Dua versi doa Bapa Kami

Pertanyaan:

Shalooom Stef & Ingrid

Saya dilahirkan dari keluarga Katolik dan sejak lahir telah dibaptis secara Katolik.
Namun saya tidak pernah mendalami Katolik secara sungguh2.
Membaca alkitab hanya sekali-sekali. Pernah sekali membaca, saya bingung.
Semakin saya coba membacanya lagi, semakin tambah bingung.
Rasanya isi alkitab terasa “abstract” buat saya.
Saya merasakan alkitab hanya berisi kejadian2 masa lampau dan banyak perumpamaan.
Mungkin ini karena saya biasa berpikir secara real, logis. Membanding-bandingkan terus dengan kenyataan yang ada.
Katolik yang saya anut ini terasa sebagai “label” saja. Pergi ke gereja kalau lagi “mood” saja. Kalau kebetulan nggak ada acara lain. Kalau bangun nggak kesiangan. Pergi ke gereja sebagai opsi ke sekian. Buat tanda salib, berdoa, terjadi seperti karena rutinitas saja, tanpa dimaknai lebih dalam.
Namun semenjak saya mengenal dan membaca https://katolisitas.org , hati saya tergugah.
Saya merasa ada sesuatu yang salah dalam kehidupan saya selama ini.
Keinginan untuk lebih jauh mengenal Katolik muncul lagi.
Saya merasa beruntung dapat bertemu dengan Stef & Ingrid walau hanya dalam tulisan.
Tulisan2 Stef & Ingrid sangat memberikan inspirasi buat saya. (saya cetak untuk bacaan saya menjelang tidur malam).

Ada pertanyaan yang saya ingin ajukan:
Mengapa dalam doa Bapa Kami di Katolik ada kata2 yang berbeda dan tidak lengkap seperti doa Bapa Kami yang di dalam Injil (Matthew 6:9-13)?

Demikian Stef & Ingrid.
Tolong bantu saya dalam doa ya.
Semoga saya sekarang secara rohani lebih baik dari saya kemarin.

Semoga Tuhan memberkati karya-karya anda. – Adrianus

Jawaban:

Shalom Adrianus,

Terima kasih atas sharingnya yang begitu indah. Kami senang sekali mendengar bahwa kehadiran katolisitas.org dapat membantu kehidupan spiritual Adrianus. Menjadi harapan kami bahwa akan semakin banyak orang yang mengenal dan mengasihi iman Katolik kita yang begitu baik, benar dan indah.  Semakin kita mengenal iman Katolik kita, semakin kita akan mengasihinya, dan semakin kita mengasihinya, semakin kita ingin mengenal lebih dalam dengan penuh suka cita.

Mari kita lihat pertanyaan Adrianus tentang doa “Bapa kami”: Mengapa di Gereja Katolik seolah-olah tidak memberikan versi yang lengkap seperti yang tertulis di Alkitab?

  1. Dua versi Bapa Kami menurut Matius dan Lukas: Mat 6:9-13 dan Lukas 11:2-4 memberikan pengajaran akan doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Beberapa ahli Kitab Suci mengatakan bahwa dua teks ini mungkin adalah kejadian yang berbeda. Namun text lengkap doa Bapa Kami adalah berdasarkan dari text menurut Injil Matius.
  2. Ada dua manuskrip menurut Matius 6:9-13: Text pertama yang ditemukan dalam ayat ke 13 ada yang memuat “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” dan satu text di ayat ke 13 tidak memuat kalimat tersebut. Dan disinilah perlunya “textual criticism”. Dan dari metode ini, Gereja Katolik dan juga sebagian gereja protestan mengambil ayat ke-13 tanpa “text tersebut”. Kalau kita perhatikan, kitab suci King James Version memuat text tersebut, RSV, Vulgate Bible tidak memuatnya, LAI, NAB memuat text tersebut di dalam tanda kurung. Nanti kalau ada waktu saya coba buat perbandingan beberapa versi Kitab Suci.
  3. Dalam didakhe: Bab 8. Puasa dan Berdoa (Doa Bapa Kami). Tapi janganlah puasamu seperti orang orang munafik (farisi), karena mereka hanya berpuasa pada hari kedua dan kelima dalam satu minggu. Sebaliknya, berpuasalah pada hari keempat dan pada hari Persiapan (Jumat). Jangan berdoa seperti orang orang munafik (farisi), sebaliknya seperti yang diperintahkan Tuhan dalam GerejaNya, seperti ini : Bapa Kami yang berada di dalam surga, dimuliakanlah nama Mu. Datanglah kerajaan Mu. Jadilah kehendak Mu diatas bumi, seperti didalam surga. Berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami kepada pencobaan, tapi jauhkanlah kami dari yang jahat; karena segala Kekuasaan dan Kemuliaan adalah milikmu untuk selama lamanya.
    Didakhe adalah doktrin dari dua belas rasul. Dan dokumen ini yang menjadi pegangan bagi jemaat perdana. Di dalam pengajaran ini dituliskan juga doa Bapa Kami yang mengambil text dari Matius 6:9-13 dengan adanya text “segala kekuasaan dan kemuliaan adalah milikmu untuk selama-lamanya”. Namun Gereja Katolik mempercayai bahwa dalam Didakhe, text tersebut bukanlah bagian asli dari Injil Matius, namun ditambahkan kemudian di sekitar abad pertama atau kedua masehi.
  4. Di dalam Perjamuan Ekaristi Kudus, kita sering mengucapkan doa Bapa Kami, dan sering disusul dengan perkataan/nyanyian “sebab Tuhanlah Raja, yang mulia dan berkuasa, untuk selama-lamanya”, yang dikenal dengan nama embolisme.
  5. Jadi kita dapat simpulkan bahwa Gereja Katolik memberikan doa Bapa Kami sesuai dengan apa yang ditulis di Alkitab.

Namun yang terpenting disini adalah Doa Bapa Kami adalah doa yang sempurna, yang diajarkan oleh Yesus Sendiri, yang terdiri dari tujuh hal. Untuk uraian mengenai doa Bapa Kami, silakan klik di sini.

Semoga uraian di atas dapat menjawab pertanyaan Adrianus. Kalau masih ada yang perlu ditanyakan, silakan untuk mengisi pesan/komentar lagi. Dan saya yakin, bahwa Yesus juga tersenyum melihat kerinduan Adrianus untuk semakin mengenal dan mengasihi Yesus dan Gereja-Nya, Gereja Katolik. Mari kita bersama-sama bersyukur atas karunia Gereja Katolik, dimana kita dapat bertumbuh bersama dalam kekudusan.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://katolisitas.org

3.8 5 votes
Article Rating
19/12/2018
32 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
eflin batubara
eflin batubara
12 years ago

Shalom..

Mau tanya2 lagi nih, boleh yaa…
apakah Alkitab Kristen Protestan sama dengan Alkitab Katholik??
aku baca di Alkitab tepatnya di Injil Matius, Yesus mengajarkan doa (doa Bapa Kami) tapi waktu aku ikut acara Misa kok beda ya dengan yg aku baca di Alkitab. Tolong dijelasin ya.
Satu lagi; dalam Matius 5 ayat 3 dikatakan: berbahagialah orang yg miskin di hadapan Allah karena merekalah yg empunya Kerajaan Sorga (kurang lebih begitu) maksud ayat ini apa ya? Aku bingung..tolong dijelasin juga ya..,makasihhh..

Ingrid Listiati
Reply to  eflin batubara
12 years ago

Shalom Eflin, 1. Kitab Suci Katolik terdiri dari 73 kitab sedangkan Kitab Suci Kristen non- Katolik terdiri dari 67 kitab. Tentang bagaimana hal itu sampai terjadi sudah sekilas dibahas di sini: Perkenalan dengan Kitab Suci (bagian 2)Tentang Kitab- kitab DeuterokanonikaApakah Deuterokanonika tidak termasuk dalam Kitab Suci 2. Mengapa doa Bapa Kami yang di misa berbeda dengan yang disebut dalam Injil Matius? Nampaknya yang dipermasalahkan di sini adalah hal terjemahan. Sebab sebenarnya, teks doa Bapa kami yang diajarkan oleh Gereja Katolik adalah teks yang disebutkan dalam Injil Matius, namun ada bagian tertentu yang memang nampak menjadi berbeda, terutama di bagian “berilah… Read more »

phiner
phiner
12 years ago

Shalom tim Katolisitas, Pertanyaan saya tentang “embolisme”, yakni doa sisipan setelah doa “Bapa Kami”. Dalam “Missale Romanum” hanya satu doa embolisme, yakni : “Ya Bapa bebaskanlah kami dari yang jahat… dst”. Doa embolisme ini disisipkan untuk menyambung bagian akhir dari doa “Bapa Kami” : “… tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.” Jadi ada kesinambungan yang runtut dari Bapa Kami – embolisme (yang asli ini) – Doa Damai (“Tuhan Yesus Kristus … dst”) – Salam Damai – Anak Domba Allah … dst. Demikian pula makna teologisnya pun sesuai. Namun dalam TPE Indonesia, ada dua doa embolisme (yg pilihan alternatif yang hanya… Read more »

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  phiner
12 years ago

Salam Phiner, Benar bahwa teks asli embolismus hanya satu: ya Bapa bebaskanlah… Ini merupakan perpanjangan isi dari Doa Bapa Kami. Sebagai perpanjangan isi dari Doa Bapa Kami, rumus doa embolismus menggarisbawahi atau mempertegas isi tertentu dari Bapa Kami. Seluruh isi dari Doa Bapa Kami mempunyai hubungan dengan Doa Damai, Salam Damai, Anak Domba Allah, karena mempunyai dampak untuk terciptanya damai sejati. Oleh karena itu para uskup Indonesia menyetujui 6 rumusan embolismus baru yang sudah dipakai sejak tahun 1979, lalu disetujui lagi pada tahun 2003 dan diajukan ke Kongregasi Ibadat pada tahun 2004. Kongregasi menyetujui dua rumusan tambahan, sehingga menjadi tiga… Read more »

Leonard
Leonard
12 years ago

Shalom,

Saya mau nanya mengapa bapa kami dan 10 hukum taurat versi katolik berbeda dengan versi protestan dan denominasi lainnya?

Terima Kasih
Pax Christi..

[dari katolisitas: silakan membaca jawaban di atas – silakan klik]

leksius
leksius
13 years ago

Syahlom, Saya mau bertanya hal doa. Doa Bapa kami yang biasa kita doakan/nyanyikan di Gereja ( di puji syukur ), Ada perbedaan sedikit dengan Doa Bapa kami yang ada pada (Matius 6:9-13) Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Mengapa ada… Read more »

Bernabas Irijanto Batu
Bernabas Irijanto Batu
13 years ago

Shalooom Pak Stef & Ibu Ingrid, Setelah saya diskusikan dengan Pihak Seksi Liturgi Paroki tentang ‘ Doa Bapa Kami ‘ versi TOTOK KAJ. Kamipun berdebat sengit dalam milis group Paroki dengan tidak ada solusi konkrit dan ketegasan Pastor Paroki akan Irama / Nyayian Doa Bapa Kami yang saya tuduh TIDAK memenuhi ketentuan : 1. NIHIL OBSTAT dan 2. IMPREMATURE oleh Pejabat Gereja yang KOMPOTEN tentang hal tersebut. Kalau Boleh saya sampaikan kepada Pak Stef dan Ibu Inggrid, untuk mencerahkan saya akan hal diatas, karena saya sangat setuju dan bahkan memegang erat akan ketentuan Nihil Obstat dan Imprematur dalam Gereja Katholik… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Bernabas Irijanto Batu
13 years ago

Shalom Bernabas Irijanto, Sementara menunggu jawaban dari Romo Boli, maka saya menanggapi komentar anda. Secara umum, memang sebaiknya kita menggunakan lagu- lagu Misa dari Puji Syukur, karena memang di sana sudah ada Nihil Obstat dan Imprimatur-nya. Namun demikian, ada kalanya, saya juga mengalami, ada misa- misa yang menyanyikan lagu Bapa Kami yang tidak diambil dari Puji Syukur. Namun sepanjang kata-katanya sesuai dengan teks Bapa Kami (seperti dalam Puji Syukur), dan iramanya layak sebagai lagu Gerejawi, dan sudah disetujui oleh Romo Paroki, maka menurut saya pribadi, lagu tersebut dapat dinyanyikan. Adanya satu lagu Bapa Kami yang berlainan iramanya/ nadanya dengan Bapa… Read more »

Bernabas Irijanto Batu
Bernabas Irijanto Batu
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Shalom Ibu Ingrid yang diberkati Tuhan Yesus, Perdebatan kami, sampai sampai saya dan beberapa yang mendukung saya disuruh untuk ngak usah misa di gereja kami kalau tidak ikut Irama / Lagu Doa Bapa kami yang nge-pop itu. Padahal Lagu / Doa Bapa Kami itu juga sudah menjadi Ringtone Nada Sambung hampir semua Operator Seluler yang beroperasi di Indonesia. Secara ekstrim, sampai ada yang mendukung saya dengan perumpamaan Lagu Indonesia Raya ( Lagu Kebangsaan Indonesia ). Bolehkah …merubah Nada / Irama Lagu Indonesia Raya dengan Irama yang lain..? Bagaimana dengan Irama Lagu sekaligus Doa yang INTI dalam Gereja Katholik yang Apostolik… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Bernabas Irijanto Batu
13 years ago

Barnabas Yth, Saya sempat berdiskusi dengan Rama Bosco sekretaris Komlit KWI tentang lagu-lagu Liturgi. Beberapa hal pokok yang harus dipegang. 1. Nyanyian Liturgi pada umumnya mengandung makna/isi teologis, biblis bukan sekedar kata-kata indah. 2. Nyanyian liturgi iramanya sesuai dengan isi dan makna dari nyanyian tersebut. Demikian, maka lagu pembukaan isinya tentu berbeda dengan lagu persembahan. 3. Nyanyian liturgi untuk Bapa Kami makna dan isinya adalah doa permohonan, berbeda dengan nyanyian persembahan ataupun lagu Kudus. Maka irama nyanyian Bapa Kami harus sesuai dengan isi dan makna doa Bapa Kami (permohonan) yakni seperti memadahkan secara resiter permohonan (Bapa Kami Rawaseneng pas untuk… Read more »

Bernabas Irijanto Batu
Bernabas Irijanto Batu
Reply to  Rm Gusti Kusumawanta
13 years ago

Yang terhormat Romo Wanta, Terima kasih dan syukur kepada Allah atas pencerahannya, dengan pencerahan itu saya semakin yakin untuk Irama dan Lirik Doa / Lagu Bapa Kami dalam Gereja Katholik …adalah sangat sangat sangat TIDAK sembarangan saja. Sehingga, hanya yang Kompoten dan sudah mendapat pengesahan resmi ( Nihil Obstat dan Impremature ) saja yang DAPAT dipakai umat secara sadar dan bertanggungjawab dengan biblis dan norma norma yang ketat serta apostolik. Doa / Lagu Bapa Kami karya Putut dan Totok KAJ ( irama pop ), sudah sedemikian membuat saya tidak nyaman ikut MISA bila lagu itu dinyanyikan umat dengan ‘ enak… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Bernabas Irijanto Batu
13 years ago

Bernabas Yth

Sebaiknya anda datang ke Komisi Liturgi KWI jalan Cut Meutia 10 Jakarta, karena balasan saya tentu tidak memuaskan anda lagi. Di kantor Komlit bisa berdiskusi panjang lebar dan itu baik sebagai masukan. Kewenangan melarang atau tidak bukan pada kami katolisitas.org, lebih baik datanglah ke kantor KWI.

salam
Rm Wanta

Onggo Lukito
Onggo Lukito
Reply to  Bernabas Irijanto Batu
13 years ago

Salam Pak Bernabas, Lagu Bapa Kami karya Pak Putut dan Pak Totok bersama 3 lagu Bapa Kami lainnya secara RESMI dikeluarkan oleh Komisi Liturgi KAJ, jadi nihil obstat dan imprimaturnya pasti juga berasal dari sana. Saya tidak tahu persis siapa yang memberikan NO dan imprimatur, tapi saya sangat yakin Uskup Agung Jakarta waktu itu memberi restu, karena sosialisasinya dilakukan secara menyeluruh, bahkan lewat Fesparawi se-KAJ. Terlepas dari apakah lagu itu pantas atau tidak, yang jelas lagu itu dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Apabila umat ingin “menggugat”, tentu lebih tepat gugatannya disampaikan ke komisi bersangkutan. Berbicara tentang Pater Noster, mungkin Bapak… Read more »

leksius
leksius
13 years ago

Salam damai, Pa Stef dan Ibu Inggrid Saya mau bertanya tentang doa yang di ajarkan Tuhan Yesus Doa Bapa Kami. Dalam buku Puji Syukur ada 3 doa Bapa kami ada beberapa kata yang berbeda dalam Doa Bapa Kami yang pertama disitu ditulis Missale Romanum lihat Mat 6:9-13, yang kedua lihat Mat 6:9-13, dan yang ketiga Luk 11:2c-4. Pertanyaan saya, mengapa doa Bapa Kami yang pertama dan yang kedua ada beberapa kata yang berbeda, sedangkan diambil dalam ayat yang sama? Dan mengapa yang ketiga tidak selengkap yang pertama dan kedua. Terima kasih [Dari Katolisitas: Pertanyaan serupa sudah dijawab di atas, silakan… Read more »

jacki
jacki
13 years ago

yth ibu ingrid @Daniel Nduruk.org baru hari ini 16/8/10 aku menemukan situs ini. setelah membacanya, ternyata banyak sekali pengetahuan agama katolik yang banyak sekali orang katolik tidak tahu. (mungkin pengaruh mayoritas kristen di SULUT yg mampu hidup berdamai dgn minoritas etnik lain =walau katolik sendiri adalah minoritas= sehingga jarang menemui pertanyaan2 spt umumnya ada di situs ini ; atau memang karena aku yg kurang pergaulannya dgn sesama kristen ?). Ada beberapa pertanyaan yg sudah sangat lama aku cari2 jawabannya. (yg apa istilahnya : berkenaan dgn sejarah kitab suci atau sesuai tradisi gereja katolik atau yg masuk akal utk saya sebagai… Read more »

cisca kuswidyati
cisca kuswidyati
14 years ago

Mengapa doa Bapa Kami di katholik tidak sama dengan yang ada di Mat6:9-13 yang langsung diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri?
Terima Kasih, TUhan memberkati

[dari katolisitas: silakan melihat artikle di atas – silakan klik]

Anonymous
Anonymous
14 years ago

Persekutuan Doa yang dulu saya ikutin mengadakan doa pagi yang membiasakan berdoa bapa kami versi Matius 6 dan Mazmur 23 sebagai doa sehari2. Bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik tidak ?

Terima Kasih

hendri
hendri
14 years ago

Salam damai, Saya ingin bertanya, mohon Pak Stefanus atau Bu Inggrid membantu saya menjawab. Saya semakin bertumbuh dan semakin mendalami iman Katolik saya, saya sering mengadakan dialog dengan umat non katolik, dan saya semakin mengerti arti iman Katolik saya, saya semakin siap untuk menjawab pertanyaan2 dari umat non Katolik baik yang benar2 ingin mengetahui maupun yang memang bertanya hanya untuk menyindir/menyerang gereja katolik. Saya sempat berdialog dengan teman saya yg protestan, dan ada satu pertanyaan dia yang tidak bisa saya jawab. Saya sudah menjabarkan banyak hal mengenai kebenaran yang ada dalam gereja Katolik dan itu semua saya sebutkan dengan dasar… Read more »

Bernabas Irijanto Batu
Bernabas Irijanto Batu
14 years ago

[Dari Admin Katolisitas: Pertanyaan ini dipindahkan dari artikel lain, karena topik yang ditanyakan berkaitan dengan versi Doa Bapa Kami, sesuai dengan artikel di atas]

Mengapa DOA BAPA KAMI di INJIL beda dengan yang diucapkan Umat katholik di MISA ?
Mengapa DOA BAPA KAMI di MISA umat Katholik di – NYAYIKAN ?
Mengapa DOA BAPA KAMI yang dinyanyikan / doakan berubah ubah iramanya ?

Trima kasih Ibu Ingrid Listiati – https://www.katolisitas.org
Damai Kristus menyertai kita ..Amiiin.

Ingrid Listiati
Reply to  Bernabas Irijanto Batu
14 years ago

Shalom Barnabas, 1. Mengenai mengapa doa Bapa Kami di Injil beda dengan yang diucapkan oleh umat Katolik di misa, sudah dibahas di artikel di atas, silakan klik dan juga di artikel tentang Doa Bapa Kami, silakan klik. 2. Memang Doa Bapa Kami pada Misa Kudus kadang dinyanyikan. St. Agustinus pernah berkata, jika seseorang bernyanyi memuliakan Tuhan, itu seperti berdoa dua kali. Maka saya pikir, kelihatannya maksudnya demikian. Maka kita melihat, ada banyak doa-doa di dalam Misa Kudus yang sering dinyanyikan (terutama jika Misa Kudus Perayaan Natal, Paskah maupun hari- hari besar lainnya), seperti Tuhan kasihanilah kami (Kyrie), Kemuliaan kepada Allah… Read more »

Bernabas Irijanto Batu
Bernabas Irijanto Batu
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom Ibu Ingrid Listiati https://www.katolisitas.org 1. Terima kasih atas pencerahannya, saya semakin memahami keindahan Katholik. 2. Terima kasih juga ibu, cuman ..mungkin St. Agustinus yang dapat memaknai menyanyi lebih baik daripada berdoa biasa, oleh karena ‘hatinya’ yang bernyayi dengan sikap yang mendukung, sehingga hikmatnyapun terasa lebih indah. Kalau doa doa lain ( Kyrie, Gloria, Mazmur, Alleluia, Kudus(Sanctus) dan Agnes dei ) tidak dinyanyikan, saya rasakan aneh dan tidak ‘merinding ‘. Mohon maaf , mudah mudahan saya keliru ibu, menyanyikan DOA dengan menyanyikan lagu Tematis adalah sama tujuan dan fungsinya dengan sikap MENYANYI. Sikap umat yang keliru saya kawatirkan akan menjadi… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Bernabas Irijanto Batu
14 years ago

Shalom Bernabas, Ya, sebaiknya memang doa Bapa Kami (ataupun lagu-lagu tematis lainnya dalam Misa) dinyanyikan dengan penghayatan, sebab jika dihayati dengan baik mestinya tidak dinyanyikan dengan ‘cenger- cengir’ ataupun dengan sikap lain yang tidak sesuai. Mengenai masalah anda kurang dapat menghayati doa Bapa Kami karena dinyanyikan dengan lagu yang baru, itu silakan anda diskusikan dengan Romo Paroki, atau kepada ketua seksi Liturgi di paroki anda. Kalau ada kalanya lagu-lagu baru dinyanyikan, mungkin maksudnya agar ada variasi lagu Bapa Kami dan umat diperkenalkan lagu Bapa kami seperti yang ada dalam Buku Puji Syukur. Tetapi kalau diambil versi Bapa Kami yang terus… Read more »

Bernabas Irijanto Batu
Bernabas Irijanto Batu
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom ibu….. Terma kasih atas penekanan PENGHAYATAN yang semestinya agar makna tidak tergeser oleh inkulturas yang mengacam makna itu sendiri. Saya harapka SATU PATOKAN saja dalam LITURGI KATHOLIK yang berlaku universal , agar interpretasi tidak terlalu bebas dengan penyelesaian yang kompromi lokal saja. Kalaupun ada penyelesaian bersama, sebaiknya jangan dijalankan dulu sebelum mendapat otorita gereja yang sah. Jangan dibalik, sambil menunggu pengesahan otorita gereja, perubahan itu diterapkan saja dulu… akhirnya PERCOBAAN pun subur bagai benalu. Harapan saya ibu…. ROMO / PASTOR langsung dan aktif ( setiap MISA ) mengoreksi penyimpangan perilaku dan memaknai LITURGI yang menjadi patokan umat karena SAH… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Bernabas Irijanto Batu
14 years ago

Shalom Bernabas,
Ya, sebaiknya kita menunggu saja dari KWI, dan semoga nanti penjelasannya dapat disosialisasikan kepada umat, sehingga umat dapat semakin menghayati liturgi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- https://www.katolisitas.org

PIH
PIH
14 years ago

syaloom, tentang perbedaan dari roti yang berubah dlm terjemahan indonesia sbg “rejeki” memang bisa di pahami bahwa konteks makanan (roti) sudah termasuk di dalamnya,hanya sebenarnya bila di ambil seperti aslinya yakni roti,mungkin bisa memiliki hubungan dengan “manna” ,penggandaan roti,perjamuan suci,dan yang lebih penting adalah Yesus sendiri yang adalah Roti yang turun dari Surga,dan barangsiapa yang memakanNya tidak akan lapar lagi. Hal di atas akan membuat nilai rohani dari Doa Bapa Kami menjadi lebih tinggi,karena akan lebih menitik beratkan permohonan yang bersifat “kekal”,meski kita tahu bila dalam kehidupan,kebutuhan akan “rezeki”,apakah itu makanan,pekerjaan dll memang tetap perlu,namun mungkin disini skala prioritas adalah… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  PIH
14 years ago

Shalom PIH,
Ya, benar apa yang anda sampaikan. Memang kata ‘rejeki’ mengandung arti yang lebih luas, walaupun sebenarnya, jika diambil terjemahan bebasnya yaitu ‘roti’, dapat lebih sesuai dengan apa yang disampaikan dalam Injil, sebab itu selain berarti "roti"/ makanan jasmani, juga berupa "Roti Hidup"/ Ekaristi yang adalah makanan rohani. Interpretasi ini diajarkan oleh St. Agustinus dan juga St. Teresa dari Avila, yang juga pernah saya tuliskan dalam artikel Doa Bapa Kami, doa yang sempurna, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- https://www.katolisitas.org

lian
lian
14 years ago

bisa tolong dijelaskan lagi knapa tdk sesuai dgn alkitab?? misalnya pada bagian “berilah kami pd hari ini makanan kami yg scukupnya” diganti mnjadi “berilah kami rejeki pd hari ini”……??

Ingrid Listiati
Reply to  lian
14 years ago

Shalom Lian, Berikut ini adalah jawaban dari Romo Wanta: Banyak hal terjemahan Kitab Suci asli bahasa Ibrani/Latin ke bahasa Indonesia tidak klop, karena itu LBI dan LAI selalu berusaha untuk selalu memperbaharui. Sekarang ada KS baru dengan font tulisan tebal dan revisi terbaru yang dikeluarkan LBI dan LAI. Sedangkan doa Bapa Kami tidak lurus diambil seperti doa Bapa Kami dalam Injil, karena kata rezeki sudah menjelaskan arti panjang makanan kami secukupnya. Rejeki bukan hanya makan tapi juga uang, pekerjaan, kesehatan dll. Dalam KGK 2828 dstnya dinyatakan kita memohon rezeki dan rahmat untuk mengetahui bagaimana bertindak adil dan solider dengan yang… Read more »

adrianus
adrianus
15 years ago

Shalooom Stef & Ingrid Saya dilahirkan dari keluarga Katolik dan sejak lahir telah dibaptis secara Katolik. Namun saya tidak pernah mendalami Katolik secara sungguh2. Membaca alkitab hanya sekali-sekali. Pernah sekali membaca, saya bingung. Semakin saya coba membacanya lagi, semakin tambah bingung. Rasanya isi alkitab terasa “abstract” buat saya. Saya merasakan alkitab hanya berisi kejadian2 masa lampau dan banyak perumpamaan. Mungkin ini karena saya biasa berpikir secara real, logis. Membanding-bandingkan terus dengan kenyataan yang ada. Katolik yang saya anut ini terasa sebagai “label” saja. Pergi ke gereja kalau lagi “mood” saja. Kalau kebetulan nggak ada acara lain. Kalau bangun nggak kesiangan.… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
32
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x