Kematian Yesus di salib adalah kemenangan

Pertanyaan:

Aku betul-betul prustasi kenapa Tuhan Yesus harus mati ditiang salib, Kenapa Tuhanku sampai kalah dengan tentara Romawi ! Kenapa dia tidak tuntas dalam menyampaikan risalahnya ( Yohanes 16 :12-14) “12 Masih banyak hal yang harus aku katakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
13Tetapi apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran. Sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.

Dan siapa Roh Kebenaran itu ?

Manis

Jawaban:

Shalom Manis,

1. Kematian Yesus di salib adalah tanda kemenangan

Kematian Yesus di kayu salib itu bukanlah sesuatu tanda kekalahan, tetapi justru kemenangan. Penderitaan dan wafat-Nya itu memang merupakan suatu ‘kebodohan’ menurut hikmat manusia, tetapi merupakan ‘kemenangan’ menurut hikmat Allah (lih. 1 Kor 1: 18-31).

Sebab dengan pengorbanan Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari mati, maka Kristus mengalahkan kuasa dosa dan maut. Sebab tidak ada seorangpun di dunia ini dapat bangkit dari kematiannya, dan memang hanya Yesus Kristus saja, dan tidak akan pernah ada lagi. Yesus, Allah Putera yang menjelma menjadi manusia, wafat di salib sebagai korban tebusan dosa- dosa umat manusia (lih. Mat 20:28) agar dengan demikian jurang yang memisahkan antara Allah dan manusia akibat dosa, dapat terjembatani; sehingga manusia dapat kembali kepada Allah dan menerima kehidupan kekal. Silakan anda membaca artikel ini: Kesempurnaan rancangan keselamatan Allah, silakan klik.

2. Wafat Kristus dan kebangkitan-Nya memang merupakan puncak dalam rencana Allah menyelamatkan manusia.

Maka wafat Kristus dan kebangkitan-Nya memang merupakan puncak dalam rencana Allah menyelamatkan manusia. Karena melalui wafat, kebangkitan dan kenaikan Kristus ke surga, tercurahlah rahmat keselamatan bagi kita manusia. Kini, rahmat tersebut terus tercurah kepada kita melalui sakramen- sakramen Gereja oleh kuasa Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran yang disebutkan dalam Yoh 16:12-14. Pada saat Yesus menjelaskan kepada para muridnya di perikop Yoh 16 tersebut, para murid belum dapat memahaminya, karena mereka tidak menyangka bahwa untuk menyelamatkan dunia Kristus harus mengalami sengsara dan wafat di kayu salib sampai sedemikian rupa. Walaupun Yesus sendiri telah sedikitnya tiga kali memberitahukan para rasul-Nya tentang kematian-Nya ini (Mat 16:21; Mat 17:22-23; Mat 20:17:19), para murid-Nya baru memahaminya setelah segala sesuatu yang dikatakan Yesus terjadi.

Maka perasaan anda yang frustasi karena penyaliban Yesus, itu menyerupai pengalaman kedua murid Yesus di perjalanan ke Emaus (lih. Luk 24:13-35). Namun Kristus menampakkan diri kepada kedua murid tersebut, untuk membuktikan bahwa Ia sungguh bangkit dan hidup. Yesus berjalan bersama mereka sambil menjelaskan makna Kitab Suci dan mereka mengenali Kristus yang bangkit pada saat Ia memecahkan roti, namun seketika itu juga Ia lenyap dari pandangan mereka. Pengalaman ini mengobarkan hati mereka dan para murid lainnya, bahwa Kristus sungguh telah bangkit dari mati. Mukjizat kebangkitan ini membuktikan bahwa Kristus sungguh adalah Allah Putera yang menjelma menjadi manusia. Maka kematian Kristus di salib bukanlah kekalahan, namun sebaliknya adalah kemenangan; karena diikuti oleh kebangkitan, yaitu bukti bahwa Kristus telah mengalahkan kuasa dosa dan maut demi menebus dosa- dosa manusia. Wafat dan kebangkitan-Nya untuk membuka jalan keselamatan bagi kita.

3. Yesus menyerahkan nyawa-Nya atas kehendak-Nya sendiri, bukan karena ‘dikalahkan’ oleh orang- orang Yahudi ataupun Romawi.

Maka pada saat Yesus menyerahkan diri-Nya ke tangan orang- orang Yahudi itu adalah karena Ia sendiri menghendaki-Nya, demi memenuhi rencana keselamatan Allah. Tuhan Yesus telah berulang kali mengajarkan betapa Ia akan menyerahkan nyawa-Nya demi menyelamatkan umat-Nya seperti halnya Gembala yang baik menyerahkan-Nya nyawa bagi domba- domba-Nya.

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;….. Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.” (Yoh 10:11, 18)

Jadi bahwa Yesus menyerahkan nyawa-Nya bukan karena Ia ‘kalah dengan tentara Romawi‘. Yesus memang dengan kehendak bebas-Nya menyerahkan nyawa-Nya kepada orang- orang Yahudi; agar dengan demikian Ia dapat menjadi korban penebusan dosa umat manusia untuk memenangkan dari kuasa dosa dan maut, jiwa orang-orang yang percaya.

4. Dengan menyerahkan Nyawa-Nya di salib, Kristus menggenapi nubuat para nabi tentang Mesias yang diutus Allah.

Dengan kurban salib-Nya, Kristus memenuhi nubuat para nabi beratus- ratus tahun sebelum-Nya, bahwa sebagai Mesias, Ia akan wafat dengan cara demikian.

Sang Mesias digambarkan mengalami penderitaan:

a. Yakub menggambarkan bahwa Mesias akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur (Kej 49:11).

b. Daniel 9 memberikan gambaran akan Mesias yang menderita, dimana dia akan disingkirkan, walaupun tidak mempunyai kesalahan apapun (Dan 9: 26).

Gambaran akan penderitaan Mesias dan kebangkitan-Nya:

a. Nabi Yesaya memberikan gambaran yang begitu jelas akan penderitaan Sang Mesias (Yes 42; 49; 50; 53).

b. Mesias harus menderita untuk menanggung dosa dunia; oleh bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan (Yes 53:5).

c. Mesias juga akan ditolak oleh orang banyak (Mzm 118:22).

Yesus ditolak bukan hanya oleh orang-orang, namun terutama adalah para ahli farisi, imam agung. Namun penolakan ini melahirkan Kerajaan Allah, dengan Yesus sendiri sebagai batu penjuru (Mat 21:42).

d. Daud berbicara tentang penderitaan Kristus di kayu salib, seperti: tangan dan kakinya akan ditusuk, segala tulangnya terlihat, membagi pakaiannya, menderita kehausan yang sangat (Mzm 22).

e. Nabi Yesaya mengatakan bahwa Mesias akan memberikan punggungnya bagi orang-orang yang memukulnya, dan memberikan pipinya bagi yang mencabut janggutnya. Dia dinodai dan diludahi, namun dia tidak menyembunyikan mukanya (Yes 50:6).

f. Kebijaksanaan Salomo menceritakan tentang penganiayaan dan penolakan akan Kristus (Keb 2:12-20).

Drama yang begitu kejam ini terpenuhi dalam diri Kristus yang mengalami penderitaan begitu hebat sesuai dengan yang dinubuatkan nabi Daud dan Yesaya (Mat 27:39-42).

g. Daud berbicara tentang kebangkitan Mesias ketika dia berkata bahwa Tuhan tidak akan memberikan Dia kepada dunia orang mati (Mzm 49:15).

Yesus menggenapi nubuat ini, dengan kebangkitan-Nya dari mati; dengan disaksikan begitu banyak orang yang masih hidup pada waktu Injil dan Surat Rasul Paulus ditulis (Mat 28:7). Yesus juga mengatakan bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup dan barangsiapa percaya kepada-Nya, dia akan hidup walaupun dia sudah mati (Yoh 11:25).

5. Roh Kebenaran (Yoh 16:12-14) adalah Roh Kudus yang turun atas para rasul pada hari Pentakosta.

Setelah Kristus bangkit dan naik ke surga, maka para murid berkumpul dan menantikan pemenuhan janji Kristus yang akan mengutus Roh Kebenaran (Yoh 16: 13). Roh Kebenaran ini adalah Roh Kudus yang turun atas para rasul pada hari Pentakosta (lih. Kis 2:4). Roh Kudus inilah yang mengubah para rasul, dari yang tadinya takut akan orang- orang Yahudi (Yoh 20:19) menjadi berani dalam memberitakan firman Tuhan (lih. Kis 2:14-40; Kis 3, 4, 5, dst). Karunia Roh Kudus menyertai para rasul pada saat mereka mengajar, sehingga mengakibatkan pertobatan banyak orang (lih. Kis 2:41, 47).

Roh Kudus juga mendorong para rasul untuk berbicara dengan hikmat Allah, seperti contohnya kepada Petrus, Yohanes dan Stefanus, sehingga tak seorangpun sanggup melawan hikmat mereka (lih. Kis 4, 6:10, 22:30-dst, Kis 25, 26). Ini merupakan pemenuhan janji Kristus, bahwa akan memberikan Roh Kudus-Nya kepada para rasul-Nya sehingga mereka akan dapat memberikan jawaban atas segala pertanyaan yang ditujukan kepada mereka:

“Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.” (Luk 12:11-12)

Maka Roh Kudus atau Roh Kebenaran (lih. 1 Yoh 5:6) adalah Roh Kristus sendiri yang telah membangkitkan-Nya dari kematian. Roh Kudus ini diberikan kepada semua yang percaya kepada-Nya dan dibaptis (lih. Kis 2:38). Roh Kudus inilah yang menjadikan kita milik Kristus, dan Roh ini akan memimpin kepada kehidupan dan kebenaran (lih. Rom 8:10-11); sebab Kristus adalah kebenaran dan hidup (Yoh 14:6). Roh Kudus ini juga disebut Roh Penghibur, yang diutus oleh Allah Bapa dalam nama Kristus, dan Roh Kudus ini akan mengajarkan segala sesuatu kepada kita dan mengingatkan kita akan semua yang telah dikatakan Kristus kepada kita (lih. Yoh 14:26). Maka Roh Kudus (yang disebut juga sebagai Roh Penghibur dan Roh Kebenaran) ini adalah Pribadi ketiga dari Allah Trinitas: Roh Kudus dalam kesatuan dengan Allah Bapa dan Kristus Sang Allah Putera. Selanjutnya tentang Allah Trinitas, silakan klik di sini.

 

Demikianlah Manis, yang dapat saya tuliskan menanggapi pertanyaan anda. Jangan frustasi karena Kristus telah wafat di salib. Sebab Kristus telah bangkit! Justru kematian Kristus di salib harus menjadi sumber kekuatan dan pengharapan kita, agar dapat bangkit bersama Dia. Sebab jika kita mati terhadap dosa, maka bersama Kristus kita akan memperoleh hidup yang baru. Dan jika kita jalani hidup ini di dalam Kristus dengan iman, pengharapan dan kasih, maka kita akan dihantar-Nya untuk sampai kepada kehidupan yang kekal di Surga.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

4 7 votes
Article Rating
19/12/2018
23 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
sale indra
sale indra
10 years ago

Shalom Katolisitas,
Mohon pencerahan ya…Ma’af kalau ada kata- kata saya yg salah.
Mengapa murid- murid (rasul) Yesus harus mati secara mengenaskan? Padahal Allah dapat menyertai mereka (para rasul) hidup hingga akhir hayatnya (sampai tua). Dengan semangat penginjilan dan penyertaan Allah (Roh Kudus) yg begitu besar kuasaNya, dapat mengelakan kematian yang mengenaskan para rasul.
Demikian pertanyaan dari saya, mohon kiranya diberikan pencerahan oleh tim katolisitas.

Terima kasih

Stefanus Tay
Admin
Reply to  sale indra
10 years ago

Shalom Sale, Kecuali Rasul Yohanes, para rasul yang lain (tidak termasuk Yudas) wafat sebagai martir. Dengan demikian, kita melihat bahwa Gereja dibangun di atas pengorbanan Kristus dan juga darah para martir. Fakta ini menjadi sungguh penting, mengingat bahwa perkembangan kekristenan di masa awal bukan berdasarkan kekuasaan duniawi, namun kekuasaan dari atas. Para rasul menunjukkan kepada kita semua bahwa mereka rela memberikan nyawanya – meniru teladan Kristus – untuk memberitakan Injil, bukan dengan pedang namun dengan pemberian diri mereka dengan sehabis-habisnya. Mereka melakukan apa yang dikatakan oleh Kristus sendiri “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa… Read more »

ayma
ayma
11 years ago

kalau menjelaskan ketuhanan jesus kenapa susah sekali ya, njelimet dan gak jelas… agama ini agama kebohongan jadi susah membuatkan argumennya, coba ambil saja satu kalimat di injil yang menjelaskan ketuhanan jesus dengan tegas dan tidak wanprestasi ada gak sih?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  ayma
11 years ago

Shalom Ayma, Kunci untuk dapat mengerti tentang karya keselamatan Allah dalam agama Kristen adalah mengerti bahwa Allah bukan hanya maha besar, namun Allah adalah maha kasih. Kalau kita mengerti tentang kasih ini, maka kita akan juga menerima Allah yang menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia karena kasih-Nya kepada manusia. Dengan demikian di dalam diri Yesus, kita melihat adanya dua kodrat: kodrat Allah dan kodrat manusia. Tidak ada yang menyangkal bahwa Kitab Suci membuktikan bahwa Yesus adalah manusia, sehingga Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus adalah sungguh manusia. Namun, Kitab Suci yang sama juga membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, sehingga Gereja Katolik juga… Read more »

Oktavianus
Oktavianus
Reply to  ayma
11 years ago

Yohanes 13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

roqimuqorrobin
roqimuqorrobin
11 years ago

Misteri Penguburan Isa Al Masih Dalam keadaan pingsan serdadu menganggap dalam keadaan mati Isa Al Masih diturunkan dari kayu salib. Berikut adalah penjelasan Bibel, berkaitan dengan peristiwa-peristiwa setelah Isa Al Masih dianggap mati di kayu salib. “sesudah itu Yusuf dari Arimatea ia murid Yesus tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus supaya ia diperholehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu ( Yoh 19:38 ). Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. la membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu. Kira-kira lima puluh… Read more »

tarsisius
tarsisius
11 years ago

Shalom Katolisitas, Saya ingin bertanya pada saat Yesus mengalami kematian,apakah sebenarnya yang terjadi a.Yesus secara jasmani dan rohani[kodrat Allah] mati untuk sementara waktu.Tiga hari kemudian bangkit dari kematian. Menurut saya walaupun Tuhan Yesus mati untuk sementara waktu,bukankah masih ada Allah Bapa dan Roh Kudus yg masih bekerja ataukah b.Yesus mati secara jasmani saja tetapi ke Allahan Yesus tetap hidup,mungkin berkeliling melihat lihat situsi dunia dan manusia,mungkin juga mampir ke tempat penantian mengunjungi Elia dan Henokh,kemudian setelah tiga hari bangkit dari kematian. Sebenarnya pertanyaan semacam ini sering ditanyakan penanya lain,tetapi menurut saya jawabannya kurang jelas dalam inti masalah. Terima kasih bila… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  tarsisius
11 years ago

Shalom Tarsisius, Untuk menjawab pertanyaan Anda, maka kita harus mendefinisikan terlebih dahulu arti “mati”. Bagi manusia, mati berarti keterpisahan antara tubuh dan jiwa. Prinsip yang lain adalah Kristus mempunyai dua kodrat – sungguh Allah dan sungguh manusia – yang tidak terpisahkan. Untuk menjawab pertanyaan apa yang terjadi ketika Kristus meninggal, maka Catechism of the Council of Trent menerangkannya sebagai berikut: [penekanan dari saya] The pastor should explain that these words present for our belief that Jesus Christ, after He was crucified, really died and was buried. It is not without just reason that this is proposed to the faithful as… Read more »

matius
12 years ago

Kenapa harus di salib yah…….kan allah nebus dosa tinggal ngomong. kenapa membuat seluruh jagat raya aja bisa?,koq nebus dosa umatnya mesti pake orang….

[dari katolisitas: Silakan melihat artikel ini – silakan klik dan ini – silakan klik]

Edwin
Edwin
Reply to  matius
12 years ago

Shalom Matius, Saya pun pernah mempertanyakan hal yang sama dan saya merasa sudah menemukan jawabannya. Pertama, seorang Profesor bidang Kimia Nuklir yang juga seorang Katolik yang taat mengatakan kepada saya, bahwa hal tersebut perlu dilakukan agar manusia tahu betapa menjijikkannya dosa – dosa yang kita perbuat. Kalau Allah tinggal ngomong saja menurut dia jadinya nanti jadi kurang mendidik untuk umat manusia supaya jangan berbuat dosa lagi. Kedua, jawaban pertama di atas entah mengapa masih kurang memuaskan untuk saya dan jadi saya tetap bertanya – tanya dalam hati sampai suatu malam saat sedang berdoa rosario saya mendapatkan pengajaran ilahi seperti berikut… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Edwin
12 years ago

Shalom Edwin, Pertama- tama mohon maaf atas keterlambatan tanggapan kami. Berikut ini, saya menanggapi pernyataan Anda: 1. Mengapa Yesus sampai mati di salib? Ya, kurang lebih benar pemahaman bahwa pengorbanan Yesus di kayu salib dimaksudkan Allah untuk mendidik kita akan betapa seriusnya dan menjijikannya akibat dosa, sampai-sampai untuk menebusnya, Allah harus mengutus Putera Tunggal-Nya agar wafat menanggung dosa-dosa kita. Supaya oleh kurban Putera-Nya ini, kita manusia dapat diampuni dan dibenarkan oleh Allah. KGK 602     “…. Dosa-dosa manusia yang menyusul dosa asal, dihukum dengan kematian (Bdk. Rom 5:12; 1 Kor 15:56). Dengan mengutus Putera-Nya yang tunggal dalam rupa seorang hamba… Read more »

xellz
xellz
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Syalom bu Ingrid, membaca artikel di atas, ada beberapa pertanyaan: 1. mengapa kita harus ditebus (bayar denda)? Tidak cukupkah Allah hanya mengampuni? Allah kan, Maha Kuasa dan maha pengampun…(saya pernah membaca jawaban dari buku Josh McDowell yang judulnya……’benarkah Yesus itu Allah?’ kalau tidak salah… :p), tapi sekali lagi, Allah kan Maha Kuasa? Saat saya membaca artikel tentang indulgensi : Gereja diberi kuasa untuk mengikat dan melepas, apa yang diikat di bumi akan terikat di surga dan apa yang dilepas di bumi akan dilepas di surga (bdk Mat 18:18). Bukankah Yesus hanya cukup mengatakan ‘dosamu sudah diampuni’? 2. sebenarnya siapa yang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  xellz
11 years ago

Shalom Xeliz, 1. Jika kita membaca keseluruhan Kitab Suci, kita akan mengetahui bahwa selain Allah Maha Kasih, Ia juga Maha Adil. Oleh karena itu, kita tidak dapat mempertentangkan kedua sifat Allah ini. Sebab Allah tidak mungkin mempertentangkan/ menyangkal Diri-Nya sendiri (lih. 1 Tim 2:13), maka kita tidak dapat mengandaikan bahwa karena kasih-Nya Allah akan mengabaikan keadilan. Kasih Allah yang melampaui keadilan-Nya itu benar, tetapi kasih-Nya tidak menghapus keadilan-Nya; keadilan-Nya tetap harus dinyatakan. Selalu ada konsekuensi yang harus ditanggung sebagai akibat dari dosa: Adam dan Hawa yang diusir dari taman Eden setelah jatuh dalam dosa, Nabi Musa yang tidak dapat masuk… Read more »

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Bu Ingrid, Ibu menulis ” Jadi yang ditebus Tuhan Yesus dengan wafat-Nya di salib adalah dosa umat manusia “. Manakah yang benar: yang ditebus oleh Yesus adalah dosa umat manusia, atau yang ditebus Yesus adalah manusia (yang meskipun berdosa) tetap berharga dan dicintai Allah? analoginya begini. Kalau kita ke pegadaian, maka yang kita tebus adalah sesuatu yang berharga bagi kita. Jika dikatakan yang Ia tebus adalah dosa umat manusia, maka seolah dosa umat manusia itu yang berharga. namun jika dikatakan yang Ia tebus adalah manusia yang berdosa, maka yang berharga adalah manusia. saya lebih setuju / senang mengatakan bahwa yang… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  yusup sumarno
11 years ago

Shalom Yusuf Sumarno, Secara prinsip tidak ada yang perlu dipermasalahkan manakah yang ditebus oleh Kristus, karena Kristus memang menebus dosa manusia dan juga menebus manusia dari belenggu dosa. 1Pet 1:18 menuliskan “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas” (bdk. 1Kor 1:30; Gal 3:13; Gal 4:5; 2Pet 2:1). Sebaliknya, Ibr 9:15 menuliskan “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk… Read more »

Edwin
Edwin
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Ibu Ingrid,
Akhirnya ditanggapi juga. Terima kasih atas pencerahannya. Penjelasan panjang lebar di atas semakin mempertajam apa yang ingin saya sampaikan dan menjadi bekal tambahan saya untuk mewartakan iman Katolik.
Salam,
Edwin

cisko kid
cisko kid
12 years ago

berdasar injil Yohanes
Yoh 19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
maka secara medis Yesus tidak mati ketika disalib .
Orang mati tidak akan berdarah ketika ditusuk atau disembelih sekalipun
keluarnya darah dari luka menunjukkan Jantung Yesus masih bekerja memompa darah

[Dari Katolisitas: Pertanyaan serupa sudah pernah ditanyakan dan ditanggapi di sini, silakan klik. Silakan Anda membaca di sana terlebih dahulu]

kenzo
kenzo
12 years ago

Hi,
Salam penuh kasih sayang untuk semua.

Pertanyaan saya seperti ini:

Kalau setan tahu bahwa kematian Tuhan Yesus atas salib adalah kemenangan ke atas kejahatan, mengapa setan tetap meneruskan rancangan kematian Tuhan Yesus menerusi pengkhianatan Yudas? Bukankah sepatutnya setan menghalang semua itu (kematian Yesus), justru menidakkan ramalan kematian Yesus?

Salam penuh damai,
kenzo.

Ingrid Listiati
Reply to  kenzo
12 years ago

Shalom Kenzo, Terhadap pertanyaan, apakah Iblis sudah tahu bahwa akan dikalahkan oleh Allah, jawabannya ialah, jika mangambil dasar Kej 3:15:  sesungguhnya Iblis sudah diberitahu oleh Allah bahwa ia akan dikalahkan. Namun demikian, mengingat bahwa dosa utama Iblis adalah kesombongan, maka dapat terjadi Iblis tidak mau percaya bahwa ia suatu saat akan dikalahkan. Dengan demikian ia mencari jalan terus agar dapat mengalahkan manusia, dan bahkan mengalahkan Tuhan. Maka, maksud utama Inkarnasi/ penjelmaan Kristus Sang Sabda menjadi manusia adalah untuk membentuk perlawanan antara Tuhan dan Iblis agar Iblis dan semua pengikutnya dibinasakan. Demikianlah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Untuk inilah Anak Allah… Read more »

reyers
reyers
12 years ago

Mohon supaya dapat dijelaskan lagi pasal salib…mengapa ya Kristen Katolik mempunyai statue salib yang mempunyai gambaran Yesus di kayu salib..bukankah Yesus telah bangkit dan telah naik syurga..dan akan kembali lagi…? Mohon supaya dapat dijelaskan lagi persoalan ne ya…

Caecilia Triastuti
Reply to  reyers
12 years ago

Shalom Reyers, Terima kasih untuk pertanyaan ini. Iman Katolik menghayati inti penebusan dari salib Kristus adalah sengsara dan wafat-Nya di kayu salib. Tuhan Yesus memang telah bangkit dan naik ke surga dalam kemuliaan, sehingga penebusan manusia dicapai dengan sempurna melalui kenaikan-Nya ke Surga. Namun kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga itu terjadi karena (atau diawali oleh) Yesus yang telah menderita begitu dalam hingga wafat di kayu salib. Penderitaan-Nya itu tidak bisa dilepaskan dari kemuliaan-Nya ke surga. Di dalam penderitaan-Nya yang dahsyat di kayu salib itulah Tuhan mengajarkan kasih yang sempurna sekaligus memberikan kasih itu secara total kepada manusia. Kemuliaan penebusan dapat… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
23
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x