Di manakah Yesus di usia 12-30 tahun?

Kitab Injil memang tidak menuliskan secara rinci tentang kehidupan Yesus di usia 12 sampai 30 tahun. Kitab Injil hanya menuliskan kelahiran-Nya, dan saat Ia berumur 12 tahun, dan kemudian dikisahkan kembali setelah Dia telah berumur 30 tahun dan mengajar. Tidak dikisahkan antaranya, hanya disebutkan bahwa Yesus bertambah besar, bertumbuh dalam hikmat, dan dikasihi oleh Tuhan dan manusia (Luk 2:52).

Di manakah Yesus di usia antara 12- 30 tahun ini? Walau tidak dituliskan secara eksplisit dalam Kitab Suci, kita dapat menyimpulkan bahwa Ia hidup di Nazaret sebagai anak tukang kayu; Ia ‘magang’ membantu ayah angkat-Nya Yusuf, dan setelah Yusuf meninggal, Ia sendiri menggantikannya menjadi tukang kayu. Itulah sebabnya pada saat Ia berkhotbah di Nazaret orang- orang mengenali-Nya sebagai ‘anak tukang kayu’ (Mat 13:55).

Katekismus menuliskan tentang misteri kehidupan Yesus yang ‘tersembunyi’ (usia 12-30 tahun) ini sebagai berikut:

KGK 531 Selama sebagian besar kehidupan-Nya Yesus mengambil bagian dalam nasib kebanyakan manusia: kehidupan biasa tanpa kebesaran lahiriah, kehidupan seorang pengrajin, kehidupan religius Yahudi yang takluk kepada hukum Allah (Bdk. Gal 4:4), kehidupan dalam persekutuan desa. Dari seluruh periode ini, hanya inilah yang diwahyukan kepada kita bahwa Yesus “taat” kepada orang-tua-Nya dan bertambah “hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”. (Luk 2:51-52).

KGK 532 Dalam kepatuhan kepada bunda-Nya dan bapa piara-Nya Yesus memenuhi perintah keempat dengan amat sempurna. Itulah gambaran duniawi mengenai kepatuhan-Nya sebagai Anak terhadap Bapa surgawi-Nya. Kepatuhan Yesus sehari-hari terhadap Yosef dan Maria menyatakan dan mengantisipasi kepatuhan-Nya pada hari Kamis Putih: “Bukan kehendak-Ku…” (Luk 22:42). Dengan kepatuhan Kristus dalam keseharian kehidupan yang tersembunyi itu, mulailah sudah pemulihan kembali apa yang telah dihancurkan oleh ketidakpatuhan Adam (Bdk. Rm 5:19).

KGK 533 Kehidupan yang tersembunyi di Nasaret memungkinkan setiap orang, supaya berada bersama Yesus dalam kegiatan sehari-hari:
“Rumah di Nasaret adalah sebuah sekolah, di mana orang mulai mengerti kehidupan Kristus. Itulah sekolah Injil… Pertama-tama Ia mengajarkan keheningan. Semoga hiduplah di dalam kita penghargaan yang besar terhadap keheningan… sikap roh yang mengagumkan dan yang perlu ini… Di sini kita belajar, betapa pentingnya kehidupan di rumah. Nasaret memperingatkan kita akan apa sebenarnya keluarga, akan kebersamaannya dalam cinta, akan martabatnya, akan keindahannya yang gemilang, akan kekudusannya, dan haknya yang tidak dapat diganggu gugat… Akhirnya kita belajar di sini aturan bekerja dengan penuh ketertiban. O mimbar Nasaret, rumah putera pengrajin. Di sini ingin saya kenal dan rayakan hukum pekerjaan manusiawi yang keras, tetapi membebaskan… Akhirnya saya ingin menyampaikan berkat kepada para pekerja di seluruh dunia dan menunjukkan kepada mereka contoh luhur saudara ilahinya” (Paus Paulus VI, pidato 5 Januari 1964 di Nasaret).

Kitab Injil dituliskan pertama- tama untuk mengajarkan tentang perbuatan dan perkataan Yesus yang berhubungan dengan rencana keselamatan Allah, sehingga memang bukan merupakan kisah riwayat hidup/ biografi Yesus yang mengisahkan hidup Yesus dengan sedetail- detailnya. Hal Yesus ‘berguru’ di Tibet ataupun India, merupakan spekulasi beberapa penulis modern, namun kita umat Kristiani tidak mengimaninya. Tulisan- tulisan itu baru dibuat sekitar abad ke-19, sehingga tidak dapat dibuktikan keotentikannya. Kita umat Kristiani mengimani apa yang tertulis di Kitab Suci tentang Kristus, bahwa Ia dikandung secara ajaib dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria. Kemudian Kristus mengajar para murid-Nya dan orang banyak, serta melakukan banyak mujizat dengan penuh kuasa. Semua ini akhirnya mencapai puncaknya, melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, Sang Allah Putera. Hal ini jelas dituliskan dalam Kitab Injil, yang sudah dapat dibuktikan otentisitasnya, melalui tulisan para Bapa Gereja yang hidup pada saat Injil tersebut dituliskan dan diturunkan.

3.6 19 votes
Article Rating
19/12/2018
58 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
alex
alex
11 years ago

Shalom, pak Stef. Saya sangat setuju Yesus tetap di Nasaret, bukan merantau. Yang kurang setuju dibagian magang dan menggantikan posisi Yusuf sbg tukang kayu, sebab saya percaya kalimat “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku”. Merupakan kalimat nazar yg menurut aturan Musa disegerakan/jangan ditunda-tunda. Yesus remaja sdh fokus bekerja pekerjaan rohani, bukan pekerjaan fisik yg menghasilkan uang. Maria, ibuNya lah yg mencari nafkah ketika Yusuf meninggal. Yesus belum waktunya mengajar & menerima murid, jadi mungkin levelnya sekedar konsultasi tanya-jawab. Misi agungnya beresiko tercemar oleh uang, jika bekerja selayaknya Yusuf. Kita juga tahu… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  alex
11 years ago

Shalom Alex, Nazar adalah suatu janji yang diucapkan kepada Tuhan (lih. Bil 30:2). Nah, jawaban Yesus dalam Luk 2:49, “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”, itu adalah jawaban yang diberikan Yesus kepada Bunda Maria dan St. Yusuf, sehingga tidak dapat dianggap secara otomatis adalah nazar dari Yesus yang harus seketika itu juga ditepati. Buktinya adalah, setelah mengucapkan perkataan itu, Yesus toh tetap pulang bersama Bunda Maria dan St. Yusuf ke Nazaret dan tetap hidup dalam asuhan mereka (lih. Luk 2:51). Dengan demikian, Yesus mengajarkan kepada kita teladan ketaatan kepada orang tua; dan juga menyatakan tentang… Read more »

anonymus
anonymus
11 years ago

ada yang mengatakan yesus pergi ke india untuk mempelajari dhamma dari sang buddha pada usia 13-30 tahunnya.

[Dari Katolisitas: Sebagaimana telah ditulis di atas, bahwa di dalam Kitab Suci tidak ditulis secara eksplisit tentang di manakah Yesus saat Ia berusia 13-30 tahun, namun besar kemungkinan Kristus menetap di Nasaret dan bekerja sebagai tukang kayu, sehingga demikianlah Ia dikenal sebagai anak tukang kayu (Mat 13:55). Hal Yesus pergi ke India untuk belajar ilmu tertentu, itu merupakan spekulasi, yang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Sebagai Putera Allah, pengetahuan Kristus sudah sempurna. Tentang hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik]

Maryo ngolong
11 years ago

Salam damai kristus,sy orang baru di forum ini,sebelumx sy mau mengucapkan syukur danTerima kasih untuk informasi dan diskusi yg makin menambah iman pengetahuan sy tentang Tuhan Yesus,saya hanya mengambil kesimpulan sederhana saja,bahwa “Tuhan Yesus memang Nabi paling hebat dari semua nabi yg pernah ada”…

Salam damai dalam Tuhan Yesus

[Dari Katolisitas: Yesus Kristus, Sang Mesias, memang menjalankan Misi-Nya di dunia sebagai Nabi, Imam dan Raja (lih. KGK 436), namun demikian Kristus bukan hanya Nabi. Kristus adalah Putera Allah yang Tunggal yang sehakekat dengan Allah Bapa. Tentang hal ini klik di sini]

Bernabas Irijanto Batu
Bernabas Irijanto Batu
11 years ago

Berkah Dalem.. Kenapa di Alkitab tidak memuat kisah Yesus diusia 12 tahun sampai 30 tahun? kemanakah Yesus diusia 13 tahun sampai 29 tahun? Apa yang dilakukanNya? Saya pernah baca salah satu buku mengatakan bahwa “petilasan” Yesus/ Isa Almasih ditemukan di daerah Tibet, benarkah Yesus pernah merantau sampai negeri Tibet? Bahkan katanya makam Yesus berada di Tibet? >>>(Lukas2:42) Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. ……………..??????????…………… >>> (Lukas3:23) Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli. Fidelis (… Read more »

FX.Slamet
FX.Slamet
12 years ago

Salam Kasih, untuk Bapak Stefanus dan ibu Ingrid, Yang terhormat. Berkaitan dengan masa yang hilang dalam kehidupan Yesus, antara umur 12-30, memang sebenarnya merupakan hal yang tidak terlalu penting untuk dipersoalkan, saya setuju dengan jawaban Pak Stef dan Ibu Ingrid. Tetapi masalahnya adalah saat ini beredar beberapa buku yang membicarakan hal ini berdasarkan peninggalan Prasasti yang ditemukan dan membuat Penafsiran yang keliru tentang Yesus. Ada sebuah buku yang mengisahkan tentang perjalanan Yesus ke wilayah sekitar India, dan penulisnya mengatakan bahwa disana Yesus mempelajari ajaran Hindu, dan Ajaran Budha, sebelum kembali ke Nazareth. Dari satu buku ini saja, saya menemukan banyaknya… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  FX.Slamet
12 years ago

Shalom FX. Slamet, Terima kasih atas komentarnya tentang Yesus di umur 12-30 tahun. Katekismus Gereja Katolik telah memberikan kepastian jawaban dan bukan spekulatif tentang hal ini, karena KGK memberikan penjelasan berdasarkan Kitab Suci, yang merupakan wahyu umum. Untuk memberikan jawaban bahwa Yesus pergi ke India berdasarkan wahyu pribadi justru menjadi satu hal yang diragukan kebenarannya, karena wahyu pribadi belum tentu benar. Seseorang dapat saja diberi karunia oleh Tuhan, namun karunia dan penglihatan tidak dapat menjadi dasar iman yang kokoh. Seseorang dapat saja mempertobatkan orang lain, namun bukan berarti semua yang diajarkan adalah benar. Kebenaran ajaran dapat kita lihat dari apa… Read more »

Gani
Gani
12 years ago

Shalom, Tidak ada keterangan secara detail dalam Injil yang menjelaskan kehidupan Yesus antara usia 12-30 tahun. Karena didasari rasa ingin tahu manusia mencoba BERSPEKULASI dengan bermacam teori tentang keberadaan Yesus dalam kurun waktu tersebut. Alhasil banyak perdebatan ‘kosong’ yang tidak mempunyai dasar dalam Injil. Perdebatan yang terjadi hanya berdasar spekulasi teori orang yang satu melawan spekulasi teori orang yang lain. Injil sendiri tidak berkata apa2 tentang masa usia Yesus antara 12-30 tahun, mengapa dipaksakan harus ada? Masalah tetek bengek yang tidak terlalu penting sering dijadikan seolah-olah sesuatu yang sangat penting dalam keimanan Kristen. Inti keimanan Kristen bukan dimana Yesus saat… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Gani
12 years ago

Shalom Gani, Terima kasih atas komentar anda. Di dalam situs ini, pembahasan tentang dimanakah Yesus di usia 12-30 hanya ada di tanya jawab ini, yang merupakan satu dari ribuan artikel di situs ini. Dengan demikian, pembahasan tentang hal ini bukanlah merupakan fokus dari situs ini. Namun, pertanyaan sekitar hal ini adalah merupakan hal yang umum, karena memang Kitab Suci tidak menjelaskan tentang hal ini dan umat Allah juga ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Yesus dalam masa selama itu. Tidak ada yang menempatkan hal ini sebagai pokok iman Kristen. Namun, bagi orang yang mengasihi, memang ingin tahu segala sesuatu… Read more »

benconk
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

(Lukas3:23) Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli. Kenapa Tuhan Berfirman Kira2, dan menurut anggapan orang. Apakah Tuhan berfirman menurut orang,ato lupa hingga memakai kira2,

Ingrid Listiati
Reply to  benconk
12 years ago

Shalom Benconk, Dalam membaca Kitab Suci, Gereja Katolik mengartikan suatu ayat dengan membaca ayatnya secara keseluruhan dan melihat konteks keadaan masyarakat pada masa kejadian Injil itu ditulis, agar dapat diketahui maksudnya. Ayat Luk 3:23 mengatakan: “Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf….” Dari sini diketahui bahwa kata ‘kira-kira’ itu berkaitan dengan kata ‘tiga puluh tahun’; dan maksudnya adalah untuk menjelaskan kata ‘tiga puluh tahun’. Maka yang terpenting adalah mengetahui makna ‘tiga puluh tahun’ ini: 1)  menurut tradisi Yahudi, seorang harus genap tigapuluh tahun barulah ia dapat tampil sebagai menjadi… Read more »

Gani
Gani
Reply to  Gani
12 years ago

Damai Kristus,

Terima kasih atas tanggapannya, saya setuju dengan anda pak ST.

Dalam beberapa forum diskusi, pertanyaan ini sering dilontarkan entah hanya sekedar wacana untuk memenuhi rasa ingin tahu tetapi ada juga yang sengaja dilontarkan untuk ‘melemahkan’ keimanan Kristen. Sayangnya banyak saudara seiman yang tanpa sadar “digiring” terjebak dalam pencarian fakta otentik “The Lost Age” tsb.

Marzel
Marzel
12 years ago

Dear Bu Inggrid, Berikut saya kutip sebagian tulisanmu, “Jadi hal hidup Yesus usia 13- 29 tahun memang tidak dituliskan dalam Kitab Suci, bukan karena ada firman yang hilang, tetapi karena pada selang waktu itu, Tuhan Yesus yang menjelma menjadi manusia, sungguh- sungguh masuk ke dalam kehidupan keluarga, hidup bersama ibunya Bunda Maria dan ayah angkat-Nya, St. Yusuf, yang adalah tukang kayu. Dengan demikian Tuhan Yesus menguduskan kehidupan keluarga dan kehidupan pekerja. Dengan fakta sebagian besar kehidupan Yesus yang dilewatinya di dalam kehidupan sehari- hari sebagai pekerja ini, kita diajak untuk merenungkan bahwa di dalam kehidupan sehari- hari, dalam pekerjaan maupun… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Marzel
12 years ago

Shalom Marzel, Terima kasih atas pertanyaan anda tentang kehidupan Yesus ketika berumur 13-29 tahun. Dengan kedatangan Kristus ke dunia dan dengan mengambil kodrat manusia, maka Kristus menguduskan manusia dan semua hal yang Dia lakukan, tidak terkecuali menguduskan pekerjaan sehari-hari di rumah maupun pekerjaan sebagai mata pencaharian. Jadi, kehidupan berkeluarga maupun kehidupan pekerja adalah dapat menjadi kesempatan untuk menguduskan diri maupun membantu sesama dalam berjuang dalam kekudusan. Dan kehidupan Yesus ketika melakukan pelayanan juga menunjukkan bahwa pelayanan juga menjadi kesempatan untuk hidup kudus. Bahkan ketika Yesus dibaptis, Yesus menguduskan air, sehingga air dipakai menjadi materi (matter) dari Sakramen Baptis. Dia juga… Read more »

Lusius Sinurat
13 years ago

Salam dalam damai Kristus… Kalau saya [yang pernah belajar teologi dan Kitab Suci], tidak terlalu penting telaah tentang kronologis hidup Yesus secara bertahap. “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup” yang pernah dikatakan Yesus menjadi simpulan akhir. “Masa lalu” Yesus (umur 12-30 tahun) justru menjelaskan satu hal penting dalam perjalanan iman kita akan pribadi Yesus sendiri. Apa itu? Kata-kata yang diungkap seorang serdadu saat menyaksikan “efek dahsyat” kematian Yesus di Salib, “Sungguh Dia ini anak Allah”. Kedua “credo” ini sudah tercatat di atas kertas bernama Kitab Suci dan tercatut di hati kita yang mengimani Yesus. Lagi, itu sudah mewakili Dia yang kita… Read more »

Johanes Prabhawa
Johanes Prabhawa
13 years ago

Shalom Paulus, Sekedar saran, mudah2an bisa membantu… daripada mendebatkan antara iman dari Injil yang “sah” & “tidak sah” versi Katholik Roma, mungkin sudah saatnya buat anda untuk memulai kembali ke titik awal kekristenan itu sendiri… ke titik awal gereja2 Kristus abad pertama dan perkembangan selanjutnya, namun bukan ke arah terbentuknya Katholik Roma, tapi ke arah terbentuknya gereja timur… sebagai gambaran mungkin bisa dimulai dengan Injil2 yg digunakan, tata cara peribadatan & pengaruh rasul Thomas di gereja2 timur. Memang banyak materi2 dari gereja timur yang dianggap bertentangan dengan gereja Katholik Roma, masalahnya kenapa? Untuk jawabannya silahkan anda pelajari sendiri sejarah gereja… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Johanes Prabhawa
13 years ago

Shalom Johanes Prabhawa, Agaknya perlu dipahami di sini bahwa Gereja Katolik baik Barat maupun Timur, berasal dari sumber yang sama, yaitu pengajaran para rasul. Kanon Kitab Suci memang baru ditetapkan secara resmi pertama kali tahun 382 oleh Paus Damasus I, dan kemudian oleh Konsili Hippo tahun 393 dan Carthage 397, namun dasarnya adalah atas tulisan- tulisan para Bapa Gereja abad awal, yang notabene merupakan Bapa Gereja baik bagi Gereja Timur maupun Barat (Roma). Tentang mengapa Injil hanya ditentukan ada empat, itu bukan ditentukan oleh Gereja Barat (Roma) semata, tetapi berdasarkan kesaksian para Bapa Gereja di abad- abad awal yang mengajarkan… Read more »

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
13 years ago

Selamat Paskah , Ibu Ingrid dan teman 2 Katolisitas , Maaf saya baru saja cuti panjang , saya agak kurang setuju dengan pandangan terakhir dari ibu Inggrid , soal agar kita membaca dari sesuatu yang sudah pasti benar ; pasti benarnya itu menurut siapa ya? . Saya pikir , saya yang mencoba membaca dan mendengarkan , selama ini juga masih diliputi dengan keragu- raguan . Saya justru ingin mendengarkan dari mereka yang merasa yakin benar , bagaimana agar bisa seperti itu . Pagi ini saya mengikuti misa di Gereja St Ignasius magelang , Tuhan berbicara dengan Thomas , mereka yang… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Paulus Sutikno Panuwun
13 years ago

Shalom Paulus,

Mari kita bahas satu hal saja dari komentar anda. Untuk itu, saya ingin mendengar terlebih dahulu dari anda, bagaimana anda tahu bahwa iman yang anda percayai adalah sesuatu yang benar? Apakah dasarnya dan apakah ada kemungkinan bahwa iman yang anda percayai dapat salah? Setelah anda menjawab pertanyaan ini, nanti kita dapat meneruskan diskusinya. Semoga dapat diterima.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Dear Pak Tay, Maaf saya baru sempat menulis lagi. Tampaknya anda agak tersinggung. Seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya, saya menganggap apa yang ada dalam keempat Injil kanonik sebagai kebenaran. Tetapi bahwa apakah saya orang yang percaya ?? Saya yakin tidak karena dalam banyak hal saya menyadari saya belum mampu melakukan pekerjaan pekerjaan Tuhan buat orang yang percaya kepadaNya. Jadi saya masih mencari apakah yang salah pada diri saya. Juga saya merasakan dunia ini juga menuju jalan yang salah; terlalu banyak contoh yang meyakinkan saya dunia sedang menuju ke sana. Pertanyaan saya kepada diri saya sendiri kenapa, bukankah semua sudah… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Paulus Sutikno Panuwun
13 years ago

Shalom Paulus, Terima kasih atas tanggapannya. Saya ingin menegaskan bahwa saya tidak tersinggung dengan apa yang anda tuliskan, yang benar adalah saya tidak setuju dengan apa yang anda tuliskan. Di dalam menentukan kebenaran iman, kita harus mempunyai dasar yang lebih besar dari diri kita, lebih besar dari pengertian kita sendiri. Bagi kita umat Katolik, tentu saja kita dapat menggunakan akal budi kita, namun pada saat yang bersamaan kita harus melihat apa yang lebih besar dari kita, yaitu: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Kalau kita memaksakan pengertian kita pribadi, maka secara tidak langsung, kita sebenarnya menempatkan diri kita sebagai… Read more »

stefanus A.T
stefanus A.T
13 years ago

Shalom, saudara/saudari yang dikasihi Kristus Yesus, pertama-tama saya coba masuk dalam diskusi ini tentang dimanakah Yesus pada umur 13 s/d 29. Dengan rahmat Tuhan kita Kristus Yesus, saya mau bertanya siapa engkau? kalau engkau mengenal Yesus, engkau pasti tahu dimana Yesus saat itu. Saudara/i jangan terbuai dengan yang terlihat atau yang terbaca saja, kalau engkau mau tahu kemana Yesus pergi jadilah sahabat-Nya engkau pasti mendapat jawabannya. Maukah engkau menjadi sahabat Yesus? banyak yang tidak bisa dijelaskan dengan penemuan-penemuan ilmiah tentang kisah Kristus namun kalau engkau dan saya mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, maka kita pasti tidak akan menanyakan mengapa… Read more »

Petrus Sudjono
Petrus Sudjono
13 years ago

Bagaimana dengan kutipan ini yang saya ambil dalam situs lain, walau berdasarkan wahyu pribadi Beata Anne Catherine Emmerich tapi mungkin berguna, sebagai berikut : “Sejak usia duabelas tahun, Yesus senantiasa seperti seorang guru di antara teman-teman-Nya. Ia sering kali duduk di antara mereka, mengajar atau berjalan-jalan keliling daerah bersama mereka.”
Luar biasa, ternyata Tuhan Yesus sudah berkarya dalam lingkungan sekitar tempat tinggalnya di Nazareth pada umur tersebut.
Hal lain adalah apabila kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, kenapa harus mempertanyakan Ia, belajar ke siapa dan dimana pada masa itu ? Tuhan adalah sumber pengetahuan itu sendiri jadi tidak perlu belajar.

Bernardus Aan
Bernardus Aan
Reply to  Petrus Sudjono
13 years ago

Salam Damai Kristus sdr. Petrus, Menanggapi wahyu pribadi yang anda sampaikan dari Beata Anne Catherine Emmerich sebagai berikut : “Sejak usia duabelas tahun, Yesus senantiasa seperti seorang guru di antara teman-teman-Nya. Ia sering kali duduk di antara mereka, mengajar atau berjalan-jalan keliling daerah bersama mereka.” yang menjadi pertanyaan saya adalah berarti Yesus sebelum dibabtis dan sebelum berumur 30 tahun sudah mempunyai murid. Bukankah hal tersebut bertentangan dengan Injil Matius 4 : 18-22 sebagai berikut : Yesus memanggil murid-murid yang pertama 4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Bernardus Aan
13 years ago

Shalom Bernardus Aan, Memang, sebagai umat Katolik kita tidak melandaskan iman kita kepada apa yang disampaikan di dalam wahyu- wahyu pribadi. Namun demikian, wahyu- wahyu pribadi yang menyampaikan hal- hal yang tidak bertentangan dengan ajaran Gereja, dapat menambah penghayatan iman kita, yang sudah kita terima dari Wahyu Publik dalam Kitab Suci. Beata Anne Catherine Emmerich (1774-1824) memang menuliskan wahyu pribadinya dalam bukunya The Life of Jesus Christ, jilid satu sampai empat; dan kisah tentang masa kanak- kanak Yesus ditulisnya di buku jilid 1. Pernyataan, “Sejak usia duabelas tahun, Yesus senantiasa seperti seorang guru di antara teman-teman-Nya. Ia sering kali duduk… Read more »

Bernardus Aan
Bernardus Aan
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Salam Damai Kristus bu Ingrid,

Terimakasih banyak atas kesempatan diskusi ini dan betapa bahagianya keluarga kita karena kita mempunyai pelindung Keluarga Kudus dari Nazaret.

Sekali lagi terimakasih dan TUHAN memberkati anda dan Tim Katolisitas. Saya berdoa untuk pelayanan anda dan tim Katolisitas.

Salam dalam Kasih Karunia Kristus Yesus
Bernardus Aan

Maria
Maria
13 years ago

Saya ingin memberikan sedikit artikel ttg pertanyaan : Di manakah Yesus di usia 12-30 tahun dari sdr Fidelis. Saya rasa penjelasan ini sangat berguna, saya kutip dari laman Malaysia, karena itu bahasanya juga bahasa melayu. ZAMAN KEDEWASAAN ISA AL-MASIH – SEMASA UMUR BAGINDA ANTARA 12 – 30 TAHUN “Masih banyak hal-hal lagi yang diperbuat oleh Isa, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agak dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” Yohanes Fasal 21 ayat 25 Keempat-empat periwayat Injil hanya menceritakan kehidupan Yesus ketika Ia dilahirkan (Mat. 1:18-25; Luk. 2:1-7), disunat pada usia 8… Read more »

Stefanus Kris
Stefanus Kris
13 years ago

Berkah Dalem…..
Sering kita sebagai manusia entah itu dari kepercayaan apa saja masih sering mempertentangkan apa yang tersurat dengan mencari tau dimanakah Yesus pada umur 12-30 Tahun ? dan kalau ada yang mempersoalkannya biasanya akan saya berikan penjelasan dari Injil Yohanes 21 : 25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu….

desy
desy
13 years ago

salam saya mau menambhkn sedikit ttg keberadaan yesus sblm 30thn lukas 2:21~dan ketika genap 8 hari dan Ia harus disunatkan… lukas 2:39-40~dan setelah semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan,kembalilah mereka ke kota kediamannya yaitu kota Nazaret di Galilea.Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat,penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya.disini yesus umr 8 hari-12 ada di Nazaret lukas 2:41-42~tiap2 tahun orang tu Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah ketika Yesus telah berumur 12 tahun pergilah mereka Yerusalem seperti yang lazim pada hari itu. disini saya tekankan tiap2 tahun.Yesus adalah Anak yang taat dan berbakti jadi Ia… Read more »

bara
bara
13 years ago

jika yesus tuhan, maka berarti ada firman yang hilang antara rentang umur yesus 13-29tahun?

Ingrid Listiati
Reply to  bara
13 years ago

Shalom Bara, Anda mungkin menafsirkannya demikian, tetapi kami umat Katolik tidak mengartikannya demikian, karena Kitab Suci bagi kami bukan semata- mata buku biografi Tuhan Yesus yang ditulis oleh manusia, dengan cara penulisan yang umum dikenal manusia untuk penulisan biografi. Kitab Suci ditulis atas ilham Roh Kudus, sehingga yang tertulis di sana adalah hal- hal yang dikehendaki oleh Allah, dan bukan oleh manusia penulisnya, walaupun penulisannya melibatkan akal budi penulisnya. Jadi hal hidup Yesus usia 13- 29 tahun memang tidak dituliskan dalam Kitab Suci, bukan karena ada firman yang hilang, tetapi karena pada selang waktu itu, Tuhan Yesus yang menjelma menjadi… Read more »

bara
bara
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Jika begitu, bagaimana kita dapat mengetahui apa yang di tulis oleh para penulis kitab dan penafsiran yang dilakukan gereja adalah ilham dari roh kudus?

Ingrid Listiati
Reply to  bara
13 years ago

Shalom Bara, Kami umat Katolik percaya kepada Kristus yang telah memberikan kuasa kepada Gereja-Nya untuk mengajar umat-Nya karena Kristus sendiri telah memberikan kuasa ‘melepas dan mengikat’ yang artinya menentukan apakah suatu ajaran iman dan moral itu bersifat mengikat atau tidak dalam kehidupan umat beriman (lih. Mat 16:19; 18:18). Kristus juga berjanji akan menyertai Gereja-Nya sampai akhir jaman (lih. Mat 28:19-20); sehingga apa yang diajarkan oleh kuasa mengajar Gereja, kami percayai sebagai sesuatu yang berasal dari ilham Roh Kudus, dan ajaran ini tidak akan sesat ataupun menghantarkan umatnya ke alam maut/ neraka, sebab Tuhan Yesus menjanjikannya sendiri kepada Rasul Petrus: “Engkau… Read more »

Dini
Dini
13 years ago

hmm…sampai sekarang, saya tidak tahu seberapa pentingnya mengetahui kehidupan Tuhan Yesus 12-30 tahun…Bagi, saya yang terpenting adalah ajaranNya itu sendiri…Memang menarik membaca ‘kisah-kisah’ kehidupan ‘orang’ tertentu tapi rasanya, bagi saya yang Yesus adalah Tuhan, hmm, saya lebih tertarik untuk memahami ajaran2Nya… Tapi, saya percaya, dia menjalani kehidupan sebagaimana seorang yahudi di masanya saat itu…Dan ‘membaca’ di alkitab bagaimana Tuhan Yesus mengajar dan melaksanakan misinya, saya bisa membayangkan bimbingan Roh Kudus langsung ataupun melalui BundaNya benar2 ‘berhasil’…Jadi semua yang telah dipaparkan ibu Ingrid, saya pun mendukung dan setuju… Lagipula, saya kira, injil itu tidak semata2 menjelaskan setiap detail kehidupan Tuhan Yesus… Read more »

Lastiawan Wisnugroho
Lastiawan Wisnugroho
13 years ago

Dapat kutipan dari Facebook Gereja Katolik

Injil seolah-olah membisu mengenai kehidupan Yesus sebelum pelayananNya di muka umum.Namun demikian,justru hal ini mengajarkan kita 3 hal: keheningan, pentingnya kehidupan di rumah, dan bekerja penuh ketertiban seperti yg ditunjukkan oleh Sang Putra pengrajin kayu.(bdk KGK No.533)
-In Obsequio Jesu Christi-

[dari Katolisitas: Terima kasih atas tambahan ini]

Bernardus Aan
Bernardus Aan
13 years ago

Salam Damai Kristus sdr/i. Fidelis, Saya hanya menambahkan yang disampaikan oleh Ibu Ingrid tentang keberadaan Yesus pada usia 12-30 tahun. Jawabannya tidak akan sekeren dan seheboh yang anda duga karena pada usia 12-30 tahun tersebut Yesus berada di Israel. Lalu anda bertanya apa buktinya??? Buktinya tentu saja ada di Injil. Perhatikan ayat-ayat berikut : Yoh 7:14 Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. Yoh 8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Luk 19:47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah.… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Bernardus Aan
13 years ago

Shalom Bernardus Aan, Sebelum menanggapi komentar anda, saya ingin menyampaikan terlebih dahulu ajaran Magisterium Gereja Katolik tentang pengetahuan yang ada dalam diri Yesus. Yang pertama, dalam kodrat-Nya sebagai Allah, maka Yesus mempunyai pengetahuan yang sama dengan pengetahuan Allah Bapa. Sedangkan dalam kodrat-Nya sebagai manusia, ia mempunyai tiga jenis pengetahuan, yaitu 1) pengetahuan yang diperolehnya dari pengalaman (acquired knowledge), 2) pengetahuan yang ditanamkan dari Allah (infused knowledge) seperti halnya yang ada pada para malaikat, namun tentu, Kristus memilikinya dengan kesempurnaannya; dan 3) pandangan kesempurnaan surgawi (beatific vision) di mana Kristus selalu berada di dalam kesatuan dengan Bapa-Nya. Silakan membaca pengertian tentang… Read more »

Bernardus Aan
Bernardus Aan
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Salam Dama Kristus Ibu Ingrid, Terimakasih atas informasinya. Memang bahwa pengetahuan Yesus tidak perlu di ragukan karena Ia adalah pusat dari segala pengetahuan karena Ia adalah YHWH Yang Menyelamatkan. Memang klo membaca tulisan yang saya kemukakan maka sepertinya Yesus mendapatkan pengetahuanNya melalui proses belajar tetapi yang sebenarnya yang saya soroti bukan hal tersebut. Tetapi yang saya soroti adalah Yesus bisa mengakses Bait Allah dimana tidak sembarangan orang boleh mengajar di Bait Allah. Jadi apabila menurut taurat anak-anak harus diajar taurat seperti pada tahapan yang saya copy paste maka saya yakin Yesus meskipun dia adalah Pemberi Taurat karena Ia adalah Firman… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Bernardus Aan
13 years ago

Shalom Bernardus Aan, Nampaknya kita harus menerima terlebih dahulu di sini bahwa Kitab Suci tidak pernah secara eksplisit mengatakan bahwa Yesus pernah belajar tentang Taurat dari para ahli- ahli Farisi, dan karena itu Ia dipanggil sebagai “Rabi”. Rabi memang sebutan bagi guru Taurat di kalangan orang Farisi, dan para Rabi ini menuntut ketaatan absolut dari para muridnya. Hal ini sendiri ditentang oleh Tuhan Yesus (lih. Mat 23:7-8), sebab Ia tidak menginginkan para murid-Nya memperoleh gelar/ sebutan yang umumnya diberikan kepada guru ahli Taurat. Maka, kita mengetahui bahwa Yesus, meskipun Ia mengetahui hukum Taurat, Ia tidak menggantungkan pengajaran-Nya semata- mata dari… Read more »

Bernardus Aan
Bernardus Aan
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Salam Damai Kristus bu Ingrid, Wah..sungguh menarik pembahasan Yesus berusia 12 s.d. 30 tahun. Memang tidak secara explisit Injil menyebutkan bahwa Yesus belajar dari para Rabi. Dan seperti yang saya tuliskan sebelumnya bahwa tanpa bersekolah di sekolah Rabinic pun saya percaya bahwa Yesus menguasai taurat karena DIA ADALAH PEMBERI TAURAT itu sendiri.Tetapi bukankah Injil sendiri tidak secara explisit juga menjelaskan bahwa Yesus Kristus tidak bersekolah disekolah taurat??? Jika ada pasti kita sudah menemukan ayatnya. Seperti yang saya sebutkan pada tulisan sebelumnya bahwa Yesus bersekolah disekolah Yahudi bukan untuk belajar taurat tetapi karena Ia menunjukkan ketaatan kepada Bapa lewat ketaatan pada… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Bernardus Aan
13 years ago

Shalom Bernardus Aan, Ini adalah jawaban saya yang terakhir untuk anda, mengingat kita sudah berdiskusi lebih dari 2 kali putaran. Harap diketahui bahwa yang kita diskusikan di sini merupakan sesuatu yang tidak secara definitif ditentukan oleh Magisterium. Namun alangkah baiknya jika pandangan yang kita pegang mempunyai dasar dari yang sudah ditetapkan oleh Magisterium dan bukan semata dari Injil- injil Apokrif. Sebab, injil- injil Apokrif itu sendiri tidak dapat dibuktikan keotentikannya, sehingga kita tidak dapat mengandalkan tulisan- tulisan tersebut sebagai dasar kebenaran. Tentang alasan mengapa orang banyak heran tentang pengetahuan dan hikmat kebijaksanaan Kristus ketika pertama kali Ia mengajar di hadapan… Read more »

Budi Darmawan Kusumo
Budi Darmawan Kusumo
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Syalom saudaraku Bernardus Aan, Sebenarnya saya cukup heran, kenapa harus dibicarakan tentang pengetahuan YESUS akan hukum – hukum taurat dan kedekatanNYA dengan orang – orang Farisi. Toh hal itu ya menjadi urusan YESUS sendiri yang menurut saya tidak perlu dibahas. Yesus yang adalah Tuhan diatas SEGALA Tuhan, tentunya dia adalah MAHA TAHU. Jadi ketika Yesus di duniapun, dia sudah mengetahui segala hukum, entah hukum taurat sampai UUD 1945pun dia tahu. jadi bukan urusan kita lagi. Sedangkan Tuhan Yesus mau dekat dengan orang farisi atau teleport ke cina untuk ngomong – ngomong ke raja dari dinasti han, ya itu juga bukan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Budi Darmawan Kusumo
13 years ago

Shalom Budi, Untuk lebih memahami kisah Injil, setiap orang dapat saja mempertanyakan sesuatu demi memperoleh pemahaman yang lebih baik. Mungkin inilah maksud Bernardus Aan dalam mempertanyakan apakah kiranya Tuhan Yesus pernah belajar di sekolah Rabbinikal/ Farisi. Saya telah menanggapi pandangan tersebut dalam jawaban di atas. Namun pandangan anda yang mengatakan “Sedangkan Tuhan Yesus mau dekat dengan orang farisi atau teleport ke cina untuk ngomong – ngomong ke raja dari dinasti han, ya itu juga bukan urusan kita….” juga nampaknya kurang berdasar, walau mungkin anda pikir tidak perlu dipersoalkan. Jika kita membahas suatu topik tertentu, tentu saja kita dapat berandai- andai,… Read more »

Budi Darmawan Kusumo
Budi Darmawan Kusumo
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Syalom Bu Ingrid,

Ooooo maksudnya begitu, hm saya pribadi mohon maaf kalau terkesan ‘seloroh’, karena terkadang saya ‘jengkel’ akan hal – hal seperti ini yang menggunakan ‘berandai – andai’ dimana pada ahkirnya akan dimanfaatkan oleh si iblis untuk mengacaukan pikiran kita. Sehingga ahkirnya muncul pengertian alkitab yang berbeda – beda dan menjurus ke arah perpecahan gereja.

Hm jadi saya harap Bu Ingrid bisa mengerti ‘kejengkelan’ ini. Terima kasih untuk mengingatkan saya akan penghormatan apa yang sudah disampaikan di Injil

Tuhan Yesus memberkati & Bunda Maria selalu menuntun anda pada putraNYA

Bernardus Aan
Bernardus Aan
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Salam Damai Kristus bu Ingrid, Terimakasih atas kesempatan diskusi ini dan saya mengambil kesimpulan dari diskusi yang ada disini bahwa masa 12-30 tahun ini entah itu Yesus dididik oleh kedua orangtuanya ataupun spekulasi dia belajar disekolah Rabinik, sama-sama menunjukkan pengajaran tentang KETAATAN KRISTUS akan BAPANYA. Untuk itu sama seperti Yesus taat pada BAPA SURGAWI maupun kepada kedua orangtuanya (dengan mendengarkan didikan mereka), maka kita juga harus berusaha untuk taat seperti yang diteladankan oleh Kristus. Sementara itu saya dengan tegas menolak spekulasi Yesus pergi ke India karena hal itu bertentangan dengan Injil. Terimakasih bu Ingrid ini sangat berguna bagi saya. TUHAN… Read more »

Fidelis
Fidelis
13 years ago

Berkah Dalem.. Kenapa di Alkitab tidak memuat kisah Yesus diusia 12 tahun sampai 30 tahun? kemanakah Yesus diusia 13 tahun sampai 29 tahun? Apa yang dilakukanNya? Saya pernah baca salah satu buku mengatakan bahwa “petilasan” Yesus/ Isa Almasih ditemukan di daerah Tibet, benarkah Yesus pernah merantau sampai negeri Tibet? Bahkan katanya makam Yesus berada di Tibet? >>>(Lukas2:42) Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. ……………..??????????…………… >>> (Lukas3:23) Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli. [Dari Katolisitas:… Read more »

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
Reply to  Fidelis
13 years ago

Dear Pak Fidelis . Saya juga pernah membaca sebuah buku mengenai kehadiran Yesus di India , Tibet dsb pada masa tahun yang hilang tsb ; kemudian ada sejumlah film dokumenter mungkin dari BBC , atau Discovery yang bercerita mengenai hal tsb . Juga saya pernah membaca suatu ulasan dari tokoh spiritualitas ketimuran yang menceriterakan bahwa dia mengambil kisah kehadiran Yesus di India ini dari beberapa kitab Injil ( non kanonik ) ; saya sendiri tidak pernah memeriksa apakah ini memang seperti yang tertulis pada injil non kanonik tsb (Philipus dsb ?) . Saya pikir sebegitu banyak permasalahan di dunia ini… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Paulus Sutikno Panuwun
13 years ago

Shalom Paulus, Jika kita membaca informasi- informasi yanga di sekitar kita tentang iman kita, tentunya perlu kita telaah, apakah kiranya sesuai dengan ajaran iman kita atau tidak. Sebab menerima tanpa menganalisa, tentu tidak membuat kita “bertambah” dalam pemahaman iman kita. Anda benar, bahwa perihal keberadaan Yesus sebelum pelayanan-Nya memang cukup ramai diperdebatkan orang, namun seharusnya tidak perlu mengguncangkan iman kita. Mengapa? Sebab kita memiliki bukti yang lebih otentik, yaitu ajaran yang tertulis dan Kitab Suci, yang berdasarkan oleh fakta dan bukan legenda; dan juga karena kita memiliki Magisterium Gereja Katolik yang memberi pengajaran kepada kita agar kita lebih mengenal Tuhan… Read more »

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Dear Ingrid . Terima kasih untuk ulasan anda , saya juga sudah membaca jawaban anda untuk Bernard . Saya memang tertarik dengan hal 2 seperti itu , dan pernah juga hingga membeli buku soal Injil Barnabas , injil Yudas . Analisa sederhana saya , soal Injil Barnabas , cenderung membenarkan pandangan para Ahli akan kebohongan pada injil Barnabas , saya lebih memfokuskan kepada apa yang dikatakan pada injil Barnabas , apakah itu sesuai dengan pengertian saya selama ini mengenai Yesus sebagai manusia . Nah ,saya memcoba membaca dari buku yang mengutarakan inil Filipus soal Yesus muda yang hadir di India… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Paulus Sutikno Panuwun
13 years ago

Shalom Paulus, Sebenarnya, sebelum kita dapat menerima suatu tulisan dalam Injil sebagai kebenaran, kita perlu juga melihat apakah Injil itu otentik atau tidak. Nah inilah masalahnya dengan Injil Barnabas dan Injil Filipus, yang keduanya tidak otentik, artinya tidak ditulis oleh Barnabas dan tidak ditulis oleh Filipus, sebab tulisan itu berasal berabad sesudah kematian mereka. Injil Barnabas baru ditulis sekitar abad ke- 16 (Selanjutnya tentang Injil Barnabas, silakan klik di sini.) Sedangkan Injil Filipus konon ditulis pada abad ke-2 sampai 3, dan ditulisnyapun oleh kaum Gnostics yaitu aliran sesat di abad- abad awal, sehingga apa yang dituliskan pasti tidak sesuai dengan… Read more »

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Shalom .Bu Ingrid . Terima kasih dengan penjelasan anda , saya setuju untuk memeriksa ke “otentik” an inil non kanonik terlebih dulu , ada ahli yang membahas hal ini dng cukup meyakinkan (Injil Barnabas ) ; tetapi beberapa yang lain terasa sulit buat kita kaum awam karena hal 2 sbb : 1. Pengetahuan / Kemampuan kita sebagai awam amat terbatas ( dari membaca , melihat film , dsb ) dan bantahan yang ada umumnya tidak cukup meyakinkan , karena tidak dilandasi penjelasan yang mudah dimengerti , melainkan hal sejarah atau menggunakan referensi injil kanonik . 2. Terlebih banyak yang menyerang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Paulus Sutikno Panuwun
13 years ago

Shalom Paulus, Jika saya boleh menyarankan, lebih baik, jika anda tertarik untuk mendalami suatu ajaran tertentu, atau ayat- ayat tertentu dalam Kitab Suci, silakan anda mempelajari apa yang sudah pasti benar, seperti yang diajarkan di dalam Tradisi Suci, yaitu seperti yang diajarkan oleh para Bapa Gereja. Hal ini lebih berguna, daripada mempelajari Injil non- Kanonik yang otentisitasnya tidak jelas, dan cenderung dimanipulasikan oleh pihak- pihak tertentu. Prinsipnya, jika kita mau memahami Kitab Suci, mari kita belajar dari Gereja, yang kepadanya dan olehnya Kitab Suci dituliskan. Jadi jangan kita malah belajar dari orang- orang di luar Gereja yang malah menyerang kebenaran… Read more »

amran
amran
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

saya mau ikut bergabung juga dengan sedikit pendapat, menurut saya memang banyak pendapat mengenai kemana Yesus pergi pada waktu umurnya 12-30 tahun tetapi karena Alkitab tidak menceritakan dengan detail maka kita sebaiknya tidak boleh terlalu jauh menafsir dengan tanpa bukti yang jelas. karena Alkitab sebatas menceritakan bahwa Ia adalah seorang tukang kayu maka sebatas itulah penafsiran kita. karena jika diteliti kembali kita tidak dapat menemukan sebab kenapa Yesus harus meninggalkan palestina

Ioannes
Ioannes
Reply to  Paulus Sutikno Panuwun
12 years ago

Salam, Paulus Sungguh syukur Allah menanamkan rasa ingin tahu kepada Paulus. Semoga dorongan keingintahuan tersebut boleh Ia arahkan untuk mendekat padaNya bersama dengan Gereja dan BundaNya. Otentisitas suatu dokumen kuno, seperti Injil non-Kanonik, hanya merujuk pada keasliannya. Namun, dokumen yang otentik belum tentu melukiskan iman yang otentik. Sebagai ilustrasi, misalnya pada hari ini ada seseorang yang menuliskan biografi tentang Paulus karena ia mengagumi teladan hidup Paulus. Oleh sebab itu, ia mewawancarai Paulus dan orang-orang terdekat Paulus. Di tempat lain, ada orang lain yang juga mengagumi Paulus dan ingin menulis mengenai Paulus. Namun, ia menulis berdasarkan rumor-rumor tidak jelas yang beredar… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
58
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x