Tentang Bahasa Roh

Berikut ini adalah beberapa tanya jawab tentang bahasa roh:

Sepanjang pengetahuan saya, memang Gereja Katolik belum mengeluarkan dokumen resmi yang mengajarkan mengenai bahasa Roh ini, walaupun pengajaran tentang Roh Kudus bukan merupakan sesuatu yang asing bagi kita, dan banyak terdapat dalam Kitab Suci. Salah satu pengajaran penting dari Magisterium tentang peran Roh Kudus terdapat dalam surat ensiklik Paus Yohanes Paulus II yang berjudul, Dominum et Vivificantem (Roh Kudus di dalam kehidupan Gereja dan dunia). Dokumen tersebut membahas tentang peran utama Roh Kudus, yaitu untuk: 1) menginsyafkan dunia akan dosa, meyakinkan tentang kebenaran dan penghakiman (lih. Yoh 16:8) dan 2) memberikan kehidupan ilahi kepada kita dan menjadikan kita anak-anak angkat Allah (lih. Gal 4:6, Rom 5:5, 2 Kor 1:22; Rom 8:15). Mengenai yang terakhir ini kita alami pada waktu Baptisan dan selanjutnya di dalam sakramen-sakramen Gereja, sedangkan hal menginsyafkan akan dosa, kebenaran dan penghakiman ini, dapat kita alami sepanjang kehidupan kita di dunia.

Maka, pemberian karunia bahasa Roh, menurut ajaran Gereja Katolik, tidak terlepas dari misi Roh Kudus ini. Bahwa karunia berdoa dalam bahasa Roh yang otentik harus disertai juga dengan pertobatan, dan penghayatan akan kehidupan ilahi yang Tuhan berikan kepada kita melalui sakramen-sakramen.

1. Apakah tanda seseorang mendapatkan karunia berdoa dalam bahasa Roh?

Saya harus dengan jujur mengatakan bahwa karunia bahasa Roh ini lebih mudah dijelaskan kalau sudah pernah dialami. Sebab jika belum mengalami, maka akan sulit untuk menjabarkannya dengan kata-kata. Namun yang pasti ada beberapa prinsip yang berkaitan dengan karunia bahasa Roh ini.

a) Umumnya karunia ini diberikan pada saat/ setelah orang tersebut bertobat dan mempunyai komitmen yang baru untuk percaya dan berserah secara total kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya.

b) Karunia berdoa di dalam Roh ini merupakan pemenuhan janji Rom 8:26, “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

Oleh dorongan Roh Kudus, seseorang yang mendapat karunia bahasa Roh akan dapat berdoa dengan cara yang baru, yang tidak pernah dikenalnya sebelumnya. Pada saat ia memusatkan hati memuji Allah dan membuka mulutnya, maka ia akan mengeluarkan “keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” yang melibatkan pergerakan lidahnya, sehingga bahasa Roh kadang juga disebut bahasa lidah. Inilah yang dikenal dengan berdoa dengan bahasa Roh, di mana Roh Kudus sendiri yang membantunya berdoa.

c) Buah dari bahasa Roh ini adalah sesuai dengan buah Roh Kudus yang dijanjikan, yaitu, kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Gal 5:22). Maka pengalaman pada saat orang mendapat karunia berdoa dalam bahasa Roh, pertama-tama adalah pengalaman akan kasih Tuhan, yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, dengan suka cita dan damai sejahtera yang melimpah.

d) Seseorang yang mendapat karunia berdoa dalam bahasa Roh ini dapat menggunakannya pada saat ia berdoa, namun ia mempunyai kuasa untuk menggunakannya atau tidak, ataupun mengendalikannya. Jadi bukan seperti orang ‘kesurupan’ di mana ucapan-ucapan menjadi tidak terkendali.

e) Umumnya seseorang dapat memperoleh karunia bahasa Roh dalam pertemuan doa yang dikenal dalam Seminar Hidup dalam Roh Kudus (SHDR), namun tidak menutup kemungkinan diperolehnya karunia ini dalam doa pribadi, doa rosario, maupun pada saat mendoakan Ibadat Harian, seperti yang pernah dialami oleh Fr. Raniero Cantalamessa, pengkhotbah kepausan di Roma, dan pada saat membaca dan merenungkan Kitab Suci, seperti yang dialami oleh Mother Angelica, pendiri EWTN (Eternal Word Television Network), atau saat berdoa Adorasi di hadapan sakramen Maha Kudus, seperti yang dialami oleh beberapa mahasiswa Katolik pertama yang menerima karunia Roh Kudus tersebut dalam ‘Duquesne weekend’ di tahun 1967.

f) Namun apapun caranya, akibat yang dialami dari orang yang menerima karunia bahasa Roh, adalah pengalaman dikasihi oleh Allah dan semangat yang luar biasa untuk membalas kasih-Nya, kesadaran akan kehadiran Allah dalam hidupnya dan membina hubungan yang pribadi dengan-Nya. Pengalaman rohani ini mendorongnya untuk selalu selalu bertobat dan memperbaiki diri, dan melakukannya dengan senang hati. Selanjutnya, ada yang terinsiprasi untuk membaca Kitab Suci, mempelajari tulisan para Bapa Gereja, dan mempelajari imannya karena didorong oleh keinginan yang besar untuk semakin mengenal Allah dan Kebenaran-Nya. Ada pula yang terdorong untuk semakin memberikan komitmen dalam doa pribadi dan doa syafaat bagi orang lain, melibatkan diri dalam komunitas kerasulan awam, semakin menghayati misteri kasih Allah di dalam sakramen- sakramen dan sebagainya.

2. Ada orang yang berdoa dengan keras dengan bahasa tak dikenal. Apakah itu bahasa Roh? Bagaimana menafsirkan?

Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Agaknya sulit untuk menentukan, sebab terdapat beberapa faktor yang menentukan. Mungkin sebaiknya kita melihat kepada Alkitab untuk menyikapinya. Walaupun tidak secara eksplisit dibedakan, namun Alkitab menuliskan setidaknya terdapat perbedaan perwujudan doa dalam bahasa Roh ini:

a) merupakan doa pribadi, di mana Roh Kudus berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan yang tak terucapkan (Rom 8:26). Jadi dalam hal ini, keluhan yang tak terucapkan tersebut merupakan bentuk doa pribadi, sehingga tidak memerlukan interpretasi untuk diketahui orang lain. Menurut pandangan saya, jika didoakan bersama dalam satu kesatuan/harmoni, bentuk doa ini, walau tidak diinterpretasikan, tetap terdengar indah.

b) merupakan perkataan dalam bahasa lain (salah satu bahasa di dunia), yang sebelumnya tidak diketahui oleh sang pembicara, yang dapat dimengerti oleh yang mendengarkannya, karena sesuai dengan bahasa yang dipergunakan oleh negara asal pendengar (lih. Kis 2:7-11).

c) merupakan perkataan dalam bahasa yang bukan merupakan salah satu bahasa di dunia, yang diucapkan kepada jemaat sebagai nubuat. Bahasa Roh ini memerlukan interpretasi, entah dari orang yang mengatakannya atau dari orang lain, dengan maksud membangun umat (lih. 1 Kor 14:5, 13), sebab tanpa interpretasi maka umat yang hadir tidak mengerti akan apa yang sedang dibicarakan. Untuk maksud inilah Rasul Paulus berkata, dalam pertemuan umat, setidaknya dua atau tiga mengucapkan doa bahasa Roh, dan dilanjutkan dengan interpretasinya (lih. 1 Kor 14:  27, 29).

Kebanyakan dalam pertemuan doa Karismatik Katolik, yang umum dilakukan adalah bentuk yang pertama (point a., berdoa pribadi dalam bahasa Roh bersama-sama) dan tak banyak persekutuan doa yang juga menyampaikan bentuk doa yang ketiga (point.c). Menurut pandangan saya, jika didoakan bersama dalam satu kesatuan/harmoni, berdoa bersama dalam bahasa Roh ini walau tidak diinterpretasikan, tetap terdengar indah (terutama jika didukung oleh tim musik ). Namun, jika ada orang yang kemudian mengucapkannya dengan keras di hadapan jemaat, yang dikenal juga dengan istilah “speaking in tongue”/ berbicara di dalam Roh untuk menyampaikan pesan Allah, maka dapat dimengerti bahwa hal ini baru dapat membangun keseluruhan umat jika ada yang menginterpretasikannya.

Jika tidak ada yang menginterpretasikan bahasa Roh ini, menurut Rasul Paulus, lebih baik digunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh semua orang, untuk membangun iman umat yang hadir (lih.  1Kor 14:19). Oleh karena itu, memang Rasul Paulus mendorong agar ibadat bahasa roh ini diadakan dengan tertib (lih. 1 Kor 14:33, 40). Maksudnya di sini, jangan sampai di pertemuan jemaat orang saling berbicara keras, yang melibatkan lebih dari tiga nubuatan dalam bahasa Roh namun tidak ada yang menginterpretasikannya.

Penafsiran bahasa Roh ini bukan suatu ilmu yang bisa dipelajari, namun merupakan karunia Tuhan. Karunia menafsirkan bahasa Roh ini dihubungkan dengan karunia bernubuat (lih. 1 Kor 12:10; 14:5). Rasul Paulus berkata, “Usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang berkata-kata dalam bahasa Roh.” (1Kor 14:39)

3. Bagaimana meyakinkan bahwa bahasa Roh tersebut berasal dari Allah?

Yesus mengajarkan agar kita menilai baik dan buruknya suatu pohon dari buahnya (Mat 12:33). Maka khusus mengenai bahasa Roh ini, kita menilainya buahnya dari:

a) Jika karunia bahasa Roh tersebut memberikan pertobatan sejati yang terus menerus dalam kehidupan orang tersebut.

b) Jika karunia bahasa Roh tersebut menghasilkan buah yang baik sesuai dengan pengajaran Alkitab: kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (lih. Gal 5:22)

c) Jika karunia tersebut menjadikan orang tersebut semakin rendah hati untuk bertumbuh di dalam iman dan pengenalannya akan Allah, dan untuk menggunakan karunia yang diberikan oleh Roh Kudus itu untuk membangun umat. Bagi umat Katolik, maka sikap kerendahan hati juga diwujudkan ketaatan kepada pihak otoritas Gereja Katolik.

Berikut ini adalah pengajaran Magisterium yang terdapat dalam Lumen Gentium 12:

“Selain itu Roh Kudus juga tidak hanya menyucikan dan membimbing Umat Allah melalui sakramen-sakramen serta pelayanan-pelayanan, dan menghiasnya dengan keutamaan-keutamaan saja. Melainkan Ia juga “membagi-bagikan” kurnia-kurnia-Nya “kepada masing-masing menurut kehendak-Nya” (1Kor 12:11). Di kalangan umat dari segala lapisan Ia membagi-bagikan rahmat istimewa pula, yang menjadikan mereka cakap dan bersedia untuk menerima pelbagai karya atau tugas, yang berguna untuk membaharui Gereja serta meneruskan pembangunannya, menurut ayat berikut : “Kepada setiap orang dianugerahkan pernyataan Roh demi kepentingan bersama” (1Kor 12:7). Karisma-karisma itu, entah yang amat menyolok, entah yang lebih sederhana dan tersebar lebih luas, sangat sesuai dan berguna untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan Gereja; maka hendaknya diterima dengan rasa syukur dan gembira. Namun kurnia-kurnia yang luar biasa janganlah dikejar-kejar begitu saja; jangan pula terlalu banyak hasil yang pasti diharapkan daripadanya untuk karya kerasulan. Adapun keputusan tentang tulennya karisma-karisma itu, begitu pula tentang penggunaannya yang sepantasnya, termasuk wewenang mereka yang bertugas memimpin dalam Gereja. (… but judgment as to their genuinity and proper use belongs to those who are appointed leaders in the Church). Terutama mereka itulah yang berfungsi, bukan untuk memadamkan Roh, melainkan untuk menguji segalanya dan mempertahankan apa yang baik (lih. 1Tes 5:12 dan 19-21).”

d) Selanjutnya untuk memeriksa keotentikan karunia nubuat, ialah: nubuat itu harus sesuai dengan Alkitab dan yang diajarkan oleh Gereja Katolik, sebab Roh Kudus tidak mungkin mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah pernah diwahyukan-Nya kepada Gereja.

e) jika nubuat yang disampaikan bertentangan dengan Alkitab dan ajaran Gereja, apalagi kemudian tidak terbukti, maka dapat dikatakan itu bukan dari Roh Kudus.

4.  Dari point 1-3 di atas, maka saya telah menyampaikan secara ringkas tentang bahasa Roh; semoga berguna bagi anda.

Selanjutnya tentang karismatik, mungkin dapat kami uraikan lebih lanjut dalam artikel terpisah. Mohon kesabarannya.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

3 7 votes
Article Rating
19/12/2018
64 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
j A Lebert
j A Lebert
10 years ago

Saya terlibat dalam perdebatan dalam media sosial mengenai Karsimatik…khususnya “bahasa roh”…..Seorang penggiat karismatik di Semarang berkata: === saat ini bahasa Roh memang wajib untuk tim yang pelayanan musik dan pujian, tetapi bukan lagi yang utama dalam Pelayanan === Benarkah ? adakah aturan “komunitas” yang mewajibkan, mengikat seorang yang masuk “tim pelayanan” WAJIB berbahasa Roh ? Setahu saya, cmiiw, bahasa roh itu karunia …bukan hal yang bisa dipaksakan ?? Lalu yang bersangkutan berkata: === weleh, aturan komunitas ga mungkin masuk KGK lah. Tim Pujian itu kan ujung tombaknya PD, spt yg XXX (disamarkan) bilang, jati diri karismatik memang ada pada bahasa… Read more »

sale indra
sale indra
10 years ago

Shalom, katolisitas. Terima kasih atas artikel2 yang menumbuhkan iman saya. Untuk saat ini saya ingin pencerahan dari Tim Katolisitas mengenai perbedaan atau kesamaan antara bahasa- bahasa lain (Mesir, Media, Elam dll) di Kis 9:1-13. dengan bahasa Roh saat PDKK. Saya bingung, yg satu ada tata bahasanya sedangkan yg satu lagi (belum) tidak ada tata bahasanya. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih kepada Tim Katolisitas. [Dari Katolisitas: Karunia berdoa dalam bahasa roh adalah suatu karunia, suatu “keluhan yang tak terucapkan” (Rom 8:26) dan karena itu memang bukan suatu bahasa yang dapat dipelajari sendiri, seperti dalam bahasa manusia. Sebagai karunia doa, tidak… Read more »

regina
regina
10 years ago

Shallom katolisitas..
Sudah 3 bulan lebih saya rutin mengikuti doa PDKK, tapi saya belum bisa berbahasa roh, kadang saya sedih juga dan rindu berbahasa roh, kadang saya minder juga karena rasanya cuma saya yang belum bisa berbahasa roh dalam PDKK, perasaan-perasaan itu yang membuat saya seperti malu atau malas ikut PDKK, tapi puji Tuhan saya hampir tidak pernah absen. Kenapa Tuhan belum memberikan karunia itu pada saya, apa saya bukan orang yang dipilih Tuhan untuk mendapat karunia itu?

Josephine
Josephine
11 years ago

Selamat pagi Ibu Inggrid… Mengenai bahasa roh, memang benar yang seperti Ibu Inggrid bilang harus dialami dulu secara pribadi baru bisa membagikan dan menjelaskan. Namun yang menjadi pertanyaan saya, ada banyak denominasi gereja karismatik terutama yang non-katolik itu mengharuskan jemaatnya harus bisa berbahasa roh..menurut pandangan saya hal ini sudah tidak benar dan tidak alkitabiah karena di alkitab sendiri pun tidak ada keharusan orang untuk bisa berbahasa roh. Karena hal itu merupakan karunia daripada Tuhan sendiri yang memberikan dan tidak bisa dipaksakan. Saya sendiri jadi mulai mengerti untuk bisa membedakan mana bahasa roh yang berasal dari Tuhan haruslah diuji kebenarannya. Karena… Read more »

Thomas More
Thomas More
11 years ago

Jika bahasa Roh adalah karunia terendah Roh, mengapa pula harus ada gerakan karismatik yg dipicu oleh eksistensi bahasa roh menjadi wacana gerakan pembaharuan iman? Suatu gambaran yg nyaris paradoks & secara filosofis/teologis ini tak sulit dipahami.

enri
enri
11 years ago

Maaf jika pertanyaan saya menyinggung dengan sekte lain. Katolisitas saya ingin bertanya, Di dalam KKR adanya kegiatan masuknya roh kudus di dalam kegiatannya,tapi sampai sekarang saya belum yakin bahwa roh kudus masuk ke dalam diri mereka karna yang saya tau klo roh kudus masuk dan berbicara pasti orang yang mendengarnya dapat mengerti, tapi klo mereka kemasukan roh kudus saya tidak mengerti bahasa yang mereka ucapan. Apakah pendapat saya benar??? [Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu artikel tentang Bahasa Roh di atas, silakan klik; dan juga artikel-artikel berikut ini (klik di judul berikut): Apakah Gerakan Karismatik Katolik sesat? Karunia Roh Kudus… Read more »

vinzen
vinzen
11 years ago

Shalom Ingrid, Terima kasih atas penjelasannya mengenai istilah baptisan Roh, mudah2an juga menjadi pedoman bagi rekan-rekan terutama para pengajar SHDR yang juga terkadang masih ada yang memakai istilah baptisan Roh. (catatan, anda msh sering menulis sebagai SHBDR, sekarang sdh diganti menjadi SHDR). Kemudian mengenai karunia Roh (1 Kor. 12: 8-10), khususnya bahasa roh, dalam satu diskusi (maaf, kalau tidak salah lho, krn link nya tidak ingat di sebelah mana) anda mengatakan bahwa bahasa roh adalah karunia yang tingkatannya paling rendah? Kalau betul, menurut pendapat saya isi dari 1 Kor. 12: 8-10 tidak bisa dibuat peringkat mana yang paling berguna/penting/tinggi dan… Read more »

Honey
Honey
12 years ago

salam damai Kristus Kis 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Kis 2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Kis 2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Kis 2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: Kis 2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan… Read more »

Gabriel Bambang Hadi
Gabriel Bambang Hadi
Reply to  Honey
11 years ago

Mohon share: Saya sarankan ttg bahasa Roh bisa di baca pada buku tulisan rm Yoh Indrakusuma (sy lupa judul bukunya), bhw ada dua macam bahasa Roh, salah satunya spt yg diuraikan dari dari jwban Ingrid sbb: 1. b) merupakan perkataan dalam bahasa lain (salah satu bahasa di dunia), yang sebelumnya tidak diketahui oleh sang pembicara, yang dapat dimengerti oleh yang mendengarkannya, karena sesuai dengan bahasa yang dipergunakan oleh negara asal pendengar. (lih. Kis 2:7-11). Kalau tidak salah disebut glosolalia 2. Yang ke dua adalah jawaban dr Ingrid sbb: a) merupakan doa pribadi, di mana Roh Kudus berdoa untuk kita kepada… Read more »

Felix Sugiharto
Felix Sugiharto
12 years ago

Shalom Bu Ingrid

Saya mau tanya apakah Senandung Roh itu.. bagaimana hubungannya dgn Bahasa Roh.
apakah Bahasa Roh mempunyai nilai tingkatan spiritual bagi seseorang ?
Terima kasih atas pencerahanya.

Tuhan Yesus memberkaati
Felix Sugiharto

CaesarAndra
12 years ago

Mohon maaf apabila pernah dibahas, segera dipandu langsung ke halamannya. Saya ada beberapa pertanyaan menyangkut mengenai bahasa roh yang ada didalam Alkitab, sebenarnya bahasa roh yang benar itu seperti apa ? apakah orang berbahasa dalam bahasa lain yang dalam kehidupan sebenarnya dia tidak pernah pelajari, seperti dalam ayat ini : Kis 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Kis 2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Kis 2:7 Mereka… Read more »

Wawan
Wawan
12 years ago

Bu Ingrid yang baik,

Ada 7 Karunia Roh Kudus yang dicurahkan saat menerima Sakramen Penguatan dan dalam pengajaran Katolik (CMIIW): Roh Kebijaksanaan, Pengertian, Nasehat, Keperkasaan, Pengenalan akan Allah, Kesalehan dan Rasa takut akan Allah. Lalu karunia berbahasa roh ini masuk di kategori mana? Terimakasih.

Wawan

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Wawan
12 years ago

Shalom Wawan, Terima kasih atas pertanyaannya. Pembahasan tujuh karunia Roh Kudus, dapat anda baca di sini – silakan klik. Karunia berbahasa Roh dan karunia-karunia yang lain, yang disebutkan di dalam 1 Kor 12:28-30 adalah termasuk dalam gratiae gratis datae atau karunia yang diberikan dengan cuma-cuma (gifts freely given) atau juga disebut karunia karismatik. Karunia-karunia karismatik diberikan untuk membangun Gereja atau untuk membantu orang lain untuk bertumbuh dan karunia ini tidak diberikan kepada semua orang. Namun, sebaliknya tujuh karunia Roh Kudus diberikan kepada semua orang pada saat baptisan dan tujuh karunia ini dapat mengantar manusia kepada keselamatan. Inilah sebabnya, Gereja Katolik… Read more »

Frey
Frey
13 years ago

0wh gtu…
Lalu gimana mengenai penyembahan dalam bahasa roh? Apa itu diperbolehkan oleh Gereja Khatolik?
Terimakasih.. Jbu.

chris
13 years ago

Yth Katolisitas,

Bisakah seseorang berbicara melalui rohnya berbicara dengan roh orang lain? Jadi dengan kata lain menyelidiki sesungguhnya isi hati dari orang tersebut.

Terima kasih, GBU

Stefanus Tay
Admin
Reply to  chris
13 years ago

Shalom Chris, Terima kasih atas pertanyaannya. Kalau seseorang diberi karunia untuk menilik kedalaman hati seseorang, maka itu mungkin. Hal ini terjadi dalam kehidupan beberapa santa-santo. Seperti St. John Vianney, dia begitu baik dalam memberikan Pengakuan Dosa, sehingga begitu banyak orang mengaku dosa kepadanya. Nasehat-nasehatnya menunjukkan bagaimana dia mengerti apa yang terjadi terhadap orang-orang yang mengaku dosa. Contoh lebih nyata ditunjukkan oleh St. Padre Pio, yang dapat menunjukkan dosa seseorang secara persis, walaupun orang tersebut mengakukan dosa yang lain, dan bukan pada dosa yang utama. Jadi, bagi orang yang mendapat karunia ini harus terus berakar pada Sakramen, terutama Sakramen Ekaristi dan… Read more »

danang
danang
13 years ago

buk, pak saya mau bertanya tentang bahasa roh….. saya orangnya tidak terlalu pandai dalam merangkai kata kata doa, bahkan saya sadari ketika saya berdoa saya terkesan hanya mengajukan permohonan, seperti membaca daftar belanja….. bagai mana agar saya bisa berdoa dengan baik, dan mohon penjelasannya tentang bahasa roh…. makasih, Tuhan Yesus memberkati…

Stefanus Tay
Admin
Reply to  danang
13 years ago

Shalom Danang, Terima kasih atas pertanyaannya tentang bahasa Roh. Anda dapat membacanya di link ini – silakan klik. Silakan juga membaca sisi positif dan negatif dari gerakan karismatik di sini – silakan klik. Semoga link-link tersebut dapat membantu. Kemudian tentang doa, anda dapat membaca rangkaian artikel tentang doa: Doa menjadi bagian yang terpisahkan dari kehidupan seorang Kristen. Namun ada tiga kesalahan persepsi tentang doa yang dinyatakan oleh St. Thomas Aquinas. Tiga kesalahan tersebut dapat dilihat pada tulisan berikut ini: 1) Tuhan tidak campur tangan, 2) Tuhan sudah menakdirkan segalanya sehingga doa tidak diperlukan, 3) Kita dapat merubah keputusan Tuhan dalam… Read more »

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
14 years ago

saya ada pertanyaan. …… 1. bahasa roh ada berapa? 2. apakah ada bahasa roh di agama katolik? apakah ada bahasa roh di agama protestan? apakah bahasa roh di agama katolik berbeda dengan di agama protestan? 3. apakah kegunaan bahasa Roh itu adalah untuk KOMUNIKASI dengan dunia roh? jika Ya, siapa saja penghuni dunia roh? 4. apakah Iblis bisa menyamar sebagai Tuhan? di 2 Korintus 11:14 (Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang) apakah yg dimaksud dgn kata “Terang” yang menggunakan huruf besar menunjukkan Tuhan? atau yg dimaksud di ayat itu adalah frasa malaikat Terang bukan hanya… Read more »

Alexander Pontoh
Alexander Pontoh
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

saya pribadi tidak (atau belum) mendapatkan karunia bahasa roh. tidak mampu berbahasa roh bukan berarti jauh dari Tuhan.

Jadi… Iblispun bisa memberikan bahasa roh?

Jika kegunaan bahasa Roh itu adalah untuk berdoa kepada Allah. kok bisa iblis memberikan bahasa roh?

johannes yus
johannes yus
14 years ago

syalom membicarakan pengalaman dikharismatik khatholik tentang karunia karunia roh.begini pengalaman saya sebuah pengalaman terjadi dalam hidup saya dan mengubah segala galanya.dalam perjalanan hidup saya ketika pada suatu hari(lupa tanggalnya)waktu itu saya bekerja dijakarta dan bagi saya karier bagus dan banyak peluang baru cukkup menjanjikan.kemudian dalam hal kerohanian ikut menggerakan kegiatan mudika digereja khatholik st. gabriel pulo gebang jakarta timur,bagus mereka bangkit mulai muncul kegiatan kegiatan kemudian saya merasa ada kerinduan ingin mengenal iman khatholik saya lebih dalam waktu itu ikut kegiatan legio maria,nah pada suatu hari,ketuanya(elisabet)mengabarkan kalau didaerah suntrer ada nikita(penyanyi rohani) kita satu kelompok legio berangkat buat nontondan ternyata… Read more »

johannes yus
johannes yus
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

PUJI TUHAN ibu berkenan menjawab pertanyaan saya dan memberikan penjelasan panjang lebar kalau ibu prihatin saya sungguh berbahagia itu juga keprihatinan saya sejak dulu kalau boleh saya ungkapkan keprihatinan saya waktu jadi aktifis digereja khatholik saya menghimbau para peimimpin untuk turba, turub kebawah umat yang besar ada dibawah butuh sekali bimbingan dan punya akses untuk bertanya seperti ini semisal saran ibu saya pertimbangkan tetapi semua tidak lepas dari doa dan mohon tuntunan ROH KUDUS saya butuh melatih kepekaan saya untuh tahu tuhan taruh saya di gereja mana tapi saya berterimakasih atas jawabanya. untuk saat ini saya tetap berakar dan bertumbuh… Read more »

Lukas Cung
Lukas Cung
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom Bu Ingrid, Membaca artikel “Tentang Bahasa Roh” yang ditulis Bu Ingrid dan tanggapan Bu Ingrid kepada Johannes Yus pada November 14, 2009 at 6:14 pm, saya jadi teringat pada 2 kejadian ini: 1. Dalam satu kesaksian yang saya dengar beberapa tahun yang lalu melalui radio, seorang suami kaya raya berkata kira-kira seperti ini, “Sambil berlutut di dekat istri saya dan sambil menangis, saya mengakui semua perselingkuhan saya. Mendengar pengakuan saya, istri sayapun juga menangis. Saya minta ia memaafkan saya. Istri saya lalu berkata bahwa ia sepenuh hati memaafkan semua kesalahan saya ini. Dan pada saat itu juga, hati saya… Read more »

johannes yus
johannes yus
Reply to  Lukas Cung
14 years ago

terimakasih tapi tolong lebih tenang lagi apakah benar ada ajakanmemecah belah mari kita lihat sejarahbaik tenang dan jernih;1. bagaimana tanggapan saudara tentang kematian galelei galeliopenemu hukum gravitasibumiyangberselisih pendapat dengan gereja??berahkir hukuman mati buat beliau dan pernyatan siapa yang ahkirnya benar?UMAT BUTUH INFORMASI YANG BENAR2.kitacermati lebih teliti lagi kejadian unculnya protes martin luther?apakah tiba tiba dia kerasukan teriak teriak itu salahdia mengajak balik kepada point utama firman sebagai kebenaran coba renungkan lebih dalam jagan dilihat dari kaca mata negatif yang terbuka dong .satu hal yang penting sekarang semua gereja berjuang adanya kesatuan tubuh kristus danbiarlah kristus sendiri pemmimpinnya. menurutsaya tidak ada… Read more »

Lukas Cung
Lukas Cung
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom Bu Ingrid, Saudara Johannes Yus dan Saudara-saudaraku yang tetap setia kepada Gereja Katolik, Sudah sangat sering saya mendengar pendapat yang mengatakan bahwa Gereja Katolik telah membunuh Galileo Galilei. Setelah membaca jawaban Pak Stef di “Apakah Galileo Galilei Dibunuh Gereja Katolik?” pada Nov 4th, 2008, saya mendapatkan perspektif yang lain. Syukurlah Pak Stef menulis jawaban ini, sehingga kami yang tetap setia kepada Gereja Katolik bisa mempunyai perspektif yang lain tentang kasus Galileo Galilei ini. Memang, setelah sekian tahun berlalu, ternyata teori Galileo Galilei terbukti benar adanya. Tetapi apakah fair menilai masa lalu berdasarkan kemampuan di masa kini? Apakah fair umpamanya,… Read more »

Arnoldus Amat
Arnoldus Amat
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom bu Inggrid Terima kasih atas tulisan ibu mengenai bahasa roh, dan pengalaman saudara Yohanes yang telah meninggalkan gereja Katolik. Kita tidak hanya prihatin saja bu Inggrit, malah perlu kita dalam hal ini institusi Katolik untuk mengevaluasi semua kegiatan spiritualitas dalam gereja katolik.Mohon maaf untuk teman-teman yang bergabung dalam karismatik katolik, seperti pengalaman sdr Yohanes, saya djuga melihat satu keluarga di cikarang, bahkan kepala keluarganya pernah jadi ketua lingkungan. Mulanya mereka aktif sekali dalam persekutuan doa karismatik, sampai bisa berbahasa roh, namun pada suatu saat mereka pindah ke gereja lain, tentu bukan katolik, dan seluruh anggota keluarganya. Saya sangat prihatin… Read more »

johanes
johanes
Reply to  johannes yus
14 years ago

@Johannes Yus sepertinya ada yang salah dengan Roh Kudus dengan melahirkan 28.000 denominasi gereja yang masing-masing mengklaim bahwa ajarannya yang paling benar, termasuk gereja anda.(Coba telusuri sejarah gereja anda sekarang ini lahir dari gereja induk yang mana? dan mengapa menjadi gereja sendiri yang tidak bersatu dengan gereja induk? )dan sekaligus Roh Kudus tidak sejalan dengan doa yang Yesus ucapkan untuk persatuan umatNya. Tapi apakah itu salah Roh Kudus? Pastinya tidak. Justru orang2nya lah yang tidak taat. Manusia pertama tidak taat kepada ALLAH membawa dosa kepada seluruh manusia dan terus berlanjut. Sementara Martin Luther dan kawan2nya tidak taat pada hierarki gereja… Read more »

johanes
johanes
Reply to  johannes yus
14 years ago

saya prihatin dengan keputusan johanes meninggalkan gereja katolik, dimana justru pada masa sekarang ini banyak gereja mulai kembali ke pangkuan Bunda Gereja kita, yakni Gereja Katolik, misalnya banyak jemaat Anglikan yang diterima kembali dalam G.Katolik masih ada waktu buat sdr johanes buat belajar kembali tentang kepenuhan kebenaran iman Katolik…salah satunya ya lewat https://www.katolisitas.org ini atau http://www.imankatolik.or.id dan masih banyak lagi sumber lain misalnya dari buku: .Mengapa saya berpindah ke Katolik karya Pendeta David B.Currie , atau buku Rome sweet Home karya Pendeta Scott Hann. Mereka semua berakar dari gereja non Katolik dan justru dari Alkitab lah yang menentun mereka pulang… Read more »

Julius Santoso
Julius Santoso
14 years ago

Syalom, semoga kasih Tuhan selalu beserta kita. Terima kasih Bu Ingrid atas penjelasannya tentang bahasa roh. Sebelum saya mengikuti rekoleksi pada pertengahan bulan Oktober ini, dimana diantaranya ada sub thema bahasan Pencurahan Roh Kudus dan didalamnya akan dijelaskan masalah bahasa roh, karena saya tidak begitu paham dengan bahasa roh maka dalam kesempatan pertama saya menanyakan kepada ibu Ingrid seperti tersebut diatas. Rekoleksi tersebut diikuti -/+ hanya 70 orang yang kesemuanya adalah mereka yang aktif di kegiatan gereja, baik di Paroki maupun di Wilayah. Pencurahan Roh Kudus dan bahasa roh diterangkan pada hari kedua dan karena panjangnya tanya jawab maka disinggung… Read more »

Hendro
Hendro
14 years ago

Salam perkenalan, saya hendro. ingin bertanya sedikit tentang bahasa roh. dalam bahasa-bahasa dunia kita dapat mempelajarinya, mungkin pasif atau aktif dan dapat lancar berbahasa asing yang dikuasainya berkat mau belajar dan mempraktekannya. tentu demikian juga jika kita mau mempelajari bahasa roh, kita setidaknya mendapat pengetahuan tentang bahasa roh itu. kita dapat mengetahui orang-orang yang dimampukan untuk berbahasa roh. ciri-cirinya. atau hal-hal yang berkenaan / berhubungan dengan bahasa roh itu. yang menjadi pertanyaan apakah bahasa roh itu dapat dipelajari? ataukah bahasa roh itu semata-mata rahmat karunia Ilahi? ataukah kita musti belajar dan kalau kita dimampukan barulah kita dapat berbahasa roh {… Read more »

Hendro
Hendro
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Terima Kasih banyak saya ucapkan kepada Ibu Ingrid Listiati atas pejelasannya.

salam bahagia & sejahtera
23 oktober 2009
hendro

Samuel R.S
Samuel R.S
14 years ago

Ada satu buku dengan judul ” MIsteri Bahasa Roh ‘ (suatu penelusuran), penulisnya Romo P. Hendrik Njiolah, Pr. Penerbitnya Yayasan Pustaka Nusatama, ada nihil Obstat & Imprimaturnya juga. Di buku itu dibahas mengenai : 1. Apakah yg dimaksud dengan Bahasa Roh ? 2 Dari manakah asal usul bahasa Roh ? 3. Kapan Bahasa Roh mulai dipakai dalam jemaat ? 4. Mengapa bahasa Roh tidak dapat dipahami ? 5. Dapatkah Bahasa Roh di pelajari ? 6. Apa guna Bahasa Roh bagi jemaat ? 7. Masih relevankah pemakaian Bahasa Roh ? Bukunya gak tebal…cuma 45 halaman saja, dalam 1 jam juga selesai… Read more »

Julius Santoso
Julius Santoso
14 years ago

Salam Kasih Dalam Tuhan Yesus Kristus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia… Read more »

Machmud
Machmud
Reply to  Julius Santoso
14 years ago

Salam damai sejahtera

Dear Ingrid

Setahu saya umat gereja Katolik tidak ada yang berdoa dalam bahasa Roh atau bahasa Lidah, kecuali yang Kharismatik.
Apa benar demikian ?

Salam
mac

Machmud
Machmud
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Salam damai sejahtera

Terima kasih Ingrid atas jawaban dan keterangannya

Tuhan Yesus memberkati

Salam
mac

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
64
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x