Di ayat- ayat manakah Yesus disebut sebagai Allah (God)?

Ada pandangan sementara orang yang meragukan ke-Allahan Yesus, karena mereka menyangka bahwa di Kitab Suci tidak ayat yang menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Nampaknya mereka sampai pada kesimpulan ini karena: 1) mereka membedakan istilah ‘Tuhan’ dengan ‘Allah’; 2) mereka mengabaikan banyaknya ayat lain yang secara implisit namun jelas menyatakan bahwa Yesus adalah Allah, 3) mereka tidak mengartikan Kitab Suci dengan terang Tradisi Suci para Rasul.

Gereja Katolik tidak membedakan istilah antara Tuhan dengan Allah, karena memang keduanya sama maknanya, jika mengacu kepada Sang Ilahi. Bahwa kata ‘Kurios‘ (bahasa Yunani) /’Adonai‘ (bahasa Ibrani)/’Tuhan‘ dapat mengacu juga kepada arti kata ‘tuan’ atau bahkan ‘suami’, sebagaimana pernah diuraikan di sini, silakan klik, itu memang benar, tetapi jika istilah itu ditujukan kepada Sang Ilahi, maka istilah tersebut mengacu kepada Allah yang sama. Itulah sebabnya dalam ayat-ayat Kitab Suci istilah Allah dan Tuhan sering diletakkan berdampingan dan sejajar, untuk menunjukkan kesetaraan makna istilah tersebut.

Beberapa contoh ayat yang menyebutkan Yesus sebagai Tuhan dan Allah, sebagai Mesias, Kristus, Anak Allah, dan dengan demikian, sehakekat dengan Allah adalah:

1. Di hadapan Mahkamah Agama, sebelum para tua-tua Yahudi membawa Yesus untuk dihukum mati, mereka bertanya, “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?” (lih. juga, Mat 26:63, “…katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak?”). Jawab Yesus: “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.” Lalu kata mereka: “Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri.” (Luk 22:70-71).

St. Thomas Aquinas dalam bukunya Catena Aurea menjelaskan ayat ini dalam Injil Matius, dengan mengutip pengajaran St. Ambrosius, “Tuhan Yesus lebih berkehendak untuk membuktikan bahwa diri-Nya adalah Raja [Anak Allah], daripada mengatakan bahwa diri-Nya sendiri adalah Raja [Anak Allah], sehingga mereka [para tua-tua Yahudi] tidak mempunyai alasan untuk menghukum-Nya, ketika mereka mengakui kebenaran yang atasnya mereka menuntut Dia. Maka Yesus berkata, “Kamu sendiri mengatakan bahwa Akulah Anak Allah.”

Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai Allah, dengan berkata, “Aku adalah… (I am)” yang mengacu pada perkataan Allah kepada nabi Musa pada semak yang berapi, “Aku adalah Aku, I am who I am” (lih. Kel 3:14). “Aku adalah Aku” adalah arti dari kata Yahweh. Istilah “Alfa dan Omega” (sebab awal dan tujuan akhir segala sesuatu), yang mengacu kepada Allah sendiri, juga dikatakan oleh Kristus tentang siapa Diri-Nya (Why 1:8, 21:6; 22:13). Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa sebelum Abraham ada, Ia sudah ada terlebih dahulu (Yoh 8:58), dan justru karena jawaban ini, yang secara jelas menyatakan bahwa Ia adalah Allah, maka Yesus dijatuhi hukuman mati atas tuduhan menghujat Allah.

Yesus juga jelas menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” (Yoh 13:13) Tidak ada seorang-pun yang lain, yang pernah berkata demikian.

2. Ketika Rasul Tomas melihat Yesus yang telah bangkit dan menampakkan diri-Nya, ia berkata, “Ya, Tuhanku (Kurios/ Lord) dan Allahku (Theos/ God)” – (Yoh 20:28).

Kitab Mazmur dalam Perjanjian Lama juga menyebut Allah dengan sebutan ‘Elohim’/ God, dan ‘Adonai’/ Lord, “Terjagalah dan bangunlah membela hakku, membela perkaraku, ya Allah [Elohim]-ku dan Tuhan [Adonai]-ku!” (Mzm 35:23).

“Sebab kepada-Mu, ya TUHAN [YHWH/ Yehovah], aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan [Adonai], Allahku [Elohim].” (Mzm 38:15)

“Ya TUHAN [YHWH/ Yehovah], Tuhan [Adonai] kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! …. Ya TUHAN [YHWH/ Yehovah], Tuhan [Adonai] kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! (Mzm 8:2,10).

Fakta bahwa Tuhan Yesus yang bangkit tidak mengatakan apapun yang menyanggah ucapan Tomas,  menyatakan bahwa Ia membenarkan perkataan Tomas, dan bahkan meneguhkan kepercayaan Tomas  dengan berkata, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20:29). ‘Percaya’, yang dimaksud di sini adalah percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah (Yoh 20:28), dan karena itu Ia dapat bangkit dari kematian, di mana kebangkitan-Nya merupakan kemenangan-Nya atas dosa dan maut.

3. Rasul Petrus mewakili para Rasul pada hari Pentakosta, mengajarkan bahwa Yesus adalah Kristus, dan sebutan Kristus mengacu kepada Mesias (lih. Yoh 1:41; 4:25), Anak Allah yang hidup (Mat 16:16).

“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” (Kis 2:36)

“Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu …” (2Kor 1:19)

Rasul Petrus juga menyebut Yesus sebagai sumber keselamatan kekal, dan dengan demikian menyatakan bahwa Yesus adalah Allah, sebab hanya Allah-lah yang dapat memberikan keselamatan kekal kepada manusia (lih. Kis 4:12, 10:42-43)

4. Rasul Paulus juga mengajarkan bahwa Kristus adalah Allah:

“Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia [Yesus Sang Mesias] adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!” (Rom 9:5)

“Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus….” (Tit 2:12-13)

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp 2:5-11)

Sedangkan, di banyak ayat yang lain Rasul Paulus menyatakan bahwa Yesus adalah Allah, yang walaupun berbeda Pribadi dengan Allah Bapa, namun satu dan setara dengan Dia:

Yesus Kristus disebut sebagai Pencipta, maka Yesus adalah Allah, sebab hanya Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu: “Ia [Kristus] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, … karena di dalam Dia [Kristus]-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, segala sesuatu diciptakan oleh Dia [Kristus] dan untuk Dia [Kristus]. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia [Kristus].” (Kol 1:15-17)

“Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia [Kristus]” (Kol 1:19).

“namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” (1Kor 8:6)

“Ia [Kristus] adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan….” (Ibr 1:3). Hanya Allah sajalah yang menopang segala ciptaan-Nya dengan firman-Nya.

5. Rasul Yohanes juga mengajarkan bahwa Yesus, Sang Firman, adalah Allah:

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia [Sang Firman/ Kristus] dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia [Sang Firman/ Kristus] ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia…. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yoh 1:1-4, 14)

“Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup– itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. (1Yoh 1:1-4)

Di samping ayat-ayat ini terdapat begitu banyak ayat yang lain dalam Kitab Suci yang menyatakan ke-Allahan Yesus, sebagaimana pernah ditulis di artikel ini, Kristus yang kita imani = Yesus menurut sejarah, silakan klik, dan Aku Percaya akan Yesus Kristus, Putera Allah yang Tunggal silakan klik. Sedangkan secara garis besar, Mengapa Orang Kristen percaya bahwa Yesus itu Tuhan, klik di sini.

4.8 17 votes
Article Rating
27/04/2020
58 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Nelson Lawrence
10 years ago

Shalom pak stef dan bu ingrid…
Syukur dan puji Tuhan sa ketemukan ayat Alkitab yg mengatakan Yesus menyebut DiriNya Tuhan….Yoh 13:13 “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan dan katamu itu tepat sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” John 13:13 “ye call Me Master and Lord and ye say well for so I am”

[Dari Katolisitas: Ya, seperti telah disebut dalam point 1 di atas, Yoh 13:13 itu adalah salah satu ayat yang menyatakan Yesus adalah Tuhan.]

Amanda NIsa
10 years ago

Shalom..

Ada satu pertanyaan yang membingungkan saya,
singkat saja, saya ingin bertanya tentang arti dan makna dari kitab wahyu 22:9
banyak non kristen yang menggunakan ayat itu utk menjatuhkan iman saya.. karena disitu disebutkan
‘ Tetapi, ia berkata kepadaku: “Janganlah berbuat demikian! Aku adl hamba, sama seperti engkau dan saudara saudara mu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. sembahlah Allah’

mohon penjelasannya.. terimakasih
Shalom

Ingrid Listiati
Reply to  Amanda NIsa
10 years ago

Shalom Amanda, Perikop kitab Wahyu bab 22:1-21 membicarakan tentang penglihatan St. Yohanes Rasul untuk melihat kota Yerusalem yang baru, yaitu Sang Mempelai Anak Domba Allah, yang sudah dibicarakan di perikop sebelumnya yaitu Why 21. Kota itu mempunyai 12 gerbang yang padanya terukir nama ke-12 suku Israel; dengan batu pondasi nya dari ke-12 Rasul (Why 21:12). Di kota itu mengalir sungai kehidupan yang mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tengah kota itu ada pohon-pohon kehidupan, dan kota itu diterangi oleh Allah sendiri. Semua penglihatan ini ditunjukkan kepada Rasul Yohanes oleh malaikat Allah (lih. Why 22:6,8), dan malaikat itulah… Read more »

yon
yon
10 years ago

Salam Bapak / Ibu yg mulia Mohon maaf saya ada pertanyaan, Jika menurut pendapat anda, sebagaimana tercatat dalam injil bahwa Yesus telah ada sebelum Abraham ada (Yoh 8:58), bahkan jauh sebelum itu sudah ada (Yoh 1:1), berarti Yesus ikut terlibat aktif dalam penghancuran bangsa-bangsa yg tidak setia kepada Tuhan di masa2 lalu sebagaimana dapat kita saksikan kisah2nya didalam Alkitab. Ini sangat kontradiktif dengan iman yang diyakini umat Kristen bahwa Yesus adalah juru selamat yang penuh kasih. mengapa hal ini bisa terjadi ? mengapa Tuhan merubah pendekatanNya dalam menyikapi perilaku ciptaanNya yg tidak setia, dari pendekatan Kekuasaan ke pendekatan Kasih melalui… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  yon
10 years ago

Shalom Yon, Ya, Injil mengajarkan bahwa Tuhan Yesus adalah Sang Firman Allah yang sudah ada sejak awal mula; Ia bersama-sama dengan Allah dan bahwa Firman itu adalah Allah (Yoh 1:1). Artinya memang Tuhan Yesus sudah ada sebelum Abraham ada (Yoh 8:58). Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, Allah memang mewahyukan Diri-Nya secara bertahap kepada manusia. Sejak awal mula penciptaan dunia, Allah telah menampakkan diri-Nya kepada manusia pertama (Adam dan Hawa); tetapi kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, telah memisahkan manusia dari Allah. Namun demikian, Allah terus mengusahakan agar manusia dapat kembali kepada-Nya. Ia mengadakan perjanjian dengan manusia, mulai dari Adam dan Hawa,… Read more »

yon
yon
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

Terima kasih Ibu Ingrid Listiani atas tanggapan anda, salam kenal, semoga Tuhan memberkati ibu. Saya bisa setuju uraian ibu tentang konsistensi kasih dan keadilan Tuhan dalam masa PL atau masa PB. Sesuai dengan penjelasan ibu diatas, maka tidak akan salah jika ada sebagian orang yang akan mengatakan (maaf) Yesus bukan sekedar juru selamat, tapi sekaligus juga juru penghancur dan juru penyiksa manusia, meskipun mereka yg dihancurkan dan disiksa memang hanya manusia2 yg berdosa. Saya membayangkan, jika Tuhan dipercaya mempunyai cara untuk mendidik manusia dengan istilah divine pedagogy ini. Bila dengan cara kedua (Mengirim anakNya) masih tidak mempan untuk membuat manusia… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  yon
10 years ago

Shalom Yon, 1. Bagaimana menyikapi kehancuran manusia dalam PL? Jika kita dapat melihat bahwa segala penderitaan dan kematian yang harus ditanggung oleh umat manusia, adalah akibat dari dosa asal, maka kita tidak akan dengan mudah menyalahkan Tuhan. Sebab, sebagai akibat dari dosa asal, semua orang pada akhirnya akan menemui ajalnya, setelah menerima anugerah kehidupan di dunia ini. Bahwa setiap dari kita diberi anugerah kehidupan, itu adalah karena kemurahan Tuhan, yang mengalir dari kebaikan-Nya. Maka hidup yang ada pada kita ini adalah pemberian Tuhan, dan bukan milik kita sendiri. Tuhan-lah yang berhak mengambilnya, dan dalam kebijaksanaan-Nya mengizinkan dengan cara apakah masing-masing… Read more »

yon
yon
10 years ago

Salam Perkenalkan nama saya Yon Mohon maaf ada beberapa yg perlu saya tanyakan dari banyak artikel2 anda yg telah saya baca. 1) Mengapa disebagian besar artikel anda, dalam memutuskan masalah2 mendasar dalam keimanan Kristen, lebih banyak digunakan opini atau pendapat2 pribadi dari bapa2 gereja terdahulu maupun pendapat2 pribadi anda sendiri, dimana Allah Bapa ataupun Yesus sendiri tidak mengeluarkan keterangan nyata atas persoalan tsb seperti tercatat dalam alkitab ? Yang membuat saya terkesan adalah : benarkah kemampuan berfikir para bapa gereja terdahulu ataupun anda sendiri telah mampu menembus kedalaman pikiran Yesus atau Tuhan Allah, sehingga pendapat2 mereka sama benarnya dengan hakikat… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  yon
10 years ago

Shalom Yon, Terima kasih atas beberapa pertanyaan yang telah Anda berikan. Berikut ini adalah jawaban singkat yang dapat saya berikan: 1. Sumber kebenaran: Untuk dapat mengerti dasar yang kami gunakan dalam penjelasan kami, maka diperlukan pengertian akan 3 dasar kebenaran di dalam Gereja Katolik, yang terdiri dari: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Lihat artikel ini- silakan klik. Kami berusaha untuk meminimalisir pendapat pribadi kami sendiri, kecuali kalau memang tentang diskusi tersebut tidak disebutkan dalam dokumen Gereja. Dengan cara seperti ini, harapan kami adalah situs ini dapat menyajikan kerangka berfikir yang sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik.… Read more »

yon
yon
Reply to  Stefanus Tay
10 years ago

Salam kenal Bapak Stefanus Tay, Terima kasih atas tanggapan anda, semoga Tuhan memberkati anda. Perkenankan saya menanggapi pendapat anda point demi point, Point pertama. Suatu kenyataan tidak dapat dibantah kebenarannya, bahwa Tuhan diluar akal pemikiran manusia. Akal manusia terbatas dalam mengenal Tuhan, bukan berarti tidak bisa digunakan untuk mengenal Tuhan dengan benar. Bila akal tidak bisa digunakan mengenali Tuhan, gunakan cara sebaliknya, kenali yang bukan Tuhan dengan akal kita. Karena yg bukan Tuhan seluruhnya berada didalam pemikiran manusia. Bukan begitu pak ? Saya setuju dengan pendapat bapak, bahwa untuk memahami Tuhan dengan aman harus dengan apa yg Dia sampaikan sendiri… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  yon
10 years ago

Shalom Yon, Mungkin yang Anda perlu lihat kembali adalah bahwa Anda menempatkan Kitab Suci lebih tinggi daripada Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Bagi Gereja Katolik, kedudukan tiga pilar ini saling terkait dan tidak ditempatkan bahwa yang satu lebih tinggi dari yang lain. Sebagai contoh dalam kasus yang Anda kemukakan, yaitu tentang hari dan saatnya bahwa tidak ada seorangpun yang tahu termasuk Anak (lih. Mat 24:36), maka Tradisi Suci dan Magisterium Gereja membantu umat Allah untuk dapat mengartikan hal ini dengan benar. Menjadi satu prinsip bahwa mengartikan Kitab Suci tidak dapat melihatnya hanya sepotong ayat, namun melihat konteks keseluruhan dari Kitab… Read more »

Yohanes Salim
Yohanes Salim
10 years ago

Munculnya nama bangsa Isreal ialah ketika Yesus mengakui kehebatan Yakub dalam perkelahian semalam suntuk hingga matahari terbit.

Dan Yakub pun mendapat 3 keuntungan :
1. Meraih kemenangan
2. Diberkati Yesus
3. Melihat wajah Tuhan

Terus terang saya masih bingung mengapa Yesus berkelahi dengan nabi-Nya?
Lalu kalah dalam pertarungan itu, apakah Tuhan Yesus sedang berpura-pura?
Mohon pencerahannya. GBU.

[Dari Katolisitas: Pergulatan itu bukan antara Yakub dengan Yesus. Kitab Kejadian 32:24-28 tidak menyebut apapun tentang Yesus. Pembahasan tentang hal ini, silakan klik di sini.]

Andreas Patty
Andreas Patty
10 years ago

dua kodrat yang tak terpisahkan,..(?)
lalu pada saat disalib, apakah kedua kodrat itu sama-sama ikut tersalib?
bagaimana dengan teriakan yesus “eli, eli, lama sabakhtani”
dan bagaimana pula konsep penebusan dosa yang mustahil dilakukan oleh manusia, kaitannya dengan penyaliban yesus (kodrat manusia + kodrat ketuhanan)

mohon pencerahannya
thanks before

Ioannes
Reply to  Andreas Patty
10 years ago

Salam, Andreas Patty Anda benar bahwa selama hidup di dunia, Kristus memiliki dua kodrat yang tidak terpisahkan, termasuk ketika disalib. Demikianlah yang diimani oleh Gereja Katolik : “Segala sesuatu yang ada pada kodrat manusiawi Kristus harus dikenakan kepada Pribadi Ilahinya sebagai pembawaNya yang sebenarnya, bukan hanya karena mukizat-mukjizat, melainkan juga penderitaan dan malahan juga kematian, karena ‘Tuhan Yesus Kristus yang disalibkan dalam daging adalah sungguh Allah dan Tuhan kemuliaan dan satu dari Tritunggal Mahakudus'” (KGK 468). St. Paulus juga menunjukkan bahwa Kristus tidak dikenal oleh dunia, sebab jika mereka mengenalNya, mereka tidak akan menyalibkan Tuhan yang mulia (1 Kor 2:8).… Read more »

Andreas P
Andreas P
Reply to  Ioannes
10 years ago

Terima kasih atas jawaban anda Banyak yang sebenarnya ingin saya tanyakan, namun pertanyaan, saya batasi khusus untuk penebusan dosa. 1. Sebenarnya Adam berdosa kepada siapa? kepada Allah, Allah yang mana? Bapa?, Putra?, atau Roh Kudus? atau kepada ketiganya? 2. Kalau Adam berdosa kepada salah satu dari Pribadi Allah, katakanlah kepada Bapa, LAYAKKAH Sang Bapa mengorbankan Putra-Nya untuk menebus dosanya (Adam dan keturunannya)? Saya tidak tanya mengapa, tapi layakkah?…. Misalnya, anda mempunyai anak sematawayang, kemudian saya berbuat salah kepada keluarga anda, sebagai sang bapak, LAYAKKAH anda merencanakan pembunuhan anak anda sendiri untuk menebus kesalahan saya atas keluarga anda, hanya karena alasan… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Andreas P
10 years ago

Shalom Andreas, Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan: 1. Adam berdosa terhadap Allah yang adalah Tritunggal Maha Kudus. Kita harus mengingat bahwa tidak ada satu waktupun satu Pribadi dari Trinitas terpisah dari Pribadi lainnya. 2 dan 3. Allah Bapa merelakan Putera-Nya untuk menebus dosa umat manusia karena memang manusia tidak mempunyai kekuatan untuk melepaskan diri dari belenggu dosa. Bahwa Allah merelakan Putera-Nya untuk menebus dosa dunia dengan penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga sebenarnya menunjukkan hakekat Allah yang penuh belas kasih. Di satu sisi, Allah juga maha adil. Misteri inkarnasi menjawab dan mengungkapkan hakekat Allah yang maha… Read more »

Mark Randall Wolford
Mark Randall Wolford
11 years ago

Kalo Yesus Allah, Allah mana yg mengutus dia? tidakkah Yesus adalah utusan Allah seperti pengakuannya dalam Yoh 6:29, jawaban dari Yoh 6:28.

[dari katolisitas: Silakan melihat jawabannya di link ini: silakan klik.]

Aguz
Aguz
11 years ago

Dia yang membuat hukum,ketika hukum NYA di langgar adam dan hawa, maka semua manusia berdosa,kemudian dia turun ke dunia untuk menebus dosa dari aturan yang DIA buat sendiri…ini skenario yang sangat lucu menurut saya….

[dari katolisitas: Menurut kami ini adalah skenario yang sungguh luar biasa dan bijaksana. Dia mampu mendatangkan kebaikan dari keburukan yang bukan disebabkan oleh-Nya. Silakan membaca artikel ini – silakan klik]

wewenang
wewenang
11 years ago

Berikut adalah bukti yang diminta oleh Saudara/i non Kristen … KITAB PERJANJIAN LAMA : Ke-Allahan-Nya dapat dibuktikan dengan kedatangan-Nya yang dinubuatkan oleh para nabi dari generasi ke generasi; # Kelahiran-Nya (lih. Yes 7:14, 9:6-8, 11:1-2, Mik 5:2), # Kehidupan-Nya yang membuat banyak mukjizat (Yes 29:18, 35:5-6, 61:1; bdk. Mat 11:5; Luk 4:18; Mat 15:30), # Penderitaan dan kematian-Nya (Yes 42, 49:6-9, 50:6, 53:3-7). – Yesus menyatakan ke-Allahan-Nya juga dengan mengajar dan memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri– bukan dengan mengatakan “Beginilah firman Tuhan…. ” (Kel 4:22; 5:1; Yos 24:2; Hak 6:8; 1Sam 10:18, dst) seperti yg dikatakan oleh para nabi, namun… Read more »

Muallaf
Muallaf
11 years ago

Bila memang Injil adalah Kitab yang di diwahyukan oleh Tuhan,Pasti yang tidak akan kontradiktif/berbenturan satu dengan yang lainnya.Semakin di kaji semakin Sy Bingung.Apakah Yesus adalah Tuhan..??? Sepertinya Injil di buat oleh pemeikiran manusia yang tak bertanggung jawab.. Bila Memang Yesus adalah Tuhan mengapa..??????????????? INJIL BAHWA YESUS BUKAN TUHAN Matius 10 : 34-36 “Engkau harus menyembah Tuhan, ALLAH-mu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti” Ulangan 4 : 35 “Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui bahwa Tuhanlah ALLAH tidak ada yag lain kecuali Dia” Markus 12 : 29 Jawab Yesus :”Hukum yang terutama ialah Dengarlah hai orang-orang Israel, Tuhan ALLAH kita, Tuhan… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Muallaf
11 years ago

Shalom Muallaf, Sebenarnya, kalau kita membaca Kitab Suci, tidak ada yang dibingungkan dengan kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia. Menjadi bingung kalau kita bersikeras bahwa Yesus sungguh Allah saja atau Yesus sungguh manusia saja. Tidak ada yang menyangkal bahwa Kitab Suci membuktikan bahwa Yesus adalah manusia, sehingga Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus adalah sungguh manusia. Namun, Kitab Suci yang sama juga membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, sehingga Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa Kristus mempunyai kodrat Allah. Ke-Allahan-Nya dapat dibuktikan dengan kedatangan-Nya yang dinubuatkan oleh para nabi dari generasi ke generasi: Kelahiran-Nya (lih. Mik 5:2), kehidupan-Nya yang membuat banyak… Read more »

Jbro
Jbro
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Dengan Hormat Saya masih bingung dengan bagaimana dua hal yang mustahil bersatu secara substansi bisa wujud. maksud saya, Tuhan adalah entitas yang serba maha dan tidak memiliki kelemahan serta merupakan sang pencipta, sedangkan manusia adalah jelas merupakan ciptaan yang mempunyai banyak keterbatasan dan kelemahan (meski di konsili nicea dikatakan bahwa Yesus bukan diciptakan tapi dilahirkan, yang mana menurut saya juga aneh kerena secara prinsip semua yang dilahirkan otomatis juga merupakan ciptaan, karena hanya ciptaan/makhluk yang melahirkan dan dilahirkan). dua hal tersebut kontradiktif dan saling menafikan. Jika tidak punya kelemahan maka tidak mungkin sekaligus juga lemah. Jika Maha tahu maka tidak… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Jbro
11 years ago

Shalom Jbro, Prinsip pertama adalah kita melihat bahwa keberadaan Pribadi ke-2 dari Trinitas, yaitu Yesus bukanlah dimulai pada saat Dia mengambil kodrat manusia dalam peristiwa Inkarnasi. Karena sebelum Abraham, Dia telah ada (lih. Yoh 8:58) dan pada mulanya, Dia adalah Firman yang bersama-sama dengan Allah dan Dia adalah Allah (lih. Yoh 1:1). Jadi, Kristus adalah kekal, karena Allah adalah kekal. Keberadaan-Nya yang kekal dan tak terbatas baru menjadi terbatas ketika Dia sendiri mengambil kodrat manusia, yang dilakukan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Silakan melihat artikel ini – silakan klik. Inkarnasi bukanlah Allah berhenti menjadi Allah, namun Allah mengambil kodrat manusia dengan tetap… Read more »

Jbro
Jbro
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Dear, Mr. Stefanus Tay mohon maaf sebelumnya, tetapi saya belum bisa secara jelas menemukan jawaban pertanyaan saya sebelumnya. pada jawaban di atas, anda mengatakan bahwa ” Keberadaan-Nya yang kekal dan tak terbatas baru menjadi terbatas ketika Dia sendiri mengambil kodrat manusia, yang dilakukan-Nya untuk menyelamatkan manusia”. bagaimana mungkin sesuatu yang tak terbatas bisa menjadi terbatas? bukankah ini paradoks? jika Kristus “sempat mengalami keterbatasan” konsekuensi logisnya adalah Ia berarti bukan “Tak terbatas” karena sesuatu yang tak terbatas, tidak akan mengenal keterbatasan. selanjutnya, pernyataan anda “Kalau kita mempercayai bahwa Allah adalah maha dalam segalanya, maka bagaimana mungkin kita berfikir bahwa Allah tidak… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Jbro
11 years ago

Shalom Jbro, Sebenarnya tidak ada pertentangan antara “yang tidak terbatas” menjadi “terbatas”, selama kedua hal tersebut tidak “menjadi” dan “tidak menjadi” dengan cara dan dalam waktu yang sama. Dengan kata lain, ketidakterbatasan Kristus adalah karena memang Dia adalah Allah yang tak terbatas. Di satu sisi, dengan mengambil kodrat sebagai manusia yang terbatas, maka Dia menjadi terbatas. Dengan kata lain, ketidakterbatasan Kristus adalah karena kodrat Allah-Nya, dan keterbatasan Kristus adalah karena kodrat manusia-Nya. Hal ini mungkin dapat digambarkan dalam diri manusia, yang mempunyai tubuh yang fana dan terbatas, namun mempunyai jiwa yang kekal dan dapat dikatakan tak terikat waktu dan tempat.… Read more »

Jbro
Jbro
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Dear Mr. Stefanus Tay terima kasih atas penjelasannya. jika anda mencermati argumen anda sendiri tentunya anda sudah mengerti mengapa saya menyatakan bahwa yang “tidak terbatas” tidak mungkin “terbatas”. karena jika itu terjadi hal itu akan bertentangan dengan prinsip non-kontradiksi. jadi pada dasarnya, pendapat bahwa Tuhan bisa “menjadi” atau “berbagi wujud” dengan makhluk juga bertentangan dengan prinsip non-kontradiksi. pertanyaan saya tentang apakah Tuhan bisa menciptakan sesuatu yang tidak bisa diangkatnya bukan bermaksud menjebak karena saya sudah menjelaskan pada anda bahwa tidak ada jawaban untuk pertanyaan itu karena pertanyaan itu sendiri tidak valid. saya hanya ingin menganalogikan pertanyaan tersebut dengan doktrin bahwa… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Jbro
11 years ago

Shalom Jbro, Sebenarnya kalau Anda mencermati argumentasi yang saya berikan, maka perbandingannya adalah bukan dari “tak terbatas” menjadi “terbatas”, namun seharusnya dari “tak terbatas” menjadi “tak terbatas dan sekaligus terbatas”. Dengan demikian, yang tak terbatas bukanlah kehilangan ketakterbatasannya, namun masih mempertahankan ketakterbatasannya sekaligus mengambil kodrat yang terbatas. Menjadi “tak terbatas” dan “terbatas” akan menjadi kontradiksi kalau pada saat yang sama dan dengan cara yang sama. Kalau kita melihat Kristus, maka kita melihat bahwa Allah yang tak terbatas menjadi daging tanpa kehilangan ke-Allahan-Nya. Dia tak terbatas dalam segala hal, termasuk kekuatan-Nya, pengetahuan-Nya, dll. Itulah kodrat-Nya sebagai Allah. Namun, karena Dia mengambil… Read more »

Jbro
Jbro
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Dear Mr. Stef sekali lagi, saya sangat berterima kasih anda masih mau dan sabar dalam melayani pertanyaan2 saya. saya tidak akan menambah pertanyaan baru, namun hanya akan mengomentari pernyataan anda. anda menyatakan perubahan yang terjadi adalah dari “tak terbatas” menjadi “tak terbatas dan sekaligus terbatas”. dari pernyataan anda saya dapat simpulkan bahwa Yesus ketika di dunia berada dalam kondisi “tak terbatas sekaligus terbatas” dalam waktu yang sama. hal ini jelas melanggar prinsip non-kontradiksi sesuai pernyataan anda bahwa “Menjadi “tak terbatas” dan “terbatas” akan menjadi kontradiksi kalau pada saat yang sama” itulah yang saya dan logika saya pahami, mohon koreksi jika… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Jbro
11 years ago

Salam Jbro, Pertama, saya minta maaf, karena keterbatasan waktu, ini adalah tanggapan saya yang terakhir. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan. Dalam Kristus, dari ‘tak terbatas’ menjadi ‘tak terbatas sekaligus terbatas’ tidak melanggar prinsip non-contradiction, karena walaupun dalam waktu yang sama, namun tidak dilakukan dengan cara yang sama. Ingat, bahwa prinsip non-contradiction adalah sesuatu tidak dapat menjadi dan tidak menjadi pada waktu yang sama dan dengan cara yang sama. Cara yang sama inilah yang tidak memenuhi pertentangan ini. Sebagai contoh, saya dapat menimbang 1 kg buah apel dan terdiri dari 5 buah apel. Namun, kalau saya masukkan apel-apel… Read more »

Donny
Donny
Reply to  Jbro
11 years ago

Maaf, menurut saya Allah yang tak terbatas mau merendahkan diri menjadi yang terbatas(manusia) itu bukan suatu hal yang aneh. Memang Allah tak terbatas, tapi dalam diri Yesus, Allah tidak menggunakan ke “tak terbatas”an-Nya. Allah bekerja/melakukan/merasakan semua hal yang ada dengan hidup menjadi manusia yang “terbatas”. Ini merupakan tindakan kasih yang luar biasa, dimana Allah mau merasakan apa yang dialami oleh umatNya(kita manusia). Kasih memang kadang terlihat kurang logis. Yesus yang adalah Allah, mau mati di kayu salib (yang penuh kutuk dan derita), sementara Dia sendiri sebenarnya tidak berdosa. Memang terlihat aneh, tapi itulah kasih, dan hanya dengan belajar kasihlah kita… Read more »

sy Orang Bodoh, tp gak Geblek
sy Orang Bodoh, tp gak Geblek
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Wakakakakakakak…

Sungguh Anda Memaksakan Sesuatu yg Sudah Jelas terang benderang Kekurangannya, dan di Definisikan Sesuai kemauan Pribadi anda yang telah Terdoktrin Gereja Katholik…

Mohon maaf,
Ini agak lucu menurut saya..

[dari katolisitas: Menjadi hak Anda untuk menganggap sebuah jawaban yang serius adalah lucu. Dan tentu saja kami tidak perlu menanggapi tanggapan Anda yang tidak memberikan argumentasi apapun]

pardohar
pardohar
11 years ago

syalom, komentar saya apapun sebutanNya, Tuhan itu berfungsi sebagai penghapus aib/kenajisan manusia. mungkin yang tadinya tidak dapat berbuat baik menjadi bisa karena Tuhan, bukan karena kehebatan orang tersebut. kalau di pikir pikir, kalaupun daun jatuh tokh atas se ijin Tuhan juga Khan. semoga ada hubungannya.

Salam Pardohar

[Dari Katolisitas: Tuhan itu Sang Pencipta, yang menyelamatkan dan menguduskan kita. Inilah yang kita ketahui dalam pewahyuan Allah Tritunggal, Bapa, Putera dan Roh Kudus. Kristus adalah Putera Allah yang menyelamatkan, yang melakukan karya keselamatan itu dalam kesatuan-Nya dengan Allah Bapa dan Roh Kudus.]

Kaum Kristen
Kaum Kristen
11 years ago

Perbincangan yang sia-sia !

Hanya dengan keimanan yang pintar kita bisa memahami bahwa YESUS adalah Tuhan.

Percuma jika kita berdebat dengan menghasilkan kesia-siaan.
Kita sebagai umat Nasrani atau anak-anak Kristus tetaplah melangkah dalam firmanNya,dan percayakanlah segalanya kepada Guru dan Tuhan(Yohanes 13:13 = Akukah Guru dan T uhan) kita yang selalu mengajarkan kebaikan dan Kasih.

Haleluya Yesus…

[dari katolisitas: Terima kasih atas komentarnya. Bagi Anda mungkin pembicaraan ini terlihat sia-sia, namun bagi sebagian orang mungkin diskusi ini dapat membawa seseorang lebih dekat kepada Kristus. Kita juga jangan melupakan bahwa iman timbul dari pendengaran (lih. Rm 10:17)]

ferdyan
ferdyan
11 years ago

9 PERTANYAAN, KRISTEN Tak BISA MENJAWAB ?
1. Mana pengakuan Yesus di dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen ?

Semua pengikut Yesus pasti mengakui bahwa mereka beragama Kristen. Tetapi apakah ada di antara mereka bisa memberikan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang tertulis di dalam Alkitab bahwa Yesus beragama Kristen?
…..

[dari katolisitas: Silakan melihat jawaban ini – silakan klik]

Ray
Ray
Reply to  ferdyan
10 years ago

Tuhan Yesus…tdk mngajarkan Agama…

[Dari Katolisitas: Tuhan Yesus adalah Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia, dan Ia mendirikan Gereja-Nya agar manusia dapat mengenal dan mengasihi Allah. Itulah yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yang dikenal dengan ajaran agama Katolik.]

ferdyan
ferdyan
11 years ago

Saya yakin kalian tidak akan meyakini ini, Karena Kebenaran Ini tidak pernah kalian Ketahui…  “Tentang Barnabas, Pesannya Adalah Jika Dia Datang Kepadamu Sambutlah Dia” (Surat Paulus kepada penduduk Kolose Bab IV Ayat 10) (Halaman 1)  “Kemudian mereka mengkhitankannya dan memberi nama Yesus sebagaimana pesan malaikat sebelum janinnya dikandung dalam rahim Maria” (hlm 8)  Kemudian malaikat Gabriel menunjukkan seekor domba kepadanya untuk dikorbankan sambil memuji dan mensucikan Tuhan Yang Maha Mulia selamanya.” (hlm 18)  Yesus menjawab: ”Phillip, Dia adalah Esa tidak ada yang menyamainya,… Dia Tidak Punya Anak…”. (Hlm 24)  Yesus menjawab: “Aku tidak diutus kecuali… Read more »

petrus
petrus
Reply to  ferdyan
11 years ago

Katolisitas,

Tolong komentar2 anarkis seperti ini jangan ditampilkan lagi. Bosan membacanya…bikin pusing…untung migren saya tidak kambuh..

[Dari Katolisitas: Sesungguhnya kami sudah memfilter pesan-pesan yang masuk, termasuk yang terlalu kasar dan anarkis yang sama sekali tidak mencerminkan ajaran agama. Namun ada beberapa komentar yang walaupun tidak sesuai dengan ajaran iman kita, kami tayangkan, agar para pembaca dapat mengetahui bahwa memang terdapat banyak pandangan di luar iman kita yang sedemikian bertentangan atau tidak sesuai dengan iman kita, sehingga diperlukan sikap bijaksana untuk menyikapinya.]

A.R.Hadi
A.R.Hadi
Reply to  ferdyan
11 years ago

Sebenarnya jawaban anda yang berupa pertanyaan atas comment diatas dapat dibalik,darimana anda tau bahwa Injil sendiri adalah otentik,mengingat penulisnya tidak jelas asal usulnya, contohnya Yohanes{ Mari kita buka hati dan pikiran untuk mencermati informasi ini. nilai kebenaran apa serta kesompulan yg anda ambil adalah hak dan tanggung jawab kita masing2. Informasi ini bukan ut menjust sesuatu tp menjadi pertanyaan sepanjsng masa oleh para Ilmuwan ttg penulis Injil. Kali ini cb kita perhatikan pernyataan LAI dan teolog Kristen ttg Injil Yohanes YOHANES “Memang ada banyak kejadian yg diceritakan dalam Injil Yohanes berdasarkan pada sejarah, termasuk penyaliban itu sendiri. Tetapi itu semua… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  A.R.Hadi
11 years ago

Shalom A.R. Hadi, Pertama-tama, boleh saja kita membaca informasi sehubungan dengan Kitab Suci, tetapi pada akhirnya, diperlukan kebijaksanaan untuk menyikapinya. Bagi umat Katolik, sesungguhnya panduannya cukup jelas, yaitu, apakah informasi itu sesuai dengan ajaran Magisterium Gereja Katolik. Jika ya, maka informasi itu layak diterima ataupun dijadikan patokan, sedangkan jika tidak, maka informasi tersebut dapatlah hanya untuk diketahui saja. Nah, hal otentisitas Injil Yohanes, tidak pernah diragukan oleh Gereja Katolik. Tentang hal ini sudah pernah dibahas di artikel ini, silakan klik. Bukti yang meneguhkan otentisitas Injil Yohanes (yaitu bahwa Rasul Yohaneslah yang menulis Injil Yohanes), itu berasal dari tulisan para Bapa… Read more »

ferdyan
ferdyan
11 years ago

Ayolah teman… Nubuwat itu harus selaras dengan LOGIKA, jika yesus itu Anak Tuhan, siapa yg berperan sebagai Istri Tuhan ??!!! Jika tuhan Yang Maha Esa itu Berkehendak, jangankan Seorang Wanita Bisa mengandung tanpa benih Dari seseorang Lelaki, Matahari pun bisa terbit dari barat, Hujan Berbalik Kelangit.. Kalian perhatikan Dibawah Ini : Peter menjawab:“Engkau adalah Kristus, putera Tuhan.” Yesus marah dengar ini, & menegur Peter dgn keras sambil mengucap: “Pergilah & berlalulah dari hadapanku krn engkau adlh setan & berupaya membuatku terjerumus ke dlm dosa!.” (hlm126)  Yesus menjawab: “sungguh aku diutus kepada bangsa Israel sebagai seorang nabi yang membawa misi… Read more »

ferdyan
ferdyan
Reply to  ferdyan
11 years ago

Injil Asli bukan menggunakan Bahasa Ibrani, semua Injil dituliskan berdasarkan bahasa di Mana Injil tersebut di Tuliskan padahal jika kita tilik lebih dalam Bahwa Bahasa yg digunakan dahulu adalah Aramiya.. Artikel dibawah ini lah Mula2 Penyesatan mendalam.. Bukan kah Nubuwat dalam perjanjian lama telah menjelaskan bahwa Mesiah adalah Manusia seperti Musa, dilahirkan dari seorang ibu yg mempunyai Suami, bisa diterima Kaumnya, sedangkan Isa Terlahir Karena mukjizat اَللّهُ (” bagaimana bisa aku Melahirkan sedangkan aku tak Bersuami” Jibril menjawab Jika Dia (اَللّهُ) berkehendak selalu akan ada kebaikan” Dia tidak diterima Kaumnya, terlahir dari Betlehem Bukan dari Dataran atau Perbukitan FARAN, perbukitan… Read more »

Kris
Kris
Reply to  ferdyan
11 years ago

Boleh tahu mas Ferdyan, ?? Yang Anda maksud injil yang ASLI itu yang mana? boleh dipaparkan disini? Kalau tidak bisa menunjukkan, bolehkah saya simpulkan bahwa mas Ferdyan ini bicara tanpa fakta?

ferdyan
ferdyan
11 years ago

Kalian ini aneh, Yesus itu Menuntut kalian percaya akan Firman اَللّهُ yg disampaikan melalui dia, Bukan mempercayai Dia Sebagai Tuhan!!! Berpikirah dengan cermat, jangan mengartikan Ayat2 bibel hanya dengan Paradigma pemikiran kalian, coba artikan dengan Pengartian Bahwa Dia Hanyalah Seorang UTUSAN!!!

[dari katolisitas: Mengapa kami harus mengartikan bahwa Yesus hanyalah sebagai utusan, kalau Dia juga menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan? Lihat artikel ini – silakan klik.]

bram
bram
11 years ago

maaf hanya menambahkan : menurut saya kenapa Yesus tidak di sebut Tuhan semasa hidup di bumi, karena dia memang datang bukan sebagai Tuhan tetapi sebagai anak manusia yg memberikan kasih,ajaran,tingkah laku,sifat,pemikiran yg selayaknya manusia yg taat kepada Allah sehingga kita lebih mengenal pribadi Allah lewat Tuhan Yesus. lalu mengapa di sebut Tuhan, karna tak ada selain kepada Yesus sendiri yg diberikan kuasa oleh Allah di Sorga dan di bumi. selain itu Ia juga di beri kuasa utk menghakimi yg hidup dan yg mati. kalau seandainya Yesus datang sebagai Tuhan, ngapain susah2 di lahirkan, langsung aja turun dari sorga bagaikan kilat… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  bram
11 years ago

Shalom Bram, Kalau kita mempelajari sejarah Gereja, kita akan mengetahui bahwa dalam sepanjang sejarah ada banyak orang yang berusaha menyederhanakan kepenuhan kebenaran pewahyuan Allah tentang ke-Allahan dan kemanusiaan Yesus. Padahal, penekanan hanya kepada salah satu aspek saja dari kedua kodrat Yesus ini, merupakan ajaran yang menyimpang dari ajaran para Rasul. Silakan membaca di artikel Yesus Sungguh Allah Sungguh Manusia, silakan klik, untuk membaca berbagai macam ajaran sesat tentang Kristus yang ada di sepanjang sejarah Gereja, yang sering masih muncul kembali di abad-abad berikutnya. Silakan juga membaca secara prinsip apa yang menjadi pengajaran Gereja Katolik tentang Yesus yang sungguh Allah sungguh… Read more »

ferdyan
ferdyan
Reply to  bram
11 years ago

Bro bram yg budiman, Saya senang sekali membaca kesimpulan anda ttg Hakikat Yesus sebagai tuhan.. Tapi aka lebih enak di terima akal sehat jika ” yesus adalah Rasul tuhan, yang di turunkan tuhan untuk menyampaikan Risalah risalah dan Norma dalam kehidupan Dunia agar Manusia Mengetahui akan Hal baikk dan buruk, Positif Negatif dll, agar dengan Norma tersebut Manusia bisa menjalankan Dunia ini dengan sebaik baiknya utk Bahan pertimbangan kehidupan yang Kekal Kelak”.. ” Aku adalah Tuhan” bisa di artikan Aku adalah Utusan tuhan, karena pada zaman itu Hanya beliau yg terpercaya utk Menyampaikan Wahyu Tuhan ke umat manusia, tetapi Dia… Read more »

yesus
11 years ago

anda mengatakan bahwa “ia setara dengan yahwe”. Apa anda mengerti arti Setara?? Ya.. setara tuhan berarti di sejajar dgn tuhan tetapi bukan tuhan. Cuma org bodoh yg menganggap dirinya setara dgn tuhan.

[Dari Katolisitas: Terima kasih atas koreksi Anda. Terjemahan yang lebih tepat adalah adalah “se-hakekat”, terjemahan dari kata “con-substantial/ homoousios” Sudah kami perbaiki. Tuhan Yesus sehakekat dengan Allah yang disebut juga dalam Perjanjian Lama sebagai “Yahwe”, sebab di banyak ayat dalam Kitab Suci, Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya, bahwa Ia dan Bapa adalah satu (lih. Yoh 10:30) dan bahwa seluruh kepenuhan Allah berdiam di dalam Kristus (lih. Kol 2:9)]

Luke
Luke
11 years ago

Izinkan saya yang awam ikut memberi opini mengenai pertanyaan Kang Iwan Jika penjelasan dari team Katolisitas sangat lengkap Saya coba memberi pandangan secara awam untuk dipahami Pertanyaan itu berulang kali dituduhkan umat agama lain, dan bahkan sempat di muat di harian kompas, dengan persepsi bahwa ada salah terjemahan “Lord” = “Tuan” = menjadi “Tuhan” Perhatikan bahwa tujuan anggapan bahwa “salah penterjemahan” mengarah pada pemikiran bahwa “hanya umat di Indonesia” yang mempercayai Yesus sebagai Tuhan (Akibat dari salah terjemahan?). Apa menjadi demikian arah logika-nya? Inilah kekeliruan umum, karena umat Katolik seluruh dunia, bersumber dari pengajaran Gereja Katolik Roma, yang memang sejak… Read more »

Kang Iwan
Kang Iwan
12 years ago

Terima kasih untuk artikelnya namun yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Yesus tidak pernah disebut GOD ? Ya dalam artikel sudara disebutkan bahwa kata Lord itu terjmah dari kata Kurios sebagai pengganti Yahweh , pertanyaannya adalah, kenapa atas dasar apa yesus tidak disebut Yahweh,? dan kenapa harus diganti dengan kurios ? apakah Yesus tidak berhak atau tidak sepadan mendapat gelar Yahweh ? kalau memang tidak pentas atau tidak sepadan berarti Yesus bukan tuhan , dan kenapa Lord dalam bahas inggris diterjemahkan menjadi tuhan, sedangkan kita tahu bahwa kata Lord juga dipakai untuk gelar bangsawan mohon dijelskan secara detail, untuk jawabannya bisa… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Kang Iwan
11 years ago

Shalom Kang Iwan, Silakan membaca terlebih dahulu artikel di atas, silakan klik. Kata Kurios (Yunani)/ Adonai (Ibrani) bukan hanya dipakai untuk menjadi kata ganti Yesus, tetapi juga kata ganti dari Yahwe (Allah) dalam Kitab Septuaginta (Kitab-kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani). Itulah sebabnya, walaupun Yesus tidak disebut secara eksplisit sebagai Yahwe dalam Kitab Suci, namun dari Kitab Suci itu sendiri kita ketahui bahwa Yesus adalah Allah, dilihat dari penyebutan dan konteks ayat-ayatnya dalam Kitab Suci. Memang Kurios (Lord) dapat diterjemahkan menjadi Tuhan, dan kata yang sama Lord itu dapat dipergunakan juga sebagai kata yang menyatakan sebagai ‘tuan’/ penguasa/ gelar bangsawan.… Read more »

hasan
hasan
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

10:40 = Bukan memerintah melainkan melayani
(Mat 20:20-28)
(40) Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.”

apa maksud dari kata Aku tidak berhak ?

[dari katolisitas: Tentang apakah Yesus tidak berhak untuk menentukan duduk di sebelah kiri atau kanan, silakan melihat jawaban ini – silakan klik]

Kang Iwan
Kang Iwan
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Terima kasih Saudara Luke atas jawabanya Terima kasih Bu Inggrid dan Pak Stef Saya setuju kata Lord tidak hanya ditujukan kepada Yesus , juga kepada Allah yang memang tuhan juga ada kalanya disebut Pelindung, penguasa guru atau rabbi dsb.namun Tuhan juga menyebut dirinya sebagai maha kuasa, maha pencipta dll yang disebut Yahweh itu , dan hal ini menjadi persoalan kenapa yesus tidak pernah disebut GOD atau Yahweh, pakah penyebutan Yesus sebagai lord tidak God itu hanya menghindari ancaman atau takut larangan orang yahudi ?, logikanya apa bila Yesus adalah Tuhan / Yahweh tidak perlu takut dan harus mengatakan yang sesungguhnya… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Kang Iwan
11 years ago

Shalom Kang Iwan, Pertama-tama, umat Kristiani menerima Injil sebagai Wahyu Allah sebagaimana diwahyukan Allah kepada Gereja, sehingga memang diterima apa adanya, sesuai dengan bagaimana Allah menyatakannya. Memang menurut logika manusia, mungkin akan lebih jelas, jika saat penjelmaan-Nya, Yesus mengatakan, “Aku adalah Yahweh, maka sembahlah Aku”. Dengan demikian, langsung nampak kekuasaan otoritas Allah. Namun Allah tidak melakukan demikian, justru karena menurut kebijaksanaan-Nya, Ia hendak menyampaikan kuasa-Nya dengan cara-Nya sendiri, yang tidak sama dengan pemikiran manusia. Cara-Nya adalah menyatakan kekuasaan-Nya dalam kerendahan hati, dalam kesederhanaan dan kemiskinan, sehingga cara Allah menyatakan Diri-Nya juga sejalan dengan kerendahan hati yang ditunjukkan Allah melalui penjelmaan-Nya… Read more »

Kang Iwan
Kang Iwan
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Ibu inggrid yth, Tks atas jawabannya, namun ijinkan saya untuk mengajukan pertanyaan dari pemaparan ibu sbb 1. Apakah nama yesus sendiri yg bersasal dari bahasa yunani yaitu yosua yg berarti yahweh, dan apakah ketika yeusus hidup dipanggil sebagai nama yahweh, adakah sejarah yang menyatakan nama yesus ketika hidup, apakah penamaan yosua atau yesus itu disandangkan kepada yesus sejak lahir dan apakah yesus sehari hari dipanggil yosua atau yahweh atau siapakah nama yesus sebenarnya, karena ibu bilang bahwa dijaman itu penyebutan yahweh sangat sakral dan ditunjukan kepada sangbmaha dan penyebutannyanhanya setahun sekali. Mohon ibu jelaskan. 2. Ibu menyatakan yeus disebut anak… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Kang Iwan
11 years ago

Shalom Kang Iwan, 1.  Tentang arti Yosua Seperti telah saya tulis sebelumnya, Yosua itu artinya “Yahweh saves“: Allah menyelamatkan atau Allah Penyelamat. Maka nama Yosua memang memiliki arti yang sangat mendalam. Dalam Perjanjian Lama, nama Yosua sudah pernah disebut sebagai nama seorang nabi yang meneruskan pelayanan Nabi Musa. Yosua adalah nabi yang menghantar bangsa Israel masuk ke Tanah Terjanji yaitu Kanaan. Nabi Yosua tidak pernah dipanggil sebagai Yahweh, walaupun arti namanya adalah “Yahweh menyelamatkan”, dan memang ia adalah perpanjangan tangan Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel untuk masuk ke negeri yang dijanjikan Allah. Dalam Perjanjian Baru, nama Yesus menjadi penggenapan bagi… Read more »

Ioannes
Ioannes
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Salam, Kang Iwan Syukur pada Allah karena Ia memberikan Kang Iwan semangat untuk terus mencari kebenaran Allah dengan kritis. Semoga melalui diskusi yang membangun dengan Katolisitas, Kang Iwan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Kang Iwan, saya tidak tahu apakah Kang Iwan sudah membaca artikel-artikel yang berhubungan dengan pertanyaan Kang Iwan atau belum. Namun, pertanyaan Kang Iwan sebenarnya sudah pernah dibahas di berbagai artikel, terutama dalam bagian tanya jawab di bawah setiap artikel. Saya hanya tahu sedikit, namun izinkan saya berbagi sedikit dari yang saya tahu mengenai Yesus menyebut diriNya Yahweh. Seperti yang kita tahu, Yahweh adalah pengucapan yang berasal dari YHWH.… Read more »

Kang Iwan
Kang Iwan
Reply to  Ioannes
11 years ago

Sdr Ioannes dan redaktur katolisitas yg sya hormati, tks atas kesediaannya untuk memberi penjelasan, namun ijinkan lah saya untuk menyampaikan pertanyaan sbb: 1. Tentang nama yesus yang berasal dari kata yosua atau Yahweh,yang bermakna aku aku adalah aku, apakah nama yesus atau yosua itu memang sdh disandang yesus sejak lahir dan sdh dipercayai sebagai tuhan, apakah maria dan yusuf pd waktu yesus sejak dlm kandungan sudah mengetahui bahwa yesus itu tuhan. sebagaimana kita baca dalam injil mat.1:18-25, padahal disitu jelas namanya immanuel dan artinya beda yaitu tuhan bersama kita, dan anak yg dikadung maria dari roh kudus bukan roh kudus… Read more »

Ioannes
Ioannes
Reply to  Kang Iwan
11 years ago

Salam, Kang Iwan Terima kasih atas kesediaan Kang Iwan untuk berdiskusi. Semoga kita dituntun Allah kepada kepenuhan kebenaranNya. Saya mengajak Kang Iwan untuk membaca Kitab Suci secara keseluruhan. Hanya dengan mengutip satu persatu ayat atau perikop tertentu dalam Kitab Suci tidak akan membawa diskusi dan pemahaman kita kemanapun. Termasuk ketika Kang Iwan mengutip peristiwa Kabar Gembira Malaikat pada Bunda Maria atau peristiwa dimana Petrus berusaha menyangkal penderitaan yang Yesus sendiri katakan akan Ia pikul. Kitab Suci adalah rencana keselamatan Allah yang diwahyukan secara bertahap. Oleh sebab itu, kita dapat melihat pula bahwa dalam perjalanan para murid bersama Kristus, mereka juga… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
58
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x