Keberadaan Tuhan dan kehendak bebas

Pertanyaan:

Kita telah melihat bahwa argumen-argumen yang digunakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan itu tidaklah pantas. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa Tuhan yang Maha Tahu, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Kuasa seperti yang dimiliki oleh orang Theis itu tidak mungkin ada.

Problema Kebebasan Kehendak

Untuk menghidupi kehidupan beragama yang berarti, kita harus memiliki kebebasan kehendak, kita harus bisa memilih yang baik dan yang buruk. Kalau kita tidak memiliki kebebasan kehendak, kita tidak dapat bertanggung jawab atas kelakuan kita sendiri.

Menurut orang-orang Theis, Tuhan itu Maha Tahu. Dia tahu masa yang lampau, masa sekarang, dan semua di masa yang akan datang. Kalau benar demikian, maka Tuhan pasti sudah tahu semua yang kita mau kerjakan jauh sebelum kita perbuat. Ini berarti seluruh hidup kita sudah ditentukan sebelumnya, dan kita bertindak bukanlah atas dasar kebebasan kehendak, tetapi kita telah ditentukan untuk berbuat apa yang kita perbuat. Kalau kita sebelumnya sudah ditentukan untuk menjadi orang baik, maka kita akan menjadi baik, dan bila kita sebelumnya ditentukan untuk menjadi buruk, maka kita akan menjadi orang buruk/jahat. Kita tidak akan berbuat atas dasar kebebasan kehendak kita, akan tetapi kita berbuat atas dasar apa yang telah Tuhan tentukan. Meskipun orang Theis tetap memaksakan bahwa adanya kebebasan kehendak, ke-Maha Tahuan Tuhan justru membuat hal ini mustahil untuk dimengerti. Alkitab pun menyatakan bahwa orang hanya akan berbuat apa yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Jadi ternyata di dalam ajaran Theis, jalan hidup seseorang dan takdir adalah sepenuhnya ulah Tuhan. Dan sebagai manusia kita tidak punya hak untuk mengeluh tentang apa yang telah Tuhan putuskan untuk kita. Ide di mana semuanya telah ditentukan dengan ide bahwa Tuhan itu Maha Tahu memang tampak sejalan, tetapi ide tersebut tidak masuk akal ke dalam konsep usaha untuk berbuat kebaikan atau menghindari kejahatan. – Lodewijk

Jawaban:

Shalom Lodewijk,
Terima kasih atas pertanyaannya yang bagus, yang mungkin banyak menjadi pertanyaan bagi banyak orang, juga termasuk saya. Mari kita bersama-sama mengupas pertanyaan yang diajukan oleh teman Lodewijk.

Jawaban:

1. Keberadaan Tuhan

Dikatakan bahwa argumentasi-argumentasi yang digunakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan tidaklah pantas. Untuk menjawab hal ini, silakan membaca artikel tentang: Bagaimana membuktikan bahwa Tuhan itu ada (silakan klik), dimana saya mencoba memaparkan keberadaan Tuhan seperti yang dikemukakan oleh St. Thomas Aquinas. Pembuktian ini terdiri dari: 1) Prinsip pergerakan, 2) Prinsip sebab akibat, 3) Ketidakkekalan dan kekekalan, 4) Derajat kesempurnaan, 5) Desain dunia ini.

Argumentasi di atas adalah untuk membuktikan keberadaan Tuhan dari sisi akal-budi. Katekismus Gereja Katolik, 286 mengatakan “Memang akal budi manusia dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai asal segala sesuatu. Adanya seorang pencipta dapat diketahui dengan pasti dari karya-karya-Nya berkat cahaya akal budi manusiawi, walaupun pengetahuan ini sering digelapkan dan dinodai oleh kekhilafan. Oleh karena itu, iman memperkuat dan menerangi akal budi supaya ia mengerti kebenaran ini dengan tepat: “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat” (Ibr 11:3).

2. Kehendak bebas dan Tuhan yang maha tahu

1) Sebelum menjawab pertanyaan tentang relasi antara kehendak bebas manusia dan Tuhan yang maha tahu, maka pertama-tama kita harus menerima bahwa Tuhan itu ada, dan Tuhan adalah maha tahu, maha kuasa, maha adil, maha kasih, dan sifat-sifat lain yang menjadi hakekat dari Tuhan. Tanpa percaya akan keberadaan Tuhan, maka kita tidak dapat masuk dalam diskusi point ke-II, karena tidak mungkin kita mendiskusikan hakekat dari sesuatu yang tidak ada. Kalau kita menerima bahwa Tuhan ada, maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana untuk menggabungkan antara Tuhan yang maha tahu dengan kehendak bebas manusia:

a) Kalau kita mengatakan bahwa Tuhan tidak mengetahui segalanya, maka kita sama saja mengatakan bahwa Tuhan adalah bukan Tuhan, karena hakekat dari Tuhan adalah segalanya dan Dia Maha mengetahui, dan segalanya dijadikan oleh-Nya. Atau kalau kita mengatakan bahwa Tuhan tidak tahu apa yang akan kita buat (dengan segala alternatifnya), maka rencana Tuhan seolah-olah dikejutkan oleh perbuatan kita, dan Tuhan bereaksi sesuai dengan keputusan yang kita ambil. Ini berarti bahwa Tuhan tergantung dari keputusan manusia. Dan tentu saja hal ini salah, karena tidak mungkin Pencipta tergantung dari yang diciptakan. Kalau kita mengatakan bahwa Tuhan tidak tahu akan masa depan, maka seolah-olah Tuhan terikat oleh waktu. Dan ini berarti, kita menganggap bahwa Tuhan adalah terbatas, karena waktu adalah dimensi yang membatasi. Jadi, dengan kata lain, kalau kita percaya bahwa Tuhan ada, dan mempunyai hakekat Tuhan, maka kita harus menerima bahwa Tuhan adalah maha tahu.

b) Kalau kita mengatakan bahwa Tuhan tidak memberikan kehendak bebas kepada manusia, maka kita sama saja mengatakan bahwa Tuhan bukanlah Maha Kasih. Kalau semuanya telah ditentukan oleh Tuhan dan manusia tidak mempuyai kehendak bebas untuk berkata “ya” atau “tidak”, maka ini sama saja dengan mengatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia sebagai robot dan bukan sebagai mahluk yang dikasihi dan diciptakan menurut gambaran Allah (lihat artikel: Kesempurnaan rancangan keselamatan Allah – silakan klik). Menciptakan manusia sebagai robot bertentangan dengan hakekat Tuhan yang maha kasih. Sebagai contoh, kalau kita mengasihi istri/suami, atau pacar, maka kita menginginkan agar orang yang kita kasihi dapat mengasihi kita dengan bebas tanpa adanya paksaan. Jadi Tuhan memberikan manusia kehendak bebas sebagai bukti akan kasih Tuhan.

2) Bagaimanakah sebenarnya pengertian bahwa Tuhan adalah Maha Tahu?

Tuhan Maha Tahu adalah memang hakekat dari Tuhan, karena di dalam Tuhan tidak ada pembatas apapun, termasuk dimensi waktu atau tempat. Di dalam Tuhan, semuanya adalah “sekarang” tidak ada lampau maupun masa depan. Oleh karena itu, semua yang terjadi pada masa lampau, sekarang, dan masa depan terbentang di hadapan Tuhan. Namun kemahatahuan Tuhan tidak bertentangan dengan keinginan bebas manusia, karena:

a) “And if human and divine present may be compared, just as you see certain things in this your present time, so God sees all things in His eternal present. So that this divine foreknowledge does not change the nature and property of things; it simply sees things present to it exactly as they will happen at some time as future events. It makes no confused judgments of things, but with one glance of its mind distinguishes all that is to come to pass whether it is necessitated or not…. God sees those future events which happen of free will as present events. . . . All things, therefore, whose future occurrence is known to God do without doubt happen, but some of them are the result of free will.” (Consolation of Philosophy, (New York: Penguin, 1969), bk, 5. sec. 6, pp. 163-164.)

Jadi dengan hakekat Tuhan sebagai yang Maha Kekal dan Maha Tahu, maka Dia tahu apa yang akan diperbuat oleh manusia, termasuk adalah keputusan yang akan diambil oleh seseorang sesuai dengan kehendak bebas yang menjadi hakekat manusia. Tuhan melihatnya secara jelas dan melihat semuanya sebagai sebab akibat. Jadi ada banyak hal yang menjadi akibat dari keputusan yang dibuat dengan kehendak bebas manusia.b) Sebagai contoh: Seorang atheis yang pertama pada akhirnya percaya akan Tuhan, sedangkan seorang atheis yang ke-dua tetap tidak percaya akan Tuhan. Dalam contoh ini, Tuhan telah memberikan berkat yang cukup bagi dua orang atheis tersebut untuk menjawab panggilan Tuhan. Karena kalau Tuhan tidak memberikan berkat yang cukup kepada semua orang, maka Tuhan bukanlah Tuhan yang maha adil. Namun berkat Tuhan yang tercurah kepada oleh dua orang atheis tersebut, tidak ditanggapi oleh mereka dengan cara yang sama. Hal ini disebabkan karena manusia mempunyai kehendak bebas. Tuhan dari awal mula tahu bahwa orang yang satu akan menjawab panggilan Tuhan, sedang orang yang lainnya akan menolak, karena Tuhan adalah maha tahu. Dalam hal ini, Tuhan telah memberikan semua yang diperlukan oleh dua orang tersebut untuk mengenal Tuhan, namun Tuhan tetap menghormati kehendak bebas dari keduanya, termasuk kehendak bebas dari seorang atheis yang kedua yang tidak bertobat.

Dalam contoh di atas, kita tidak dapat mengatakan bahwa Tuhan tidak maha tahu, atau kita juga tidak dapat mengatakan bahwa kedua atheis tersebut tidak mempunyai kehendak bebas. Yang benar adalah Tuhan tahu segalanya, karena semua hal bagi Tuhan terlihat sebagai sesuatu yang terjadi “saat ini”, bukan karena semuanya telah ditentukan atau ditakdirkan. Dan Tuhan memberikan keberadaan suatu ciptaan sesuai dengan kodrat dari ciptaan tersebut. Untuk manusia, Tuhan memberikan akal budi, yang memungkinkan manusia untuk mempunyai kehendak bebas. Jadi kebesaran Tuhan tidak bertentangan dengan keinginan bebas.

Namun di satu sisi, kita tidak dapat mengatakan bahwa Tuhan hanya berdiam diri dan melihat semua yang terjadi. Berpendapat seperti ini akan membuat orang terjerumus ke dalam paham “Deism”. Namun memang, karena Tuhan Maha Tahu dan Ia sudah mengetahui segalanya, maka keinginan Tuhan tidak mungkin berubah (immutable of God). Keinginan Tuhan untuk menyelamatkan manusia dan campur tangan-Nya dalam kehidupan manusia memuncak dengan Inkarnasi, yaitu Yesus, Putera Allah yang datang dalam sejarah manusia dan menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia.

3) Apakah Alkitab mengatakan bahwa orang hanya akan berbuat apa yang telah ditentukan oleh Tuhan?
Saya akan mencoba menjawab hal ini dari sisi Alkitab, walaupun mungkin orang yang memberikan argumentasi tidak percaya akan Alkitab. Sayang dia tidak memberikan bukti-bukti yang mendukung hal ini.

a) Biasanya orang akan mengutip beberapa ayat di Alkitab untuk mendukung konsep bahwa semua telah ditentukan oleh Tuhan, seperti: Mt 25:34 “Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan“, dan juga lihat Why 20:15; Rm 8:28; Ef 1:4-11; Yoh 10:28. Untuk lebih lengkapnya, silakan membaca artikel di New Advent (silakan klik). Semua ayat-ayat di atas hanya mendukung bahwa Tuhan adalah Maha Tahu dan Dia memang tahu siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka. Namun yang masuk neraka bukan ditakdirkan oleh Tuhan, karena Tuhan menginginkan agar semua orang masuk surga. Kalau ada sampai orang masuk neraka, itu adalah kesalahan manusia sendiri, karena manusia tidak mau bekerjasama dengan rahmat Tuhan.

b) Alkitab juga memuat bahwa kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh berjuang untuk hidup kudus, sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan, seperti yang telah disediakan oleh Tuhan. Kita dapat melihat beberapa ayat di Alkitab seperti 2 Pet 1:10 “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.” Lihat juga beberapa ayat yang lain, seperti: Why 3:5; Kel 32:33. Lebih lanjut dalam Why 20:12 dikatakan “Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.” Jadi seseorang masuk neraka atau surga tergantung dari bagaimana orang itu menanggapi rahmat Allah (bukan karena takdir). Orang yang percaya dan bekerjasama dengan rahmat Allah dengan hidup kudus akan masuk surga, sedangkan orang yang tidak percaya dan yang tidak bekerjasama dengan rahmat Tuhan itu, akan memasukkan dirinya sendiri ke neraka.

Demikian jawaban yang dapat saya sampaikan untuk point A. Untuk point-point yang lain, pasti akan kami jawab.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

5 1 vote
Article Rating
19/12/2018
28 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
paulus As
9 years ago

Dear Katolisitas, Ketika saya menunjukkan dalam Why 20:12 dikatakan “Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.”, dan ayat-ayat lain seperti Why 3:5; Kel 32:33, 2 Pet 1:10, teman yang menganut Calvinism mengatakan bahwa sebenarnya kehendak bebas manusia ada di bawah kehendak Tuhan. Artinya memang dalam sehari-hari kita memiliki kehendak bebas, tapi sebenarnya itu semua sudah diketahui dan ditentukan Allah. Jadi perbuatan-perbuatan yang akan dihakimi pun… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  paulus As
9 years ago

Shalom Paulus, Gereja Katolik telah ada lebih dahulu daripada berbagai denominasi yang ada sekarang ini, Gereja Katoliklah yang menentukan kanon Kitab Suci. Jika semua umat Kristen meyakini bahwa apa yang disampaikan Allah dalam Kitab Suci tidak mungkin salah, maka, seharusnya mereka juga mengakui bahwa otoritas Gereja yang menentukan Kitab Suci itu juga tidak mungkin salah. Sebab jika otoritas mengajar Gereja bisa salah, bagaimana mungkin yang salah itu bisa menentukan sesuatu yang tidak bisa salah? Hal hubungan antara kehendak bebas manusia dan rahmat Allah memang merupakan bagian dari misteri yang memang sulit dijelaskan dengan tuntas, tetapi anggapan yang menyatakan bahwa Allah… Read more »

Mario
Mario
10 years ago

Syalom,
pertama2 saya ingin berterima kasih sebesar2nya kepada pengasuh website ini karena telah menjawab begitu banyak keraguan saya mengenai iman katolik. Namun saya sedang mengalami kesulitan karena saya bingung membedakan prinsip keselamatan Aminianisme dan Katolik. Tolong Penjelasannya. Sekali lagi, terima kasih.

Ingrid Listiati
Reply to  Mario
10 years ago

Shalom Mario, Ada sejumlah orang yang menghubungkan ajaran iman Katolik dengan Aminianism/ Arminianism, dengan mengatakan adanya kemiripan antara keduanya. Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita ingat bahwa Gereja Katolik sudah ada lebih dahulu daripada Arminianism, dan karena itu bukan merupakan produk dari teologi Arminian. Arminianism diambil dari nama teolog pencetusnya, yaitu Jacobus Arminius (1560-1609). Arminianism ini dikenal sebagai paham yang hampir bertolak belakang dengan Calvinism yang dirumuskan oleh John Calvin (1509-1564). Calvin merumuskan teologi sistematiknya yang dikenal dengan istilah TULIP, yang merupakan singkatan dari “total depravity, unconditional election, limited atonement, irresistible grace and perseverance of the saints.” Sedangkan Arminism mengajarkan… Read more »

Mario
Mario
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

Terima kasih telah menjawab kebingungan saya. Tuhan memberkati selalu website ini. Shalom

Hendra
Hendra
11 years ago

Shalom pengurus Katolisitas, Saya ada 2 pertanyaan: 1) Teman saya dari gereja Reformed berpendapat manusia sudah ditentukan sejak kekekalan untuk selamat atau binasa. Saya berpendapat manusia selamat karena dia menanggapi dengan iman tawaran keselamatan Tuhan melalui Kristus, begitu juga sebaliknya. Teman saya berpendapat kalaupun karena iman, itu karena Tuhan menganugrahkan iman kepada manusia yg ditentukan selamat dan tidak menganugrahkan iman kepada manusia yg ditentukan binasa. 2) Teman saya memberitahu bahwa gereja Katolik awalnya menganut doktrin Predestinasi (dari Agustinus) tapi terpengaruh filsafat Aristotelian pada abad pertengahan sehingga berubah menganut doktrin Freewill. Martin Luther dkk mengembalikan gereja reformasi ke doktrin Predestinasi. Perubahan… Read more »

Thomas
Thomas
12 years ago

Stef dan Inggrid yang baik, Mohon bantuan penjelasan untuk bacaan minggu ini (Minggu Biasa XVII). Saya kesulitan memahami kontradiksi antara Bacaan Kedua dan Bacaan Injil. Bacaan Kedua dari Roma 8:28:30 menyatakan tentang adanya orang-orang yang dipilih-Nya dari semula, ditentukan dari semula, dipanggil-Nya, dibenarkan-Nya dan dimuliakan-Nya. Kesannya, dari semula memang Allah telah memilih orang-orang tertentu untuk diselamatkan sedangkan yang lain dibinasakan. Cocok dengan Yoh 17:12: Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa. (Barangkali ayat ini berlaku juga untuk Yudas, yang memang ditentukan untuk binasa. Walaupun kadang saya… Read more »

leonard
leonard
12 years ago

Syaloom pengurus Katolitas.org Sebetulnya saya byk berpikir ttg masalah keselamatan. Terutama Allah tahu atau memilih orang2 yg Selamat dan tidak selamat. Tp saya berpikir Tuhan ga mgkn kejam dengan memilih. Setelah membaca penjelasan. Saya tiba2 mikir ” Tuhan Kasian banget ya, Ketika Dia menciptakan manusia. Dia tahu bakal Sakit hati karena ulah manusia, tp Dia tetap ciptakan kita? Kenapa?” Saya mikir nya Karena Dia saking ngasihin kita sehingga Dia ga pernah menyerah sama kita sehingga MUNGKIN DIA BERHARAP DIA SALAH, kalau orang yg ga slamat tb2 bertobat. Tp itu tdk mgkn karena Dia ga mgkn menyangkal Diri-NYA. Apa Pendapat Katolisitas.org… Read more »

leonard
leonard
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Syaloom Pak Stefanus Jadi kata-kata Tuhan sudah memilih orang-orang untuk diselamatkan itu kurang tepat ya? Karena di Yohanes 6:44 “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan kubangkitkan di akhir zaman” dan di Yohanes 6:65 “Lalu Ia berkata “Sebab itu telah kukatakan kepadamu; tidak seorangpun datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya” Ada pendapat yang mengatakan Allah memilih-milih orang yg diselamatkan. Padahal hal ini bertentangan dengan 1 Tim 2:3-4 yang menghendaki semua orang selamat. Apakah ada salah pemahaman dlm ayat-ayat tsb? Atau sungguh Allah memilih orang yg diselamatkan? Terima… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  leonard
12 years ago

Shalom Leonard, Allah menghendaki semua orang diselamatkan (lih. 1 Tim 2:4) dan inilah yang disebut predestination. Namun Allah tidak secara aktif menentukan sebagian orang untuk masuk surga dan sebagian lagi masuk neraka (ini disebut sebagai double- predestination), sebab ini bertentangan dengan hakekat Allah yang adalah Allah yang Maha Adil dan Maha Kasih. Namun demikian, karena Allah Maha tahu, maka Ia sudah sejak awal mengetahui bahwa ada sejumlah orang yang akan menolak untuk bekerjasama dengan rahmat keselamatan-Nya, dan ada sejumlah orang yang lain yang akan menerima dan bekerja sama. Kepada yang menerima dan bekerja sama dengan rahmat-Nya, ayat- ayat Yoh 6:44,… Read more »

Indriani
Indriani
13 years ago

dear p.Stef, saya percaya bahwa Allah berkeinginan menyelamatkan semua orang, namun saya kurang bisa memahami predestinasi yang agaknya bertentangan dengan kehendak Allah tsb (setidaknya menurut pemahaman saya). ketika baca2 Kitab Suci, saya menemukan beberapa ayat yang membuat saya ragu, mungkin krn pemahaman saya yang kurang baik, misalnya : 1. mengenai Yudas yang memang dipredestinasikan binasa Yohanes 17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab… Read more »

Indriani
Indriani
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

dear pak Stef, terimakasih atas penjelasan bapak, intinya tetap perjuangkan keselamatanmu dengan gentar sampai akhir nanti. sudah agak menuju titik terang nih pak, namun saya masih agak bias dengan point nomor 3. saya sempat baca2 link dari teman mengenai Summa Theologica St.Thomas Aquinas artikel 6 : The crown may be said to belong to a person in two ways; first, by God’s predestination, and thus no one loses his crown: secondly, by the merit of grace; for what we merit, in a certain way is ours; and thus anyone may lose his crown by mortal sin. Another person receives that… Read more »

Indriani
Indriani
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

sudah clear, pak Stef!
terima kasih banyak atas pencerahan dan kesabarannya. :)

Berkah Dalem,
Indriani

juz_view
juz_view
13 years ago

Shallom,.

web ini sangat bagus,. banyak membantu saya dalam lebih mendalami pengetahuan saya dalam iman katolik ,.
– semoga melalui discusi ini lebih ramai iman dapat menemukan kristus dan bertumbuh dalam iman,.

Tahniah kepada saudara Stef dan komuniti Katolisitas.org,. Tuhan memberkati keikhlasan hati anda semua,. Biarlah kasih dan peribadi kristus memancari melelui ketulusan hati kalian dalam memperjuangkan iman katolik melalui web ini,. God Bless u all,. ,. (“,),.

Dela
Dela
13 years ago

Shalom Bpk Stef,
Saya ingin bertanya kalau Alkitab mengatakan sebelum dunia diciptakan Allah sudah memilih manusia menjadi anak anak Nya menurut kerelaan kehendak Nya,apakah ada peranan kebebasan manusia disini ? Khan manusia belum ada ?

Salam Kasih

Tristan
Tristan
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Shalom Bpk Stef blh saya ikut menanggapi penjelasan diatas: Kalau Allah menhendaki semua manusia diselamatkan tetapi ternyata tidak semua yang selamat berarti ada kehendak Allah yang tidak terlaksana ? Apakah mungkin ada kehendak Allah yang tidak terjadi ? Kalau begitu Allah tidak berdaulat dong ? Ajaran Predestinasi bukankah Allah memilih siapa yang akan diselamatkan dari semua orang yang sudah mendapat hukuman dosa yaitu maut (Roma 6:23)? Kerelaan kehendak Allah lah yang menentukan siapa yang akan diselamatkan dan sudah tercatat didalam kitab kehidupan sejak kekekalan. Adapun yang tidak mendapat karunia keselamatan akan menjalani hukuman atas dosa dosanya yaitu maut,bukan karena tidak… Read more »

Tristan
Tristan
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

sory saya lupa ngecek ternyata pertanyaan saya sudah dijawab oleh Bpk Stef dan Ibu Inggrid. Berikuta tanggapan atau sanggahan yg bisa saya berikan: 1. KESELAMATAN ADALAH BERDASARKAN PILIHAN ALLAH BUKAN HASIL USAHA MANUSIA : • Ef. 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya • Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya • 2 Tim. 1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih… Read more »

keho
keho
13 years ago

saya cuma mau tanya… 1. Menurut yang saya pahami dari tulisan ini, Tuhan tidak menentukan nasib kita, kitalah yang menentukan pilihan kita, walaupun Tuhan sudah mengetahui pilihan kita. Jika Tuhan memang sudah tahu pilihan kita dan pilihan kita itu bisa membawa kita ke neraka, kenapa Tuhan hanya berdiam?? Oke, mungkin Tuhan sudah memberikan kesempatan, tapi bukankah kesempatan yang Tuhan berikan itu, Tuhan juga sudah tahu akan ditolak atau tidak?? Kenapa Tuhan tidak memberikan jalan yang membuat manusia itu mengerti supaya manusia itu menerima Yesus?? 2. Saya tetap saja tidak mengerti Tuhan sudah tahu semuanya dari awal, tapi manusia masih punya… Read more »

Adi Hermawan
Adi Hermawan
13 years ago

Syalom Bpk Stef, saya ingin bertanya ttg efesus 1:5, Dlm kasih Ia telah menentukan dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dgn kerelaan kehendak-Nya.
dr ayat tsb apakah berarti manusia sejak di ciptakan sudah ditentukan mana yg masuk surga ato menjadi pengikut kristus dan mana yg masuk neraka. mohon penjelasannya. thx

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
28
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x