Apa arti full of grace/ kecharitomene?

Pertanyaan:

Ada teman Protestan yang menuliskan pendapatnya tentang Bunda Maria sebagai berikut, bagaimana saya harus menjawabnya?

Tidak ada sedikitpun ajaran Alkitab mengajarkan harus mengangkat Maria sebagai ratu sorga, sumber berkat, perantara Allah dan manusia, dan menyembahnya seperti Allah ….karena dia hanya dipilih Tuhan dan kandungannya dipakai Tuhan untuk inkarnasi ke dunia.

Yang dilahirkan Maria hanya kemanusiaan YESUS bukan keilahiannya.

Mengatakan Tuhan dilahirkan saja sudah berarti penghujatan karena Tuhan adalah kekal.

Melahirkan YESUS tidak menyelamatkan manusia, melainkan hanya melalui darah YESUS saja manusia ditebus dan diselamatkan.

YESUS hanya satu tidak ada yang lain tetapi orang seperti Maria ada berjuta-juta Tuhan bisa memilih dan memakainya sebagai alat ditangan-Nya.

Bukan saja saya tetapi YESUS sendiri dan para Rasul juga tidak pernah menganggap Maria seperti yang gereja anda tinggikan secara kebablasan itu.

Makanya kenapa pula kita harus mengiakan semua ajaran dusta yang terjadi.

Saya mengatakan: siapakah yg lebih mengenal YESUS dari pada bunda Maria??? Coba anda bayangkan Maria merawat YESUS dari kecil, memandikannya, menyusuinya, Maria bersama Tuhan selama hidupnya.

Dia menjawab: Maria lebih banyak mengenal kemanusiaan YESUS tetapi sering berlaku lancang dan lupa akan keilahian YESUS sehingga di Alkitab tercatat hanya dua kali Maria berbicara dengan YESUS dan keduanya ia kena tegur karena tidak mengenal siapa sebenarnya YESUS.

Jadi anda persis seperti Maria yang hanya mengenal YESUS sebagai manusia tetapi tidak sadar siapa sebenarnya Dia itu.

Makanya giatlah mendalam Kitab Suci agar tidak menyeleweng terus kerjanya.

Saya mengutip Injil LUKAS:(28) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”

Dia menjawab: Semua anak anak Tuhan juga mendapat berkat dan karunia keselamatan dari Tuhan dan ROH KUDUS selamanya menyertainya juga.

YESUS juga mengatakan bahwa Dia juga menyertai semua orang percaya.

Matius 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

KESIMPULAN:

Ajaran mak telah kebablasan dengan mengangkatnya tidak lumrah manusia lagi melainkan seperti ilahi. Tidak ada sedikitpun keharusan mengistimewakan Maria di atas semua orang orang yang agung di dalam Kitab Suci.

Saya mengutip lagi: (42) lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.

Dia menjawab: Ayat ini jelas mengatakan diberkati “di antara” bukan “di atas” semua perempuan.

Istilah “Full of Grace” yang dalam bahasa Yunaninya “”plaras karitos” hanya terdapat di dalam dua tempat di PB (KJV),dan tidak satupun ditujukan kepada Maria yaitu :

1.And the Word became flesh, and dwelt among us, and we beheld His glory, glory as of the only begotten from the Father, full of grace and truth (John 1:14).

2.And Stephen, full of grace and power, was performing great wonders and signs among the people (Acts 6:8).

Yang pertama menyangkut diri YESUS dan kedua Stepanus. Dalam hal ini Stepanus tidak pernah ditinggikan sedemikian rupa seperti yang diperlakukan kepada Maria.

Lukas 1:28 And the angel came in unto her, and said, Hail, thou that art highly favoured, the Lord is with thee: blessed art thou among women.

Yang ada di Katekismus gereja RK istilah full of grace diterjemahkan dengan istilah “ave gratia plena” (hail full of grace) adalah terjemahan bahasa Latin dari PB (Vulgata) yang dibuat oleh Jerome. Terjemahan Vulgata ini sering keliru.

Istilah “highly favoured” dalam bahasa Yunaninya adalah “kexaritomena”, dan ini tidak sama artinya dengan full of grace.

kexaritomena = highly favored, make accepted. make graceful.

Berbicara mengenai pemberian karunia dari Tuhan adalah biasa di dalam Alkitab, ada banyak orang yang mendapat bermacam-macam karunia dari Tuhan tetapi tidak satupun yang ditinggikan sedemikian rupa sehingga menjadikan mereka status tidak berdosa,dll seperti yang diberikan kepada Maria.

Hakim hakim 5:24 Diberkatilah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, melebihi perempuan-perempuan lain, diberkatilah ia, melebihi perempuan-perempuan yang di dalam kemah.

Di sini Yael juga mendapat berkat melebihi perempuan lain tetapi tidak merubah statusnya menjadi Ratu Surga misalnya.

KESIMPULAN:

Berkat kepada Maria hanya berkat kepada manusia biasa saja, tidak ada bedanya dengan yang lain, sehingga meninggikan Maria seperti ilahi hanyalah ajaran yang sudah kebablasan saja dan penuh kepalsuan.

Aida

Jawaban:

Shalom Aida,

1.  Maria adalah Ratu Surga?

Dasar ajaran Katolik tentang Maria adalah Ratu Surga, silakan klik di sini.

Memang tidak ada ayat di Kitab Suci yang mengajarkan kita untuk menyembah Maria seperti menyembah Allah. Namun Kitab Suci mengajarkan kita untuk menghormati ayah dan ibu kita (lih. Kel 20: 12); oleh karena itu kita menghormati Bunda Maria, karena ia adalah ibu Tuhan Yesus dan ibu kita juga -karena Tuhan Yesus memberikannya untuk menjadi ibu kita (lih. Yoh 19:26-27). Silakan klik di sini untuk memahami dasarnya, mengapa Gereja Katolik menghormati Bunda Maria.

2. Yang dilahirkan Maria hanya kemanusiaan Yesus dan bukan keilahian-Nya?

Setiap perempuan yang melahirkan, melahirkan seorang pribadi, dan bukan hanya melahirkan ‘kemanusiaan’- nya saja. Maka sangat tidak masuk akal jika dikatakan bahwa Bunda Maria melahirkan hanya kemanusiaan Yesus saja. Yang dilahirkan oleh Bunda Maria adalah seorang Pribadi, yaitu Yesus Kristus, yang selain manusia, Ia juga adalah sungguh- sungguh Allah. Oleh karena itu Maria disebut sebagai “Bunda Allah”, karena yang dilahirkannya adalah Yesus yang adalah Tuhan. Itulah sebabnya bahkan ayat- ayat dalam Kitab Suci juga menyebut Maria sebagai Bunda Tuhan (lih. Luk 1:43), atau menyebutkan Maria sebagai seorang perempuan yang melahirkan Putera Allah (lih. Mat 1:23, Luk 1:35, Gal 4:4).

Jadi memang yang dilahirkan oleh Bunda Maria adalah Tuhan Yesus pada saat Ia menjelma menjadi manusia, namun menurut kekekalan, saat Ia sudah ada bersama- sama dengan Allah Bapa di awal mula dunia, memang bukan Bunda Maria yang melahirkan-Nya, namun asalnya adalah dari Allah Bapa sendiri, sebagaimana diucapkan dalam kalimat syahadat Nicea:

“Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,
Putera Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad.
Allah dari Allah,
Terang dari terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
Sehakikat dengan Bapa,
Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya….”

Nampaknya pemahaman teman anda itu agak rancu, karena ia tidak menerima penjelasan para Bapa Gereja tentang bagaimana memahami ajaran bahwa Yesus itu sungguh Allah dan sungguh manusia, seperti yang pernah dibahas di sini, silakan klik.

Karena pemahamannya keliru, maka ia menuduh yang bukan- bukan; bahkan menuduh seolah penghormatan kepada Bunda Maria adalah ‘ajaran dusta‘ ataupun penghujatan kepada Allah. Padahal kalau kita melihat apa yang terjadi dalam sejarah Gereja, justru pemahaman teman anda itu yang tidak benar, dan menyerupai ajaran sesat Nestorius di abad ke 4-5 yang dikecam oleh para Bapa Gereja, karena tidak menyampaikan seluruh kebenaran seperti yang diajarkan oleh para rasul.

3. Teman anda mengatakan bahwa ‘Bunda Maria lancang‘?

Pandangan bahwa Bunda Maria lancang, adalah suatu pandangan yang luar biasa keliru. Tuduhan bahwa Tuhan Yesus menegur Bunda Maria ketika Maria berbicara kepadanya, juga adalah interpretasi yang salah. Hal jawaban Tuhan Yesus terhadap perkataan Maria, yang sering disalahtafsirkan sebagai penyangkalan, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.

Selayaknya kita tidak dengan cepat menghakimi sesama, apalagi menghakimi orang yang dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Putera-Nya, yaitu Bunda Maria. Bunda Maria tidak pernah lancang, dan marilah kita mendoakan orang- orang yang dalam ketidaktahuan mereka, menghakiminya sedemikian.

4. Kitab Suci tidak mengajarkan keharusan mengistimewakan Maria?

Memang tidak ada kata literal yang menyatakan “istimewakanlah Maria” dalam Kitab Suci, tetapi Kitab Suci mengajarkan tentang keistimewaan Bunda Maria, demikian:

1) Tidak ada satu tokohpun dalam Kitab Suci dan dalam sejarah manusia sepanjang segala abad, selain dari Bunda Maria, yang dipercaya oleh Tuhan untuk mengandung dan melahirkan Kristus Putera Allah yang Tunggal (lih. Luk 1:35). Maka perannya ini sangat unik dan istimewa.

2) Kitab Suci sendiri menyebutkan tentang Maria, bahwa segala keturunan akan menyebutnya berbahagia (Luk 1:48).

3) Kepada Bunda Maria saja, malaikat Tuhan mengatakan, “Kecharitomene“/ “hail, full of grace“, atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atas dasar edisi Vulgata terjemahan St. Jerome, “Salam, hai engkau yang penuh rahmat (telah dipenuhi rahmat)” (lih. Luk 1:28).

5. Apa arti sebenarnya dari “kecharitomene“?

Untuk memahami arti kecharitomene dalam Luk 1:28, kita melihat kepada kata kerja dalam kalimat tersebut, yaitu kata “charitoo“. Kata kerja ini juga digunakan dalam Ef 1:6 dalam bentuk yang berbeda yaitu echaritosen, yang artinya ia mengaruniai rahmat/ “he graced” or bestowed grace.

“supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.” (Ef 1:6)

Di sini, echaritosen mengacu kepada kegiatan yang terjadi sesaat, sebuah kegiatan yang telah berlalu (Blass and DeBrunner, Greek Grammar of the New Testament, p. 166). Sedangkan, kecharitomene adalah charito dalam bentuk pasif sempurna/ perfect passive participle, menunjukkan suatu kesempurnaan dengan hasil yang permanen. Kecharitomene menunjukkan adanya kontinuitas dari suatu kegiatan yang telah selesai sempurna (H. W. Smyth, Greek Grammar [Harvard Univ Press, 1968], p. 108-109, sec 1852:b; also Blass and DeBrunner, p. 175). “Highly favoured” (kecharitomene) di sini merupakan bentuk perfect passive participle dari kata kerja charitoo, yang artinya dikaruniai dengan rahmat (charis) seperti yang disebut dalam Ef 1:6

Sedangkan dalam konteks Yoh 1:14 dan Kis 6:8, kata asli rahmat dalam “full of grace” adalah dalam bentuk kata benda, charis (bukan dalam bentuk past participle dari kata kerja ‘charitoo‘). Kedua ayat tersebut menyebutkan adanya keadaan ‘penuh rahmat’ tanpa menekankan prosesnya/ keadaan sebelumnya: 1) Yesus yang menjelma menjadi manusia adalah penuh rahmat/ kasih karunia (Yoh 1:14) dan 2) Stefanus yang penuh rahmat/ karunia saat melakukan mukjizat dan tanda- tanda. Maka kedua ayat tersebut memang mengatakan “penuh rahmat” namun kata aslinya memang bukan charitoo/ “kecharitomene” seperti pada Luk 1:28 tersebut, yang kalau diterjemahkan secara literal seharusnya adalah “engkau yang telah dikaruniai rahmat dengan sempurna”/ “you who have been made full of grace/ highly favoured.”

Untuk memahami makna suatu kata kerja dalam bahasa Yunani kita perlu melihat adanya faktor “tenses” (ada 7 tenses dalam bahasa Yunani: aorist, present, imperfect, future, pluperfect dan future perfect). Menurut J. Gresham Machen, seorang pakar bahasa Yunani, “Perfect tense dalam bahasa Yunani menjelaskan adanya keadaan saat ini sebagai hasil dari suatu perbuatan di masa lalu’ (J. Gresham Machen, New Testament Greek for Beginners, p. 187). Contoh tentang perfect tense ini adalah perkataan Yesus kepada Iblis dalam Mat 4:4,7,10, di mana dikatakan, “Ada tertulis”, yang kalau diterjemahkan secara literal adalah: “Ada tertulis di masa lalu dan sekarang masih berlaku”. Contoh lainnya adalah dalam Luk 1:28, dalam perkataan malaikat kepada Bunda Maria, yang menyatakan bahwa ia ‘sudah dipenuhi rahmat di masa yang lalu sampai saat ini’. Keadaan Maria ‘dipenuhi rahmat dengan sempurna di masa lalu  (karena bentuk perfect tense dari kata kerja ‘dikaruniai’) inilah yang membuat para Bapa Gereja  mengartikan bahwa Bunda Maria telah dikuduskan oleh Allah Bapa sejak awal mula.

Itulah sebabnya banyak para Bapa Gereja, terutama mereka yang berbahasa Yunani, mengajarkan bahwa Bunda Maria itu sudah disucikan Allah sebelum menerima kabar gembira dari malaikat, contohnya: Gregorius Thaumaturgus (205-270), Yohanes Sang Teolog (400), dan Theodotus dari Ancyra (awal abad 5). Theodotus mengajarkan: “Perawan yang tak berdosa, tidak bernoda, tanpa cacat, tanpa tersentuh, tanpa cela, kudus dalam tubuh dan jiwa, seperti bunga lili yang mekar di antara semak duri …. Bahkan sebelum kelahiran Kristus, ia telah dikuduskan bagi Allah … Murid yang kudus, … bijaksana di dalam pikiranmu, bersatu dengan Tuhan di dalam hatimu, perkataanmu layak dipuji, tetapi terlebih lagi perbuatanmu…. (Theodotus, Homily 6:11 dalam Fr. Luigi Gambero, Mary and the Fathers of the Church, p. 268)

5. Maria tidak ada bedanya dengan Yael, isteri Heber?

Jika kita memahami arti kecharitomene, maka kita mengetahui bahwa Yael tidak dapat disetarakan dengan Bunda Maria, sebab kepada Yael tidak pernah dikatakan bahwa ia adalah “kecharitomene“/ ‘yang telah dikaruniai rahmat dengan penuh/sempurna oleh Allah.’

Yael dikatakan terberkati karena ia dengan keberaniannya ‘meminjamkan’ tangannya untuk mengalahkan musuh bangsa Israel sesuai dengan rencana Allah (lih Hak. 4:17-22). Bunda Maria, juga dengan keberanian ‘meminjamkan’ rahimnya agar Allah dapat melaksanakan rencana-Nya untuk mengalahkan musuh seluruh umat manusia, yaitu dosa dan maut, dengan mengutus Putera-Nya, Yesus Kristus, agar menjelma menjadi manusia. Dengan demikian,  Yael dipuji dalam Kitab Suci dan disebut sebagai “diberkatilah” ia melebihi perempuan- perempuan yang di dalam kemah (lih. Hak 5:24); sedangkan Bunda Maria dipuji di antara semua perempuan (lih. Luk 1:42). Maka penghormatan kepada Maria ini jelas lebih tinggi daripada penghormatan kepada Yael.

Di sini Kitab Suci mengajarkan kepada kita, bahwa kita tidak dapat menyamakan Bunda Maria dengan semua manusia, karena memang hanya ia saja – di sepanjang sejarah manusia, tidak ada seorangpun yang lain- yang dipilih oleh Tuhan sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan Kristus Sang Putera Allah. Oleh karena itu, dari kidung pujian Magnificat, kita membaca, “Sesungguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku [Maria] berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan- perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.” (Luk 1:48-49)

Demikianlah maka untuk memahami Kitab Suci, kita perlu melihat kaitan ayat- ayat antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru, dan jangan memilih- milih ayat sesuai dengan pemahaman sendiri, sebab jika demikian maka tidak dipahami keseluruhan makna yang ingin disampaikan. Jika kita saja lebih menghormati ibu kita (yang mengandung dan melahirkan kita) daripada perempuan yang lain, maka tentu Tuhan Yesus juga lebih menghormati ibu-Nya daripada kepada semua perempuan yang lain. Maka jika kita umat Katolik menghormati Bunda Maria, itu pertama- tama karena: 1) kita mengikuti teladan Allah Bapa sendiri yang telah terlebih dahulu menghormati Maria dengan memilihnya untuk melahirkan Kristus Sang Putera Allah dan 2) kita mengikuti teladan Yesus dan pesan-Nya untuk menerima Maria sebagai ibu kita (lih. Yoh 19:26-27). Bukankah jika kita mengasihi seseorang dengan sungguh, maka kita juga ikut mengasihi ibu dari orang itu? Maka, jika ada orang- orang yang tidak menerima ajaran ini, kita tidak perlu memaksa mereka, namun juga pandangan mereka tidak perlu membuat kita goyah, sebab penghormatan kepada Bunda Maria justru menunjukkan bahwa kita sungguh mengasihi Allah, sebab kita melakukan apa yang sudah dilakukan Allah sendiri kepada Bunda Maria, seperti yang tertulis juga dalam Kitab Suci. Maka tidak ada ajaran yang kebablasan ataupun palsu, seperti yang dituduhkan oleh teman anda itu.

Semoga uraian di atas semakin menumbuhkan kasih dan penghormatan kita kepada Bunda Maria sebagai tanda kasih kita kepada Allah yang telah memilihnya secara istimewa untuk melahirkan Kristus Sang Penyelamat kita.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

5 1 vote
Article Rating
19/12/2018
25 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Fransiskus Dany
Fransiskus Dany
12 years ago

Syalom, Bapak, Ibu semua, selamat menyambut Natal dan Tahu baru. Tuhan berkati selalu
Ibu Ingrid, apa sih sejarahnya, sampai adanya goa Maria, dan doa novena 3 x Salam Maria, terimakasih

Dody Gondes
Dody Gondes
13 years ago

Seorang Maria adalah manusia luar biasa, wanita istimewa yang dipilih Allah untuk menjadi bagian dari rencana Allah itu sendiri untuk menyelamatkan manusia, turun ke dunia menjadi manusia didalam diri Anak Manusia untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa yang merintangi hubungan mesra antara Allah dan manusia. Melalui kerendahan hati dan pengorbanannya sebagai seorang manusia dan ibu yang harus merelakan anaknya untuk menderita dan wafat di kayu salib karena dosa-dosa manusia, Maria adalah manusia yang patut di puji dan di teladani kehidupannya. Menghormati dan meneladani kehidupan seorang wanita bernama Maria itu adalah suatu keharusan bagi kita sebagai pengikut Kristus ini, tetapi tindakan… Read more »

Gery Mudaya
Gery Mudaya
13 years ago

Terima kasih Pak Stefanus atas jawaban yang sudah diberikan pada saya. Saya tidak menanyakan tentang Maria Bunda Allah, tapi Bapak menjawab panjang lebar tentang pernyataan Martin Luther, John Calvin dan Zwingli tentang Maria. Saya juga tidak befikir seperti yang Pak Stefanus tulis buat saya berikut ini : Dan pada waktu dilahirkan maka ke-Allahan Yesus tiba-tiba masuk ke dalam bayi Yesus, sehingga mulai ada Yesus yang mempunyai kodrat sungguh Allah dan sungguh manusia. Dan tepat sebelum Yesus meninggal, maka tiba-tiba ke-Allahan Yesus meninggalkan Yesus, sehingga yang tersalib adalah Yesus dengan kodrat manusianya? Dan kemudian, Yesus yang hanya mempunyai kodrat manusia, kemudian… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Gery Mudaya
13 years ago

Shalom Gery, Terima kasih atas tanggapannya. Sebenarnya artikel dan diskusi di situs ini tentang ke-Allahan Kristus sudah cukup banyak dan dilakukan secara panjang lebar. Namun, walaupun telah ada cukup banyak, namun mungkin Anda belum sempat membacanya. Oleh karena itu, saya menyarankan agar Anda dapat membaca terlebih dahulu beberapa artikel kristologi, sehingga Anda dapat mengerti terlebih dahulu apa yang sebenarnya dipercayai oleh Gereja Katolik. Silakan membaca link-link di bawah ini. Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya:… Read more »

Adven Sarbani
Adven Sarbani
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Terima kasih atas uraian panjang Pak Stef untuk diskusi tentang ke-Allah-an Yesus. Semoga saudara Gery Mudaya dapat memberikan paparan yang jelas untuk argumennya bahwa, “Yesus adalah 100% manusia yang mendapat PENGURAPAN TANPA BATAS dari Allah dan Roh Kudus sehingga Yesus tidak akan pernah berdosa selama hidupnya, namun Yesus memiliki nafsu yang sama seperti kita manusia.” Saya sangat mengharapkan saudara Gery Mudaya dapat memberikan paparan dengan rinci dan konstruktif untuk menyanggah pendapat Bapak Stef di atas. Tentu paparan itu harus alkitabiah. (saya membayangkan ada ayat di Kitab Suci yang tertulis, Yesus berkata, “Saya 100% manusia yang mendapatkan PENGURAPAN TANPA BATAS dari… Read more »

vinsensius budi
vinsensius budi
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Shalom pak Stef (dan sdr Gery Mudaya). Sudah lengkap sekali dan detail rasanya apa yang pak Stef utarakan dalam tulisan diatas sebagai jawaban kepada sdr Gery Mudaya. Semoga uraian diatas dapat menjadi dasar dan kunci awal dalam sdr Gery Mudaya mempelajari kodrat Yesus yang sesungguhnya. Sedikit saya menambahkan, kalau menurut pak Stef relevan, kepada sdr Gery Mudaya kiranya dapat membaca pula surat Ibrani sebagai berikut: Ibr 1:1 : Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, Ibr 1:2 : maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita… Read more »

Gery Mudaya
Gery Mudaya
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Bapak Stefanus yang terkasih serta sdr Adven Sarbani yang baru saya kenal Saya akan berusaha untuk menjawab pertanyaan Bapak yang ditulis dengan warna merah sbb : Dari tanggapan Anda di atas, cobalah untuk menguraikan lebih jauh tentang istilah yang Anda gunakan, yaitu “pengurapan tanpa batas”? Bagaimana anda mendefinisikan hal ini? Apakah pengurapan tanpa batas ini melebihi nabi dan juga malaikat? Kalau ya, dimana kelebihannya dan perbedaannya? Dimanakah kita dapat menemukan referensi akan hal ini di Kitab Suci? Pengurapan tanpa batas ialah pengurapan ilahi yang diberikan kepada Putra Manusia Yesus yang diutus oleh Allah Bapa didalam menjalankan tugasnya untuk menyelamatkan umat… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Gery Mudaya
12 years ago

Shalom Gery Mudaya, Terima kasih atas tanggapannya. Mari sekarang kita membahas tanggapan anda satu-persatu. Dari tanggapan anda, maka terlihat bahwa anda bersikeras menolak bahwa Yesus bukanlah sungguh Allah dan sungguh manusia, namun bersikukuh bahwa Yesus adalah sungguh manusia dengan pengurapan tanpa Batas dari Allah dan Roh Kudus, sehingga Yesus tidak pernah berdosa. Dan pengurapan tanpa batas ini, anda dasarkan pada ayat Yoh 3:34 yang menuliskan “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.” Namun, ayat yang anda berikan (Yoh 3:34) tidak memberikan kedalaman esensi dari diskusi. Kita tentu saja dapat melihat… Read more »

Gery Mudaya
Gery Mudaya
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Bapak Stefanus yang dikasihi Tuhan, Terima kasih telah memberikan saya penjelasan yang cukup lengkap tentang Yesus. Akan tetapi saya masih tetap berkeyakinan bahwa Yesus itu manusia 100 % sama seperti kita, bukan Allah 100 % dan manusia 100%. Oleh sebab itu saya ingin menuliskan tentang pendapat saya tentang SIAPAKAH YESUS ITU ? Saya tahu bahwa banyak ajaran gereja diluar katolik yang tidak bisa menerima pengajaran bahwa Yesus it u manusia 100 % (bukan sungguh Allah sungguh manusia), berikut ini uraiannya mudah2an bisa menjawab semua pertanyaan yang pak Stefanus tanyakan pada saya : SIAPAKAH YESUS ? Orang-orang yang hidup dalam zaman… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Gery Mudaya
12 years ago

Shalom Gery, Terima kasih atas tanggapannya. Saya tidak akan membahas tanggapan anda satu persatu, karena sebenarnya tanggapan anda mengarah pada satu kesimpulan seperti yang anda tuliskan “Yesus memang Allah , tetapi selama hidupnya di dunia Dia adalah manusia (bukan sungguh Allah sungguh manusia)” Paham ini disebut paham protestant kenotic Christology. Kami telah menuliskan artikel tentang hal ini di sini – silakan klik. Secara prinsip, paham ini sulit diterima, karena Allah tidak dapat berhenti menjadi Allah. Dengan mengatakan bahwa Yesus memang Allah, namun selama hidupnya di dunia Dia adalah manusia dan bukan Allah, adalah sama saja dengan mengatakan bahwa Allah berhenti… Read more »

Gery Mudaya
Gery Mudaya
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Bapak Stefanus yang dikasihi Tuhan Terima kasih atas tanggapannya, Pak Stefanus masih menyisakan pertanyaan sbb : Dan pertanyaannya adalah bagaimana kurban yang dilakukan oleh manusia biasa dapat mempunyai efek menyelamatkan seluruh umat manusia, dari masa sebelum Kristus, pada waktu Kristus dan zaman setelah Kristus? Jawabannya : Jika semua itu dikerjakan oleh Allah Bapa , apakah ada yang mustahil ? Apalagi manusia Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, jika Yesus itu manusia biasa memang tidak mungkin, tetapi di dalam Allah semuanya menjadi mungkin. Logika manusia memang tidak bisa mengerti tentang hal ini, namun jika kitra mempunyai logika Kristus (pikiran Kristus)… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Gery Mudaya
12 years ago

Shalom Gery Mudaya, Terima kasih atas tanggapan anda. Kebenaran yang diwartakan tidaklah lengkap, kalau kita mengatakan bahwa selama di dunia ini, Yesus hanya mempunyai kodrat manusia. Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus mempunyai kodrat manusia, namun Kitab Suci yang sama juga menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Justru karena Yesus mempunyai kodrat Allah, maka pengorbanan-Nya mempunyai efek masa lalu, pada waktu itu dan masa depan. Dengan kata lain, karena tingginya kehormatan yang menjadi kurban (yang adalah Allah) serta didasari oleh kasih yang tak terhingga, membuat kurban Kristus bernilai tak terhingga dan membuat rahmat demi rahmat mengalir dari kurban kayu salib. Saya telah… Read more »

alexander wang
alexander wang
Reply to  Gery Mudaya
12 years ago

saudara Gery Mudaya yang dikasihi Tuhan Yesus terima kasih atas pujiannya tapi saya hanyalah hamba yang menjalankan apa yang seharusnya saya jalankan yaitu mencintai Tuhan Yesus, sungguh Allah sungguh manusia. sebenarnya saya sudah melihat penegasan pak Stef bahwa diskusi akan ditutup karena masing-masing pihak telah memberikan pendapatnya. tetapi jika diizinkan oleh pak Stef, saya ingin menambahkan: tanpa bermaksud menggurui, izinkanlah saya menguti Yes 53:4 “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (LAI-TB) “Sebenarnya penyakit kitalah yang ditanggungnya, sengsara kitalah yang dideritanya, padahal kita menyangka penderitaannya itu… Read more »

Adven Sarbani
Adven Sarbani
Reply to  Gery Mudaya
12 years ago

Gery Mudaya yg terkasih, bagi saudara Gery ‘kebenaran’ itu menyakitkan, namun bagi saya mencari, mengetahui dan sampai memiliki kebenaran itu sungguh membahagiakan. Saya bersyukur telah dibaptis dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus seperti yg diajarkan Yesus kepada murid-muridnya sebelum Yesus naik ke sorga. Saya bersyukur Gereja Katolik memegang teguh pengajaran-pengajaran Yesus melalui pengantaraan para rasul walau logika dunia tidak mengerti dan senantiasa menghujatnya. Saya bersyukur Yesus senantiasa menyertai jemaat-Nya seperti yang sudah dijanjikan-Nya (Matius 28:18-20). Begitu banyak yang saya syukuri karena saya menyadari tentang kebenaran itu Gery.. Sebab saya percaya hanya dalam Yesus ada jalan, kebenaran, dan hidup. Itu… Read more »

alexander wang
alexander wang
Reply to  Gery Mudaya
12 years ago

Sungguh sangat menarik teori saudara Mudaya jabarkan dan saya memiliki beberapa keberatan: 1. Bagaimana Anda menjelaskan bahwa Yesus dikandung tanpa campur tangan seorang pria? Bila Yesus adalah manusia biasa yang diberi Pengurapan Tanpa Batas (PTB), harusnya Dia tetap memiliki ayah biologis. ini tidak konsisten dengan Warta Malaikat 2. Bagaimana Anda bisa menjelaskan seruan Elizabeth yang menyatakan Maria adalah ibu Tuhan-ku? (Luk 1:43). Bila teori Anda benar, Yesus hanyalah manusia yang menerima PTB, bagaimana mungkin Roh Kudus meng-ilhami Elizabeth untuk mengakui Maria adalah ibu Tuhan dan secara tidak langsung mengakui Yesus adalah Tuhan? ini tidak konsisten seruan Elizabeth 3. Bagaimana Yesus,… Read more »

M. Herman-wib.
M. Herman-wib.
Reply to  alexander wang
12 years ago

Salam damai dalam Kasih Tuhan kita Jesus Kristus. Terima kasih kepada Pak Tay yg telah memberi uraian yg bagus sekali atas pertanyaan dan keberatan2 Pak Mudaya; terima kasih kepada Pak Wang dan Pak Sarbani atas sharing dan renungannya. Apa yg anda uraikan dan sharingkan makin membuka mata saya bahwa sebetulnya iman kita itu bukan sesuatu hal yg membabi buta sama sekali, tapi ada dasar tertulisnya (yaitu Alkitab dan tulisan para Bapak Gereja) yg kemudian dijelaskan oleh Magisterium Gereja Katolik. Namun karena ini suatu misteri Ilahi, pada suatu titik tertentu, kita dituntut untuk percaya mutlak kepada Tuhan seperti seorang anak kecil.… Read more »

Andre
Andre
13 years ago

Salah 1 pesan dari 7 pesan terakhir Tuhan Yesus untuk menerima Bunda Maria sebagai Ibu kita juga.

[Dari Katolisitas: Ya, benar, dan pesan itu dicatat dalam Yoh 19:26-27. Semoga kita sebagai murid- murid Kristus diberi keterbukaan dan ketulusan hati untuk mewujudkan kehendak Yesus ini.]

greg
greg
13 years ago

” sungguh adalah kewajiban kita untuk mendoakan temen2 kita yg mudah dipengaruhi ajaran2 yg keliru yg tidak sesuai dengan kebenaran iman maupun kebenaran sejarah….”.

Aida
Aida
13 years ago

Ada teman Protestan yang menuliskan pendapatnya tentang Bunda Maria sebagai berikut, bagaimana saya harus menjawabnya? Tidak ada sedikitpun ajaran Alkitab mengajarkan harus mengangkat Maria sebagai ratu sorga, sumber berkat, perantara Allah dan manusia, dan menyembahnya seperti Allah ….karena dia hanya dipilih Tuhan dan kandungannya dipakai Tuhan untuk inkarnasi ke dunia. Yang dilahirkan Maria hanya kemanusiaan YESUS bukan keilahiannya. Mengatakan Tuhan dilahirkan saja sudah berarti penghujatan karena Tuhan adalah kekal. Melahirkan YESUS tidak menyelamatkan manusia, melainkan hanya melalui darah YESUS saja manusia ditebus dan diselamatkan. YESUS hanya satu tidak ada yang lain tetapi orang seperti Maria ada berjuta-juta Tuhan bisa memilih… Read more »

Gery Mudaya
Gery Mudaya
Reply to  Aida
13 years ago

Dear Aida Suatu kepercayaan yang sudah mendarah daging sulit, bahkan tidak mungkin untuk dirubah. Jadi sebaiknya anda tidak perlu untuk bersusah payah mengingatkan atau apalah namanya. Tapi satu hal yang ingin saya tanyakan pada anda : Apakah anda setuju dengan apa yang ditulis oleh Ibu Ingrid berikut ini : Setiap perempuan yang melahirkan, melahirkan seorang pribadi, dan bukan hanya melahirkan ‘kemanusiaan’- nya saja. Maka sangat tidak masuk akal jika dikatakan bahwa Bunda Maria melahirkan hanya kemanusiaan Yesus saja. Yang dilahirkan oleh Bunda Maria adalah seorang Pribadi, yaitu Yesus Kristus, yang selain manusia, Ia juga adalah sungguh- sungguh Allah. Yesus memang… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Gery Mudaya
13 years ago

Shalom Gery, Terima kasih atas tanggapan anda. Anda tidak setuju dengan pernyataan Maria Bunda Allah? Silakan membaca artikel ini terlebih dahulu – silakan klik. Dalam artikel tersebut telah dijelaskan secara panjang lebar tentang topik ini. Kalau anda tidak mau memikirkan argumentasi yang diberikan oleh katolisitas, maka dapatkah anda memikirkan pendapat dari pendiri Protestan – Martin Luther, juga John Calvin dan Zwingli berikut ini? Martin Luther: Maria Bunda Allah: “Rasul Paulus (Gal 4:4) mengatakan, “Tuhan mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan.” Perkataan ini yang kupegang sebagai kebenaran, sungguh- sungguh menegaskan dengan teguh bahwa Maria adalah Bunda Allah.”[93] “Konsili tersebut [Efesus]… Read more »

BUDI YOGA
BUDI YOGA
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Shalom Pak stef, Devosi kepd Bunda seringkali mengalahkan untuk berdoa atau membaca Alkitab. Sudah 5 tahun lebih saya berkumpul dengan komunitas atau lingkungan, yang saya dapatkan adalah mereka sangat jarang untuk berdoa kepada Yesus atau membaca Alkitab. Mereka hanya berdoa rosario atau senakel berjam-jam dan menganggap itu sangat penting daripada berdoa & membaca Alkitab , alasannya karena kita adalah orang Katolik. Dulu pernah ada Pemahaman Alkitab Katolik, mereka sama sekali buta tentang Alkitab bahkan untuk membuka kitab-kitab Perjanjian Lama mereka kesulitan. Inilah sebabnya saya melihat bukan salah devosi kepada Bunda tapi alangkah lebih penting bila kita berdoa & membaca Alkitab.… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  BUDI YOGA
12 years ago

Shalom Budi Yoga, Terima kasih atas masukan anda. Pertama, kita memang harus melihat bahwa ada yang memang perlu diperbaiki dalam Gereja, walaupun kita jangan sampai melupakan Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus. Perbaikan ini adalah termasuk memberikan pendalaman Kitab Suci kepada umat. Dan saya melihat bahwa beberapa tahun terakhir ini, ada beberapa pertemuan yang disusun dari keuskupan setiap tahun, seperti masa Adven, Prapaskah, dan bulan Kitab Suci. Kalau lingkungan aktif menjalankannya, maka dalam satu tahun ada 12x pertemuan. Dan diharapkan waktu-waktu yang lain, umat juga dapat terjun dalam kegiatan gereja, baik kategorial maupun teritorial. Kedua, bahwa ada umat yang tidak terbiasa… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
25
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x