Apakah Berdoa itu Percuma (bagian 1)

Rangkaian artikel tentang doa:

Manusia diciptakan dengan kapasitas untuk mengetahui dan mengasihi Penciptanya. Hal ini dinyatakan dalam doa, sehingga doa menjadi bagian hakiki dalam kehidupan manusia.

Tulisan ini akan membahas tentang hakekat doa, juga kesalahan-kesalahan persepsi tentang doa. Pembahasan akan dibagi menjadi empat bagian, yang terdiri dari:

  1. Kesalahan persepsi doa (bagian 1): “Tuhan tidak campur tangan dalam kejadian di dunia ini.”
  2. Kesalahan persepsi doa (bagian 2): “Semua sudah diatur dan ditakdirkan Tuhan, sehingga berdoa tidak merubah apapun.”
  3. Kesalahan persepsi doa (bagian 3): “Berdoa dapat merubah keputusan Tuhan.”
  4. Kesimpulan: Kenapa kita harus berdoa?

Mengapa kita berdoa?

Doa sudah menjadi bagian hakiki dari kehidupan semua orang dari semua agama, karena manusia diciptakan dengan kapasitas untuk mengetahui dan mengasihi Penciptanya. (KGK, 31, 356, 1721, 2002) Namun pertanyaannya adalah, kenapa kita harus berdoa? Mungkin kita tidak pernah memikirkan pertanyaan ini, karena doa sudah menjadi bagian sehari-hari atau mungkin juga karena doa dianggap tidak penting. Dalam tulisan ini akan ditelusuri beberapa pertanyaan yang mendasar tentang doa. Pertama kita akan melihat beberapa kesalahan umum yang tidak hanya dilakukan di jaman sekarang, namun juga dilakukan dalam sejarah umat manusia. St. Thomas Aquinas mendefinisikan ada tiga kesalahan umum tentang persepsi doa. ((St. Thomas Aquinas, ST, II-II, q.83, a.2.))

Kesalahan 1: Tuhan tidak campur tangan dalam kejadian di dunia ini.

Argumen yang paling ekstrem adalah karena ketidakpercayaan akan keberadaan Tuhan. Bagi yang masih mempertanyakan keberadaan Tuhan, silakan membaca artikel: : Bagaimana Membuktikan Bahwa Tuhan Itu Ada?). Karena tidak percaya kepada Tuhan atau sesuatu yang lebih besar dari keberadaan dirinya, maka orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan tidak merasa perlu untuk berdoa. ((Kalau dilihat dari seluruh kebudayaan manusia, kita akan menemukan sistem korban, sistem agama (baik yang percaya satu Tuhan atau banyak tuhan). Hal ini dikarenakan secara alami, manusia mempunyai keinginan untuk mengenal dan mengasihi penciptanya.))

Selanjutnya, ada pendapat yang mengatakan bahwa memang Tuhan menciptakan segala sesuatu; namun setelah penciptaan, Tuhan tidak campur tangan lagi, dan semuanya berjalan menurut hukum alam berdasarkan sistem yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Pendapat ini dianut oleh aliran “deism” ((The Catholic University of America , New Catholic Encyclopedia, Vol. 4: Com-Dyn, 2nd ed. (Gale Cengage, 2002), p. 721-723 – Deism sendiri mempunyai beberapa aliran, mulai dari yang percaya akan Tuhan dan kehidupan setelah kematian sampai percaya kepada Tuhan yang hanya menciptakan dunia dan sistemnya, namun setelah itu berpangku tangan. Pandangan yang ekstrem ini juga tidak mempercayai kehidupan setelah kematian.)) Aliran ini menerima ke-Tuhanan hanya dari sisi filosofi, tanpa percaya adanya wahyu Tuhan. ((Di sini kita melihat bahwa filosofi tanpa dilengkapi dengan pemahaman wahyu Tuhan menjadi sangat terbatas dan bisa salah. Hal ini dikarenakan keterbatasan pemikiran manusia. Kalaupun seseorang bisa mencapai pemahaman dasar tentang Tuhan – seperti keberadaan Tuhan, Tuhan itu baik, Tuhan itu satu – hal ini hanya bisa dicapai dalam waktu yang lama. Hal ini nyata ‘dalam pencarian kebenaran’ oleh Aristoteles.)) Menurut pemahaman ini, Tuhan dilihat sebagai seseorang yang yang duduk di tahta suci dan melihat semua perbuatan manusia dan perjalanan sejarah, namun Dia tidak melakukan apa-apa.

Dalam kapasitas yang lebih kecil, berapa sering kita mendengar seseorang mengatakan “Ah, jangan terlalu banyak merepotkan Tuhan. Masa Tuhan mengatur urusan-urusan yang kecil?” Seolah-olah Tuhan tidak tertarik untuk membantu manusia dalam urusan-urusan yang kecil. Kadang urusan yang bagi seseorang dianggap kecil, bagi Tuhan menjadi sesuatu yang penting untuk kehidupan rohani seseorang. ((Kalau kita menempatkan diri sebagai orang tua, sebenarnya tidak ada hal yang terlalu kecil bagi kita untuk urusan anak-anak kita. Sering mereka meminta sesuatu yang sepele, namun kita akan memberikan perhatian kepada anak-anak kita, agar mereka mendapatkan kebahagiaan.))

Tuhan menciptakan manusia karena kasih dan untuk menyatakan kemuliaan-Nya.

Pertama, kita harus mempertanyakan kenapa Tuhan menciptakan dunia ini, terutama kenapa menciptakan manusia menurut gambaran-Nya (Lih Kej 1:26-27). Kalau kita dan juga Deism percaya bahwa Tuhan adalah Maha dalam segalanya, maka konsekuensinya Tuhan tidak membutuhkan siapa-siapa, termasuk dunia ini dan manusia. Bisa dikatakan bahwa keberadaan kita tidak menambah kemuliaan Tuhan, karena Tuhan adalah absolut baik. Sebaliknya kalau kita berdosa, juga tidak mengurangi kemuliaan Tuhan, karena Dia maha sempurna.

Dari sini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa motif dari penciptaan dunia dan manusia adalah karena kasih (KGK, 1604) dan untuk merefleksikan kemuliaan Tuhan. (KGK, 294) Kalau kita percaya bahwa keberadaan kita adalah karena kebetulan saja, dan bukan akibat dari kasih Tuhan, maka pendapat ini sebenarnya sangat tragis. Argumen ini sama seperti pendapat bahwa keberadaan kita sebagai anak tidaklah diinginkan oleh orang tua kita, dan hanya terjadi secara kebetulan. Tentu saja ini adalah kejadian yang tragis. Kemungkinan ini disanggah oleh Tuhan sendiri, sebab Dia berkata dalam kitab nabi Yesaya, “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau ” (Yes 49:15). Dengan demikian Tuhan mau menyampaikan bahwa Ia mengasihi lebih kita lebih daripada ibu kita mengasihi kita.

Jadi kalau kita percaya bahwa Tuhan adalah maha dalam segalanya, termasuk maha baik dan maha kasih, sangatlah tidak mungkin kalau Tuhan menciptakan manusia hanya secara kebetulan atau eksistensi manusia terjadi secara kebetulan. Argumen yang memungkinkan adalah Tuhan mengasihi manusia. Kasihnya begitu besar kepada manusia, sehingga Dia memberikan Putera-Nya kepada dunia untuk menebus dosa umat manusia (Lih. Yoh 3:16). Dan inilah yang dapat menjelaskan keberadaan kita. Karena kasihlah, maka Tuhan ingin semua manusia mengalami dan turut berpartisipasi dalam kemuliaan-Nya, yaitu dalam kehidupan abadi di surga.

Kalau kita percaya bahwa Tuhan adalah kasih, maka akan sulit membayangkan kepercayaan yang dianut oleh Deism, yaitu Tuhan hanya berpangku tangan melihat semua yang terjadi di dunia ini, termasuk penderitaan umat-Nya. Ibaratnya, Tuhan hanya sebagai penonton. Bayangkan kalau seseorang mempunyai ayah konglomerat. Kemudian orang ini jatuh miskin sampai menderita kelaparan. Sesuai dengan prinsip dari Deism, maka konglomerat ini hanya berpangku tangan saja, hanya menonton tanpa berbuat apapun. Kita bisa simpulkan bahwa perbuatan konglomerat ini jauh dari kategori kasih. Dengan melihat contoh ini, kita bisa juga menyimpulkan kepercayaan Deism adalah bertentangan dengan prinsip bahwa Tuhan adalah kasih.

Orang yang mempunyai kepercayaan Deism, sangat sulit untuk berdoa, karena mereka tidak melihat gunanya berdoa. Mereka melihat bahwa semua yang terjadi adalah merupakan hasil usaha mereka tanpa campur tangan Tuhan. Dan tentu saja ini jauh dari sikap kerendahan hati, sikap utama yang diperlukan dalam doa. Mari sekarang kita melihat bahwa Allah kita adalah Allah yang terus bekerja untuk keselamatan umat manusia, dan juga keselamatan kita masing-masing.

Allah Trinitas dan seluruh isi surga terus bekerja untuk keselamatan seluruh umat manusia.

Orang-orang farisi mengajukan keberatan kepada Yesus, karena Yesus menyembuhkan orang yang sudah 38 tahun sakit pada hari Sabat. Dan Yesus menjawab “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga” (Yoh 5:17). Kemudian sebelum Yesus mengalami penderitaan-Nya, Dia menjanjikan murid-murid-Nya Roh Kebenaran, yaitu Roh Kudus (Yoh 14;16-18). Dan Roh Kudus menyatakan diri-Nya secara penuh pada saat Pentakosta (Kis 2:1-40). Kemudian Roh Kudus terus bekerja melalui para murid, para pengikut Kristus, Gereja, dan melalui kita masing-masing (melalui rahmat awal yang kita terima lewat sakramen pembaptisan). Roh Kudus juga terus menerus berkarya untuk memurnikan Gereja dan seluruh anggota Gereja sampai akhir jaman. Jadi kalau Roh Kudus, pribadi ketiga dari Trinitas terus bekerja, maka Yesus, pribadi kedua, dan Allah Bapa, pribadi pertama juga terus bekerja, karena mereka adalah satu.

Dan karena para kudus di surga berpartisipasi dalam kasih Allah, maka mereka juga berpartisipasi dalam karya keselamatan seluruh umat manusia dengan doa-doa syafaat mereka. Di kitab Wahyu diceritakan bagaimana para kudus mempersembahkan doa mereka (Wah 5:8; 8:3-4). Di sinilah perannya persatuan para kudus, sehingga umat Katolik berdoa bersama dengan para kudus di surga.

Tuhan telah bekerja dan sedang bekerja dalam sejarah umat manusia.

Tuhan telah bekerja dan terus bekerja dalam sejarah umat manusia. Kita melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam pembentukan bangsa Israel dan juga dalam perjalanan bangsa ini, sehingga bangsa Israel menjadi “bangsa pilihan Allah.” Bangsa pilihan Allah ini mendapatkan arti yang baru pada saat Yesus mendirikan Gereja-Nya. Sehingga Gereja juga disebut “Bangsa Pilihan Tuhan yang baru / New People of God.” (LG, 13)

Jadi, Allah kita adalah Allah yang terus bekerja dalam sejarah umat manusia, juga dalam sejarah kehidupan kita masing-masing. Marilah kita imani bahwa Tuhan adalah Maha Kasih. Dan dalam kasih-Nya yang tak terselami, Dia tetap akan campur tangan dalam setiap hal yang kita alami. Mari kita percayakan kehidupan kita masing-masing ke dalam tangan Yesus yang juga mengerti akan kehidupan manusia, karena Dia sudah menjelma menjadi manusia. Mari kita percayakan setiap penderitaan kita kepada Yesus yang sudah terlebih dahulu menderita buat kita, dan juga segala sukacita dan kebahagiaan kita yang semuanya berasal dari Allah.

Marilah kita berdoa
.

Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin.

Ya, Tuhan, pada saat ini aku datang di hadapan-Mu, memohon agar Engkau memberikan kepadaku hati yang rindu untuk bersatu dengan-Mu dalam doa. Berikanlah kepadaku hati yang percaya akan penyelenggaraan tangan-Mu, sebab Engkau adalah Allah yang penuh kasih. Dalam naungan kasih-Mu, bantulah aku setiap hari untuk menyadari bahwa Engkau hadir dalam setiap hal yang aku lakukan. Aku juga mengundang Engkau untuk selalu campur tangan dalam suka maupun duka di dalam kehidupanku. Bunda Maria, para malaikat dan para kudus di surga, doakanlah aku. Dalam nama Yesus, aku naikkan doa ini. Amin.

Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin.

4.7 3 votes
Article Rating
35 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
pencariTuhan
9 years ago

wah gereja Stella Maris yang lama, sungguh membawa banyak kenangan

frans
11 years ago

Shalom Katolisitas. Saya bertanya tentang dua hal yang menurut saya membingungkan yaitu antara Tuhan itu tetap, setiya, abadi dengan Tuhan mengabulkan doa manusia. Antara lain yang tertulis di Maleakhi 3: 6 “Bahwa Aku Tuhan tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap,” dibandingkan dengan Keluaran 32:14 yang tertulia; “Dan menyesallah Tuhan karena malapetaka yang dirancangnya atas umatnya.” Disini menurut pamahaman saya Tuhan berbah sikap karena doa Musa. Tolong penjelasannya. Trimakasih. [dari katolisitas: Silakan membaca rangkaian artikel tentang doa ini: Doa Doa menjadi bagian yang terpisahkan dari kehidupan seorang Kristen. Namun ada tiga kesalahan persepsi tentang doa yang dinyatakan oleh… Read more »

Teresia
Teresia
11 years ago

Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih. Keempat rangkaian artikel tentang doa merupakan jawaban yang sudah lama saya cari-cari. Artikel ini membuka mata saya untuk mengubah pola pikir saya tentang berdoa dan mengaktifkan kembali kehidupan doa saya.

Semoga tim katolisitas senantiasa dianugerahi Tuhan kesehatan, kesabaran, serta penerangan ilahi dalam setiap artikelnya agar terus menjadi sarana pembelajaran bagi “bayi-bayi iman” seperti saya.
Amin.

Salam,
Teresia

Frans karyadi
Frans karyadi
12 years ago

Pak Stef Dan Ibu Ingrid yang terkasih.

Saya ingin penjelasan akan perkataan-perkataan yang sering muncul dalam doa sbb :
Yaitu yang mana yang betul :

Percobaan atau Pencobaan

Semoga atau Kiranya

Dimana sering muncul dalam doa umat Katolik dan jemaat Kristen.

Salam kasih Kristus.

Frans

Ingrid Listiati
Reply to  Frans karyadi
12 years ago

Shalom Frans Karyadi, 1. Percobaan atau pencobaan? Menurut Kamus Besar Indonesia: Percobaan artinya:[n] (1) usaha mencoba sesuatu: Amerika Serikat setuju untuk menghentikan ~ senjata nuklir; (2) usaha hendak berbuat atau melakukan sesuatu: mereka mengadakan ~ membuat pupuk dr sampah; (3) dl keadaan dicoba (diuji): ia masih bekerja sbg tenaga ~; (4) tempat dsb untuk mencoba: kebun ~; (5) Huk permulaan pelaksanaan suatu peristiwa pidana, tetapi tidak diselesaikan krn hal-hal tertentu; (6) hal mencoba Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/percobaan#ixzz1gwoSqyL2 Sedangkan, pencobaan artinya: pen.co.ba.an[n] proses, cara, perbuatan mencoba atau mencobakan Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/pencobaan#ixzz1gwohMQgu Maka berdasarkan dari artinya, nampaknya memang kedua kata dapat digunakan, dengan sedikit perbedaan… Read more »

tita
tita
12 years ago

Berkah dalem.. Saya ingin bercerita tentang sikap teman saya tentang kekuatan doa-nya (kebetulan dia bukan katolik, namun “satu aliran”). Dia bercerita bahwa jika ada seseorang yang membuatnya marah dan menderita, maka dia akan membawa kemarahan pada orang tersebut dalam doanya. Menurut dia, orang yang membuatnya marah akan mengalami suatu “kesulitan hidup”. Mendengarnya, saya justru menjadi bertanya-tanya, jadi iman dan ajaran cinta kasihnya dimana, jika kemudian dia seakan mendoakan orang lain/musuhnya menjadi menderita? Kebetulan dia sangat rajin untuk saat teduh, baca kitab suci, dan aktif dalam pelayanan. Menurut saya, sifatnya cenderung memandang segala sesuatu negatif. Bagaimana menurut anda, apakah doa memberikan… Read more »

hartono
Reply to  Stefanus Tay
9 years ago

Pak Stef yth
mohon maaf ini pertanyaannya agak terlambat.
saya setuju bahwa memohon sesuatu yang buruk terjadi pada orang yang menyakiti kita itu tidak baik. tetapi bila kita baca Mazmur, rasanya banyak lho yang berisi memohon agar musuh kita jatuh/menderita. contohnya yang sangat kuat adalah Mazmur 109 (Doa seorang yang kena fitnah). berdosakah kita bila disakiti orang lain atau difitnah kemudian kita mendaraskan mazmur tersebut.
Terima kasih atas kesediaan Bapak menjawab pertanyaan saya.

Wasalam
GH

gedhang kukus
gedhang kukus
13 years ago

Saya sering membaca teks doa-doa yg katanya dari santo ini, santa itu dsb , yg menurut saya pribadi sepertinya tidak seperti itu. Bukankah doa yg paling baik itu adalah doa yg keluar dr hati kita yg paling dalam ? mengapa banyak orang jadi terjebak dan cenderung mendewa-dewakan teks doa tsb kalau mau doanya terkabul ?

Ingrid Listiati
Reply to  gedhang kukus
13 years ago

Shalom Gedhang Kudus, Silakan anda menyebut teks doa seperti apa yang anda maksud. Memang benar, doa yang terbaik adalah doa yang keluar dari hati kita yang paling dalam. Namun jangan lupa, bahwa Kristus juga mengajarkan doa Bapa Kami kepada kita, sehingga tidak ada salahnya untuk menggunakan teks doa untuk membantu kita berdoa, ataupun tidak ada salahnya kita menghafalkan suatu teks doa, asalkan pada saat kita mengucapkannya, kita menghayati isi teks tersebut. Selain itu, Gereja juga menganjurkan kita agar di dalam doa kita tidak melupakan adanya persekutuan orang kudus yang dapat mendukung doa- doa permohonan kita. Seandainya anda tidak ingin memohon… Read more »

Ioannes
Ioannes
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Menanggapi saudara Gedhang Kukus,

Saya juga pernah mendapat teks serupa. Teks tersebut mencatut nama bunda Teresa dari Kalkuta dan disebarkan melalui media broadcast Blackberry Messenger dan sekilas terlihat baik. Permasalahan terletak pada kata-kata semacam “Saya percaya setiap orang yang berkehendak jahat pada saya akan gagal dalam hidup dan setiap pekerjaannya”.

Mari kita selalu berhati-hati dalam era banjir informasi ini. Usaha yang bisa kita lakukan adalah terus bertekun dalam ajaran Para Rasul dalam Gereja sehingga kita semua boleh memiliki sense of faith untuk membedakan hal yang bertentangan dengan ajaran kasih Allah.

Dominus vobiscum,
Ioannes

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
14 years ago

saya pernah berdoa memohon kepada Tuhan, anggap saja permohonan saya adalah “X” kemudian saya memberi “deadline” jika sampai deadline itu terlewati, saya anggap Tuhan tidak mengabulkan permohonan saya. Kemudian… kalau tidak salah, waktu itu saya juga mengatakan, jika kau sungguh ada, kabulkan permohonan saya ini.

saya pernah membaca artikel Apakah berdoa itu percuma. tetapi ada yang saya masih belum begitu mengerti dan sedikit mengganjal. saya ingin tanya, apakah saya salah berdoa seperti itu kepada Tuhan?

Nimrod Siahaan
14 years ago

Mari memelihara hidup doa, dengan berdoa saat malas berdoa

Aquilino Amaral
Aquilino Amaral
14 years ago

salam buat Bu Ingrid, Saya pada dasarnya menerima penjelasan ibu, dan saya totally understand what you explained, karena dalam pribadi saya, dan saya berhasil dalam berpendidikan dan mendapat pekerjaan semua atas campur tangan Tuhan, dimana saya saya selalu berdoa kepada Allah Tritunggal. Selebih dari itu juga, ketika saya berdoa kepada Allah Tritunggal, saat istri saya hamil satu bulan, saya berdoa agar bayi yang dikandung itu adalah laki-laki. untuk ada yang berkomentar bahwa anak saya perempuan, tetapi tidak. dan saya berdoa trus agar doa dikabulkan, memang hasil positif. dan juga telah memberi nama: Jika: laki-laki- namanya: Aristoteles, jika perempuan: Platonia., nama… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Aquilino Amaral
14 years ago

Shalom Aquilino Amaral Memang tidak mudah memahami konsep Allah yang Maha Tahu (God’s foreknowledge) dalam kaitannya dengan pengabulan doa- doa kita. Seringnya manusia berpendapat dua titik ekstrim, yaitu 1) Tuhan tidak campur dalam hidup kita, atau ekstrim lainnya yaitu 2) Tuhan bisa berubah sesuai dengan kemauan kita atau kita bisa mengubah Tuhan (seolah- olah kita bisa ‘mengatur keputusan Tuhan’). Nah kedua ekstrim ini keliru. Itulah sebenarnya yang mau disampaikan dalam rangkaian artikel tentang doa (Apakah berdoa percuma, dari bagian 1 s/d 4) Kesulitan untuk memahami hal ini terletak pada pola pikir sendiri, karena kita membayangkan Tuhan berpikir linear seperti kita,… Read more »

Aquilino Amaral
Aquilino Amaral
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Salam bu Ingrid,

Terima kasih atas jawaban ibu, memang penjelasan ibu aku terima 100%.
setelah aku baca memang begitu kita tidak bisa mengubah keputusan Allah, tetapi dengan melalui iman tulus dan penyerahan total kepada Trinitas, Tuhan dapat mengabulkan permintaan kita.

Salam buat bu Ingrid dan keluarganya, semoga dalam masa puasa ini, kita akan dikuatkan oleh salib suci.
Amin,

Aquilino Amaral

Lukas Cung
Lukas Cung
Reply to  Aquilino Amaral
14 years ago

Shalom Sdr. Aquilino Amaral, Saya ikutan komen, ya
 Usai menikah secara Katolik, saya berdoa memohon agar segera diberi anak. Ternyata doa saya langsung dikabulkan. Hanya, saya juga berdoa begini: 1) kalau boleh, saya minta anak laki-laki, tetapi terserah saja apa yang terbaik untuk kami 2) kalau diberi anak laki-laki, saya mohon agar ia: sehat, cerdas, ganteng, lucu dll
 3) kalau memang diberi anak perempuan, saya mohon agar ia: sehat, cerdas, cantik, lucu dll
 4) saya mohon agar kelahiran anak saya lancar dan tanpa operasi Kenyataan yang terjadi adalah: 1) dua kali istri saya harus dirawat di rumah sakit karna hampir… Read more »

Lucius Dalius
Lucius Dalius
14 years ago

Semua orang dari semua agama menjadikan Doa itu sebahagian dalam kehidupan mereka. Tetapi masih banyak yang TIDAK MENGETAHUI AKAN ARTI DOA itu sendiri. Selain itu banyak umat kristian sendiri seringkali bertanya MENGAPA KITA HARUS BERDOA SEDANGKAN SEGALANYA SUDAH DITENTUKAN OLEH ALLAH? dan BAGAIMANA CARA BERDOA DENGAN BAIK. akhir sekali, MENGAPA KRISTIAN KATOLIK MENGATAKAN BAHAWA DOA BAPA KAMI ADALAH DOA YANG PALING BAIK & ISTEMEWA. Bolehkah saudara Stef perjelaskan?..

Ingrid Listiati
Reply to  Lucius Dalius
14 years ago

Shalom Lucius,
Anda dapat membaca artikel yang baru saja saya post-kan di website, tentang doa Bapa Kami (silakan klik).

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- https://www.katolisitas.org

Ign misna
Ign misna
14 years ago

Saya selalu berdoa untuk ,ibu , keluarga saudara saya yang berada diJakarta ,sedangkan saya berada diSemarang.Tetapi ada sesuatu hal yang saya alami dan saya sendiri tidak tahu mengapa?. Saya selalu mempunyai perasaan enggan dan malas apabila saya ingin berkomunikasi langsung dengan mereka melalui telpon, padahal sarana untuk itu sudah ada dan siap untuk dipergunakan.Sewaktu kecil memang saya tinggal tidak dengan mereka ,saya tinggal sendiri di Semarang, sampai saya menikah dan mempunyai anak hingga sekarang. Yang ingin saya tanyakan adalah : 1. Atas sikap saya itu yang berhubungan dengan iman Katolik. 2. Apakah doa saya itu berguna bagi mereka dapat diterima… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Ign misna
14 years ago

Shalom Ign Misna, 1) Sebagai pengikut Kristus, kita semua diajar untuk mengasihi Allah dan sesama. Dan, jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Allah, maka kita akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi segala perintah-Nya. Perintah Allah nyata dalam perintah untuk mengasihi, dan yang dijabarkan dalam kesepuluh perintah Allah. Nah, perintah ke-empat dari sepuluh perintah Allah itu adalah agar kita menghormati orang tua kita. Dan sebenarnya hormat ini juga termasuk mengasihi mereka. Jika kita perhatikan, tiga perintah Tuhan yang pertama adalah yang menyangkut kasih kepada Tuhan (yaitu Jangan menyembah berhala, jangan menyebut nama Tuhan dengan tidak hormat, dan perintah untuk menguduskan hari… Read more »

dewi retha
dewi retha
14 years ago

Shaloom….hidup saya sangatlah complicated. Pada dasarnya saya dari keluarga mampu. Tapi entah kenapa saya selalu berusaha memiliki sesuatu tidak dengan cara yang baik. Saya telah mencuri sesuatu yang bukan punya saya dan itu adalah kepunyaan ibu saya. Jutaan sudah saya mencuri dari orang tua saya. Dari hati saya sangat menyesalinya. Saya ingin mengakui semua yang telah saya lakukan tapi saya takut menhadapi kemarahan orangtua saya….Sangat takut….Saya mohon doa supaya Tuhan mendampingi saya dan memberikan saya kekuatan untuk jalani semua proses pertobatan saya ini. Tapi saya ragu apakah orangtua saya akan memaafkan saya? dan apakah Tuhan akan mengampuni saya? Sudah berulangkali… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  dewi retha
14 years ago

Shalom Dewi, Pertama- tama, mari kita sadari terlebih dahulu, bahwa setiap kali kita menyesali perbuatan kita yang salah, itu sesungguhnya karena berkat Roh Kudus yang bekerja, untuk membawa kita kepada pertobatan. Maka dalam hal ini, Dewi patut bersyukur, bahwa Tuhan menyadarkan anda atas segala kesalahan anda. Perbuatan mencuri tentulah tidak berkenan di mata Tuhan, dan karena Tuhan tak ingin anda semakin dalam jatuh ke dalam dosa ini, maka Ia memanggil anda untuk menyadari betapa ini tidak sesuai dengan ajaran-Nya. Maka, jika saya boleh mengusulkan, maka inilah yang mungkin dapat Dewi lakukan jika anda seorang Katolik: 1) Berdoalah terlebih dahulu dengan… Read more »

Deasy
Deasy
14 years ago

Salam dami dalam Yesus Kristus Pak Stef dan Bu Ingrid.

Ada yang mau saya tanyakan. Apakah menurut Pak Stef dan Bu Ingrid kita manusia ikut menentukan takdir hidup kita? atau semuanya sudah “dituliskan”? atau di gariskan? mengingat Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih atau menentukan hidupnya. Kalau manusia yang menentukan pilihan hidupnya, bukankah berarti takdir itu ada ditangan manusia itu sendiri?. Terimakasih banyak atas penjelasannya.

Tuhan berkati.

Yohanes K
Yohanes K
15 years ago

Salam,
Ditengah khotbahnya [dari admin: saya menghapus nama tempat dan orang] seseorang sambil berteriak mengatakan bahwa “kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami” dalam Doa Bapa Kami itu salah karena hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa manusia.
Apakah benar kata mengampuni dalam Doa Bapa Kami itu salah?
A). Kalau memang salah, mengapa tidak segera diralat?
B). Kalau tidak salah, mengapa [dari admin: saya hapus nama orang tersebut] orang tersebut berani berkata salah?

Ryan09
Ryan09
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Shalom Bp Stefanus

Apakah tidak lebih pas jika kata “mengampuni” diterjemahkan dengan “memaafkan”? O, ya untuk bahasa aslinya sendiri memakai kata apa? Kalau doa Bapa Kami bhs Inggris khan pakai kata forgive yang bisa berarti mengampuni/memaafkan. Untuk bahasa Indonesia sendiri kata mengampuni dan memaafkan menurut saya artinya tidak sama persis.

GBU
Ryan09

Ingrid Listiati
Reply to  Ryan09
14 years ago

Shalom Ryan, Dalam teks Bapa Kami dalam bahasa Latin, memang disebutkan demikian, "…et dimitte nobis debita nostra sicut et nos dimittimus debitoribus nostris" yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris, "and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us" (or, forgive us our sins as we forgive those who sin against us) atau dalam bahasa Indonesia, "dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami." Memang jika dilihat terjemahan bebas dari "dimitte" yang berasal dari kata "dimitto" itu adalah untuk melepaskan/ to break up, dismiss, leave, abandon, leave behind, dan yang dilepaskan itu adalah "debita" yang… Read more »

Anastasia Rafaela
Anastasia Rafaela
Reply to  Ryan09
12 years ago

Salam kasih saudara Ryan, Sekedar untuk memberi masukan tentang perbedaan arti antara ‘mengampuni’ dan ‘memaafkan’. Ada penjelasan tentang ‘Reconciliation’ dalam buku“My School Diary” (Authors: Francine & Byron Pirola) yang juga digunakan oleh murid-murid di sekolah katolik putra saya bahwa: Saying ‘sorry’ is different to asking for ‘forgiveness’. When we say sorry to someone, it is an ‘I-centred statement’ expressing sympathy but not necessarily inferring that we take any responsibility. As such it requires nothing from the person to whom we say it. It is always good to say ‘sorry’ but it is nowhere near as hard to do, or as… Read more »

Yohanes K
Yohanes K
15 years ago

Salam, Di salah satu pelajaran Agama Katolik, [dari admin: saya hapus nama organisasi dan nama orangnya] pernah mengatakan bahwa kodrat Tuhan berbeda dari kodrat manusia. Kodrat Tuhan lebih tinggi dari kodrat manusia, Tuhan menciptakan manusia dengan kebebasan penuh. Kalau Tuhan mencampuri urusan manusia, maka Dia bukan Tuhan lagi. Waktu itu saya tidak terpikir untuk mempertanyakan pernyataan beliau, sehingga sampai sekarang saya tidak tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: A) Kalau Tuhan tidak mencampuri urusan manusia, mengapa Allah Bapa mengutus Allah Putera ke dunia untuk menebus dosa manusia? Bukankah ini suatu bentuk campur tangan Tuhan atas urusan manusia ? B) Dalam Doa… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
35
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x