Apakah Yesus menikah?

Belakangan ini ada klaim ditemukannya potongan papyrus yang menyatakan bahwa kemungkinan Yesus menikah (mempunyai istri). Namun Vatikan mengatakan bahwa klaim ini tidak benar, karena tulisan dalam potongan papyrus tersebut adalah palsu. Surat kabat Vatikan, L’Osservatore Romano tersebut memaparkan studi analisa yang panjang oleh ahli pengamat manuskrip kuno Alberto Camplani, dari universitas La Sapienza, Roma, yang memaparkan mengapa keaslian fragmen papyrus itu layak diragukan.

Potongan papyrus itu dibawa oleh seorang pengajar di Harvard yang bernama Karen King, sebagai teks yang konon berasal dari abad ke-4, ke konggres tentang studi Koptik di Roma. Salah seorang ahli Kitab Suci yang sebelumnya juga telah mengungkapkan injil-injil yang palsu, Prof. Francis Watson dari University of Durham, meragukan keaslian fragmen tersebut. Kemungkinan besar, hal itu adalah penulisan yang dilakukan di abad 20-21 di atas fragmen papyrus kuno. Hal ini akan nampak dari hasil test laboratorium secara seksama yang dapat membuktikan umur dari tinta yang digunakan, yang pada saat berita dikeluarkan nampaknya belum dilakukan. Selain itu, menurut Watson, kata-kata yang tertulis di fragmen tersebut tidak cocok tata bahasa (grammarnya) dengan keseluruhan teks. Maka sepertinya ada seseorang yang menemukan potongan papyrus kuno, kemudian menuliskan sesuatu yang baru di atasnya -menurut Watson, mungkin motivasinya untuk mendapatkan keuntungan finansial. Para ahli manuskrip yang melihat tulisan tersebut dapat melihat bahwa dari tulisannya terlihat berantakan seperti ditulis oleh seorang yang tidak fasih menulis dalam bahasa Koptik.

Peneliti tulisan jemaat perdana, Christian Askeland mengatakan para ahli terbagi dalam hal ini, bukan untuk menyatakan adanya sekelompok ahli yang percaya bahwa fragmen itu otentik, dan ada sekelompok yang lain yang tidak percaya; sebab secara umum semua tidak mempercayainya. Terbaginya dalam hal ini adalah: dua pertiga dari para ahli itu secara ekstrim benar-benar skeptis, sedangkan sepertiga yang lainnya yakin bahwa fragmen itu palsu.

Ide tentang kemungkinan Yesus menikah ini sesungguhnya mencuat di tahun 2003 lewat novel Dan Brown, Da Vinci Code, karya fiksi yang sepertinya memasukkan data sejarah, namun data yang dikutip tidak benar, sehingga dapat mengarahkan orang mempunyai persepsi yang keliru. Selanjutnya tentang berita ini, silakan klik di link ini.

Dengan demikian, tak ada yang perlu diragukan tentang ajaran para rasul bahwa Kristus tidak menikah; dan bahwa tradisi ini sampai sekarang dilestarikan oleh Gereja Katolik; di mana imam-imamnya tidak menikah, karena mereka secara total mengikuti teladan Kristus, untuk memberikan hidup mereka sepenuhnya kepada Allah dan kepada Gereja-Nya.

Sejujurnya, klaim senada kini banyak ditulis di buku-buku yang mendiskreditkan iman Kristiani ataupun Gereja Katolik. Mereka yang mengarangnya ataupun yang menerbitkannya tidak mengerti apa yang sedang mereka lakukan. Biarkanlah Allah saja yang menghakimi mereka pada saat Penghakiman Terakhir. Namun ada bagian yang harus kita lakukan dalam hal ini, yaitu kita harus semakin mendalami iman kita sendiri, supaya jika diperlukan, kita dapat memberi pertanggungan jawab akan iman kita, walaupun harus tetap kita lakukan dengan sopan dan hormat, dengan lemah lembut namun juga dengan keyakinan yang teguh. Dengan demikian, kita melaksanakan ajaran Rasul Petrus, “Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.” (1Pet 3:15).

Maka, marilah kita melihat bersama, mengapa Yesus tidak mungkin menikah.

Apakah seorang Yahudi dan Rabbi harus menikah?

1. Kita tahu dari beberapa tulisan pakar sejarah, bahwa ada banyak orang yang tidak menikah pada jaman Yesus, sebagai contoh:
– Menurut Philo (filsuf Yahudi yang tinggal di Alexandria, Mesir) dalam bukunya Hypothetica 11.14-17, dikatakan bahwa suku Essenes tidak memiliki istri.
– Menurut Josephus (sejarahwan Yahudi) dalam bukunya Jewish War, 2.8.2 dan juga Antiquities 18.1.5 mengatakan bahwa banyak orang dari suku Essenes yang mempraktekkan kaul kemurnian seumur hidup, yang berarti tidak menikah.

2. Jadi, tidaklah aneh kalau orang-orang seperti Yohanes Pembaptis, Rasul Yohanes atau Rasul Paulus tidak menikah. Dan tentu saja tidaklah aneh kalau Yesus sendiri tidak menikah.

Jadi, kenapa Yesus tidak menikah?

1. Kita melihat dari percakapan Yesus dengan murid-muridnya di Mat 19:3-12, bahwa Yesus mengajarkan akan kesucian akan pernikahan dan tidak mengijinkan akan perceraian. Namun di ayat 11-12, dikatakan bahwa ada orang-orang yang tidak menikah karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Nah dari sini, kalau ada orang-orang yang untuk kerajaan surga tidak menikah, apalagi Yesus, yang datang dari Sorga, yang adalah Allah sendiri, sungguh menjadi layak untuk tidak menikah di dunia ini. Bukan karena Yesus merendahkan perkawinan, namun menjadi layak (fitting) bahwa Dia tidak menikah, sehingga Dia dapat menyebarkan Kerajaan Allah secara total. Dan ini juga ditegaskan oleh Rasul Paulus yang mengatakan bahwa orang-orang yang tidak menikah lebih memusatkan perhatiannya kepada perkara Tuhan (1 Kor 7:32-33). Dan inilah yang dilakukan oleh para pastor dan suster, yang mau meneladani secara penuh apa yang dicontohkan oleh Yesus.

2. Akan menjadi fitting kalau Yesus tidak menikah, karena kedatangan-Nya adalah untuk menebus dosa manusia. Dimana karya penebusan ini jauh lebih tinggi/ infinite (tak terbatas) jika dibandingkan dengan pernikahan. Sebagai contoh, seorang penjual yang mempunyai proyek 900 triliun US$ tidak akan tergoda dengan proyek yang bernilai 100 rupiah. Ini adalah contoh yang sungguh tidak sempurna untuk membandingkan nilai dari karya penebusan (yang sifatnya supernatural/grace) dibandingkan dengan kodrat yang bersifat natural. Perbedaan antara kodrat/nature dan rahmat/grace/supernatural level adalah tidak terbatas, sehingga contoh di atas sesungguhnya tidak dapat menggambarkan perbedaan tersebut.

3. Sebenarnya pernikahan adalah suatu gambaran yang sekilas akan Kerajaan Allah yang abadi, dimana sepasang suami istri dapat memberikan diri masing-masing dalam kasih yang tulus. Di sinilah inti dari kasih yang sebenarnya terwujud dalam kesucian perkawinan, dimana suami istri mengatakan satu-sama lain: saya memberikan diriku, dan saya adalah milikmu. Pernikahan adalah suatu cara untuk mengekpresikan kasih seperti ini. Namun di dalam diri Yesus, ada kepenuhan kasih yang paling sempurna, yaitu kasih di dalam kehidupan Tritunggal Maha Kudus, sehingga dalam kesatuan dengan Allah ini (karena memang Yesus adalah Allah) tidak diperlukan pernikahan kodrati dengan manusia.

4. Pernikahan yang kita kenal di dunia ini bersifat sementara sampai maut memisahkan suami istri. Inilah yang diajarkan oleh Yesus sendiri, bahwa di Surga tidak ada hubungan pernikahan seperti yang kita kenal di dunia ini (Mat 22:23-32). Jadi, kalau Yesus sendiri senantiasa mengalami Kerajaan Surga (karena Yesus mempunyai Beatific Vision secara terus-menerus), maka adalah fitting bahwa Yesus tidak memilih pernikahan seperti yang ada di dunia ini.

5. Karya penebusan ini menempatkan Yesus sebagai mempelai laki-laki, dengan Gereja sebagai mempelai perempuan yang dikuduskan-Nya dengan air dan firman, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus (Ef 5:25-32). Akan tidak fitting kalau Yesus menikah, karena ini berarti ada dua mempelai perempuan. Sedangkan Yesus sendiri mengatakan bahwa perkawinan hanya untuk 1 laki-laki dan 1 perempuan (Mat 19:3-12). Di sini, Gereja sebagai Mempelai Yesus memiliki arti Ilahi, sehingga makna Perkawinan Kristus dengan Gereja jauh melampaui makna perkawinan antar manusia di dunia. Gambaran kasih antara Yesus dan Gereja inilah yang menjadi acuan/ teladan kasih suami istri dalam Sakramen Perkawinan Katolik, yaitu kasih mempelai laki-laki yang sampai menyerahkan nyawa bagi mempelai perempuan-nya dan kasih mempelai perempuan yang tunduk menghormati suaminya. Persatuan antara Yesus dengan GerejaNya di akhir zaman digambarkan sebagai Perjamuan Kawin Anak Domba dalam kitab Wahyu 19:6-10.

4.7 3 votes
Article Rating
19/12/2018
25 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
lin84
9 years ago

Dalam hati kecil saya yang paling dalam..apapun yang dikatakan orang…hanya ada 1 hal yang aku sangat percaya kalau Yesus adalah juru selamatku dan tidak akan pena berubah..amin

Florentia
Florentia
10 years ago

Salam sejahtera, katolisitas.org

Saya seorang Katolik yang terbiasa dengan lingkungan sekolah Katolik sejak kecil. Begitu lulus, saya kaget bertemu dengan teman-teman Muslim yang tidak menerima konsep Trinitas. Mereka umumnya percaya dengan novel Da Vinci Code karya Dan Brown, saya sudah menjawabnya bahwa itu hanya fiksi. Namun bahwa Yesus hanya Nabi/manusia yang memiliki keturunan [katanya] sudah ada faktanya.

Saya cari di Google dan menemukan link ini: http://kisahislami.com/siapa-bilang-yesus-hidup-membujang-oleh-hj-irena-handono-pakar-kristologi-dan-pendiri-irena-center/
Mohon penjelasan ilmiahnya dari sudut pandang Katolik.

Terima kasih.

Ingrid Listiati
Reply to  Florentia
10 years ago

Shalom Florentina, Sejujurnya, artikel pada link yang Anda sertakan tidak merupakan bukti ataupun fakta, bahwa Yesus menikah. Pertama-tama, artikel itu banyak mengutip ‘teori baru’ dari Prof. DR. Barbara Tiering, yang di kalangan akademis/para scholar sendiri tidak diterima, karena dipandang tidak kredibel karena kurangnya bukti. Sejak penelitian Tiering ditayangkan oleh Australian Broadcasting Corporation di tahun 1990, tak ada reaksi dari kalangan para sholar yang serius untuk mendukung teori Tiering ini. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tersebut tidak mempunyai dasar yang kuat untuk dapat diperhitungkan sebagai suatu teori yang dapat dipercaya. Mari kita lihat sendiri beberapa argumen yang dijadikan dasar kesimpulannya: 1.… Read more »

Rezzz
Reply to  Ingrid Listiati
9 years ago

Memang perbuatan wanita yang mencium kaki seorang lelaki adalah perbuatan yang tidak umum bagi adat Yahudi, namun saya tidak menemukan bahwa jika itu dilakukan hukumnya adalah hukuman mati. Perbuatan yang jelas diganjar oleh hukuman mati adalah perbuatan zinah (lih. Im 20:10,13), namun mencium kaki tidak sama dengan berbuat zinah. Benar bahwa itu bukan perbuatan yang biasa dilakukan oleh wanita di hadapan umum, oleh sebab itu, Simon orang Farisi yang mengundang Yesus itu berkata, “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.”(Luk 7:39). Perkataan Simon… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Rezzz
9 years ago

Shalom Rezzz, Ya, memang perempuan tersebut disebut ‘perempuan berdosa’, bukan karena ia mencium kaki Yesus, tetapi karena perbuatan zinah yang dilakukan olehnya. Katekismus Gereja Katolik, berdasarkan Kitab Suci mendefinisikan perbuatan zinah sebagai berikut: KGK 2380    Perzinaan, artinya ketidaksetiaan suami isteri. Kalau dua orang, yang paling kurang seorang darinya telah kawin, mengadakan bersama hubungan seksual, walaupun hanya bersifat sementara, mereka melakukan perzinaan. Kristus malah mencela perzinaan di dalam roh (Bdk. Mat 5:27-28). Perintah keenam dan Perjanjian Baru secara absolut melarang perzinaan (Bdk. Mat 5:32; 19:6; Mrk 10:11; 1 Kor 6:9-10). Para nabi mengritiknya sebagai pelanggaran yang berat. Mereka memandang perzinaan sebagai… Read more »

imot
imot
11 years ago

Yang menikah itu Yesus yg mana yaa.. di Philipna, Timor Leste atau Porto.. juga banyak yg pake nama de Yesus… hehehe, yg jelas menurut pemahaman saya pasti semua juga setuju bahwa Tuhan pasti gak nikah… masalahnya Tuhan (Yesus) itu Tuhan-nya siapa kan gitu.., kalo manusia sesuai keinginannya maunya sih nikah.. (apapun agamanya) tapi ada juga dgn berbagai alasan memilih tetap sendiri… nah semua juga pasti bakalan setuju bahwa nikah itu peristiwa suci yang banyak saksinya, diberitakan dimana-mana.. dan terutama soal silsilah seorang tokoh (agama)… banyak kitab akan menuliskan kesaksian orang2 sezamannya.. contoh nabi2 yang menikah lebih dari satu atau lebih… Read more »

Tanus Korbaffo-NTT
Tanus Korbaffo-NTT
11 years ago

Salam Damai Kristus, Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Itu iman saya dan ini harga mati! Polemik atau pengkajian untuk sebuah pembuktian sejarah itu baik, tetapi satu hal kalau yang mau di cari mengenai dunia saya salut, tetapi ketika kita berusaha untuk membuktikan secara pengetahuan tentang iman seseorang saya harap ini suatu kekeliruan. Iman bukan sesuatu harus di pahami secara akal budi manusia, bicara soal iman kita sedang bicara soal penghayatan hidup. Saya sebagai orang Katolik tidak peduli dan pengaruh sedikit soal Tuhan ku pernah menikah atau tidak menikah, silah anda berdebat, silahkan dengan segala argumenmu, teori apapun untuk pembuktian… Read more »

Tanus Korbaffo-NTT
Tanus Korbaffo-NTT
11 years ago

Bu Inggrid dan Pa Stef yang terhormat, trima kasih banyak atas info yang yang termuat dalam situs ini,…

adrain
adrain
11 years ago

Ibu Ingrid..
Baru-baru ini telah diterbitkan mengenai penemuan cebisan papirus berkaitan dengan isteri yesus..Di fahamkan bahawa cebisan papirus itu ditulis dalam bahasa koptik mesir .
apa pandangan Ibu mengenai perkara ini

adrain

[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik]

richard
richard
11 years ago

dear Pak Stef dan Bu Inggrid

baru2 ini di kompas ada diketemukan semacam dokumen yang menyatakan kalau Yesus menikah walaupun masi ada perdebatan ttg hal ini.
berikut di bawah ini ada link yang saya berikan.
http://internasional.kompas.com/read/2012/09/19/09572440/Apakah.Yesus.Dulu.Menikah

apakah pihak vatican telah merespon ttg dokumen tsb. Dan jg claim yang menyatakan jemaat perdana percaya Yesus menikah (ada di artikel itu)

mohon jawabannya.

terima kasih

Stefanus Tay
Admin
Reply to  richard
11 years ago

Shalom Richard, Sebenarnya, penemuan seperti ini tidaklah membuktikan bahwa Yesus menikah, mengingat bahwa papyrus tersebut diperkirakan dari abad ke-4 dan dalam bahasa coptic, yang sampai saat ini para ahli juga masih memperdebatkan keasliannya. Ke-empat Injil, yang ditulis dalam bahwa Yunani dan Ibrani tidak menuliskan bahwa Yesus pernah menikah, termasuk juga dokumen-dokumen awal tidak menyebutkannya. Tidak ada yang salah dengan pernikahan dan kalau ke-empat Injil serta dokumen dari abad-abad awal tidak menyebutkan bahwa Yesus menikah, maka itu karena memang Yesus tidak menikah. Dan hal ini memang adalah sungguh sesuai dengan misi yang harus diemban-Nya. Kalau para pastor dengan misi menyebarkan kabar… Read more »

yangthi
yangthi
12 years ago

Saya membaca buku berjudul istri Pilatus. Di situ disebutkan klo yang menikah di Kana adalah Yesus dan Maria Magdalena, apakah benar? Mohon penjelasan, apakah buku tersebut menceritakan yang sebenarnya mengenai kehidupan Yesus?

thanks
GBU

[dari katolisitas: silakan membaca tanya jawab ini – silakan klik.]

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
14 years ago

Beatific Vision, apakah itu?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Alexander Pontoh
14 years ago

Shalom Alexander, Terima kasih atas pertanyaannya tentang beatific vision. Kalau kita mau mengerti tentang ini, kita harus melihat beberapa tipe pengetahuan (knowledge) di dalam Kristus, yang terbagi menjadi tiga: 1) acquired knowledge, 2) infused knowledge, 3) beatific vision. Yang pertama adalah seperti yang kita alami, dimana kita belajar untuk melakukan abstraksi, memberikan kesimpulan, berfikir secara logis, dll. Kemudian yang kedua (infused knowledge) adalah Tuhan sendiri yang memberikan pengetahuan, seperti yang terjadi pada para nabi. Ini terjadi seperti juga pada St. Padre Pio, dimana Tuhan sendiri memberikan pengetahuan kepada santo ini untuk membaca dosa dari orang yang mengaku dosa kepadanya. Sedangkan… Read more »

yulfentri munaf
yulfentri munaf
14 years ago

Hello, bukunya itu berjudul “PERNIKAHAN YESUS” di cover tertulis “membuktikan kemungkinan bahwa Yesus Beranak Istri” di tulis oleh MAGGY WHITEHOUSE buku ini terjemahan dari judul aslinya ‘THE MARRIAGE OF JESUS” aslinya diterbitkan di UK, harga buku Rp 45 Ribu. di Gramedia banyak……menarik isinya, pencerahan dari dunia luar…..sebaiknya di baca dan diketahui, jangan terus-terusan terperangkap dalam doktrinisasi baku yang seolah-olah benar secara mutlak……………aku sudah borong 25 buku dan dibagikan buat orang-orang yang ingin mencari kebenaran.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  yulfentri munaf
14 years ago

Shalom Yulfentri Munaf, Terima kasih atas kunjungannya ke katolisitas.org dan juga terima kasih atas komentarnya. Memang ada banyak buku yang mencoba membuktikan bahwa Yesus menikah dan mempunyai keturunan. Untuk menjawab pertanyaan ini, silakan membaca jawaban saya disini (silakan klik). Yulfentri mengatakan bahwa “jangan terus-terusan terperangkap dalam doktrinisasi baku yang seolah-olah benar secara mutlak“. Saya tidak mengerti secara persis pernyataan ini. Apakah salah kalau orang Katolik mendasarkan argumentasinya pada dasar imannya, yaitu Alkitab, Tradisi Suci, dan Magisterium? Bagaimana kalau ada orang yang bertanya hal yang sama kepada Yulfentri? Kalau dikatakan bahwa Yulfentri membagikan buku tersebut kepada orang yang mau mencari kebenaran,… Read more »

Ade A.
Ade A.
Reply to  yulfentri munaf
14 years ago

Untuk Sdri.Yulfentry Munaf, Saya hanya ingin menanggapi tindakan yg anda lakukan ” untuk mendapat kebenaran menurut versi anda ” yg sebenarnya anda sendiri hanya mencari dukungan untuk meyakinkan tulisan seseorang yg belum jelas kebenarannya?? Aneh memang, untuk seseorang yg merasa beriman kuat kpd suatu agama/keyakinan spt anda, masih mencari celah untuk menjatuhkan agama/keyakinan orang lain. Cukup prihatin dan merasa kasihan saja, kenapa masih ada orang yang lebih senang menghakimi agama/kepercayaan pihak lain sementara dia sendiri belum tentu hidup dengan “benar” sesuai dengan yg diyakininya. Semoga anda dan juga mereka2 yang selama ini dibutakan dalam keimanan yg sempit akan mendapat hidayah… Read more »

imot
imot
Reply to  yulfentri munaf
11 years ago

syalomm wah menarik memang.. dari kecil juga sudah sering bertanya-tanya, apakah Yesus (Tuhan) tidak menikah, tidak punya isteri apalagi anak? padahal kan waktu itu tiap lelaki gak susah menikah sekaliiii saja.. meskipun beberapa kali juga ndak masalah.. jawaban yang saya dapat dulu ya gitu.. apa Tuhan harus punya isteri dan anak, kalau Dia bisa menciptakan manusia menjadi sebanyak sekarang(waktu itu…/ apalagi sekarang) tulisan ceritera dan fragmen tentang Yesus Menikah sudah berlangsung cukup lama rupanya, tapi baru beberapa pekan ini saya temui di situs internet… yang saya heran kok umat Kristen.. gak pada demo-demo peleceha kitab suci.. pelecehan kemuliaan Tuhan.. juga..… Read more »

skywalker
skywalker
14 years ago

dari sisi lain- ini saya paste pandangan seorang Yahudi ttg seorang laki2 yang membujang hingga usia 30 tahun

[quote] It took me some years to realise that I was so convinced Jesus was married because it didn’t explicitly say he wasn’t. From my point of view, from the Jewish point of view, to get to 30 and not be married requires comment and explanation! [unquote]
dari : http://www.bbc.co.uk/religion/religions/judaism/beliefs/eyes_1.shtml

mungkin kita tidak akan pernah berjumpa dengan Yesus historis – yang kita temui melulu Yesus Kristologis

salam

Ingrid Listiati
Reply to  skywalker
14 years ago

Shalom Skywalker, Gereja Katolik tidak pernah memisahkan Yesus secara historis dan Yesus Kristologis. Kristus yang kita imani adalah Yesus menurut sejarah (silakan baca artikel ini, silakan klik, jika anda belum membacanya). Inilah prinsip yang diajarkan oleh Bapa Paus Benediktus XVI dalam bukunya, "Jesus of Nazareth" yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rm. Mardiatmadja SJ, yang juga adalah pembimbing website ini. Pemisahan Yesus historis dan Kristus Kristologis bersumber dari ajaran the Jesus’ Seminar, yang memang dihadiri oleh golongan Kristen liberal yang pada dasarnya ingin menghapus adanya unsur supernatural/ mukjizat yang ada di kitab Injil. Gerakan ini sebenarnya telah ada… Read more »

skywalker
skywalker
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

terima kasih koreksinya – saya memandang kitab injil sebagai buku teologi – unsur kesejarahan detail2 injil dapat diragukan diantaranya karena ke empat injil kerap tidak bersepakat ttg narasi Yesus (misal kisah kelahiran versi Luk vs. versi Mat, silsilah versi Luk ver versi Mat, hari kematian Yesus versi Yoh vs. versi sinoptis) tidak hendak mengatakan bahwa yang supernatural itu mustahil – tetapi hanya mau berargumen bahwa Yesus historis sulit ditemukan lewat injil/perjanjian baru yang mungkin tidak terlalu berminat dengan soal-soal historisitas seperti orang yang hidup dizaman ini bahwa pernah ada lelaki Yahudi bernama Yesus yang disalib dan kemudian ada sekumpulan orang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  skywalker
14 years ago

Shalom Skywalker, 1) Memang Kitab Injil bukan buku ilmu pengetahuan sejarah, namun isinya tetap dapat dipertanggungjawabkan secara historis. Dalam hal ini kita berpandangan sama. Namun Gereja Katolik tidak pernah ‘memisahkan’ Yesus historis dan Yesus Kristologis seperti yang anda tuliskan. Hal ini ditegaskan kembali oleh Bapa Paus Benediktus XVI dalam buku karangannya, Jesus of Nazareth. Memang, ada periode dalam hidup Yesus yang tidak dituliskan di Injil yaitu antara umur 12-29 tahun, namun itu tidak menjadikannya kita dapat memisahkan Yesus historis dengan Yesus Kristologis. Perihal bahwa periode itu tidak dituliskan adalah karena pada tahun-tahun itu Yesus bekerja sebagai tukang kayu, mengikuti pekerjaan… Read more »

skywalker
skywalker
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

[quote] Dalam hal ini kita berpandangan sama. Namun Gereja Katolik tidak pernah ‘memisahkan’ Yesus historis dan Yesus Kristologis seperti yang anda tuliskan [unquote] tentu saja iman kita bersumber pada tokoh historis – bukan tokoh mitologis alias khayal – akan tetapi buku sumber iman jelas bukan buku sejarah – karena itu buku iman hence teologis dan saya menutup dengan berterima kasih satu kali lagi atas ulasan ttg Didimus [quote] Karena dengan bimbingan Roh Kudus, maka kita akan dibawa kepada pemahaman iman kita dengan lebih dalam lagi.[unquote] – saya yakin Roh Kudus memberikan bimbingan yang unik – fit for purpose – bagi… Read more »

Mari
Mari
14 years ago

[dari Admin: Pertanyaan ini kami pindahkan dari artikel Bunda Maria, tetap perawan, mungkinkah?]
Dear stefanus and Inggrid. Terima kasih atas jawabannya. Btw aku mau nanya lg, kemarin aku liat buku tapi lupa judulnya, tulisan di cover bukunya ttg pernikahan yesus dan keturunannya. liat tulisan di covernya jadi nga berani baca. Apa buku itu benar ato tidak ya?
Thanks
GBU
[dari Admin: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas oleh Stef dan Ingrid]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
25
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x