Katekisasi sederhana untuk anak- anak

Pertanyaan:

ytk Ibu Ingrid,
saya mengalami kesulitan untuk memberikan katakese kepada anak saya, yang berusia 6 tahun kelas 1 SD. secara iman, anak tsb mantap namun secara logika banyak hal2 yang dia tidak mengerti.
misalnya :
1. soal pembaptisan di sungai Yordan, dia masih belum bisa memahami bagaimana Bapa yang bersuara dari langit, Putera yg dibaptis oleh Yohanes, dan Roh Kudus yang hinggap di atas Dia. bila Roh Kudus adalah Roh dari Bapa dan Putera, mengapa bisa muncul sekaligus ber 3 lalu Roh siapa yang berada dalam Bapa dan Putera?
2. Yesus itu sungguh Allah sungguh Manusia, lalu mengapa Yesus sendiri mengatakan Dia tidak tahu kapan akhir zaman, hanya Bapa yang tahu. lha katanya Yesus itu Allah?
3. Dalam Credo, disebutkan bahwa Yesus Kristus dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria. mengapa bisa begitu, seorang ibu mengandung dari Roh Kudus? ketika saya jawab itu adalah keajaiban, maka dia akan bertanya lebih lanjut apakah keajaiban itu, mengapa sampai bisa terjadi keajaiban tsb?
4. Yesus itu berkata, Dialah jalan keselamatan, tanpa melalui Dia kita tidak akan sampai kepada Bapa. maka kita semua ikut agama Tuhan Yesus, dan dibaptis. lalu mengapa tidak semua orang beragama Katolik, apakah tuhan mereka sama. kalau sama, mengapa agamanya berbeda, doanya berbeda?
5. di Kitab Suci disebutkan ada 7 malaikat, namun yang sering terdengar hanya nama 3 malaikat agung Mikael, Rafael dan Gabriel. lalu siapa nama ke 4 malaikat yang lain nya?

bagaimana menterjemahkan jawaban iman kepada anak usia 6 tahun ya bu.
saya sudah membaca artikel mengenai Trinitas di katolisitas, namun semuanya masih dalam bahasa dewasa, tidak saya temukan yg memaparkan analogi sesuai pikiran dan usia anak kecil.
mohon pencerahan.

terima kasih,
Indriani

Jawaban:

Shalom Indriani,

Adalah suatu tantangan bagi orang tua untuk dapat menjelaskan ajaran iman kepada anak- anaknya terutama yang masih belia usianya. Memang harus diterima bahwa kita harus dengan sabar memberi penjelasan, dan tidak perlu memaksakan anak- anak langsung mengerti dengan tuntas, apa yang kita jelaskan. Tak perlu ragu untuk mengatakan “Sementara ini, kamu cukup mengerti sampai di sini, namun nanti kalau kamu sudah tambah besar, Mama akan mengajarkan yang lebih rinci.”

Secara umum, anda perlu mengajarkan kepada anak anda tentang konsep Allah yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya, sehingga apa yang tidak mungkin di mata manusia, mungkin bagi Allah. Mengapa? Sebab Ia Allah. Allah mengatasi manusia, Allah menciptakan manusia, dunia dan segala isinya dari tidak ada jadi ada. Jadi tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Dengan prinsip ini saya mencoba menanggapi pertanyaan anda:

1. Allah Trinitas

Allah kita adalah Allah yang Satu tetapi mempunyai tiga ‘wujud’, yaitu Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Kalau sampai anak anda bertanya apa itu ‘wujud’, mungkin anda dapat memberi contoh adanya tiga wujud air. Bisa berupa air biasa, atau es batu, atau uap air, jika air dipanaskan (Ini memang bukan contoh yang sempurna- karena sebenarnya Tuhan itu adalah Roh sehingga tidak berwujud material- tetapi mungkin perumpamaan ini bisa sedikit menjelaskan kepada anak- anak). Ingatkan pada anak anda bahwa kalau air itu benda mati, maka tidak bisa bicara, namun kalau Tuhan itu Maha Segalanya, sehingga tiap- tiap ‘wujud’nya dapat melakukan apa saja.

Nah, suatu saat, Allah Bapa memutuskan untuk mengirimkan Allah Putera ke dunia, dan Ia diberi nama Yesus. Sewaktu menjadi manusia, karena Yesus adalah Allah, maka Ia tidak berhenti menjadi Allah. Hanya saja pada waktu itu, orang banyak di sekitar Yesus tidak mengetahui bahwa Yesus adalah Allah, karena Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Diri-Nya adalah Allah. Tapi, ada banyak bukti yang tertulis dalam Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Yesus itu Allah. Contohnya antara lain adalah pada waktu Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes. Pada waktu itu, terdengarlah suara dari sorga, yang mengatakan, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Mat 3:17). Suara ini datang dari Allah Bapa di surga. Dan Roh Allah yang menyerupai burung merpati turun ke atas Yesus. Nah, di sini kita melihat sepertinya ada tiga ‘wujud’ Allah itu, namun sesungguhnya ketiga-nya adalah Satu. (Ingatlah prinsip perumpamaan ketiga wujud air). Jadi ketiga-Nya adalah Satu Roh, namun pada saat menjelma sebagai manusia ‘wujud’ Yesus adalah manusia, walaupun Ia juga tetap Allah.

2. Tahukah Yesus akan akhir jaman?

Karena Yesus itu Tuhan, maka sesungguhnya Yesus tahu akan segala sesuatu, termasuk akan kapan persisnya akhir jaman. Tapi pengetahuan itu tidak didapat Yesus dari wujud-Nya sebagai manusia. Oleh karena itu Yesus mengatakan bahwa Dia tidak tahu akan kapan hari dan saatnya, sebab pada saat itu Ia sedang berbicara sebagai manusia. Silakan anda membaca artikel ini, silakan klik. Memang artikel itu ditulis dalam bahasa orang dewasa, namun jika anda sudah memahaminya, maka mungkin akan lebih memudahkan anda untuk menjelaskannya kepada anak anda.

3. Keajaiban: Maria mengandung dari Roh Kudus?

Karena Yesus Kristus itu Allah, maka pada saat penjelmaan-Nya di dunia Ia dapat memilih terlebih dahulu siapa ibu yang akan melahirkan-Nya, dan Ia dapat menguduskan ibu-Nya terlebih dahulu agar pantas menjadi ibu-Nya. Ibu ini adalah Maria, yang dikuduskan Allah dengan memenuhinya dengan Roh Kudus. Nah, kelahiran Yesus adalah keajaiban/ mukjizat, karena Ia ibu-Nya mengandung dari Roh Kudus. Apakah arti keajaiban itu? Keajaiban adalah kejadian luar biasa istimewa yang tidak terjadi secara normal seperti yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia. (Orang dewasa mengatakannya sebagai mujizat yang terjadi di luar hukum alam/ hukum kodrat) Mengapa terjadi sesuatu yang luar biasa pada saat Tuhan Yesus menjadi manusia? Karena Tuhan itu Maha Kuasa, Luar Biasa, dan Sempurna, maka Ia dapat melakukan semua yang menurut Tuhan baik, sesuai dengan kemauan-Nya. Tuhan Allah menjadi manusia, itu saja sudah luar biasa, bukan? Sepertinya hal itu tidak mungkin menurut manusia, tetapi mungkin bagi Allah.

Mengapa Tuhan Yesus melakukan keajaiban, dan cara penjelmaan-Nya menjadi manusia juga ajaib? Supaya manusia dapat percaya kepada-Nya bahwa Dia itu Tuhan. Kalau Tuhan tidak ajaib, maka orang tidak akan percaya kepada-Nya. Mengapa Tuhan menjadi manusia? Supaya kita manusia dapat mengenal Tuhan, kita dapat melihat-Nya dan mengetahui bahwa Allah sayang pada kita manusia. Sebab sewaktu Yesus hidup di dunia, Yesus menunjukkan kasih sayang Allah, dengan mengajarkan kasih, mengampuni dosa, menyembuhkan orang sakit, melakukan banyak mukjizat, membangkitkan orang mati dst. Kasih sayang yang paling besar dilakukan Yesus dengan menyerahkan hidup-Nya di kayu salib untuk mengampuni dosa- dosa kita semua.

4. Tuhan hanya satu, tapi mengapa ada banyak agama?

Ya, benar bahwa Tuhan hanya Satu, dan Dia Maha Kuasa di atas segalanya. Allah itu bisa melakukan apa saja dan tahu segala sesuatu, tetapi manusia tidak. Orang berusaha untuk tahu dan mengenal Allah, tetapi karena kelemahannya, maka ia tidak dapat memahami/ mengerti tentang Allah dengan sempurna.

Mungkin anda bisa mengambil contoh demikian. Anda mengambil sebuah mainan rakitan misalnya lego, yang masih ada dalam dus pembungkusnya. Contohnya saja mainan lego mobil-mobilan yang dirakit sendiri. Lalu anda panggil anak anda yang umurnya 6 tahun, panggil pula kakaknya dan teman- teman mainnya. Anda boleh tanyakan pada mereka untuk mengamati mainan itu selama beberapa menit, dan kemudian, anda tanyakan kepada mereka secara terpisah untuk menceritakan tentang apa yang mereka ketahui tentang mainan lego itu. Silakan anda mencatat apa yang mereka paparkan. Nah ketika semua sudah mendapat giliran, maka anda mengumpulkan mereka semua dan bacakan hasil catatan anda tentang penuturan mereka. Nanti kan ketahuan bedanya, walaupun mainan yang diamati persis sama. (Ada yang menceritakan dengan singkat, ada yang panjang. Fokusnyapun bisa berlainan, ada yang pada bentuknya, ada yang pada warnanya, ukurannya, dst). Mengapa penjabarannya berbeda? Karena pemahaman mereka berbeda, dan karena terbatasnya pengetahuan mereka akan mainan itu, jika dibandingkan dengan pengetahuan pabrik pembuatnya. Maka, untuk menemukan penjabaran yang benar dan lengkap tentang mainan itu, kita perlu membaca buku katalog mainan itu. Di sana ada gambar komplitnya (yang mengisahkan bentuk, ukuran dan warnanya), ada cara- cara pemasangannya, bahkan cara memainkannya jika dapat dipasangi batere agar bisa ‘ngebut’.

Nah demikian juga, walaupun Allah hanya Satu yang dapat kita kenal di dalam Yesus Kristus, namun karena keterbatasan manusia, maka pemahaman tentang Allah ini tidak sama. Pemahaman yang berbeda- beda ini menjadikan adanya banyak agama dan aliran di dunia ini. Karena itu, untuk mengenal dan tahu tentang Allah, kita harus belajar dari pernyataan Allah sendiri. Maka seperti untuk mengetahui tentang mainan lego secara benar dan lengkap, kita harus membaca ‘buku katalog’nya yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat lego itu (bukan petunjuk dari yang lain); demikian pula kita perlu memahami apa yang dinyatakan oleh Sang Pabrik yaitu adalah Allah sendiri, yang mengeluarkan petunjuk yang benar dan komplit tentang Diri-Nya kepada manusia.

Kita manusia yang dalam keterbatasan kita ingin memahami Allah adalah seumpama anak- anak kecil yang sedang merakit lego. Kita harus mengikuti buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pembuat lego itu sendiri, supaya petunjuknya pasti benar. Petunjuk ini adalah Kitab Suci. Lalu, sebagai anak kecil agar cepat dapat merangkai lego itu, maka ia perlu petunjuk/ bantuan orang tua. Trik cara menyusun/ bantuan dari orang tua itu adalah Tradisi Suci. Dan orang tuanya dalam hal ini adalah Magisterium.

Saya menyadari bahwa yang namanya perumpamaan/ analogi itu tidak sempurna dan tidak bisa menjelaskan semuanya. Namun demikian, analogi ini dapat membantu anak- anak kecil memahami adanya ketiga pilar kebenaran menurut ajaran Gereja Katolik yaitu Kitab Suci, Tradisi Suci para rasul, dan Magisterium (Wewenang mengajar Gereja).

5. Malaikat di Alkitab tidak hanya ada 7 orang (Why 21:9). Ada banyak malaikat tertulis dalam Kitab Suci (lih. Luk 2:13; Why 5:11), dikatakan jumlahnya berlaksa-laksa dan beribu- ribu laksa. Namun memang yang jelas dituliskan namanya, hanya tiga orang, Mikael, Gabriel dan Rafael. Tentang pembagian katagori malaikat, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik

Demikian penjelasan saya, saya berharap dapat berguna bagi anda. Mudah- mudahan prinsip uraian di atas dapat dimengerti oleh anak anda. Jika masih terlalu sulit, saya mohon maaf.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

0 0 votes
Article Rating
3 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
indra
indra
11 years ago

Shalom katolisitas, mohon pencerahan…saya seorang ayah dari 3 orang anak (laki- laki semua, paling besar 7 tahun & 6 tahun). Suatu saat mereka bertanya pada saya : “Papi, Yesus itu siapa?” Jawab saya: “Yesus itu Putera Allah.” Tanya mereka lagi : “Allah itu siapa?” Jawab saya: “Allah itu ya, Bapa,…Allah Bapa.” Kata mereka: “Jadi kita berdoa sama Bapa ya? Bapa itu Bapanya Yesus ya?” Jawab saya : “Ya…” Apakah jawaban saya sudah memenuhi dasar iman saya? Bagaimana memberikan jawaban yang sesuai dengan iman katolik apabila menjumpai pertanyaan yang disampaikan oleh anak- anak seusia mereka? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih… [Dari… Read more »

Indriani
Indriani
13 years ago

ytk Ibu Ingrid,

terima kasih atas penjelasannya, akan saya coba jelaskan analogi tsb kepada anak saya.
mohon bertanya, di point no.2 Tahukah Yesus akan akhir zaman, ibu menyarankan saya untuk membaca artikel (klik di sini). maaf bu, saya tidak menemukan artikelnya. mohon di copas kan ulang link nya.

terima kasih,
Indriani

[Dari Katolisitas: Link-nya sudah disertakan sekarang. Terima kasih dan mohon maaf, tadi saya lupa menyertakannya]

Indriani
Indriani
13 years ago

ytk Ibu Ingrid, saya mengalami kesulitan untuk memberikan katakese kepada anak saya, yang berusia 6 tahun kelas 1 SD. secara iman, anak tsb mantap namun secara logika banyak hal2 yang dia tidak mengerti. misalnya : 1. soal pembaptisan di sungai Yordan, dia masih belum bisa memahami bagaimana Bapa yang bersuara dari langit, Putera yg dibaptis oleh Yohanes, dan Roh Kudus yang hinggap di atas Dia. bila Roh Kudus adalah Roh dari Bapa dan Putera, mengapa bisa muncul sekaligus ber 3 lalu Roh siapa yang berada dalam Bapa dan Putera? 2. Yesus itu sungguh Allah sungguh Manusia, lalu mengapa Yesus sendiri… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x