Pertanyaan:
Dear Ingrid,
Ingrid menulis : Pada saat seseorang dibaptis, maka ia menerima Roh Kudus.
Pada waktu Yesus naik ke Surga Ia memesan pada murid2Nya untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai mereka dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus dari tempat yang maha tinggi. Jadi menurut pengertian saya orang awam, selama kurun waktu itu murid2 hanya menerima baptisan Yohanes saja dan belum menerima Roh Kudus. Mereka baru menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta , dimana mereka berbicara dalam ber-bagai2 bahasa atau yang menurut orang2 dinamakan bahasa roh.
Kalau pengertian saya ini benar, maka berarti setiap orang Kristiani mengalami tiga kali baptisan yaitu :
1. Baptisan air
2. Baptisan Roh Kudus dan
3, Baptisan Api
Bagaimana menurut Ingrid
Salam
Machmud
Jawaban:
Shalom Machmud,
Gereja Katolik mengajarkan bahwa pada seseorang dibaptis, maka ia ‘dikuburkan dalam kematian Kristus, untuk kemudian dibangkitkan bersama Dia menjadi ciptaan baru’ (lihat KGK 1214). Maka melalui Pembaptisan ini, secara prinsip ada dua hal yang terjadi:
1) Pemurnian dari dosa-dosa (baik dosa asal yang diturunkan dari Adam dan Hawa, maupun dosa pribadi)
2) Kelahiran menjadi manusia baru bersama Kristus, yang menjadikan kita anak-anak angkat Allah dan mengambil bagian di dalam kehidupan ilahi-Nya.
Pengajaran ini yang berdasarkan dari Alkitab, disebutkan dalam Katekismus Gereja Katolik:
KGK 1214 Orang menamakannya Pembaptisan sesuai dengan inti ritusnya: membaptis [bahasa Yunani “baptizein”] berarti “mencelup”. Pencelupan ke dalam air melambangkan dimakamkannya katekumen ke dalam kematian Kristus, dari mana ia keluar melalui kebangkitan bersama Dia (Bdk. Rm. 6:3-4; Kol 2:12) sebagai “ciptaan baru” (2 Kor 5:17; Gal 6:15).
KGK 1215 Sakramen ini juga dinamakan “permandian kelahiran kembali dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (Tit 3:5), karena menandakan dan melaksanakan kelahiran dari air dan dari Roh, yang dibutuhkan setiap orang untuk “dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yoh 3: 5).
KGK 1265 Pembaptisan tidak hanya membersihkan dari semua dosa, tetapi serentak menjadikan orang yang baru dibaptis suatu “ciptaan baru” (2 Kor 5:17), seorang anak angkat Allah (Bdk. Gal 4:5-7.; ia “mengambil bagian dalam kodrat ilahi” (2 Ptr 1:4), adalah anggota Kristus (Bdk. 1 Kor 6:15; 12:27), “ahli waris” bersama Dia (Rm 8:17) dan kenisah Roh Kudus (Bdk. 1 Kor 6:19).
Maka, Roh Kudus yang mengangkat kodrat manusia ke dalam lingkup ilahi, telah diberikan pada saat Pembaptisan. Sesudahnya, pada Sakramen Penguatan, kita yang telah menerima Roh Kudus melalui Pembaptisan ini dikuatkan dan diperkaya dalam karunia-karunia Roh Kudus. Jadi fungsinya, jika dibandingkan dengan kehidupan kodrat manusia adalah: Pembaptisan adalah kelahiran, Penguatan adalah pertumbuhan menjadi dewasa. Jadi Sakramen Penguatan ini bukan Baptisan Roh Kudus, karena Roh Kudus sudah diberikan pada saat Pembaptisan. Seperti halnya orang yang lahir ke dunia menerima karunia hidup hanya satu kali, dan selanjutnya hanya bertumbuh menjadi dewasa, demikian pula, Pembaptisan yang menandai permulaan kehidupan supernatural seseorang, hanya diterima satu kali. Dalam Sakramen Penguatan, yang diberikan adalah rahmat agar kita yang sudah dibaptis diberi kekuatan untuk bertumbuh menjadi dewasa dalam iman dengan karunia-karunia Roh Kudus agar kita dapat menjadi saksi Kristus.
Gereja Katolik mengajarkan bahwa terdapat tiga sakramen yang merupakan sakramen inisiasi, yang menandai permulaan seseorang menjadi anggota Gereja, yaitu Baptisan, Ekaristi dan Penguatan.
KGK 1285 Bersama dengan Pembaptisan dan Ekaristi, Sakramen Penguatan membentuk “Sakramen-sakramen Inisiasi Kristen”, yang kesatuannya harus dipertahankan. Jadi, perlu dijelaskan kepada umat beriman bahwa penerimaan Penguatan itu perlu untuk melengkapi rahmat Pembaptisan (Bdk. Ocf praenotanda 1). “Berkat Sakramen Penguatan mereka terikat pada Gereja secara lebih sempurna, dan diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus yang istimewa; dengan demikian mereka semakin diwajibkan untuk menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus yang sejati, dengan perkataan maupun perbuatan” (LG 11) Bdk. Ocf praenotanda 2.
Bahwa di dalam Alkitab seolah dibedakan adanya Baptisan air dan Baptisan Roh Kudus, itu disebabkan karena makna Pembaptisan baru sempurna setelah kebangkitan Yesus. Sebelum Yesus bangkit dan naik ke surga, Pembaptisan Yohanes baru memberikan satu arti yaitu penyucian dari dosa-dosa, maka kita membaca dalam Alkitab, pembaptisan itu disebut sebagai Baptisan pengampunan dosa (lihat Mrk 1:4); dan pesan utama St, Yohanes Pembaptis adalah: “Bertobatlah.” (lihat juga Mat 3:1-6, Luk 3:3-6, 15-17, Yoh 1:19-28).
Namun walaupun tidak dikatakan di dalam Alkitab, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa para Rasul telah menerima Pembaptisan dalam air dan Roh Kudus sebelum Kristus wafat [yang diberikan oleh Kristus]; karena pada Perjamuan Terakhir, Kristus mengordinasikan/ mentahbiskan mereka menjadi imam dan memberikan mereka Ekaristi yang pertama. Setelah Yesus bangkit, naik ke surga dan kemudian mengutus Roh Kudus pada hari Pentakosta, maka para murid memperoleh rahmat kekuatan dari Roh Kudus, sehingga kemudian mereka-pun dapat membaptis orang-orang lain dengan makna yang penuh, yaitu: pengampunan dosa, dan kehidupan baru bersama Kristus oleh kuasa Roh Kudus, dan dengan berani menjadi saksi Kristus. Maka untuk para Rasul, Pentakosta mempunyai makna sbb: mereka dikuatkan dalam iman dan dilengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus untuk menjadi saksi Kristus (makna sakramen Penguatan), dan mereka diberi semangat yang berkobar-kobar untuk mengabarkan Injil. Dengan ini mereka dapat memenuhi apa yang dipesankan oleh Kristus sebelum naik ke surga, “…Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, ajarlah mereka melakukan segala sesuatu tang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Mat 28: 19-20).
Maka dalam hal ini Gereja Katolik tidak memakai istilah Baptisan Roh Kudus dan juga Baptisan Api. Walaupun memang, dalam acara-acara Persekutuan doa Karismatik Katolik ada yang disebutkan sebagai ‘pencurahan Roh Kudus’. Pada dasarnya ibadat tersebut merupakan doa memohon agar Tuhan mencurahkan karunia Roh Kudus, agar Roh Kudus yang sudah diterima dapat sungguh berkarya dalam kehidupan umat beriman yang hadir. Karena berkaryanya Roh Kudus dalam hidup seseorang itu mensyaratkan juga kerjasama orang tersebut dengan pimpinan Roh Kudus. Selanjutnya, karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan dimaksudkan untuk membangun iman umat/ Gereja.
Lebih lanjut tentang Pembaptisan ini, silakan membaca artikel: Sudahkah Kita diselamatkan? (silakan klik).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati.
Shalom Sdr. Machmud,
Baptisan Api maksudnya apa ya? Dan bagaimana cara seseorang dibaptis api? Apakah maksudnya pencurahan Roh Kudus?
Dan kalau boleh apakah praktik ini berlaku di semua gereja saudara kami Protestan? Terimakasih
[dari katolisitas: Mungkin maksudnya adalah baptisan Roh Kudus. Tidak semua aliran Kristen non-Katolik mengakui hal ini]
Dear Ingrid,
Waktu Yohanes Pembaptis membaptis di sungai Jordan, dalam nama siapa ?
Mulai kapan baptisan air itu, dalam nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus ?
Adakah baptisan dalam nama Yesus Kristus ?
Terima kasih.
Shalom Antony, Kitab Suci menyebutkan bahwa baptisan yang diberikan oleh Yohanes Pembaptis adalah untuk maksud pertobatan. Injil tidak menyebutkan dalam nama siapakah baptisan Yohanes itu diberikan, namun hanya dikatakan, “Bertobatlah, kerajaan Allah sudah dekat” (Mat 3:1-2). Maka baptisan Yohanes ada untuk mempersiapkan orang-orang kepada kedatangan Mesias, dan dengan ini menggenapi nubuat para nabi (lih. Yes 40:3; Mal 4:5-6). Sedangkan baptisan yang diberikan oleh para murid Kristus, atas perintah Kristus, adalah baptisan dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus (lih. Mat 28:19-20), yang mempunyai makna: 1) pertobatan/ pembasuhan terhadap dosa-dosa; 2) kehidupan baru, yaitu hidup ilahi di dalam Kristus. Oleh… Read more »
Lalu bagaimana jika pribadi yang dipermandikan adalah pribadi yang telah dewasa, apakah permandian itu harus diawali dengan Sakramen Tobat? Apakah dengan demikian dia bisa langsung menerima Tubuh dan Darah Kristus dalam tiap perayaan Ekaristi, ataukah Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi dilakukan pada kesempatan yang lain.
Shalom Djavarindo, Salah satu akibat dari Sakramen Baptis adalah dosa-dosa kita dihapuskan, baik dosa asal maupun dosa-dosa pribadi yang dilakukan sejak awal sampai sesaat sebelum dibaptis. Namun demikian Pembaptisan tidak menghapus kecondongan berbuat dosa (lih. KGK 1264), oleh karena itu orang yang sudah dibaptis masih dapat jatuh ke dalam dosa (termasuk ke dalam dosa berat). Jika ini terjadi, maka ia perlu mengaku dosa kepada Tuhan di hadapan imam-Nya dalam sakramen Pengakuan Dosa. Dengan memahami prinsip ini maka urutannya adalah sakramen Baptis dahulu, baru sakramen Tobat. Namun jika sebelum Pembaptisan para katekumen diperkenalkan dengan sakramen Tobat, maksudnya adalah untuk memberikan pengajaran… Read more »
Salam Kasih team Katolisitas
mohon bantuannya merujuk pada bacaan liturgi hari ini tgl 17 April 2012
Yoh 3:7-15 di sana ada tertulis : Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata kata dengan kamu tentang hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi.
yang ingin saya tanyakan hal apa yang di bicarakan Tuhan mengenai duniawi yang harus kita jalankan, menurut pengetahuan saya yang dangkal ini, Tuhan kita Yesus selalu membicarakan masalah surgawi.
Terima kasih
Shalom Ignatius Harry, Menurut penjelasan The Navarre Bible, Yoh 3:12: “Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?” menjelaskan bahwa dalam menyampaikan kebenaran surgawi, Tuhan Yesus menggunakan istilah- istilah duniawi. Yaitu bahwa untuk diselamatkan seseorang harus ‘dilahirkan’ secara baru, artinya lahir oleh air dan Roh, yang mengacu kepada Pembaptisan. Istilah ‘lahir/ dilahirkan’ merupakan istilah duniawi, sebab semua orang yang hidup di dunia ini adalah orang- orang yang pernah dilahirkan. Yesus menggunakan istilah ‘lahir’ ini juga bagi semua orang yang ingin memperoleh hidup surgawi/ hidup kekal… Read more »
Ya, kami semua menerima tiga baptisan. Air, Roh Kudus dan Api.
Shalom Sha, Terima kasih atas tanggapannya tentang tiga baptisan (air, Roh Kudus, api). Dalam hal ini kita berbeda pendapat. Ingrid telah memberikan argumentasi di artikel di atas dan saya telah memberikan argumentasi dalam diskusi dengan Machmud. Untuk itu, silakan melihat diskusi ini terlebih dahulu (silakan klik), dan kemudian Sha dapat memberikan tanggapan lebih lanjut. Salah satu pertanyaan yang saya ajukan dalam diskusi tersebut adalah: Kalau memang ada 3 baptisan, mengapa rasul Paulus mengatakan "satu Tuhan, satu iman, satu baptisan," (Ef 4:5)? Apakah yang dimaksud dengan satu baptisan? Kalau Machmud menjawab ada 3 baptisan di point 1a), baptisan manakah yang dimaksud… Read more »
Dear Ingrid
Terima kasih atas pencerahannya, saya jadi mengerti lebih banya sekarang tentang pengajaran Katholik seperti yang Ingrid anut. Semua hal2 yang saya tanyakan disini adalah untuk mendapatkan keterangan2 yang berimbang tentang pengajaran Kristiani.
Selamat ulang tahun yang pertama
Salam
Machmud
Dear Ingrid Kalau baptisan rohkudus dan baptisan api itu tidak ada, lalu mengapa didalam kitab Matius menulis sbb : Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. I indeed baptize you with water unto repentance: but he that cometh after me is mightier than I, whose shoes I am not worthy to bear: he shall baptize you with the Holy Ghost, and [with] fire: Salam, Machmud [Dari Admin: Pertanyaan lanjutan ini kami gabungkan]… Read more »
Shalom Machmud, Saya hanya mengutip apa yang menjadi ajaran Gereja Katolik, seperti yang tercantum dalam Katekismus Gereja Katolik yang berdasarkan Alkitab. KGK 985 Pembaptisan adalah Sakramen yang pertama dan terpenting demi pengampunan dosa: ia mempersatukan kita dengan Kristus yang telah dan bangkit dan memberi kepada kita Roh Kudus. Prinsipnya, bahwa dengan Baptisan, kita menerima pengampunan dosa, dan diangkat menjadi anak-anak Allah, dan ini hanya mungkin karena adanya Roh Kudus. Kenapa demikian? Sebab tanpa Roh Kudus yang adalah Roh Allah sendiri, manusia tidak mungkin bisa diangkat menjadi anak Allah, sebab terdapat jurang yang tak terseberangi antara kodrat manusia dengan ke-ilahian Allah.… Read more »