Keselamatan: theosentris, kristosentris, eklesiosentris?

Pertanyaan:

shalom pak stef,

saya masih bingung dengan model keselamatan yg ada dalam gereja Katolik, yakni model theosentris, kristosentris, dan eklesiosentris…(seperti yg telah diajarkan dosen saya)
bagaimana kita menyikapi ketiga model tersebut, apakah ketiga model keselamatan ini tak dapat dipisahkan? Menurut saya, ketiga model keselamatan itu sangat berbeda satu dengan lainnya
dalam theosentris kita mempercayai setiap agama memperoleh keselamatan, padahal dalam kristosentris, satu-satu nya jalan keselamatan adalah Tuhan Yesus.. Manakah yang harus saya pegang?
Saya sering ditanyai oleh saudara Protestan tentang keselamatan ini bahkan sampai berdiskusi hangat dengan mereka.. saya menjadi semakin bingung
Ayat alkitab manakah yang menunjukkan ketiga model keselamatan ini?
Kemudian saya ingin menanyakan beberapa pernyataan dari teman saya protestan yang sampai saat ini saya tidak dapat menjawabnya pak, yakni:
– Menurut mereka ” perbuatan baik tidak mempengaruhi keselamatan. Keselaman adalah anugrah dan tak akan hilang dari manusia. Iman kita kepada Tuhan Yesus lah yang menyelamatkan kita, tidak ada yg lain. Beriman kepada Yesus berarti menjadikan Dia sebagai Juruselamat dan Tuan atas kita. Menjadikan Yesus sbg Tuan atas kita berarti kita itu baik adanya. Dengan percaya Yesus, kita telah menjadi baik.. Jadi perbuatan baik bukan lah jalan menuju keselamatan melainkan perbuatan baik adalah bagian dari iman kita kepada kristus..”
Bagaimanakah Gereja Katolik menyikapi pertanyaan ini? Bukankah dalam gereja Katolik kita mempercayai perbuatan kita dan cara hidup kita jg menentukan apakah kita diselamatkan atau tidak? Ayat alkitab manakah yang menunjukkan hal tersebut?
-Kenapa banyak saudara Kristen Protestan (hampir semua dari kenalan Protestan saya) meyakini mereka pasti akan masuk surga? Padahal kalau Katolik tidak mengatakan demikian?

Maaf pak mungkin pertanyaan saya terlalu banyak namun saya sangat ingin mengetahui jawaban dari kebingungan dan kegundahan saya selama ini, terlebih teman saya protestan sering membukakan ke semua hal tersebut pada saya. Terima kasih pak..
Tuhan Yesus memberkati – Tina.

Jawaban:

Shalom Tina,

Terima kasih atas pertanyaannya yang bagus. Memang ada beberapa model keselamatan yang diajukan oleh beberapa teolog, seperti theosentris, kristosentris, dan eklesiosentris. Dalam theosentris, maka keselamatan dikarenakan iman kepada Tuhan. Oleh karena itu, agama apapun dapat memperoleh keselamatan. Dalam kristosentris, keselamatan bersumber pada Kristus. Dan eklesiosentris, keselamatan bersumber pada gereja. Dari pengertian ini, bagaimanakah pengajaran Gereja Katolik?

1) Theosentris mengatakan bahwa keselamatan adalah karena Tuhan. Namun ini dapat diartikan secara luas, karena bagi naturalists, Tuhan ditemukan di alam, dan oleh karena itu, Tuhan bukanlah Tuhan yang “personal” (mempunyai intellect and will). Dan banyak “natural religion” yang berpendapat seperti ini. Oleh karena itu, theosentris mempunyai konotasi yang begitu luas, karena menyangkut pertanyan: “Tuhan yang seperti apa?” Namun, “revealed religion” (agama berdasarkan wahyu, seperti: Islam, Yahudi, Kristen) juga mempercayai theosentris. Kita dapat melihat bagaimana Tuhan mewahyukan Diri-Nya dan rencana-Nya melalui perantaraan para nabi di dalam Perjanjian Lama.

2) Namun agama Kristen bukanlah agama buku, namun bersumber pada Kristus, sungguh Allah dan sungguh manusia. Seorang Kristen tidak dapat mendasarkan imannya hanya pada Perjanjian Lama, karena rencana keselamatan Allah belum sepenuhnya dinyatakan. Dalam diri Yesuslah, seluruh rencana keselamatan terbentang di hadapan manusia, karena Kristus yang sungguh Allah menjadi manusia sama seperti kita – kecuali dalam hal dosa. Pada saat seseorang mengakui bahwa Kristus adalah Tuhan yang datang ke dunia, menebus dosa manusia sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan, maka segala kuasa di bumi dan di Surga adalah wewenang Kristus. Dikatakan “16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia [Yesus].” (Kol 1:16) Oleh karena itu, seluruh keselamatan umat manusia mengalir dari misteri Paskah, yang berarti keselamatan hanya melalui Kristus (kristosentris).

Lebih lanjut Katekismus Gereja Katolik (KGK, 1741)mengatakan “Pembebasan dan keselamatan. Dengan salib-Nya yang mulia, Kristus telah memperoleh keselamatan bagi semua manusia. Ia telah membebaskan mereka dari dosa yang membelenggu mereka. “Kristus telah memerdekakan kita” (Gal 5:1). Di dalam Dia kita mengambil bagian dalam “kebenaran” yang memerdekakan (Yoh 8:32). Kepada kita diberi Roh Kudus, dan “di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2 Kor 3:17), demikian santo Paulus mengajarkan. Sejak sekarang kita bermegah bahwa “kita telah masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah” (Rm 8:21).

KGK 270 – “Penciptaan adalah “awal tata keselamatan”, “awal sejarah keselamatan” (DCG 51) yang berpuncak pada Kristus. Sebaliknya misteri Kristus adalah terang misteri penciptaan yang menentukan; ia menyingkap tujuan, untuk apa Allah menciptakan “pada mulanya… langit dan bumi” (Kej 1:1). Sejak awal Allah telah memikirkan kemuliaan ciptaan baru di dalam Kristus (Bdk Rm 8:18-23).

3) Pada saat seseorang percaya bahwa Kristus mendirikan Gereja-Nya di atas rasul Petrus dan juga pengikutnya [para paus sebagai penerus rasul Petrus] (lih. Mt 16:16-19), maka seseorang akan percaya bahwa keselamatan adalah melalui Gereja Katolik (Eklesiosentris). Hal ini diperkuat bahwa Gereja adalah Tubuh Mistik Kristus, dengan Kristus sebagai kepala dari Gereja (ef 5:23). Kalau Kepala dan Tubuh tak terpisahkan, maka kristosentris tidak akan terpisahkan dengan eklesiosentis. Oleh karena itu Katekismus Gereja Katolik mengatakan:

KGK, 846: “Bagaimana dapat dimengerti ungkapan ini yang sering kali diulangi oleh para bapa Gereja? Kalau dirumuskan secara positif, ia mengatakan bahwa seluruh keselamatan datang dari Kristus sebagai Kepala melalui Gereja, yang adalah Tubuh-Nya:
“Berdasarkan Kitab Suci dan Tradisi, konsili mengajarkan, bahwa Gereja yang sedang mengembara ini perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah Pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir bagi kita dalam Tubuh-Nya, yakni Gereja. Dengan jelas-jelas menegaskan perlunya iman dan baptis, Kristus sekaligus menegaskan perlunya Gereja, yang dimasuki orang melalui baptis bagaikan pintunya. Maka dari itu andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan” (LG 14).

Jadi sebagai kesimpulan, Gereja Katolik percaya akan theosentris, karena Gereja mengakui bahwa keselamatan adalah dari Tuhan. Namun Tuhan yang sama menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus. Oleh karena itu theosentris tak dapat terpisahkan dari kristosentris. Dan karena Yesus memberikan kuasa kepada Gereja Katolik sebagai sakramen keselamatan, maka kristosentris tak terpisahkan dengan eklesiosentris. Oleh karena itu, theosentris, kristosentris dan eklesiosentris adalah tak terpisahkan, karena ketiganya merangkum kepenuhan rencana keselamatan Allah.

Untuk pertanyaan yang lain:

1) Konsep keselamatan: silakan untuk membaca beberapa artikel berikut ini: Siapa saja yang dapat diselamatkan? ; Paus Benediktus XVI dan Sola Fide

2) Umat Kristen Protestan meyakini bahwa mereka pasti akan masuk Sorga: silakan baca artikel ini Sekali selamat tetap selamat – tidak Alkitabiah.

Demikian jawaban yang dapat saya berikan. Semoga dapat berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

4.5 4 votes
Article Rating
9 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Luciana
Luciana
11 years ago

Berkat Tuhan, Pak…
Pelayanan dalam Pastoral Care, sering ada keragu-raguan bila berhadapan dengan sdra-sdri yang beda keyakinan, mohon penjelasan dari Bapa tentang pertanyaan ini. Terima kasih sebelumnya. Berkat Dalem
Bagaimana pekerja pastoral yang memperhatikan dimensi kristosentris dalam pelayanan untuk masyarakat yang multi budaya dan religius seperti Pastoral Care dalam rumah sakit ?

RD. Yohanes Dwi Harsanto
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  Luciana
11 years ago

Salam Luciana, Anda mengajak berdoa pasien yang bersangkutan. Katakan bahwa Anda ingin mendoakannya bersama dia. Katakan bahwa dia dipersilakan berdoa dengan cara agamanya, namun Anda berdoa sesuai agama Anda yaitu Katolik. Terangkan bahwa Tuhan Maha mendengar doa, dan jika ada lebih dari seorang berdoa bersama, betapa lebih serius permohonan kita kepada Tuhan. Terangkan bahwa menurut ajaran Katolik, Tuhan pencipta kita semua orang beragama apapun, dan Ia mengasihi semua ciptaanNya. Jika ia setuju maka Anda bisa memulai doa. Jika ia tetap menolak setelah Anda menerangkannya, maka katakan terimakasih dan minta izin tetap mendoakan dari jauh dan mengingatkan akan pentingnya doa. Anda… Read more »

Karen
Karen
12 years ago

shalom pak, saya mau bertanya tentang natal. Saya tahu bahwa natal berarti kelahiran, dan natal Yesus memang ada karena Yesus memang dilahirkan. Namun yang saya bingung sampai sekarang, kenapa Natal dirayakan tanggal 25 Desember? saya memiliki dua macam orang teman, dua-duanya orang kristen, namun bedanya yang satu merayakan Natal pada tanggal 25, yang satu tidak merayakan nya pada tanggal 25. ketika saya bertanya pada teman saya yang tidak merayakan, mengapa ia tidak merayakannya, ia menjawab bahwa Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 desember oleh sebab itu dia tidak merayakannya. Lalu dia menjawab, Tuhan meminta kita untuk memperingati kematian-Nya dan bukan… Read more »

fxe
fxe
14 years ago

“Kerajaan Allah ini dalam bentuk apa? Kalau kita melihat bahwa kunci Kerajaan Sorga …, maka kita dapat menyimpulkan bahwa Kerajaan Allah ini adalah Gereja yang dibentuk oleh Kristus sendiri dibawah kepemimpinan rasul Petrus.” Bagaimanakah pengertian yang benar: Kerajaan Allah (Gereja Kristus) “subsist in” Gereja Katolik Roma, atau Kerajaan Allah (Gereja Kristus) “IS” Gereja Katolik Roma? Apakah penggunaan kata “subsist in” bermaksud bahwa KA dan GKR adalah DUA ENTITAS berbeda, namun memang KA/Gereja Kristus hadir sepenuhnya dan menjadi SUBJECT dalam GKR? Bukankah kodrat KA/Gereja Kristus itu kekal, sedangkan GKR tidak kekal: at least ada awalnya. Hal ini adalah pengertian saya atas… Read more »

fxe
fxe
14 years ago

Mohon penjelasan; ketika Yesus mewartakan Kerajaan Allah, bagaimana jemaat awal mengerti hal itu? Injil menunjukkan di banyak kesempatan banyak orang bertanya tentang KA kepada Yesus, dan kita sekarang mempunyai sekumpulan perumpamaan dari Yesus tentang KA. Sejauh yg saya pahami, juga dari buku Jesus of Nazareth, jemaat awal memegang pengertian konsisten, bahwa KA itu adalah pribadi Yesus sendiri yang hadir. Ketika Yesus wafat, bangkit, dan naik ke surga, jemaat awal memahami bahwa KA adalah Yesus yang meraja di hati umat beriman. Kedua pengertian ini secara konsisten ada dalam tulisan-tulisan bapa-bapa Gereja abad-abad awal. Di masa-masa awal, setidaknya sebelum th.300, dimana jemaat… Read more »

fxe
fxe
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

terima kasih atas jawaban Anda yg sangat detail. Semoga Tuhan memberkati Katolisitas.

tina
tina
14 years ago

shalom pak stef, saya masih bingung dengan model keselamatan yg ada dalam gereja Katolik, yakni model theosentris, kristosentris, dan eklesiosentris…(seperti yg telah diajarkan dosen saya) bagaimana kita menyikapi ketiga model tersebut, apakah ketiga model keselamatan ini tak dapat dipisahkan? Menurut saya, ketiga model keselamatan itu sangat berbeda satu dengan lainnya dalam theosentris kita mempercayai setiap agama memperoleh keselamatan, padahal dalam kristosentris, satu-satu nya jalan keselamatan adalah Tuhan Yesus.. Manakah yang harus saya pegang? Saya sering ditanyai oleh saudara Protestan tentang keselamatan ini bahkan sampai berdiskusi hangat dengan mereka.. saya menjadi semakin bingung Ayat alkitab manakah yang menunjukkan ketiga model keselamatan… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
9
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x