Homoseksual: dosakah, dan dapat sembuhkah?

1. Pandangan Gereja Katolik tentang homoseksual.

Katekismus Gereja Katolik mendefinisikan homoseksualitas sebagai berikut:

KGK 2357    Homoseksualitas adalah hubungan antara para pria atau wanita, yang merasa diri tertarik dalam hubungan seksual, semata-mata atau terutama, kepada orang sejenis kelamin. Homoseksualitas muncul dalam berbagai waktu dan kebudayaan dalam bentuk yang sangat bervariasi. Asal-usul psikisnya masih belum jelas sama sekali. Berdasarkan Kitab Suci yang melukiskannya sebagai penyelewengan besarBdk.Kej 19:1-29; Rm 1:24-27; 1 Kor 6:10; 1 Tim 1:10., tradisi Gereja selalu menjelaskan, bahwa “perbuatan homoseksual itu tidak baik” (CDF, Perny. “Persona humana” 8). Perbuatan itu melawan hukum kodrat, karena kelanjutan kehidupan tidak mungkin terjadi waktu persetubuhan. Perbuatan itu tidak berasal dari satu kebutuhan benar untuk saling melengkapi secara afektif dan seksual. Bagaimanapun perbuatan itu tidak dapat dibenarkan.

Namun demikian, Gereja juga menyadari bahwa tidak sedikit pria dan wanita yang sedemikian mempunyai kecenderungan homoseksual yang tidak mereka pilih sendiri. Mereka ini harus dilayani dengan hormat, dengan kasih dan bijaksana. Mereka harus diarahkan agar dapat memenuhi kehendak Allah dalam kehidupannya, dengan hidup murni, melalui kebajikan dan pengendalian diri dan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa dan sakramen, menuju kesempurnaan Kristen (KGK 2358-2359).

2. Kecenderungan vs melakukannya

Penting dipahami bahwa terdapat dua macam hal yang berbeda yaitu, 1) kecenderungan homoseksual dan 2) menjadi pelaku homoseksual. Kecenderungan ketertarikan terhadap sesama jenis itu belum membuahkan dosa sebelum dinyatakan dalam aktivitas seksual homoseksual. Gereja Katolik menganggap kecenderungan ini sebagai “objective disorder“/ ketidakteraturan yang obyektif, karena menjurus kepada hubungan seksual yang tidak wajar. Kecenderungan homoseksual di sini menyerupai kecenderungan yang dimiliki untuk kebiasaan buruk lainnya, misal ada orang yang memiliki kecenderungan pemarah, pemabuk, pemalas, dst. Dalam hal ini, kita ketahui:

1. Kecenderungan ini baru akan berbuah menjadi dosa, jika terus dituruti keinginannya, dalam hal ini, adalah jika mereka yang gay/homoseksual terus bergaul dalam lingkungan ‘gay’ dan mempraktekkan kehidupan seksual gaya ‘gay’ ini. Namun, jika tidak, maka kecenderungan tersebut tidak berbuah dosa.

2. Jadi kecenderungan ini benar-benar ada/ nyata, walaupun bukan berarti kita dapat membiarkannya. Contoh, tentu saja kita tidak dapat mengatakan karena seseorang memiliki kecenderungan pemarah, maka ia boleh saja hidup sebagai seorang pemarah. Kita justru harus mengalahkan kecenderungan itu dengan kuasa yang kita terima dari kemenangan salib Kristus, sebab oleh Dia segala belenggu dosa dipatahkan.

Ryan Sorba, dalam talk-nya Framingham State University, tgl 31 Maret 2008, yang memperkenalkan bukunya The Gay Gene Hoax, menjelaskan, bahwa kecenderungan gay bukan merupakan sesuatu yang genetik (seperti yang dipropagandakan beberapa pakar sekarang ini). Karena berdasarkan penelitian yang diadakan di Scandinavia pada bayi-bayi kembar, dapat diketahui bahwa salah satu dari bayi tersebut dapat menjadi gay, namun yang lainnya normal. Seandainya homoseksual itu genetikal tentu kedua bayi itu menjadi gay. Menurut Sorba, perilaku homoseksual banyak dipengaruhi oleh lingkungan, terutama penganiayaan seksual di masa kecil, seperti yang dialami dan diakui sendiri oleh banyak aktivis homoseksual. Hal lain yang cukup berpengaruh adalah kurangnya faktor bapa atau ibu, yang mempengaruhi seseorang di masa kecil (misalnya karena faktor perceraian, dst).

Jadi  sebenarnya, orang-orang yang lesbi atau gay sebenarnya dapat menghindari dosa, dengan tidak mengikuti dorongan nafsu seksualnya yang terarah kepada teman sejenis kelamin. Jika mereka hidup mengikuti hawa nafsu tersebut, tentu saja mereka berdosa. Alkitab sangat jelas menjabarkan hal ini. Namun, di dalam Kristus, mereka memiliki harapan untuk dapat mengarahkan hidup mereka ke arah kebenaran. Itulah sebabnya Gereja Katolik tidak menolak para gay dan lesbian, namun tidak membenarkan perbuatan mereka; melainkan mengarahkan mereka untuk hidup sesuai dengan perintah Tuhan untuk menerapkan kemurnian/ chastity. Maka di sini perlu dibedakan akan perbuatan/ dosa homoseksual dan orangnya. Dosa/ praktek homoseksual perlu kita tolak karena merupakan dosa berat yang melanggar kemurnian, namun manusianya tetap harus dihormati dan dikasihi. Walaupun demikian, Gereja tetap memegang bahwa kecenderungan homoseksual adalah menyimpang.(berdasarkan Congregation for the Doctrine of Faith yang dikeluarkan tgl 3 Juni 2003 mengenai, Considerations regarding Proposals to give legal recognition to unions between Homosexual Persons, 4).

3. Apakah homoseksual bisa “sembuh”?

Jawabnya juga tergantung, bisa ya bisa tidak. Namun fakta membuktikan bahwa kemungkinan “sembuh” itu ada, walaupun itu melibatkan kerja sama dari orang yang bersangkutan. Buku dari John F Harvey OSFS, The Truth about Homosexuality, (San Francisco, Ignatius Press, 1996) adalah buku yang baik untuk dibaca tentang homoseksual. Kesaksian seorang gay, yaitu David Morrison dalam bukunya Beyond Gay, (Indiana, Our Sunday Visitor, Inc, 1999) memperkuat keyakinan bahwa  sesungguhnya seseorang dapat menolak kecenderungan homoseksual yang tidak wajar ini, setelah melalui bimbingan konseling dan terutama melalui pertolongan Roh Kudus yang diberikan dalam sakramen-sakramen Gereja terutama Sakramen Tobat dan Ekaristi.

Fakta menunjukkan bahwa jika ia mendapat pengarahan yang benar, dan bertumbuh secara rohani dalam komunitas yang mendukung pertobatannya, maka seorang yang homoseksual dapat menjalani hidup yang normal, entah akhirnya menjadi heteroseksual dan menikah dengan lawan jenis, ataupun tetap memilih untuk tidak menikah, namun hidup dalam kemurnian, dan tetap mengalami kebahagiaan.

4. Apa yang dapat diberikannya kepada Yesus?

Mungkin yang pertama-tama adalah pertobatan yang sungguh dan komitmen yang serius untuk hidup kudus. Baru setelah ia sendiri bertobat dan berakar dalam sakramen, ia dapat melihat dengan lebih jelas apa yang menjadi panggilan hidupnya. Selama proses ini, dianjurkan agar ia memohon bantuan dari Romo, dan konselor di paroki. Jika ia memang terpanggil dan ia telah mengalami kuasa Roh Kudus yang memampukannya untuk menolak dosa, ia bahkan dapat melayani orang-orang lain yang memiliki kecenderungan seperti dia. (Namun tentu setelah ia sendiri telah mengalami pertobatan yang terus-menerus dan melaksanakan buah-buah pertobatan itu)

Namun demikian, seumur hidupnya ia harus tetap waspada dan berjaga-jaga. Ia tak boleh berbangga hati bahwa seolah- olah ia tidak mungkin jatuh lagi ke dalam dosa homoseksual. Perjuangan untuk hidup kudus merupakan perjuangan seumur hidup, dan untuk itu maka ia harus mengandalkan pertolongan Tuhan Yesus sendiri, yang dapat diterimanya melalui doa-doa, sakramen-sakramen dan komunitas umat beriman.

4.9 7 votes
Article Rating
69 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
kak
kak
12 years ago

Hidup bagaikan air yang mengalir di sungai kemudian mengalir ke laut pada akhirnya itulah hidup manusia dari bayi( hulu) menuju kematian(laut)…… Kisah hidup aq yang begitu gelap dalam menjalani kehidupan sebagai manusia. Aku lahir dalam sebuah kebencian dan ketakutan dalam menjalani kehidupan ini, hidup yang begitu kejam dan kelam membuat aku kurang memilki rasa kemanusiaan. Dari kecil aku tidak diberikan kasih dan cinta. Ada kalanya aku ingin melupakan masa lalu aku yang begitu kelam dan gelap. Saking gelapnya aku tidak tau apa itu kasih, cinta, pengampunan, dan persahabatan sebelum bertemu dengan sahabat aku. Aku akan memulai kisah aku ini… Aku… Read more »

Jayadi
Jayadi
12 years ago

Saya anak ketiga dr 3 bersaudara, yg smuanya adl laki2. Saya merasa tertarik pada sesama jenis sejak SD. Saat itu, entah mengapa saya merasakan hasrat dengan guru pria di sekolah tsb. Saya pikir rasa ini hny sesaat dan akan hilang dgn sendirinya. Sampai saat ini saya berusia 25th, trnyata rasa ini msh berlanjut. Saya berperilaku agak kemayu, sehingga sering “diledeki” teman pria walau sahabat (pria) sy selalu memberi dorongan utk mjd lelaki sejati. Suatu saat di tempat kerja saya (di salah satu bank swasta) ada seorang nasabah ibu2 berkata: “Klo ada yg pny anak laki2 smua, biasanya yg bontot tuh… Read more »

Rm Agung, MSF
Rm Agung, MSF
Reply to  Jayadi
12 years ago

Saudara Jayadi yang baik, Setiap orang pasti mengalami persoalan dan gejolak dalam hidupnya, entah itu besar atau kecil, berat atau ringan. Jadi pertama-tama yang saya ingin sampaikan pada anda adalah jangan mudah menyerah dengan persoalan itu bahkan sampai anda memohon pada Tuhan untuk mengambil nyawa anda sebelum waktunya… Tuhan memberi akal untuk berpikir bagaimana kita mencari penyelesaian atas masalah kita, dan Allah melengkapi kita dengan budi supaya kita mencari cara penyelesaian masalah dengan bijaksana sesuai dengan kehendak-Nya. Apa yang ibu (nasabah) katakan itu tidak benar. Banyak keluarga yang anaknya laki-laki semua, tetapi anak terakhir tidak seperti yang dikatakan ibu itu.… Read more »

Anastasia Tripudji
Anastasia Tripudji
12 years ago

Bagaimana saya harus menjawab pertanyaan anak2 bila ada yang menanyakan jenis kelamin ke 3. Karena di koran Jawa Pos hari ini tertulis besar2, kebetulan saya juga mendampingi anak2 sekolah minggu. Kira2 apa tanggapan gereja Katolik? Terimakasih, GBU all

Ingrid Listiati
Reply to  Anastasia Tripudji
12 years ago

Shalom Anastasia Tripudji, Jika kita berpegang kepada Sabda Tuhan, kita akan mengetahui bahwa tidak ada jenis kelamin yang ketiga, sebab Allah hanya menciptakan manusia laki- laki dan perempuan (lih. Kej 1:27). Terus terang dewasa ini di dunia sekular (terutama di Eropa dan Amerika) terdapat kecenderungan propaganda untuk menggiring opini publik akan adanya jenis kelamin ‘di antara’ laki- laki dan perempuan, tetapi itu tidak diajarkan oleh Sabda Tuhan. Hal homoseksualitas, sudah pernah kami bahas sekilas di sini, silakan klik. Silakan menjelaskan secara terbuka kepada anak anda/ anak didik anda jika mereka bertanya; bahwa memang pada beberapa orang dapat terjadi bahwa mereka… Read more »

Edo
Edo
12 years ago

Bapak/Ibu, saya ingin minta saran mengenai apa yang terjadi pada diri saya. Nama saya Edo, umur 25 tahun, anak kedua dari dua bersaudara. Saya memiliki masalah mengenai ketertarikan saya pada sesama jenis (laki-laki). Saya tidak tahu bagaimana perasaan ini bisa muncul dan kapan tepatnya mulai muncul pun saya juga tidak tau. Sudah 5 tahun saya berada di dunia gay dan selama itu pula saya diikuti perasaan bersalah, takut, dosa, dan cemas akan akibat dari perbuatan saya. Dalam hati saya berkata “Tuhan, kalau Kamu ingin menghukumku silahkan, tapi jangan sampai orang lain menderita karena perbuatanku”. Selama 5 tahun itu saya sudah… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Edo
12 years ago

Salam Edo, Saran saya, Anda mengikuti retret terbimbing pribadi, misalnya di rumah retret dan Pusat Spiritualitas Girisonta yang brosur lengkapnya ada di  http://xa.yimg.com/kq/groups/19880628/670858681/name/Program+2011.pdf    Menurut saya, Anda mengikuti komunitas Katolik yang plural saja, komunitas apapun yang saling memahami, namun bukan komunitas gay. Bertanyalah ke keuskupan atau paroki, informasi mengenai komunitas yang memperhatikan kaum seperti Anda ini. Di Keuskupan Agung Semarang, misalnya, Ibu Anne Avantie dan beberapa pastor mendampingi sekelompok orang yang berkondisi seperti kondisi Anda. Namun saya tidak tahu persis   Semoga mendapatkan bantuan yang diperlukan. Salam, Y. Dwi Harsanto Pr   Tambahan dari Triastuti Permohonan doa Anda menjadi ujud doa… Read more »

Rini
Rini
12 years ago

Pengasuh Katolisitas ytk, Apa di website ini pernah dibahas mengenai pandangan Gereja Katolik terhadap homoseks dan transgender/waria? Saya beberapa kali menemukan pandangan yang sayangnya juga didukung beberapa romo tertentu yang mendukung hubungan homoseks, bahkan mengatakan kalau Gereja suatu saat mungkin akan mengizinkan pernikahan sejenis. Saya bingung dengan pendapat-pendapat ini karena saya yakin bahwa Gereja Katolik tidak pernah menyetujui hubungan sejenis, tapi saya tidak menemukan dokumen-dokumen Gereja yang menegaskan penolakan itu. Karena itu kalau boleh saya mohon dikirimi link ke dokumen-dokumen resmi yang menentang hubungan sejenis (kalau bisa dalam bahasa Indonesia), supaya bisa saya jadikan pegangan. Terima kasih banyak sebelumnya. Rini… Read more »

barry
barry
12 years ago

shalom bu inggrid…to the point aja ya..pertanyaan saya adalah bolehkah kita menerima komuni setelah melakukan onani/masturbasi ?karna saya mempunyai kebiasaan buruk tersebut dan sedang berusaha melepaskan diri dari kebiasaan tsb…dan saya belum pernah mengaku dosa atas kebiasaan saya ini.Mohon penjelasannya..terima kasih….

Ingrid Listiati
Reply to  barry
12 years ago

Shalom Barry,
Silakan anda membaca terlebih dahulu artikel ini, silakan klik
Bersyukurlah jika anda mempunyai kehendak untuk meninggalkan kebiasaan negatif tersebut, sebab dorongan untuk bertobat selalu datang dari Roh Kudus. Semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada anda untuk dapat menaati perintah Tuhan dan bertumbuh di dalam kekudusan.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

Dini
Dini
13 years ago

Dear Katolisitas, Saya ingin bertanya pandangan Gereja Katolik terhadap kaum gay/lesbian terkait dengan ham (hak asasi manusia). Apakah ada penjelasan yang lebih mungkin mendalam, bukan sekedar doktrin? Seperti misalnya: kenapa? dan apa konsekuensi dari perbuatan itu ke depannya (selain dosa, terhadap kemanusiaan apa)? Lalu, jika seorang romo tahu umatnya seorang gay dan pada saat komuni, umat tersebut tetap maju ke depan untuk menerima komuni, apakah romo tersebut tetap HARUS memberikan komuni? (ini saya belum pernah temukan kasusnya tapi lagi-lagi, bukan tidak mungkin ini terjadi). Saya sering merasa miris kalau orang-orang misalnya membandingkan seperti ini: saya gay tapi tidak membunuh. Saya… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Dini
13 years ago

Shalom Dini, Silakan anda membaca terlebih dahulu di artikel tentang Homoseksual di sini, silakan klik. Mohon maaf, karena fokus utama di Katolisitas adalah pemaparan ajaran Gereja Katolik tentang suatu hal tertentu, maka memang yang kami sampaikan dalam hal topik Homoseksual ini adalah dari sisi doktrin. Mengapa? Karena sejujurnya, para ahli psikologi sendiri juga belum setuju, dan belum ada rumusan baku yang secara universal diterima untuk menjelaskan gejala homoseksual ini. Memang harus diakui ada kecenderungan homoseksual ini pada orang- orang tertentu, namun penyebabnya apa, belum dapat dipastikan secara jelas. Sedikitnya demikianlah yang saya ketahui dari buku- buku yang saya baca tentang… Read more »

david
david
13 years ago

Syalom Admin, nama saya david. saya adalah seorang biseksual. saya tahu saya ada kcenderungan menyimpang sejak saya SD. namun saya kiat menentang itu dan memilih untuk ke lawan jenis.saya tumbuh sbagai lelaki yang baik dan tidak melambai.tidak ada yg mengira saya seorang biseksual.namun saya hanya sedikit tertarik seksual kepada sesama jenis.saya takpernah mencintai dan menyukai sesajam jenis.saya hanya sedikit tetarik seksual.berbeda dengan lawan jenis.saya tettarik seksual dan cinta.saya mempunyai bbrp pacar lawan jenis.saya pun pernah melakukan hubungan seksual degan jalwa jenis.dan saya. Menyukainya.disaat itu saya lupa saya biseksual.namun disaat saya tak dpt memnuhi hasrat say.saya kian kembali ke homoseksualitas walaupun… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  david
13 years ago

Shalom David, Membaca kisah anda, saya pikir ada baiknya anda berkonsultasi dengan Romo paroki anda. Adalah sesuatu yang positif, jika anda menyadari bahwa anda memiliki kecenderungan yang menyimpang dan ingin berubah menjadi sepenuhnya normal. Saya percaya, jika anda terus dengan tekun memohon kepada Tuhan untuk memberikan rahmat-Nya agar anda dapat mengatasi kecenderungan itu, maka Tuhan dapat menjawab permohonan anda. Saya tidak tahu apakah anda sudah pernah mengaku dosa dalam Sakramen Tobat tentang dosa bahwa anda telah berhubungan seksual kepada lawan jenis. [Saya mengasumsikan anda belum menikah. Jika anda sudah menikah, dan lawan jenis itu adalah istri anda, maka tentu tidak… Read more »

Michael
Michael
13 years ago

Syalom bu Ingrid, saya michael, saya masih remaja dan saya juga adalah homo. saya sudah menyadari bahwa saya homo sejak saya kelas 6 SD. nah, dari sana sampai sekarang saya masih suka membuka situs2 yang tidak baik. walau saya menyukai sesama jenis, tapi saya juga menyukai lawan jenis, namun lebih cenderung ke sesama jenis. jika saya melakukan sakramen tobat juga saya tidak berani untuk mengatakannya kepada romo. pertanyaan saya, bagaimana cara agar kita lebih berani untuk mengungkapkannya kepada romo agar dosa saya dapat diampuni? karena setelah beberapa kali melakukan sakramen tobat, saya tetap tidak berani mengatakan dosa saya yang satu… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Michael
13 years ago

Shalom Michael, Adalah suatu awal yang baik, jika anda sudah berani mengakui kesalahan/ dosa ini walaupun baru terhadap diri sendiri, dan dalam doa pribadi kepada Tuhan. Namun jika anda ingin terlepas dari belenggu dosa ini, anda harus dengan rendah hati mengakuinya di hadapan imam-Nya dalam sakramen Pengakuan Dosa. Ini adalah cara yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita, agar kita dapat terlepas dari ikatan dosa, baik di dunia ini maupun di sorga; yaitu jika kita mau mengakui dosa tersebut di hadapan para imam-Nya yang selaku penerus para rasul, telah menerima kuasa dari Kristus sendiri untuk mengampuni dosa (lih. Yoh 20:… Read more »

Tuah Talino
Tuah Talino
13 years ago

Happy Sunday everybody, don’t forget to go to church, let us confess our sin, God give us mercy, Mother Mary prey us. happy Sunday………………….

donny
donny
13 years ago

syalom,,, aku cuma mau bilang, klo aku itu sama dengan teman2 yang ada diatas….. dan memang saya hampir mendapatkan jawaban…. cuma saya mau nanya satu hal lagi……… bagaimana cara membaung perasaan suka kita kepada sesama jenis………. apalagi dia itu satu gereja dengan saya……….. jujur… saya cuma suka dan tertarik dengan “dia” saja….. apa yang harus saya lakukan untuk tidak mencintai dy lagi…….. soalnya saya gak mau pelayanan saya di grj dan Ibadah TERGAganggu hanya krn Perasaan saya yang aneh ini….. saya sudah pernah berhasil melupakknanya…… dan saya sangat bersyukur kepada Yesus krn saya sudah berhasil… tapi kini dosa ini kembali… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  donny
13 years ago

Shalom Donny, Saya mungkin tidak dapat sepenuhnya memahami beratnya pergumulan yang sedang anda hadapi. Namun menurut kisah kesaksian orang- orang yang mempunyai kecenderungan seperti anda, memang dikatakan bahwa ketertarikan itu datang dengan sendirinya, sehingga memang sulit untuk diingkari. Maka kelihatannya, hal yang mungkin dapat anda lakukan adalah untuk tidak mengikuti dorongan tersebut, karena anda menyadari bahwa dorongan tersebut tidaklah sehat, atau tidak sesuai dengan kehendak Allah. Karena jika dituruti terus menerus, dapat membuahkan dosa. Sedangkan jika suatu dorongan/ godaan itu tidak dituruti dan segera dibuang jauh- jauh, tidak membuahkan dosa. Silakan anda membaca di sini perkembangan dosa, yang tertulis dalam… Read more »

Gay KArena TUhan
14 years ago

Dear Admin…. Saya mulai menyukai Pria…. Semenjak saya di perkosa oleh seorang Homo seksual waktu saya berumur 8 tahun saya masih polos saat itu…. padahal saya hanya diimingi oleh permen dan uang saja…..tetapi sudahlah jgn dibahas kenangan buruk itu …. saya memang tidak diperhatikan oleh orang tua saya………. s aya merasa sangat sedih sekali……… hingga saya sd smp sma kuliah… saya masih tetap menyukai seorang cowo….. saya sangat sedihhhh sekali melihat alkitab dan agama apapun menolak keberadaan gay / belajar2 dan belajar…. sampai saya dibilang orang yg kurang gaul …….. intinya saya ingin menemukan jjawaaaban…. KENAPA TUHAN MENJADIKAN SAYA GAY… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Gay KArena TUhan
14 years ago

Shalom Gay K T, Pertama- tama mohon dipahami terlebih dahulu bahwa Gereja Katolik tidak menolak keberadaan orang-orang yang mempunyai kecenderungan homoseksual. Gereja Katolik mengajarkan demikian: KGK 2358 Tidak sedikit pria dan wanita mempunyai kecenderungan homoseksual. Mereka sendiri tidak memilih kecenderungan ini; untuk kebanyakan dari mereka homoseksualitas itu merupakan satu percobaan. Mereka harus dilayani dengan hormat, dengan kasih sayang dan dengan bijaksana. Orang jangan memojokkan mereka dengan salah satu cara yang tidak adil. Juga mereka ini dipanggil, supaya memenuhi kehendak Allah dalam kehidupannya dan, kalau mereka itu orang Kristen, supaya mereka mempersatukan kesulitan-kesulitan yang dapat tumbuh dari kecenderungan mereka, dengan kurban… Read more »

Refli Sondakh
Refli Sondakh
14 years ago

hy sahabat gereja!!!!!!
sy refli asli protestant.tp beberapa bulan terakhir bergabung bersama Pemuda Bethel,
jujur sy adalah gay berat…..& sy adalah orang yang sangat lemah,sejak sy smp sy sudah bergumul dengan dosa ini bahkan sampai sekarang…….tapi sy punya kerinduan yang luar biasa untuk hidup benar kembali,so sy anak pertama di keluarga,n satu2nya anak pria,
sy ingin keluar tp saya tidak mampu,karena cukup lma sudah sy rasakan hal ini…….
sy minta saran dari teman….Syalom dari kota palu

Ingrid Listiati
Reply to  Refli Sondakh
14 years ago

Shalom Refli, Terus terang, saya kurang faham dengan apa yang anda maksud dengan “gay berat”, sebab kecenderungan homoseksual ini memang mungkin dapat dirasakan nyata pada beberapa orang tertentu, namun ini bukan berarti tidak dapat dikendalikan. Maka jika dorongan/ kecenderungan ini, betapapun hebatnya anda rasakan, tetapi tidak sampai berbuah dosa seksual sesama jenis ataupun masturbasi, maka ini belum dapat dikatakan sebagai dosa yang berat. Namu jika godaan ini anda ikuti, baik dengan pikiran dan perbuatan, maka ya, benar, anda dapat terjerumus dalam dosa yang berat. Sebab anda sudah tahu hal itu salah, dan berlawanan dengan perintah Tuhan, namun anda tetap melakukannya… Read more »

Mikael
Mikael
14 years ago

Hi admin,.. Saya ingin bertanya sesuatu.,,, secara jujur saya adalah seorang GAY semenjak SD. Tidak ada penjelasan khusus kenapa saya bisa seperti ini, tdk ada pengalaman traumatis atau seperti apa. Hal ini cukup membuat saya terkadang depresi, putus asa atau stress, sering didalam hati saya ingin mengakhiri hidup ini, apalagi saya seorang chinese dan mrupakan satu2nya son in family, my familty expect many things from me, i knew that,, they send me abroad to study, spend big sum of money for me. Juga yg membuat saya putus asa, karena saya merupakan org yg cukup aktif di Persekutuan Doa, padahal sebenatnya… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Mikael
14 years ago

Shalom Mikael, Terima kasih atas keterbukaan anda untuk membagikan kisah pergumulan hidup anda di situs ini. Harus diakui bahwa kecenderungan homoseksual itu memang ada, namun itu tidak berarti bahwa kecenderungan tersebut boleh diikuti hingga membuahkan dosa. Saya tidak tahu apakah anda pernah membaca artikel tanya jawab tentang homoseksual di atas ini, jika belum, silakan membacanya, silakan klik, karena mungkin berguna bagi anda. Sekarang tentang pertanyaan anda: 1. Bagaimana saya bisa tetap berjuang dgn benteng kekudusan ini, krn saya bener2 cinta Tuhan tetepi lagi, takut memilih tawaran dunia yg lebih nyata di sekitar? Pertama-tama, kita harus menyadari bahwa perjuangan untuk hidup… Read more »

Tommy
Tommy
Reply to  Mikael
14 years ago

Shaloom Mikael Saya ingin share sedikit tanpa mengesampingkan penjelasan Ibu Inggrid yang saya rasa sudah sangat ok…jadi ini hanya sebagai sharing tambahan. Pengalaman dan pengetahuan saya mungkin belom seintens apa yang dituturkan oleh mikael, namun lebih kurang saya dapat mengerti apa yang mikael rasakan. Kalau boleh saya summarize: (1). merasa bahwa Tuhan tidak adil, mengapa menempatkan kecenderngan ini didalam diri saya, sementara saya tidak menginginkannya, saya ingin normal senormal normalnya…rasanya lebih mudah untuk mengakui bahwa saya telah ngedrugs daripada hal ini…. (2). sangat merasa insecure dengan tubuh kita, entah merasa gendut, terlalu kurus, kurang keren and so on…pokoknya bawaannya minder,… Read more »

Andika
Andika
14 years ago

Saya mau beranya lage,, Jujur saya tidak tahu kalau itu adalah dosa, saya mengetahui lok itu dosa baru setelah diberitahu teman2 saya.. Saya menganggap itu sebagai ajang coba22 aja,, Lalu saya sudah mengaku dosa tapi saya tidak menyebutkan dosa pernah berhubungan sesama jenis itu,, Tapi saya mengaku dosa, saya sudah bilang bahwa saya sungguh2 ingin bertobat,, Dan setelah mengaku dosa saya sudah lega sekali.. Apa dengan itu saya termasuk sudah diampuni dosa saya???? dan apa saya boleh menerima komuni lok belum diampuni dosa saya?? dan apa lok saya mengaku dosa harus menyebutkan dosa yang saya lakukan itu kepada pastor?? tolong… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Andika
14 years ago

Shalom Andika, Terima kasih atas kejujuran yang disampaikan Andika. Walaupun kita tidak tahu bahwa sesuatu adalah berdosa, tidak membuat kita tidak berdosa, karena sebetulnya kalau kita mau renungkan, kita dapat bertanya terlebih dahulu kepada orang lain yang kita anggap mempunyai spiritualitas yang baik, atau dengan membaca Alkitab, dll. Walaupun ketidaktahuan kita mungkin dapat mengurangi tanggung jawab kita di hadapan Tuhan (lih. Lk 12:48), namun apa yang dilakukan tetaplah berdosa. Oleh karena itu, saya menyarankan agar Andika dapat mengaku dosa kepada pastor. Syarat dari pengampunan yang didapatkan dari Sakramen Tobat adalah penyesalan, berjanji untuk tidak melakukan dosa yang sama dan juga… Read more »

Andika
Andika
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Saya bingung hrus mengatakan apa kpada pastor ttg dosa saya itu,,
Tlong bntu saya,,,,,,

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Andika
14 years ago

Shalom Andika, Terima kasih atas keterbukaan Andika dan saya juga mengerti akan kebingungan Andika. Memang setiap dosa yang kita lakukan dan akukan adalah memalukan. Namun, hal ini justru semakin membuat kita rendah hati dan memberikan kesadaran bahwa kita semua memang pendosa. Di hadapan Tuhan, kita semua adalah pendosa yang datang dengan hati remuk redam, mohon pengampunan. Janganlah kuatir bahwa pastor akan memarahi atau terkejut dengan dosa yang Andika akan akukan, karena pastor telah mendengar begitu banyak pengakuan dosa, dengan begitu banyak dosa-dosa yang beraneka raga, yang mungkin ada yang lebih berat dari dosa yang akan Andika akukan. Andika harus mengakukan… Read more »

Lukas Cung
Lukas Cung
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Shalom Andika, Saya sangat setuju dengan Pak Stef. Sepatutnya kita semua lebih sering menerima Sakramen Pengakuan Dosa. Kita semua yang Katolik. Saya sendiri awalnya tidak berani untuk itu. Tapi setelah banyak membaca artikel di website ini, jadi berani mencobanya. Sekarang menjadi kebiasaan saya setiap bulan, dan beruntung, saya mempunyai bapa pengakuan yang sangat baik. Awalnya saya tidak berani karna merasa dosa-dosa saya sangat banyak, apalagi saya tidak percaya pastor yang mendengar pengakuan saya akan betul-betul merahasiakan semua pengakuan saya. Sayapun mulai mencari-cari pastor yang menurut saya bisa dipercaya. Akhirnya saya menemukannya. Ketika mulai mencobanya, saya menjadi semakin terkesima…. Saya menyebutkan… Read more »

Andika
Andika
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Terimakasih atas nasehatnya,,
Saya akan mengakukan dosa saya..
Saya mau bertanya lage,, Ehm, saya pernah menyebutkan dosa saya itu tapi menggantinya dengan kata2 “melakukan hal-hal kotor” apa itu belum termasuk saya diampuni?? berarti selama ini komuni saya tidak diterima karena saya melakukan dosa berat??? dan apa konsekuensi dari pastor atas dosa berat yang saya lakukan, apakah saya akan disuruh mengakukan dosa saya di depan banyak orang misalnya?? dan jika tidak, kriteria dosa apa jika umpanya kita disuruh mengakukan dosa kita di depan banyak orang??

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Andika
14 years ago

Shalom Andika, Terima kasih atas keterbukaannya. Kalau anda pernah mengaku dosa tersebut dan menggantinya dengan kata-kata “melakukan hal-hal kotor”, maka anda masih menutupi dosa tersebut. Ini sama saja mengaku dosa dengan mengatakan “Pastor, saya berdosa, karena mencuri tali”. Padahal tali tersebut terikat pada seekor sapi. Dengan demikian, kalau mau mengaku dosa dengan baik, yang harus diakukan adalah mencuri sapi dan bukan mencuri tali. Pengakuan dosa haruslah jelas menyebutkan dosanya apa dan berapa kali melakukan dosa tersebut, dan dengan siapa (tidak perlu nama). Tidak usah takut dengan penitensi yang diberikan oleh pastor. Pada waktu abad-abad awal, memang pengakuan dosa dilakukan di… Read more »

Andika
Andika
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

terimakasih atas nasehatnya..
saya sudah yakin dan saya akan mengakukan dosa saya..

Andika
Andika
14 years ago

Saya tidak ada ketertarikan dengan laki-laki tapi saya pernah mencoba oral sex dengan teman laki-laki saya.. Saya juga nggak tau kenapa melakukannya,, mungkin karena saya nafsu aja pengen nyoba gitu..
Apakah saya termasuk golongan dosa berat?? Saya sudah bertobat dan tidak melakukannya lagi.. tolong dibalas..

Ingrid Listiati
Reply to  Andika
14 years ago

Shalom Andika, Pertama-tama, maaf saya menjawabnya terlambat. Mendengar penuturan anda kelihatannya anda sungguh-sungguh bertobat, dan untuk ini mari bersama kita memuji Allah, sebab hanya Roh Kuduslah yang mampu mengubah hati anda untuk meninggalkan dosa tersebut. Namun demikian, perlu diketahui bahwa yang pernah anda lakukan tersebut adalah dosa yang serius, dan jika anda telah mengetahui sebelumnya bahwa itu dosa, namun anda tetap melakukannya, maka anda telah melakukan dosa berat. Jika anda seorang Katolik, anda perlu mengaku dosa di hadapan pastor dalam Sakramen Pengakuan dosa. Anda perlu mengakukan dosa ini, dan juga jika setelah melakukan dosa tersebut anda tetap menyambut Komuni suci.… Read more »

john situmorang
john situmorang
14 years ago

syalom..
saya mau bertanya,,
sebenarnya problem saya hampir sama dengan cerita yg diatas, saya memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis, tapi saya belum pernah melakukan hubungan sex dengan sesama jenis. tapi saya sering bermasturbasi dan menjadikan pria yg saya sukai sebagai objek fantasi sex saya.
apakah perbuatan saya itu dosa, walaupun saya belum melakukannya..
karena setahu saya hanya dengan keinginan untuk melakukan saja kita sudah berdosa, apalgi melakukannya..
terima kasih.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  john situmorang
14 years ago

Shalom John,Terima kasih atas keterbukaan John yang menceritakan kondisi John. Bersyukurlah kepada Tuhan yang menguatkan John untuk tidak sampai menyalurkan keinginan yang salah ini sampai ke dalam perbuatan. Namun, di satu sisi perbuatan masturbasi sendiri dan berfantasi seks adalah berdosa. Silakan melihat link ini (silakan klik). Kemudian, untuk menangkap hakekat dosa, silakan melihat link ini (silakan klik). Semoga John dapat bekerjasama dengan rahmat Tuhan, sehingga John dapat terbebas dari hal ini. John juga dapat meminta bantuan Romo Kris dan tim untuk mendoakan John di pojok doa (silakan klik). Semoga jawaban-jawaban di link-link tersebut dapat membantu John. Sebaiknya John dapat mengakukan… Read more »

john situmorang
john situmorang
Reply to  john situmorang
14 years ago

tapi saya ingin hidup normal seperti laki laki yg menyukai wanita. saya nggak mau kebiasaan saya ini terbawa sampai saya dewasa nanti dan berkeluarga. saya rasa kebiasaan saya ini sudah ada sejak saya lahir, dan bukan keinginan saya untuk seperti ini.
setiap keinginan itu datang saya tidak bisa menolaknya, saya malu terhadap diri saya sendiri, apalagi saya termasuk aktif di gereja saya. blum lagi rasa bersalah yg selalu menakuti saya..

Terima kasih

Stefanus Tay
Admin
Reply to  john situmorang
14 years ago

Shalom John, Memang ada beberapa orang yang mempunyai kecenderungan seperti John, sama seperti beberapa orang mempunyai kecenderungan untuk marah, tidak dapat mengambil keputusan, selingkuh, dll. Kecenderungan-kecenderungan negatif ini tidaklah berdosa, namun dapat menjadi suatu kesempatan untuk membuktikan kasih kita kepada Tuhan dan untuk bertumbuh dalam kekudusan. Namun, kalau kecenderungan dibiarkan untuk terus bertumbuh dan menghasilkan perbuatan, maka ini akan berakibat fatal dan menjadi dosa. Pembahasan apakah orang yang mempunyai kecenderungan homo seksual dapat sembuh telah dibahas di sini (silakan klik). Jadi saya menyarankan beberapa hal praktis berikut ini, seperti yang penah saya sebutkan dalam beberapa jawaban yang lain: 1) Mempunyai… Read more »

john situmorang
john situmorang
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

terima kasih atas kesediaan anda untuk membalas pertanyaan saya. terima kasih juga atas saran2 dan doa yg bapak berikan.

sahabat
sahabat
14 years ago

terima kasih artikelnya, memberi gambaran dan solusi tepat.

stefanus
stefanus
14 years ago

Ibu Inggrid. Terimakasih banyak atas jawaban dan bimbingannya. saya merasa terberkati dan menjadi lebih yakin untuk membimbing adik rohani saya. dengan jawaban anda, saya telah print dan bantu mendukung doa. namun kemudian, ada pertanyaan kembali. Adik rohani saya letih selalu berjuang untuk hidup kudus. Bukan berarti dia tidak mau berjuang. namun, melihat jawaban bisa sembuh ( bisa ya atau tidak), dia merasa sedih. Dia malu mengakui bahwa sampai saat ini dia masih sering memperhatikan sesama jenis. Saya sempat kurang mengerti. namun setelah ia jelaskan, ia berkata seperti layaknya pria melihat ada wanita cantik dan memperhatikan dan berkomentar. nah. ia melakukan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  stefanus
14 years ago

Shalom Stefanus, Agaknya adik rohani anda punya pengertian yang kurang pas antara cobaan (temptation) dan dosa (sin). Jika yang dialami adalah ketertarikan saja, itu masih merupakan ‘temptation‘/ cobaan, tapi belum menjadi dosa. Sama seperti orang yang gemar korupsi, maka kesempatan yang ada dapat menjadi ‘temptation‘, dan mungkin saja, dia tertarik untuk melakukan korupsi, tetapi sepanjang akhirnya ia tidak melakukan korupsi itu, maka ia tidak berdosa. Mungkin ada baiknya anda dan adik rohani anda membaca penjelasan tentang Apa itu Dosa, yang ada dalam artikel ini, silakan klik. Nah, dalam kasus adik rohani anda, maka mungkin saja dia masih punya kecenderungan tertarik… Read more »

stefanus
stefanus
14 years ago

Syalom. Merupakan sebuah berkat dan anugrah dengan adanya situs ini… Tuhan kita dasyat! saya ada pertanyaan yang merupakan pertanyaan dari salah satu anggota kelompok sharing saya. Dia mengaku bahwa dia adalah seorang pecinta sesama jenis (gay). Pertanyaan dia kepada saya adalah: 1. Apakah dengan keadaan dirinya, dia berdosa? layakkah dia untuk menerima Komuni? 2. Apakah dia bisa “sembuh”? 3. Apa yang harus dia lakukan untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan YEsus, karena dia selalu merasa bersalah dan tidak layak melayani Tuhan. (kebetulan dia adalah aktivis muda gereja) Kebetulan saya sendiri, sebagai kakak rohani, terkejut dan bersyukur dengan keterbukaan ini namun… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
69
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x