Pertanyaan:
Shalom Pak dan Bu….
Saya ada beberapa pertanyaan berkaitan “perkahwinan antara kristen katolik dan protestan”. Sudah lama saya fikirkan, mohon penjelasan ya.
a. Apakah boleh perkahwinan antara katolik dan protestan? Bagaimanakah cara perkahwinan tersebut?apakah boleh dilangsungkan di gereja katolik atau tidak?
b. Apakah syaratnya untuk melangsungkan perkahwinan di Gereja Katolik?
salam, Monica
Jawaban:
Shalom Monica,
Mengenai Perkawinan Campur ini, kita mengacu kepada Kitab Hukum Kanonik 1983, yaitu demikian:
KHK 1124 Perkawinan antara dua orang dibaptis, yang diantaranya satu dibaptis dalam Gereja Katolik atau diterima didalamnya setelah baptis dan tidak meninggalkannya dengan tindakan formal, sedangkan pihak yang lain menjadi anggota Gereja atau persekutuan gerejawi yang tidak mempunyai kesatuan penuh dengan Gereja katolik, tanpa izin jelas dari otoritas yang berwenang, dilarang.
KHK 1125 Izin semacam itu dapat diberikan oleh Ordinaris wilayah, jika terdapat alasan yang wajar dan masuk akal; izin itu jangan diberikan jika belum terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- pihak katolik menyatakan bersedia menjauhkan bahaya meninggalkan iman serta memberikan janji yang jujur bahwa ia akan berbuat segala sesuatu dengan sekuat tenaga, agar semua anaknya dibaptis dan dididik dalam Gereja katolik;
- mengenai janji-janji yang harus dibuat oleh pihak katolik itu pihak yang lain hendaknya diberitahu pada waktunya, sedemikian sehingga jelas bahwa ia sungguh sadar akan janji dan kewajiban pihak katolik;
- kedua pihak hendaknya diajar mengenai tujuan-tujuan dan ciri-ciri hakiki perkawinan, yang tidak boleh dikecualikan oleh seorang pun dari keduanya.
KHK 1127
§ 1 Mengenai tata peneguhan yang harus digunakan dalam perkawinan campur hendaknya ditepati ketentuan-ketentuan Kanon 1108; …..[di hadapan Ordinaris wilayah atau pastor paroki atau imam atau diakon, yang diberi delegasi oleh salah satu dari mereka itu, yang meneguhkannya, serta di hadapan dua orang saksi]
§ 2 Jika terdapat kesulitan-kesulitan besar untuk menaati tata peneguhan kanonik, Ordinaris wilayah dari pihak katolik berhak untuk memberikan dispensasi dari tata peneguhan kanonik itu dalam tiap-tiap kasus, tetapi setelah minta pendapat Ordinaris wilayah tempat perkawinan dirayakan, dan demi sahnya harus ada suatu bentuk publik perayaan; Konferensi para Uskup berhak menetapkan norma-norma, agar dispensasi tersebut diberikan dengan alasan yang disepakati bersama.
§ 3 Dilarang, baik sebelum maupun sesudah perayaan kanonik menurut norma § 1, mengadakan perayaan keagamaan lain bagi perkawinan itu dengan maksud untuk menyatakan atau memperbarui kesepakatan nikah; demikian pula jangan mengadakan perayaan keagamaan, dimana peneguh katolik dan pelayan tidak katolik menanyakan kesepakatan mempelai secara bersama-sama, dengan melakukan ritusnya sendiri-sendiri.
Maka dengan demikian, kita mengetahui bahwa walaupun sebenarnya perkawinan campur itu tidak diperbolehkan jika dilakukan tanpa ijin dari pihak otoritas Gereja, ijin dapat diberikan oleh Ordinaris wilayah kepada pasangan (Katolik dan Kristen non- Katolik) yang akan menikah asalkan pihak Katolik berjanji berjuang untuk tetap Katolik dan membaptis dan mendidik anak- anak secara Katolik; dan pihak yang non- Katolik mengetahui akan janji ini.
Maka untuk menjawab pertanyaan anda, jika perkawinan beda gereja ini tidak dapat dihindari, maka silakan anda menemui pastor paroki, dan ajukanlah permohonan ijin ke pihak Ordinaris. Jika ijin sudah diberikan, maka pasangan tersebut dapat menikah secara sah. Silakan anda mendiskusikannya dengan pastor paroki, untuk mengaturnya, agar sakramen perkawinan dapat diberikan di gereja Katolik.
Demikian semoga menjadi lebih jelas bagi anda.
Salam kasih dalam Kristus,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org
Selamat Malam Bu Inggrid, Saya ingin mencari informasi, apakah ada yang punya dokumen tentang “Piagam menerima dan mengakui Pernikahan antara gereja GKI (Calvinis) di tanah Papua” yang di keluarkan oleh Keuskupan Papua… Mohon bantuannya…Terima Kasih..Tritunggal Maha Kudus memberkati kita semua.. [Dari Katolisitas: Silakan Anda tanyakan kepada keuskupan Papua. Pada dasarnya Gereja Katolik juga mengakui ke-sahan perkawinan antara dua orang tertahbis non-Katolik yang telah disahkan menurut ketentuan gereja mereka; bahkan ke-sahan perkawinan dua orang non-Kristen yang telah disahkan menurut agama mereka, sebab orang yang tidak Katolik tidak terikat oleh hukum Gereja Katolik. Namun, yang menjadi persoalan adalah jika salah seorang dari… Read more »
Salam, Saya seorang pria Katolik dan sekarang sedang menjalani hubungan yang serius dengan wanita Protestan karismatik. kami sepakat untuk menikah secara gereja Katolik. namun yang menjadi masalah adalah kami belum menemukan jalan keluar perihal anak – anak kami kelak akan dibaptis dan dididik secara iman Katolik atau Protestan dikarenakan kami berdua yang bersikukuh dengan iman kami masing-masing yaitu saya menghendaki agar anak-anak dibaptis secara Katolik dan pasangan wanita saya menghendaki agar anak-anak dibaptis secara Protestan. pasangan wanita saya berpendapat bahwa dia yang mengandung selama 9 bulan sehingga ia yang lebih berhak untuk menentukan anak dibaptis secara apa. saya sudah coba… Read more »
Shalom Mikael.yoga, Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa orang tua [baik ayah maupun ibu] adalah pendidik yang pertama dan terpenting (KGK 1653). Maka memang dalam hal ini diperlukan adanya kesepakatan antara suami dan istri dalam hal pendidikan anak-anak kelak, terutama tentang pendidikan iman. Memang terdapat tantangan besar bagi pasangan suami istri yang berbeda agama ataupun berbeda Gereja dalam hal ini, yang di level praktisnya menjadi pertanyaan: anak nanti ikut iman ayah atau iman ibu? Sejujurnya tentang hal ini, Anda-lah yang harus membicarakannya secara terbuka dengan kekasih Anda. Ketentuan dari Gereja Katolik sesungguhnya jelas, dan Andapun sudah mengetahuinya, yaitu bahwa Anda sebagai… Read more »
Shalom Romo Wanta
saya Thia, pernikahan campur buat saya tidak masalah. saya mengerti tata cara katolik. saya memiliki pasangan katolik dan saya sendiri protestan, namun yang saya bingungkan, apakah sang lelaki harus menikah di tempat sang wanita berada? atau sebaliknya?
terima kasih Romo
Tuhan memberkati
Shalom Thia,
Perkawinan pasangan yang salah satunya Katolik, agar dapat diakui sah oleh Gereja Katolik, harusnya dilakukan menurut ketentuan Gereja Katolik. Jadi entah pihak pria-nya, atau pihak wanitanya yang Katolik, tidak menjadi masalah, namun pemberkatan itu dilakukan secara Katolik di Gereja Katolik. Silakan menghubungi paroki di mana pihak yang Katolik itu berdomisili, kemudian temuilah Romo/ pastor paroki di sana, dan sampaikanlah maksud Anda untuk menikah secara Katolik di paroki tersebut. Silakan kemudian mengikuti segala ketentuan yang disyaratkan di sana.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom romo, Saya seorang Katolik dan sudah dibaptis sejak kecil, sedangkan pasangan saya seorang Protestan yg tergabung dalam PGI. Kami berencana akan menikah dalam naungan Gereja Katolik. 1. Apakah saat pemberkatan di Gereja nantinya harus dihadiri & disaksikan oleh pendeta dari Gereja pasangan saya tsb? 2. Apakah saya diperkenankan mengikuti pelajaran Katekisasi sebagai persyaratan dari pihak Gereja Protestan? Apakah ada pelanggaran hukum Katolik jika saya menjalani katekisasi tsb? 3. Apakah dalam hukum Katolik diperkenankan menerima Sakramen Perkawinan di luar lingkungan tempat tinggal kita? Saya berasal dari Jawa Tengah dan bekerja di Jakarta, sedangkan pasangan saya berasal dari Jakarta. Dan rencana… Read more »
Jeffrey yth Peneguhan perkawinan di Gereja Katolik bisa dihadiri oleh pendeta, bahkan bisa ambil bagian dalam upacara perkawinan misalnya memberi kotbah. Tetapi untuk peneguhan harus pastor Katolik. Kalau katekese silakan ikut namun di Gereja Katolik, dan hendaknya diikuti penuh dalam KPP. Tidak melanggar hukum jika ikut pelajaran persiapan perkawinan. Namun untuk katekisasi, pengajaran agama Kristen berbeda dengan Katolik, maka sebaiknya tidak menerima katekisasi di Gereja Protestan. Untuk peneguhan bisa di luar lingkungan teritorial di mana anda berdomisili asalkan dokumen sudah lengkap. Bawalah dokumen Gereja ke paroki di Bandung di mana anda akan menikah. Mohon disertai surat dari pastor paroki asal… Read more »
Shalom,
saya ingin bertanya, saya akan menikah dengan orang yang no-katolik, dan saya akan menikah secara katolik. Yang ingin saya tanyakan adalah saat kanonik kami disuruh berjanji untuk mendidik anak kami secara katolik, Seandainya pasangan saya menjawab tidak mau, atau diam saat ditanya hal itu dan tidak mau tanda tangan surat perjanjian itu, apa konsekuensinya? apakah pernikahan dapat tetap berjalan? mohon untuk pencerahannya.
Terimakasih
Shalom Angel, Nampaknya Anda perlu membicarakan tentang hal ini dengan pasangan Anda dengan semangat kasih. Sebab yang diminta dari pihaknya sesungguhnya adalah sesuatu yang wajar. Yaitu agar Anda dapat diperbolehkan olehnya untuk tetap memeluk agama Anda dan Anda diperbolehkan untuk berjuang sekuat tenaga agar dapat membaptis anak-anak Anda secara Katolik dan untuk berjuang sekuat tenaga mendidik mereka secara Katolik. Bukankah adalah hak setiap orang untuk tetap memeluk agamanya? Jika menurut ketentuan umum itu adalah sesuatu yang wajar, apalagi jika itu bersangkutan dengan orang yang kita kasihi. Jika ia sungguh mengasihi Anda, maka sewajarnya ia tidak akan memaksa Anda untuk meninggalkan… Read more »
bagaimana peran orangtua dalam memutuskan pilihan hidup untuk anak perempuannya? saya berpacaran dengan seorang pria dari gereja protestan, selama hampir 3 tahun. saya sudah merasa yakin dengan hubungan kami. tapi ibu saya masih belum setuju, dan seringkali menunjukkan wajah “jutek” setiap kali pacar saya datang ke rumah. sedikit banyak, hal ini juga sering membuat saya sakit hati, kenapa bersikap begitu pada pilihan hidup saya. bagaimana saya harus bersikap sebagai anak perempuan kepada orang tua saya, dan bagaimana saya harus bersikap sebagai seorang wanita terhadap calon pasangan hidup saya.
mohon masukkan bapak/ibu. terimakasih
Shalom Angelina Ave, Pertama-tama, perlu Anda ketahui bahwa sesungguhnya Gereja Katolik juga tidak menganjurkan umatnya untuk menikah beda Gereja. Maka ketidaksetujuan orang tua Anda, terutama ibu Anda, sesungguhnya dapat dimaklumi. Kalau Anda rajin membaca situs ini, sudah banyak sekali pertanyaan masuk ke redaksi tentang masalah perkawinan, yang disebabkan karena menikah beda gereja. Perbedaan gereja ini berdampak sampai ke hal-hal mendasar dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari mau ke gereja mana pada hari Minggu, sampai kepada perbedaan dalam menghayati makna hubungan suami istri, sampai perbedaan dalam hal cara mendidik anak-anak, terutama dalam hal iman. Mungkin Anda belum memikirkan hal-hal tersebut sekarang, maka… Read more »
pemberkatan nikah di gereja protestan mana saja yang bisa diteguhkan kembali di gereja katholik?
[Dari Katolisitas: Jika salah satu dari pasangan adalah umat Katolik, maka ia mempunyai kewajiban memberkati perkawinannya secara Katolik. Konvalidasi perkawinan hanya dapat dilakukan jika karena satu dan lain hal pasangan tidak mengetahui adanya ketentuan ini, dan bukannya diadakan untuk menutupi kesengajaan yang mau dilakukan untuk menikah di gereja lain (non- Katolik) lalu baru kemudian mengusahakan konvalidasi.]
Salam katolisitas,
Mohon pencerahannya, saya memiliki kebingungan dan belum menemukan titik terang dengan proses pernikahan dengan agama yg berbeda [Katolik & Kristen]. Pertanyaan saya apa gereja katolik masih mengijinkan untuk bisa melangsungkan pernikahan dengan agama yg berbeda ?? Apakah ada yg namanya pernikahan Eukumene??
Terimakasih, Tuhan Yesus Memberkati. Amin
Shalom Remianus, Silakan membaca artikel di atas yang membahas tentang hal yang Anda tanyakan, silakan klik. Pada dasarnya, jika tanpa izin dari pihak otoritas Gereja Katolik, perkawinan Katolik dengan agama lain/ gereja lain itu dilarang. Izin dapat diberikan, jika dipenuhi syarat-syarat sebagaimana dapat dibaca di artikel di atas. Pemberkatan menurut cara masing-masing atau pemberkatan dua kali menurut cara Katolik dan cara non-Katolik, tidak diperkenankan. Maka umumnya yang dapat dilakukan adalah pemberkatan oleh Romo (imam Katolik), dan khotbah oleh pendeta. Silakan membicarakannya dengan Romo paroki Anda untuk mengatur kemungkinan ini, tentu setelah memperoleh izin dari Ordinaris/ pihak otoritas Gereja Katolik. Salam… Read more »
shalom bu Ingrid.. saya ada pertanyaan mengenai “wali” pasangan mempelai dalam sebuah pemberkatan nikah, terutama bagi pasangan muda. khusus hak wali ini apakah terdapat ketentuan khusus dalam hukum gereja ? Bagaimana jika terjadi dalam sebuah pemberkatan. “wali” ini diwakilkan oleh seorang yg bukan orang tua (kandung), apakah terdapat pelanggaran thd nilai dan makna pemberkatan itu sendiri dan dampaknya apa bagi pasangan muda yg dengan sengaja melanggarnya.. maaf bu. susunan kata2 saya agak tak beraturan, sebab saat ini anak kandung saya (dalam tekanan ibuna) untuk melakukan pemberkatan nikah sedangkan hak saya sebagai walinya dialihkan oleh pihak org lain… Terima kasih tanggapannya.… Read more »
Felix Yth
Dalam peneguhan perkawinan dikatakan bukan wali, tetapi saksi. Kalau pembaptisan, orang tua wali baptis. Saksi perkawinan sebaiknya orang yang dewasa Katolik dan sudah menikah, dipandang mampu menjadi saksi perkawinan. Dalam hukum Gereja, saksi tidak mesti Katolik, bisa agama lain namun sebaiknya Katolik supaya memahami upacara suci tsb
salam
Rm Wanta
Terima kasih romo atas penjelasannya yg sangat bermanfaat.
salam
Felix Sugiharto
Bagaimana dg saya,di daerah minoritas katholik, dapat jodoh dari kristen pun sudah brsyukur sekali, banyak perawan tua di sini yang kristen.. suami saya anak Pendeta kristen GPdI, sblm menikah papa memberi syarat, boleh nikah di kristen asal saya tetap katholik, itu kami sepakati.. Apakah saya tetap tidak bisa memperbaharui pernikahan sy do katholik? Karena di lingkungan kristen yang kental, suami saya pasti membawa anak2 dibaptis di kristen, dan saya tidak bisa menyambut hosti lagi.. Tapi yang kami utamakan dlm keluarga adalah kebahagiaan..walau gereja menentang, apa iyaa tidak ada ampunan untuk tetap menjadi katolik sprti yang sy alami? Smoga Tuhan tetap… Read more »
Shalom Heny, Pertanyaannya adalah, apakah sebelum menikah dulu, Anda telah meminta izin kepada pihak Ordinaris (Keuskupan), untuk menikah dengan seseorang yang Kristen non- Katolik? Jika sudah meminta izin dan izin diberikan, maka sebenarnya perkawinan Anda sah secara hukum Gereja Katolik, dan setelah menikah Anda tetap dapat menerima Komuni kudus di Gereja Katolik. Jika ternyata Anda tidak meminta izin kepada pihak Keuskupan dan Anda menikah di luar Gereja Katolik, maka artinya Anda menikah di luar ketentuan hukum Gereja Katolik, sehingga tidak memenuhi persyaratan perkawinan yang sah menurut Gereja Katolik. Akibatnya Anda tidak diperkenankan menerima Komuni kudus, sebab kesaksian hidup Anda tidak… Read more »
Saya beragama kristen protestan dan suami saya beragama katolik. Kami menikah secara katolik. Yang ingin saya tanyakan, apakah anak saya bisa dibaptis secara katolik? Syarat-syarat apa saja yang diperlukan untuk membaptis anak kami secara katolik? Terima kasih atas infonya [Dari Katolisitas: Maksud Anda baptisan bayi? Tentu saja bisa, namun Anda dan suami perlu mencari orang tua/wali baptis bagi anak itu, yang harus dari seorang yang Katolik, menerapkan iman Katolik dalam kehidupannya, sehingga dapat membantu Anda dan suami untuk mendampingi dan mendidik anak tersebut secara Katolik. Silakan menghubungi paroki di mana Anda tinggal, dan silakan mendaftar untuk penerimaan Baptisan bayi di… Read more »
Saya mau tanya, bagaimana hukumnya dalam GK jika perkawinan beda agama, bukan beda gereja? Sekarang saya memiliki pacar beragama Islam yg bisa dibilang garis keras. Di dalam Islam berpacaran saja tidak boleh, jadi yg dia lakukan sekarang sudah merupakan pelanggaran dalam agamanya. Dalam Islam perkawinan kami tidak diperbolehkan, sebab saya pria yg dibilang ahli kitab, sementara dia wanita muslim. Jujur saya sedih sekali membaca artikel dan comment di sini sampai menitikkan air mata. Saya tahu akan resikonya dengan apa yg saya jalani sekarang, namun tekad saya sudah bulat untuk serius menjalin hubungan dengan dia. [Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu… Read more »
Shalom Ibu ingrid
Kalau kita melihat isi injil;apa yang dipersatukan oleh Allah tidak dapat dipisahkan oleh manusia.bagaimana pandangan gereja tentang kawin campur.terimakasih
Shalom Dany, Kitab Suci mengajarkan kepada kita bahwa Allah menghendaki agar perkawinan antara seorang pria dan seorang wanita itu tak terceraikan seumur hidup (lih. Mat 19:15-16). Nah ikatan antara dua orang yang terbaptis diangkat menjadi sakramen (lih. KGK 1601), yaitu bahwa suami menjadi tanda kehadiran Allah bagi istrinya, dan istri menjadi tanda kehadiran Allah bagi suaminya, sehingga keduanya saling menguduskan. Gereja Katolik membedakan perkawinan antara pihak Katolik dan non-Katolik menjadi dua jenis, yaitu perkawinan beda gereja, dan perkawinan beda agama (lih. KGK 1635). Agar sah secara hukum Gereja Katolik, perkawinan beda gereja mensyaratkan izin dari pihak ordinaris (yaitu Keuskupan); sedangkan… Read more »
Shalom Katolisitas, Saya seorang Katolik dan pacar saya seorang protestan, kami sudah berencana melanjutkan hubungan kami ke jenjang yang lebih serius, dengan menerima pemberkatan nikah di Gereja Katolik. Saat ini kami berdua berdomisili di kota yang berbeda. yang ingin saya tanyakan, apakah memungkinkan untuk menerima pemberkatan nikah di paroki lain (bukan di tempat kami berdomisili), dan bagaimana dengan Kursus Persiapan Perkawinannya, apakah kami wajib mengikuti kursus di paroki tempat kami berencana menerima pemberkatan nikah, atau dapatkah Kursus Persiapan Perkawinannya dilakukan di paroki lain tempat salah satu dari kami tinggal saat ini? dan selanjutnya, apabila pasangan saya berniat untuk masuk ke… Read more »
Yohanes yth, Pada umumnya proses tahapan pelaksanaan tata peneguhan perkawinan Gereja Katolik dimulai dari mendaftar dan kemudian Pastor Paroki akan melakukan penyeledikan kanonik di tempat di mana anda berdomisili, bukan asal paroki di mana anda dibaptis. Tradisinya pendaftaran dan peneguhan perkawinan di pihak perempuan, lady’s first, tapi bisa juga di paroki pihak lelaki. Dalam penyelidikan kanonik anda dapat menyampaikan kepada pastor paroki Anda, tentang di mana anda akan menikah. Selanjutnya, di paroki akan diumumkan berapa kali, dan kapan anda akan menikah. Catatan itu penting bagi pastor paroki untuk menindaklanjuti langkah berikutnya dalam perkawinan. KPP (Kursus Persiapan Perkawinan) sebaiknya diikuti di… Read more »
Syaloom, saya seorang Protestan, dan suami saya seorang Katolik. kami menikah di gereja Protestan. dan sampai saat ini kami masih berada di gereja masing2. sesekali kami saling menemani baik ke geraja katolik maupun gereja protestan. sejujurnya saya merasa tidak nyaman dengan keadaan ini, saat saya ke gereja katolik saya merasa menjadi makhluk asing karena tidak dapat mengikuti ritual2 yang dilakukan oleh umat lain (air suci, tanda salib, komuni, dll), dan saya sangat sulit berkonsentrasi. sedangkan saat ke gereja protestan saya juga kasian melihat suami yang sepertinya tdk punya passion dan tidak merasa nyaman, tubuhnya ada digereja tetapi jiwanya tidak. saya… Read more »
Shalom Uli, Pertama-tama terima kasih atas keterbukaan Anda, dan maksud baik Anda untuk mendengarkan pandangan dari Gereja Katolik. Berikut ini saya sampaikan tanggapan atas pertanyaan Anda: 1. Tentang perkawinan Anda menurut hukum Gereja Katolik Prinsipnya, seorang yang sudah Katolik, sesungguhnya wajib memberkati perkawinannya secara Katolik. Dasarnya adalah, sebagaimana anggota keluarga perlu menaati aturan dalam keluarganya itu, maka seseorang yang sudah menjadi anggota keluarga besar Gereja Katolik, seharusnya menaati ketentuan yang berlaku dalam Gereja Katolik, terutama dalam hal perkawinan, yang sangat dijunjung kesakralannya oleh Gereja. Kegagalan untuk menaati ketentuan perkawinan dalam Gereja Katolik adalah pelanggaran yang serius dari pihak yang Katolik,… Read more »
Dear Ibu Ingrid, terimakasih atas kesediaan ibu merespon cerita saya, dan terimakasih banyak atas tanggapannya. kalau boleh saya ingin memperjelas beberapa hal lagi; 1. mengenai konvalidasi perkawinan, terus terang saya bahagia sekali melihat ada solusi seperti ini yang saya tahu juga akan mengembalikan kehidupan rohani suami saya. saya bersedia menjalani konvalidasi perkawinan ini apalagi dari yang saya baca sepertinya konvalidasi ini tidak mengharuskan saya menjadi katolik saat itu juga (apakah benar bu?) dan mohon uraiannya tentang bentuk/prosesi konvalidasi itu seperti apa? melibatkan siapa saja? dan umumnya dilaksanakan dimana dan pada waktu apa? 2. saya berasal dari Gereja Kalimantan Evangelis (GKE)… Read more »
Shalom Uli, 1. Ya, Konvalidasi perkawinan tidak mengharuskan Anda menjadi Katolik pada saat itu juga. Prosesnya pertama-tama adalah Anda membicarakan maksud Anda dan pasangan Anda ini kepada Pastor paroki di mana Anda berdomisili. Yang pertama-tama terlibat adalah Anda dan pasangan Anda, yang meminta konvalidasi. Nanti kemudian, peneguhan akan melibatkan dua orang saksi. Saksi tersebut hendaknya mengenal Anda dengan baik, keduanya Katolik menjalani iman Katolik mereka dengan baik, sehingga dapat mendampingi Anda berdua dalam kehidupan perkawinan Anda. Umumnya konvalidasi dilaksanakan di gereja. Waktu silakan dibicarakan dengan Romo paroki yang bersangkutan. 2. Proses peneguhan itu tidak sulit, memang harus dipenuhi persyaratannya, tapi… Read more »
Shalom romo…saya seorang Katolik…saya mempunyai tunangan seorang Kristen Protestant…dan kami telah bertunangan secara Protestant…kami berencana menikah tahun ini..tahun 2013…saya berencana menikah secara Katolik…tetapi ortu tunangan saya menghendaki meskipun menikah secara pemberkatan Katolik…beliau ingin Kursus Pra Pernikahan secara Gereja mereka…yakni Gereja Kristen Protestan…apakah itu dimungkinkan…? Sedangkan untuk mengikuti Kursus Pra Pernikahan tersebut saya harus menyertakan surat penitipan mengikuti Katekisasi Pernikahan di Gereja Kristen yang yang dikeluarkan dari Gereja Paroki asal saya…apakah mungkin Gereja Katolik mengeluarkan surat tersebut…mohon saran romo…Terimakasih. Tuhan Memberkati. Berkah Dalem
Salam Sejahtera,
Pungky
Poonky yth
Setiap orang Katolik harus hukumnya wajib melaksanakan tata peneguhan di Gereja Katolik. Jika diteguhkan di luar Gereja Katolik tentu menjadi halangan dan tidak sah dan dibutuhkan izin kalau dengan Gereja Protestan. Oleh karena itu sebaiknya KPP di Gereja Katolik dan diteguhkan di Gereja Katolik. Tidak biasa paroki mengeluarkan surat untuk izin mengikuti Kursus Perkawinan di luar Gereja Katolik. Mohon dibicarakan dengan baik, saya berkeyakinan KPP di dalam Gereja Katolik lebih bagus dan mantap apalagi anda ikut program Discovery akan lebih mantap membangun keluarga.
salam
Rm Wanta
Dear Romo, Saya sudah menjalin hubungan (pacaran) hampir 6th, saya khatolik dan pasangan saya kristen kharismatik.keluarga kami saling mengenal, dan menerima baik satu sama lain.hanya sekarang ini kami dipertegas untuk memilih gereja mana yg akan dipilih?. Jujur dari hati, saya enggan menerima kharismatik sebagai pedoman iman saya.begitupun dia. Yang mau saya tanyakan: 1.apakah bisa kami menikah di gereja non khatolik, akan tetapi saya tetap memegang teguh iman khatolik? 2.Bagaimana cara nya agar ajaran khatolik dapat di terima pasangan sy sebagai pedoman iman nya?padahal sdh lama ia mengenal ajaran khatolik pada saat sekolah, dan sering juga saya ajak misa di gereja… Read more »
Shalom Agus, Menurut ketentuan Hukum Gereja Katolik, memang seharusnya seorang Katolik menikah secara Katolik di Gereja Katolik. Maka pertama-tama silakan membicarakan hal ini dengan kekasih Anda itu, semoga ia dapat menerima usulan Anda. Bawalah hal ini dalam doa-doa Anda, semoga ia dapat setuju agar perkawinan Anda berdua diberkati di Gereja Katolik. Mungkin ada baiknya Anda mengajak kekasih Anda untuk bertukar pikiran dengan Romo paroki Anda, sehingga ia tidak menjadi begitu ‘anti’ untuk diberkati di Gereja Katolik. Sebab sesungguhnya dari pihaknya, ia tidak ‘rugi’ apapun, karena justru di Gereja Katolik ia dapat merayakan penerimaan sakramen perkawinan sebagaimana dikehendaki Tuhan, yang telah… Read more »
saya hanya share saja, 98 kami melangsungkan pernikahan di gereja katolik awal beda agama namun saat pemberkatan perkawinan menjadi satu agama, pertanyaannya apakah selesai setelah itu ternyata belum!. kita harus ingat bahwa perkawinan di bangsa kita (indonesia) adalah juga merupakan “pegabungan dua keluarga” pasangan kita (mungkin) bisa menerima namun keluarganya belum tentu bisa menerima! tapi bersyukurlah saya akhirnya selama 10an tahun keluarga isteri bisa menerima kehadiran kami termasuk anak-anak. Terlepas dari semua masalah ini DOA sesederhana apapun yang dinamakan DOA kalau tulus saya yakin Bapa Yang Di Surga tidak akan “DIAM” (ini pertama kali saya membuka milist ini) salam untuk… Read more »
Shalom Katolisitas,
Saya mempunyai pasangan seorang orthodox dan kami berencana untuk menikah, yang ingin saya tanyakan adalah:
1.bagaimana peraturan pernikahan untuk pasangan Katolik-orthodox?
2.Apakah kami bisa mendapatkan sakramen pernikahan?
Terima kasih atas bantuannya,
Salam
Damianus yth,
Pasangan anda Ortodoks Katolik atau bukan? Lalu apakah memiliki surat baptis? Coba diminta dan dibawa ke Pastor Paroki agar bisa diteliti. Silahkan mendafatar dan akan diadakan penyelidikan kanonik atas anda dan calon anda. Nanti akan ketahuan apakah harus dimintakan izin atau dispensasi dari beda agama. Sepertinya akan minta izin untuk dapat peneguhan perkawinan di Gereja Katolik. Sakramen perkawinan akan didapatkan jika tidak ada halangan beda agama/gereja dan halangan ikatan perkawinan. Karena itu, cobalah menyiapkan yang tadi saya tanyakan dan kemudian akan ditindaklanjuti oleh pastor paroki.
salam
Rm Wanta
Shalom,
Terima kasih Romo atas jawabannya. Pasangan saya memang Ortodoks Katolik rusia menurut surat baptisnya. Saya akan membawa surat baptisnya ke gereja. Sekali lagi terima kasih atas jawabannya Romo.
Salam,
Dear Rm Wanta, Saya mempunyai pasangan seorang Katolik yang sudah meninggalkan Gereja(sudah baptis dan Krisma),namun akhir-akhir ini menjadi vegetarian dan tidak lagi ke Gereja, sebaliknya lebih aktif untuk kegiatan di Vihara, karena merasa menemukan kebenaran disana. Namun dia juga masih mengaku dirinya Katolik, seperti apabila menulis CV,dsb, dia masih menuliskan agamanya adalah Katolik. Jika kami berencana untuk menikah, yang ingin saya tanyakan adalah: 1. Bagaimanakah saya harus mendaftarkan Perkawinan ini? Jika dianggap bukan Katolik, dia sudah Baptis dan Krisma, namun jika dianggap Katolik, dia sudah tidak ke Gereja lagi dengan alasan tidak puas dengan kebenaran yang di dapatkan di Gereja… Read more »
Laurensia Yth Pertama, terima kasih untuk keterbukaanmu menceritakan kisahmu sendiri. Kedua, ada hal yang perlu saya luruskan bahwa bukan merupakan tujuan yang mutlak bahwa setiap orang harus mendapatkan semua sakramen Gereja. Pada dasarnya, sakramen adalah karunia dan anugerah Allah, jadi memang sangat baik jika diterima, namun adakalanya karena satu dan lain hal tidak dapat diterima semuanya. Ketiga, saya khawatir kalau anda akan menikah dengan orang yang tidak anda cintai. Itu sudah menyalahi esensi perkawinan yakni persekutuan cinta. Cinta adalah unsur penting dan konstitutif (yang membentuk/ esensial dalam) perkawinan. Jika tak ada unsur cinta ini, akibatnya perkawinan menjadi tidak sah. Sebaiknya… Read more »
Dear Rm. Wanta,
Terima kasih sekali atas jawabannya yang sungguh meneguhkan.
Jc n Mary Bless,
Laurensia
Laurensia, Saya sangat setuju dengan saran dari Romo Wanta, jangan ambil keputusan menikah dengan dia kalau belum ada kepastian. Tadi Laurensia bilang di atas bahwa kamu sedang berupaya untuk meng-evangelisasi dia. Dari pengalaman pribadi saya, cara meng-Injili yang paling efektif adalah dengan menunjukkan betapa bahagianya kita menjadi seorang Katolik. Karena di Vihara selalu diajarkan mencari kebahagiaan, maka nantinya dia berpikir koq kamu yang Katolik bisa bahagia juga? Apa yang membuat bahagia kamu dengan iman Katolik? Mengikuti orang yang mati di salib apa bahagianya? Yang ngikutin juga banyak yang mati di bunuh. Yang kedua, saya suka gatal untuk memberikan kontradiksi yang… Read more »
Yang lucu lagi adik dari Mama mertuaku ( Bibi). Seorang Katolik pindah menjadi Buddha. Semedi dan lainnya sangat aktif sekali / semua ritual Budha dijalankan dengan penuh keyakinan termasuk saya didatangi Banthe dari Thailand. Anaknya dan keluarga tetap Katolik. 10 tahun kemudian / 3 tahun lalu kembali jadi Katolik hanya di sebabkan 1 hal. Hal itu adalah : Ber kali-kali didatangi sama Nenek saya ( Mamanya bibi saya ) bahwa diperintahkan untuk kembali ke Katolik. Katanya dalam mimpi “Kamu ntar kalau meninggal siapa yang mendoakan kamu – yang benar itu Katholik , anak , keponakan , dan cucu kamu nanti… Read more »
Dear Saudara Tomy King,
Terima kasih atas sharing imannya, sungguh meneguhkan.
Salam,
Laurensia
Dear Saudara Edwin, Memang saya tidak ingin melanjutkan jika tidak ada visi yang jelas ke depannya. Saat ini saya sering memberikan sharing iman atau ada renungan yang bagus, jika ada kesempatan juga berdoa bersama. terkadang juga misa bersama ditutup berdoa bersama di Gereja. Anda betul sekali, saya baru sadar kalau dia sering bertanya seperti itu, apakah saya bahagia? dan saya sering mengatakan, saya bahagia, karena saya memiliki Yesus dalam hidupku. Soal reinkarnasi, nanti pelan-pelan saya doakan pemulihan bagi luka-luka batinnya dahulu sambil memberikan pemahaman bahwa proses penciptaan ialah karena Allah mengasihi manusia. Untuk seseorang yang penuh dengan luka batin, mudah… Read more »
Dear Laurensia, Saya ingin berbagi pendapat saya mengenai reinkarnasi. 1. Mengenai huruf mandarin yang Anda jelaskan tadi itu menurut saya sangat mengada-ngada. Sidharta Gautama itu orang India dan mau tidak mau pemahaman dia itu dipengaruhi oleh agama Hindu. Apakah huruf India untuk daging juga punya bentuk yang sama dengan tulisan mandarin? 2. Kalau orang terlahir kembali karena pernah makan daging, berarti tidak ada gunanya jadi vegetarian. Karena dia tidak dari bayi menjadi vegetarian, berarti dia pernah makan daging. 3. Dari penjelasan saudara saya yang masih Buddha, para Banthe Buddha yang beda aliran pun punya pemahaman yang berbeda. Ada yang memang… Read more »
u.Laurensia, klu boleh sy memberi pendapat ya. TTg Vegetarian,sebenranya: pendpt sy Tidak ada kaitan dgn Perihal kelahiran kembali. Vegetarian berarti Tidak makan daging hewan. Itu sesghnya karena: “hewan adalah Makluk Ciptaan Tuhan/Allah” dan seperti halnya “Mans juga adalah Ciptaan Tuhan/Allah”. baik hewan maupun mans adalah sama-sama mempunyai Nyawa, berarti: memiliki Jiwa (= rasa sayang, rasa sakit, menangis dan memperlihatkan kegembiraan). Dan Roh = Roh yg datang dari Tuhan/Allah yang menghidupkan. Tubuh = badan = ragawi.— mungkin sedikit Kesaksian dari saya. (team katolisitas sudah tahu itu, tapi mgkn laurensia Tidak tahu). –Dulu waktu sy masih kecil,masih anak-anak, sy dan kakak2 sy,… Read more »
shalom,
sdikit cerita, saya mmpunyai pacar n dia beragama kristen. sampai detik ini,kami masih bpegang pd agama masing-masing. karna hubungan kami ingin ke jenjang yg lbh serius, agama menjadi persoalan. karna dia ingin ketika berkeluarga berpegang pada satu agama.
sedangkan saya,termasuk orang katolik,tetapi bnyk hal yg mengenai katolik,masih tdk memiliki info yang jelas,yg dmana ketika kt sharing,seringkali saya susah untuk menjelaskan.
saya cmn ingin bertanya,bagamana carany untk mencari solusi yg tbaik, sungguh berat bagi kami utnk mencari jalan masing-masing
terima kasih,Tuhan memberkati
Shalom Rosa, Perkawinan campur memang memiliki kesulitannya tersendiri, dan adalah baik jika Anda telah mengetahui tantangannya sejak sekarang. Jika Anda ingin tetap Katolik, memang Anda perlu menjelaskannya kepada pasangan Anda sebelum pernikahan, sehingga kelak tidak menjadikannya sebagai masalah yang memancing pertengkaran di kemudian hari. Satu agama dalam perkawinan memang lebih baik, namun memang dipelukan discernment dari kedua belah pihak untuk sama- sama sepakat menjalankan agama tersebut. Anda bertanya kepada kami di Katolisitas, tentu saja jawaban kami adalah sebaiknya Anda tetap Katolik, sebab kita semua yakin akan kepenuhan kebenaran yang ada di dalam Gereja Katolik. Namun tentu kami tidak dapat memaksakannya… Read more »
Shalom Rosa, Saya juga pernah punya pengalaman hidup rumah tangga dengan pasangan dari gereja Bethel. Pada awalnya hidup kami baik-baik saja, tetapi toh akhirnya riak-riak terjadi karena beda gereja ini dan menjadikan relasi kami berdua menjadi sangat terganggu, apalagi setelah kelahiran buah hati kami. Kami pikir pada awalnya kami bisa hidup saling menghormati satu sama lain, ternyata kami keliru, kami gagal mewujudkan semua impian untuk bisa hidup berdampingan walau beda gereja. Karena ada pihak ketiga yang ikut campur, terutama dari keluarga istri yang semuanya berasal dari gereja Bethel. Pada suatu saat saya berdoa dan menyatakan kepada Tuhan Yesus bahwa saya… Read more »
Rosa,
Sedikit saran. Baca bersama dengan pacar Anda buku Rome Sweet Home karangan Scott Hahn dan istrinya Kimberly.
AMDG.
Edwin