Injil pertama: Matius atau Markus?

Harus diakui terdapat dua pandangan dalam hal Injil apakah yang pertama dituliskan. Yang pertama adalah perkiraan  bahwa Injil Matius adalah yang pertama kali dituliskan dan yang kedua adalah Injil Markus.  Tinjauan yang lebih mendetail tentang kedua pandangan ini mungkin dapat kami tuliskan di artikel terpisah di waktu yang akan datang. Namun sekilas saja perbedaannya kami tuliskan berikut ini; dan mengapa kami di Katolisitas lebih cenderung berpegang kepada Tradisi Gereja awal, yaitu Injil yang pertama dituliskan adalah Injil Matius. Menurut kesaksian para Bapa Gereja di abad- abad awal (terutama St. Papias, Irenaeus dan St. Klemens dari Aleksandria), Injil yang pertama dituliskan adalah Injil Matius. Dalam Against the Heresies, buku III, bab 1, 1, St. Irenaeus (+202) menuliskan bahwa yang menuliskan Injil pertama kali adalah Matius, lalu kemudian diikuti oleh Markus yang adalah murid Petrus dan Lukas yang adalah pembantu Paulus. Baru terakhir Yohanes Rasul menuliskan Injilnya di Efesus. Pandangan ini kemudian juga dikenal dengan sebutan Augustinian Hypothesis.

Namun ada juga Bapa Gereja yang menuliskan bahwa kemungkinan dua Injil pertama adalah Injil Matius dan Lukas, dan Injil Markus ada di urutan ketiga. Sedangkan teantang teori bahwa Injil Markus sebagai Injil pertama itu baru muncul di abad ke-19. Berikut ini adalah ulasan yang antara lain disarikan dari buku The Gospel of Jesus, oleh William Farmer, (Kentucky:Westminster/ John Knox Press), p. 3-38, 146-160:

1. Two Gospel Hypothesis

St.Klemens menuliskan seperti dikutip oleh Eusebius dari Caesarea:
“….. di dalam buku yang sama [Hypotyposeis 6], Klemens telah menyisipkan sebuah tradisi dari para pemuka jemaat di abad- abad awal tentang urutan Injil- injil sebagai berikut: ia mengatakan bahwa Injil- injil yang pertama- tama dituliskan adalah Injil- injil yang menuliskan silsilah Yesus dan bahwa Injil menurut Markus terbentuk dengan cara sebagai berikut:….” (Eusebius, Ecclesiastical History 6.14.5-7)

Maka menurut St. Klemens, kedua Injil yang ditulis pertama kali adalah Injil Matius dan Lukas. Pandangan ini dikenal dengan Two Gospel Hypothesis. Selanjutnya, menurut St. Klemens, Injil Markus dan Yohanes secara kronologis ditulis sesudah Injil Matius dan Lukas. Dengan demikian diperkirakan bahwa Injil Matius itu ditulis sebelum tahun 50-an AD: Eusebius, Theophlact, Euthymius Zigabenus dan Nicephorus Callistus, memperkirakan Injil ini ditulis sekitar tahun 38-45. Sedangkan Lukas dan Markus sekitar 62-68 AD (dituliskan hampir bersamaan), dan Yohanes tahun 90-100 AD.

2. Two Source Hypothesis

Sedangkan menurut beberapa ahli Kitab Suci di abad ke-19 dan 20 (seperti C.G Wilke, C.H Weisse, Heinrich Holtzmann, Helmut Koester- James Robinson), Injil yang pertama ditulis adalah Injil Markus. Pandangan ini tidak terlepas dari gerakan Kulturkampf di Jerman pada tahun 1871-1878 yang dipelopori oleh Penasehat Kekaisaran Jerman, Otto von Bismarck. Bismarck saat itu menentang otoritas Paus, dan memimpin negara Jerman untuk melepaskan diri dari pengaruh ajaran/ otoritas Paus di Roma. Hal ini juga mempengaruhi cara pandang dalam hal Teologi, sehingga para ahli Kitab Suci di Jerman kemudian menyusun sendiri hipotesa mereka, terlepas dari tradisi Gereja yang telah berabad- abad dikenal. Termasuk di sini adalah mereka menentang bahwa Injil Matius dan Lukas dituliskan lebih dahulu daripada Injil Markus dan Yohanes. Memang terdapat studi yang cukup detail tentang hal ini, yang membuat para ahli Jerman ini sampai pada kesimpulan, bahwa sumber pertama kitab Injil adalah Injil Markus dan apa yang disebut “Q” (atau dikenal sebagai the Synoptic Sayings Source). Harap diketahui bahwa, “Q” itu bukanlah Injil, namun yang konon hanya berupa kumpulan perkataan Yesus, semacam injil Thomas, yang juga tidak diakui Gereja sebagai kitab Injil kanonik. [Catatan: Q ini sebenarnya adalah teks Injil Matius yang dikutip oleh Lukas, namun tidak dikutip oleh Markus. Namun karena para ahli alkitab Jerman ini tidak mengakui keutamaan Injil Matius, maka mereka berasumsi bahwa Lukas mengutip suatu sumber lain yang kemudian dikenal sebagai “Q”]. Karena keterbatasan waktu, tidak dapat kami jabarkan di sini studi banding ayat- ayat antara ketiga Injil Sinoptik dan hipotesa Q pada saat ini, kemungkinan di waktu yang akan datang, dapat kami bahas dengan lebih mendetail.

3. Apakah bedanya?

Sebenarnya Injil Matius dan Lukas yang pertama dituliskan, menuliskan beberapa pokok ajaran Kristus, yang tidak tertulis dalam Injil Markus, dan ajaran- ajaran ini adalah ajaran yang sungguh sangat penting, yaitu: Doa Bapa kami, Perjamuan Kudus, Pembenaran karena iman, kesaksian penting dari para wanita, komitmen/ perhatian Tuhan yang istimewa ditujukan kepada mereka yang miskin, dan kunci- kunci Kerajaan Surga yang dipercayakan kepada Petrus.

Pandangan bahwa Injil Matius yang pertama ditulis, akan memperjelas posisi ajaran ini sebagai ajaran- ajaran Kristus yang penting dan utama, sehingga melahirkan para orang kudus dan para martir yang rela mengobankan diri mereka demi iman, demi memperkenalkan iman mereka kepada orang lain, dan demi membela hak orang- orang miskin. Demikian pula, ajaran ini menumbuhkan penghormatan kepada otoritas Gereja yaitu Rasul Petrus dan para penerus mereka, karena kepada merekalah Kristus mempercayakan kuasa kepimpinan Gereja di dunia.

4. Apa pandangan umum yang ada sekarang, dan apakah yang dikatakan Vatikan?

Professor Helmut Koester pernah mengatakan:

“Yang paling mencengangkan dari injil Thomas adalah kebungkamannya dalam hal kematian Yesus dan kebangkitan-Nya- kunci dari pewartaan Rasul Paulus. Tetapi injil Thomas tidak sendirian dalam hal ini, Q (the Synoptic Sayings Source)… juga tidak menganggap kematian Yesus dan kebangkitan-Nya sebagai bagian dari pesan Kristiani. Injil Thomas dan Q menentang pandangan jemaat awal bahwa kematian dan kebangkitan Yesus merupakan titik pusat iman Kristen. Kedua dokumen itu hanya menganggap yang terpenting adalah perkataan Yesus, dan hanya perkataan Yesus saja.” (Helmut Koester, seperti dikutip oleh William Farmer, The Gospel of Jesus, oleh William Farmer, (Kentucky:Westminster/ John Knox Press), p. 3)

Membaca pernyataan ini saja seseorang dapat bertanya, “Bagaimana mungkin, injil apokrif Thomas (dokumen di akhir abad 2-abad 4) dan hipotesa Q yang baru lahir di abad ke 19, dapat lebih dipercaya daripada kanon Injil Perjanjian Baru atas kesaksian para saksi yang diajar oleh para rasul sendiri?” Namun adalah fakta dewasa ini, bahwa aliran Koester- Robinson (yang mengajarkan hipotesa bahwa Injil Markus ditulis lebih dulu dari Injil Matius dan Lukas) terus aktif dalam menyebarkan pengaruhnya, dan banyak pula mempengaruhi para ahli Kitab Suci, baik di kalangan Protestan maupun Katolik.

Di atas semua itu, perlulah kita ketahui jawaban yang dikeluarkan oleh Biblical Commission, (Komisi Kitab Suci di Vatikan), pada tanggal 19 Juni 1911, point 50 a-g (seperti dikutip dalam A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed, Dom Orchard, p. 852):

1. Rasul Matius adalah sungguh pengarang Injil yang memakai namanya [Injil Matius].
2. Tradisi cukup banyak yang menunjukkan bahwa Matius menulis sebelum para pengarang Injil yang lain dan dituliskan dalam bahasa Palestina- Yahudi.
3. Tanggal penulisan Injil Matius tidak melampaui tahun kejatuhan Yerusalem (tahun 70 AD) dan tradisi dipenuhi dengan terbaik jika kita menempatkan hal itu sebelum kedatangan Paulus ke Roma (60 AD).
4. Matius tidak hanya menyusun sebuah koleksi perkataan- perkataan Yesus, tetapi sebuah Injil dalam arti yang sesungguhnya.
5. Injil Matius versi Yunani yang ada, adalah sama secara substantial dengan yang original [yang asli dalam bahasa Palestina- Yahudi]. Ini adalah kesimpulan sah dari kenyataan bahwa teks Yunani [Injil Matius] telah dinyatakan sebagai teks kanonik oleh para Bapa Gereja dan para penulis gerejawi, dan oleh Gereja awal itu sendiri.

Pandangan Vatikan ini kemudian mendapat peneguhan setelah beberapa ahli Kitab Suci Jerman di abad ke 20, seperti Hans Herbert Stoldt, dan Eta Linnemann, yang kemudian mempertanyakan keabsahan Two Source Hypothesis, karena kurangnya bukti yang dapat menyatakan bahwa Injil Markus merupakan Injil yang pertama dituliskan.

5. Kesimpulan

Melihat kenyataan di atas, kami di Katolisitas memilih untuk berpegang kepada tulisan para Bapa Gereja dan apa yang dinyatakan oleh pihak Vatikan [daripada berpegang kepada hipotesa para ahli Kitab suci di abad 19]: bahwa Injil yang pertama ditulis adalah Injil Matius.

Konsili Vatikan II juga menyatakan urutan Injil demikian:
“Selalu dan di mana-mana Gereja mempertahankan dan tetap berpandangan, bahwa keempat Injil berasal dari para rasul. Sebab apa yang atas perintah Kristus diwartakan oleh para rasul, kemudian dengan ilham Roh ilahi diteruskan secara tertulis kepada kita oleh mereka dan orang-orang kerasulan, sebagai dasar iman, yakni Injil dalam keempat bentuknya menurut Matius, Markus, Lukas dan Yohanes”  (Dei Verbum, 18)

4.7 6 votes
Article Rating
18 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
ANTO SIHOMBING
ANTO SIHOMBING
11 years ago

Shalom
secara umum, para ahli PB sepakat: Injil yang terpendek, itu yang tertua oleh karena penulis Injil yang terkemudian cenderung memberi penjelasan yang lebih urai dari sumber pertama dengan maksud supaya pembaca lebih mengerti lebih jelas, lebih teratur (mis.Lk 1:1-3) jadi, kesimpulan: Injil Markus merupakan injil yang tertua,karena Injil Markuslah yang terpendek.

[dari katolisitas: Kalau yang pertama dasarnya adalah yang paling pendek, maka menurut saya ini adalah argumentasi yang lemah. Karena bisa saja yang pertama adalah yang panjang, kemudian diringkas]

dimas
dimas
12 years ago

Salam sejahtera……
Saya Dimas siswa Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang. Saya mendapat tugas dari romo pembimbing, untuk mencari bagaimana kondisi lingkungan serta tujuan penulisan Injil Matius. Saya mohon bantuannya, karena referensi saya begitu terbatas. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih….

Stefanus Tay
Admin
Reply to  dimas
12 years ago

Shalom Dimas, Terima kasih telah menjawab panggilan Tuhan untuk belajar di Seminari Menengah Mertoyudan. Kami minta maaf, bahwa kami tidak dapat memberikan jawaban yang mendetail, karena kalau hal ini menjadi bagian dari tugas, anda harus mencoba untuk mencarinya. Proses pencarian ini sesungguhnya sangat baik dan indah. Cobalah melihat siapa yang mengarang Injil Matius, tahun berapa, ditujukan kepada siapa, dll. Anda coba mencari di internet dan juga di situs ini – silakan klik. Injil Matius adalah Injil yang pertama ditulis, seperti yang dipaparkan di sini – silakan klik. Namun mungkin hal ini dapat menjadi bahan diskusi yang cukup panjang. Injil ini… Read more »

Feliz
Feliz
12 years ago

Shalom, salah satu sifat sebuah ilmu adalah terbuka. Saya membaca buku tafsir injil Matius karangan Stefan Leks, yang mengungkapkan apa yang saya katakan, dan kalau saya mendengar beberapa imam yang baru pulang studi dari Roma, kebanyakan mereka mengajarkan serupa bahwa Markuslah yang pertama. Apakah ini bisa menjadi indikasi bahwa ajaran / penemuan terbaru memang menunjuk bahwa Markus ditulis lebih dahulu? Apa yang ditulis saudara Maximillian Reinhart merupakan ceramah belum terlalu lama, maka kalau dalam ilmu-ilmu modern ada jurnal ilmiah, maka, sebagai sebuah ilmu, penelitian terhadap Kitab Suci juga pasti akan mengikuti perkembangan ilmu-ilmu modern. Salam

Ingrid Listiati
Reply to  Feliz
12 years ago

Shalom Feliz, Mungkin benar, jika sifat sebuah ilmu adalah terbuka, namun dalam hal Teologi, nampaknya sikap keterbukaan ini juga harus disertai dengan pertimbangan pengajaran yang telah diturunkan sejak awal mula. Ini sebenarnya prinsip yang selalu dipegang oleh Gereja Katolik, sehingga dalam Konsili Vatikan II, selain diadakan semangat pembaharuan untuk masa depan (Aggiornamento), juga diadakan peninjauan/ melihat kembali ke masa yang lalu untuk mempertahankan tradisi yang baik yang sudah berakar sebelumnya (Ressourcement). Berpegang kepada prinsip ini, kami di Katolisitas tetap berpegang bahwa Injil Matius merupakan Injil yang pertama ditulis, dengan dasar pemikiran seperti yang telah kami sampaikan di atas. Jika anda… Read more »

feliz
feliz
12 years ago

Terima kasih infonya mengenai adanya berbagai sumber tentang penulisan Injil. Seperti beberapa teman, saya juga pernah mendengar dari beberapa romo yang meyakini bahwa Injil Markus adalah yang tertua. Penjelasan yang pernah saya dapatkan adalah, mengapa ada bagian yang dalam Matius ada, tetapi dalam Markus tidak ada? Penjelasannya adalah: kalau Injil Markus yang tertua, maka Matius dan Lukas menjadikan Markus sebagai sumber penulisan dan menambahkan sesuai dengan pengalaman mereka masing-masing. Bagaimana dengan pendapat ini? Mohon klarifikasi. Terimakasih

Stefanus Tay
Admin
Reply to  feliz
12 years ago

Shalom Feliz, Kami telah menyampaikan argumentasi mengapa kami mempercayai bahwa Injil Matiuslah yang ditulis terlebih dahulu, seperti yang dituliskan di tanya jawab di atas. Kalau seseorang percaya bahwa Injil Markus yang ditulis terlebih dahulu dengan dasar bahwa karena Injil Markuslah yang tertua dan Injil Matius dan Lukas menjadikan Markus sebagai sumber tulisan dan kemudian menambahkan yang lain, maka saya rasa alasan ini kurang kuat. Di satu sisi, dengan argumen yang sama, maka saya dapat juga mengatakan bahwa Matiuslah yang tertua dan Markus kemudian meringkasnya, sehingga dia hanya menampilkan bagian-bagian tertentu. Saya rasa, dua argumentasi seperti itu sama-sama kurang mempunyai dasar… Read more »

Sanjaya
Sanjaya
13 years ago

Dear Pak Stef dan Bu Inggrid,

Saya sedang mencari-cari tentang gambar wajah dari 4 penulis Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) tetapi sulit untuk menemukan mana yang benar, karena terkadang mereka dilambangkan dengan 4 buah simbol (Lion, Calf, Angel/Human, Eagle) dan penerapan untuk ke empatnya terkadang berbeda, mengacu ke sini: http://catholic-resources.org/Art/Evangelists_Symbols.htm

Dan yang ingin saya tanyakan manakah yang diterima oleh Gereja Katolik pada sekarang ini? Apakah semuanya diterima? Kalau boleh saya juga ingin tahu gambaran wajah untuk ke 4 penulis Injil tersebut.

Terima Kasih.

Ingrid Listiati
Reply to  Sanjaya
13 years ago

Sepanjang pengetahuan saya, Gereja Katolik tidak pernah secara resmi mengeluarkan pernyataan keempat lambang maupun gambar wajah dari ke-empat penulis Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Maka link yang anda sebutkan di atas, juga pada dasarnya merupakan tulisan yang merangkum beberapa pendapat/ pandangan mengenai hal ini. Adapun adanya perbedaan pandangan dalam hal ini tidak mempengaruhi ajaran iman Katolik. Dapat dilihat di link tersebut, bahwa pandangan/ interpretasi St. Ireaneus, St. Agustinus dan St. Hieronimus (St. Jerome) juga tidak sama. Agaknya, dalam hal ini Gereja memberikan kebebasan untuk menginterpretasikan lambang- lambang tersebut. Demikian juga dengan gambar ke-empat pengarang Injil, silakan anda search di google… Read more »

fxe
fxe
13 years ago

Sepertinya hal ini (mana Injil yg pertama) adalah salah satu contoh tradisi (dengan “t” kecil) . Sehingga masing-masing akademisi boleh memegang keyakinan akalbudinya.

Ingrid Listiati
Reply to  fxe
13 years ago

Shalom Fxe, Walaupun hal keutamaan Injil Matius bukan merupakan pengajaran yang bersifat infallible, namun bukan berarti bahwa pengajaran ini tidak benar, ataupun tidak mempunyai dasar yang kuat. Sebaliknya, justru keutamaan Injil Matius diajarkan oleh para Bapa Gereja sejak abad- abad awal, sehingga mempunyai akar yang kuat dalam tradisi Gereja secara umum. Berikut ini adalah tanggapan dari penasehat Teologis situs Katolisitas, Dr. Lawrence Feingold, S.T.L, tentang keutamaan Injil Matius. Kami sertakan jawabannya dalam bahasa Inggris, dan terjemahannya kami sertakan tepat di sebelah-nya) On Matthean Primacy (by Dr. Lawrence Feingold STL) The reasons for holding Matthean primacy are exceedingly strong, in my… Read more »

fxe
fxe
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Dear Katolisitas; Dua quotes berikut: “Walaupun hal keutamaan Injil Matius bukan merupakan pengajaran yang bersifat infallible, namun bukan berarti bahwa pengajaran ini tidak benar, ataupun tidak mempunyai dasar yang kuat.” dan … “However, the decrees of the PBC in the first part of the 20th century are part of the ORDINARY MAGISTERIUM of the Church, to which the faithful must give religious submission of mind and will.” Saya ingin berdiskusi lebih lanjut sbb.: Maka ajaran dari ranah “Ordinary Magisterium” tidak selalu infallible teaching, namun ada juga yang non-infallible tetapi saya istilahkan “authoritative” sehingga tetap menuntut submission of mind & will.… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  fxe
13 years ago

Shalom Fxe, Terima kasih atas pertanyaan yang bagus ini. 1. Tentang Extraordinary dan Ordinary Magisterium. Ya, benar pandangan anda, bahwa pengajaran Ordinary Magisterium (Magisterium biasa) dapat bersifat infallible, atau authoritative tetapi non-infallible. Berikut ini definisi dalam KHK tentang Magisterium, Ordinary Magisterium (Magisterium secara biasa) ataupun Extraordinary Magisterium (Magisterium secara luar biasa/ dimaklumkan secara meriah) : KHK 749 § 1 Berdasarkan jabatannya Paus memiliki ketidak- dapat-sesatan (infallibilitas) dalam Magisterium, apabila selaku Gembala dan Pengajar tertinggi seluruh kaum beriman, yang bertugas untuk meneguhkan iman saudara-saudaranya, memaklumkan secara definitif bahwa suatu ajaran di bidang iman atau di bidang moral harus diterima. § 2… Read more »

Fxe
Fxe
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Terima kasih bu Ingrid, penjelasan ini membantu pengertian saya tentang “government mechanism” di dalam Gereja. quote: “Menurut hemat saya, tidaklah terlalu penting untuk mengetahui suatu ajaran itu infallible atau authoritative, karena keduanya menyangkut pengajaran yang benar dan mensyaratkan ketaatan untuk menerimanya.”. Pada hemat saya authoritative-teaching berbeda dgn Credenda & Tenenda. Authoritative-teaching DAPAT BERUBAH di kemudian waktu. Walaupun saat mengeluarkan authoritative-teaching tsb Gereja meyakini kebenarannya berdasarkan pengetahuan yg dimiliki Gereja pada saat itu. Karena itu, menurut saya, ajaran ini meminta respon dari umat yang berbeda dibandingkan respon yang harus diberikan oleh umat pada ajaran infallible. Saya coba summary topik ini sbb:… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Fxe
12 years ago

Shalom Fxe, 1. KV I: supremasi Paus; KV II: kolegialitas para Uskup? Nampaknya, summary yang anda buat benar. Namun saya ingin menambahkan di sini bahwa setiap ajaran Magisterium yang menyangkut hal iman dan moral, itu adalah ajaran yang authoritative. Sehingga bedanya di sini hanyalah, apakah ajaran itu infallible (seperti dalam Credenda dan Tenenda) atau tidak. Untuk syarat infalibilitas suatu pengajaran, sudah pernah dijabarkan di sini, silakan klik. Nah, sekarang perihal pertanyaan anda tentang apakah Konsili Vatikan I (KVI) lebih menekankan supremasi Paus sedangkan Konsili Vatikan II (KV II) kepada aspek kolegialitas. Sebenarnya, jauh sebelum KV I dan KV II sudah… Read more »

Joseph S.
Joseph S.
13 years ago

Shalom, Saya juga agak bingung tentang mana yang lebih dahulu (tua) antara Injil Markus atau Matius. Sewaktu kuliah dulu sekitar tahun 80-an selama 1 semester pelajaran agama Katolik diisi dengan pembahasan Injil Markus. Pastor yang mengajar juga mengatakan bahwa Injil Markus adalah yang tertua. Sekarang ini saya juga sedang ikut kursus KPKS (Kursus Pendalaman Kitab Suci) di Paroki sedang mulai membahas Injil Matius. Menurut guru/pengajar yang cukup ternama berasal dari LBI, juga dijelaskan hal yang sama. Beberapa teman berpendapat bahwa Injil Matius yang lebih tua. Sekarang ada penjelasannya bahwa Injil Matiuslah yang diakui resmi lebih tua dan saya berfikir bahwa… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Joseph S.
13 years ago

Shalom Joseph, Memang, sebenarnya jika kita berpegang kepada pemikiran bahwa kedua Injil baik Matius maupun Markus, ditulis atas inspirasi Roh Kudus, maka sesungguhnya tidak menjadi masalah Injil apakah yang dituliskan terlebih dahulu. Namun masalahnya timbul, jika ditarik suatu kesimpulan- kesimpulan yang diambil sebagai akibat dari pandangan bahwa Injil Markus ditulis lebih dahulu. Secara umum tanggapan yang mungkin muncul adalah anggapan seolah meremehkan/ menganggap keliru Tradisi Gereja, yang berpegang pada kesaksian para Bapa Gereja, yang menyatakan bahwa Injil Matius ditulis lebih dahulu daripada Injil- injil lainnya. Maka selanjutnya, ada kecenderungan dari kelompok yang berpegang kepada ‘two source hypothesis‘ tersebut untuk mengutamakan… Read more »

Maximillian Reinhart
Maximillian Reinhart
13 years ago

Dear Pak Stef dan Inggrid… INJIL PERTAMA yg ditulis adalah Injil MARKUS yg di tulis pada tahun 70 M atau 40 tahun sesudah Yesus wafat (sumber : ceramah Hortensius F. Manaaru,SSL (Sacred Scripture Licentiate), alumni Pontificium Biblicum, Roma, ceramah tanggal 22 Mei 2006, Forum Club Study Kitab Suci Semi Akademis, Gereja St. Herkulanus , Depok, diosis Bogor). ———————————————– Dengan tidak mengirangi rasa hormat mohon klarifikasi atas tulisan di bawah ini… —————— Maka, Tradisi Gereja Katolik, yang setia kepada Tradisi dari para rasul, menunjukkan bahwa INJIL PERTAMA dituliskan oleh MATIUS, berdasarkan kesaksian Bapa Gereja, terutama St. Irenaeus (180), yang menjadi murid… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
18
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x