Dosa apakah yang ditebus oleh Yesus di kayu salib?

Untuk menjawab dosa apa saja yang ditebus oleh Kristus di kayu salib, maka kita melihat efek dari penebusan Kristus. Katekismus Gereja Katolik menjelaskannya sebagai berikut:

  1. KGK, 813 , “The Church is one because of her source: “the highest exemplar and source of this mystery is the unity, in the Trinity of Persons, of one God, the Father and the Son in the Holy Spirit.” The Church is one because of her founder: for “the Word made flesh, the prince of peace, reconciled all men to God by the cross, . . . restoring the unity of all in one people and one body.”
    Gereja itu satu menurut asalnya. “Pola dan prinsip terluhur misteri itu ialah kesatuan Allah tunggal dalam tiga Pribadi, Bapa, Putera, dan Roh Kudus” (UR 2). Gereja itu satu menurut Pendiri-Nya. “Sebab Putera sendiri yang menjelma telah mendamaikan semua orang dengan Allah [melalui Salib], dan mengembalikan kesatuan semua orang dalam satu bangsa dan satu tubuh” (GS 78,3).
    Catatan: saya tidak tahu kenapa [by the cross] tidak ada di terjemahan Katekismus Gereja Katolik bahasa Indonesia. Mungkin harus mengecek bahasa aslinya.
  2. KGK, 1505 – “….Di kayu salib Kristus menanggung seluruh beban kejahatan. Ia “menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29), yang adalah sebab bagi penyakit. Oleh sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, Kristus memberi arti baru kepada penderitaan: Ia dapat membuat kita menyerupai-Nya dan dapat menyatukan kita dengan sengsara-Nya yang menyelamatkan.
  3. KGK, 1741 – “Pembebasan dan keselamatan. Dengan salib-Nya yang mulia, Kristus telah memperoleh keselamatan bagi semua manusia. Ia telah membebaskan mereka dari dosa yang membelenggu mereka. “Kristus telah memerdekakan kita” (Gal 5:1). Di dalam Dia kita mengambil bagian dalam “kebenaran” yang memerdekakan (Yoh 8:32). Kepada kita diberi Roh Kudus, dan “di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2 Kor 3:17), demikian santo Paulus mengajarkan. Sejak sekarang kita bermegah bahwa “kita telah masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah” (Rm 8:21).
  4. KGK 1992 – “Pembenaran diperoleh bagi kita melalui sengsara Kristus, yang menyerahkan Diri di salib sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah dan yang darah-Nya telah menjadi alat pemulih bagi dosa semua manusia. Pembenaran diberi kepada kita melalui Pembaptisan, Sakramen iman. Ia menjadikan kita serupa dengan kebenaran Allah, yang membenarkan kita secara hatin melalui kekuasaan betas kasihan-Nya. Tujuan pembenaran ialah kemuliaan Allah dan Kristus demikian juga anugerah kehidupan abadi.
  5. KGK, 2305 – “Perdamaian duniawi adalah gambaran dan hasil perdamaian Kristus, Sang “Raja damai” mesianis (Yes 9:5). Melalui darah-Nya yang tertumpah di salib, Ia telah “melenyapkan perseteruan di dalam diri-Nya” (Ef 2:16), memperdamaikan manusia dengan Allah dan membuat Gereja-Nya menjadi Sakramen kesatuan umat manusia dan persatuannya dengan Allah. “Ialah perdamaian kita” (Ef 2:14). Yesus menamakan “bahagia, orang yang membawa damai

Dari sini, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Salib Kristus menyatukan manusia dan mendamaikan manusia dengan Tuhan. Tanpa salib, maka hubungan manusia yang terputus dengan Tuhan karena dosa, tidak mungkin tersambung. Dan inilah sumber keselamatan umat manusia.
Dengan pengorbanan Kristus di kayu salib, Dia menghapus seluruh dosa umat manusia (KGK, 1505) dan juga pengorbanan tersebut adalah alat pemulih bagi dosa semua manusia (KGK, 1992).
Ini berarti jalan telah dibukakan, dosa telah ditanggung oleh Kristus, maka yang dilakukan oleh Tuhan adalah menawarkan jalan keselamatan ini kepada manusia. Dan kalau manusia menerima jalan keselamatan ini, maka tanggapan ini diwujudkan dalam Sakramen Baptis (KGK, 1992).

2. Misteri Paska (kehidupan, penderitaan, kematian, dan kebangkitan) Kristus adalah menjadi sumber bagi semua Sakramen.

3. Kita harus membedakan “definisi sebab atau cause“, dimana dikenal: 1) “instrumental cause” dan “principal cause” (lih. St. Thomas Aquinas, ST, III, q.64, a.1). Mungkin di bagian ini, saya tidak ingin terlalu membahas istilah-istilah yang sangat teknikal di dalam teologi dan filsafat. Secara prinsip, instrumental cause disebabkan oleh principal cause dan principal cause selalu lebih besar dari instrumental cause, karena penyebab (cause) selalu lebih besar dari efek (effect). Sebagai contoh, pada saat seorang artis melukis, maka instrumental cause-nya adalah kuas. Namun kuas ini tidak dapat melakukan atau menghasilkan apapun, kalau tidak digerakkan oleh sang seniman. Sang seniman ini adalah principal cause. Sebaliknya principle cause memerlukan kuas untuk memberikan efek yang diinginkan, yaitu lukisan. Apakah sang seniman dapat memilih alat yang berbeda selain kuas? Mungkin saja, namun ini adalah kehendak bebas dari Sang Seniman. Demikian juga dengan Sakramen. Apalah berkat pengampunan dapat terjadi tanpa sakramen? Bisa saja, namun Yesus sendiri telah menetapkan tujuh Sakramen untuk memberikan berkat-Nya yang mengalir dari misteri Paska.

4. Mari kita menerapkannya ke dalam pertanyaan Phill. Paska misteri, termasuk adalah salib, menjadi principal cause dari semua Sakramen. Tanpa misteri Paska, maka tidak ada berkat yang tercurah di dalam Sakramen, karena berkat di dalam Sakramen adalah karena hasil pengorbanan Kristus di kayu Salib. Jadi kalau Sakramen Baptis adalah menghapus dosa asal, maka kematian Yesus di kayu salib adalah principal cause dari semua efek yang dihasilkan oleh Sakramen Baptis. Kalau Sakramen Tobat menghapuskan dosa ringan dan berat, maka kematian Yesus di kayu Salib adalah principal cause dari berkat pengampunan, dimana tanpa Paska Misteri, maka berkat pengampunan tidak akan tercurah dalam Sakramen Tobat.

5. Oleh karena itu, tepatlah kalau kita mengatakan bahwa dengan pengorbanan Kristus di kayu Salib, maka dosa kita ditanggung oleh-Nya, baik dosa asal, maupun dosa yang lain. Karena Tuhan tidak dibatasi oleh waktu, maka dosa seluruh  umat manusia, dari Adam sampai manusia terakhir – sebelum kedatangan Kristus, pada saat Kristus hidup, dan setelah kematian Kristus – ditanggung oleh Kristus.

Mari kita bersama-sama mengenang kembali pengorbanan Kristus dalam setiap Sakramen yang kita terima, terutama adalah Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat.

3.6 5 votes
Article Rating
19/12/2018
22 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Almando Sanjaya
9 years ago

Pak/Bu… saya mau bertanya, apakah penebusan dosa harus dengan mati di kayu salib? trims..

[dari katolisitas: Silakan membaca tanya jawab ini: silakan klik]

Almando Sanjaya
Reply to  Almando Sanjaya
9 years ago

Terima kasih untuk jawabannya.. Maaf saya ingin mengganti pertanyaannya, apakah untuk menebus dosa Yesus harus mati? Apapun caranya misalnya mati di kayu salib (Yesus memilih cara ini dengan sukarela), sakit, dsb. [Dari Katolisitas: Silakan pertama-tama Anda membaca artikel: Mengapa Yesus memilih salib untuk menebus dosa manusia, silakan klik.] Karena saya pernah mendengar upah dosa adalah maut jadi untuk menebus dosa Yesus harus bertemu dan mengalahkan maut itu sendiri dengan cara mati dan bangkit pada hari ketiga untuk mengganti hukuman atas dosa kita dan membuktikan sudah mengalahkan maut dengan bangkit pada hari yang ketiga. Allah tidak bisa mati sehingga menjelma menjadi… Read more »

brian
brian
10 years ago

dear Pak Stef

Dari jawaban bapak atas pertanyaan Evelyn, saya mau bertanya apa perbedaan antara penebusan dan pengampunan.

Selain itu saya juga berpikir apakah penebusan Yesus di kayu salib itu untuk manusia pada waktu itu saja atau berlaku juga untuk manusia dewasa ini dan seterusnya. Jika memang hanya untuk manusia pada waktu itu, maka Sakramen Baptis dapat dilihat juga sebagai penebusan. Namun jika untuk manusia sekarang dan seterusnya, maka Sakramen Baptis tidak lihat sebagai penebusan, melainkan inisiasi. Dengan baptis seseorang bergabung dalam Gereja Kristus.

Mohon tanggapannya.

Terima kasih,

Stefanus Tay
Admin
Reply to  brian
10 years ago

Shalom Brian, Penebusan atau redemption (Latin: redemptio) secara literal berarti membeli kembali. Penebusan ini dilakukan oleh Kristus untuk membeli kembali manusia yang jatuh dalam perbudakan dosa. Harga yang harus dibayar untuk menebus manusia adalah penderitaan dan kematian Kristus. Sedangkan pengampunan adalah penghapusan dari sebuah pelanggaran. Hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa manusia, yang mensyaratkan pertobatan yang sungguh-sungguh, baik melalui Sakramen (Baptis, Tobat) maupun pertobatan sempurna. Penebusan Kristus berlaku untuk seluruh umat manusia. Namun, walaupun penebusan Kristus dilakukan 2000 tahun yang lalu, namun rahmat penebusan yang mengalir dari kayu salib dapat menjangkau seluruh umat manusia. Bagaimana rahmat penebusan ini dapat menjangkau… Read more »

Yulianus
Yulianus
10 years ago

saya mau bertanya,

jadi dengan demikian dosa “SEMUA ORANG”, tak terkecuali ditebus-Nya?
atau apakah kepada semua orang percaya?

Ingrid Listiati
Reply to  Yulianus
10 years ago

Shalom Yulianus, Ya, dosa semua orang ditebus oleh Yesus, melalui kurban salib-Nya, kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga. Semua dosa manusia akan diampuni Allah (lih. Mrk 3:28), namun orang tersebut harus mau diampuni, baru ia dapat menerima pengampunan dosanya. Jika ia menolak pengampunan Allah (ini disebut dosa menghujat Roh Kudus, klik di sini untuk membaca lebih lanjut), entah karena ia merasa dosanya terlalu besar untuk diampuni, atau karena ia merasa tidak berdosa, sehingga tidak perlu meminta pengampunan dari Allah, maka ia tidak menerima pengampunan dari Allah. Pengampunan dosa itu berhubungan dengan keselamatan, dan keselamatan ini memang merupakan karunia Allah yang melibatkan… Read more »

Yulianus
Yulianus
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

Terima Kasih Bu Ingrid atas jawabannya, jadi menurut hemat saya, bahwa Tuhan memberikan penebusan kepada semua orang (tanpa terkecuali), tetapi dengan syarat pertobatan. karena pertobatan, maka penebusan yang membawa kepada pengampunan dosa itu didapatkan. kalau kita tidak mau diampuni (bertobat), tidak diampuni. Dengan demikian ketika manusia baru lahir sudah membawa dosa yaitu dosa asal, dan pada saat kita dibaptis (bayi) kita sudah diampuni dari dosa asal itu, maka manusia yang baru lahir belum lahir baru. begitu yah bu? Semoga Tuhan Memberkati, [Dari Katolisitas: Ya, manusia yang baru lahir (bayi) belum lahir baru. Kelahiran baru diperoleh dari Pembaptisan, yaitu kelahiran dalam… Read more »

yusup sumarno
yusup sumarno
11 years ago

dear katolisitas.

mohon ditunjukkan link atau KGK yang dapat menjelaskan bahwa dosa asal itu benar benar ada dan benar benar serius(karena menurut saya “dosa” adam dan hawa itu hanyalah makna alegoris), sehingga Yesus harus menderita di salib demi menebus dosa asal dan dosa pribadi manusia.

terima kasih
yusup

[dari katolisitas: Silakan melihat diskusi ini – silakan klik. Lain kali, silakan menggunakan fasilitas pencarian, silakan memasukkan kata kunci, sebagai contoh: dosa asal. Setelah anda memasukkan kata kunci tersebut, maka anda akan melihat tanya jawab atau artikel tentang hal tersebut.]

Alex
Alex
12 years ago

Shalom admin,

Saya ingin bertanya bila Yesus mampu mengampuni dosa manusia, mengapa Dia meminta ampun kepada Bapa untuk mengampuni orang-orang yang menganiayanya?

Lukas 23:34

Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Salam Damai :)

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Alex
12 years ago

Shalom Alex, Yesus memang mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa dalam nama-Nya sendiri, seperti yang ditunjukkan dalam beberapa ayat berikut ini: Mt 9:2-8; Mk 2:3-12; Lk 5:24, 7:48. Kalau demikian, mengapa ketika di kayu salib Yesus meminta Bapa mengampuni orang-orang? Yesus meminta ampun untuk orang-orang yang menyiksa-Nya, bukan karena Dia tidak mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa, namun Yesus ingin menunjukkan kepada semua orang untuk mengampuni dosa orang yang bersalah, seperti yang telah diajarkan-Nya kepada para murid-Nya (lih. Mat 18:22). Kedua, Yesus melakukan hal ini, untuk menunjukkan bahwa Dialah, Sang Mesias, yang telah dinubuatkan sebelumnya oleh nabi Yesaya (lih. 53:5) untuk menanggung… Read more »

Leo
Leo
12 years ago

Syaloom, Saya baru pulang dr Retreat di lembah carmel, jadi saya baru bisa mengucakan terima kasih kepada Katolisitas yg menjawab beberapa pertanyaan saya. Syukur kepada Allah dan Bunda Maria yg mendoakan saya sehingga saya mendapatkan sesuatu yg rasakan sebagai pembaruan pengenalan kepada Kemaha Rahiman Allah kepada dunia ini baik secara Budi dan Hati. Jawaban di atas sesungguhnya agak mirip dengan yg saya terima atau saya mengerti ketika Retreat kmrn dan jg konseling dengan Suster&Frater ( Hebat2,, Syukur kepada Allah ada orang yang terpanggil menjadi seperti mereka) Tentu saja saya masi ada pertanyaan2 ttg keselamatan atau hal2 lainnya, tetapi biarlah Allah… Read more »

Adi Hermawan
Adi Hermawan
12 years ago

Syaloom Pak Stef & Team Katolisitas Dari penjelasan anda saya simpulkan, Dosa yang di tebus Yesus adalah semua dosa manusia yaitu dosa asal, semua dosa yang dilakukan sebelum Yesus disalib, dan dosa orang percaya sampai sesaat sebelum dibaptis. Jadi dosa yang dilakukan setelah dibaptis tidak dapat dihapus. Dosa yang dilakukan setelah dibaptis hanya mungkin dihapus dengan Sakramen Tobat. Pertanyaan saya: 1. Jika seseorang melakukan dosa berat (contoh menghujat Roh Kudus) sebelum dibaptis, kemudian dia bertobat lalu dibaptis, dapatkah dosa berat tsb dihapus? Di Alkitab tertulis menghujat Roh Kudus dosanya TIDAK dapat diampuni di dunia ini maupun yang akan datang. 2.… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Adi Hermawan
12 years ago

Shalom Adi, Secara prinsip, dengan misteri Paskah Kristus (penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan), maka rahmat demi rahmat mengalir kepada seluruh umat manusia. Jadi, dengan penebusan Kristus, maka Kristus memberikan pengampunan kepada seluruh umat manusia. Namun, pengampunan mensyaratkan pertobatan. Pengampunan dosa yang mengalir dari Salib Kristus telah ditawarkan kepada umat manusia, sehingga barang siapa bertobat dan meminta pengampunan, maka dia akan diampuni. Karena Kristus memberikan kuasa untuk mengampuni dosa kepada Gereja (lih. Mat 16:16-19; Yoh 20:21-23), maka Gereja melaksanakan pesan Kristus untuk menjadi sakramen keselamatan bagi seluruh umat manusia. Pengampunan dosa yang pertama dan menjadi syarat untuk keselamatan adalah Sakramen Baptis… Read more »

jericho
jericho
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

salam. Sy tertarik dgn pnjelasan skilas tntang keselamatan bgi orang2 sblum inkarnasi Tuhan Yesus. Dikatakan dlm poin 2 kalau “Tidak semua orang yang hidup sebelum Inkarnasi Kristus dapat diselamatkan, karena mereka dituntut untuk mempunyai iman dan kasih yang bersifat adi kodrati. Umat Israel mempunyai keistimewaan karena mereka mengetahui wahyu Allah yang diberikan oleh Allah melalui perantaraan para nabi. Namun, tentu saja, karena mereka tahu lebih banyak, maka mereka juga dituntut lebih banyak. Dan bagi bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel pada waktu itu, keselamatannya ditentukan dari sampai seberapa jauh mereka mengikuti kebenaran yang diberikan dalam hati nurani manusia.” Dri poin… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  jericho
11 years ago

Shalom Jericho, Sebenarnya, kita dapat melihat prinsip yang diberikan Kristus, yaitu “Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.” (Luk 12:48). Jadi, sebelum kedatangan Kristus, bagi umat Yahudi yang telah menjadi umat pilihan dituntut lebih banyak dari orang-orang non-Yahudi yang tidak mengalami pewahyuan Allah. Namun, demikian, orang-orang non-Yahudi juga bukannya tanpa tanggung jawab, karena Allah telah memberikan hukum moral dalam hati manusia. Dengan demikian, golongan… Read more »

sweety
sweety
14 years ago

klo boleh tau mengapa ada penebusan dosa ? saya pikir kegiatan itu menjadikanku melakukan pekerjaan kriminal, toh nantinya saya di ampuni. slama ini saya memerkosa, mencuri, berkelahi dan memarahi orang tua karna saya sangat kesal. tapi hati saya tenang-tenang saja , karna nantinya saya di ampuni.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  sweety
14 years ago

Shalom Sweety, Terima kasih atas pertanyaannya tentang penebusan dosa. Untuk menjawab pertanyaan ini, maka saya mengusulkan agar Sweety dapat membaca artikel “Kesempurnaan Rancangan Keselamatan Allah” (silakan klik). Setelah itu, silakan juga membaca tanya jawab tentang siapa saja yang dapat diselamatkan (silakan klik). Dan silakan membaca tanya jawab di atas (silakan klik). Setelah membaca tiga link tersebut silakan untuk bertanya lagi kalau kedua artikel tersebut belum menjawab pertanyaan Sweety. Intinya adalah Sweety mempunyai pengertian yang salah tentang konsep keselamatan yang dipercayai oleh Gereja Katolik. Mungkin Sweety mendapatkan konsep yang salah, karena ada teman Sweety yang mengatakan bahwa sekali selamat tetap selamat… Read more »

Evelyn
Evelyn
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

maaf, setelah membaca2 linknya, saya masih belum mengerti (saya bukan Sweety)
maksudnya seluruh dosa ditebus itu apakah seluruh dosa? kalau begitu mengapa manusia masih bisa melakukan dosa walaupun sudah dibaptis?

dan bukankah dosa berat yang dilakukan setelah dibaptis, apabila tidak melakukan pengakuan dosa maka orang tersebut tidak dapat diselamatkan?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Evelyn
12 years ago

Shalom Evelyn, Terima kasih atas pertanyaannya. Penebusan Kristus menebus seluruh dosa umat manusia. Dan pengampunan dosa ini dimanifestasikan dalam Sakramen Baptis, di mana yang dibaptis menerima pengampunan dosa asal dan dosa-dosa pribadi (baik dosa berat maupun dosa ringan) yang dilakukan dari awal sampai pada saat dibaptis. Walaupun telah dibaptis, namun manusia tetap mempunyai kecenderungan berbuat dosa (concupiscence). Kecenderungan berbuat dosa ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kasih kita kepada Allah, dengan cara mengatakan tidak kepada dosa dan mengatakan ya kepada perintah Allah. Jadi, walaupun telah dibaptis, kita dapat menerima keselamatan kalau kita terus setia sampai akhir, dengan terus bertumbuh… Read more »

Evelyn
Evelyn
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

terima kasih atas penjelasannya
yang saya tangkap berarti penebusan dosa dari Yesus membutuhkan kerja sama manusia juga, tanpa kerja sama tersebut, penebusan dosa tidak berarti apapun

[Dari Katolisitas: Ya, tanpa kerja sama tersebut, penebusan dosa oleh Kristus tidak berarti apapun baginya]

phill
phill
15 years ago

Terima kasih pak Stef untuk penjelasannya..
Jadi kalau boleh saya simpulkan, salib memungkinkan penghapusan dosa (oleh sakramen) tapi tidak secara langusng menghapus dosa tersebut?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  phill
15 years ago

Shalom Phill, Yang menjadi masalah dengan pernyataan bahwa Salib memungkinkan penghapusan dosa (oleh Sakrament) dan tidak secara langsung menghapus dosa tersebut adalah: 1) bagaimana dengan orang yang dosanya ditebus oleh Kristus melalui Paska misteri sebelum kedatangan Kristus? 2) Kita tidak dapat mengatakan bahwa sebuah lukisan terjadi karena kuas, namun juga terjadi karena pelukis yang mewujudkan karya seninya dengan menggunakan kuas., 3) Semua orang – sebelum kedatangan Kristus, yang hidup pada waktu Kristus, dan yang hidup setelah Kristus – dosanya diampuni atau dibenarkan karena sengsara Kristus. Jadi sebaiknya kita mengikuti definisi dari KGK, 1992, dimana pengorbanan Kristus di kayu salib adalah… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
22
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x