Krisis cinta terhadap istri dan perselingkuhan

Pertanyaan:

Saya tertarik dengan Forum Tanya Jawab disini..
Mohon Pencerahan mengenai masalah yang saya alami.
Saya seorang Pria yang sudah berkeluarga,namun beberapa kali saya mengalami Krisis Cinta terhadap istri saya dengan kekurangan-kekurangan yang ada padanya,sehingga sering kali saya menjalin hubungan dengan orang lain yang saya rasa bisa mengerti saya ( Egois memang ) saya menyadari kekeliruan saya, dan Jujur bercerita pada istri mengenai perselingkuhan2 saya dengan wanita lain dengan harapan istri dapat memaafkan perbuatan saya. Saya juga berusaha untuk tidak mengulangnya kembali,karena saya ingin kami dapat menemukan kasih sayang yang yang selama ini saya rasa mulai pudar.
Namun pada perjalanan tobat saya, istri saya cenderung sering mengungkit kesalahan saya bila ada sesuatu hal yang tidak benar dalam perbuatan saya, yang padahal menurut saya itu baik ( mungkin karena sudah hilang kepercayaan terhadap saya ;perselingkuhan saya memang termasuk dosa yang berat karena terjadi hubungan badan ) karena merasa kecewa dengan sikap istri saya mengulanng lagi perslingkuhan lainnya ( kali ini tidak sampai berhubungan badan ) dan inipun saya juga bercerita pada istri saya.
Saya sadar ini melukai kembali perasaannya.
Pertanyaan saya :
1. Bagaimana cara menghidupkan kembali rasa Cinta saya terhadap istri?
2. Apa yang harus saya lakukan setelah pada akhirnya toh istri saya sudah terlanjur tidak percaya terhadap saya?
3. Apakah saya harus mengaku dosa dengan Romo/Pastur?
4. Bagaimana Tips menghindari perselingkuhan ?
5. Apakah saya masih boleh menerima Hosti di gereja?
6. Apakah saya harus meminta maaf dengan dengan wanita2 yang pernah menjalin hubungan dengan saya, ( mereka tau saya sudah berkeluarga,dan tidak menuntut saya karena tulus mecintai saya )
Terima kasih, mohon Pencerahan

Martin

Jawaban:

Shalom Martin,

Terima kasih atas keterbukaan dari Martin untuk menceritakan permasalahan keluarga. Pertama saya turut prihatin akan apa yang dialami oleh keluarga Martin. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat saya sampaikan:

1) Pada saat kita memutuskan untuk menerima Sakramen Pernikahan, maka kita telah berjanji di hadapan Tuhan untuk setia terhadap pasangan hidup kita, baik dalam untung maupun malang, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Dan ini juga termasuk menerima semua kekurangan-kekurangan pasangan kita. Di dalam Sakramen Pernikahan, kita telah menerima rahmat Allah, yang memungkinkan kita dapat mengarungi kehidupan perkawinan dengan baik. Oleh karena itu, dalam perkawinan Katolik, kita harus menyadari bahwa kekuatan dari perkawinan bukan hanya dari pasangan suami istri, namun terutama adalah Tuhan. Untuk itu, pasangan suami istri harus senantiasa melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakan setiap hari. Pada saat Tuhan tidak dilibatkan dalam perkawinan, maka cepat atau lambat, perkawinan akan menghadapi permasalahan.

Dengan dasar ini, maka hubungan yang erat dengan Tuhan adalah menjadi kunci dari setiap perkawinan Katolik. Setiap pasangan dituntut untuk mempunyai kebiasaan untuk berdoa bersama, pergi ke Gereja bersama. Dengan mempunyai hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan, maka dengan sendirinya dosa-dosa akan tersingkirkan, termasuk dosa-dosa ketidaksetiaan, seperti: perselingkungan, perzinahan, dll. Untuk dapat mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan, kita harus bertumbuh secara spiritual, dengan doa, Sakramen Ekaristi dan Tobat, Firman Tuhan, dll. Silakan untuk membaca artikel tentang pertumbuhan (silakan klik).

2) Kalau di atas, hubungan pribadi/pasangan dengan Tuhan sangat penting, maka hal yang lain adalah hubungan dengan pasangan atau suami-istri memegang peranan yang sangat penting. Kristus mengatakan “37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mt 22:37-39). Oleh karena itu selain mengasihi Tuhan, kita juga harus mengasihi sesama atas dasar kasih kita kepada Tuhan. Pada saat kita menerima Sakramen Perkawinan, maka kita menyatakan kasih kita kepada pasangan kita, karena pasangan kita adalah seseorang yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menjadi teman hidup kita sampai maut memisahkan kita. Kasih kita kepada pasangan kita harus berdasarkan kasih kita kepada Tuhan, sehingga pada saat pasangan hidup kita mengecewakan, kita tetap dapat bertahan. Di sinilah kita dapat belajar untuk mengasihi secara murni, yaitu dengan memberikan diri kita (self-giving love), seperti yang dicontohkan oleh Kristus sendiri. Rasul Paulus menegaskan “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Ef 5:25). Kalau kita sebagai suami menuntut kepatuhan istri, seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan” (Ef 5:23), periksalah diri kita sendiri apakah kita telah menerapkan ayat 25, yaitu mengasihi istri sebagaimana Kristus mengasihi jemaat-Nya. Bagaimana Kristus mengasihi jemaat-Nya? Dengan memberikan nyawa-Nya.

3) Karena manusia, terdiri dari tubuh dan jiwa, maka diperlukan suatu komunikasi yang baik. Kita tidak dapat beranggapan bahwa pasangan kita mengerti apa yang kita pikirkan. Yang harus kita lakukan adalah mengkomunikasikannya dengan pasangan kita dengan perkataan maupun dalam tulisan. Komunikasi yang tidak baik akan menimbulkan begitu banyak permasalah yang tidak perlu di dalam rumah tangga. Untuk itu, binalah komunikasi dengan baik, sehingga kesalahpahaman dapat dihindari. Saya ingin mengusulkan kepada Martin untuk mengikuti retret ME (Marriage Encounter) bersama dengan istri. Silakan menghubungi mereka lewat website ini (silakan klik).

Itulah beberapa prinsip sederhana yang mungkin dapat diterapkan oleh Martin dan istri. Berikut ini adalah jawaban saya atas beberapa pertanyaan dari Martin:

1) Bagaimana cara menghidupkan kembali rasa Cinta saya terhadap istri? Pertama, kita mengingat bahwa kita mengasihi istri kita atas dasar kasih kita kepada Tuhan. Kalau Tuhan telah menyatukan Martin dan istri dalam Sakramen Perkawinan, maka rahmat Tuhan adalah cukup, sehingga Martin dan istri dapat saling mengasihi dan mendapatkan perkawinan yang sejati. Untuk itu, cobalah memperbaiki hubungan Martin dengan Tuhan. Di dalam doa, mintalah Tuhan untuk menambahkan kasih anda kepada istri. Berdoalah rosario, mohon agar Bunda Maria untuk mendoakan anda, sehingga anda dapat mengasihi kembali istri anda. Bunda Maria akan menjadi perantara yang begitu hebat, dan dia akan mengatakan kepada Yesus “Mereka kehabisan anggur.” (Yoh 2:3). Berdoalah agar Yesus mengubah cinta yang tawar menjadi manis seperti anggur (lih. Yoh 2:7-9). Namun, agar semua ini dapat terjadi, syaratnya ada di ayat 5, yaitu “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!“. Turutilah permintaan Yesus untuk hidup kudus, maka cinta yang tawar akan menjadi manis seperti anggur.

2) Apa yang harus saya lakukan setelah pada akhirnya toh istri saya sudah terlanjur tidak percaya terhadap saya? Janganlah menyalahkan istri kalau istri anda tidak percaya lagi kepada anda. Coba bayangkan kalau misalkan kejadiannya dibalik. Istri anda yang selingkuh – bukan hanya sekali namun beberapa kali -, apakah anda dapat melupakan semua ketidaksetiaan ini dengan mudah? Yang dapat anda lakukan adalah mohon pengampunan dari istri dengan benar-benar dan berjanji untuk tidak mengulangi dosa yang sama. Berdoalah kepada Tuhan, agar Tuhan melembutkan hati istri anda. Untuk itu, doa bersama-sama akan membantu proses kesembuhan ini. Ikutilah retret bersama dengan istri, misalkan retret di Cikanyere (Telp: 0263-582062, Fax: 0263-582063).

Nyatakanlah kasih kepada istri secara jelas, baik dengan kata-kata maupun perbuatan. Mudah-mudahan dengan bantuan Tuhan dan usaha untuk mengasihi istri anda dengan sungguh-sungguh, maka istri anda dapat mempercayai anda kembali.

3) Apakah saya harus mengaku dosa dengan Romo/Pastur? Anda harus menyadari bahwa apa yang anda lakukan adalah tergolong dosa berat. Dan dosa berat ini, kalau tidak diampuni dapat membahayakan keselamatan kekal dari Martin. Silakan membaca beberapa artikel tentang Sakramen Pengakuan Dosa: (bagian 1, 2, 3, 4). Pada bagian 3 diulas apa sebenarnya Sakramen Pengakuan Dosa dan pada bagian 4 diulas bagaimana untuk mengadakan pemeriksaan batin. Saran saya, lakukanlah pemeriksaan batin dengan baik, dan secepatnya pergi kepada pastor untuk mengaku dosa. Sebelum anda mengaku dosa, saya menyarankan agar anda tidak menyambut komuni kudus.

4) Bagaimana Tips menghindari perselingkuhan? Kalau kita mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan, maka kita akan terhindar dari dosa ini. Kalau kita setia dengan kehidupan doa dan sakramen, kita akan terhindar dari dosa-dosa berat. Kehidupan doa yang baik dan dosa berat adalah saling bertentangan dan tidak mungkin dapat berjalan berdampingan – salah satu dari keduanya akan berhenti. Oleh karena itu, kalau kehidupan doa baik, maka dosa berat akan berhenti. Kita mungkin dapat menipu istri (karena istri tidak melihat perbuatan selingkuh), namun kita tidak dapat menipu Tuhan, yang dengan jelas melihat seluruh perbuatan kita. Dan kita harus menyadari bahwa kita harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan dosa kita di hadapan Tuhan. Pada tahap awal, motivasi untuk menghindari api neraka, mungkin dapat membantu anda untuk menghindari perselingkuhan.

5) Apakah saya masih boleh menerima Hosti di gereja? Tidak dapat, sebelum anda mengakukan dosa kepada pastor. Dan Pengakuan Dosa mensyaratkan pertobatan, yang berarti menghentikan perbuatan dosa. Oleh karena itu, pemutusan hubungan dengan wanita-wanita tersebut adalah merupakan manifestasi dari pertobatan.

6) Apakah saya harus meminta maaf dengan dengan wanita2 yang pernah menjalin hubungan dengan saya, (mereka tau saya sudah berkeluarga,dan tidak menuntut saya karena tulus mecintai saya)? Saran saya, kalau Martin tidak menjalin hubungan lagi dengan wanita-wanita sebelumnya (misal: A, B, C), maka Martin tidak perlu menghubungi lagi dan justru menghindar jauh-jauh. Ini berlaku kalau Martin tidak mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan perbuatan Martin. Kalau ada anak yang terlahir dari perbuatan ini, maka Martin harus bertanggungjawab terhadap kehidupan anak tersebut. Namun, kalau pada saat ini Martin masih menjalin hubungan dengan seorang atau beberapa wanita (misal: D, E), maka Martin harus datang kepada wanita-wanita tersebut untuk meminta maaf dan mengakhiri hubungan dosa ini. Hal ini dilakukan setelah Martin mengaku dosa kepada pastor atau setelah retret, sehingga Martin mempunyai kekuatan untuk mengakhiri hubungan dengan mereka untuk selama-lamanya. Diskusikan dengan istri, dan katakan bahwa anda benar-benar serius untuk mengakhiri semua hubungan dengan wanita-wanita tersebut.

Kalau anda bertemu dengan wanita-wanita tersebut, mungkin mereka akan menangis, atau melakukan sesuatu yang membuat anda tidak tega untuk memutuskan hubungan dengan mereka. Namun, ingatlah, keselamatan kekal dari anda dan juga wanita-wanita tersebut lebih utama dibandingkan dengan kenikmatan sesaat di dunia ini. Oleh karena itu, teguhkanlah hati dan benar-benar datang kepada mereka dengan niatan untuk memutuskan hubungan. Kalau anda mempunyai anak dari wanita-wanita ini, anda harus bertanggung jawab dengan tetap memberikan nafkah kepada mereka, namun tetap memutuskan hubungan dengan wanita-wanita tersebut. Kalau mereka benar-benar tulus mengasihi anda, mereka akan membiarkan anda pergi dari kehidupan mereka.

Semoga jawaban di atas dapat membantu Martin. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sebenarnya anda telah menyadari bahwa anda telah melakukan dosa berat. Hal ini adalah kerja dari Roh Kudus. Namun, anda perlu bekerja sama dengan Roh Kudus, untuk benar-benar memperoleh pertobatan yang benar. Semoga, melalui kejadian ini, anda dapat benar-benar mengasihi istri anda dengan lebih lagi. Saya turut mendoakan. Anda dapat juga mengajukan ujud doa di katolisitas (silakan klik), sehingga romo Kris dan tim dapat turut mendoakan. Sudah saatnya kita semua berfokus pada tujuan akhir dari kehidupan kita, yaitu Kerajaan Sorga, dimana kebagiaan akan terus berlangsung untuk selama-lamanya. Untuk itu, mari kita berusaha untuk hidup kudus, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama (termasuk istri) atas dasar kasih kita kepada Tuhan.

Sebagai tambahan: mulai malam hari ini sampai menerima Sakramen Pengakuan Dosa, bacalah Mazmur 51. (Mazmur ini dimadahkan oleh raja Daud, setelah dia melakukan perzinahan dengan Batsyeba. Raja Daud bertobat dan meminta belas kasih Allah untuk menghapuskan dosa-dosanya). Semoga dapat membantu.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

4.3 7 votes
Article Rating
61 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Mr.Simon Berhitu
Mr.Simon Berhitu
12 years ago

Numpang lewat ya dan memang masalah yang pernah saya alami dan tidak dapat diselesaikan daripada stres meluluh dalam kehidupan kita punya kaki cepat masuk kubur, karena saya ikut hidup panjang di dunia ini.

HUBUNGAN ISTRI JADI TAWAR, TERJADI PERSELINGKUHAN.

Bisa berikan penjelasan masukan terhadap saya, tetap menunggu balasan sebagai bahan renungan dalam hidup saya, untuk dapat saya melangkah lebih jauh dan tetap mebiman pada kebenaran

Shalom.

[dari katolisitas: silakan membaca tanya jawab di atas – silakan klik. Semoga dapat menjawab pertanyaan anda. Kalau masih ada pertanyaan setelah membaca tanya jawab di atas, maka silakan bertanya kembali.]

Cliff
Cliff
12 years ago

Shalom, Membaca diskusi2 ttg perkawinan di atas, saya jadi teringat dengan sebuah kisah. Mohon tanggapan dari Romo sekalian. Perkawinan Gajah dan Semut Ada saat pertama kali si semut bertemu dgn gajah, semut langsung jatuh cinta, betapa tidak, gajah yg demikian gagah, besar dan kuatnya benar2 kelihatan hebat sekali dimata si semut. Kebalikannya gajah pun demikian, ia merasa semut itu kecil mungil, tangkas, rajin dan cantik inilah dia wanita dambaannya yg belum pernah ia ketemukan sebelumnya. Mereka benar2 saling mencintai satu dgn yg lain berdasarkan kelebihan2 mereka dari sudut pandangan matanya masing2. Walaupun banyak yg menentarng perkawinan mereka, karena perbedaan yg… Read more »

Romo Wanta, Pr.
Reply to  Cliff
12 years ago

Cliff Yth Pertanyaan anda dengan sebuah perumpamaan menyulitkan kami untuk menjawab apalagi dengan banyak contoh kasus di dalamnya tidak fokus apa yang ingin anda tanyakan (1 poin atau beberapa poin yang jelas). Saya mewakili katolisitas mencoba memahami pertanyaan anda. Perkawinan adalah sebuah perjanjian cinta antara seorang lelaki dan seorang perempuan menjadi suami istri dengan tujuan kesejahteraan suami istri, dan dengan melahirkan dan mendidik anak. Dalam Gereja Katolik, perkawinan mereka yang telah dibaptis diangkat oleh Kristus menjadi sakramen. Artinya hidup keluarga itu menjadi saluran rahmat dan tanda keselamatan bagi sesama, baik bagi pasangan itu sendiri, maupun juga anak- anak, dan orang-… Read more »

undarti
undarti
13 years ago

salam damai, saya menikah th 1995. Dalam perkawinan saya sering terjadi cecok, sejak awal anak saya pertama umur 1 th. pernah terjadi pertengkaran sampai terjadi kekerasan terhadap saya. dan saya meninggalkan rumah. karena nasehat orang tua kami kembali rukun. Namun pertengkaran masih sering terjadi dan kekerasan begitu selalu terulang. saya coba bertahan karna anak-anak.Karna rasa kecewa dan sakit hati kesalahan besar telah aku lakukan(selingkuh). namun aku berusaha untuk bertobat dan tak mengulangi lagi. rumah tangga berjalan normal kembali. namun pertengkaran masih sering terjadi dan setiap terjadi pertengkaran suami saya selalu mengungkit masalah-masalah yg lalu/perselingkuhanku. dan setiap dia mengalami sial dia… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  undarti
12 years ago

Shalom Undarti, Harus diakui bahwa memang tidak mudah menjalani kehidupan berkeluarga. Perselisihan antara suami istri memang dapat saja terjadi, terutama jika komunikasi suami dan istri tidak berjalan dengan baik. Namun perselisihan/ cek- cok tersebut bukan alasan yang kuat untuk bercerai. Anda benar jika mengurungkan niat untuk berpisah, karena memikirkan anak- anak dan masa depan mereka; karena biar bagaimanapun mereka membutuhkan kedua orang tuanya agar dapat bertumbuh remaja/ dewasa dengan baik. Oleh karena itu untuk mengusahakan perbaikan dalam hubungan anda dengan suami, nampaknya anda harus melakukan sesuatu. Silakan anda mencoba melakukan hal- hal berikut ini: 1. Silakan anda menghubungi pastor paroki… Read more »

Anthony
Anthony
13 years ago

Dear Romo yang terkasih, Saya saat ini sedang bingung dan patah arang dengan masalah hidup yang saya hadapi. mohon doa dan nasihat dari Romo, 11 tahun yang lalu saya menikah di gereja Katholik karena saya dan ex.istri saya yg pertama beragama katholik sejak kecil. setelah dikarunia seorang putri dan pernikahan kami sudah berjalan 5 tahun, saya mendapat cobaan berat, yaitu ex.istri saya mengaku telah berzina dengan teman sekantornya. Setelah hari itu saya coba memaafkannya, dan kamipun sepakat memulai kembali hidup yg diperbarui kembali sampai akhirnya ex.istri saya hamil seorang putra. namun beberapa bulan kemudian, saya menemukan bukti kalau dia masih… Read more »

Rm Agung MSF
Rm Agung MSF
Reply to  Anthony
13 years ago

Sdr. Anthony ytk. Gereja katolik menegaskan berkali-kali bahwa perkawinan orang katolik adalah sakramen. Artinya menjadi tanda dan sarana kehadiran cinta kasih Allah yang menyelamatkan. Maka perkawinan tidak hanya sekedar pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, biologis, sosial dan sejenisnya, tetapi dalam perkawinan itu terdapat suatu tugas perutusan dari Allah, yakni menghadirkan cintakasih Allah yang menyelamatkan dengan perbuatan yang konkret (lihat Pedoman Pastoral Keluarga KWI, 2011, no. 8). Jadi ketika ada suatu kegagalan dan kejatuhan dalam perkawinan, bukan masing-masing menyelamatkan diri sendiri dari “luka”, tetapi seharusnya menyelamatkan pasangannya. Perceraian, entah sipil entah tanpa proses yuridis negara, memperlihatkan secara tidak langsung bahwa masing-masing pribadi… Read more »

kristina
kristina
Reply to  Anthony
13 years ago

shalom anthony waktu baca tulisan anda diawal bahwa anda memaafkan istri anda saya hormat dan salut dengan anda. tetapi waktu baca tulisan berikutnya sampai ending.saya trenyuh sekali. mengapa anda seorang katolik tetapi tidak takut akan Tuhan? manusia bisa jatuh tetapi kalau jatuh terus ditempat yang sama itu tidak benar.anda mengalami kepahitan dalam hidup. saran saya pergilah mengaku dosa. lalu temuilah istri pertama dan anak2 anda. minta ampun kalau masih bisa di selamatkan artinya istri belum menikah lagi selamatkan keluarga anda ingat perkawinan katolik tidak ada kata cerai. lalu bagaimana dengan catatan sipil yang sudah putus cerai. ya menikah lagi aja.itu… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  kristina
13 years ago

Shalom Anthony dan Kristina, Pertama- tama terima kasih kepada Kristina yang telah memberikan saran. Ya memang idealnya, Anthony dapat kembali kepada istrinya yang pertama, karena sebenarnya ‘istri’ yang kedua tidak sah di hadapan Tuhan. Tetapi memang masalahnya menjadi tidak mudah, jika sang istri itu sudah menikah lagi dengan orang lain. Seandainya ia belum menikah lagi, maka lebih mudah untuk diusahakan agar rujuk, saling mengampuni satu sama lain. Yang lebih sulit adalah jika ia sudah menikah lagi (walaupun juga tetap tidak mustahil) jika keduanya bertobat, untuk kemudian kembali kepada Anthony, pasangannya yang sah di hadapan Tuhan. Maka sebelum dimulai apapun langkahnya,… Read more »

Ario Sunindyo
Ario Sunindyo
13 years ago

Saya sudah bercerai dengan mantan isteri saya yang orang Amerika. Dia beragama Episcopal.Kami menikah secara katolik karena tekanan dari keluarga saya. Pernikanan juga atas tekanan dari orangtua saya sebab kami berpacaran terlalu lama. Dalam hati, dari kecil, sebetulnya, saya sudah berniat untuk menjadi pastor. Tetapi waktu saya datang di salah satu seminari di kota Yogyakarta, pastor setempat menganjurkan supaya saya mencoba hidup penuh dan mengalami hidup nyata. Saya masih terlalu muda menurut mereka. Akhirnya kami menikah, tetapi selalu ada dengungan dalam hati kecil untuk kembali pada rencana saya menjadi seorang pastor. Sekarang saya sudah tinggal di Amerika dengan segala kemewahan… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Ario Sunindyo
13 years ago

Ario Yth.

Sebaiknya anda ke paroki anda menghadap pastor lalu akan dijelaskan tentang prosedur anulasi perkawinan. Tidak diperkenankan contoh- contoh proses anulasi diedarkan umum mohon maaf. Anda akan dituntun oleh rama yang bisa membantu anda sebagai advokatnya. Kalau profesional dalam Gereja juga ada advocat/pengacara perkara perkawinan. Semua proses hukum akan dibimbing oleh dia.

salam
Rm Wanta

susi
susi
13 years ago

Saya wanita Katolik 43 tahun dengan satu anak, telah bercerai 12 tahun dengan mantan suami yang beragama Kristen. Kami tidak pernah menikah di gereja. Sekarang mantan suami telah menikah kira2 10 tahun lalu, dan telah dikaruniai beberapa anak. Dalam 4 tahun belakangan ini saya menjalin hubungan dengan seorang asing, yang telah bercerai secara sipil kurang lebih 5 tahun. Dia penganut Luther…sebelumnya dia menikah dengan wanita senegaranya selama 17 tahun. Pernikahan digereja Luther, di kota mereka dilangsungkan setelah menikah 13 tahun, dengan alasan untuk meredam konflik interent dan mendapatkan kedamaian dalam pernikahan. Ternyata apa yang diharapkan jauh dari kenyataan. Konflik berkepanjangan… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  susi
13 years ago

Susi Yth. Prinsip pokok dalam perkawinan katolik adalah status bebas dari calon pengantin. Status bebas ini diperoleh melalui dua cara: pertama status bebas dari sipil (kacamatan) atau pemerintahan setempat, dan kedua melalui 2 orang saksi terpercaya yang mengenal calon bahwa memang benar calon tidak pernah menikah dan status bebas. Dalam Gereja Katolik status bebas dimaksudkan adalah tidak adanya ikatan perkawinan dengan siapapun meski di sipil dan agama lain. Membaca singkat riwayat perkawinan anda, maka jalan pertama harus dilakukan adalah membereskan ikatan perkawinanmu dengan suamimu dari perkawinan pertama, yang beragama Kristen itu, agar anda berada pada posisi status bebas secara kanonik.… Read more »

beno bakkara
beno bakkara
13 years ago

selamat malam saya belum membaca semua tanya jawab yang ada,jadi mohon maaf jika sya mengulang ato bertanya kembali akan hal yg mungkin pernah di postkan disini,begini … saya sudah menikah selama 6 tahun dan telah dikaruniai seorang putra sekarang sudah berumur 3 thn,saya bekerja sebagai teknisi komputer dan juga bekerja sebagai kasir di gereja saya diduri-riau,dalam 2 bulan terakhir ini saya sudah pisah ranjang dengan istri,karena saya mengetahui istri saya selingkuh,perkawinan kami resmi katolik,dan istri saya pun sudah resmi katolik sebelumnya dia HKBP,saya sudah tidak bisa memaafkan istri saya,dan sebenarnya dia juga sudah tidak punya rasa terhadap saya,yang saya tanyakan,… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  beno bakkara
13 years ago

Bekkara Yth Membaca kisah anda maka saya menjawab apa yang anda tanyakan: 1. Kelahiran anak dari perkawinan sah dari orang tua, biarpun terjadi perceraian. Hukum Gereja merujuk pada hukum sipil dalam hal ini. 2. Perkawinan yang baru tidak bisa dilakukan kecuali jika sudah ada pernyataan pembatalan perkawinan yang pertama. Tapi jalan itu sebagai jalan terakhir karena tidak bisa rujuk kembali, dan jika permohonan pembatalan tersebut diluluskan oleh pihak Tribunal Keuskupan. 3. Tenggang waktu saya tidak bisa pastikan tergantung dari proses anulasi perkawinan anda, bisa setahun bisa lebih. Untuk tahun tentang proses anulasi silakan membaca di dalam ruang hukum kanonik dalam… Read more »

Lily
Lily
13 years ago

Dear Romo… Saya seorang istri dan ibu dari 2 anak.. Kami menikah secara Katolik, karna kami berdua Katolik. Usia pernikahan kami hampir menginjak 6 tahun. Saat ini saya sedang berselingkuh dengan manta pacar saya waktu SMA, dan Dia juga telah mempunyai seorang istri dan seorang anak.. Kami tau kalo yang kami lakukan ini salah, tapi hubungan ini tetap berlangsung Suami saya saat ini sedang tidak bekerja. Sudah setahun dia tidak bekerja. Selalu saja ada alasan dia untuk tidak mencari pekerjaan. Padahal kebutuhan hidup kami semakin hari semakin besar. Belum biaya sekolah anak anak dan biaya susu. Sampai saat ini kami… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Lily
13 years ago

Lily Yth Saya bisa maklumi bahwa beban masalah keluarga bisa mengakibatkan mencari kesenangan diri sebagai “pelarian” ke hal yang membahayakan keluarga. Syukur kesadaran Ibu bahwa perbuatan ini salah dan mau kembali ke jalan hidup keluarga yang benar. Maka hendaklah mengatasinya satu per satu. Pertama, suami mesti diajak bicara untuk ikut bertanggungjawab mengurusi dan membayar kebutuhan hidup keluarga. Misalnya dia wajib bekerja dan mencari uang untuk membayar listrik telpon dan urusan di rumah, dll; maka dia ada tanggungjawab untuk bekerja, karena jika tidak maka lampu akan dipadamkan dll. Semoga dengan cara itu dia terpacu untuk bekerja. Kedua, kebutuhan dicintai pada ibu… Read more »

Y. Dewi
Y. Dewi
13 years ago

Shalom Bu Ingrid, Saya punya masalah yg sebenarnya saya abaikan krn saya pikir itu bukanlah masalah besar. Namun kadang hal tsb menjadi beban pikiran saya. Usia pernikahan saya akan menginjak 3 thn. Saya berumur 33 thn & suami saya 32 thn. Selama pernikahan sudah beberapa kali suami dekat dgn wanita lain. Walaupun suami bilang mereka teman biasa, namun beberapa kali pula feeling saya sbg istri terbukti dengan tanpa disengaja. Dan selama usia pernikahan kami yg masih seumur jagung itu, setiap pertengkaran pasti krn masalah kedekatan suami saya dgn wanita lain. Pernah suatu kali dia dilabrak oleh suami orang. Memang saya… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Y. Dewi
13 years ago

Shalom Y. Dewi, Pertama- tama harus diakui terlebih dahulu bahwa memang terdapat perbedaan secara psikologis antara pria dan wanita. Ada kalanya, suami menghendaki istri yang “momong” bersifat keibuan, namun kadang ia menghendaki istri yang bersifat manja dan seolah tergantung kepada suami. Ibaratnya, adakalanya pria membutuhkan pengakuan dari pihak wanita, sebagai yang ‘lebih’, lebih dewasa, lebih matang, dst. Kemungkinan sisi yang terakhir inilah yang diharapkan oleh suami anda, yang kemungkinan menemukan kesenangan tersendiri dengan persahabatan dengan anak- anak ABG, yang umumnya memang belum dewasa secara psikologis. Maka saya juga setuju, hendaknya masalah ini anda diskusikan dengan suami, sebelum terjadi masalah yang… Read more »

SAS
SAS
14 years ago

Salam damai Kristus Saya ingin bertanya, beberapa waktu lalu ada seorang sahabat yg curhat pd saya ttg istrinya ug selingkuh. Mereka belum genap satu tahun menikah secara Gereja Katolik. Menurut cerita teman saya, awalnya mereka sedang tidak harmonis. Istri merasa tidak diperhatikan dan teman sy kurang romantis. di saat yg bersamaan istri sdg dekat / akrab dg teman kantornya. teman saya juga kenal dg orang itu tp tidak sangka klo orang itulah selingkuhan istrinya. sampai saatnya istri teman saya telat datang bulan. disangka hanya telat bulan biasa ternyata istri teman saya hamil, pada hal sebulan terakhir mereka tidak berhubungan badan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  SAS
14 years ago

Shalom Sas, Mohon maaf atas keterlambatan jawaban ini. Saya sungguh prihatin dengan kasus teman anda dan istrinya itu. Memang sekarang situasinya cukup sulit. Namun sebenarnya, jika sebelum menikah dan pada saat menikah mereka berdua sebenarnya memutuskan dengan sadar, dan tidak terpaksa; dan keduanya tidak ada yang ‘sakit’ jiwa, atau mempunyai halangan menikah, maka sebenarnya perkawinan yang mereka lakukan di Gereja Katolik tersebut adalah sah dan tak terceraikan. Ketidakharmonisan karena suami kurang romantis, seperti kata anda itu bukanlah alasan yang menggagalkan perkawinan. Berikut ini adalah pandangan saya tentang pertanyaan anda: 1. Walaupun sulit, tetapi menurut Gereja Katolik, seharusnya teman anda itu… Read more »

SAS
SAS
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Terimakasih Ibu Ingrid jawabannya, akan saya coba membesarkan hatinya agar ia memilih utk mempertahankan pernikahan mereka, meski sulit utk memaafkan dan butuh waktu serta kesabaran. Beberapa hari yg lalu ia curhat lagi ke saya, bagaimana ia bisa menerima anak itu yg bukan darah dagingnya. Anak itu bisa saja kemudian hari membuat ia teringat akan kasus ini dan terluka lagi. Dan ia sempat bertanya apakah anak ini sungguh pemberian dr Tuhan (anugerah) padahal hasil dr perbuatan dosa. Pertanyaan ini sungguh bikin saya bingung, hrs jawab apa ya? dari sekian banyak sahabat yg curhat pd saya kasus inilah yg paling runyam. Mohon… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  SAS
14 years ago

Shalom Sas, Pertama- tama, harus diakui dahulu bahwa memang kasus teman anda itu kasus yang sulit. Oleh karena itu, memang kuncinya adalah kesabaran dan bersandar penuh pada Tuhan. Kita yang tidak terlibat tidak dapat sungguh memahami kondisinya, sehingga memang kitapun memerlukan hikmat dari Tuhan untuk dapat memberi semangat dan dukungan agar ia memutuskan segala sesuatunya sesuai dengan kehendak Tuhan. 1. Memang pendapat dunia/ masyarakat umum dapat mengarah kepada “lebih baik cerai saja” karena pasti akan sulit bagi sang suami untuk menerima anak yang bukan darah dagingnya. Tetapi dalam perkawinan Katolik, tidak ada istilah cerai. Yang ada memang adalah pembatalan perkawinan… Read more »

florenz
florenz
14 years ago

shalom.. saya mau bertanya .. apabila adik saya baru menikah 1 tahun lebih dan ternyata baru diketahui suaminya seorang pengguna /pecanduobat-obat terlarang , ia pun setiap hari diselimutuin oleh rasa ketakutan, khawatir, was2 dan sampai mengalami trauma dan susah tidur. dan tidak dapat memiliki keturunan..karna suami tidak pernah jujur dari seblm pernikahn dan trus berbohonhgselama 1 tahunn tidak ada keharmonisan , kemesraan rumah tangga kembali.. dan adik saya ingn berrpisah dengan suaminya? tp mereka menika sesua degan katolik? apakh bbisa?? karna adik saya yg mengalami dan kami satu keluarga pun sanagt menyesali karena kami baru mengetahui kejadian ini setalah perkawinan… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  florenz
14 years ago

Florenz yth.

Saya anjurkan anda menulis kisah perkawinan dari adikmu untuk dikirim ke tribunal perkawinan dimana anda berdomisili. Sebaiknya lebih baik lagi anda menyampaikan peristiwa ini ke pastor paroki untuk mendapat bantuan hukum nantinya, dengan membaca kisah perkawinan itu pastor paroki diharapkan dapat membantu menangani. Pilihannya apakah dia bisa rujuk kembali ataukah perkara ini diteruskan ke pengadilan Gereja, semuanya itu akan dilihat materi perkara oleh pastor paroki atau rama yang bekerja di tribunal. Semoga menjadi jelas dan kiranya Tuhan memberikan peneguhan iman pada anda dan adikmu.

salam
Rm Wanta

Santiago
Santiago
14 years ago

Shalom Romo,
Misalkan, misalkan saja lho. Ada seseorang yang setelah melihat begitu banyak kegagalan perkawinan di sekitar lingkungannya (mungkin juga setelah membaca komentar-komentar diatas. ha3), menjadi takut untuk menikah. Namun juga merasa tidak memiliki kualifikasi untuk jadi Imam. Bagaimana posisi orang tersebut dalam gereja katolik? Tidak sempurnakah?

Hendi
Hendi
14 years ago

Saya seorang buddhis dan istri saya katolik. Kami menikah sekitar 6 tahun. Dalam awal pernikahan kami selama 3 tahun, pada prinsipnya tidak masalah. Tapi setelah anak kami yang pertama lahir masalah mulai bermunculan…. karena keluarga istri terlalu intervensi dalam segala hal. Sebagai ilustrasi sampai menata rambut istri keluarganyalah yang harus menentukan….. Sebagai tambahan keluarga ini tidak beragama, tidak bersuami maupun beristri, bahkan kalaupun yang menikah semua bermasalah. Disini saya hanya sendiri…..bahkan saya sebagai suami minta istri untuk menyiapkan nasi putih / teh juga dikategorikan cerewet….dan tidak tahu diri. Kalau anak sudah seperti di culik, selama 3 tahun ini saya jarang… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Hendi
14 years ago

Hendi Yth Sebaiknya anda berkonseling ke Paroki yang menyediakan hal itu, jangan sendiri melainkan berdua. Dimanakah anda berada? semoga dengan itu lama kelamaan istri memahami arti perkawinan sebenarnya. Kelihatan KPP persiapan perkawinan kurang mendalam dan kuat sehingga pihak istri kurang paham apa itu perkawinan. Doa saya semoga anda menemukan kebahagiaan perkawinan di tahun baru 2010. salam dan berkat Tuhan Rm Wanta Tambahan dari Ingrid: Shalom Hendi, Saya turut prihatin dengan keadaan perkawinan anda. Apakah anda sekarang sudah tidak tinggal bersama- sama dengan istri anda? Saya berharap semoga biar bagaimanapun, anda tetap dapat berkomunikasi dengan istri, dan dapat mengusahakan agar anda… Read more »

gustaf
gustaf
14 years ago

SHALOM ROMO….saya sedang dekat dengan seseorang yang keluarganya berantakan.AYAH dan ibunya cekcok sudah 7 tahun.ayahnya selingkuh dengan wanita lain dan ibunya kembali ke agama asalnya kristen protestan.lama kelamaan iman katolik pacar saya ini mulai pudar,ia tidak mau berdoa di depan patung apapun,apalagi patung bunda maria.kadang dia bilang ke saya kalau kita menyembah berhala dan ada sesuatu yang membuat dia menjadi takut jika berhadapan langsung dengan patung bunda.katanya dia takut dengan ular yang ada di bawah patung itu(sugestinya).saya bingung,bagaimana harus menjelaskan padanya,dan ayahnya yang selingkuh membuat ia semakin yakin kalau agama yang diajarkan ibunyalah yang benar.bagaimana saya harus menyadarkan ayahnya agar… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  gustaf
14 years ago

Gustaf yth Perlu proses tidak bisa instan, karena pendidikan iman itu memerlukan waktu yang cukup lama. Maka mulailah dengan mengikutsertakan kekasih anda itu dalam katekese di paroki anda. Ikutlah kelompok doa, berikanlah buku bacaan tentang Bunda Maria dan ajaran iman katolik, dan renungan harian. Tentu saja anda juga harus memberikan kesaksian hidup dengan pengetahuan iman Katolik, maka anda harus juga membaca. Banyak buku bisa dibeli di Kanisius tentang Bunda Maria. Semoga Tuhan memberikan penerangan hati kepadanya. salam Rm Wanta Tambahan dari Ingrid: Shalom Gustaf, Jika anda telah melaksanakan apa yang telah dikatakan oleh Romo Wanta, saya ingin menganjurkan satu hal… Read more »

Gustaf
Gustaf
Reply to  Rm Gusti Kusumawanta
14 years ago

Terimah kasih banyak atas balasan sebelumnya.kali ini saya ingin menanyakan pendapat Romo.Saya sebagai orang yang dekat dengannya tentu sering menjadi tempat curhat tentang segala kemelut dalam hidupnya,Banyak sekali,salah satunya dalam bentuk sms yang semuanya tentang harapan hidupnya yang dia impikan(keluarga yang normal).Nah,saya ingin agar ayahnya dapat membaca semua pesan curhat ini.Saya berharap agar hatinya dapat terbuka dengan membacanya.namun disini saya ragu kalau nanti ayahnya malah mengira saya mulai mencampuri urusan rumah tangganya.Bagaimana pendapat Romo…? TErimah Kasih Tuhan Memberkati.

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Gustaf
14 years ago

Gustaf Yth

Sebaiknya Gustaf menyampaikan kepada dia kalau anda bermaksud untuk menyampaikan ungkapan isi hatinya dalam sms itu kepada ayahnya. Atau anda minta pendapat pada dia apakah bisa sms ini disampaikan kepada ayahnya. Kalau anda pandai mengatur kalimat dan suasana yang nyaman dan penuh kedamaian dalam persaudaraan saya kira tidak dicurigai mencampuri kehidupan keluarga orang. Tidak gampang tapi itu salah satu jalannya.

Tuhan memberkatimu
Salam
Rm Wanta

Martin
Martin
14 years ago

terimasih atas pencerahan sebelumnya

rhicy
rhicy
14 years ago

Shalom romo, Sy menikah bln feb th 2006 setelah pacaran 1 th karena didesak oleh pihak wanita (karena dia sdh berumur / 35 th sdgkan sy msh 31 th saat itu). Sebelum menikah sy pernah menekankan pd dia utk jujur ttg masa lalunya seperti yang sy lakukan kpd dia. Akan tetapi dia dy tdk pernah jujur dgn masalah kegadisannya, padahal sy tidak pernah menuntut itu. Sy tetap akan terima dy apa adanya kalaupun dy jujur ttg itu. Tapi masalah ini tdk pernah sy tanyakan sama dy sampai akhirnya kami ribut karena sy berhubungan dengan wanita lain. Hubungan ini pun terjadi… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  rhicy
14 years ago

Richy Yth

Memang benar bahwa perceraian sipil hanyalah pisah ranjang dari pandangan Gereja. Oleh karena itu, jika anda ingin memohon pembatalan perkawinan tulislah permohonan anda dengan melampirkan kisah perkawinan sejak awal hingga akhir sekarang. Surat tersebut ditujukan ke Tribunal perkawinan dimana anda diteguhkan perkawinan. Jika permohonan anda nanti dikabulkan akan diproses sampai terbukti bahwa perkawinan anda sejak awal tidak ada (nulla). Dengan status bebas anda bisa memulai hidup baru, jika tidak anda tidak bisa meneguhkan perkawinan di Gereja Katolik karena halangan ikatan perkawinan yang terdahulu.

Salam
Rm Wanta

New Year Spirit
New Year Spirit
Reply to  Rm Gusti Kusumawanta
14 years ago

Katolisitas Team, Can I ask? Kalo begitu, berarti boleh menikah 2 x di gereja katolik jika pembatalan perkawinan disahkan? Entah kenapa, tapi bagi sy, bukankah perceraian dibenci Tuhan? Sy merasa kok terlalu gimana gitu ya..dengan alasan dahulu menikahi wanita-pria bukan katolik, lalu tidak harmonis lalu cerai dan kembali ingin menikahi wanita-pria katolik…pernikahan seolah permainan belaka walau mendapat pasangan baru yg seiman, tapi menurut sy, dimana arti kesetiaan janji suci pernikahan? Sy paling illfeel sama cowo yg plin-plan, pernikahan adalah bahtera bersama yg harus diarungi sehidup semati baik dalam badai atau cuaca serah. Bukan bahtera yg siap ditinggalkan kapan saja jika… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  New Year Spirit
14 years ago

New Year Spirit Yth Kesetiaan memang mahal dan itu anugerah ilahi yang diberikan Allah kepada manusia lemah rapuh dan sering tidak setia. Allah saja yang setia karena itulah sifatNya ini yang harus ada dalam diri kita manusia lemah dalam perkawinan. Perkawinan adalah komitmen, perjanjian 2 orang (seorang laki-laki dan seorang perempuan) bagi yang telah dibaptis oleh Kristus persekutuan cinta itu diangkat menjadi sakramen. KHK (UU Gereja Katolik) menyatakan perkawinan yang dilangsungkan itu sah dan ada (eksis) kalau memenuhi 3 syarat: 1) tidak ada halangan, 2) tidak ada cacat kosensus, 3) sesuai dg Forma Canonica. Jika tidak maka perkawinan itu tidak… Read more »

New Year Spirit
New Year Spirit
Reply to  Rm Gusti Kusumawanta
14 years ago

Dear Team Katolisitas terima kasih banyak atas jawabannya Pertanyaan ke-2, menilik pernyataan ke-3 dari persyaratan cacat forma kanonika, misalnya dari awal tidak tau bahwa ada keturunan kurang waras dsb, mengapa tidak dari awal, sebelum peneguhan pra-nikah, diadakan penyelidikan mendetail terhadap setiap calon pasangan, karena sy yakin hal ini akan sangat membantu kelanggengan pernikahan katolik. Jadi begini, setiap calon pasangan (baik pria atau wanita) benar-2 diselidiki mengenai latar belakang (mungkin ada anggota2 gereja yg ditanya mengenai kondisi keluarga calon mempelai, ada yg kurang waras atau gimana) dan juga satu hal yg penting yaitu masalah virginitas (karena daripada nantinya dipermasalahkan dan dijadikan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  New Year Spirit
14 years ago

Shalom New Year Spirit Berikut ini adalah jawaban kami: Jawaban Romo Wanta: Ada kekeliruan yang anda pahami tentang Forma Canonica. Forma Canonica adalah persyaratan yuridis bagi pihak katolik yang hendak menikah yakni di depan Imam Katolik dan dua saksi. Karena itu pernyataan anda tentang ketidakwarasan tidak masuk dalam ranah cacat Forma Canonica tetapi pada ranah cacat konsensus. Usulan anda untuk seteliti mungkin ttg calon-calon yang hendak menikah di Gereja Katolik benar dan memang itu perlu dilakukan. Kalau anda mengalami atau teman anda mengalami dan tahu benar kasus silakan mengadu ke pastor paroki itu hak anda dan teman anda jika mengetahui… Read more »

adi
adi
14 years ago

Puji Tuhan, setitik cahaya mulai hidup dengan Kasih dan Ampunan Tuhan aku percaya akan menjadikan terang.
Thanks katolisitas ,Ingrid and stef

Johanes
Johanes
14 years ago

adakah topik istri yang berselingkuh dari keluarga yang harmonis dengan umur perkawinan yang baru melewati misa kawin perak

Ingrid Listiati
Reply to  Johanes
14 years ago

Shalom Johanes, Wah, kami mohon maaf, kami belum mempunyai topik yang dimaksud. Agaknya yang perlu diperiksa kembali adalah hubungan komunikasi antara suami istri, dan di atas semua itu, apakah pasangan tersebut menempatkan Tuhan Yesus sebagai yang utama di dalam hubungan mereka sebagai suami istri, dan mereka sebagai orang tua atas anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Jika tidak/ belum, memang akan sulit menjalani kehidupan perkawinan. Namun apapun kejadiannya, jika kedua belah pihak bertobat dan mau memulai kembali segala sesuatunya, maka percayalah bahwa rahmat yang mereka terima dalam Sakramen Perkawinan, dan rahmat yang dicurahkan dalam Sakramen Tobat akan cukup untuk membuat… Read more »

agustinus adenan
agustinus adenan
14 years ago

Saya punya masalah identik. Yakni saya nikah secara muslim dengan seorang wanita. Awalnya saya tidak begitu perhatian dengan masalah ini, prinsip saya agamamu untukmu, agamaku untuk ku. Anak-anak saya ajarkan Injil agar mereka mengenal Yesus. Namun perjalanan waktu, saya mulai melihat ada yang tidak harmonis dalam hubungan saya dengan isteri, Pertama adalah perbedaan agama yang dulu saya anggap tidak masalah, sekarang menjelang saya tua terasa menjadi permasalahan, karena jika salah satu diantara kami meninggal, maka yang ditinggalkan tidak bisa mendoakan yang meninggal. Kedua dalam lingkungan masyarakat yang dominan Islam, sebenarnya isteri saya tidak diperkenankan menikah dengan laki-laki non muslim (kafir),… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  agustinus adenan
14 years ago

Adenan Yth.

Kita tidak memikirkan mundur mengapa pasanganmu muslim; tapi inilah resiko dan konsekuensinya menikah beda agama. Yang penting adalah anda dan anak-anak dididik secara katolik dan beri kesaksian hidup dalam tindakan bukan kata-kata agar istrimu lama kelamaan mengerti tentang agama katolik. Pemberesan perkawinan itu tugas pastor paroki anda hanya menyampaikan permohonan saja. Tentang kematian pasti jika anda dipanggil Tuhan ada yang mendoakan jangan khawatir. Pastor paroki dan umat beriman akan berdoa untukmu. Aktiflah dalam lingkungan Gereja dan ikut kegiatan- kegiatannya agar pelan tapi pasti istri dan anak-anak mengenal Yesus Tuhan.

semoga berhasil
Rm Wanta

Martin
Martin
14 years ago

Saya tertarik dengan Forum Tanya Jawab disini.. Mohon Pencerahan mengenai masalah yang saya alami. Saya seorang Pria yang sudah berkeluarga,namun beberapa kali saya mengalami Krisis Cinta terhadap istri saya dengan kekurangan-kekurangan yang ada padanya,sehingga sering kali saya menjalin hubungan dengan orang lain yang saya rasa bisa mengerti saya ( Egois memang ) saya menyadari kekeliruan saya, dan Jujur bercerita pada istri mengenai perselingkuhan2 saya dengan wanita lain dengan harapan istri dapat memaafkan perbuatan saya. Saya juga berusaha untuk tidak mengulangnya kembali,karena saya ingin kami dapat menemukan kasih sayang yang yang selama ini saya rasa mulai pudar. Namun pada perjalanan tobat… Read more »

Augustinus Setioadhi
Augustinus Setioadhi
Reply to  Martin
14 years ago

Shalom Martin, Saya juga seorang pria, menanggapi permasalahan anda perkenankan say utk berbagi ; Suatu hal yg perlu kitas sadari dan diingat bahwa setiap manusia selalu didampingi oleh malaekat pelindung yg diutus oleh Bapa ; dan perlu kita sadari bahwa malaekat Tuhan itu hadir melalui isteri dan anak2 kita. Kita sebagai seorang pria kerapkali merasa egois dan menganggap bahwa isteri tidak mengerti akan permasalahan2 kita terlebih urusan kantor sehingga ngak mau bercerita kepada isteri dan tidak mau mendengarkan pendapat isteri, namun setelah saya mengerti dan bisa menerima bahwa melalui isteri dan anak-anak Tuhan berbicara maka saya mulai melakukan langkah perubahan.… Read more »

adi
adi
Reply to  Augustinus Setioadhi
14 years ago

aku seorang suami dan ayah dari anak-anak yang dilahirkan istri,
aku merasa sangatlah berdosa karena tidak dapat mendidik dan memberi bekal yang cukup untuk keluarga terutama untuk anak -anak kami,sehingga aku selalu dihinggapi perasaan yang berat berat dan berat sampai kadang-kadang aku tidak mampu berpikir walau untuk masalah yang sangat sederhana, tolong aku harus bagaimana ?…… tanks

Ingrid Listiati
Reply to  adi
14 years ago

Shalom Adi, Jika setelah anda memeriksa diri anda, anda menemukan adanya kesalahan/ dosa yang telah anda lakukan, maka pertama-tama bersyukurlah, sebab itu adalah karya Roh Kudus di dalam hati anda, yang ingin membawa anda kembali ke jalan Tuhan, dan agar anda mengalami kasih-Nya. Maka langkah selanjutnya adalah silakan anda menemui pastor paroki, agar anda dapat menerima rahmat Allah dalam Sakramen Tobat. Dengan demikian jiwa anda dibersihkan dan Tuhan akan membantu anda untuk melakukan tugas dan kewajiban anda sebagai suami dan ayah. Setelah anda menerima rahmat Allah itu, jangan lagi berputus asa, namun bangkitlah bersama Tuhan Yesus. Mulailah hari anda dengan… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
61
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x