Jangan kurangi gulanya dong

Pemuda itu tersenyum lalu menjawab Yesus dengan bangga,”Semua itu sudah aku lakukan semenjak usia mudaku.” Jawaban ini membuat Yesus tersentuh dan berkata,”Ada satu hal lagi yang harus kamu lakukan. Juallah segala harta milikmu, bagikan kepada orang miskin, dan ikutlah aku.” Jawaban ini tidak diharapkan oleh si pemuda itu, yang kemudian meninggalkan Yesus dengan sedih. Ia sulit melepas semua harta melimpah yang ia miliki (Luk 18.23). Aku membayangkan diriku ada di peristiwa itu dan turut mendengarkan percakapan Yesus dengan pemuda itu.

Awalnya, aku mengira aku juga sudah cukup baik. Aku berusaha menjawab panggilan-Nya, tinggal di biara, mengikuti semua kegiatan di sini, ikut berdoa dan melakukan Ibadat Harian, serta menjalani studi dan belajar semua pelajaran dengan baik. Aku merasa aku sudah melakukan semua hal dengan baik. Namun, Yesus mengatakan hal yang sama kepadaku,”Juallah segala hartamu, bagikanlah kepada orang miskin, dan ikutlah Aku.” Sama dengan pemuda itu, aku juga tersentak. Guru, bukankah aku sudah melakukan semua hal dengan cukup baik?

Cukup baik ternyata masih belum cukup. Bagi Yesus, menjual harta berarti meninggalkan segala hal yang berharga, bukan? Aku telah meninggalkan pekerjaanku dan uangku, walau tidak sekaya si pemuda tadi. Aku juga meninggalkan sahabat-sahabatku, teman-temanku, bahkan keluargaku. Aku telah meninggalkan duniaku. Apalagi yang harus kuberi padaMu, Tuhan? Dengan lembut, ia tersenyum dan menunjuk padaku. Aku belum memberikan diriku seutuhnya. Sempat melongo setelah beberapa menit, aku akhirnya mengerti. Yesus ingin aku memberikan diriku tanpa menahan sesuatupun.

Artinya, segala kelemahanku, kompromi-kompromi, dan alasan-alasan untuk tidak memberikan diri sepenuhnya. Terkadang, aku menunda-nunda untuk bangun pagi dan malas bersiap-siap untuk Ibadat Pagi (Lauds), entah lima menit, 15 menit, 20 menit. Terkadang, waktu Ibadat sering dihabiskan untuk mengkritik nada-nada fals dalam hati daripada untuk fokus memuji Allah. Terkadang, aku mengerjakan pekerjaan kasar dalam biara sambil ogah-ogahan atau setengah hati. Hal-hal ini memang hal kecil, tapi ini semua membuat pemberian diriku tidak total. Aku menahan sesuatu untuk diriku sendiri, demi kesenangan sejenak 5 menit di tempat tidur, atau supaya tidak terlalu capek mengerjakan pekerjaan tangan. Ini membuat Yesus tidak dapat membentuk aku sebebas-bebasnya.

Setiap seniman harus memperhatikan detail sekecil apapun supaya bisa mempersembahkan maha karya. Begitu pula aku, dalam memintal gulali yang aku persembahkan untuk Sang Raja Alam Semesta. Terlebih lagi Yesus, Sang Seniman Agung, yang sedang mengerjakan karya-Nya dalam diriku. Jika aku masih menahan “hartaku”, yakni kesenangan-kesenangan kecil itu, Yesus tidak bebas untuk memoles karya seni ini. Intinya, kalau untuk memintal gulali memakai takaran gula 7 sendok, jangan dikurangi jadi 6 setengah, apalagi 4 sendok atau 3 sendok saja.

“Berilah aku hanya cinta dan rahmatMu, ya Tuhan. Dengan itu, aku sudah menjadi kaya dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.” – St. Ignatius Loyola.

0 0 votes
Article Rating
19/12/2018
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x