Siapa saja yang dapat diselamatkan?

Pertanyaan:

Shalom,saya ingin menyampaikan beberapa pertanyaan dari seorang teman, dia bertanya pada saya tentang konsep keselamatan katolik dan saya menyadur dari website ini. berikut ini adalah tanggapan dari teman saya itu (kata2 dia dlm bahasa inggris), mohon bpk & ibu bersedia menanggapi. terimakasih sebelumnya, Salam kasih persaudaraan dalam Kristus.

>> Well… It’s the doctrine of salvation, It’s gonna take a while explaining it, but I have to say that if you say that the answer to that is: quote: “Gereja Katolik mengajarkan bahwa …, tidak mengenal Kristus,[12] dapat juga diselamatkan, asalkan mereka mengikuti hati nurani mereka dan mempraktekkan hukum kasih[13], dimana mereka juga digerakkan oleh rahmat Ilahi.[14] Namun keselamatan mereka datang dari Yesus Kristus.[15]” It is going to create new problems.

1) First problems that came to mind is: Will a really good, loving ATHEIST be saved?? one that curses at the name of God, let alone Jesus but his attitude is good morally. “Hukum kasih” here needs more explanation, is it moral wise?

2) points 13 i dont understand, agak ambigu. how do you know “gerakan” itu came from God? and some not from God? how do you differentiate them? Some atheist are better than Christian morally. how do you explain that?

3) Now If a person who know nothing about Christ can be saved by good will, then WHAT IS THE MEANING OF EVANGELISM?? (apa gunanya penginjilan?)masuk ke pedalaman, etc. and risking they rejecting Christ and have 0% chance of salvation? leave them alone and let them be saved by their good will

quote: “[12] Sebagai contoh orang yang tinggal di pedalaman Kalimantan, Irian Jaya, atau pedalaman di China, dll. Ada sebagian dari mereka yang tidak pernah mendengar tentang Kristus. Dan hal ini bukan akibat kesalahan mereka. Tentu saja, kita tidak bisa mengatakan bahwa mereka pasti masuk neraka.
[16] Jadi mereka mempunyai kesatuan dengan Gereja Katolik dalam hal baptisan. LG 14 menegaskan bahwa “… andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.””

>> I think this is another contradiction, I found this weird but please explain though, so you’re saying that a person who NEVER even heard of Christ could be saved, but other Christ believing Christian who knew that catholic is built by Jesus Christ and still refuses to join inside the Catholic church can NOT be saved? regardless whatever?
If It’s true then I have to say that evangelism is pretty deadly… Let alone granting salvation, It’s a double edged sword.
It’s WAY better to teach them good acts than evangelizing and let them have a chance to reject, right?

Jadi:
1) orang yang ga kenal kristus sama sekali tapi perbuatannya bae seperti kebanyakan ilmuwan2 atheis yang percaya teori evolusi dan big bang jaman sekarang BISA masuk surga?

2) Orang yang kenal kristus tapi menolak untuk menerima sebagai juru selamat tapi perbuatannya saleh bisa masuk surga? (contoh: mahatma gandhi) aku ga tanya dia skrg ada di mana deh, aku tanya dia BISA (memiliki kemungkinan, lewat purgatory, etc) untuk MASUK ke surga atau ngga?)

gimana? Sesilia

Jawaban:

Shalom Sesilia,

Terimakasih atas pertanyaannya yang cukup sulit. Memang masalah keselamatan adalah masalah yang begitu sulit, namun begitu penting. Setiap agama mempunyai konsep tentang keselamatan sendiri-sendiri. Dan konsep keselamatan dari Gereja Katolik berbeda dengan gereja Protestan, dan antara denominasi Kristen kadang juga memberikan konsep yang berbeda. Mari kita melihat konsep keselamatan yang diberikan oleh Gereja Katolik, sebuah konsep keselamatan yang begitu baik dan menyeluruh. Keselamatan diberikan kepada manusia melalui Kristus dan Gereja-Nya, Gereja Katolik, inilah sebenarnya prinsip ajaran mengenai EENS (Extram Ecclesiam Nulla Salus):

I. Konsep dan Prinsip

  1. Keselamatan, baik sebelum, pada waktu, dan setelah kedatangan Kristus mengalir dari misteri Paska Kristus: penderitaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ke Sorga. Karena dengan misteri Paska Kristus, Kristus telah menyelamatkan seluruh umat manusia dan Kristus menjadi sumber dari semua berkat yang mengalir ke seluruh umat manusia. Jadi kalau orang yang tidak mengenal Kristus diselamatkan, itu karena jasa Kristus.
  2. Setiap orang, baik sebelum kedatangan Kristus, pada saat Kristus hidup, maupun setelah kedatangan Kristus diberikan berkat (grace) yang cukup untuk dapat menuju tujuan akhir atau Surga. Hal ini dikarenakan bahwa manusia secara kodrat mempunyai kemampuan untuk mengenal dan mengasihi penciptanya, yaitu Tuhan. Jadi dengan hanya mengandalkan akal budi, manusia dapat mengetahui akan keberadaan Tuhan yang satu, seperti yang saya tuliskan di artikel “Bagaimana membuktikan bahwa Tuhan itu ada“. Jadi kalau sampai seseorang tidak masuk surga, itu adalah karena kesalahan sendiri dan bukan karena kesalahan Tuhan (Tuhan tidak mungkin salah).
  3. Allah adalah kasih dan adil. Dengan kasih-Nya dan belas kasih-Nya, Dia menginginkan semua orang untuk masuk dalam kerajaan surga. Inilah yang disebut dengan “predestination“. Harap dibedakan dengan konsep “double predestination“, dimana dikatakan bahwa Tuhan telah menakdirkan sebagian orang masuk surga dan sebagian masuk neraka.
    Kita percaya bahwa sejak dari awal mula, Tuhan menginginkan agar seluruh umat manusia memperoleh kebahagiaan abadi di Surga bersama dengan Tuhan. Namun Tuhan begitu mengasihi manusia, sehingga Dia menginginkan agar manusia dapat membalas kasih Tuhan dengan bebas. Dan Tuhan memberikan keinginan bebas “free will” kepada manusia. Namun dengan free will ini, manusia dapat berkata ya atau tidak terhadap tawaran Tuhan.
    Mungkin ada yang menanyakan, kenapa Tuhan memberikan keinginan bebas? Ini adalah suatu ekpresi kasih yang begitu dalam kepada umat manusia. Bayangkan, kalau kita mengasihi pacar kita, maka kita ingin agar pacar kita bukan sebagai robot yang menuruti segala keinginan kita. Namun kita menginginkan agar pacar kita secara bebas mengasihi kita.
    Keadilan Tuhan juga tercermin dari seseorang yang diberi banyak akan dituntut lebih banyak.
  4. Allah melihat hati kita yang terdalam. Jawaban terhadap Allah oleh manusia dilihat oleh Allah sebagai suatu pernyataan yang keluar dari dari dalam hatinya. Ini berarti bahwa Tuhan melihat sampai seberapa jauh manusia benar-benar mengasihi Allah. Apakah seseorang mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran dan kekuatan? Atau dengan kata lain, apakah seseorang menempatkan kebenaran (Tuhan) diatas kepentingan pribadi (ciptaan). Inilah sebabnya dalam Sepuluh Perintah Allah, Tuhan memberikan dua loh batu, dimana batu pertama terdiri dari perintah 1-3, yaitu perintah untuk mengasihi Allah lebih dari segala sesuatu. Dan batu loh yang ke-dua memuat perintah 4-10, dimana terkandung perintah untuk mengasihi sesama.
    Nah, yang mengetahui sampai seberapa jauh manusia berusaha adalah Tuhan, karena Tuhan melihat jauh ke dalam hati. Dan kita juga melihat bahwa ada tiga hal untuk melihat sesuatu dianggap sebagai sesuatu yang baik secara moral, yaitu: maksud (intention), situasi (circumstances), dan objek moral (moral object). Jadi dalam hal ini, maksud (intention) yang sebenarnya untuk melakukan sesuatu, hanya Tuhan yang tahu secara persis. Itulah sebabnya Gereja tidak pernah mengatakan bahwa seseorang pasti masuk neraka, karena hanya Tuhan saja yang tahu persis kedalaman hati seseorang sampai pada saat dia dipanggil oleh Tuhan.
  5. Gereja Katolik percaya bahwa Sakramen Baptis adalah mutlak untuk keselamatan, bahkan dikatakan bahwa Gereja tidak tahu ada cara lain selain Baptisan yang membuat orang dapat masuk ke kehidupan kekal di surga (Katekismus Gereja Katolik/KGK, 1257), yaitu baptis air, baptis rindu dan baptis darah, seperti diuraikan di point II di bawah ini. Lebih lanjut dikatakan bahwa Tuhan telah mengikat keselamatan pada Sakramen Pembaptisan.

Sekarang kita coba menerapkan kepada bebebapa kondisi. Saya telah menjawab beberapa kondisi di jawaban ini (silakan klik).

II. Sebelum kedatangan Kristus.

  1. Bagi bangsa Yahudi sebelum kedatangan Kristus: Sebelum kedatangan Kristus, bangsa Yahudi dipilih Tuhan secara khusus dan menerima wahyu Tuhan, sehingga mereka beriman kepada Tuhan yang satu. Mereka mengetahui wahyu ini melalui perantaraan para nabi. Dan wahyu ini terus-menerus berlangsung sebagai persiapan akan kedatangan Sang Sabda, Yesus Kristus, ke dunia ini. Jadi keselamatan bangsa Yahudi sebelum kedatangan Kristus, terikat oleh Hukum Taurat, yang sebenarnya juga dapat disarikan sebagai mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama (Mat 22:34-40). Hal ini disebabkan oleh 10 perintah Allah yang dapat dibagi menjadi dua: 1) Perintah 1-3: perintah untuk mengasihi Tuhan 2) 4-10, perintah untuk mengasihi sesama. Namun, keselamatan mereka tetap bersumber pada misteri Paskah Kristus.
  2. Bagi bangsa-bangsa lain sebelum kedatangan Kristus dan juga orang-orang yang bukan karena kesalahannya sendiri tidak mengenal Kristus: Dua kategori orang-orang ini terikat oleh hukum yang dituliskan oleh Tuhan sendiri di dalam hati mereka masing-masing, atau yang disebut “natural law” atau hukum kodrat. 10 perintah Allah adalah manifestasi yang sempurna dari hukum kodrat sehingga dengan demikian mengikat seluruh manusia, dengan tidak memandang suku, bahasa, maupun kebudayaan, karena prinsip 10 Perintah Allah ini sebenarnya ada di dalam hati semua orang. Semua suku dan bangsa yang tidak mengenal Tuhan, melihat bahwa seorang anak yang tidak menghormati orangtuanya adalah berdosa, seorang yang membalas kebaikan dengan kejahatan adalah salah. hukum kodrat ini adalah sebagai akibat dari hakikat manusia, yang diciptakan menurut gambaran Allah, yang mampu untuk menangkap konsep sesuatu yang “baik”, mampu untuk mencari kebenaran, mampu untuk menemukan Pencipta-Nya, mampu untuk bersosialisasi, dll. Dan hukum alam ini mengikat manusia, seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus di Rom 2:15 “Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.“Bagaimana mereka dapat diselamatkan? Gereja Katolik melalui Konsili Vatikan II mengajarkan bahwa orang-orang yang, bukan karena kesalahan mereka, tidak mengenal Kristus,[12] dapat juga diselamatkan, asalkan mereka mengikuti hati nurani mereka dan mempraktekkan hukum kasih[13], dimana mereka juga digerakkan oleh rahmat Ilahi.[14] Namun keselamatan mereka datang dari Yesus Kristus.[15]Sebagai contoh dari “bukan karena kesalahan mereka sendiri” adalah orang-orang yang hidup sebelum Kristus, dan juga orang-orang yang tidak terjangkau oleh pemberitaan tentang Kristus. Namun kita juga dapat memasukkan disini adalah orang-orang dari agama lain, yang walaupun telah dijangkau oleh pemberitaan Kristus namun pemberitaan ini tidak memberikan “motive of credibility” (penjelasan dasar yang meyakinkan) yang baik terhadap kekristenan, sehingga orang dari agama lain, bukan karena kesalahannya, tidak dapat percaya akan pesan Kristus.Namun saya ingin menegaskan disini, bahwa kuncinya adalah apakah orang tersebut tidak mau menjadi Kristen karena “invincible ignorance” (ketidaktahuan yang tidak dapat dihindari) ataukah karena memang kepentingan pribadi, misalkan untuk mendapatkan pangkat, sekolah yang baik, dll. Di sini perlu dipertanyakan apakah orang tersebut benar-benar mencari kebenaran di atas segalanya. Maksudnya adalah apakah orang tersebut di dalam kapasitasnya benar-benar mencari kebenaran atau Tuhan dengan segenap hati, segenap pikiran dan segenap kekuatan. Dan dalam hal ini hanya Tuhan yang tahu secara persis apa yang dilakukan oleh orang tersebut. Untuk itulah, maka Gereja tidak akan pernah berkata bahwa seseorang pasti masuk neraka, namun Gereja dapat berkata orang tersebut mempunyai risiko kehilangan keselamatannya. Di sinilah pentingnya bagi orang yang telah mengenal Kristus untuk hidup kudus, sehingga tidak menjadi batu sandungan bagi orang-orang yang tidak mengenal Kristus.
  3. Sekarang kita masuk ke kategori yang lain, yaitu: umat Kristen Non Katolik: Dokumen Vatikan II menjelaskan, bahwa ada unsur-unsur kekudusan dan kebenaran di dalam gereja yang lain, seperti misalkan memegang nilai-nilai suci yang terdapat di Alkitab, hidup dengan kasih, dll. Bahkan gereja Katolik mengakui pembaptisan mereka.[16] Jadi mereka mempunyai kesatuan dengan Gereja Katolik dalam hal baptisan. LG 14 menegaskan bahwa “… andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.”Dalam hal ini, Gereja Katolik menyatakan suatu kondisi bahwa orang dapat kehilangan keselamatan. Namun Gereja tidak pernah tahu secara persis apakah masing-masing pribadi “benar-benar tahu” bahwa Gereja Katolik adalah Sakramen Keselamatan. Kalau seseorang tahu tapi tidak melakukannya, berarti orang tersebut menempatkan kepentingan pribadi di atas Tuhan sendiri, dan ini adalah berdosa. Jawaban apakah ada keselamatan di luar Gereja Katolik, silakan klik di sini . Jika Sesilia ingin mengetahui lebih lanjut tentang konsep keselamatan menurut Gereja Katolik, silakan klik di artikel ini: Sudahkah kita diselamatkan?
  4. Bagaimana dengan umat Katolik sendiri? Dalam Lumen Gentium 14 ditegaskan akan pentingnya untuk terus berjuang hidup kudus, yaitu dengan mempraktekkan kasih kepada Tuhan dan sesama. Orang Katolik yang tidak mempraktekkan kasih, hanyalah menjadi anggota Gereja secara jasmaniah, namun bukan secara spiritual, tidak dapat diselamatkan.[17] Hal ini disebabkan karena mereka sudah mengetahui hal yang benar, namun mereka tidak melakukannya (Lih. Luk 12:47-48).Karena kepenuhan kebenaran ada di Gereja Katolik, umat Katolik seharusnya dapat hidup lebih kudus, karena berkat-berkat yang mengalir dari Sakramen-sakramen, seperti: Ekaristi, Pengampunan Dosa. Selanjutnya, tentang apakah hanya orang Katolik saja yang bisa diselamatkan?, silakan klik di sini.
  5. Jadi kesimpulannya, kita tidak dapat mengatakan bahwa orang yang tidak dibaptis air (secara sakramen) pasti masuk neraka, sebab ada kondisi-kondisi lain (yang telah disebutkan di atas) yang diperhitungkan. Namun, satu-satunya keselamatan hanya melalui Kristus dan melalui pembabtisan. Jadi bagi orang-orang seperti yang disebutkan di atas, yang dalam kondisi “bukan karena kesalahannya sendiri” tidak dapat mengenal Kristus dan Gereja-Nya, dan juga mereka berbuat kasih dan mengalami pertobatan, orang tersebut sebetulnya mengalami “baptism of desire” (lih KGK, 1258-1259). Dan bagi orang-orang yang mengalami kematian karena iman, tanpa sebelumnya menerima Pembaptisan, mereka juga dapat diselamatkan karena mereka telah menerima “Baptisan darah” (KGK, 1258). Dengan penggabungan faktor-faktor tersebut di atas, maka kita juga dapat mengatakan bahwa orang yang tidak dibaptis tidak dapat masuk surga atau dikatakan bahwa Gereja tidak mengenal cara lain selain pembaptisan untuk masuk surga (KGK, 1257). Dan bagi orang yang telah dibaptis namun tidak menjalankan kasih juga dapat kehilangan keselamatannya.
  6. Kalau begitu apakah kita harus membawa orang kepada Kristus? Tentu saja. Kristus adalah harta terbesar yang kita miliki. Adalah menjadi perbuatan kasih kalau kita membagikan harta terbesar ini kepada semua orang. Namun tentu saja kita harus melakukannya dengan bijasana dan penuh kasih.

III. Menjawab pertanyaan teman Sesilia.

  1. Apakah seorang atheis dapat diselamatkan? Jawabannya bisa ya dan tidak. Dapat diselamatkan kalau “orang-orang yang, bukan karena kesalahan mereka, tidak mengenal Kristus, dapat juga diselamatkan, asalkan mereka mengikuti hati nurani mereka dan mempraktekkan hukum kasih, dimana mereka juga digerakkan oleh rahmat Ilahi“.  Keselamatan mereka datang dari Yesus Kristus.
    • Bukan kesalahan mereka sendiri tidak mengenal Kristus dapat diartikan sebagai invincible ignorance, yaitu kesalahan yang dikarenakan oleh ignorance (ketidaktahuan) yang tidak terhindari, namun orang ini telah benar-benar berusaha untuk menemukan kebenaran dengan segenap hati, pikiran, dan kekuatannya. Dan seandainya ada orang yang dapat menerangkan kepadanya dengan baik tentang kebenaran, maka orang tersebut sebenarnya dapat berubah dan menjadi percaya kepada Kristus. Ini berarti orang tersebut menempatkan kebenaran di atas kepentingannya pribadi. Oleh karena itu, orang tersebut dapat diselamatkan.
    • Kelompok yang lain adalah atheis atau orang yang tidak mengenal Kristus, namun karena culpable ignorance, yang disebabkan karena kelalaian sendiri, misalnya: orang tersebut mempunyai kesempatan untuk mencari kebenaran, namun dia  tidak menggunakannya dengan baik. Atau sebenarnya tidak ada alasan bagi orang tersebut untuk tidak mengenal Kristus. Ini dapat diumpamakan seseorang tetap salah dan dihukum kalau karena kelalaiannya tidak mempelajari peraturan lalu lintas, namun dia nekat untuk mengendarai mobil. Kelompok ini mempunyai resiko kehilangan keselamatan mereka.
    • Jadi bagaimana dengan Mahatma Gandhi? “Invincible ignorance” bukan berarti bahwa dia sama sekali tidak pernah mendengar tentang Kristus, namun walaupun dia pernah mendengar tentang Kristus, dan dia telah berusaha dengan segenap pikiran, hati, dan kekuatan, untuk mencoba namun tidak sampai untuk menjadi murid Kristus. Jangan lupa, bahwa orang-orang yang menjadi batu sandungan bagi Mahatma Gandhi turut berpartisipasi dalam dosa, karena menjadi batu sandungan bagi dia untuk menjadi murid Kristus. Beliau mengatakan bahwa kalau semua orang di India dapat menerapkan ajaran Kristus, maka tidak ada lagi orang Hindu di India. Jadi orang-orang saleh yang tidak mengenal Kristus, dapat masuk surga, namun hanya Tuhan yang tahu persis apakah “ignorance” yang mereka lakukan karena “invincible ignorance” atau “culpable ignorance“.
    • Kita jangan lupa, bahwa ada beberapa tingkatan atheist. Pada tingkatan yang paling parah, dimana benar-benar orang tersebut membenci Tuhan, maka orang ini dapat kehilangan keselamatannya. Namun pada tingkatan lain, orang yang “morally good” tidak dapat ‘membenci’ orang sedemikian rupa, atau membenci Tuhan, ia hanya tidak atau belum mengenali Tuhan.  Padahal keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan akal budi, juga termasuk oleh seorang atheis – silakan melihat artikel “Bagaimana membuktikan bahwa Tuhan itu ada” (silakan klik).
    • Tentu saja bagi yang tidak percaya akan Tuhan, tidak dapat menerapkan hukum kasih yang bersifat supernatural, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama untuk Tuhan. Maka akan jauh lebih sulit bagi orang yang tidak kenal Tuhan untuk menerapkan hukum kasih ini untuk masuk surga. Silakan melihat pembahasan tentang hal ini di jawaban ini (silakan klik).
    • Digerakkan oleh Rahmat Ilahi adalah suatu berkat yang membantu, atau dalam istilah teologi adalah “actual grace“. Actual grace ini merupakan gerakan dari Roh Kudus untuk membawa orang ini kepada pertobatan. Dan pada saat orang ini menanggapi dan kemudian menerima pembaptisan, maka orang tersebut menerima “sanctifying grace” atau rahmat kekudusan, yang membuat seseorang menjadi anak Allah.
      Karena Tuhan adalah maha adil, maka kita meyakini bahwa berkat dari Tuhan adalah cukup dan berlimpah bagi setiap orang. Jadi gerakan Roh Kudus ini adalah yang membawa orang pada pertobatan dan perbuatan kasih. Rasul Yohanes mengatakan “Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (1 Yoh 4:16).
    • Secara prinsip, seorang yang benar-benar kristen dan menerapkan ajaran Kristus pasti akan lebih baik dari orang yang bukan Kristen. Dalam membandingkan, kita harus membandingkan apel dengan apel dan tidak bisa apel dengan jeruk. Kita harus bandingkan seorang Katolik yang baik dengan seorang atheis yang baik. Bandingkan atheis yang terbaik dengan para santa-santo, seperti yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta yang menolong orang karena kasihnya kepada Tuhan, atau St. Maximillian Kolbe yang rela menyerahkan dirinya untuk dibunuh menggantikan nyawa sesama tawanan NAZI.
  2. Jadi apakah evangelisasi percuma? Tentu saja tidak! Malah ditekankan bahwa Gereja pada dasarnya adalah misioner. Kita semua yang telah dibaptis harus berjuang untuk membawa semua orang kepada Kristus. Kenapa? Karena bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus lebih sulit untuk mencapai keselamatan. ibaratnya mereka tidak mempunyai peta yang baik dan sempurna. Dan berkat Baptisan adalah memberikan manusia kekuatan untuk dapat hidup kudus, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama. Jadi bagi yang telah dibaptis dan menerima rahmat Allah, maka tuntutannya lebih besar dibandingkan dengan yang belum mengenal Allah. Dikatakan “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut” (Luk 12:48). Kita ingin membagikan harta terbesar kita, yaitu Kristus, sehingga mereka lebih mudah untuk mendapatkan keselamatan.

IV. Kontradiksi konsep keselamatan?

  1. Lumen Gentium, 14 mengatakan
    Orang-orang yang, bukan karena kesalahan mereka, tidak mengenal Kristus, dapat juga diselamatkan, asalkan mereka mengikuti hati nurani mereka dan mempraktekkan hukum kasih, dimana mereka juga digerakkan oleh rahmat Ilahi.”
    Jadi bagi orang yang bukan kesalahannya sendiri dapat masuk surga sejauh keadaan tidak mengenal Kristus adalah sebagai akibat dari “invincible ignorance” (ketidak tahuan yang tak dapat dihindari) seperti yang telah dijelaskan di atas.
  2. Hal ini tidaklah bertentangan dengan “Andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.”
    Hal ini dikarenakan bahwa orang yang benar-benar tahu bahwa Kristus mendirikan Gereja Katolik namun tidak masuk di dalamnya berarti dia mendahulukan kepentingan pribadi di atas pencarian kebenaran.
  3. Dan juga tidak bertentangan dengan: “Tetapi tidak diselamatkan orang, yang meskipun termasuk anggota Gereja namun tidak bertambah dalam cinta-kasih; jadi yang “dengan badan” memang berada dalam pangkuan Gereja, melainkan tidak “dengan hatinya”.
    Ini berarti bahwa orang Katolik yang mempunyai “kepenuhan kebenaran” harus benar-benar dapat menerapkan ajaran kasih. Bagi orang Katolik tidak ada alasan untuk tidak mengasihi Tuhan dan sesama, karena semua telah diberi berkat yang berlimpah dari sakramen-sakramen, terutama Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat, yang memampukan seseorang untuk hidup kudus setelah menerima Sakramen Baptis.
  4. Kita kembali kepada prinsip di awal, bahwa Tuhan adalah maha adil dan kasih. Juga rahmat Tuhan adalah cukup bagi semua orang untuk bersatu dengan Tuhan. Oleh karena hal ini adalah sangat masuk akal, bahwa semuanya mempunyai resiko dan tugas masing-masing untuk mendapatkan keselamatan. Keselamatan adalah suatu proses yang berakhir pada saat kita meninggal. Orang yang tidak mengenal Kristus, yang mengenal Kristus di luar Gereja Katolik, dan anggota Gereja Katolik, semuanya mempunyai resiko kehilangan keselamatan. Yang menjadi perbedaan adalah Gereja Katolik mempunyai “kepenuhan kebenaran”, gereja yang lain tidak mempunyai kepenuhan kebenaran, dan agama-agama lain mempunyai beberapa unsur kebenaran, yang harus dilihat sebagai persiapan untuk menerima pesan Injil (lih. Lumen Gentium, 16).
  5. Gereja Katolik percaya bahwa keselamatan adalah suatu yang telah (past), sedang (present), dan akan datang (future):
    • Telah diselamatkan (Rom 8:24; Ef 2:5,8; 2 Tim 1:9; Tit 3:5).
    • Sedang dalam proses (1 Kor 1:18; 2 Kor 2:15; Fil. 2:12; 1 Pet 1:9).
    • Akan diselamatkan (Mt 10:22, 24:13; Mk 13:13; Mk 16:16; Kis 15:11; Rm 5:9-10; Rm 13:11; 1 Kor 3:15; 2 Tim. 2:11-12; Ibr. 9:28).
  6. Baca juga tentang konsep keselamatan di sini: klik ini, dan juga ini, serta artikel ini.

V. Ok. Sekarang ceritakan bagaimana konsep keselamatan dari teman Sesilia.

  1. Kalau kita berkata bahwa semua yang tidak mengenal Kristus masuk neraka, coba terangkan hal berikut ini: Bagaimana kita begitu yakin bahwa seseorang setelah kedatangan Kristus, yang tinggal di pedalaman Irian Jaya, Kalimantan, dan sampai akhir hayatnya orang tersebut masih tidak mengenal Kristus, pasti masuk neraka. Pertanyaannya, dimanakan keadilan Tuhan? Bukan kesalahan mereka bahwa mereka tidak mengenal Kristus. Kalau saja orang tersebut mendengar tentang Kristus, ada sebagian dari mereka juga akan percaya.
  2. Kalau kita berkata bahwa semua yang tidak mengenal Kristus masuk neraka, coba terangkan hal berikut ini: Bagaimana kita begitu yakin bahwa orang-orang seperti Mahatma Gandhi masuk neraka? Apakah dasarnya? Atau ada yang lebih ekstrim lagi mengatakan bahwa  Bunda Teresa yang terberkati dari Kalkuta masuk neraka, karena beliau tidak maju di dalam “altar call” dan menerima Yesus di depan umum seperti yang terjadi di altar call.
  3. Kalau kita berkata bahwa semua yang telah menerima Kristus pasti masuk surga, coba terangkan hal berikut ini:Orang-orang Kristen atau Katolik yang hidupnya bergelimang dengan dosa sampai akhir hayatnya. Bagaimana seseorang dengan yakin mengatakan “sekali selamat pasti selamat.”

Demikian apa yang dapat saya sampaikan untuk menjawab pertanyaan teman Sesilia. Maaf agak panjang, karena ada banyak yang bertanya tentang konsep keselamatan.

Semoga uraian di atas dapat menjawab pertanyaan Sesilia dan juga bagi para pembaca yang lain.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://www.katolisitas.org

4.7 3 votes
Article Rating
19/12/2018
47 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Johanes P.
Johanes P.
10 years ago

Dear katolisitas.org Saya sangat meyakini apa yang disebut EENS, bahwa keselamatan hanya melalui Yesus dan khatolik-lah jalannya. Dan pernyataan konsili Vatikan II ttg bahwa keselamatan ada ditempat lain ini sangat mengganggu iman saya yang masih dan akan terus bertumbuh. Jadi, tolong koreksi pernyataan iman saya ini jika salah; – Tuhan Yesus bersabda, “Langit bumi akan lenyap tapi perkataanku tidak akan lenyap” Ini membuktikan bahwa setelah kematian dan kebangkitan-Nya, sabda Tuhan kita masih terus ada, tidak berhenti dan terus berlanjut melalui para orang kudus pilihanNya (ex; St. Faustina dll), dan kita umat-Nya mengimani hal tersebut. – Mengambil dari keyakinan tsb, bukankah… Read more »

Donny
Donny
10 years ago

Shalom.. Seandainya Mahatma Gandhi adalah seorang Katolik, maka saya pikir dengan semua yang dilakukannya, akan sangat besar kemungkinan buat beliau untuk menjadi seorang Santo. Tapi karena beliau seorang Hindu, maka kita menyatakan bahwa itu bisa ya atau tidak, atau terserah pada Tuhan aja. Saya pikir Gereja Katolik seharusnya menghormati tokoh seperti beliau ini. Apapun agamanya dia telah melakukan kasih dengan luarbiasa. Bahkan beliau “menyindir” kita umat kristiani untuk lebih melakukan kasih seperti yang diajarkan Yesus dengan baik(“i like your Christ, i do not like your christian. Your christian are so unlike your Christ”). Kita umat kristenlah yang tidak bisa melakukan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Donny
10 years ago

Shalom Donny, 1. Tentang Mahatma Gandhi Mahatma Gandhi adalah salah seorang tokoh dunia yang telah mengukir sejarah dengan teladan sikapnya yang cinta damai. Walaupun ia bukan seorang Kristiani, tetapi Anda benar, sikap hidupnya itu menunjukkan buah-buah sebagaimana diajarkan oleh ajaran Kristus. Oleh karena itu, wajarlah jika semua orang yang cinta damai, menghormati dan mengenangnya. Hal ini juga ditunjukkan oleh Paus Yohanes Paulus II ketika mengunjungi India pada tanggal 1- 10 Februari 1986. Paus memulai ziarahnya itu dengan mengunjungi Raj Ghat, yang merupakan tempat mengenang Mahatma Gandhi, tempat jenasahnya dikremasi. Demikian kata Paus: “… Dan hari ini sebagai peziarah perdamaian, saya… Read more »

Yohanes 777
Yohanes 777
10 years ago

Dear Katolisitas
Ibu Ingrid / Bpk Stef/

Dari semua diskusi tentang EENS, dapat saya simpulkan , bahwa menjadi katolik dan tetap tinggal didalamnya serta mempergunakan rahmat yg ada didalamnya dengan benar. akan lebih cepat mentas dari purgatori di banding dengan orang2 atheis atau orang orang yang tdk mengenal Kristus dan Gereja yang bukan karena kesalahannya sendiri. betul ya Begitu ya Bu..?? hehehhehee,,,

[dari Katolisitas: Kita boleh mempunyai pengharapan yang besar untuk keselamatan kita, dan kitapun diundang untuk mengusahakan agar rahmat keselamatan Tuhan dapat menjangkau sebanyak mungkin orang. Namun selanjutnya, biarlah Tuhan yang menentukan.]

Yohanes 777
Yohanes 777
10 years ago

Dear Ibu Ingrid / Bpk Stef. jika seseorang oleh karena kesibukannya dalam bekerja hingga dia meninggal tanpa mengenal Kristus dan Gereja-Nya , seseorang itu termasuk invincible ignorance atau culpable ignorance ya ?? Terima Kasih. Hormat saya, Yohanes. [Dari Katolisitas: Mari kita serahkan kepada Tuhan saja. Sebab ada juga kemungkinan orang tersebut tahunya adalah kerja, kerja, dan kerja, karena pendidikan ataupun tuntutan dari orang tuanya dan lingkungan sekitarnya. Sungguh kita tidak dapat mengetahui secara persis keadaan dan latar belakang pengalaman hidup setiap orang, namun Tuhan mengetahuinya, apakah seseorang tidak mengenal Dia dan Gereja-Nya karena kesalahan sendiri atau bukan karena kesalahan sendiri.… Read more »

Ioannes
Ioannes
11 years ago

Salam, Dalam World Youth Day terakhir, Bapa Paus menuliskan YOUCAT (Young Cathecism), Katekismus untuk orang muda. Ini adalah suatu gerakan yang baik, dimana orang muda akan lebih mudah mengenal dan mengasihi iman Katolik dalam Katekismus dalam bahasa yang lebih dapat dicerna para muda. YOUCAT ini sendiri diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Akan tetapi, penerbitan YOUCAT oleh Kanisius di Indonesia sempat mengalami sedikit polemik. Dalam YOUCAT terbitan Indonesia, terdapat perbedaan penerjemahan dimana frase Extra Ecclesia Nulla Salus dihapus. Tentu saja alasan dihapusnya frase ini belum jelas. Bagi saya, ini adalah indikasi jelas bahwa pemahaman EENS secara sempit telah menyebar luas… Read more »

danie
danie
11 years ago

Saya tidak puas dengan penjelasan mengenai keselamatan kaum sebelum Kristus lahir. Mengapa penjelasan itu lahir dari rumusan pikiran manusia dan Konsili Vatikan 2 itu dilaksanakan pada tahun 1960an. Mengapa hal yang sangat mendasar seperti ini baru dirumuskan pada abad2 modern (19abad setelah Yesus wafat)? Tolong berikan ayat dari Kitab Suci yang menjelaskan bahwa umat sebelum lahir itu akan tetap mendapat keselamatan dari Yesus. Rom 2:15 bukan penjelasan mengenai hal di atas. Dan demi Tuhan saya membaca dlm Kitab Suci bahwa nabi2 sebelum Yesus lahir itu tdk beriman pd Yesus. Karena bila menyangkut AGAMA RUMUSAN BERPIKIR BENAR ADALAH “KITAB SUCI” BUKAN… Read more »

Triatmojo
Triatmojo
Reply to  danie
11 years ago

Argumen sdr Danie: Saya tidak puas dengan penjelasan mengenai keselamatan kaum sebelum kristus lahir. Mengapa penjelasan itu lahir dari rumusan pikiran manusia dan konsili vatikan 2 itu dilaksanakan pada tahun 1960an. Mengapa hal yang sangat mendasar seperti ini baru dirumuskan pada abad2 modern(19abad setelah yesus wafat)? **** **** Saya tidak menangkap jelas argumen apa yg ingin disampaikan di sini. Apakah maksudnya kebenaran yg bersifat mendasar itu harus dibicarakan sejak tahun 0 waktu penciptaan manusia pertama? Atau tahun 1 Masehi? Atau kapan? Mgkin sdr Danie punya jawabannya. Harus tahun berapa, begitu, atau harus abad ke berapa? Kalau bukan itu maksudnya, mungkin… Read more »

danie
danie
Reply to  Triatmojo
11 years ago

kpd saudara Triatmojo mengapa kecendrungan bila bertanya sesuatu yang sulit di forum ini selalu dikatakan pertanyaannya tdk komperhensif dan menyuruh untuk mengulang lagi membaca artikelnya, yang komperhensif itu macam apa dan saya sudah belasan kali membaca ini artikel. saya hanya menanyakan pikiran-pikiran yang mengganjal saya saat ini. dan jawaban atas pertanyaan saya mengenai keselamatan kaum sebelum kristus lahir? itu selalu berargumen pada pikiran manusia. ingin saya simple tolong bila berkenan berikan suatu potong ayat yang menyatakan bahwa sang almasih memang seorang PUTRA ALLAH YANG MENYELAMATKAN SEMUA ORANG DARI ZAMAN MANUSIA PERTAMA HINGGA AKHIR ZAMAN DENGAN CARA BERIMAN KPDNYA. mengapa saya… Read more »

Triatmojo
Triatmojo
Reply to  danie
11 years ago

To sdri Danie dan Saudara Sartika Terimakasih untuk komentar Anda berdua. Dan semakin yakin saja saya bahwa anda memang tidak ingin berdiskusi. Anda bebas mengungkapkan ketidakpuasan, saya juga bebas untuk mengungkapkan keheranan dan ketidakpuasan saya atas cara diskusi anda. Jadi sah-sah saja bukan? Dan makin terbukti bahwa pihak katolisitas sendiri juga menangkap makna bahwa anda itu tidak punya niat berdiskusi, tetapi pengin menunjukkan bahwa iaman katolik salah, tetapi tidak bisa menunjukkan argumen yang memadai, karena memang cara kita melihat pengajaran iman berbeda jauh sekali. Yang mengatakan bahwa kebenaran satu-satunya hanyalah Kitab Suci kan anda dan Gereja Katolik tidak berpandangan demikian.… Read more »

Sartika
Sartika
Reply to  Triatmojo
11 years ago

Kalau boleh sy ikut mengemukakan sbg: pembaca ya, apa yg dikemukakan o/sdr.danie, sebenarnya sah-sah saja, klu dia mengemukakan ketidak puas-an dan sehrsnya sdr.Triatmojo, juga tidak langsung tersinggung dgn mengatakan sdr.danie hanya mengikuti perasaan atau yg bersalah pada diri sdr.danie sendiri dgn ket diak puasan dan ke tidak mengertiannya ttg ulasan isi wesbite katolisitas — sebenarnya penulisan setiap pembaca, termsk: sdr.danie, atau siapapun berhak mengemukakan perasaannya dan termsk: ketidak puasan. Aplagi sdr.danie mengemukakan dgn terus terang, lantang dan sopan. Dan jangan buruk prasangka sprti sdr.Triatmojo katakan bhw: Kitab suci tidka salah, magisterium tidak salah, dsb…dsb. Sy tidak bermsk membela sdr.danie, tapi…..wajar… Read more »

Sartika
Sartika
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Salam kasih pula dlm Tuhan, Saya hanya ingin menegaskan bhw: sy pun setuju dari awal bhw: dalam dialog, diskusi harus sopan tanpa mengaburkan kebenaran. dan tolong dimengerti bhw: sy bukan tidak setuju dgn tanya jawab di situs ini.— sy sgt setuju, bahkan sy prb ikut senang dgn adanya webssite katolisitas ini. — namun mksd sy sbg; sama-sama pembaca, sdr.Triatmojo, sehrsnya juga jangan buru-buru menuduhkan bhw: sdr.danie yg bersalah dgn dirinya sendiri (iman/pengertian ttg: ke katolikkan) — justru sdr.danie itu telah terus terang mengatakan: ke Tidak puas an (berarti: krn: memang bisa jadi belum paham) — ini serhsnya bisa dibantu,…..krn: mencerna… Read more »

Triatmojo
Triatmojo
Reply to  Sartika
11 years ago

To sdr Sartika. Tidak masalah kalau anda adalah umat katolik yg belum paham soal ajaran iman katolik, dan mungkin dlm kebelumpahaman itu anda ingin mengkritisi iman katolik anda… sama sekali “no problem”. Silakan ajukan argumen anda, krn kalau anda merasa tidak menangkap jelas argumen dari katolisitas, berarti anda punya alasan. Itu tidak ada yg melarang. Anda pasti punya alasan bukan? Kalau tidak, tak mungkin anda bisa keberatan dengan komen saya, dan merasa bisa mengerti argumen sdr Danie. Anda tak bisa berbohong dalam hal ini.? Anda katolik? dan sedang keberatan dengan pengajaran iman katolik? Tidak ada yg melarang, malah dipersilahkan dengan… Read more »

Triatmojo
Triatmojo
Reply to  Sartika
11 years ago

To Sdr Sartika, Tks tanggapannya: slakan dibaca kembali tanggapan² sdr danie. Yg saya tangkap, dia dalam komen-komennya itu seperti ingin sekali mengajukan argumen yg dia sebut sebagai argumen atau pertanyaan yg sulit dibantah. Tetapi sayangnya argumennya tidak jelas dan pertanyaan sudah dijawab, juga sdh dikasih link. Tapi bukan memberikan argumen untuk menyanggah argumen katolisitas, malahan menyatakan ketidakpuasan, dan membungkus pertanyaannya dengan klaim². Padahal itu sebetulnya yang sudah dijawab di link² yg diberikan atau ditunjukkan oleh team. Salahkah saya menyimpulkan dan memberi pertanyaan² itu, karena sebagai pengunjung seperti anda, saya akhirnya juga menjadi tidak puas pada sdr Danie, krn bukannya memberikan… Read more »

Sartika
Sartika
Reply to  Triatmojo
11 years ago

Salam dalam Tuhan u.sdr.Triatmojo. Semoga penulisan opini sy kali ini dpt lebih memperjelas u.anda. Bhwsanya, saya tidak ada klaim ttg: iman katolik. sy juga dari awal memang tidka berniat berdiskusi, berdebat ttg iman katolik ataupun hal-hal beriatan dgn ke katolik-kan — sy hny dpt merasakan ttg: ketidak Pahaman (yg disebut sbg: ke tidak Puas an), oleh. sdr.danie –bisa jadi belum paham ttg: Magisterium, ttg Tradisi gereja katolik, dsb—- sbb itu sy bisa memaklumi ketidak puas an sdr.danie ( = ke Tidak paham an nya) , itu aja, tidak lebih !— Dan u.sdr.Triatmojo, Tolong, jangan disalah mengerti bhw: simpati sy atas… Read more »

Triatmojo
Triatmojo
Reply to  Sartika
11 years ago

Salam dalam Tuhan u.sdr.Triatmojo. Semoga penulisan opini sy kali ini dpt lebih memperjelas u.anda. Bhwsanya, saya tidak ada klaim ttg: iman katolik. sy juga dari awal memang tidka berniat berdiskusi, berdebat ttg iman katolik ataupun hal-hal beriatan dgn ke katolik-kan — sy hny dpt merasakan ttg: ketidak Pahaman (yg disebut sbg: ke tidak Puas an), oleh. sdr.danie –bisa jadi belum paham ttg: Magisterium, ttg Tradisi gereja katolik, dsb—- sbb itu sy bisa memaklumi ketidak puas an sdr.danie ( = ke Tidak paham an nya) , itu aja, tidak lebih !— **** Ok. Tak ada masalah. Anda mustinya jg bisa memahami… Read more »

danie
danie
Reply to  Triatmojo
11 years ago

saya bertanya sesuai dgn isi hati saya dan saya berterima kasih kepada staf katolistas yang mau menjawab pertanyaan saya tanpa harus menuduh saya yg bukan2. kpd triatmojo sekarang saya bertanya siapa yang tidak menginginkan diskusi yang baik? siapa yang diskusinya tdk komperhensif? bila belum apa2 anda sudah menuduh lawan diskusi anda dengan tuduhan macam2 bahkan anda pula menuduh saya punya niatan jahat.saya berbaik sangka mudah2an kemarahan anda dan tuduhan2an anda itu karna anda mengerti jawaban atas pertanyaan saya dan bukan sebaliknya karna andapun tdk bisa menjawab pertanyaan saya anda lemparkan tuduhan2an itu kpd saya. memang saya bukan seorang katolik saya… Read more »

Triatmojo
Triatmojo
Reply to  danie
11 years ago

Yth Sdr Danie. Mohon maaf Pak Stef.. karena ada pertanyaan untuk saya, ijinkan saya menjawab sedikit. Kemudian kita tunggu apakah memang sdr Danie berniat diskusi dengan baik atau tidak. Sdr Danie, saya kira saya perlu mengulangi kata² saya, bahwa saya tidak sembarang menuduh, melainkan malah telah membuktikan pernyataan saya bahwa niat anda memang tidak ingin diskusi dengan baik. Dari bantuan sdr Kartika dll.. yg telah menyebut anda katolik awam dll.. sekarang sdh anda jawab sendiri, bahwa anda memang bukan katolik (juga kemungkinan kartika dan xells sendiri). Jadi memang niat berdiskusi rupanya tidak disertai kejujuran, hanya karena anda ingin jawaban yg… Read more »

Sartika
Sartika
Reply to  Triatmojo
11 years ago

u.Triatmojo, Terima kasih u.opini anda kpd danie ( opini 1 sept 2012, at.1:17 am), juga opini sblmnya, dgn menyebut nama saya, dgn berprasangka buruk / berPraduga buruk , bhw: saya dan xells adalah bukan katolik awam, dan kemgkn bukan katolik , juga dari opini anda sblmnya, dgn menuliskan: bahwa saya , danie dan xells adalah berkomplot atau orang yg kemgkn sama — Padahal: sudah jelas, sy katakan bhw: saya tidak kenal danie, demikian pula xells. — boleh boleh saja anda berpraduga buruk. — Dan sy pribadi Tidak perlu membuktikan kpd anda, bhw: saya adalah bukan katolik atau sebaliknya saya justru… Read more »

Ah kim
Ah kim
12 years ago

Jadi apakah bisa jika saya memang mengenali Tuhan Yesus dan juga jemaatnya Kristen Katolik dan terusnya masuk agama lain (contoh Islam) namun masih menyembah Allah yang esa? Apakah saya bisa untuk masuk ke sorga jika saya sudah masuk agama lain….

Apakah Allah yang disembah oleh agama lain seperti Islam adalah sama dengan Tuhan Allah Bapa yang disembah oleh jemaat Kristen Katolik???

Mohon ibu Ingrid dapat menjelaskan…

Salam kasih dalam Kristus…

Ingrid Listiati
Reply to  Ah kim
12 years ago

Shalom Ah Kim, Silakan Anda membaca terlebih dahulu artikel ini, Apakah yang diselamatkan hanya orang Katolik, silakan klik. Tentang hubungan dengan agama- agama lain, Konsili Vatikan II mengajarkan demikian: “Sudah sejak dahulu kala hingga sekarang ini di antara pelbagai bangsa terdapat suatu kesadaran tentang daya-kekuatan yang gaib, yang hadir pada perjalanan sejarah dan peristiwa-peristiwa hidup manusia; bahkan kadang-kadang ada pengakuan  terhadap Kuasa ilahi yang tertinggi atau pun Bapa. Kesadaran dan pengakuan tadi meresapi kehidupan bangsa-bangsa itu dengan semangat religius yang mendalam. Adapun agama-agama, yang terikat pada perkembangan kebudayaan, berusaha menanggapi masalah-masalah tadi dengan faham-faham yang lebih rumit dan bahasa yang… Read more »

Adhitya P
Adhitya P
13 years ago

Berkah Dalem. sebelumnya perkenalkan, nama saya adhitya. Saya hanyalah seorang hamba yg sedang mencari kebenaran ilahi di dunia ini. Saya ada pertanyaan yg sedikit menggelitik hati saya. 1. Bagaimanakah posisi agama lain yg ada di dunia ini di hadapan Tuhan menurut iman katholik? 2. Apakah menurut gereja, apabila seseorang sudah mengenal Kristus, tetapi tidak berpaling kepada-Nya melalui gereja maka dia tidak selamat? 3. Saya membaca beberapa ayat yg sangat luar biasa bagi saya: >>>“Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mat9:13)… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Adhitya P
13 years ago

Shalom Adhitya, 1. Pandangan Gereja Katoliktentang posisi agama lain yang ada di dunia: “Gereja Katolik tidak menolak apapun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, Tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6); dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya.” (Nostra Aetate, 2) KGK… Read more »

Srikandi
Srikandi
13 years ago

Shalom! Pertama, Pujian dan syukur terima kasih bagi Tuhan atas anugerah dan kasih- karunia yang berlimpah pada manusia debu ini. Melalui sarana ini sungguh menambah pengetahuan yang benar. Teruskan evangelisasi, dengan penuh kasih dan kerendahan hati. Terima kasih. Tuhan memberkati.

kay Roven
kay Roven
Reply to  Srikandi
13 years ago

Salam kasih, Untuk srikandi dan chianx kalian ini seperti kerbau yang dicucukan hidungnya Hanya mendengar dan menurut kepada apa yg dikatakan manusia emang paus bisa selamat? Jelas2 firman Tuhan mengatkan diluar Tuhan Yesus tidak ada keselamatan. Lalu apa bedanya pengajaran katolik dengan agama2 yang lain? Saya mau ingatkan tidak ada Perbuatan tidak ada perbuatan baik manusia yg diperhitungkan Allah spy manusia bisa selamat. Bertobatlah baca firman Tuhan baik2, tugas saya dan kalian adalah memperkenalkan nama Tuhan Yesus Kepada orang yg belum mengenal, tau kan cerita perumpamaan tentang 3 hanba yg di kasi talenta Yang 5 bawa 5 yang 3 bawa… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  kay Roven
13 years ago

Shalom Kay Roven, Agaknya anda belum memahami benar apa yang dikatakan Gereja Katolik tentang keselamatan. Gereja Katolik juga bahwa keselamatan hanya diperoleh di dalam nama Tuhan Yesus dan hanya melalui Kristus kita sampai kepada Allah Bapa (lih. Yoh 14:6). Pengajaran tentang keselamatan di dalam Tuhan Yesus ini juga disampaikan dalam deklarasi Dominus Iesus, yang terjemahannya dapat dibaca di sini, silakan klik; dan ringkasan dan penjelasannya di sini, silakan klik. Gereja Katolik mendasari pengajaran tentang keselamatan ini dari Kitab Suci, Tradisi Suci dan ajaran Magisterium (wewenang mengajar Gereja). Inilah yang kami sampaikan dalam situs ini, dalam tanya jawab tentang Keselamatan, beberapa… Read more »

johanes
johanes
Reply to  kay Roven
13 years ago

untuk Key: Tulisan anda sangat tidak konsisten. Saya berharap bukan ajaran Protestan yang mengajarkan ketidakkonsistenan anda dalam menilai sesuatu: Dibagian ini anda menulis: Lalu apa bedanya pengajaran katolik dengan agama2 yang lain? Saya mau ingatkan tidak ada Perbuatan tidak ada perbuatan baik manusia yg diperhitungkan Allah spy manusia bisa selamat. (Key) Sesudah itu anda menulis lagi demikian: Yang 5 bawa 5 yang 3 bawa 3 yang 1 ngak bawa apa2 nah itu yg Tuhan perhitungkan. Semakin byk bawa jiwa Semakin besar hadiah yg di dapat(Key) Dua kalimat dalam satu tanggapan anda membuktikan ketidakkonsistenan iman anda.Saya tidak tau apakah apakah Protestan… Read more »

Yohanes
Yohanes
Reply to  kay Roven
13 years ago

Shalom Kay Roven, Ijinkan saya memberikan sedikit masukan. Dari beberapa penulisan-penulisan anda dari web ini, terlihat bahwa sesungguhnya, menurut saya, anda perlu mengerti dulu apa yang diajarkan Gereja Katolik, sebelum mem-posting argumentasi-argumentasi dalam web ini. Tentu saja saya seringkali menjumpai saudara/i lain yang seperti anda, namun alangkah baiknya, bila anda lebih menerapkan “kedewasaan” dalam website ini, supaya diskusi lebih efficient dan dapat menambah wawasan anda dan kami semua. Anda dapat terlebih dahulu membaca artikel-artikel di website ini, bukan hanya memberi argumentasi yang anda dapat dari orang-orang lain, yang belum ada kepastian kebenarannya apakah merupakan ajaran Gereja Katolik sesungguhnya, atau hanya… Read more »

chianx
chianx
13 years ago

Syalom Saya cuma mau menambahkan Paus Yohanes Paulus II menjelaskan EENS dalam audiensi umum 31 Mei 1995. http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/audiences/alpha/data/aud19950531en.html Ada kalimat seperti ini It is a mysterious relationship. It is mysterious for those who receive the grace, because they do not know the Church and sometimes even outwardly reject her. Bahasa Indonesia: Merupakan misteri bagi mereka yang menerima rahmat, karena mereka tidak tahu Gereja dan kadang-kadang bahkan kelihatannya menolak Gereja. Kalimat ini bisa ditujukan pada orang-orang yang dilahirkan di dalam keluarga non Katolik, yang secara terus terang menolak ajaran Katolik atau menolak ke-Alah-an Yesus. Begitu saja bapak/ibu admin team Katolisitas Salam… Read more »

ARMAND
ARMAND
13 years ago

Shalom Admin… saya ada sebuah pertanyaan tetapi tidak tau mau di tanyakan di topik mana! Pertanyaan saya sdikit mengenai keselamatan. Blakangan ini saya smakin sering ragu dan tidak percaya 100% bahwa Yesus sebagai Tuhan ( namun tetap mempercayai akan keberadaan Tuhan ). Hal ini di sebabkan karena saya sering berpikir seolah-olah kalau saya dilahirkan di keluarga non-Katholik ( berada di posisi teman kita yg bragama lain) , dan dari kecil tdk pernah mengenal Yesus. Akan tetapi saya telah hidup sesuai dgn ajaran agama yg saya yakini ( tidak meyakini Yesus ) dan tetap berbuat baik kepada sesama. Apakah saya akan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  ARMAND
13 years ago

Shalom Armand, Kelihatannya pertanyaan anda lebih kepada: Apakah orang yang tidak mengenal Kristus dan Gereja Katolik dapat diselamatkan? Untuk ini Gereja Katolik melalui Konsili Vatikan II mengajarkan: “Pun dari umat lain, yang mencari Allah yang tak mereka kenal dalam bayangan dan gambaran, tidak jauhlah Allah, karena Ia memberi semua kehidupan dan nafas dan segalanya (lih. Kis 17:25-28), dan sebagai Penyelamat menghendaki keselamatan bagi semua orang (lih. 1Tim 2:4). Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan… Read more »

gunawan wijaya
gunawan wijaya
13 years ago

bagaimana jika saudara kita yang dulunya katolik tidak dapat meneguhkan imannya karena dia sendiri kurang akan iman, contoh. X kurang mampu, juga ada di daerah terpencil dan beriman katolik, suatu saat dia bertemu seorang pemuka agama lain, dia begitu kagum akan perilaku orang tersebut dia mencoba menerapakan cara hidup orang itu dalam iman katoliknya, namun seiring berjalannya waktu maka tambah banyaklah hal yang ingin dia ketahui dalam imannya namun tidak ada yang bisa meneguhkannya, dalam keterbatasannya dia mencari yang terbaik dan semua yang dia pertanyakan akan iman dijawab oleh pemuka agama lain dan dia menjadi seorang yang saleh dalam imannya… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  gunawan wijaya
13 years ago

Shalom Gunawan, Sebenarnya yang anda bicarakan di sini adalah menyangkut “invincible ignorance”, yang sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Harus diakui bahwa kita manusia tidak dapat mengetahui isi hati setiap orang mengenai apakah ia telah benar- benar tahu bahwa Allah berkehendak menyelamatkannya di dalam Kristus Allah Putera, melalui Gereja Katolik yang didirikan-Nya. 1. Jika seseorang benar- benar tidak tahu dan tidak dapat tahu, tentang Keselamatan yang ditawarkan Allah di dalam Kristus dan Gereja-Nya, yang disebabkan karena segala keterbatasan yang ada pada dirinya, namun selama hidupnya dia selalu berusaha melaksanakan kehendak Tuhan sesuai dengan dorongan hati nuraninya, maka ia tetap… Read more »

Lucia Yanti
Lucia Yanti
14 years ago

Shallom Bpk Stef, Saya kurang setuju dengan pendapat bapak atas jawaban kepada saudara Cecilia tentang topik : 1. Apakah seorang atheis dapat diselamatkan? Jawabannya bisa ya dan tidak. Dapat diselamatkan kalau “orang-orang yang, bukan karena kesalahan mereka, tidak mengenal Kristus, dapat juga diselamatkan, asalkan mereka mengikuti hati nurani mereka dan mempraktekkan hukum kasih, dimana mereka juga digerakkan oleh rahmat Ilahi“. Keselamatan mereka datang dari Yesus Kristus. * Kalau ini tentang zaman sebelum zaman Yesus, mereka percaya akan Tuhan Allah, mungkin saya setuju dengan pendapat bapak, tapi * Kalau ini tentang zaman sekarang sesudah zaman Yesus, wah saya kurang setuju, kenapa,… Read more »

Albert
Albert
14 years ago

Terima kasih banyak atas penjelasan nya. Sungguh bermanfaat bagi semua orang Krsiten Katolik.

Thank you and may God bless you.

I wish you all the best,

Albert
Timor Leste

skywalker
skywalker
14 years ago

[quote] Bagaimana kita begitu yakin bahwa orang-orang seperti Mahatma Gandhi masuk neraka? Apakah dasarnya? [unquote] [quote] Sebab yang dapat diselamatkan di dalam konteks ini adalah orang yang benar-benar tidak tahu, dan yang bukan karena kesalahan sendiri, tidak mengenal Yesus dan Gereja-Nya, misalnya mereka yang di pedalaman China yang tidak tersentuh oleh para misionaris, atau mereka yang secara ketat dibesarkan di lingkungan Yahudi, atau di lingkungan Islam [unquote] https://katolisitas.org/2008/08/20/adakah-keselamatan-di-luar-tuhan-yesus-gereja-katolik/ Oh tentu saja Gandhi masuk neraka – karena [a] Ia tahu tentang kristianitas [quote ] Although Hindu, Gandhi had a very close connection with Christianity and admired Jesus very much, often quoting… Read more »

Sesilia
15 years ago

[Dari admin: tiga pesan satu satukan, karena topiknya hampir sama] Shalom, saya ingin menyampaikan beberapa pertanyaan dari seorang teman, dia bertanya pada saya tentang konsep keselamatan katolik dan saya menyadur dari website ini. berikut ini adalah tanggapan dari teman saya itu (kata2 dia dlm bahasa inggris), mohon bpk & ibu bersedia menanggapi. terimakasih sebelumnya, Salam kasih persaudaraan dalam Kristus. >> Well… It’s the doctrine of salvation, It’s gonna take a while explaining it, but I have to say that if you say that the answer to that is: quote: “Gereja Katolik mengajarkan bahwa …, tidak mengenal Kristus,[12] dapat juga diselamatkan,… Read more »

Sesilia
Reply to  Stefanus Tay
15 years ago

terimakasih atas penjelasannya, semoga hati teman saya tergerak untuk memikirkan kebenaran ini, dan bukan sekadar mengajak debat untuk kepentingan sendiri saja. Syukurlah karena kasih Tuhan maka saya mendapat banyak bantuan dalam berdialog dengan teman saya ini. semoga https://www.katolisitas.org ini makin diberkati oleh Tuhan dalam setiap pelayanan nya.

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
47
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x