Komentar tentang film Maria Magdalena

Sudah seharusnya, kita bersikap kritis untuk menyikapi segala sesuatu yang di-film-kan, karena belum tentu semua yang di-film-kan itu benar/ obyektif. Apalagi jika itu merupakan kejadian di abad-abad awal, yang tentunya masih perlu dibuktikan apakah itu bersumber dari naskah/ karya tulis yang bisa dipertanggungjawabkan ke-otentikannya. Apakah itu naskah itu benar-benar ditulis oleh Maria Magdalena, misalnya, (mengingat pada jaman itu banyak Injil lain yang dituliskan oleh kaum Gnostics). Apakah ada naskah lain dari para rasul maupun bapa Gereja yang mendukung kebenaran tulisan tersebut. Bagi umat Katolik, tentu kita tidak berpegang kepada Injil karangan Maria Magdalena ini, karena memang tidak pernah termasuk dalam Kanon Kitab Suci (dan karenanya, merupakan karya tulis manusia biasa yang tidak terilhami oleh Roh Kudus). Jadi jika kita melihat secara obyektif, rasanya kita perlu melihat, bahwa segala yang disampaikan pada film itu adalah semacam ‘hipotesa’/ perkiraan sehingga tidak bersifat mengikat, yang membuat kita harus mempercayainya.

Magisterium Gereja Katolik memang tidak pernah mendefinisikan secara tertulis siapa sebenarnya Maria Magdalena ini. Yang ada adalah tulisan para bapa Gereja yang memang menyamakan antara Maria Magdalena, Maria dari Betania, dan perempuan yang berdosa, yang daripadanya Yesus mengusir 7 roh jahat.

Memang terdapat beberapa pendapat bahwa ketiga identitas itu mengacu kepada tiga orang yang berbeda atau jika tidak dua orang, atau yang mengatakan bahwa Maria yang duduk di kaki Yesus tidak mungkin sama dengan wanita pendosa. Namun, menurut tradisi Gereja Katolik, justru karena kuasa pengampunan dari Tuhan Yesus itulah, maka Maria Magdalena, yang tadinya hidup sebagai pendosa, dan yang darinya diusir tujuh roh jahat(Luk 8:2) , maka setelah bertobat, ia dapat sungguh menjadi murid Yesus yang setia, yang memilih untuk duduk mendengarkan Yesus daripada melakukan sesuatu yang lain ketika Yesus datang ke rumahnya (lih. Luk 10:38-42).
Maka urutannya adalah sebagai berikut:

1. Pertama-tama Maria Magdalena datang kepada Yesus sebagai pendosa. Ia mengurapi Yesus, memohon pengampunan dan memperoleh pengampunan dari pada-Nya (Luk 7:36-50).
2. Ia adalah seorang yang daripadanya diusir tujuh roh jahat, yang setelah disembuhkan oleh Yesus mengikuti Yesus (Luk 8:2).
3. Setelah bertobat, yang menjadi keinginannya adalah duduk dekat kaki Tuhan dan mendengarkan perkataan-Nya (Luk 10:38-42)
4. Maria, bersama Martha berpasrah kepada Yesus saat saudaranya Lazarus meninggal dunia (Yoh 11:1-44)
5. Tak lama sesudahnya, Maria dan Martha menjamu Yesus, dan Maria Magdalena mengurapi Yesus kembali sebagai lambang pertobatannya (Yoh 12:1-8; Mat 26: 6-13, Mrk 14:3-9).
6. Pada saat Yesus disalibkan, ia berdiri di dekat salib Yesus (Yoh 19:25), bersama dengan Bunda Maria dan Maria istri Klopas.
7. Pada saat kebangkitan Yesus, ia datang ke kubur dengan maksud mengurapi Yesus dengan minyak, namun ternyata melihat Yesus yang bangkit (Yoh 20:11-18).

Mungkin yang cukup berpengaruh dalam hal ini adalah khotbah/ homili dari Paus Gregorius I tahun 591 yang mengatakan, “Ia yang dikatakan sebagai perempuan pendosa, yang dipanggil Maria dari Betani oleh Rasul Yohanes, kita percayai sebagai Maria yang daripadanya Yesus mengusir tujuh setan menurut Rasul Markus.” Namun Paus Gregorius  menyebutnya sebagai “pendosa”/ peccatrix dan bukannya “pelacur”/ meretrix.

Tradisi Gereja Orthodox memang membedakan Maria Magdalena dengan Maria dari Betania dan perempuan yang berdosa. Pendapat ini juga kelihatannya dipegang oleh beberapa komentator Protestan. Kebanyakan mereka tidak dapat menerima bahwa Maria dari Betani ini diidentifikasikan sebagai ‘pendosa’; karena pada ayat Luk 10:38-42 dikatakan Maria dapat duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan Yesus. Sedangkan menurut pengajaran para Bapa Gereja, justru karena belas kasihan Yesus yang telah mengusir ketujuh roh jahat daripadanya, dan pengampunan Yesus atas segala dosanya, maka ia dapat duduk di dekat kaki Yesus dan mendengarkanNya. Jika diperhatikan, ini malah sesuai dengan prinsip mereka yang diampuni lebih banyak akan mengasihi lebih banyak (lih. Luk 7:47)

Bahwa kemudian jika kita berpegang pada tradisi pengajaran Bapa Gereja yaitu bahwa Maria Magdalena, perempuan yang berdosa yang telah diampuni menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus, ini juga sesuai dengan perkataan Injil hari ini bahwa ‘mereka yang terakhir menjadi yang terdahulu’ (Mat 19:30; 20:16; Mrk 10:31; Luk 13:30), sebab memang demikianlah orang memandang wanita yang berdosa sebagai yang terakhir, sedangkan oleh pertobatannya dan pengampunan Tuhan, maka wanita itu menjadi yang terdahulu menjadi saksi kebangkitan Yesus.

Namun untuk menjawab apakah Maria Magdalena menjadi ‘The Apostle of Apostles‘ (istilah ini dibuat oleh Karen King dari Harvard Divinity School, 1998),  kita perlu berhati- hati. Karena menjadi saksi kebangkitan yang pertama, tidak menjadikannya otomatis sebagai rasul. Sebab pada saat menampakkan diri kepada Maria Magdalena, yang dikatakan oleh Yesus juga adalah “Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea dan di sanalah mereka akan menlihat Aku.” (Mat 28:10). Maka kita melihat bahwa Yesus tetap menempatkan para rasul sebagai pengikut-Nya yang utama, yang kemudian diutus-Nya untuk pergi ke seluruh dunia, untuk membaptis dan memberitakan Injil (lih. Mat 28:19-20).

Injil Maria Magdalena sendiri sesungguhnya berbau Gnosticism, yang muncul dalam teks Nag Hammadi yang memuat pertentangan antara Maria Magdalena dan Rasul Petrus. Teks ini menunjukkan adanya kemiripan dengan Injil Thomas, Pistis Sophia dan Injil Yunani dari orang-orang Mesir, yang kesemuanya tidak termasuk dalam Kanon Kitab Suci. Sekali lagi, kita mengetahui bahwa tulisan-tulisan di atas tidak termasuk dalam Wahyu Ilahi, dan dengan demikian, tidak dapat kita terima sebagai kebenaran. Apalagi Rasul Paulus sendiri sudah berkali-kali menyebutkan bahwa meskipun pada jamannya, sudah ada banyak orang yang menuliskan injil-injil yang berbeda dengan Injil yang diberitakan oleh para rasul (lih. Gal 1:6-7).

“Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.”

Maka kita tidak pernah tahu sesungguhnya, siapa pengarang asli dari Injil-injil tersebut dan apakah motivasinya. Sebab Injil Gnostics, umpamanya mengajarkan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Kristiani, seperti penolakan mereka akan “matter“, sehingga mereka melihat tubuh sebagai sesuatu yang buruk dan merendahkan makna perkawinan. Dalam injil Maria Magdalena ini, Maria Magdalena dikisahkan percaya bahwa ia akan dijadikan oleh Tuhan menjadi laki-laki,  “Let us rather praise his (God’s) greatness, for He prepared us and made us into men.” … Sebab tubuh dipandang buruk, apalagi tubuh wanita.

Belum lagi injil-injil yang malah menuliskan seolah-olah ada hubungan khusus antara Yesus dengan Maria Magdalena ini, sehingga ada banyak orang disesatkan oleh pikiran bahwa Yesus adalah manusia biasa yang menikah dengan Maria Magdalena! Mempelai Yesus adalah Gereja (Ef 5:25-33), dan Yesus datang ke dunia justru karena ingin memberikan nyawa-Nya kepada Gereja-Nya. Maka ajaran yang menyebutkan bahwa Yesus mempunyai mempelai lahiriah yang lain adalah sangat keliru dan bertentangan dengan Alkitab. Jadi, peringatan Rasul Paulus  di atas (Gal 1:6-7) harus ada dalam pemikiran kita, bahwa pada saat itu memang ditemui teks- teks injil yang ‘mengacaukan’. Di sinilah peran Magisterium Gereja Katolik yang pada abad ke -4 menentukan Kanon kitab-kitab dalam Kitab Suci, berdasarkan tulisan para Bapa Gereja, dan kesatuan ajaran-nya dengan Injil yang diberitakan para Rasul.

Memang ada yang berpendapat bahwa pemilihan para rasul dikaitkan dengan kultur maskulin, yang seolah menentang peran perempuan. Namun jika kita melihat dengan obyektif, yang dibatasi dalam hal ini adalah peran mengajar (menjadi Magisterium) dan bukannya dalam hal- hal yang lain. Yesus sudah memilih ke-12 rasulNya, dan Maria Madgalena tidak termasuk di dalamnya, dan bahkan Ibu Maria, tidak juga termasuk dalam bilangan para rasul (Namun tidak berarti peran Bunda Maria ada di-bawah para Rasul). Maka, menurut saya, tidak perlu resah, mangapa Maria Magdalena tidak termasuk dalam bilangan para rasul. Ada banyak peran lain yang dapat dilakukan oleh para wanita dalam hal kerasulan awam, namun yang tertahbis memang hanya pria, sebab memang oleh kebijaksanaan-Nya, Yesus hanya memilih para pria untuk menjadi para rasul-Nya.

Perihal apakah sebenarnya Maria Magdalena, wanita pendosa, dan Maria dari Betania adalah seorang pribadi yang sama, memang merupakan misteri. Ini memang tak bisa sepenuhnya dibuktikan secara pasti, sebab sumbernya ‘hanya’ tulisan para Bapa Gereja; namun juga tanggapan bahwa ketiga identitas itu bukan merupakan orang yang sama, juga tidak dapat dibuktikan secara pasti, sebab tanda bukti yang diambil malah tak bisa kita percayai ke-otentikannya. Bagi saya, lebih baik mempercayai tulisan para Bapa Gereja yang setidak-tidaknya mempunyai hubungan dengan para penerus rasul yang hidup pada masa Maria Magdalena, daripada mempercayai teori orang-orang modern yang tidak mempunyai hubungan dengan masa lalu, kecuali dari fragmen-fragmen tulisan yang tidak dapat diketahui ke-otentikan-nya.

4 6 votes
Article Rating
19/12/2018
19 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Roberts
Roberts
10 years ago

Dear Katolisitas,

siapa sebenarnya Maria Magdalena, ayat mana saja yg mengacu pada person ini, karena ada beberapa nama Maria di sekitar hidup Tuhan Yesus waktu itu.

Terima kasih.

[dari katolisitas: Silakan membaca artikel di atas – silakan klik]

Lelawati
Lelawati
10 years ago

Dear : Tim Katolisitas

Saya ingin menanyakan mengenai Maria Magdalena
Apakah Maria Magdalena adalah orang sama dengan :
1. Maria yang mencium Yesus ?
2. Maria yang pertama melihat kuburan Yesus kosong ?
3. Maria saudara Marta ?
4. Wanita yang hendak dilempari batu ?
Sebelum nya saya ucapakan terima kasih atas jawaban dari tim Katolistas.
mohon jawaban dikirimkan ke email pribadi saja.
Terima kasih. Tuhan memberkati.

[Dari Katolisitas: Silakan untuk terlebih dahulu membaca tulisan di atas, silakan klik]

Johanes
Johanes
10 years ago

Dear Katolisitas, 1. Apakah Maria Magdalena adalah orang yang sama dengan Maria Betanie dan Maria yg meminyaki kaki Yesus yang ada didalam Injil? 2. Apakah ada dasar Kitab Suci untuk Api Pencucian? 3. Dari manakah asal usul doa Rosario Terimakasih, Johanes [Dari Katolisitas: Tentang Maria Magdalena, silakan membaca artikel di atas, klik di sini, Tentang Api Penyucian, klik di sini, Tentang asal usul Rosario, silakan klik. Selanjutnya jika Anda mau bertanya, silakan menggunakan terlebih dulu fasilitas pencarian di sisi kanan atas homepage. Ketik kata kuncinya, lalu enter. Silakan dilihat beberapa artikel terkait dengan topik tersebut. Baru kalau belum ada, silakan… Read more »

Thomas Rizal Trika
Thomas Rizal Trika
10 years ago

Dear Katolisitas,

saya dapat artikel ini dibawah “In 1969, during the papacy of Paul VI, the Vatican, without commenting on Pope Gregory’s reasoning,[21] implicitly rejected it by separating Luke’s sinful woman, Mary of Bethany, and Mary Magdala via the Roman Missal.[22]”

http://en.wikipedia.org/wiki/Mary_Magdalene#Misnamed_a_repentant_prostitute

Jadi sebetulnya ada 3 Mary ?

Salam
Thomas

[dari katolisitas: Saya mencoba menemukan roman Missal tersebut, namun saya belum berhasil untuk menemukan tentang Maria Magdalena. Apakah ada yang bisa menemukan sumber asli di Roman Missal tersebut yang menyebutkan tentang Maria Magdalena?]

tep
tep
11 years ago

siapa maria magdalena ?

[Dari Katolisitas: Tentang Maria Magdalena, silakan membaca di atas, silakan klik]

yusup sumarno
yusup sumarno
11 years ago

dear katolisitas, jika kita lihat Yoh 12:3 dan Luk 7: 37 maka tampak bahwa itu adalah 2 orang perempuan yang berbeda. Alasannya adalah pada Yoh 12:3 Yesus diundang di tempat tinggal Lazarus, sedangkan pada Luk 7:37 Yesus diundang oleh orang Farisi. 1. apakah pendapat saya benar bahwa 2 perempuan itu adalah perempuan yang berbeda? 2. jika pendapat saya salah (artinya itu adalah perempuan yang sama), berarti keluarga Lazarus adalah keluarga Farizi. 3. jika keluarga Lazarus adalah kaum Farizi, berarti Martha juga Farizi. Ini sangat aneh karena Yesus suka “mengecam” orang Farizi, namun mengapa Lazarus yang Farizi dibangkitkan dari kematian? mohon… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  yusup sumarno
11 years ago

Shalom Yusup Sumarno, Telah disampaikan di atas, walaupun Magisterium Gereja secara definitif/ resmi tidak menyatakannya, namun para Bapa Gereja (terutama St. Gregorius Agung) cenderung menyamakan perempuan yang disebutkan dalam Luk 7: 36-50 dengan yang disebut dalam Yoh 12:1-8 (lih. Mat 26:6-13; Mrk 14:3-9). Namun demikian, di dalam Injil Lukas, sesungguhnya tidak disebutkan nama perempuan itu. Yang disebut hanyalah, “Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat… Read more »

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

banyak terima kasih Bu Ingrid.

Antonius
11 years ago

Salam Damai Kristus beserta kita : Maria Kleopas + Alfeus seorang duda (suami 1): anak Alfeus bernama Lewi (Matius) anak dari isteri lain. 1. Simon (Hakim) 2. Yakobus muda (Nelayan) 3. Yudas Thaddeus (Nelayan) 4. Susanna Maria Kleopas + Sabas (suami 2): Joses (Joseph) Barsabas Maria Kleopas + Yonas (suami 3): Simeon muda Markus 15:40 …..Maria ibu Yakobus muda dan Yoses, serta Salome Matius 27: 56 Maria ibu Yakobus dan Yusuf (Yoses) dan ibu anak-anak Zebedeus. Lazarus, Maria pendiam, Marta dan Maria Magdalena adalah bersaudara. Maria si pendiam telah meninggal pada tahun pertama saat Yesus berkarya sebelum Paskah. Maria Kleopas… Read more »

michael
michael
12 years ago

Salam dalam kasih Kristus

Mohon penjelasan tim katolisitas ttg 7setan yg pernah diusir Yesus dr Maria Magdalena?
Apakah ada kaitannya dng p’ajaran ttg 7 akar dosa manusia?
Trima Kasih

Berkah Dalem

Stefanus Tay
Admin
Reply to  michael
12 years ago

Shalom Michael, Maria Magdalena mengalami pembebasan dari tujuh roh jahat (lih. Luk 8:2; bdk. Mrk 16:9). Tujuh di sini dapat mempunyai dua arti, yaitu secara literal adalah tujuh atau dapat juga berarti banyak, karena tujuh menunjukkan banyak sekali. Kalau diartikan secara literal, maka kita memang dapat menghubungkannya dengan tujuh dosa pokok: kesombongan, ketamakan, kedengkian, kemurkaan, percabulan, kerakusan, kelambanan, atau kejemuan [acedia] (KGK, 1866). Lepas dari dua pengertian ini, maka kita tahu bahwa ada banyak roh jahat di dalam diri Maria Magdalena, namun telah dibebaskan dengan kuasa Kristus, sehingga membuat Maria Magdalena berubah dari pendosa menjadi santa. Salam kasih dalam Kristus… Read more »

Novy
Novy
12 years ago

Saya pernah membaca buku karangan Lie Chung Yen berjudul “Pengakuan Maria Magdalena – Saat-saat Intim bersama Sang Guru”. Disitu diceritakan bahwa Maria Magdalena a/ wanita yang daripadanya diusir tujuh roh jahat, yang setelah disembuhkan oleh Yesus lalu mengikuti Yesus. Maria Magdalena bukanlah orang sama dengan Maria saudara Marta & Lazarus, juga bukan orang yang sama dengan wanita berdosa yang membasuh kaki Yesus dengan minyak wangi & menyeka dengan rambutnya. Malahan dibuku ini diceritakan pula : 1. Maria Magdalena menikah dengan Yohanes (salah satu pengarang Injil, yg juga murid Yesus) dan mempunyai anak yang juga bernama Yohanes. Yohanes muda inilah yang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Novy
12 years ago

Shalom Novy, Saya juga pernah membaca buku tersebut mungkin sekitar 8-10 tahun yang lalu, sehingga saya juga sudah lupa- lupa ingat. Namun seingat saya, buku itu tidak menyampaikan dokumen resmi ajaran Gereja Katolik, kecuali ayat- ayat Kitab Suci, yang kemudian ditafsirkannya berdasarkan dengan permenungannya dengan latar belakang tinjauan budaya Yahudi. Jadi secara obyektif tidak dapat dikatakan sebagai interpretasi ataupun ajaran resmi Gereja Katolik. Gereja Katolik memang secara definitif mengajarkan bahwa Bunda Maria diangkat ke surga (lihat Munificentissium Deus, 44), namun tidak mengajarkan bahwa Rasul Yohanes ataupun Maria Magdalena juga diangkat ke surga. Gereja Katolik juga secara definitif mengajarkan bahwa Bunda… Read more »

Dave
Dave
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Dear bu Ingrid, sekedar koreksi dan pemberitahuan saja. Buku itu terbit tahun 2005 jadi ya sekitar 6 tahun yang lalu dan bukannya 8 atau 10 tahun yang lalu. Buku itu terbit karena di tahun 2003 terbit novel The Da Vinci Code (TDVC) yang isinya saya yakin kita semua sudah mengetahuinya, kemudian di tahun 2005 buku itu diluncurkan seakan-akan sebagai antitesis dari TDVC disamping buku-buku lain yang serupa. Karena di antara akhir 2005 sampai dengan pertengahan 2006 ada banyak buku yang menentang isi TDVC dari berbagai sudut pandang baik itu historis , teologis dll, Hanya saja buku karya Lie Chung ini… Read more »

Antonius H
Antonius H
13 years ago

Shalom Bpk Stef & Ibu Inggrid, Saya umat dari satu paroki besar di Jakarta Barat. Saat misa kemarin 13 Juni 2010 ada sesuatu yg mengganggu pikiran saya dan mungkin Stef & Inggrid bisa membantu membagikan pendapatnya. Dalam lembaran misa yg dibagikan pada umat kemarin(edisi Th.C-Biasa XI) dalam bagian Pengantar ada tulisan pendapat penulis yg membahas topik tentang Lukas 7:36 – 8:3 (Yesus di urapi oleh perempuan berdosa – Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih). Pandangan khusus penulis tentang tafsir ayat Lukas 7:50 “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat”, pengantar dituliskannya begini : (saya… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Antonius H
13 years ago

Shalom Antonius H, Berikut ini adalah jawaban dari Romo Wanta: Saya belum melihat apalagi membaca teks yang dimaksud. Saya menduga teks lembaran (sebenarnya tidak diperkenankan dalam misa membuat lembaran) adalah produksi salah satu serikat. Banyak hal tidak benar di dalam teks tersebut dari doa pembukaan (dikarang sendiri) tidak sesuai dengan buku liturgi yang akan disahkan yakni Sacramentarium. Ada kesan dikarang sendiri lalu mencantumkan teks DSA dengan terpilih tidak memberikan kesempatan pada Imam pemimpin Misa memilih DSA lain dengan bebas dan konteks tema Bacaan Hari Minggu. Dalam pengantar yang di kutip memang perlu ada approbasi dari Komlit KAJ. Tidak sembarang menafsir,… Read more »

Antonius H
Antonius H
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Salam Rm. Wanta, Terima kasih telah menyempatkan waktu dan pikirannya. Saya juga sudah menulis kepada Romo Paroki (beliau dari ordo Msc, pen), beliau juga setuju bahwa seringkali lembaran misa tersebut mengandung kejanggalan, ia menyarankan saya untuk menyampaikan keluhan langsung kepada wisma Conforti (SX) di cempaka putih, Jakarta. Khusus bagi Rm Wanta, saya berterima kasih karena berinisiatif (shg merepotkan Romo) menghubungi KomLit KWI. Suara dan pendapat langsung dari Imam tentu gaungnya berbeda dgn suara umat awam biasa. Mengenai lembar Misa tersebut, setahu saya sudah bertahun-tahun Paroki kami memakai lembaran misa tersebut. Saya pikir lembar tersebut selama ini sudah diawasi dan mendapatkan… Read more »

eveline
eveline
14 years ago

Setuju, Bu. {kutipan tulisan Ingrid: Bagi saya, lebih baik mempercayai tulisan para Bapa Gereja yang setidak-tidaknya mempunyai hubungan dengan para penerus rasul yang hidup pada masa Maria Magdalena, daripada mempercayai teori orang-orang modern yang tidak mempunyai hubungan dengan masa lalu, kecuali dari fragmen-fragmen tulisan yang tidak dapat diketahui ke-otentikan-nya. Rasul Paulus sendiri sudah berkali-kali menyebutkan bahwa meskipun pada jamannya, sudah ada banyak orang yang menuliskan injil-injil yang berbeda dengan Injil yang diberitakan oleh para rasul (lih. Gal 1:6-7). } Bu Ingrid, Pak Stef & team, sy sangat berterima kasih atas kesungguhan anda semua dlm menjawab, sehingga orang2 yg tadinya bingung… Read more »

Agus
Agus
14 years ago

Dear Ibu Ingrid,
Terimakasih atas jawabannya. Makin jelas sekarang siapa Maria Magdalena bagi saya.
Semoga Tuhan selalu memberkati karya pewartaan Ibu lewat katolisitas.org ini.
Salam,
Agus

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
19
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x