa dengan Most Rev Athanasius Schneider tentang cara penerimaan komuni. Dari dialog itu, saya menangkap bahwa sebenarnya Komuni ditangan sangat tidak dianjurkan/dianggap tidak pantas bahkan dianggap sebagai “grave fault”. Saya percaya bahwa Fr Mitch Pacwa dan Most Rev Athanasius Schneider adalah pastor dan uskup yang berkompeten dalam hal ajaran Gereja Katolik khususnya dalam bidang liturgi dan sakramen. Apalagi dialog itu disiarkan melalui EWTN channel yang dapat dipercaya dalam hal penyampaian ajaran dan iman Gereja Katolik dan juga sudah terkenal… Read more »
Shalom Aloysius, Tentang Komuni di Lidah atau di tangan? Dari tulisan- tulisan para Bapa Gereja, dapat diketahui bahwa Komuni memang dapat diberikan di tangan ataupun di lidah. Namun memang benar, bahwa jika kita memperhatikan kemungkinan tercecernya fragmen/ partikel Hosti, jika Komuni diberikan di tangan, maka penerimaan langsung di mulut/ lidah menjadi lebih sesuai. Mengapa? Karena keseluruhan Kristus hadir bahkan dalam setiap serpihan Hosti, dan karenanya kita harus memperlakukan-Nya dengan semestinya. KGK 1377 Kehadiran Kristus dalam Ekaristi mulai dari saat konsekrasi dan berlangsung selama rupa Ekaristi ada. Di dalam setiap rupa dan di dalam setiap bagiannya tercakup seluruh Kristus, sehingga pemecahan… Read more »
Salam Ingrid, Terima kasih atas penjelasannya. Saya jadi agak lebih lega. Betapa bahagianya Stef dan Ingrid dapat menerima komuni dilidah dgn berlutut. Dari penjelasan Ingrid, saya dapat menyimpulkan bahwa setiap umat berhak untuk menerima komuni dengan cara yang ia kehendaki baik dengan cara di lidah sambil berlutut atau di tangan. Masalah: Saya pernah mencoba untuk menerima komuni di lidah(sambil berdiri) sebanyak 3 kali dalam waktu 3 minggu(3 misa mingguan) berturut-turut di paroki tempat saya berdomisili. Namun, tiga kali pula saya ditolak oleh pembagi komuni untuk menerima komuni di lidah. Pertama, saya ditolak oleh seorang suster; kedua, saya ditolak oleh seorang… Read more »
Shalom Aloysius, 1. Setahu saya komuni di lidah tidak pernah dilarang di manapun. Seandainya sekarang tidak terlalu umum dilakukan di Indonesia, kemungkinan karena memang secara umum cara penerimaan komuni di Indonesia yang diajarkan adalah dengan tangan, sambil berdiri. Seperti telah saya sampaikan di jawaban saya sebelumnya, ini juga bukan cara yang salah, karena memang ada juga dasarnya dari tulisan Bapa Gereja. Jika ada imam ataupun para pembagi komuni yang menolak memberi Komuni di lidah, itu mungkin karena mereka tidak terbiasa untuk mebagikan komuni dengan cara demikian. Atau mungkin juga, ada dari mereka yang tidak tahu jika pemberian komuni di lidah… Read more »
Bu Ingrid, Saya menemukan artikel berikut 5 Kesalahpahaman Umum Mengenai Konsili Vatikan II. Secara khusus saya ingin menyoroti poin yang ke-3 “Konsili Vatikan II mengamanatkan penerimaan Komuni Kudus di tangan sambil berdiri”. Dalam poin no-3 tersebut disebutkan: “Praktik menerima Komuni Kudus di tangan adalah indult atau pengecualian terhadap norma universal Gereja Katolik yang diberikan oleh Para Paus kepada konferensi-konferensi para uskup yang meminta indult tersebut di wilayahnya. Tanggal 29 Mei 1969 (4 tahun sesudah Vatikan II), dalam Instruksi Memoriale Domini, Paus Paulus VI mengamanatkan agar setiap konferensi para uskup mempertahankan norma tradisional penerimaan Komuni Kudus di lidah sambil berlutut. Namun,… Read more »
Shalom Anto, Prinsipnya, kedua cara untuk menerima Komuni, yaitu baik dengan lidah ataupun dengan tangan adalah cara yang diperbolehkan Gereja. Umat dapat memilih satu dari kedua cara itu, yang paling dapat menunjukkan penghormatan yang selayaknya kepada Kristus yang hadir dalam Ekaristi. Memang sebelum Konsili Vatikan II, norma umum untuk menerima Komuni kudus adalah dengan lidah, sambil berlutut. Namun setelah Konsili Vatikan II, terdapat hasrat untuk menerima Komuni dengan tangan, dengan melihat bahwa cara itu-pun pernah diterapkan dalam Gereja di abad-abad awal. Dokumen Memoriale Domini memang menuliskan demikian. “It is certainly true that ancient usage once allowed the faithful to take… Read more »
Shalom, Pertanyaan pertama. Saya ingin bertanya lebih dalam lagi tentang cara menerima komuni dengan tangan karena adik saya pada penerimaan sakramen perkawinan puteranya pernah ditegur rama karena meletakkan tangan kiri di atas tangan kanan saat hendak menerima komuni. Begitu juga ketika dia membuka mulutnya untuk menerima komuni. Jika kita menerima komuni dengan tangan kanan di atas tangan kiri, apakah boleh kita mengambil hosti tersebut dengan tangan kiri untuk dimasukkan ke dalam mulut? Ataukah kita dekatkan saja tangan kanan ke mulut sehingga hosti tersebut bisa langsung diambil oleh mulut kita? Pertanyaan kedua. Apakah rotary dan lion club termasuk ke dalam gerakan… Read more »