Ingin pulang ke pangkuan Gereja Katolik

Pertanyaan:

Shalom pengasuh katolisitas.org…

Saya seorang Protestan yg tergerak untuk mencari segala sesuatu tentang Katolik, karena saya tidak mau menjadi Kristen Protestan karena orang tua saya (lahir sudah dibaptis di Gereja Protestan, dll), saya ingin mencari Gereja manakah yg dikehendaki Yesus, bukan kehendak saya pribadi..

Artikel demi artikel serta tanya-jawab saya baca melalui situs ini.
Saya yg tadinya tidak mengerti apa-apa tentang Bunda Maria, Magisterium Gereja, dan Tradisi Gereja, sekarang saya mengerti dan saya menyimpulkan (dari pertanyaan2 dari non-Katolik yg dapat dijawab dgn baik oleh tim Katolisitas) bahwa Gereja Katolik benar-benar memiliki iman yg kaya dan lengkap.

Saya pun akhirnya berniat untuk “pulang” kembali ke pangkuan Gereja Katolik.
tapi kalau boleh jujur masih ada beberapa hal yg mengganjal di hati saya.
Mohon maaf pertanyaan-pertanyaan saya berbeda-beda tema tetapi saya jadikan satu, karena saya bingung akan saya ketik/sampaikan di Katolisitas.org bagian yg mana.
Mohon maaf juga jikalau bahasa pertanyaan saya kurang tertata.
yg ingin saya tanyakan/share-kan adalah sbb:

1. (Dari artikel-artikel dan tanya-jawab) saya sangat memahami Iman Katolik yg kaya dan lengkap. Tetapi pernah terlintas di benak saya, mengapa teman-teman Protestan & Pentakosta demikian mencintai Yesus (yang menurut pandangan pribadi saya berdasarkan fakta) lebih dari teman-teman Katolik saya, didalam ibadah-ibadah, mereka menitikkan air mata, di keseharian mereka hanya ada satu nama: Yesus.
apakah hal ini dikarenakan Iman Katolik yg “terlalu kaya” sehingga nama Yesus sedikit banyak “kabur” oleh Bunda Maria mungkin, atau para Santo dan Santa, dll?
Saya merasa sungguh sayang karena Iman Katolik begitu lengkap tetapi kesan yg saya dapatkan Iman Katolik seperti agak sulit membuat umatnya mencintai dan mengandalkan Yesus.

2.Pertanyaan saya diatas semakin kuat ketika banyak saya lihat, rekan-rekan Katolik yg berpindah keyakinan menjadi Muslim, atau aktor, aktris dan pemain-pemain sepakbola (maaf jika terkesan melihat pihak tertentu, krn inilah yg dipublikasikan) yg berpindah dari Katolik ke Muslim. Saya mengerti jika kejadian ini hanya terjadi pada segelintir orang, tetapi ‘”kasus” penganut Katolik berpindah ke Muslim sangatlah banyak.
Saya malah sangat-sangat jarang mengetahui penganut Protestan/Pentakosta berpindah keyakinan mengkhianati Yesus.
Memang ini adalah tanggung jawab Gereja Katolik dalam membina umatnya, tetapi apakah Gereja Katolik tidak melakukan pencegahan sebelum hal-hal seperti ini terjadi. Karena jikalau sudah terjadi, sangat sedih jika jawabannya hanya “ini adalah tanggung jawab Gereja Katolik untuk….dst” karena semuanya telah menjadi bubur.
dalam hal ini Rahmat Tuhan sangat menentukan, tetapi tentunya Gereja termasuk didalamnya para Pastor secara tidak langsung turut bertanggung jawab atas umat yg digembalakan.

3. Mengenai doa, kapankah kita berdoa bersama Bunda Maria/Para Kudus, dan kapankah kita berdoa kepada Tuhan Yesus secara langsung?
Sebagai Protestan jujur sangat sulit berdoa bersama Bunda Maria dan Para Kudus, mungkin karena terbiasa berdoa langsung kepada Tuhan Yesus (mungkin ini yg membuat teman-teman Protestan & Pentakosta lebih erat dengan Yesus didalam hati mereka) tapi saya tetap belajar terus karena demikian yg diajakan Gereja Katolik.

4. Saya teramat kagum akan kesabaran tim Katolisitas.org, serta pengetahuan akan Sejarah Gereja dan lain-lain sehingga sering saya lihat di rubrik tanya-jawab, pihak non-Katolik kebanyakan kurang pengetahuan akan sejarah Gereja.
Saya menjamin, teman-teman Protestan saya pasti banyak tidak tahu mengenai perantaraan Bunda Maria yang penting, mereka tidak tahu pasti pendiri Protestan seperti Martin Luther sangat menghormati Bunda Maria, mereka jg pasti tidak tahu akan kebenaran adanya Api Penyucian, dan banyak hal lain yg dimiliki oleh Gereja Katolik. Itulah mengapa Gereja Katolik sangat kaya dan komplit.

tetapi kadang ketika saya berdiskusi dengan rekan Protestan saya, kadang saya merasa sungguh indah mereka hanya memiliki Yesus, mereka serahkan semuanya kepada Yesus, mereka menjadi pemandu pujian di gereja mereka semua untuk kemuliaan Yesus, tidak ada hal yg mengganggu hubungan mereka dengan Yesus.

Yang ingin saya tanyakan, pusat kita sebenarnya adalah Yesus, bagaimanakah pandangan Tim Katolisitas akan saudara-saudari Protestan yang kesannya lebih mencintai Yesus daripada rekan Katolik yg kebanyakan lebih melihat Bunda Maria, terbukti banyak orang juga yg mengunjungi goa-goa Maria, apakah para Pastor tidak khawatir kecintaan umat mereka pada Yesus akan “kabur’? karena kekaburan ini telah banyak saa jumpai.

Terimakasih banyak tim Katolisitas akan kesabaran dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan saya.

Sonny Ng.

Jawaban:

Shalom Sonny Ng,

Terima kasih atas sikap anda yang benar-benar ingin mencari kebenaran. Ini seharusnya juga menjadi tantangan bagi semua umat Katolik, untuk juga berani mempertanyakan dan mencari lebih dalam tentang apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Memang dalam mencari Gereja, pusatnya bukanlah diri sendiri, namun mencari Gereja manakah yang sebenarnya didirikan oleh Kristus. Kalau kita dapat menemukan Gereja yang didirikan oleh Kristus, maka sudah seharusnya kita harus masuk di dalamnya. Artikel yang menjelaskan tentang mengapa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus dapat dibaca di sini – silakan klik. Kerinduan anda untuk pulang ke Gereja Katolik bukanlah dialami oleh anda sendiri, namun juga dialami oleh begitu banyak pendeta-pendeta di Amerika serta banyak uskup, pastor dan umat dari Gereja Anglikan. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan atas pertanyaan-pertanyaan anda:

1. Iman dan perbuatan

Memang sungguh sangat disayangkan kalau sebagian dari umat Katolik yang telah masuk di dalam Gereja Katolik tidak menyadari akan kekayaan iman yang ada di dalam Gereja Katolik. Menjadi lebih sayang kalau seorang Katolik tidak dapat menerapkan hukum kasih di dalam kehidupannya sehari-hari. Ini menjadi tantangan bagi seluruh anggota Gereja, baik klerus maupun awam, agar evangelisasi tidak hanya dilakukan ke luar Gereja namun juga ke dalam Gereja. Evangelisasi baru ini telah didengung-dengungkan oleh Paus Yohanes Paulus II, Paus Paulus VI dan Vatikan II. Artikel tentang evangelisasi baru dapat dibaca di sini – silakan klik.

Kadang kita sering mengaitkan iman dengan perasaan. Tentu saja ada saat-saat di mana perasaan kita tersentuh akan kehadiran Tuhan dan kita dapat meneteskan air mata. Namun iman jauh lebih besar daripada perasaan (lihat artikel ini – silakan klik). Iman seseorang bukan diukur dari banyak air mata yang dicurahkan, atau dari banyaknya seseorang merasa dekat dengan Tuhan. Iman seseorang diukur dari sampai seberapa jauh seseorang mau menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi, atau dalam kata lain “ketaatan iman” (lih. Rm 16:26). Ketaatan iman inilah yang menyebabkan seseorang menampakkan buah-buah roh seperti yang disebutkan dalam Gal 5:22-23. Namun, tidak bisa dipungkiri ada sebagian dari anggota Gereja Katolik yang kurang menampakkan buah-buah Roh. Namun, kalau kita mau melihat agama yang benar, lihatlah dogma dan doktrinnya, kesetiaannya terhadap pondasi kebenaran, apa yang diinginkan oleh pendirinya, dan melihat anggota yang melaksanakan dogma dan doktrin. Kebenaran dari suatu agama tidak dapat diukur dari orang-orang yang tidak menjalankan ajaran dari agama tersebut. Jadi, kita tidak dapat menilai agama Katolik dari orang-orang yang tidak menjalankan iman Katolik, melainkan kita dapat menilainya dari orang-orang yang benar-benar menjalankan iman Katolik secara serius. Dan hal ini telah dibuktikan oleh para santa-santo dalam sepanjang sejarah Gereja Katolik. Lihatlah yang terberkati Bunda Teresa, yang mengasihi Tuhan dengan begitu luar biasa, yang dimanifestasikan dalam pelayanannya kepada sesama secara luar biasa.

Dari empat tanda Gereja, salah satunya adalah “kudus“. Klaim ini berdasarkan Kristus sebagai Kepala Gereja, yang membuat Tubuh Mistik Kristus menjadi kudus (lih. Ef 5:27). Walaupun Gereja Katolik adalah kudus, namun terdiri dari para kudus dan para pendosa. Para kudus membangun Gereja dari dalam dan para pendosa dapat menjadi batu sandungan. Oleh karena itu, menjadi satu tantangan yang berat, agar seluruh anggota Gereja dapat saling membantu dalam perjuangan untuk hidup kudus. Tantangan berat ini menjadi lebih berat karena dunia sekarang ini didominasi oleh sekularisme dan modernisme (lihat artikel ini – silakan klik). Dan tantangan dari dalam adalah bagaimana Gereja dapat melakukan evangelisasi secara lebih efektif, menyebarkan kepenuhan kebenaran iman Kristiani, dan menjadi saksi Kristus yang hidup, terutama dengan cara menunjukkan kehidupan kristiani yang otentik – yaitu berjuang dalam kekudusan. Dogma dan pengajaran tentang Maria serta para kudus tidaklah menjadi halangan bagi umat Katolik untuk mengasihi Kristus. Sebaliknya, kesadaran bahwa kita tidak sendirian dalam melakukan perjalanan iman – namun ditemani oleh Bunda Maria dan para kudus – memberikan kita kekuatan untuk semakin mengasihi Kristus dengan lebih lagi. Belajar dari Bunda Maria dan para kudus adalah belajar untuk mengasihi Kristus melebihi segalanya, karena itulah yang telah dibuktikan oleh Bunda Maria dan para kudus – yaitu mengasihi Tuhan dalam derajat yang luar biasa atau heroic.

2. Umat Katolik yang berpindah ke agama lain

Memang harus diakui bahwa ada yang berpindah dari Gereja Katolik ke agama lain. Namun pertanyaan yang harus diajukan adalah: apakah alasan dari perpindahan tersebut? apakah benar-benar pindah karena alasan kebenaran? apakah sebelum pindah mereka benar-benar mencari apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik? Tentu saja ada perlu dibenahi dari proses katekese, yang membuat ada sebagian umat dari Gereja Katolik yang berpindah ke agama lain. Walaupun untuk dibaptis di Gereja Katolik seseorang perlu belajar selama kurang lebih satu tahun, namun pembinaan iman yang terus menerus harus dilakukan. Seluruh jajaran Gereja, para pastor, para katekis, dan dan juga termasuk kita semua, seharusnya saling bahu membahu untuk melakukan proses evangelisasi: tidak semua dapat menjadi pengajar, namun semua dapat menjadi saksi Kristus yang hidup. Dengan demikian, kita dapat membawa orang kepada Kristus maupun membawa Kristus kepada orang-orang. Kenyataan dan tantangan ini bukan hanya dihadapi oleh Gereja Katolik, namun juga dihadapi oleh gereja-gereja non-Katolik.

3. Tentang doa kepada Yesus dan melalui Bunda Maria dan para kudus.

Secara prinsip, pertama kita harus menyadari bahwa bentuk penyembahan yang tertinggi, yang merupakan sumber dan puncak kehidupan kristiani adalah perayaan Ekaristi, karena Yesus sendiri menjadi yang dikorbankan dan mempersembahkan korban. Peristiwa Paskah Kristus (penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus) dihadirkan kembali di dalam waktu sampai akhir zaman. Dengan demikian, seorang Katolik yang baik seharusnya memfokuskan kehidupan spiritualnya pada Ekaristi, yang berarti secara total kepada Yesus. Namun, di luar Sakramen Ekaristi, banyak devosi – baik devosi kepada Bunda Maria maupun para santa-santo – yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini dan sampai pada tujuan akhir kita, yaitu Sorga. Bunda Maria dan para santa-santo menyadarkan kita bahwa seluruh umat Allah – baik yang ada di dunia ini, di Api Penyucian dan di Sorga – dipersatukan oleh kasih Allah. Kita juga dapat belajar dari Bunda Maria dan para santa-santo, yang telah mengasihi Allah dengan begitu luar biasa. Hal ini sama seperti kita belajar dari kakak kelas kita, yang telah lulus sekolah dengan nilai yang begitu luar biasa. Kakak-kakak kelas dalam spiritual telah membuktikan diri mereka bahwa mereka telah melalui kehidupan di dunia ini – dengan penderitaan, sakit penyakit, kesulitan, dianiaya, dibunuh – namun tetap setia terhadap Kristus, karena mereka mengasihi Kristus melebihi diri mereka sendiri. Hal seperti ini akan memberikan inspirasi kepada kita dan akan membantu kehidupan spiritualitas kita. Cobalah anda baca beberapa riwayat para kudus. Tentang kapan kita berdoa bersama mereka, maka tergantung dari devosi yang kita ikuti. Kita berdoa bersama dengan Bunda Maria pada waktu kita mendaraskan doa rosario, doa Salam Maria, dll. Dan kita mengingat dan berdoa bersama St. Fransiskus dari Asisi ketika kita menyanyikan “Make me a channel of Your peace“. Namun, doa-doa tersebut justru mengarahkan kita kepada Kristus, karena para santa-santo tidak akan membiarkan doa-doa hanya berakhir pada mereka, karena mereka akan senantiasa membawanya kepada Kristus. Kalau kita percaya bahwa doa orang yang benar besar kuasanya (lih. Yak 5:16), maka Bunda Maria dan para kudus adalah orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah, yang berarti doa mereka mempunyai kuasa yang besar.

Diskusi tentang topik peran para kudus telah dibahas secara panjang lebar di beberapa diskusi ini – silakan klik (diskusi dengan Anton), diskusi dengan Esther dapat dilihat di sini – silakan klik dan diskusi dengan Machmud dapat dilihat di sini – silakan klik. Silakan membaca beberapa diskusi tersebut. Dan jika masih ada pertanyaan berkaitan dengan topik tersebut, silakan bertanya kembali.

4. Hanya Yesus?

Yang menjadi perbedaan antara Katolik dan non-Katolik dalam konsep perantaraan adalah Katolik melihat perantaraan Kristus sebagai sesuatu yang inklusif, yang melibatkan banyak orang. Dan ini ditegaskan oleh Rasul Paulus sendiri “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.” (Kol 1:24). Kita semua dituntut untuk berpartisipasi dalam karya keselamatan Kristus. Partisipasi ini tidak merampas kemuliaan Kristus, melainkan justru semakin memuliakan nama Kristus. Hal tersebut menunjukkan bagaimana seluruh bagian dari Tubuh Mistik Kristus menjalankan bagiannya untuk dapat saling membantu sehingga menuntun semua anggota kepada keselamatan. Selanjutnya tentang pengantaraan Kristus yang bersifat inklusif yaitu melibatkan anggota- anggota-Nya, silakan klik di sini.

Jadi, bersama dengan Bunda Maria dan para kudus, justru kita semakin dikuatkan untuk semakin mengasihi Kristus. Kalau kita tahu bahwa perjalanan ke Tanah Terjanji begitu sulit, maka sudah seharusnya kita sebanyak mungkin berkawan dengan orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah – Bunda Maria dan para kudus -, karena doa-doa mereka lebih baik dan mempunyai kuasa dibandingkan dengan doa-doa pendeta, pastor maupun keluarga kita. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan yang dekat dengan Bunda Maria dan para kudus serta menjalankan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik tidak membuat mereka menjadi jauh dari Kristus, melainkan justru semakin mengasihi Kristus, seperti yang dicontohkan oleh yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta. Jadi, kalau anda mau, maka anda dapat meniru apa yang dilakukan oleh Bunda Teresa setiap hari, yaitu berdoa rosario. Diskusi tentang hal ini ada di sini – silakan klik.

Kalau umat Katolik menghormati Bunda Maria maka umat Katolik meniru apa yang dilakukan oleh Kristus sendiri, yaitu menghormati ibu-Nya. Kalau umat Katolik menghormati para kudus maka umat Katolik melihat teladan mereka yang mengasihi Kristus secara luar biasa dan mereka adalah kawan sekerja Allah (1Kor 3:9), yang berarti adalah kawan sekerja kita. Dengan demikian, penghormatan ini akan senantiasa berpusat pada Kristus. Kalau kita benar-benar mengasihi Kristus, maka kita juga harus mengasihi ibu-Nya dan mengasihi kawan-kawan-Nya. Dan kalau kita mau mengasihi Kristus secara keseluruhan, maka kita harus mengasihi Tubuh Mistik Kristus, yaitu Gereja Katolik. Kalau ada umat Katolik yang terlihat masih kabur dengan pengertian ini, maka umatlah yang harus diberi penerangan lebih lanjut dan bukan dengan mengubah apa yang sudah benar. Namun, kembali harus ditekankan bahwa tidak ada bentuk doa atau pujian atau penyembahan yang lebih tinggi dari Sakramen Ekaristi. Paus Yohanes Paulus II dalam Ensikliknya Ecclesia de Eucharistia, mengatakan bahwa Ekaristi membangun Gereja. Karena Kristus yang menjadi fokus dari Ekaristi, maka umat yang semakin berakar pada Kristus maka dia akan semakin berfokus pada Kristus, yang pada akhirnya dapat mengasihi Kristus dengan lebih sungguh, dapat menyatukan seluruh kehidupannya dengan Kristus, dan dapat dengan setia menjalani kesulitan, penderitaan, sakit penyakit bersama dengan Kristus – karena dalam setiap perayaan Ekaristi dihadirkan kembali penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus. Dalam setiap perayaan Ekaristi dihadirkan kembali penderitaan Kristus yang membawa kebangkitan umat – yang menyatukan penderitaan mereka bersama dengan Kristus.

Demikianlah jawaban yang dapat saya berikan. Saya menyambut dengan gembira niat baik anda untuk masuk ke dalam pangkuan Gereja Katolik, atau mungkin lebih tepatnya adalah untuk kembali ke RUMAH! Nanti pada saatnya anda diteguhkan di Gereja Katolik, mohon untuk memberitahu kami, sehingga kami dapat turut bersukacita bersama dengan anda. Pada saat ini, kami hanya dapat mendoakan dan juga menyediakan diri kami untuk menjawab hal-hal yang ingin anda tanyakan sehubungan dengan iman Katolik.

5 3 votes
Article Rating
19/12/2018
66 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Ryan
Ryan
10 years ago

Salam sejahtera, saya mau minta pendapat, saya dulunya Kristen non Katolik tetapi saya menikah dengan orang yang beragama berbeda dengan saya, saya menikahinya karena saya telah membuat dia hamil di luar nikah, saya terpaksa mengikuti agama istri saya, selama beberapa bulan saya sangat merasa berdosa karena telah mengkhianati Kristus, setelah diskusi dengan istri saya, istri saya setuju kalo saya masuk agama Katolik, kesimpulannya bisakah saya menjadi orang Katolik?? Saya harap saudara sekalian dapat memberikan jawabannya, terima kasih.

RD. Bagus Kusumawanta
RD. Bagus Kusumawanta
Reply to  Ryan
10 years ago

Ryan yth, Anda bisa menjadi Katolik dengan pertama, temuilah romo paroki di mana Anda tinggal. Kemudian tunjukkanlah surat baptis dari gereja Anda. Prinsipnya, jika Anda sudah pernah secara sah dibaptis di gereja Anda (dan gereja Anda termasuk dalam daftar PGI) maka jika Anda ingin menjadi Katolik, Anda tidak perlu dibaptis ulang, hanya perlu diterima dan diteguhkan menjadi Katolik. Nanti Anda juga mengikuti katekumenat lagi, kemudian mengikuti kursus perkawinan sampai selesai dan selanjutnya Anda dapat hidup dalam kepenuhan sakramen. Sebelum Anda diteguhkan/ diterima menjadi Katolik, Anda perlu mengakukan dosa hubungan seksual yang dilakukan sebelum perkawinan, sebab pada dasarnya, semua bentuk dosa… Read more »

Mega
Mega
10 years ago

Entah katolik maupun protestan..kita semua adalah satu dalam Yesus… :)

by: Megga ;)

Ingrid Listiati
Reply to  Mega
10 years ago

Shalom Mega, Kristus memang menghendaki agar semua orang yang percaya kepada-Nya menjadi satu (lih. Yoh 17:20-23). “Supaya mereka semua menjadi satu….(ay. 21)…. supaya mereka menjadi satu (ay.22) …. supaya mereka sempurna menjadi satu (ay.23). Maka Tuhan Yesus menghendaki persatuan yang sempurna, termasuk dalam hal ajaran maupun kepemimpinannya. Tuhan Yesus tidak menghendaki persatuan yang semu, di mana ada sebagian anggota yang protes terhadap yang lainnya dalam hal ajaran iman. Maka adalah menjadi tugas semua anggota Gereja untuk sama-sama mencari kepenuhan kebenaran, agar tercapailah kesatuan yang sempurna, baik dari segi ajaran maupun kepemimpinan, sebagaimana dikehendaki oleh Kristus pada saat Ia mendirikan Gereja-Nya… Read more »

AR
AR
11 years ago

selamat sore Sebenarnya saya seorang muslim,tapi juga bukan muslim yg baik. Sejak lama saya ingin jd umat kristen,saya tidak pernah melakukan kewajiban saya seorang muslim,bukan tanpa alasan,karena saya merasa lebih percaya pada Yesus. Sampai akhirnya sesuatu yg buruk telah saya lakukan,terjadi pada saya dan membuat keluarga saya kecewa sekali terhadap saya. saya tidak tahu apa ini takdir atau karena saya bukan muslim yg baik saya diberi jalan hidup sperti ini. Tp suatu malam ketika saya sangat sedih,merasa tidak berguna,saya bertanya mengapa??? dalam pikiran saya, saya memikirkan Yesus. Dan ternyata saya mimpi Yesus datang pada saya dia melihat saya sedang berdoa,memang… Read more »

Romo Yohanes Dwi Harsanto
Romo Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  AR
11 years ago

Salam AR, Secara objektif, kekecewaan dan luka Anda karena bersalah pada keluarga membuat Anda menyesal. Hal ini bisa dimengerti. Manusia memiliki kecenderungan berdosa serta berpotensi (dan sering diaktualkan) menyalahgunakan kebebasan dengan berbuat salah (dosa). Bagi orang Katolik, tiada takdir tanpa menyertakan kebebasan manusia. Mau menanggapi panggilan Tuhan Yesus Kristus dalam Gereja Katolik atau tidak, terserah 100 persen pada kebebasan Anda.Mengikuti Yesus Kristus dengan menjadi Katolik menuntut kita agar hidup sesuai tuntutan Bunda Gereja, meninggalkan cara hidup yang lama yang berdosa menuju hidup yang selalu diperbaharui dalam kasih menuju kebahagiaan surga. Hal ini tidak mudah. Berdoalah dan minta pandangan orang Katolik… Read more »

jericho
jericho
11 years ago

Salam kasih dalam Kristus Yesus, sy seorang Protestan sjak lahir, stlah pergumulan bbrpa lama, mlalui situs ini pula oleh ptolongan Roh Kudus, sy skrg sdh mantap scra keinginan utk pndah ke katolik krn mmg itulah yg dkehendaki Yesus dan kepenuhan kbenaran ad dlm gereja katolik. Sy jg pnah mnulis ttg kerinduan sy kmbali ke katolik ini di tanya jawab ttg krtik kpd Bapa Gereja. Namun yg mjd mslh skrg adlah hati sy blm mantap utk memulai langkah itu. Dan bingung hrs mulai dr mna. Krn memang berat utk meninggalkan gereja sy yg lama dgn sgala yg d dalamnya. Tmsuk teman… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  jericho
11 years ago

Shalom Jericho, Terima kasih atas sharingnya. Memang tidak mudah untuk berpindah dari gereja Protestan yang sejak kecil Anda ikuti ke Gereja Katolik. Namun di satu sisi, hal ini juga dapat menjadi satu kejadian yang sesungguhnya patut disyukuri. Yang terpenting, kalau Anda sungguh-sungguh telah mantap menjadi Katolik, menyadari bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik, maka tidak ada yang dapat menghalangi Anda untuk menjadi anggota Gereja Katolik. Namun, tentu saja Anda perlu melakukannya dengan bijaksana. Jangan kuatir bahwa Anda akan kehilangan komunitas Anda, karena Anda juga akan mendapatkan komunitas yang baru. Ada banyak pendeta di Amerika yang kemudian menjadi Katolik.… Read more »

jericho
jericho
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Terima kasih pak Stef atas saran dan solusinya. Sy akan coba usahakan demikian. Utk yg maju mendadak utk dibaptis itu, memang bukan saat perkawinan namun memang sblumnya dan dalam rangka peneguhan saja dr protestan ke katolik, dan kesepakatan awalnya memang mama sy tdk perlu d baptis lg hanya diteguhkan saja, tp saat hari H yg berbarengan dgn pembaptisan, mama sy jg ikut dbaptiskan, bkan d teguhkan saja. Iya, sy jg brusaha mnjelaskan demikian sesuai yg sbnarnya mama sy sndri pnah ajarkan, utk tdak melihat manusianya, tp melihat Tuhannya. Dan sy akirnya bhasil bbicara lg dgn mama sy, dan kali ini… Read more »

alfan
alfan
Reply to  jericho
11 years ago

Salam dalam kasih Kristus

Untuk Bp Jericho, saya sangat senang membaca mengenai tekad Bpk untuk kembali ke Gereja Katolik. Saya tidak tahu apakah saat ini tekad Bpk sudah terlaksana atau masih terkendala, puji Tuhan bila sudah terlaksana namun bila belum saya akan dukung Bapak dalam doa agar Bapak tidak Gentar dalam menghadapai kritikan yang akan muncul dari orang-orang disekitar Bapak.

terima kasih

Dodi Wiwoho
Dodi Wiwoho
11 years ago

Syalom, Tim Katolisitas yang di berkati Tuhan Pertama-tama saya mengucapkan syukur dan Puji Tuhan, karena rahmat Nya yang selalu terlimpahkan kepada saya hingga saya selalu mendapatkan perlindungan dalam setiap langkah dan cobaan yang kami alami, dan selalu dibimbing oleh Tuhan Yesus Kristus hingga saya telah dijinkan menjadi Anak Allah melalui permandian pada malam Paskah bulan April yang lalu dan telah diterima menjadi umat Gereja Santo Don Bosco Sampit, dengan nama Baptis saya Stefanus. Dan bersama ini pula saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tim Katolisitas yang telah memberikan pandangan dan pengetahuan tentang Katolik, karena di situs ini lah saya awal… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Dodi Wiwoho
11 years ago

Shalom Stefanus Dodo Wiwoho,

Terima kasih atas kabar yang sungguh menggembirakan ini. Tim katolisitas dan seluruh pembaca katolisitas mengucapkan selamat datang di Gereja Katolik. Semoga rahmat Baptisan yang telah Anda terima dapat memberikan kepada Anda untuk mengemban tugas sebagai nabi, imam dan raja. Dan semoga teladan Santo Stefanus terus memberikan keberanian kepada Anda dalam memberikan kesaksian akan Kristus yang telah menderita, wafat dan bangkit. Dan mari kita semua bersama-sama membangun Gereja Katolik yang kita kasihi.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
tim katolisitas.org

Simon
Simon
11 years ago

Salam Damai Kristus, Ijinkan saya share pengalaman hidup saya, berkaitan dengan artikel ini Saya lahir dari keluarga katolik, sampai saatnya saya mendapatkan jodoh yang kebetulan muslim. Entah kenapa dorongan untuk menikahinya demikian kuat karena beberapa alasan pribadi, dan saya “rela” melepaskan katolik untuk mengikuti agama istri. Tekad saya di izinkan orangtua dengan cukup menyedihkan hati mereka. Yang ada dalam benak saya saat itu, cuma satu. Apapun yang terjadi biarlah saya mencari Tuhan dalam agama lain tersebut. Dan pasti Tuhan tetap akan membimbing saya. Pernikahan saya berlangsung, dan setahun saya menjalani agama baru. Selama 1 tahun tidak mendapatkan makna Tuhan disana,… Read more »

martina
martina
12 years ago

Ikut nimbrung…
Pertanyaan2 dari Sonny Ng memang juga menjadi ketertarikan saya (terutama bbrp tahun yg lalu… Puji Tuhan sekarang saya diteguhkan bahwa di Gereja Katolik lah rumahku…), sampai2 saya ingin tahu apakah di luar negeri juga terjadi situasi umat yang sama?? atokah di indonesia saja? brgkali ada yg mau share… trimkasih…

Tuhan memberkati

[dari katolisitas: Di Amerika, banyak sekali pendeta dari beberapa denominasi pindah ke Gereja Katolik. 676 Cerita dapat anda dengar di sini – silakan klik.]

Mikael Tjahyono
Mikael Tjahyono
12 years ago

Selamat pagi bapak atau ibu, Salam kenal sebelumnya. Saya Mikael Tjahyono. Bolehkah saya bertanya perihal, apabila seorang pengikut Yesus dan ingin menjadi Katolik sedangkan sebelumnya dia beragama Kristen dan sudah dibaptis dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, dan juga gerejanya sudah terdaftar dalam PGI, apakah untuk dia harus belajar Katekumen dan dibaptis lagi secara Katolik atau hanya perlu ada proses penerimaan saja secara Katolik dan sebagainya? Mohon petunjuknya, dan apabila ada aturan gereja yg mengatur hal pindah agama tersebut boleh tolong diberikan referensinya. Terima kasih atas kesediannya untuk membaca pertanyaan saya ini, semoga bapak/ibu berkenan untuk menjawabnya. Salam, Mikael… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Mikael Tjahyono
12 years ago

Shalom Mikael, Terima kasih atas pertanyaannya bagaimana seorang Kristen non-Katolik ingin berpindah ke Gereja Katolik. Pertama, silakan menghubungi paroki terdekat dan bertemu dengan pastor. Kemudian pastor akan memberikan solusi untuk mendapatkan pelajaran agama, terutama tentang ekklesiologi dan sakramen. Kedua, tentang baptisan, kalau telah dilakukan dengan sah: materi dan forma serta intensi yang benar, dan diperkuat bahwa gereja yang dulu membaptis masuk dalam PGI, maka baptisan tersebut adalah sah. Silakan menunjukkan bukti berupa surat baptis kepada pastor. Kalau memang baptisan tersebut sah, maka tidak perlu dibaptis lagi, karena baptisan telah memberikan karakter kepada jiwa. Dikatakan di dalam Katekismus Gereja Katolik: KGK,… Read more »

Mikael
Mikael
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Terima kasih banyak atas tanggapannya yang cepat dan begitu jelas.

Saya yakin ini dapat membantu saya atas perihal yang saya pertanyakan.

Salam Damai Kristus.

elalia
elalia
12 years ago

saya ingin sekali mendapatkan pendalaman rohani Katolik (kalau di islam istilahnya “mondok”) untuk beberapa waktu karena dangkalnya pengetahuan iman saya, sehingga ketika saya mendapatkan pertanyaan dari teman-teman kerja tentang iman Katolik saya, saya bisa memberikan penjelasan, nggak hanya bengong saja. Ke mana saya harus pergi? Terimakasih sebelumnya…….

Ingrid Listiati
Reply to  elalia
12 years ago

Shalom Elalia, Anda dapat menghubungi pastor paroki Anda atau sekretariat paroki untuk mengetahui apakah ada kegiatan pendalaman iman Katolik yang diadakan di paroki Anda. Jika tidak ada, silakan Anda tanyakan apakah ada kelas katekumen yang dapat Anda ikuti, sehingga Anda dapat memperoleh kembali pengajaran tentang iman Katolik. Atau, jika Anda senang membaca, silakan membaca berbagai artikel tentang iman Katolik di situs- situs Katolik, termasuk di situs Katolisitas ini. Silakan klik di bagian Arsip di sini, silakan klik, dan temukanlah pembahasan berbagai topik iman Katolik di sana, dan silakan klik di judul yang ingin Anda ketahui. Semoga berguna. Salam kasih dalam… Read more »

Thomas Rizal Trika
Thomas Rizal Trika
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Sdri. Elalia,

Saya rekomendasikan untuk mengikuti KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi) di paroki anda. Secara pribadi, disanalah saya mengalami CLBK dengan Gereja Katolik dan segala kekayaannya.

Tuhan memberkati.

Eric
Eric
13 years ago

Hi Dennis,

Saya juga berada di Sydney saat ini. Jika boleh tau anda berdomisili dimana? Di Sydney ada beberapa komunitas orang muda Katolik. Dan setiap minggunya ada beberapa kegiatan rohani para muda – mudi Katolik di sini.

Dan saya ingin mengundang anda untuk mengikuti kegiatan-kegiatan kami.

Regards

Eric

Lukas
Lukas
13 years ago

Salam untuk pengasuh katolisitas.org (Seperti pada posting pertanyaan saya di topik lain) saya berlatar belakang Protestan (tahun-tahun akhir ini tidak ke gereja) namun simpatik dengan ajaran katolik. Saya awam dengan segala sesuatu tentang gereja katolik sampai saya mulai membaca artikel-artikel di situs ini. Juga, saya tidak mempunyai teman dekat katolik. Ketika saya membaca artikel https://katolisitas.org/2009/08/04/apakah-yang-diselamatkan-hanya-orang-katolik-dan-yang-lainnya-pasti-masuk-neraka/ terdapat pernyataan: “…andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu [untuk keselamatan], namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.” Saya merasa harus banyak mengetahui ajaran… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Lukas
13 years ago

Shalom Lukas, Terima kasih tentang keterbukaan anda untuk menerima iman Katolik. Bagaimana kita mengartikan paragraf 14 dari Lumen Gentium – Vatikan II yang anda kutip “…andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu [untuk keselamatan], namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.”? Kalau setelah seseorang mempelajari bahwa Gereja Katolik merupakan Sakramen keselamatan, namun mengeraskan hati untuk tidak mau masuk di dalamnya karena kepentingan-kepentingan pribadi (misal: takut dijauhi teman, takut kehilangan pekerjaan, dll), maka orang-orang ini sebenarnya menempatkan kepentingan pribadi di… Read more »

sylvia
sylvia
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Shalom Pengasuh Katolisitas Saya ada beberapa pertanyaan yang akhir2 ini sering menyebabkan saya berselisih pendapat dgn keluarga saya : 1. Salahkah jika seorang Katolik tidak beriman kpd Bunda Maria ? Saya slm hampir 27 th hidup saya hanya waktu ketika ikut Legio Maria saja, saya berdoa rosario (itupun krn memang aturannya spt itu, dan saya ikut Legio Maria krn diajak teman dan saya suka kegiatan di sana, tp tidak menyebabkan saya beriman kepada Maria). Keluarga saya adl Katolik yg taat sudah turun temurun dan saat baru2 ini mereka mengetahui hal itu, mereka mengatakan saya aneh dan seolah2 di luar jalur.… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  sylvia
12 years ago

Shalom Sylvia, Terima kasih atas pertanyaannya tentang Bunda Maria dan Ekaristi. Kalau seorang Katolik tidak berdoa bersama dengan Bunda Maria dia dapat saja masuk ke Sorga – kalau dia tidak menentang ajaran-ajaran tentang Bunda Maria dan tetap mempunyai kerendahan hati. Namun, di satu sisi, umat Katolik yang tidak mau dekat dengan Bunda Maria sebenarnya rugi sendiri. Hal ini sama seperti kita tidak mau dekat dengan pastor atau suster yang terkenal suci, seperti St. Padre Pio atau yang terberkati Paus Yohanes Paulus II, yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta. Padahal kita tahu kalau kita dekat dengan mereka, maka kalau kita minta… Read more »

Thomas Trika
Thomas Trika
Reply to  sylvia
12 years ago

Dear Sylvia,

Singkat saja, saya pun pernah mengalami hal2 yg kamu rasakan. Jadi saya bisa mengerti sekali situasi kamu.

Singkatnya, lagi saya banyak menemukan jawaban atas kebosanan/kehampaan saya itu setelah mengikuti Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) di paroki saya.

Dari kursus itu saya mendapat banyak jawaban atas kegalauan saya & pada akhirnya saya baru sadar betapa Yesus ternyata begitu mengasihi saya & betapa Gereja Katolik kita begitu kaya & begitu indahnya sampai2 saya boleh dibilang “fell in love again” dengan Gereja Katolik.

Selamat menggali kekayaan Iman Katolik kita & Tuhan memberkati.

Shalom

Lukas Cung
Lukas Cung
Reply to  sylvia
12 years ago

Shalom Sylvia, Saya dan istri akan berdoa untuk Anda melalui doa rosario. Ibu saya pernah juga meragukan Ekaristi. Ia pernah berkata, “Sembahyang yang lebih cocok dengan kita adalah yang di gereja sana itu; yang lagu-lagunya bagus, yang khotbahnya bagus, sehingga kita jadi bersemangat mengikutinya – bukan seperti sembahyang di Gereja Katolik yang membosankan.” Saya langsung menjelaskan panjang lebar kepadanya, bahwa ibadat kita (sembahyang kita) yang sesungguhnya adalah Ekaristi yang kita rayakan di misa kudus. Tapi, usaha saya menjelaskan sia-sia belaka. Ibu saya yang tidak tamat sekolah dasar, sulit mengerti penjelasan saya. Maka, saya hanya bisa berdoa untuknya melalui doa rosario.… Read more »

Lukas Cung
Lukas Cung
13 years ago

Shalom Bp. Sonny Ng, Perkenankanlah saya ikut menanggapi…. Anda menulis: …teman-teman Protestan & Pentakosta demikian mencintai Yesus (yang menurut pandangan pribadi saya berdasarkan fakta) lebih dari teman-teman Katolik saya… Tanggapan atau mungkin lebih tepat sharing saya: Sedikit banyak, saya sebagai Katolik sejak bayi usia 29 hari, merasa tertantang agar bisa seperti teman-teman Protestan & Pentakosta Anda yang demikian mencintai Yesus dalam keseharian hidupnya. Masih saya ingat jelas, awal tahun 2005, seorang teman SMA yang sudah lama kami tidak bertemu, berkata kepada saya, “Kamu tahu, setelah kamu mengantar saya ke Gereja Sungai Yordan itu tadi malam, kami berdoa khusuk sekali…sampai kedua… Read more »

m. herman-wib
m. herman-wib
Reply to  Lukas Cung
12 years ago

Salam damai dlm Tuhan Jesus bagi Bpk Lukas C dan segenap pengasuh Katolisitas. Saya hanya ingin menyemangati Bpk Lukas dan yg lain2 untuk tidak berkecil hati krn menganggap agak terlambat untuk mengenal Tuhan Jesus. Bukankah Dia, krn kasih dan kerelaannya, mau menganugerahkan upah yg sama bagi pekerja2 yg dipanggil membantu di kebunnya? Pekerja yg masuk pagi, siang n sore memperoleh upah yg sama. [Menurut hitung2an manusia, hal ini tdk adil, tapi bukankah demikian faktanya bagi orang2 yg dipanggilNya?] Lagi pula, yg terpenting bukan “masuk pagi atau siang” tapi bagaimana kita menghasilkan talenta berlipat ganda dari talenta yg dipinjamkanNya kepada kita.… Read more »

Eno
Eno
13 years ago

Dulu,saya seorng katolik,dan skarng sya brpndh kepercyaan menjdi hindu,karena ikut suami saya.akn tetapi,hati saya selalu merindukan yesus,saya sgt ingn kmbali kpda yesus.saya menyesal tlh pergi dr katolik.saya serng blng kpd suami kalau saya ingn kmbali menjd katolik,tp saya selalu d marah.saya hanya bs berdoa agar dbukakan jalan untk kmbli pulang.apakah yg harus saya lakukan agar bs kmbali kpda yesus?

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Eno
13 years ago

Eno Yth

Sangat senang mendengar anda kembali ke Katolik. Iman katolik membebaskan saya dari belenggu dosa. Saya dulu beragama Hindhu tapi sekarang menjadi katolik dan imam katolik. Berdoalah selalu dan selalu berdialog dengan suami. Katakan, berilah saya kebebasan untuk memeluk agama dan kedamaian hati. Sebab kalau suami marah itu sudah mengekang kebebasan beragama bertentangan dengan HAM. Bicaralah dengan tenang dan sopan agar tidak tersinggung. Saya doakan anda suatu saat kembali ke Katolik. Sangat senang jika bisa bertemu anda berdua untuk dialog.

salam
Rm Wanta

kay roven
kay roven
Reply to  Rm Gusti Kusumawanta
13 years ago

Romo wanta,
Mengapa romo begitu yakin dengan mengatakan iman katolik membebaskan dari belenggu dosa? tidak ada yg namanya iman katolik atau iman protestan yg bisa menyelamatkan romo dan saya. Kenapa gereja selalu bilang “kembali ke katolik” jarang yg menegaskan kembali kepada kebenaran?

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  kay roven
13 years ago

Kay Yth Iman kita akan Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Penyelamat manusia, itulah yang menyelamatkan kita. Tentu iman itu harus diwujudkan dalam perbuatan sehari hari, yaitu iman akan Yesus Kristus seperti yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Arti kata ‘Katolik’ berbeda dengan kebenaran. Katolik artinya umum/ universal, yang menjadi salah satu sifat Gereja Kristus. Maksudnya kembali ke Katolik artinya umat hendaknya kembali ke pangkuan Gereja Katolik sebagai “kandang” tempat, komunitas umat beriman berhimpun. Sedangkan kebenaran adalah kata benda yang menunjukkan benar itu sendiri. Kalau kembali tentu bukan diikuti kata sifat melainkan kata benda, kembali ke apa atau siapa? Kembali ya… Read more »

johanes
johanes
Reply to  kay roven
13 years ago

@Kay: Kembali kepada kebenaran Tanggapan: Kebenaran seperti apa? Kalau saya di Gereja Karismatik, maka saya melihat ajaran Luther bukan kebenaran sebab ada doktrin yang tidak masuk dalam pemahaman saya tentang doktrin Lutheran dan sebaliknya. Kalau saya di Calvinisme, maka saya memandang bahasa roh itu tidak benar adanya, saya memandang menyanyi dengan tepuk tangan dan jingkrak jingkrak itu tidak benar dalam ibadah. Kalau saya di anglican, saya memandang yang lain dengan pandangan yang tidak benar. Jadi Kebenaran yang seperti apa yang pantas di sebut Kebenaran. Orang bisa saja mengatakan mencari kebenaran dengan mudahnya menurut versi moodnya. Kebenarankah ini?apakah Kebenaran bisa saling… Read more »

Yunita
Yunita
13 years ago

Syalom Pak Stefanus anda menulis : Jadi dalam tulisan di atas, doa dari para kudus di Sorga, yang telah dibenarkan oleh Allah dan yang telah berkumpul besama-sama dengan Allah, DOANYA PASTI LEBIH DIDENGAR oleh Tuhan DARIPADA ORANG-ORANG YANG MASIH BERADA DI DUNIA INI, yang masih sering berbuat dosa. Pak kesimpulan ini di dapat darimana , Alkitab tidak pernah menulis demikian, coba baca ayat dibawah ini : Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. DOA ORANG YANG BENAR, bila dengan yakin didoakan, SANGAT BESAR KUASANYA. Dari mana orang benar ini mendapat kuasa , pasti sebab… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Yunita
13 years ago

Shalom Yunita, Terima kasih atas tanggapannya. Terus terang, saya tidak mau untuk berdiskusi tentang persekutuan orang kudus ini dari awal, karena akan merupakan mengulangan dari diskusi yang sebenarnya sudah panjang sekali. Kalau anda memang ingin secara serius berdiskusi tentang topik ini, cobalah untuk membaca diskusi yang sudah ada, yang sebenarnya telah didiskusikan secara cukup panjang lebar di sini – silakan klik (diskusi dengan Anton), diskusi dengan Esther dapat dilihat di sini – silakan klik dan diskusi dengan Machmud dapat dilihat di sini – silakan klik. Cobalah untuk memberikan argumentasi yang baru, yang belum dibahas atau anda dapat mengupas secara lebih… Read more »

Evelyn
Evelyn
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Permisi, saya mau bertanya, apakah kelima tanda orang percaya tersebut bermakna harafiah (melambangkan mukjizat) ataukah hanya perumpamaan?

“17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, 18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Saya mohon jawabannya karena saya masih bingung mengenai ayat ini, terima kasih

Ingrid Listiati
Reply to  Evelyn
12 years ago

Shalom Evelyn, Berikut ini adalah keterangan yang saya terjemahkan dari penjelasan The Navarre Bible: “Di masa awal Gereja, mukjizat- mukjizat publik semacam ini sering terjadi. Terdapat banyak tulisan historis tentang kejadian- kejadian ini, seperti tertulis dalam Kitab Perjanjian Baru (lih. Kis 3:1-11; 28:3-6) dan di tulisan-tulisan jemaat Kristen awal lainnya. Adalah menjadi pantas (fitting) bahwa hal itu terjadi, sebab hal- hal sedemikian memberikan bukti yang kelihatan tentang kebenaran ajaran Kristiani. Mukjizat- mukjizat semacam ini masih terjadi saat ini, tetapi lebih jarang; dan kejadian- kejadian macam ini sangat langka. Hal inipun pantas (fitting), sebab di satu sisi, kebenaran Kristianitas sudah cukup… Read more »

Evelyn
Evelyn
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Ohh ok, berarti arti ayat tersebut secara harafiah ya? Terima kasih :)

Budi Darmawan Kusumo
Budi Darmawan Kusumo
Reply to  Yunita
13 years ago

Shalom Yunita,

Coba anda membaca dulu link – link yang diberikan oleh Pak Stef, semua keberatan anda sudah dijawab tuntas sampai tidak ada lagi yang bisa dipertanyakan. ( bagi yang bertanya )

Tuhan Yesus Memberkati & Bunda Maria selalu menuntun anda pada putraNYA

johanes
johanes
Reply to  Yunita
13 years ago

@YUNITA: Ajaran Protestan dan turunannya sangat dangkal dan sepotong sepotong. berbeda sekali dengan ajaran Katolik yang indah dan rangkai merangkai yang tidak ada pertentangan di dalamnya. INilah jawaban dasar atas pertanyaan sdri di atas. Menjawab pertanyaan sdri: apakah yang berdoa di atas orang mati atau orang yang masih hidup? inilah contoh kedangkalan ajaran protestan dan turunannya. Mengapa? Tidakkah sdri ingat Tuhan Yesus mengatakan : Barang siapa yang percaya kepadaKu tidak akan mati melainkan akan beroleh hidup yang kekal? Ini sangat dasar bukan? Lantas mengapa sdri menganggap orang yang sudah mati tetap mati adanya? mengapa sdri menyangkal kata kata Tuhan Yesus… Read more »

Abin
Abin
13 years ago

Pak Stef dan Ibu Ingrid, menarik dengan apa yang dijelaskan oleh Pak Sted dan Ibu Ingrid. Saya hanya akan berbagi cerita. Pernah saya tanya kepada teman saya yang beragama Kristen non-katolik: “apa pandangan anda tentang Gereja Katolik dan apa yang menjadi ganjalan Anda masuk ke Gereja Katolik. Jawabannya cukup membuat saya surprise, yaitu begini: “Saya kagum kepada Paus, dan orang-orang yang “diatas” sono (maksudnya dari Pastur, Uskup dsb) dan juga ajarannya tidak ada yang jelek, namun saya melihat umat Katolik, umatnya, hidupnya tidak benar! Yang diatas baik dan ajarannya baik, namun kenapa umatnya tidak baik? Yang suka korupsi-lah, main perempuan-lah,… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Abin
13 years ago

Shalom Abin,

Terima kasih atas sharingnya. Paus Benediktus XVI dalam beberapa kesempatan menegaskan perlunya evangelisasi dengan memberikan kesaksian hidup yang baik. Dia menyebutnya dengan kehidupan Kristiani yang otentik, yang berdasarkan Kristus dengan menampakkan buah-buah Roh. Kehidupan Kristiani yang otentik inilah yang menjadi ujung tombak dalam proses evangelisasi, karena dapat masuk ke segala sendi kehidupan. Oleh karena itu, mari kita menanggapi apa yang diserukan oleh Vatikan II, yaitu panggilan hidup kudus untuk semua orang, baik kaum klerus maupun kaum awam.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

hartono
hartono
13 years ago

Syalom Pak Stef & Ibu Inggrid

Pak stef mengatakan para santo telah berjuang kekudusannya di dunia dan telah mencapai surga.
Bukankan orang baru akan masuk surga atau neraka setelah akhir jaman dan yang meninggal sebelum akhir jaman masuk dalam api penyucian. Mengapa para santa/santo dapat masuk surga sebelum akhir jaman ?

terima kasih

Ingrid Listiati
Reply to  hartono
13 years ago

Shalom Hartono, Jika seseorang mati, maka ia langsung diadili secara pribadi oleh Tuhan Yesus (ini disebut Pengadilan Khusus). Jika seseorang wafat dalam keadaan rahmat Tuhan, telah bertobat dari dosa berat, dan Tuhan memandangnya sempurna dalam iman, pengharapan dan kasih, maka jiwanya dapat langsung masuk surga. Sebaliknya jika ia wafat dalam keadaan tidak bertobat dari dosa berat, maka ia memasukkan jiwanya sendiri ke dalam neraka. Atau jika ia wafat dalam keadaan rahmat namun belum sempurna dalam kasih, maka jiwanya masih perlu dimurnikan oleh Allah di Api Penyucian. Jadi orang- orang yang wafat dalam keadaan kudus/ sempurna di hadapan Tuhan, jiwanya dapat… Read more »

Joseph S.
Joseph S.
13 years ago

Shalom Sonny Ng, Untuk point 4. mengasihi Tuhan Yesus dengan sepenuh hati, memang sulit ukurannya apabila hanya dilihat dari tanda-tanda lahiriah saja. Kalau anda menonton sepak bola Eropa di TV, yang pemainnya berasal dari negara-negara mayoritas Kristen Katolik, anda akan melihat kebiasaan mereka membuat tanda salib saat mulai dan kadang-kadang saat berakhir. Pikiran kita akan berkata: “Ah, betapa beriman dan mencintai Tuhan mereka itu” Apakah demikian? Bisa ya, bisa tidak. Demikian juga kalau kita mengasihiNya, tidak perlu orang lain mengetahui sedalam apa kasih kita padaNya, Ia yang tahu. Kalau artis, pemain sepak bola, selebritis dsb pindah ke agama lain, mudah… Read more »

Albertus Tri W
Albertus Tri W
13 years ago

Salam Damai Kristus Senang sekali saya bisa menemukan website yang bisa membantu saya dalam menjawab pertanyaan pertanyaan rohani saya. Saat ini saya sedang mencari jawaban-jawaban berkaitan dengan doktrin gereja katolik dan saya berharap semoga bisa mendapat jawabannya dari website ini. Saya adalah seorang katolik yang dibaptis sejak lahir, dan tumbuh di keluarga katolik. Walaupun demikian ketika SMA saya bersekolah di sekolah negeri yang membiasakan saya berinteraksi dengan penganut agama lainnya. Pada waktu itu pun saya dan beberapa teman yang berlainan agama sering menghadapi diskusi yang membahas agama masing-masing (saya memakai istilah menghadapi diskusi karena saya pada waktu itu cenderung dipaksa… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Albertus Tri W
13 years ago

Shalom Albertus Tri W, Terima kasih atas pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan. Memang, menjadi tugas kita, umat Katolik – dalam kapasitas kita masing-masing – untuk mencoba mempertanggungjawabkan iman Katolik yang kita percayai dengan hormat dan lemah-lembut. Berikut ini adalah beberapa diskusi dan artikel yang mungkin dapat membantu anda menjelaskan tentang beberapa pengajaran iman Katolik yang sering ditanyakan oleh saudara/i kita dari Kristen non-Katolik. a. Api Penyucian – silakan melihat artikel ini – klik ini. b. Diskusi tentang apakah kita diselamatkan iman saja – silakan klik. c. Diskusi tentang berdoa berulang dan rosario – klik ini. d. Berdoa di depan patung –… Read more »

Sonny Ng
Sonny Ng
13 years ago

Shalom pengasuh katolisitas.org… Saya seorang Protestan yg tergerak untuk mencari segala sesuatu tentang Katolik, karena saya tidak mau menjadi Kristen Protestan karena orang tua saya (lahir sudah dibaptis di Gereja Protestan, dll), saya ingin mencari Gereja manakah yg dikehendaki Yesus, bukan kehendak saya pribadi.. Artikel demi artikel serta tanya-jawab saya baca melalui situs ini. Saya yg tadinya tidak mengerti apa-apa tentang Bunda Maria, Magisterium Gereja, dan Tradisi Gereja, sekarang saya mengerti dan saya menyimpulkan (dari pertanyaan2 dari non-Katolik yg dapat dijawab dgn baik oleh tim Katolisitas) bahwa Gereja Katolik benar-benar memiliki iman yg kaya dan lengkap. Saya pun akhirnya berniat… Read more »

Larasati Shinta Lukito
Larasati Shinta Lukito
Reply to  Sonny Ng
13 years ago

Syalom

Bapak Stefanus dan Ibu Ingrid

Saya masih kurang paham dengan yang dimaksud orang-orang suci / orang-orang kudus ?
Ibu Ingrid pernah menulis/ menjawab pertanyaan seorang pembaca,bahwa : Ibu Ingrid dan Pak Stefanus termasuk orang-orang suci / orang-orang kudus.
Dalam tulisan diatas pak Stefanus mengatakan : bahwa doa pastor maupun keluarga kita kurang kuasanya dibandingkan dengan para kudus.
Bagaimana dengan doa Pak Stefanus dan Ibu Ingrid sebagai orang-orang suci / orang-orang kudus ?
Benarkah perjalanan ke Tanah Terjanji begitu sulit ? setelah kita melakukan semua pengajaran yang diberikan oleh gereja Katolik kita.

Laras

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Larasati Shinta Lukito
13 years ago

Shalom Larasati, Terima kasih atas pertanyaannya tentang orang kudus. Kita memang dikuduskan terutama dengan menerima Sakramen Baptis. Namun, di satu sisi, kekudusan adalah suatu proses sampai kita mencapai tujuan akhir, yaitu Sorga. Dengan demikian, walaupun kita telah dikuduskan, namun pada saat yang bersamaan, kita masih dalam perjuangan untuk hidup kudus sampai akhir zaman. Sedangkan orang-orang kudus atau para santa/santo yang saya maksudkan adalah orang-orang yang telah berjuang dalam kekudusan di dunia dan telah mencapai Sorga dan menerima mahkota abadi di Sorga. Jadi dalam tulisan di atas, doa dari para kudus di Sorga, yang telah dibenarkan oleh Allah dan yang telah… Read more »

johanes
johanes
Reply to  Sonny Ng
13 years ago

Salam kenal sdr Sonny Ng, Saya berdoa semoga Roh Kudus menuntun anda menemukan jalan untuk pulang ke rumah transit di dunia yang sudah disediakan oleh Tuhan Yesus yakni GerejaNya yang satu,kudus,katolik,dan apostolik yang menjadikan Gereja ini berciri khusus dibandingkan dengan gereja lainnya yang didirikan oleh manusia; yang selanjutnya dari rumah transit ini akan membawa Anda ke rumah abadi yang sesungguhnya. Saya tertarik sekali dengan keberatan sdr mengenai segelintir atau beberapa atau kelompok (apa pun sebutannya) yang pindah ke agama agama lain dan tidak mempraktekkan imannya. Saya harap hal ini tidak menjadi hambatan buat sdr untuk “pulang”. Mengapa? Kita kembali ke… Read more »

Dennis
Dennis
13 years ago

Shalom, aku ingin bertanya tentang baptisan. sejak kecil aku sudah sering diajak sepupuku yang beragama Katolik untuk menghadiri misa, bahkan hampir setiap minggu. tapi karena papaku seorang buddhist, aku tidak dibaptis. papaku memang tidak melarang aku memeluk agama Katolik, tapi dia pernah bilang kalau untuk dibaptis lebih baik nanti nanti saja. lebih dari 1 tahun belakangan ini aku banyak membaca artikel2 tentang Gereja Katolik, baik dari situs katolisitas, ekaristi.org dan beberapa situs lainnya, bahkan hampir setiap hari. dari situs2 ini aku belajar banyak tentang iman Katolik. sekarang ini aku sedang kuliah di sydney, australia. aku mengikuti misa bahasa indonesia setiap… Read more »

Rm Gusti Kusumawanta
Reply to  Dennis
13 years ago

Dennis yth Surat penting sebagai dokumen Gereja Katolik berlaku untuk semua paroki di dunia. Karena penting, surat baptis jangan hilang. Kalau nanti akan menerima Krisma di Indonesia tidak ada kesulitan. Adminisitrasi Gereja Katolik sangat bagus dan rapi. Maka kirim saja surat baptisnya untuk mendata saat penerimaan Sakramen Krisma di Indonesia. Anda sudah dewasa, sehingga tidak perlu persetujuan dari orang tua dalam hal ini. Anda bisa mengambil keputusan sendiri mau memeluk agama apapun termasuk mau dibaptis atau tidak. Tapi diperlukan wali baptis dan paling tidak mengikuti katekumenat selama beberapa bulan seperti pedoman di keuskupan tersebut. Jika nanti menerima Krisma juga bisa… Read more »

yohanes s
yohanes s
Reply to  Rm Gusti Kusumawanta
13 years ago

Reformasi Protestan selamatkan Gereja dan Okultisme di Gereja Katolik Saya Yohanes dan Protestan, jika ada tulisan dari umat Katolik yang mengatakan ajaran Protestan pendek dan sepenggal-sepenggal, ini jelas penilaian yang sepenggal-sepenggal. Silahkan pelajari dengan benar ajaran Calvin hingga Karl Barth. Jelas sekali bahwa doktrin yang mendasari Iman Protestan sangat kuat. Bayangkan saja, jika tidak ada Protestan, saya kira ajaran Katolik akan mati ditinggal umatnya. Atau sampai sekarang kita harus membeli surat penebusan dosa, kita umat Krisitiani tidak bisa membaca Alkitab karena dilarang atau ibadah di gereja diikuti dengan bengong karena kita tidak paham bahasa Latin yang dipakai para imam Katolik.… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  yohanes s
12 years ago

Shalom Yohanes, Terima kasih atas tanggapannya. Silakan anda menerangkan salah satu ajaran tentang Ekaristi, di mana jemaat perdana percaya bahwa Yesus hadir secara khusus (Tubuh, Darah, Jiwa dan ke-Allahan) seperti yang ditegaskan dalam Alkitab. Dan bahkan Martin Luther mempercayai hal ini, walaupun tidak persis sama, yaitu dengan menggunakan istilah consubstantiation. Namun John Calvin hanya mempercayai bahwa kehadiran Kristus dalam Ekaristi hanyalah simbol. Cobalah untuk menerangkan bagaimana yang dulunya dianggap bahwa Kristus hadir secara nyata dan dipercayai oleh jemaat perdana, setelah itu Martin Luther juga mempercayainya, namun kemudian dapat berubah menjadi hanya simbol seperti yang dinyatakan oleh John Calvin? Cobalah untuk… Read more »

Budi Darmawan Kusumo
Budi Darmawan Kusumo
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Syalom Yohanes,

Saya bingung dengan anda, kok bisa ya anda lebih percaya kepada Carl Bath & Calvin yang TIDAK PERNAH bertemu para rasul. Lebih baik saya percaya pada Bapa Gereja yang BERTEMU Para Rasul. Coba direnungkan baik – baik.

Tuhan Yesus Memberkati & Bunda Maria selalu menuntun anda pada putraNYA

Hesti
Hesti
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Ijinkan saya menjawab pertanyaan saudara stef Dlm GK, mereka memposisikan diri sbg KRISTUS, oleh sebab itu mereka menggunakan ayat dlm Injil Mat 26-28; Mrk 14:22-24; Luk 22:19-20., yang berbunyi: Matius 26:26-28 27 Dan ketika mereka sedang makan, YESUS mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” 27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. 28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa Sedangkan kami (protestan) memposisikan diri spt para rasul/murid YESUS, shg kami menggunakan ayat… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
66
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x