Maria, ibu biologis Yesus?

Yesus lahir tanpa benih laki- laki, namun atas kuasa Roh Kudus, itu jelas tertulis dalam Kitab Suci (lih Luk 1:34-35). Namun pernyataan ini tidak berarti bahwa Maria tidak punya andil apa- apa dalam proses penjelmaan-Nya. Yesus adalah sungguh- sungguh manusia, dan karenanya DNAnya adalah DNA manusia, karena jika tidak, artinya Ia tidak sungguh- sungguh manusia. Maka selanjutnya, pertanyaannya diperoleh dari mana? Tentu dari orang tuanya (dalam hal ini hanya ibu-Nya), karena memang demikianlah cara yang dipakai Allah untuk membentuk tubuh manusia. Namun demikian, keilahian Yesus mengakibatkan penjelmaan-Nya menjadi manusia tanpa keterlibatan benih laki- laki. Maka Santo Yusuf hanyalah berperan sebagai bapa angkat Yesus, dan bukan bapa biologis Yesus.

Mengapa Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus memperoleh kemanusiaan-Nya (termasuk pembentukan DNA dan sel- sel dan gen) dari Maria? Karena kita percaya bahwa Yesus sungguh- sungguh manusia, sehingga penjelmaan-Nya menjadi daging juga melibatkan ibu yang mengandung dan melahirkan-Nya. Sebab dikatakan dalam Alkitab bahwa Yesus sama seperti kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa.

1. “Karena anak-anak itu adalah anak- anak dari darah dan daging, maka Ia [Kristus] juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka….” (Ibr 2:14).

Artinya, pada saat penjelmaanNya, Tuhan Yesus menjadi sama dengan kita manusia, terdiri atas darah dan daging, dan cara terbentuknyapun sama, yaitu melalui ibu yang mengandung kita. Perbedaannya hanya karena Yesus adalah Allah, maka ia tidak dilahirkan melalui hubungan suami istri, namun oleh karena kuasa Roh Kudus yang bekerja menaungi Maria, sehingga ia dapat mengandung tanpa benih laki-laki. Selanjutnya, pembentukan sel dan sebagainya dalam rahim Maria, semua sesuai dengan kodrat manusia. Itulah sebabnya, dalam penjelmaan-Nya Yesus dapat disebut sebagai sungguh- sungguh manusia, walaupun Ia juga sungguh- sungguh Allah.

2. Dikatakan di dalam Kitab Suci, “Sesungguhnya engkau [Maria] akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki- laki dan hendaknya engkau menamai Dia Yesus.”… Elisabet berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau [Maria] di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk 1:31, 42-43).

“Ibu” adalah seseorang yang mengandung dan melahirkan kita. Demikian juga arti ayat di sini, Maria bukan hanya sekedar meminjamkan rahim saja, tetapi ia sungguh- sungguh menjadi ibu Yesus. Sebab tubuh Yesus terbentuk di dalam rahim Maria, dan menerima pertumbuhannya juga dari zat- zat makanan yang disalurkan kepada-Nya dari Maria ibu-Nya. Demikian juga hal terbentuknya, juga melibatkan DNA Maria, karena demikianlah yang terjadi pada manusia, sesuai dengan kodratnya yang sudah ditentukan Allah. St. Thomas Aquinas, melanjutkan pengajaran para Bapa Gereja pendahulunya, mengajarkan, “Grace perfects nature” artinya rahmat Tuhan bekerja dengan menyempurnakan kodrat, dan bukan dengan meniadakan kodrat. Maka pada penjelmaan-Nya menjadi manusia, Yesus bukannya meniadakan kodrat manusia, namun menyempurnakannya. Terbukti bahwa, meskipun Ia adalah Roh, namun Ia mengambil darah dan daging, dan caranya secara kodrati adalah melalui ibuNya (Maria) yang mengandungNya, walaupun tentu saja, jika Yesus menghendaki, bisa saja Ia langsung menjelma menjadi manusia, tanpa dilahirkan manusia. Namun, justru karena ingin menjadi sama dengan kita dalam segala hal (kecuali dalam hal dosa), maka Ia mengambil segala kodrat manusia dari awalnya hingga akhir, dari masa konsepsi sampai kematian, agar dapat menguduskan setiap tahap kehidupan manusia, sebab Ia telah melalui setiap tahapan itu seperti halnya manusia yang lain. Ia sama dengan kita, dicobai seperti manusia dalam segala hal, namun Ia tidak berdosa (Ibr 4:15).

3. “…. tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud” (Rom 1:3) …Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan…”/ “made of a woman” (Gal 4:4).

Kitab Suci juga menyatakan bahwa Yesus, menurut daging, adalah keturunan Daud, karena Maria adalah keturunan Daud (seperti halnya Yusuf juga adalah keturunan Daud). Jika Yesus tidak ingin ‘diperanakkan dari keturunan Daud’, tentu Ia tidak perlu melibatkan Maria. Namun faktanya, Yesus memilih untuk diperanakkan dari keturunan Daud, dan dengan demikian, secara daging Ia adalah sungguh- sungguh keturunan Maria: terbentuk di rahim Maria, menerima segala sesuatunya untuk pertumbuhan daging-Nya, dari Maria.

Sejak abad awal, sudah ada banyak ajaran sesat yang menentang kemanusiaan Yesus, contohnya adalah Docetism (yang kemudian dilanjutkan oleh Manichaeism) dan Gnosticism. Tokoh Gnostics, yaitu Valentin dan Apelles, menginterpretasikan sendiri ayat 1 Kor 15:47 dan Mat 1:20, dan mengajarkan bahwa Kristus turun dari surga ke dunia, di dalam tubuh yang hanya dibentuk oleh roh, dan hanya lewat melalui Maria tanpa melibatkan apapun dari Maria, seperti “hanya air melalui sebuah kanal” (Epifanius, Haer. 31,4). Ajaran ini ditentang oleh para Bapa Gereja, terutama St. Ignatius dari Antiokhia (35/50- 98/117), St. Irenaeus (+202) dan St. Tertullian (+220). Jika kita mempelajari sejarah Gereja, kita akan melihat bahwa paham Gnostics ini kembali diajarkan dengan cara ataupun bentuk penekanan yang berbeda- beda, dan nampaknya agak mirip dengan paham anda.

Gereja Katolik memegang ajaran para Bapa Gereja, yang adalah para penerus para Rasul. St. Ignatius dari Antiokhia (+67) mengajarkan bahwa Kristus, “adalah keturunan Daud menurut daging …. bahwa Ia adalah sungguh- sungguh dilahirkan oleh seorang perawan” (Letter to Smyrnaeans, I,1). Hal serupa disampaikan oleh Tertullian dalam De carne Christi 20, dan oleh St. Thomas Aquinas dalam Summa Theology III, q.4, a.6. St. Thomas menegaskan bahwa dalam Lukas 3, garis keturunan Yesus dapat ditelusuri sampai kembali ke Adam. Artinya secara biologis, Yesus adalah keturunan Adam, dan ini diperolehnya dari Maria yang adalah keturunan Daud (Yusuf bapa angkat Yesus yang juga adalah keturunan Daud). St. Agustinus menyatakan bahwa dapat saja Tuhan mengambil kodrat manusia bukan dari keturunan Adam (seperti misalnya langsung dari Roh Kudus saja, seperti paham anda), tetapi “Tuhan menganggap lebih bijaksana untuk mengambil kodrat manusia dari bangsa manusia yang terkalahkan [oleh dosa], supaya oleh karena itu, Ia mengalahkan musuh bangsa manusia.” (De Trinity xiii, 18). Menurut St. Thomas hal ini dilakukan Allah karena tiga alasan: 1) Adalah adil bahwa ia yang berdosa yang memperbaikinya, maka kodrat yang fana harus diambil oleh Kristus agar penebusan-Nya dapat dibuat untuk menebus kodrat tersebut seluruhnya. 2) Adalah untuk lebih meningkatkan martabat manusia, maka sang penakluk iblis harus berasal dari keturunan yang dikalahkan iblis. 3) Sebab kuasa Tuhan akan nampak lebih nyata jika dari kodrat manusia yang fana dan lemah, Tuhan mengambil dan mengangkat kodrat itu kepada kemuliaan dan kekuatan.

Kesimpulan

Maka dengan pengajaran para Bapa Gereja tersebut di atas, Gereja Katolik mengajarkan bahwa dalam penjelmaan-Nya Kristus benar- benar menjadi manusia sama seperti kita dalam segala hal (walaupun Ia juga adalah sungguh Allah), kecuali dalam hal dosa. Oleh karena itu, proses pembentukan tubuh-Nya sebagai manusia diperolehnya dari Maria, ibu-Nya. Dengan pengertian inilah maka Maria adalah sungguh ibu biologis dari Yesus, walaupun karena keilahian-Nya, Ia tidak memerlukan bapa secara biologis. Keberadaan Maria sebagai ibu biologis Yesus itu sesuai dengan rencana Allah, sebab jika tidak ada ibu biologis, maka Yesus tidak dapat dikatakan sungguh- sungguh manusia, dan ini bertentangan dengan rencana Allah yang menghendaki Putera-Nya untuk menjadi sungguh manusia agar dapat menebus dosa manusia, dengan menjadi korban tebusan atas nama seluruh umat manusia.

3 1 vote
Article Rating
19/12/2018
24 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
frans
frans
10 years ago

shalom pak stef dan bu ingrid,
mohon penjelasan tentang sebutan bagi Bunda Maria ‘Nursing Madonna’ atau
‘Madonna Lactans’..

terima kasih,
frans

[Dari Katolisitas: Madonna lactans adalan ikon yang menggambarkan Bunda Maria sedang menyusui bayi Yesus, kemungkinan untuk menggambarkan Luk 11:27. Keterangan selanjutnya, silakan membaca di wikipedia.]

well
well
10 years ago

shallom.. sy mau bertanya tentang poin yang dikatakan bahawa “semua gen sifat-sifat Yesus sebagai manusia diperoleh dari Bunda Maria”.pertanyaannya mungkinkah Allah tidak memberi satu gen pun melalui maria kepada Yesus kerana Allah yang menjaga Yesus sehingga dilahirkan? Allah itu segala sesuatukn.pa pn Dia dapat lakukan.semua manusia telah berdosa termasuk maria bukan? maria x ada beza dgn org lain bukan,dia hanya diguna sebagai alat oleh Allah. “dia tiada beza dengan Abraham” or org lain yang dipakai oleh Allah menjadi alatnya. dalam markus 3:31-35 Yesus mengatakan siapa ibu dan saudara2nya. pak/bu tlg jelaskan. [dari katolisitas: Silakan melihat penjelasan tentang gen Yesus di… Read more »

Dianne
Dianne
10 years ago

Yth. Katolisitas,
apakah pemakaian istilah penjelmaan itu masih bisa dipakai, mengingat inkarnasi tidak sama dengan menjelma. Trimakasih http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?printertopic=1&t=9045&postdays=0&postorder=asc&&start=9

[dari katolisitas: Selama kita mengerti bahwa penjelmaan adalah berarti “mengambil rupa” tanpa kehilangan kodrat Allahnya sebenarnya tidak masalah untuk dipakai. Kita melihat bahwa KGK juga memakai kata ini, contoh di KGK: 258,309,333, dll. Kita melihat pemakaian di Fil 2:7 ” melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Kita harus mengakui bahwa ada keterbatasan bahasa dalam mengungkapkan maksud tertentu.]

Hesti
Hesti
11 years ago

Mbak inggrid kalau dalam Perjanjian baru kita membaca “ROH KUDUS akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; …. memangnya Allah tidak bisa menciptakan DNA ya bagi Bayi Kudus itu . Benih surgawi yang ditanam dalam rahim maria dalam bentuk Zygote jadi tidak mungkin akan melibatkan benih manusia, baik benih laki2 atau perempuan dalam hal ini Maria. SATU HAL yg JELAS karena Yesus tidak mengandung GEN Manusia ….. maka ia SUCI dan Tanpa Dosa Asal nya Adam dan Hawa serta Baninya ! mengapa HARUS berupa Benih Kudus untuk dikurbankan sebagai Penebus Manusia ? Karena sudah ketentuan Allah… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Hesti
11 years ago

Shalom Hesti, Seperti telah disebutkan di atas, interpretasi yang mengatakan bahwa tubuh Yesus hanya dibentuk oleh roh, dan hanya lewat Maria tanpa melibatkan apapun dari Maria, ini menyerupai paham Gnosticisme, yaitu ajaran sesat yang ditolak oleh para Bapa Gereja sejak awal, yaitu oleh St. Ignatius dari Antiokhia (35/50- 98/117), St. Irenaeus (+202) dan St. Tertullian (+220). Memang Tuhan dapat menciptakan segala sesuatu dengan ajaib, namun tidak mungkin Ia menentang rencana-Nya sendiri sebagaimana yang kita ketahui dari Wahyu Ilahi: bahwa Ia melibatkan ketaatan manusia, yaitu Bunda Maria, dalam mewujudkan rencana-Nya, sehingga Kristus dapat lahir di dunia. Menurut St. Irenaeus, ketaatan Maria… Read more »

Rani HEndrikus
Rani HEndrikus
11 years ago

Ibu Ingrid dan pak Stef yang baik. Saya seorang Katolik. Kita sering dikritik sehubungan dengan penghormatan terhadap Bunda Maria. Menurut saya, masalah ini awalnya berpangkal dari kita orang Katolik sendiri, yang “dalam prakteknya” tidak dapat lagi membedakan antara “menghormati” dan “menyembah”. Ini tugas kita bersama khususnya para gembala umat, untuk secara konsisten memberikan pencerahan kepada umat agar jangan salah langka. Misalnya dalam menyusun doa, lagu dll. Saya sering menemukan lagu tentang Maria, yang memang jika kita cermati dengan teliti, kata-katanya cenderung mendewakan Bunda Maria, namun sayangnya pihak otoritas gereja membiarkan begitu saja. Kasus lain yakni ketika mengikuti misa, saya sering… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Rani HEndrikus
11 years ago

Shalom Rani, Sesungguhnya apa yang kami tuliskan di Katolisitas, sungguh bukan dimaksudkan untuk membela diri. Yang disampaikan di sini adalah apa yang sesungguhnya diajarkan oleh Gereja Katolik, dan yang harusnya diimani oleh umat Katolik. Berkaitan dengan ajaran tentang Bunda Maria, Gereja Katolik sungguh tidak pernah mengajarkan untuk menyembah Maria, namun untuk menghormatinya. Ini bukan pembelaan diri, namun memang kenyataan yang harus dihayati oleh setiap umat Katolik. Bahwa jika pada prakteknya Anda melihat orang-orang Katolik yang mungkin tidak memahami ajaran ini, sehingga terkesan lebih mengasihi Bunda Maria daripada mengasihi Tuhan Yesus, maka tentu ini keliru. Contoh yang Anda ambil yaitu seseorang… Read more »

Charles
Charles
11 years ago

Maria itu ciptaanNya, …. Walaupun diberi kelebihan, namun tetap tidak dapat menyemai Dia,… Yesus Lahir dari Maria itu karena Dia mau,… bukan berarti Dia mau menyerahkan umatnya berdoa kepada Maria,…. Yesus itu datang dan menumpang rahim ciptaannya,…. apakah ciptaannya berkuasa atas Dia??? Tidak,….!!! terus kenapa lebih banyak berdoa kepada Maria dibanding Yesus,….!!! apakah Yesus memberikan perintah berdoa kepada Maria??? Yesus menekankan Hukum kasih,.. karena Dialah Kasih!!! karena kita beribadah bukan seperti umat Israel jaman dahulu,… tetapi kita sudah diajarkan beribadah yg benar, bukan di batu, bukan di patung,.. tetapi Yohanes 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Charles
11 years ago

Shalom Charles, Anda benar bahwa Bunda Maria adalah ciptaan Tuhan, dan tidak dapat menyamai Tuhan Yesus. Gereja Katolik juga mengajarkan demikian. Sebenarnya, komentar Anda sampaikan itu sudah sering disampaikan oleh banyak pembaca Katolisitas yang dari Kristen non-Katolik, dan sudah sering pula kami bahas di situs ini. Maka daripada mengulang-ulang sesuatu yang sudah sering dibahas, maka saya mengundang Anda membaca terlebih dahulu artikel-artikel berikut: Sekali lagi Kesalahpahaman tentang Bunda MariaMungkinkah Maria yang adalah manusia biasa disebut Bunda Allah?Apakah umat Katolik harus berdoa melalui Bunda Maria?Apa itu devosi kepada Bunda Maria?Apakah umat Katolik yang berdoa di depan patung menyembah berhala? Apakah mohon… Read more »

Charles
Charles
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

baiklah,… saya mohon maaf atas kesalah pahaman saya yg telah saya tulis dibawah,….. maaf Tim katholisitas saya ada pertanyaan Kisah Para Rasul 15 15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat. namaun di Surat berikutnya Paulus menyatakan Timotius 1 :4 4:3 Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran. 4:4 Karena semua yang diciptakan Allah itu… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Charles
11 years ago

Shalom Charles, Perikop Kisah Para Rasul bab 15 dimulai dengan kisah konsili/ sidang para rasul di Yerusalem yang memutuskan tentang sunat. Konsili di Yerusalem tersebut akhirnya memutuskan bahwa orang-orang dari bangsa lain (non- Yahudi) yang ingin menjadi pengikut Kristus tidak harus disunat, sebab kita yang mengimani Kristus beroleh keselamatan oleh karena kasih karunia Allah, dan bukan karena melakukan sunat. Dalam hal ini, walaupun para rasul adalah orang Yahudi, namun dalam menentukan ajaran iman dan moral, mereka tidak mementingkan pandangan mereka sendiri sebagai seorang Yahudi, tetapi melihat apa yang menjadi kehendak Allah di dalam Kristus, tentang keselamatan umat manusia, termasuk orang-orang… Read more »

Charles
Charles
11 years ago

bagaimana Maria Tidak berdosa???

Roma 3
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

[Dari Katolisitas: Mohon Anda membaca terlebih dahulu, tanggapan kami atas komentar serupa di jawaban ini, silakan klik, lihat jawaban di point 3]

hendra
hendra
12 years ago

Yth. Katolisitas.org
saya ingin bertanya
1. apakah janin Yesus mengandung genetik dari Maria ?
2. apakah Yusuf & Maria punya anak kandung selain Yesus ?
mohon penjelasan beserta buktinya, terima kasih

[Dari Katolisitas: Untuk pertanyaan 1. Silakan membaca jawaban kami di sini, silakan klik . Sedangkan pertanyaan no.2. Silakan klik di sini, untuk membaca jawaban kami. Silakan untuk selanjutnya, gunakanlah fasilitas pencarian di sudut kanan atas homepage, dan ketiklah kata kunci topik yang ingin Anda ketahui]

albertus angga nova irawan
albertus angga nova irawan
12 years ago

trima kasih banyak karena lewat membaca dialog ini saya dapat pengetahuan yang lebih mengenai Bunda Maria dan kelahiran Yesus Kristus….

Ignatius Priadi, S.Pd
Ignatius Priadi, S.Pd
12 years ago

Jangan pernah mengaku ” saya orang Kristen Katolik ” kalau belum mengakui Bunda Maria adalah satu-satunya manusia biasa yang sudah disucikan sebelumnya oleh Allah Bapa, dan sampai kapapun dia tetap perawan yang suci. Dalam kitab suci perjanjian baru tidak ada ayat yang mengatakan ” Maria melahirkan seorang bayi dan membersihkan persalinannya sendiri ” , yang tertulis adalah baca ayat Matius, 1: 25 dan baca juga Lukas 1: 34 – 35 , 38 dan Lukas 2: 6 – 7. Jadi jelas Maria sudah dipersiapkan oleh Allah untuk dijadikan media perantara menjadi manusia dengan seakan-akan melalui proses kelahiran, ingat ! dalam kejadian… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Ignatius Priadi, S.Pd
12 years ago

Shalom Ignatius Priadi, Sebenarnya, prinsip yang Anda sebutkan sudah diyakini oleh Gereja sejak abad- abad awal, seperti yang diajarkan oleh St. Ambrosius dan St. Agustinus. Mereka telah mengajarkan bahwa Bunda Maria yang tetap perawan, sejak sebelum, pada saat dan sesudah melahirkan Kristus. “Dengan kuasa Roh Kudus yang sama, Yesus lahir tanpa merusak keperawanan Bunda Maria, seperti halnya setelah kebangkitan-Nya, Dia dapat datang ke dalam ruang tempat para murid-Nya berdoa, tanpa merusak semua pintu yang terkunci (Lih. Yoh 20:26).” (St. Augustine, Letters no. 137., seperti dikutip oleh John R. Willis, SJ, The Teaching of the Church Fathers, p. 360) Roh Kudus… Read more »

januar
januar
13 years ago

jika ada yang dilahirkan, pasti ada yang melahirkan. sedangkan yang melahirkan adalah ciptaan. maka yang dilahirkan pun adalah ciptaan. oleh karena itu sangat tidak pantas menganggap ciptaan itu adalah pencipta. apakah mungkin pencipta menciptakan diri sendiri?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  januar
13 years ago

Shalom Januar, Terima kasih atas tanggapannya. Silakan untuk membaca beberapa artikel tentang Kristologi di sini – silakan klik. Apakah mungkin Tuhan menjadi manusia? Atau apakah Tuhan mampu menjadi manusia? Kalau mampu, apakah yang menghalangi-Nya menjadi manusia? Inkarnasi Kristus tidaklah bertentangan dengan prinsip non-contradiction, yang mengatakan “sesuatu tidak dapat menjadi atau tidak menjadi dengan cara yang sama dan dalam waktu yang sama”. Inkarnasi tidak membuat Tuhan berhenti menjadi Tuhan, namun Tuhan mengambil kodrat manusia dan tetap menjadi Tuhan. Itulah sebabnya umat Kristen percaya bahwa Kristus mempunyai dua kodrat, sungguh Allah dan sungguh manusia. Silakan membaca beberapa artikel kristologi tersebut dan setelah… Read more »

johanes
johanes
Reply to  januar
13 years ago

:(ciptaan)
Kalau mengikuti nalar manusia maka itu tidak mungkin, kalau mengikuti kehendak Dia, segalanya menjadi mungkin.Jelaskan Nalar manusia: bagimana menjelaskan Yesus naik ke surga? pakai Jet?pesawat?rudal di kaki Yesus? Kalau Pencipta masuk ke dalam nalarnya ciptaan, bagaimana mungkin membedakan Pencipta dengan ciptaan?sudah tidak pantas lagi disebut Pencipta karena sama dengan nalar ciptaanNya. Asumsi sdr sangat mengecilkan dan menghina arti PENCIPTA

Ignatius Priadi, S.Pd
Ignatius Priadi, S.Pd
Reply to  januar
11 years ago

Dear Januar,
Sejak kapan anda sudah tidak percaya akan “KEAGUNGAN ALLAH” :
Allah adalah Maha Besar, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Bisa, Maha Mampu, dan Maha ……, …….. pokoknya SERBA MAHA !

Adrian
Adrian
13 years ago

Dear ibu Inggerd saya mengikuti seminar di agama Kristen yang salah satu pernyataannya tenteng proses kalahiran Yesus. Dikatakan Maria hanya ALAT TITIPAN Allah toq utk kedatangan Yesus bahkan dikatakan juga sedikit berbau ilmian bahwa unsur kromosom terjadi bayi harus ada unsus X bersatu dgn Y.Sedangkan jika tidak ada salah satu unsur tsb tidak akan ada pembuahan dan terjadi janin bayi. maka kesimpulannya unsur biologis Mariapun diragukan dalam hal ini walaupun tidak dikatakan secara ekplisit Maria bukan Ibu biologis Yesus. yang menjadi pertanyaan saya adalah : disatu pihak mereka begitu mengaku kebesaran Allah tapi disatu sisi begitu merendahkan peran Maria yang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Adrian
13 years ago

Shalom Adrian, 1. Sekedar mengingatkan saja, umat Katolik juga adalah umat Kristen. Namun ajaran Gereja Katolik tentang Bunda Maria, tidak sama dengan apa yang dikatakan dalam seminar di gereja Kristen non- Katolik yang anda hadiri itu. 2. Anda mengatakan bahwa mereka menganggap bahwa Maria hanya “ALAT TITIPAN Allah toq“. Silakan anda tanyakan adakah ayat yang mengatakan demikian dalam Kitab Suci. Sebab yang dikatakan dalam Kitab Suci adalah Maria adalah “ibu Tuhan” (Luk 1:43), sang perawan yang melahirkan Kristus Sang Allah Putera. Kita ketahui bahwa ibu, bukanlah hanya sekedar alat titipan, namun adalah seseorang yang diikutsertakan Allah dalam proses penciptaan manusia… Read more »

PIH
PIH
13 years ago

Shaloom, membaca dari pertanyaan dan sharig sdr Kay,mungkin bisa nimbrung sedikit,memang kadangkala,kita sering kali membawa pemahaman logika pengetahuan untuk mendapat penjelasan mengenai hal hal yang bersifat ke rohanian dalam hal ini keyakinan Iman Katolik mengenai kelahiran Yesus. Namun baik bila pengetahuan yang ada pada kita dan yang di kenal oleh dunia sampai saat ini,hendaknya juga membawa kita pada pemahaman bahwa Allah sungguh Maha Besar dalam segala karya dan penciptaan Nya,yang intinya adalah bahwa pengetahuan kita sampai saat ini pun harus di akui masih belum dapat menjawab untuk sampai pada pemahaman misteri Kuasa Allah Bapa,dalam hal ini proses kelahiran Kristus yang… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
24
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x