Mendoakan Firman Tuhan : Doa Ketika Stress Karena Pekerjaan

“Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu” (Mazmur 116:7)

1. Ayat Kitab Suci

Ketika kita sedang stress yang berhubungan dengan pekerjaan kita, kita bisa mendoakan Firman Tuhan dari Mazmur 116 : 7: “Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu” (Mazmur 116:7).

2. Maksud Ayat Itu

Mazmur 116 : 7 dapat dipahami dengan mengerti seluruh konteks perikop ini, yaitu dari ayat 1-19. Mazmur 116:1-19 merupakan sebuah doa ucapan syukur karena terluput dari maut.

Pemazmur menyatakan syukurnya karena benar-benar mengalami pertolongan Tuhan dari masalah besar. Pemazmur baru saja diselamatkan Tuhan dari kematian yang mengancamnya. Kematian sering digambarkan dengan tali, belenggu, ataupun penjara: “Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan” (Mazmur 116:3). Nyawa Pemazmur benar-benar terancam. Ia menjadi korban fitnah dan menghadapi ancaman hukuman mati, tetapi tetap percaya akan kebaikan Tuhan: “Aku boleh berjalan di hadapan TUHAN, di negeri orang-orang hidup. Aku percaya, sekalipun aku berkata: “Aku ini sangat tertindas” (Mazmur 116:9-10).

Dalam keadaan nyawanya terancam, ia melakukan tindakan yang sederhana. Ia memanggil nama Tuhan untuk memohon pertolongan-Nya: “Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: “Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!” (Mazmur 116:3). Pengalaman yang menyeramkan itu justru menjadikan pemazmur semakin mengenal Tuhan. Karena pemazmur semakin mengenal Tuhan, ia semakin mengasihiNya. Ada tiga alasan mengapa ia semakin mengasihiNya. Pertama: Allah mendengarkan doa umat-Nya. Kedua: Allah mengasihi dan menyayangi umat-Nya seperti orangtua terhadap anak-anaknya. Ketiga: Allah menyelamatkan umat-Nya. Allah yang mendengarkan doa, mengasihi, dan menyelamatkan umat-Nya merupakan ungkapan nyata kebaikan-Nya. Pemazmur membalas kebaikan Allah itu dengan melakukan empat tindakan. Pertama: Pemazmur beribadah dengan setia. Ibadah merupakan ungkapan untuk memuliakan Allah. Kedua: Ia membayar nazar dengan memenuhi komitmen yang telah dibuat dan melakukan tanggung jawab. Ketiga: Ia bersyukur kepada Allah dengan mempersembahkan korban. Keempat: Ia melayani Allah dengan mempersembahkan dirinya sebagai hamba-Nya.

Stress adalah suatu kondisi yang sering dialami oleh para pekerja di jaman modern ini. Perusahaan-perusahaan menuntut para karyawannya untuk bekerja sangat keras karena menghadapi persaingan yang ketat. Banyak para karyawan pun mengalami stress. Mereka mengalami stress karena banyaknya pekerjaan dengan waktu terbatas, tuntutan “deadline” yang membuat hidup terasa terburu-buru, terjadi konflik antar pribadi karena ada yang mempunyai kepentingan tersembunyi, diberi tanggung jawab tanpa kewenangan, dan gaji yang tidak adil jika dibandingkan dengan gaji karyawan lainnya.

Stress atas pekerjaan membuat jiwa kita tidak tenang. Pikiran kita dipenuhi dengan kekalutan karena membayangkan banyaknya pekerjaan yang harus dibereskan hari ini. Stress yang dibiarkan bisa membuat kita sakit, bahkan bisa membunuh kita.

Bagaimana mengatasi stress itu? Stress itu terjadi tergantung sikap kita terhadapnya. Kita harus berani menolaknya daripada memanjakannya. Ketika kita mengatakan “tidak” terhadap stress, stress tidak terjadi. Kita tidak membiarkan stress menguasai kita karena kita meyakini bahwa kasih dan kebaikan Tuhan tidak akan pernah pudar dalam situasi yang paling sukar. Karena kasih Allah itu tidak pernah pudar, kita harus menyerahkan segala masalah kita yang berkaitan dengan pekerjaan kepada Tuhan. Tuhan sanggup memulihkan, menyegarkan, dan memberi ketenangan pada jiwa kita: “TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya”(Nahum 1:7). Tuhan senantiasa ingin menyegarkan jiwa kita setelah tertekan begitu lama karena kita sangat berharga di mata-Nya: “Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.” (Matius 10:31). Ketika kita menyerahkan segala persoalan kita, perkara dalam pekerjaan berubah menjadi berkat karena kita semakin menjadi dekat dengan Tuhan. Dekat dengan Tuhan memberikan ketenangan jiwa yang tak terbandingkan dengan apapun, seperti gaji dan kedudukan tinggi dalam pekerjaan kita: “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari padaNyalah harapanku” (Mazmur 62:6). Jiwa kita kembali tenang karena kita percaya bahwa Tuhan itu adil. Ketika jiwa kita kembali menjadi tenang karena Tuhan, MASALAH menjadi kepanjangan “MANUSIA SADAR ADA ALLAH”.

3. Doa:

Doa Mohon Ketenangan Kembali Jiwa Dalam Bekerja

“Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu” (Mazmur 116:7).
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC

Allah Bapa, aku bersyukur karena pekerjaan yang telah Engkau berikan kepadaku.

Pekerjaan yang aku rebut dengan perjuangan dan air mata.

Tapi, kini hatiku gersang.

Aku kehilangan semangat.

Jenuh dan kalut menguasaiku.

Jiwaku menjadi tidak tenang.

Hidup terasa dikejar-kejar.

Kebahagiaan hilang musnah.

Semua akibat banyaknya pekerjaan dan tuntutan.

Aku hampir tidak bisa memenuhinya.

Pulihkan, Ya Bapa, ketenangan jiwaku.

Engkau adalah Allah Mahatahu bagaimana menyentuh hati setiap boss dan rekan kerjaku

untuk menjadi bijaksana dan penuh kasih.

Tuhan segarkan jiwaku kembali dengan suasana nyaman dan aman dalam pekerjaanku.

Aku percaya bahwa tiada yang mustahil bagiMu.

Aku kini berdoa seperti Pemazmur: “Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu” (Mazmur 116:7).

Amin.

19/12/2018
Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus.