Ul 33:2: Siapa Paran, Seir dan Sinai?

Pertanyaan:

Syalom Bu Inggrid,

Saya ingin bertanya maksud dari Ulangan 33:2
“Berkatalah ia: “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.”

Pada Forum sebelah, ada umat islam yg mengklaim bahwa ayat tsb merupakan nubuat kedatangan nabi muhamad.
Sinai diartikan Musa,
Seir diartikan Abraham (klo ga salah),
Dan Paran diartikan Muhamad
Saya Lupa mungkin paran dan seir terbalik.

Mohon Penjelasan maksud Sinai, Seir, dan Paran, ketiganya menubuatkan siapa saja.

Dan saya minta ijin untuk memposting beberapa artikel/tanya jawab di http://www.ForumKristen.com
Baik yang saya copy lengkap maupun yang saya edit lagi, pastinya tidak lupa menuliskan link nya https://www.katolisitas.org
Yang baru saya posting mengenai Bersyukurlah ada Api Penyucian. Dan jika ada waktu, saya berharap bantuan dari Team Katolisitas untuk membantu kami menjawab pertanyaan2 dari Non Katolik.

Saya Ucapkan Banyak Terima Kasih.
Adi Hermawan

Jawaban:

Shalom Adi Hermawan,

Demikianlah keterangan yang saya peroleh dari A Catholic Commentary on Holy Scripture, Dom Orchard OSB, ed., tentang penjelasan Ul 33:2: Berkatalah ia: “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.”

“Dalam Ul 33:1-29 dituliskan berkat yang diucapkan oleh Nabi Musa. Perikop ini menjabarkan pernyataan berkat yang disampaikan dalam bentuk puisi, kepada suku- suku Israel. Ayat 2-5 merupakan bagian pertama, menyerupai mazmur: Tuhan membawa umat-Nya ke tanah Palestina. Tema ini serupa seperti yang disebutkan dalam Hak 5:4-; Mzm 17:7-; 77:13; Hab 3:3-, yang menyebutkan penampakan keagungan Tuhan, -“Theophany“…. Tuhan disertai dengan puluhan ribu malaikat kudus-Nya, ketika memberikan hukum Taurat kepada bangsa Israel, yang disebut sebagai umat yang terdiri dari orang- orang kudus (Bil 16:3) …. Hukum Taurat…”dari tengah- tengah api, Ia telah memberikan hukum Taurat kepada kami.” ….”Ia telah bersinar dari bukit Paran, dan puluhan ribu orang menyertai-Nya. Yang Mahakudus, yang memegang di tangan-Nya api dan hukum Taurat itu.” Lihat Yes 6:3. Tuhan memimpin umat-Nya, seperti Jenderal yang menang, melalui padang belantara, seringkali menampakkan diri kepada mereka untuk memberikan hukuman kepada para pemberontak (Calmet) — Ketika pertama kali Ia turun di Gunung Sinai, selanjutnya kemuliaan-Nya bersinar di Paran dan Seir, seperti sebagai sebuah perkembangan/ kemajuan di sana (Menochius)– Hukum Taurat digambarkan sebagai api yang menyala, tidak hanya karena diberikan di tengah apai yang menyala, tetapi sebab hukum tersebut untuk dilakukan dengan semangat yang bernyala (Haydock) …”

Maka di sini ayat Ul 33:2 tidak dapat dipisahkan dari makna keseluruhan perikop yang intinya adalah sesuai dengan judul perikopnya, yaitu: Berkat Musa kepada Suku- suku Israel. Artinya perikop ini menceritakan tentang dua hal utama, yaitu: berkat Tuhan (yang memberi berkat), dan suku- suku Israel (yang menerima berkat). Tentang suku- suku Israel tersebut, dijelaskan secara literal bahwa mereka adalah keturunan Yakub (lih. Ul 33:28), yang adalah anak Ishak, bukan anak Ismail. Maka jika ada interpretasi yang mengatakan bahwa berkat Allah dalam konteks Ul 33:2, ditujukan kepada orang/ bangsa yang bukan keturunan Yakub, ini adalah interpretasi yang tidak sesuai dengan teks yang secara literal tertulis dalam perikop tersebut.

Memang dalam menginterpretasikan Kitab Suci, prinsipnya adalah kita dapat melihat arti literal dan arti spiritualnya, namun kita harus tetap berpegang bahwa arti spiritual itu tidak boleh bertentangan dengan arti literalnya. Dengan prinsip ini, tidak mungkin menginterpretasikan Paran sebagai seseorang yang bukan keturunan Yakub, padahal secara keseluruhan jelas disebutkan bahwa berkat Allah diberikan kepada suku- suku Israel yang sumbernya adalah Yakub (Ul 33:28).

Jadi tentang pertanyaan anda: Paran, Seir dan Sinai itu untuk diinterpretasikan siapa? Maka saya menjawab, nampaknya ini adalah nama- nama tempat yang berhubungan dengan Theophany, yaitu tempat Allah menyatakan kemuliaan-Nya; dan tidak usah dipaksakan bahwa nama- nama tempat ini harus diinterpretasikan sebagai seseorang. Memang Paran adalah nama tempat di mana Hagar dan Ismail tinggal, setelah diusir dari perkemahan Abraham (Kej 21:21), namun bukan itu saja. Paran juga merupakan tempat yang dilalui oleh bangsa Israel dalam perjalanan ke Tanah Terjanji (lih. Bil 10:12; 12:16) yang dari sini Musa mengirim mata- mata untuk mengawasi Kanaan (Bil 13:3). Juga Paran disebut sebagai lokasi Kadesh (lih. Bil 13:26). Raja Daud melakukan perjalanan ke padang gurun Paran, setelah Samuel wafat (lih. 1 Sam 25:1). Dengan demikian, kita tidak bisa mengidentifikasikan Paran dengan Ismail saja, karena Paran sebagai nama tempat, juga disebut dalam riwayat tokoh- tokoh Perjanjian Lama lainnya. Selain itu, pada faktanya, sekarang Paran juga bukan merupakan daerah muslim, namun adalah daerah moshav (permukiman Yahudi) di perbatasan Israel. Silakan anda klik di Wikipedia, untuk membaca tentang daerah Paran (foto kawasan diambil tahun 2008).

Demikian pula dengan Sinai dan Seir. Sinai memang merupakan tempat di mana Allah memberikan kesepuluh perintah Allah kepada nabi Musa (Kel 19:1-, Bil 10:11), namun sesungguhnya Allah-lah yang lebih tepat/ secara langsung berkaitan dengan Sinai ini, sebab Kitab Suci menyebut Sinai sebagai ‘gunung Allah’ (Kel 3:1) atau ‘gunung Tuhan’ (Bil 10:33). Sedangkan Seir lebih mengacu kepada pegunungan di tanah Edom (lih. Ul 1:2,44; 2:1; 33:2; Yos 11:17; 12:7, Hak 5:4, 1Taw 4:42), sehingga sering diidentifikasikan dengan Edom (Kej 32:3, 36:8-9; Bil 24:18; Yeh 35:15).

Demikian tanggapan saya atas pertanyaan anda. Mari, dalam mempelajari Kitab Suci kita membaca terlebih dahulu apa yang menjadi interpretasi yang sejalan dengan arti keseluruhan Kitab Suci, sehingga kita tidak mudah dibingungkan oleh interpretasi- interpretasi lain yang bahkan tidak cocok/ tidak sesuai dengan maksud perikop yang sedang dibicarakan.

Ya, anda dapat menggunakan jawaban dari situs ini dan mengutipnya, asalkan anda menyertakan sumbernya, dari www.katolisitas.org. Namun untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan dari pihak non- Katolik di forum lain, kami tidak dapat berjanji untuk melakukannya, sebab tugas kami di situs Katolisitas ini saja sudah cukup menyibukkan kami. Jika yang bersangkutan bersedia, silakan mengunjungi dan bertanya di situs Katolisitas.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

2.3 3 votes
Article Rating
6 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Tuhan itu satu
9 years ago

“TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala. Maksud sinai ialah: tentang musa. Maksud seir ialah: nabi isa (jesus) sbb seir dkat dngan jerusalem . maksud paran ialah: nabi muhammad sbb paran itu d arab saudi. Ayat tersebut bkn mengatakan tentang dimana kelahiran 3 nabi tersebut. Melainkan memberitahu ttg terletaknya nabi2 tersebut. “Ia bersinar di gunung paran” bermaksud: allah telah menurutkan nabi yg terakhir d arab saudi(nabi muhammad) dan telah menurunkan alquran d sna… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Tuhan itu satu
9 years ago

Shalom, Sebenarnya, menurut saya tidaklah perlu kita mencoba mencari dasar apa yang kita percayai dari Kitab Suci agama lain. Sebagai contoh, kalau Anda beragama Islam, maka tidaklah perlu untuk mencoba mencari ayat-ayat dalam Kitab Suci agama Kristen yang seolah-olah mendukung apa yang Anda percayai. Karena kalau Anda mempercayai satu ayat di dalam Perjanjian Lama, maka pertanyaannya, apa yang membuat Anda tidak mempercayai ayat-ayat lain di dalam Perjanjian Lama? Ulangan 33:2 menuliskan “Berkatalah ia: “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah… Read more »

Nusantoro
Nusantoro
11 years ago

Salam tim katolisitas, Saya ingin tau tanggapan anda mengenai ini: Menurut pakar agama Islam, yang ditegaskan oleh Al-Quran itu, dapat terbaca antara lain dalam Pertanjian Lama, Kitab Ulangan 33 ayat 2: “… bahwa Tuhan telah datang dari Torsina, dan telah terbit untuk mereka itu dari Seir, kelihatanlah ia dengan gemerlapan cahayanya dari gunung Paran.” Pemahaman mereka berdasarkan analisis berikut: “Gunung Paran” menurut Kitab Pertanjian Lama, Kejadian ayat 21, adalah tempat putra Ibrahim -yakni Nabi Ismail- bersama ibunya Hajar memperoleh air (Zam-Zam). Ini berarti bahwa tempat tersebut adalah Makkah, dan dengan demikian yang tercantum dalam Kitab Ulangan di atas mengisyaratkan tiga… Read more »

bibiana
bibiana
12 years ago

Ibu Ingrid, bagaimana dengan ajaran Katolik mengenai letak Gunung Sinai yang sebenarnya. Karena banyak orang mengklaim bahwa gunung tsb terletak di tanah Midian yg sekarang ini adalah wilayah kekuasaan /tanah Arab Saudi. Kenyataan ini disembunyikan oleh negara Arab dari dunia internasional dan mereka menamakan gunung ini Jebel Allah. Trims. Tuhan Yesus memberkati

Adi Hermawan
Adi Hermawan
12 years ago

Syalom Bu Inggrid, Saya ingin bertanya maksud dari Ulangan 33:2 “Berkatalah ia: “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.” Pada Forum sebelah, ada umat islam yg mengklaim bahwa ayat tsb merupakan nubuat kedatangan nabi muhamad. Sinai diartikan Musa, Seir diartikan Abraham (klo ga salah), Dan Paran diartikan Muhamad Saya Lupa mungkin paran dan seir terbalik. Mohon Penjelasan maksud Sinai, Seir, dan Paran, ketiganya menubuatkan siapa saja. Dan saya minta ijin untuk memposting beberapa… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
6
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x