Mengapa Yesus dicobai oleh Iblis di padang gurun?

Pendahuluan:

Sungguh menjadi suatu tantangan tersendiri untuk mengajak keponakan-keponakan yang masih kecil untuk ke tempat perbelanjaan. Bagi anak-anak kecil toko serba ada merupakan tempat yang menyenangkan dan sekaligus menggoda, karena terlalu banyak mainan yang ditawarkan. Terlebih lagi, toko serba ada tersebut tahu cara menata mainan, sehingga dapat menggoda anak-anak, sehingga mengakibatkan mereka merengek untuk dibelikan mainan.

Pernahkan terfikir oleh kita, bahwa Iblis juga sama seperti pemilik toko serba ada yang tahu cara memberikan iming-iming kepada manusia, sehingga manusia dapat tergoda? Sang penggoda tahu kelemahan-kelemahan manusia, sehingga kalau tidak berhati-hati manusia dapat tergoda dengan mudah. Rasul Yohanes menyadari hal ini sehingga dia mengingatkan godaan dari Iblis yang terdiri dari: keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 Yoh 2:16). Dan lebih lanjut, Yesus telah membiarkan Diri-Nya dicobai oleh Iblis, sehingga Yesus dapat menyingkapkan perangkap Iblis dan menunjukkan kepada manusia bagaimana untuk bertahan dari godaan Iblis.

Yesus menyingkapkan strategi iblis dalam mencobai manusia dan memberikan solusi untuk menghadapinya

Kisah tentang Yesus dicobai oleh Iblis di padang gurun diceritakan di Mt 4:1-11; Lk 4:1-13 dan Mk 1:12-13. Mari sekarang kita melihat dan membahas apa yang dituliskan oleh Lk 4:1-13.

1  Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
2  Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.
3  Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.
4  Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.”
5  Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
6  Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
7  Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.”
8  Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!
9  Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah,
10  sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau,
11  dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
12  Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!
13  Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Pernahkan terfikir oleh kita, mengapa Yesus memberikan Diri-Nya dicobai oleh Iblis? Bukankah Yesus adalah Allah? Mengapa Allah membiarkan Diri-Nya dicobai oleh Iblis? Bukankah sebagai Allah, Yesus tahu bahwa Dia pasti menang melawan godaan Iblis? Namun, semua hal ini dilakukan oleh Yesus bukan untuk Diri-Nya sendiri, namun dilakukannya untuk kepentingan manusia, makhluk yang dikasihi-Nya. Yesus membiarkan Diri-Nya dicobai untuk menunjukkan strategi Iblis dalam menggoda manusia dan pada saat yang bersamaan, Yesus menunjukkan jalan bagaimana untuk menghadapi godaan tersebut. Semua yang Yesus lakukan merupakan suatu pelajaran bagi kita manusia, sehingga kita dapat mengikuti apa yang dilakukan-Nya, sehingga kita dapat mencapai keselamatan kekal.

Yesus adalah hukum yang baru

Puasa selama 40 hari yang dilakukan oleh Yesus, mengingatkan kita akan apa yang dilakukan oleh Musa, seperti yang dikatakan di kitab Keluaran: “Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman” (Kel 24:28). Dengan demikian, Yesus ingin menunjukkan bahwa Dia adalah hukum yang baru. Hukum yang sebelumnya dituliskan dalam dua loh batu sekarang menjadi daging; yang dulu merupakan hukum Taurat (law), sekarang menjadi rahmat (grace). Sama seperti Musa membawa dua loh batu kepada bangsa Israel dan menyatakan hukum Allah, maka Yesus membawa Diri-Nya sendiri dan menyatakan hukum yang baru dalam kotbah di  bukit (lih. Mt 5), yang ditutup dengan suatu tuntutan yang terlihat tidak mungkin, yaitu “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mt 5:48). Dan tuntutan akan kesempurnaan hanya mungkin terjadi dengan rahmat Allah, yang tercurah dari pengorbanan Yesus sendiri di kayu salib.

Baptisan adalah suatu genderang perang terhadap iblis

Kita juga melihat bahwa pencobaan Yesus ini terjadi setelah Yesus dibaptis. Kita tahu bahwa baptisan bukan hanya sekedar simbol, namun merupakan suatu tindakan untuk mati terhadap dosa dan hidup di dalam Kristus (lih. Rm 6:1-6). Dengan Sakramen Baptis, maka kita menjadi anak-anak terang dan bukan lagi menjadi anak-anak gelap; meninggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru, yang berarti mengikuti jalan Tuhan dan meninggalkan jalan Iblis. Oleh karena itu, secara tidak langsung, orang-orang yang telah dibaptis telah membunyikan genderang perang terhadap Iblis. Jadi, pencobaan Yesus setelah baptisan, mengajarkan kepada kita semua yang telah dibaptis untuk senantiasa bertumbuh di dalam kehidupan spiritualitas kita, karena kita pasti akan mengalami percobaan-percobaan hidup. Kita tidak dapat lulus dalam ujian tanpa bergantung pada rahmat Allah. Dengan demikian, kita harus mengikuti Kristus dalam menghadapi percobaan. Mari kita menganalisa satu-persatu percobaan yang dialami oleh Yesus.

Pencobaan 1 – Merubah batu menjadi roti vs Firman Allah

Kita tahu bahwa dosa asal membawa “concupiscence” atau kecenderungan berbuat dosa. Dan ini diterangkan oleh rasul Yohanes “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1 Yoh 2:16) Agar manusia dapat menghadapi tiga hal ini, maka Yesus menunjukkan bagaimana untuk bertahan dari keinginan daging, mata dan keangkuhan hidup. Dan hal ini terungkap dalam tiga macam percobaan yang dialami oleh Yesus.

Kalau kita menghubungkan dengan 1 Yoh 2:16, maka percobaan pertama ini berhubungan dengan keinginan daging. Yesus mengingatkan kita bahwa manusia yang terdiri dari tubuh dan jiwa, mempunyai kebutuhan jasmani dan rohani. Dan kita harus mengingat bahwa kebutuhan jiwa mempunyai tempat yang lebih tinggi dari kebutuhan jasmani, karena jiwa bersifat selamanya sedangkan badan bersifat sementara. Dengan demikian, Iblis senantiasa mengingatkan kita akan kebutuhan jasmani, dan Yesus mengingatkan bahwa kita harus memperhatikan keadaan jiwa kita dengan bergantung pada Firman yang keluar dari mulut Allah. Dan jika Firman itu telah menjadi daging, maka untuk bertahan dari percobaan kedagingan kita harus bergantung pada Sang Firman, yaitu Yesus sendiri, yang adalah Firman (lih. Yoh 1:1).

Pencobaan 2 – Kerajaan dunia dengan sujud menyembah Iblis vs menyembah Allah

Disinilah Iblis memberikan percobaan keinginan mata atau kekuasaan, uang, kerajaan duniawi, yang pada akhirnya menjadi satu paket dengan sujud menyembah si iblis. Kita mengingat apa yang dikatakan oleh Yesus sendiri “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Mt 6:24) Dan pada percobaan ini, Yesus menegaskan “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Mt 4:10) Dan inilah yang menjadi perintah pertama dari 10 perintah Allah, dimana Gereja Katolik mengambil dari Kel. 20:2-5, yang diformulasikan oleh St. Agustinus “Akulah Tuhan, Allahmu: Jangan ada allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit dan di bumi, dan jangan sujud menyembah kepadanya” Dengan demikian, di bagian terakhir ini, Yesus memberikan perintah untuk mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, hati dan segenap akal budi (lih. Mt 22:37).

Pencobaan 3 – Jatuhkanlah Dirimu ke bawah vs Jangan mencobai Allah:

Pencobaan terakhir yang diberikan oleh Iblis kepada Yesus adalah pencobaan yang paling berbahaya, yang telah menjatuhkan Adam dan Hawa. Inilah pencobaan yang digambarkan oleh rasul Yohanes sebagai “keangkuhan hidup“. Keangkuhan atau kesombongan adalah ibu dari segala dosa. Untuk menangkal pencobaan ini, maka Yesus menjawab dengan “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”” (Mt 4:7). Kesombongan menggoda kita dengan mengatakan bahwa kita dapat melakukan semuanya sendiri, termasuk hidup tanpa Allah. Kesombongan membuat kita salah dalam menilai diri kita sendiri. Kesombongan membuat kita yang sebenarnya tidak dapat hidup tanpa Tuhan, berfikir bahwa kita dapat melakukan semuanya sendiri dan tidak perlu melibatkan Tuhan. Di dalam konteks inilah, kita diingatkan oleh Yesus untuk tidak mencobai Tuhan Allah-Mu, yaitu untuk tidak menganggap diri kita sama seperti Tuhan, yang dapat menentukan segala sesuatu sendiri. Kesombongan menghalangi rahmat Tuhan untuk dapat mengalir secara bebas kepada manusia, sehingga manusia yang pada dasarnya lemah akan semakin tidak berdaya tanpa rahmat Allah. Kesombongan ini hanya dapat ditangani dengan kerendahan hati, kebajikan yang menjadi dasar dari semua kebajikan. Kerendahan hati adalah mengakui bahwa kita bukanlah apa-apa dan Tuhan adalah segalanya. Lebih lanjut tentang kerendahan hati, silakan klik di sini. Bagi umat Katolik, salah satu manifestasi dari kerendahan hati adalah pada saat kita menerima Sakramen Tobat, dimana kita mengakui dosa-dosa kita secara terbuka, dengan penyesalan, dan dengan pertolongan rahmat Tuhan berjanji untuk tidak berbuat dosa lagi.

Penutup

Dari pemaparan di atas, kita melihat bahwa Yesus memang datang untuk membawa manusia kepada keselamatan, karena Yesus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup (lih. Yoh 14:6). Agar manusia dapat terus berada di jalan Allah, maka Yesus memberikan rahmat yang bersumber pada misteri Paskah. Namun, karena tahu kelemahan manusia dan pencobaan yang akan diberikan oleh Iblis, maka Yesus sendiri memberikan Diri-Nya untuk dicobai, sehingga manusia tahu cara untuk menghadapi cobaan dari Iblis. Tiga kelemahan manusia, seperti yang dituturkan oleh rasul Yohanes, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup harus dihadapi dengan Firman Allah, fokus akan tujuan akhir – yaitu Kerajaan Allah, serta dengan kebajikan kerendahan hati. Kita juga perlu merenungkan bahwa inilah yang dilakukan oleh kaum religius, dimana keinginan daging dilawan dengan kaul kemurnian, keinginan mata dilawan dengan kaul kemiskinan, dan keangkuhan hidup dilawan dengan kaul ketaatan. Mari, dalam kapasitas dan kondisi kita masing-masing, kita bersama-sama berjuang untuk bertahan melawan godaan Iblis, dan bertumbuh dalam kekudusan, sehingga kita terus mengejar kesempurnaan, sama seperti Bapa adalah sempurna (lih. Mt 5:48).

4.1 15 votes
Article Rating
19/12/2018
67 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Mark Randall Wolford
Mark Randall Wolford
10 years ago

Injil Matius 4:8-10, yaitu ketika Yesus dicoba oleh Iblis sebagai berikut : “Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. ” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:8-10). ——————————————– Yesus adalah Allah Saya ambil kalimat ini ““Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”. dalam ayat di atas Allah mana yg diperintahkan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Mark Randall Wolford
10 years ago

Shalom Mark Wolford, Tentu saja, pada saat Yesus berkata demikian kepada iblis, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Mat 4:8-10), Yesus mengacu kepada Allah Bapa, yang ada dalam kesatuan dengan-Nya (Yoh 10:30). Tidak ada masalah jika Kristus menempatkan diri-Nya sebagai orang ketiga dalam percakapan-Nya (dengan kata ganti “Ia/ Dia”). Sebab dalam banyak ayat lainnya, Yesus juga menyebut diri-Nya sebagai Sang Anak Manusia, seolah sebagai orang ketiga (lih. Mat 9:6; 16:13; 17:9,22; Mrk 2:10; 8:31; 9:31; 14:41; Luk 5:24; 6:5; 17:22; 18:31; Yoh 1:51; 5:27; 6:27; 6:53; 8:28; 9:35). Namun… Read more »

nikidas
nikidas
10 years ago

Kisah “Yesus dicobai Iblis” hanya terdapat di Injil Lukas, Matius dan Markus. Sedangkan di Yohanes tidak ada…

Saya meyakini Injil Yohanes pengarangnya adalah murid Yesus , salah satu dari keduabelas rasul.

Sedangkan kisah ‘YESUS DICOBAIN ” adalah penglihatan NATANAEL, salah satu murid Yesus. (Lihat injil Yohanes)

YESUS berjanji akan memperlihatkan hal-hal yang lebih besar dari pada itu (apa yang sudah dilihat Natanael).

Penglihatan Natanael, menunjukkan bahwa Yesus tidak menginginkan apapun, kecuali melakukan apa yang sudah di tugaskan kepadanya, untuk menuntun umat manusia kembali kepada-NYA.

[dari katolisitas: Mohon diperjelas, apa yang ingin Anda sampaikan]

Mark Randall Wolford
Mark Randall Wolford
Reply to  nikidas
10 years ago

Penglihatan Natanael, menunjukkan bahwa Yesus tidak menginginkan apapun, kecuali melakukan apa yang sudah di tugaskan kepadanya, untuk menuntun umat manusia kembali kepada-NYA. ——————————— Artinya ayat yg menceritakan bahwa Yesus dicobai Iblis di gurun adalah ngarang, “Yesus tidak menginginkan apapun, kecuali melakukan apa yang sudah di tugaskan kepadanya, untuk menuntun umat manusia kembali kepada-NYA.” apakah yg dimaksudkan kembali kepada NYA disini, adalah kebali kepada yng mengutusnya..begituhkan maksudnya bro Nikidas? [dari katolisitas: Yang menjadi masalah adalah Anda hanya membaca ayat-ayat yang membuktikan bahwa Yesus mempunyai kodrat manusia – di mana Gereja Katolik juga mengakui. Namun, membaca Kitab Suci secara keseluruhan juga memberikan… Read more »

Mark Randall Wolford
Mark Randall Wolford
Reply to  Mark Randall Wolford
10 years ago

Yesus menyatakan ke-Allahan-Nya juga dengan mengajar dan memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri -bukan dengan mengatakan “Beginilah firman Tuhan…. ” (Kel 4:22; 5:1; Yos 24:2; Hak 6:8; 1Sam 10:18, dst) seperti dikatakan oleh para nabi, namun Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu…” (lih. Mat 5-6). Dengan perkataan-Nya, Yesus menyatakan diri-Nya bahwa Ia adalah Tuhan. ———————————————————————– Alkitab BIS Mat 5:17 (17) “Janganlah menganggap bahwa Aku datang untuk menghapuskan hukum Musa dan ajaran nabi-nabi. Aku datang bukan untuk menghapuskannya, tetapi untuk menunjukkan arti yang sesungguhnya. Bagaiman dengan pernyataan di atas Yesus mengajarkan dan memberi hukuman dalam nama-Nya sendiri?? [Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu… Read more »

Antony
Antony
10 years ago

Dear pengasuh Katolisitas,
Saya mau bertanya, apakah benar bahwa pencobaan Yesus dipadang Pasir adalah Antitype dari perjalanan umat Israel ke tanah perjanjian.

Sebab:
1. Yesus dicobai dipadang gurun,setelah Dia dibaptis air.
Umat Israel mendapat banyak pencobaan, setelah umat Israel dibaptis melalui laut.
2. Yesus dicobai dipadang gurun selama 40 hari, perjalanan umat Israel di padang gurun selama 40 tahun.

Mohon pencerahannya.
Terima kasih.

Antony
Antony
Reply to  Antony
10 years ago

Dear pengasuh katolisitas, Ijinkan saya mengeluarkan dorongan yang ada didalam hati saya, dimana saya tidak tahu apakah benar atau tidak, sebab masalah kitab Suci, saya sebenarnya masih kerdil. Akan tetapi siapa tahu Tuhan mau memakai orang-orang yang masih bodoh. Mengenai Yesus di cobai oleh iblis dipadang gurun, Saya rasakan aneh dan tidak masuk diakal. Sebab: 1. Yesus adalah Tuhan, tidak mungkin dicobai. 2. Iblis tahu benar bahwa Yesus adalah Anak Allah. 3. Iblis bertemu Yesus saja sudah takut dan gemetaran. Jadi maksud ceritera Yesus dicobai oleh iblis dipadang gurun itu, adalah sebagai peringatan untuk jemaat-Nya yang akan ditinggalkan oleh Yesus.… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Antony
10 years ago

Shalom Antony, Memang iblis tak mungkin menang jika mencobai Allah. Namun dalam Injil kita membaca bahwa iblis mencobai Yesus. Maka sejumlah orang mempertanyakan, mengapa demikian. Memang Kitab Suci tidak secara ekplisit menyebutkan alasannya, maka sejauh ini, yang dapat kita ketahui adalah pandangan dari para ahli tafsir Kitab Suci, atau bahkan pandangan kita sendiri. Sejauh itu tak bertentangan dengan keseluruhan ajaran iman Kristiani, silakan saja berpegang kepada pandangan tersebut: 1. Dari pihak iblis, ia mencobai Yesus, karena ia mengetahui bahwa dalam penjelmaan-Nya sebagai manusia, Yesus adalah juga sungguh manusia, di samping bahwa Ia juga adalah sungguh Allah. Kemanusiaan ini membuat Yesus… Read more »

Mark Randall Wolford
Mark Randall Wolford
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

ari pihak Allah, Ia mengizinkan hal itu terjadi, maka iblis dapat mencobai Yesus. Yesus sendiri sebagai Allah membiarkan diri-Nya dicobai oleh iblis
————————————
Jadi saat dicobai oleh Iblis, Yesus berperan ganda sebagai Allah dan sebagai manusia apakah begitu maksudnya?

[dari katolisitas: Yesus mempunyai kodrat Allah dan kodrat manusia. Persatuan dua kodrat ini ada dalam satu pribadi, yaitu Pribadi Kristus]

Mark Randall Wolford
Mark Randall Wolford
Reply to  Mark Randall Wolford
10 years ago

Yesus mempunyai kodrat Allah dan kodrat manusia 2 karakter pribadi, apakah Yesus mengajarkan dalam Alkitabnya???, jika YA mohon dijelaskan kapan Yesus berprilaku dengan kepribadi Allah dan kapan dia berperilaku dengan berkepribadian manusia?. Siapa Allah, tidakkah Allah yg menciptakan langit dan bumi beserta isinya termasuk Iblis? bukankah Allah Maha di atas semua ciptaannya? Mohon penjelasannya!

Ingrid Listiati
Reply to  Mark Randall Wolford
10 years ago

Shalom Mark Wolford, Pribadi Yesus tetaplah satu, walaupun mempunyai dua kodrat yaitu kodrat Allah dan kodrat manusia. Kitab Suci menyatakannya dalam banyak ayat yang mengisahkan tentang peristiwa- peristiwa hidup Yesus dan perkataan Yesus sendiri tentang diri-Nya. Ia menyatakan diri-Nya sebagai Anak Manusia (lih. Luk 5:10; 6:5; 6:22; 7:34; 9:22; 9:26; 9:44; 9:58; 11:30; 12:8,10,40, dst), namun dalam banyak tindakan-Nya Ia menyatakan diri-Nya sebagai Allah. Sebagai manusia, Yesus dapat merasakan lapar dan haus, suka cita dan duka cita, serta mengalami penderitaan dan bahkan kematian. Namun sebagai Putera Allah, Ia selalu dalam kesatuan dengan Bapa-Nya, melakukan karya keselamatan umat manusia, baik melalui… Read more »

Mark Randall Wolford
Mark Randall Wolford
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

Maka Iblis pada mulanya adalah malaikat yang diciptakan baik adanya, namun yang kemudian atas pilihan mereka sendiri, tidak mau mengasihi Allah. Mereka jatuh dalam dosa menolak Allah, sehingga mereka terpisah dari Allah selamanya. Tentang hal ini sudah pernah dibahas di sini
———————-
Iblis adalah malaikat dasarnya?

[dari Katolisitas: Dasarnya adalah Allah menciptakan segala sesuatunya baik adanya. Dan Allah menciptakan segala makhluk, termasuk manusia yang terdiri dari tubuh dan jiwa serta malaikat yang terdiri dari jiwa.]

Ingrid Listiati
Reply to  Antony
10 years ago

Shalom Antony, Ya, dapat dikatakan demikian. 1. Dalam kitab Perjanjian Lama dikisahkan bahwa setelah bangsa Israel menyeberangi Laut Merah, yang menjadi gambaran Baptisan (lih. KGK 1221), bangsa Israel dicobai di padang gurun. Dalam Perjanjian Baru, Kristus juga dicobai di padang gurun, setelah Ia dibaptis. Demikian pulalah kita, yang telah dibaptis, juga akan mengalami pencobaan/ ujian di dalam hidup. 2. Perjalanan umat Israel di padang gurun adalah selama 40 tahun sebelum masuk ke Tanah Terjanji, sedangkan Yesus berpuasa di padang gurun selama 40 hari, sebelum memulai karya publik-Nya mewartakan Kerajaan Allah, yang memuncak kepada sengsara, wafat, kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke Surga… Read more »

ali
ali
10 years ago

yang ditawarkan iblis jelas dunia dan nikmatnya, tentunya karena yesus lak-laki yang ditawarkan adalah kekuasaan harta dan wanita, untuk direngguk sepuas-puasnya spuas hawa nafsu, seks bebas, kawin sejenis, narkoba, hura-hura, pesta, musik. diganti dengan penyembahan iblis.

[Dari Katolisitas: Walau tidak tertulis eksplisit demikian, ketiga jenis godaan tersebut memang dapat dihubungkan dengan tiga keinginan dunia, sebagaimana ditulis dalam 1Yoh 2:16, sebagaimana pernah dibahas di artikel di atas, silakan klik. Melalui kisah pencobaan Iblis ini, Yesus menunjukkan kepada manusia, bagaimana caranya mengalahkan godaan dunia.]

daniel
11 years ago

Artikel yg sangat membantu. Trimakasih, dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.. amin

Robby
Robby
11 years ago

Salam Damai
Forum ini Sungguh menambah keimananku.. Thanks

febri herdiman
febri herdiman
11 years ago

Salam Kasih, Sy sudah membaca artikel ini dan artikel yang terkait serta comment yang menyertai artikel ini. Dan menurut sy sangat baik, dan mudah-mudahan masih ada artikel lain yang mungkin oleh sy belum dibaca sehingga bisa disertakan untuk pencerahan dari beberapa pertanyaan sy berikut: 1. ‘Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki’. Pertanyaan sy, kerajaan dunia yang bagaimanakah yang ditawarkan iblis kepada Yesus, apakah… Read more »

febri herdiman
febri herdiman
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Trimakasih pak stef sudah membantu.
Memang tidak ada gambaran pasti bagaimana iblis memperlihatkan kerajaannya. Gambaran dari sy membca kisah pencobaan ini, bahwa ada kerajaan yang tahtanya oleh iblis dan warganya adalah Manusia ciptaan Tuhan yang telah tergoda tawaran akan keindahan semata yang tujuannya adalah kehancuran.Kalau kita ingat bagaimana manusia pertma jatuh kedalam dosa oleh karena godaan si iblis. Nah dari peristiwa inilah Tuhan mengadakan perjanjian dengan manusia, menghukum iblis yang dalam bentuk ular. Yesus telah membawa misi penyelamatan tersebut, karena begitu besar cintanya.
Salam Kasih.

Kris
Kris
Reply to  febri herdiman
11 years ago

Dear Febri Hardiman Bolehkah saya ikut menanggapi? Boleh ya, hehehe. Mungkin bisa juga ya, Yesus menerima tawaran iblis menguasai super empire dunia kemudian dengan bekal itu lalu menyelamatkan umat manusia seperti yang dianalogikan oleh Mas Febri. Tapi koq jadi agak aneh ya, kalo Yesus terima tawaran iblis itu, karena itu berarti Yesus jadi pekerja iblis, Yesus jadi takluk dan berada dibawah yurisdiksi iblis. Kemungkinan itu pasti langsung dicoret oleh Yesus karena kontraproduktif. Kemudian, kalau iya tawaran itu diterima, kemudian oleh Yesus digunakan untuk menyelamatkan dunia, apa iya Iblis diam saja? Mengingat tujuan Iblis justru sebaliknya. Karena tujuannya berbeda, kemungkinan besar… Read more »

febri herdiman
febri herdiman
Reply to  Kris
11 years ago

Trimakasih (mas/mba) Kris sudah menanggapinya. Artikel ini membantu kita untuk lebih dalam memahami tentang katolik, trimakasih untuk katolisitas. Mudah-mudahan tanggap-menanggapi, korek-mengoreksi, komentar-mengomentari artikel terkait didalamnya bersifat membangun dan memperdalam juga iman kita sebagai katolik.hehe sambil menunggu tanggapan ini, sy jug tetp merenungkan peristiwa pencobaan ini sehingga ada hal baru dalam benak sya. Iya benar bisa jadi karena alasan kontraproduktif. Meskipun tawaran kerajaan yang begitu ‘wahh’ menjanjikan dari sudut pandangan manusia (mohon koreksi juga, karena Yesus datang sebagai manusia seutuhnya tapi tak bercela) secara tegas ditolak oleh Yesus mengingat tawaran itu dari iblis. Apalagi Yesus tahu itu hanya sesaat. Hal ini… Read more »

ndaru sari
ndaru sari
11 years ago

Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Yoh 5:39-40.

[dari katolisitas: Terus terang kami tidak menangkap apa yang ingin Anda sampaikan dengan mengutip Yoh 5:39-40. Mohon untuk memperjelas]

martinus daru
martinus daru
11 years ago

Saat iblis menawarkan dunia asal tunduk kepadanya jesus menjawab ada tertulis engkau harus menyembah kepada tuhan allahmmu kenapa yesus tidak menegaskan untuk iblis sujud kepadanya dia pribadi yang satu dengan Allah ??

martinus daru
martinus daru
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Maaf saya hanya ingin mengatakan karena kedudukan Allah bapa setara dengan Yesus kenapa tidak langsung berkata kepada iblis untuk menyembah kepada diri YESUS selaku anak Allah . Atau mungkin iblis tidak tahu bahwa Yesus adalah yang menciptakan dia dan kita serta dunia ini

martinus daru
martinus daru
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Shalom pak stefanus terimakasih jawaban yang anda berikan berarti saya harus PERCAYA itu saja karena logika belum dapat menerima tuhan yang anda dan saya imani dicobai oleh iblis yang jesus ciptakan

[dari katolisitas: Tidak menjadi masalah kalau Anda belum dapat menerimanya. Namun, apakah Anda telah membaca artikel ini – silakan klik]

ABI
ABI
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

SALAM saya ingin mengkiritik sedikit bila anda tidak suka boleh di hapus saya mengutip dari tulisan pak stefanus “Secara prinsip Anda ingin membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan hanya dari ayat Mat 4:10 yang menuliskan “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” dan menyimpulkan bahwa Yesus bukan Tuhan karena tidak mengatakan “sembahlah Aku saja”. Argumentasi seperti ini sesungguhnya sangat lemah. Pertama, karena ada begitu banyak ayat di dalam Kitab Suci yang mengindikasikan bahwa Yesus adalah Tuhan.” ternyata seorang katolik taat masih mempergunakan katan mengindikasikan itu salah satu bahwa anda ragu jadi… Read more »

Monk Malone
Monk Malone
11 years ago

Terima kasih Page Katolisitas.org, saya berumur 16 Tahun ingin berbagi cerita. Selama ini, saya menjadi Katholik-Roma yang sangat-sangatlah keras dan fanatik, dan kemudian, pada akhirnya, saya menyadari itu semua, bahwa menjadi FANATIK, bukanlah hal yang menyenangkan bagi kita semua, melainkan menaburkan kebencian terhadap ummat beragama juga. Tetapi didalam Nama-Nya, Yesus Kristus Tuhan kita, melalui kuasa Allah Bapa disurga, saya menjadi lega ketika melihat situs ini. Sekali lagi, terima kasih. Danke (German Language it mean’s “Thank You”). Thanks Father, Lord Jesus. [dari katolisitas: Menjadi tugas kita untuk meyakini bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik dan Kristus adalah satu-satunya penyelamat… Read more »

Oktavianus
Oktavianus
Reply to  Monk Malone
11 years ago

Shalowm Monk Malone, puji Tuhan anda sdh memiliki pemahaman “fanatik” di usia 16 th, puji Tuhan juga karena saat ini banyak informasi yg dpt kita gali melalui fasilitas internet, khususnya mengenai Iman Katholik. Saat sy seusia anda (20an th lalu), sy sekolah di sekolah non-katholik, kerap mendengar/dikatakan bahwa orang Katholik fanatik, tp sy tdk mengerti & tdk merasa fanatik, bertanya ke ortu paling diminta, “Biarkan saja”, tambah gak nyambung/ngerti jadinya. Walaupun sekarang jaman sdh berubah, jaman tablet, ungkapan fanatik masih melekat pd orang Katholik, tentu saja, krn Katholik tdk berubah, msh Katholik yg sama & sy jg tetap tdk merasa… Read more »

pardohar
pardohar
11 years ago

syalom katolisitas saya tertarik dengan ucapan bunda Maria pada kitab Injil Lukas 1:38, yang mengatakan ” …..jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Begitu juga dengan Doa Yesus di taman Getsemani, yang ada di kitab Injil Mat 26:39 ; ….jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini berlalu ….. seperti yang Engkau kehendaki. Apakah kata-kata orang suci yang berkenan di hadapan Tuhan, selalu sejalan dengan pikiran Tuhan ? Jika memang demikian adanya, maka iblis akan mengatakan sebaliknya, ” Lakukan saja apa yang kamu inginkan”. Kadang-kadang keinginan kita tidak 100% sesuai dengan keinginan Tuhan. Kadang-kadang hanya 20% persen saja keinginan Tuhan dan selebihnya keinginan kita… Read more »

pardohar
pardohar
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Syalom bpk. Stef

Terimakasih banyak atas jawaban yang bapak berikan atas pertanyaan saya,
dan saya tetap mengikuti setiap perkembangan informasi dalam situs ini.

Saya yakin situs ini akan banyak menolong banyak orang untuk menerima panggilan Tuhan untuk melaksanakan Amanat Agung Tuhan dalam hidupnya.

Salam Kasih dalam Kristus Tuhan
Pardohar

Palar Siahaan
Palar Siahaan
11 years ago

Shalom..
Yth bpk Stef

“…jangan mencobai Tuhan Allah mu” demikian sedikit kutipan ayat dari Alkitab(saya tdk begitu ingat di ayat mana).

Apa maksud dari ayat tersebut?
Apakah ada sikap, tindakan keseharian kita yang sengaja dan/atau tidak sengaja terkadang malah mencobai Tuhan Allah?

Mohon masukannya, terimakasih
Shalom.

Ingrid Listiati
Reply to  Palar Siahaan
11 years ago

Shalom Palar, “…. jangan mencobai Tuhan Allah-mu…” dikatakan oleh Tuhan Yesus ketika Ia menjawab tawaran iblis untuk menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah yang tinggi (Luk 4:12). Sebab menurut hukum alam/ hukum kodrat, yang berasal dari Allah, sesuatu yang dijatuhkan dari tempat tinggi akan jatuh ke bawah (prinsip gravitasi bumi), maka untuk mengharapkan sebaliknya, apalagi hanya untuk ‘pertunjukan’ (show off) itu adalah tindakan ‘mencobai Allah’. Dengan prinsip ini, kita diingatkan agar jangan ‘mencobai Allah’ dengan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum kodrat yang dari Allah, namun mengharapkan yang sebaliknya yang terjadi. Seperti misalnya memohon pekerjaan kepada Tuhan, namun tanpa kita… Read more »

Palar Siahaan
Palar Siahaan
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Shalom Ibu Inggrid Mohon pencerahannya lagi Ibu(smga berkenan), maklum bu saya awam Alkitab dan tidak punya sumber referensi dalam menelaah Alkitab. Membaca perikop Kel 17: 1-7(Di Masa dan Meriba) di ayat terakhir dikatakan bahwa bangsa Israel telah mencobai Tuhan, padahal sungut-sungut bangsa Israel saat itu sangatlah beralasan dmna bangsa Israel saat itu sangat membutuhkan air untuk minum dan sesuai geografis wilayah(padang gurun) tidak mungkin ada air sehingga mereka bertengkar dengan Musa. Secara fsikologis(istilah sekarang) kondisi mereka saat itu adalah kumpulan orang-orang yg sepenuhnya tunduk akan ajakan pemimpinnya Musa, artinya bukanlah orang-orang yg bebas bekerja mencari penuhan kebutuhan hidupnya. Kenapa kemudian… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Palar Siahaan
11 years ago

Shalom Palar, Untuk memahami makna perikop Kel 17:1-7, kita harus melihat konteksnnya yang kita ketahui dari perikop-perikop sebelumnya. Perikop-perikop sebelumnya menjabarkan bagaimana Allah telah membebaskan mereka (bangsa Israel) dari penjajahan Mesir. Oleh pertolongan Tuhan, bangsa Israel saat itu sudah menjadi bangsa yang merdeka, tidak diperbudak oleh bangsa lain. Hanya selanjutnya, mereka harus bersusah-susah sedikit/ menjalani ujian untuk mencapai Tanah Terjanji (Kanaan) yang subur, yaitu dengan melintasi padang gurun. Namun mereka tidak mensyukuri pertolongan Tuhan ini, seolah tidak percaya akan janji Tuhan. Mereka bersungut-sungut dan bahkan menginginkan keadaan mereka semula saat masih berada dalam penjajahan Mesir (lih. Kel 16:2). Di sini… Read more »

Clarissa
Clarissa
13 years ago

terima kasih, amin.

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  Clarissa
11 years ago

dear katolisitas, yang membuat saya bertanya tanya adalah: 1. bagaimana kira kira iblis membawa Yesus? (Yesus tetap berjalan, atau Yesus semacam diangkat) 2. Mengapa Yesus dengan mudah dibawa oleh iblis? (bukankah Ia Tuhan. Dan sebagai manusia, bukankah Yesus juga punya kehendak bebas untuk menolak ajakan iblis) 3. Apakah karena terlalu lapar dan lelah, Yesus menjadi “setengah sadar” sehingga tidak sadar sepenuhnya dibawa iblis? 4. ataukah iblis ini punya kemampuan menghipnotis Yesus (jika ya, lalu di mana keAllahan Yesus sehingga bisa dihipnotis)? mohon tanggapan. terima kasih [dari katolisitas: Kita tidak tahu bagaimana Iblis membawa Yesus, namun maksud dari ayat ini adalah… Read more »

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  yusup sumarno
11 years ago

Ataukah pada saat itu Yesus sedang “menanggalkan” keAllahanNya?
jadi pada saat itu ia adalah manusia yang sangat lemah (karena berpuasa 40 hari).

Lalu apakah tujuan atau motif Yesus berpuasa?

terima kasih

[dari katolisitas: Silakan membaca lagi artikel di atas, karena di artikel tersebut telah disebutkan alasannya.]

Fr, Yusty Wuarmanuk,Pr
Fr, Yusty Wuarmanuk,Pr
13 years ago

saya rasa pencobaan Yesus juga bisa di alami oleh manusia, yang kadang egois, individual dalam hidup. manusia zaman sekarang yang selalu sibuk dengan usaha pencarian harta benda yang besar, bahkan malangnya kadang untuk mendapat kekuasaan orang lain dikorbankan. kita belajar dari figur Yesus yang berani menolak harta, kekuasaan dan prestise diriNya demi tanggung jawab yang diberikan Bapak kepada-Nya. semoga kita semua mampu memaknai semua kekuasaan, harta benda di dunia ini sebagai titipan TUhan bagi kita.

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
Reply to  Fr, Yusty Wuarmanuk,Pr
11 years ago

Saya acc dng pandangan Frater ; masalah no 1 manusia jelas adalah godaan setan tsb ; keinginan akan Kekuasaan , Kekayaan dan Kehormatan; hal ini bisa di baca dari buku latihan rohani st Ignatius ; inilah keutamaan dari Spiritualitas Jesus Kristus sendiri ( Menjadi anak 2 Kerajaan Allah harus menolak kesuksesan dunia dan memilih Salib ); hal yang sama dari manusia Agung Budha & Lao Tse. Paulus pun menulis di Korintus 2;6 : Keinginanmu akan kekayaan akan membuat kamu kehilangan Iman karena cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan ; Yakobus pun menyimpulkan bahwa bila kita sebagai mempelai Tuhan… Read more »

Raymundus Genty Laras
13 years ago

Pax Christi, Perkenalkan, saya adalah salah satu asisten dosen Mata Kuliah Agama Katolik di Institut Pertanian Bogor. Saya kebetulan dipercaya memegang peranan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah asuhan RD Y. Driyanto (Romo Dri, pr). Hanya saja, karena beliau sibuk bukan main. Jadi, saya harus berusaha sendiri mencari acuan yang dapat saya jadikan pegangan kuat, diantaranya. Adalah rahasia umum bahwa di Institut ini banyak sekali hujatan dan serangan-serangan yang ditujukan ke Agama Katolik. Hanya saja, karena mereka (anda pasti tahu agama yang saya maksud. jadi, tidak perlu saya tuliskan di sini) tidak mampu membedakan protestan dengan katolik, saya juga jadi bingung… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Raymundus Genty Laras
13 years ago

Shalom Raymundus, 1. Mengenai mahluk halus, jin atau tuyul, sudah pernah ditulis di jawaban ini, silakan klik. Sedangkan untuk pengertian eksorsisme (pengusiran roh jahat), silakan klik di sini. Doa yang sederhana namun berkuasa, untuk memohon perlindungan dari pengaruh roh jahat adalah doa rosario dan litani para kudus. 2. Perihal mengapa Yesus membiarkan Diri-Nya dicobai oleh Iblis di padang gurun, sudah pernah dibahas di artikel di atas, silakan klik. Silakan anda membaca kembali artikel tersebut. Padang gurun di sini hendaknya tidak dilihat terpisah dari fakta bahwa di sana Yesus mengalami pencobaan oleh Iblis. Dengan membiarkan Diri-Nya dicobai oleh Iblis dan mengalahkannya,… Read more »

hnyanabi
Reply to  Raymundus Genty Laras
13 years ago

aku semakin yakin hanya ALLAHlah yg pantas di sembah…..thanks buat informasinya….dan kita semua di ajarkan yesus agar kita menyembah ALLAH………

Richard Huang
Richard Huang
13 years ago

shalom semua terima kasih infonya doakan saya supaya dapat lulus UAS(Ujian Akhir Sekolah)y terima kasih

[dari katolisitas: silakan mengisi ujud doa di pojok doa di sini – silakan klik]

Sahabat
Sahabat
14 years ago

Dear All, Salam kenal….., ” Mengapa Yesus dicobai oleh Iblis di padang gurun?” Sebuah tema renungan yang pas dalam masa pra paskah sekarang ini…. Intinya dan bahan renungan sih oke-oke aja…. Hanya saja Bung Stefanus Tay, masih sangat tekstual dalam membahasnya, maaf. === Pernahkan terfikir oleh kita, mengapa Yesus memberikan Diri-Nya dicobai oleh Iblis? Bukankah Yesus adalah Allah? Mengapa Allah membiarkan Diri-Nya dicobai oleh Iblis? Bukankah sebagai Allah, Yesus tahu bahwa Dia pasti menang melawan godaan Iblis? === Kalau ini disampaikan di forum terbatas… ga masalah… Namun ini adalah forum umuml… yang semua orang dengan persepsi yang bermacam-macam. Ke”allah”an Yesus… Read more »

Sahabat
Sahabat
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Dear Mr Stefanus Tay, Pemahaman Anda masih “kuno”, maaf…… Tekstualitas yang dimaksud, secara harafiah anda ‘tetapkan’ sebagai dogma dan doktrin. Mungkin Anda terlalu berlebihan dengan pemahaman transendental… “who is God…? Tektualitas Anda sendiri sebenarnya telah ‘menyingkat’ pemahaman tentang trinitas…. jadi sangat kecil… Pertama, siapa yang menyebut Yesus itu Allah? yang jelas bukan Yesus sendiri… ini apresiasi (bisa dikatakan berlebihan) para penulis Injil. Dia menyebut diriNya “Putra”… Yesus menyebutNya sebagai “BAPA”… ini kesadaran diriNya akan “the Oneness” … sebenarnya ini juga konsep Plato dalam pemahamannya saat menelaah “paganisme”…. Kedua, Bapa yang dimaksud Yesus tidak secara literal as a father…or physically as… Read more »

Sahabat
Sahabat
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Dear Stef, “Memahami Surat Yakobus yang tidak panjang (hanya 5 bab) sebenarnya akan menjawab keseluruhan pertanyaan balik Anda, kepada saya. Paling tidak itulah sudut pandang saya” Secara literal jelas kok… Yakobus menjelaskan bagaimana kita semestinya bersikap dalam keimanan.Nah Adapun saya mengembangkan pemikiran Yakobus, itu karena perjalanan ‘mistis’ yang saya alami. Dengan logika saja tidak cukup dan menghasilkan rasionalitas yang tidak rasional. Dalam dogma dan doktrin, Trinitas, sakramen, litani… adalah misteri iman bukan wilayah logika, iman adalah pengelolaan jiwa, “soul”. Banyak pernyataan dari Anda yang hanya mengandalkan teks di depan, sedangkan bagaimana mengelola jiwa justru hanya bumbu pemanis. === …karena Yesus… Read more »

Sahabat
Sahabat
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Dear Stef, Terima kasih atas penjelasan yang melegakan, bukan karena ada kesamaan sudut pandang terhadap tafsir Alkitab yang kita lakukan. Jujur, saya setuju dan sangat menghargai ‘pekerjaan Anda’. Bukan lagi permasalahan persepsi terhadap ajaran, saya hanya memberikan ‘feed back’, bahwa memahami isi Alkitab tidaklah cukup hanya sebatas teks. Teks memang penting sebagai penentu arah keimanan kita. Tapi apa artinya teks kalau hanya dibahas hanya sekedar teks… Harus ada kejujuran, kejujuran yang rasional ada dalam pengalaman spiritual masing-masing, yang bisa tidak sama satu dengan yang lain, namun tetap, arahnya sudah ditentukan melalui ‘teks’. Sebenarnya saya mengajak siapapun juga, apapun yang menjadi… Read more »

xellz
xellz
Reply to  Sahabat
11 years ago

syalom sahabat, juga tim katolisitas, saya tidak tahu apa yang dimaksud spiritualitas… Bagi saya iblis bukan menggambarkan “konflik “mind’ dan “soul” nya Yesus…. Tetapi justru harapan orang-orang yang tertarik untuk mengikut Yesus… 1. Dengan mengikut Yesus saya akan sejahtera, Yesus akan membuat hidup kita bahagia… lihat, batu pun akan diubah menjadi roti untuk kita… 2. Yesus adalah mesias, anak Allah, putra daud, dia akan menaklukan semua kerajaan di dunia.. minimal kerajaan romawi yang sedang menjajah kita akan takluk padanya…. Kita akan merdeka! 3. Tidak, Yesus tidak akan celaka, bukankah ia Anak Allah? Pasti Allah akan selalu menolongnya dalam keadaan apapun… Read more »

frans
Reply to  Sahabat
11 years ago

Pro Sahabat.
Saya tertarik pada diskusi anda dengan Stef, itu bagus sekali apa bila anda dapat memenuhi permintaan Stef dengan menjawab pertanyaannya. Jangan diskusi ini hanya diputus sampai di situ saja. Saya ingin mengerti lebih mendalam tentang pendapat anda. Kalo anda keberatan dalam diskusi ini tolong tunjukkan situs yang anda miliki supaya saya dapat membaca pendapat-pendapat anda. Salam damai.

Yosep
Yosep
Reply to  Sahabat
13 years ago

salam kenal, maaf anda sudah sesat mengatakan bahwa iblis itu adalah pikiran Yesus sendiri, yang jelas adalah segala tulisan yang terdapat dalam Alkitab itu adalah Firman Allah dan perkataan iblis itu adalah benar-benar iblis, namun diizinkan Tuhan supaya kita mengerti bahwa iblis itu ada, tetapi tetep bahwa iblis itu takut dan gentar akan nama Yesus sampai kapanpun.

Lucius @ Lacius Dalius
Lucius @ Lacius Dalius
14 years ago

apakah itu dosa asal

Ingrid Listiati
Reply to  Lucius @ Lacius Dalius
14 years ago

Shalom Lucius Dalius,
Tentang dosa asal, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid & Stef- https://www.katolisitas.org

Machmud
Machmud
14 years ago

Salam damai sejahtera Dear Pengasuh Katolisitas KUATIR adalah suatu perasaan tidak enak dan meyiksa (seperti gelisah) karena suatu ancaman yang diperkirakan. Beda antara takut dan kuatir, keduanya hampir sama, hanya pada takut, ancaman itu lebih nyata, sedangkan pada kuatir, ancaman itu lebih di dalam angan2. Dahulu orang kuatir lebih sedikit dan 90% sebabnya itu masih dalam angan2, 10% saja memang ada dasarnya dalam kenyataan dan hanya 1-2% yang betul2 terjadi seperti yang dikawatirkan. Sekarang jumlah orang yang kuatir jauh lebih banyak, juga orang yang takut dan polanya sudah berubah, mungkin terbalik. Bukankah Tuhan Yesus sudah mengatakan di dalam injil Matius… Read more »

Lucius @ Lacius Dalius
Lucius @ Lacius Dalius
14 years ago

Setelah Yesus dibaptis,Yesus pergi ke gurun untuk berpuasa(retret) selama 40 hari dan 40 malam. pertanyaan saya adalah Apakah tujuanNya beretret di padang gersang dengan begitu lama sedangkan Dia tahu tempat itu akan menyeksa diriNya. Pada hari terakhir (hari Ke 40) Yesus berpuasa Dia dicoba oleh iblis sebanyak tiga kali dan pada percobaan yang ketiga Yesus menjawab “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”Pertanyaan saya pada penyataan ini adalah Apakah yang dilakukan oleh Yesus selama 40hari dan 40malam selain daripada menahan lapar dan haus? Jika sekiranya Yesus Berdoa,apakah kemungkinan doa Yesus… Read more »

Yulius Santoso
Reply to  Lucius @ Lacius Dalius
14 years ago

Salam Kasih Dalam Kristus.

Mohon kami minta informasi, bagaimana pandangan Gereja katolik tentang ibnlis ?.
1. Ada berapa macam jenis iblis itu?.
2. Apakah Iblis atau Jin itu ada yang beriman kepada Tuhan ?.

Terima kasih atas informasinya.

Salam
dari Yulius Santoso

Ingrid Listiati
Reply to  Yulius Santoso
14 years ago

Shalom Yulius Santoso,
Pertanyaan serupa, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Kita mengenal bahwa pemimpin iblis adalah Lucifer, yang sering disebut di dalam Kitab Suci sebagai Iblis/ Setan (dengan huruf besar). Lucifer dulunya adalah seorang malaikat, namun yang akhirnya melawan/ berontak terhadap Tuhan. Selanjutnya malaikat- malaikat lain yang mengikuti jejak Lucifer, kita kenal juga sebagai “fallen angels” atau demons.
Dan tentang jin, silakan klik di sini. Iblis/ demons ini mengenali Kristus sebagai Putera Allah (lih. Mat 8:29; Mrk 5:7; Luk 8:28), namun mereka tidak mau tunduk menyembah-Nya.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- wwwkatolisitas.org

dedy
dedy
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

jawaban yg gk masuk akal,, bagaimana mungkin malaikat yg banyak keistimewaan membelot dengan TUHAN???? DIMANA JALAN CERITANYA ADA MALAIKAT YG MEMBELOT ITU???, bukannya malaikat dan iblis diciptakan berbeda zat????

[dari katolisitas: Bagaimana menurut anda siapakah malaikat dan iblis? Dan siapakah yang menciptakan mereka?]

theo
theo
Reply to  dedy
11 years ago

malaikat melawan Allah itu karena ia ingin menjadi seperti Allah itu sendiri,ia ingin menjadi Tuhan,karena Lucifer merasa kekuatannya sudah besar.Maka Allah melemparkan Lucifer dari surga!!

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
67
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x