Sesudah selamat lalu apa?

Pertanyaan:

Salam damai sejahtera

Dear pengasuh Katolisitas.org
Untuk apa kita percaya ? ——— >Supaya selamat
Tetapi sesudah itu apa ?

Salam
mac

Jawaban:

Shalom Machmud,

Umat Kristiani percaya bahwa karena kasih karunia Allah kita diselamatkan oleh iman (Ef 2:8). Keselamatan yang dimaksud di sini adalah keselamatan kekal, di mana kita beroleh kehidupan abadi di surga. Maka keselamatan itu berkaitan erat dengan arti surga. Seperti apakah kehidupan kita di surga, inilah yang berkaitan dengan pertanyaan anda.

Saya ingin mengutip jawaban yang diberikan oleh Paus Benediktus XVI yang pada waktu itu masih sebagai Kardinal Joseph Ratzinger, yang menulis tentang kehidupan surgawi dalam bukunya, Eschatology, Washington DC: The Catholic University of America Press, 1988, p. 234-238:

“Oleh karena itu surga harus pertama-tama dan terutama diartikan dalam kaitannya dengan Kristus. Surga bukan suatu tempat ekstra-historis yang kepadanya seseorang menuju. Keberadaan surga tergantung dari kenyataan bahwa Yesus Kristus yang adalah Tuhan, menjadi manusia, dan membuat ruang bagi keberadaan manusia di dalam keberadaan Tuhan sendiri. Seseorang berada di surga ketika dan pada tingkat bahwa seseorang itu berada di dalam Kristus. Dengan berada di dalam Kristus-lah kita menemukan tempat yang sejati dari keberadaan kita sebagai manusia di dalam Tuhan. Maka pada dasarnya Surga adalah realitas pribadi, yang tetap selalu dibentuk oleh asal usul historisnya di dalam misteri Paskah dari wafat dan kebangkitan Kristus…. Kristus yang bangkit tetap menjadi sebuah postur yang memberikan diri kepada Allah Bapa. Memang Ia adalah Ia Yang memberikan Diri-Nya. Maka kurban Paskah selalu ada di dalam diri-Nya sebagai kehadiran yang tetap selamanya… Pergerakan kita sebagai manusia naik [menuju Allah] di dalam kesatuannya dengan Kristus dijawab Allah dengan pergerakan Tuhan yang turun dan memberikan Diri-Nya kepada kita… inilah yang dikatakan sebagai penglihatan akan Tuhan (vision of God) atau kasih Tuhan (love of God)…. Tuhan yang “menjadi semua di dalam semua” [1 Kor 15:28] dan oleh karena itu manusia memasuki kepenuhan Allah yang tak terbatas….

….. Jika surga tergantung dari keberadaan seseorang di dalam Kristus, maka surga harus juga melibatkan keberadaan orang- orang lain yang juga ada di dalam Kristus, yang membentuk Tubuh Kristus. Surga bukan tempat yang terisolasi. Surga adalah kesatuan masyarakat yang terbuka dari persekutuan para orang kudus, dan dengan demikian merupakan pemenuhan dari semua persekutuan manusia…. [sebagai] persekutuan yang tak terputuskan dari keseluruhan Tubuh Kristus- dan keutuhan kasih yang tidak mengenal batas dan pasti mencapai Tuhan di dalam sesama dan sesama di dalam Tuhan…..

…..Penggabungan “saya” ke dalam Tubuh Kristus adalah demi Tuhan dan sesama, adalah bukan peleburan diri, tetapi sebuah pemurnian yang pada saat yang satu dan sama, juga merupakan perwujudan potensi dari setiap manusia. Inilah sebabnya maka surga merupakan sesuatu yang bersifat individual bagi setiap orang, di mana ia dapat melihat Tuhan dengan caranya yang seharusnya [keadaan yang sebenarnya -1 Yoh 3:2]. Setiap orang menerima kasih yang ditawarkan dengan seutuhnya dengan cara yang sesuai dengan keunikannya masing-masing yang tidak dapat digantikan oleh yang lain.

…. Kesempurnaan Tubuh Tuhan sebagai “keseluruhan Kristus” membuat surga sebagai kesempurnaan kosmik. Keselamatan seseorang menjadi utuh dan penuh hanya ketika keselamatan kosmik dan semua orang pilihan telah memberikan hasilnya. Maka orang-orang yang diselamatkan tidak hanya berdiri berdampingan satu sama lain di surga. Tetapi, di dalam kebersamaan mereka, sebagai satu Kristus [karena semua tergabung di dalam Tubuh-Nya], mereka adalah surga…..”

Maka pada prinsipnya surga merupakan persekutuan antara setiap orang beriman dengan Allah dan persekutuan antara sesama orang beriman itu sendiri karena mereka tergabung sebagai Tubuh Kristus. Persekutuan ini sebenarnya adalah hakekat dari Gereja. Maka dapat dikatakan bahwa tujuan akhir manusia adalah Gereja, di mana semua umat beriman dipersatukan dengan Allah di dalam Kristus, dan dalam persekutuan inilah Allah menjadi semua di dalam semua (1 Kor 15:28). Silakan anda klik di sini untuk membaca lebih lanjut tentang arti ayat 1 Kor 15:28 tersebut.

Namun demikian perlu diketahui juga bahwa persekutuan kita dengan Allah ini tidak menjadikan kita Allah/ dilebur menjadi Allah. Pandangan peleburan manusia menjadi Allah ini adalah salah satu ajaran New Age Movement yang tidak sesuai dengan ajaran Kristiani. Kita tetaplah manusia ciptaan Allah, namun kita diangkat dan dipersatukan dengan Allah sendiri di dalam Kristus, dijadikan serupa dengan-Nya, memandang Allah dalam keadaan-Nya yang sebenarnya, karena kita memandang Allah di dalam Kristus Sang Sabda. Gereja Katolik mengajarkan bahwa persatuan dengan Kristus ini telah mulai dialami di dunia pada saat umat Katolik menerima Ekaristi yang adalah Tubuh Tuhan Yesus sendiri. Penggabungan umat beriman dengan Kristus ini memberikan kehidupan ilahi kepada umat yang menerima, yang akhirnya menghantarkan umat kepada kesempurnaan komuni/ persekutuan ini di surga.

Agaknya realitas persatuan/ persekutuan antara kita dengan Allah ini hanya dapat kita pahami sepenuhnya jika kita sampai di surga kelak. Ini memang merupakan sesuatu yang nampaknya dimaksudkan oleh Rasul Paulus, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Kor 2:9)

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

4 1 vote
Article Rating
19/12/2018
3 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Machmud
Machmud
14 years ago

Salam damai sejahtera
Dear pengasuh Katolisitas.org
Untuk apa kita percaya ? ——— >Supaya selamat
Tetapi sesudah itu apa ?
Salam
mac

[Dari Admin Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Machmud
Machmud
Reply to  Machmud
14 years ago

[Dari Admin Katolisitas: tulisan ini diringkas di beberapa bagian (…..), namun sebagian besar tetap ditampilkan. Beberapa point yang disampaikan Mackmud ini juga diterima oleh Gereja Katolik, terutama ajakan untuk hidup kudus. Namun terdapat juga dari point-point di bawah ini yang penekanannya sedikit berbeda dengan ajaran Gereja Katolik, dan Ingrid akan mengatakan mengapa demikian] Salam damai sejahtera Terima kasih Ingrid atas jawabannya. Kita tahu bahwa kita percaya pada Tuhan Yesus supaya kita selamat dan pada akhirnya masuk dan hidup di dalam sorga. Ingrid sudah menjelaskan tentang sorga seperti tulisan diatas. Tetapi sebelum kita sampai di sana (sorga), setelah kita selamat kita… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x