Mendoakan Firman Tuhan : Doa Menghadapi Anak yang Memberontak

Sharing Spiritualitas oleh Pastor Felix Supranto

1. Ayat Kitab Suci

Ketika kita harus menghadapi anak-anak kita yang memberontak, kita bisa mendoakan Firman Tuhan dari Amsal 22:6: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu”.

2. Maksud Ayat Itu

Amsal 22:6 mengandung dua tekanan, yaitu didiklah dan tidak menyimpang daripada jalan itu.

a. Kata Ibrani “mendidik” berarti “mengabdikan. Tujuan dari didikan di sini adalah mengabdikan anak-anak kita kepada Allah dan kehendak-Nya. Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk mengabdikan anak-anak kita kepada Allah. Pertama: kita harus memisahkan mereka dari pengaruh-pengaruh jahat dunia. Kedua: Kita harus mengajar mereka berperilaku saleh. Kata Ibrani “mendidik” juga bisa berarti “memberi atau meningkatkan kegemaran akan”. “Meningkatkan kegemaran akan” berarti kita, orang tua ini, harus mendorong anak-anak kita agar mereka sendiri gemar mencari Allah. Ketika mereka suka mencari Allah, mereka akan dapat menikmati pengalaman-pengalaman rohani yang tak akan mereka lupakan.

b. “Ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu”. “Tidak akan menyimpang daripada jalan itu” berarti anak-anak yang telah dididik secara benar tidak akan menyimpang dari jalan saleh yang telah diajarkan orangtuanya.

Jalan yang seharusnya diikuti anak-anak kita adalah jalan yang menuju kepada Allah. Jalan yang menuju kepada Allah itu adalah Firman-Nya. Firman Allah adalah Sabda yang membawa mereka pada kehidupan kekal: “Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya” (Mazmur 119:1-3).

Bagaimana kita mendidik anak-anak kita yang keras kepala dan suka memberontak? Kita mohon diberi kesabaran sebagai salah satu dari sembilan buah roh (Galatia 5:22-23). Anak-anak yang suka memberontak dan keras kepala itu memang dapat sangat melelahkan dan memusingkan orangtuanya. Akan tetapi, orangtua harus berusaha untuk tidak berteriak atau memukul dengan marah atau kehilangan kesabaran.

Kesabaran kita itu akan tertanam kuat dalam hati kita ketika kita mempercayai janji Allah. Janji Allah tersebut adalah Ia tidak akan mencobai kita melampaui kemampuan kita: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Korintus 10:13). Ketika Allah memberikan kepada kita anak yang suka memberontak, Ia pasti menyediakan bimbingan dan sumber daya yang kita perlukan untuk mendidik mereka. Kita meminta hikmat dari Allah itu dengan banyak berlutut di hadapan Tuhan dalam doa: “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–, maka hal itu akan diberikan kepadanya” (Yakobus 1:5). Meminta hikmat kepada Allah berarti kita mengandalkan kebijaksanaan-Nya. Mengandalkan kebijaksanaan Allah berarti kita mendengar dan menaati pimpinan-Nya. Mengikuti pimpinan Allah terungkap dalam sikap yang senantiasa mau bertanya mengapa anaknya menjadi anak yang keras kepala: “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” (1 Tawarikh 16:11).

Hikmat Allah itu akan diberikanNya kepada kita yang memintanya dalam iman: “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin” (Yakobus 1:6). Meminta hikmat dalam iman didasarkan pada keyakinan bahwa Allah pasti akan mengubah hati anaknya yang suka memberontak.

Penghiburan bagi kita yang dengan sabar dan setia mendidik anak-anak kita yang suka memberontak adalah melihat bahwa anak-anak kita itu seringkali akan tumbuh dewasa serta menjadi anak-anak yang berprestasi tinggi dan sukses. Banyak anak yang memberontak itu berubah menjadi orang-orang Katolik yang sangat mengasihi Allah dan melayaniNya dengan banyak talenta yang telah dianugerahkanNya kepada mereka.

3. Doa

Doa Menghadapi Anak yang Memberontak

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” (Amsal 22:6)

Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC

Allah Bapa,
Aku bersyukur kepadaMu atas anak-anak yang telah Engkau anugerahkan kepadaku.
Aku berusaha membesarkan mereka bagi kemuliaan-Mu.
Dalam melaksanakan tugas ini, hatiku kini terluka.
Aku merasa gagal karena anakku menjadi pemberontak.
Setiap hari, aku harus berteriak :
“kamu memang nakal, kamu pemalas, mau jadi apa nanti?”
Aku datang kepadaMu untuk membawa kegalauanku.
Tambahkanlah kesabaranku.
Pimpinlah aku dengan hikmat dariMu untuk mendampingi anakku.
Engkaulah satu-satunya yang mengetahui jalan yang tepat untuk membimbing anakku.
Aku yakin bahwa Engkau akan mengubah hati anakku.
Dengan hikmat-Mu, aku yakin bahwa anakku akan berhati tulus dan bercita-cita tinggi.
Anakku pasti mampu mencapai masa depan yang cerah.
Anakku akan menjadi manusia yang sukses, tetapi rendah hati, lembut, dan arif.
Terutama anakku akan mengasihiMu lebih dalam lagi sehingga ia tidak kehilangan jiwanya.
Semuanya itu akan menjadi penghiburan yang aku nantikan.
Bila semuanya itu terwujud, aku akan berkata: “Hidupku sebagai orangtua tidaklah sia-sia”.
Amin

19/12/2018
Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.Â