Devosi, apakah itu?

Pengertian Devosi, menurut pengajaran Gereja Katolik, seperti dijabarkan dalam tulisan CDW (Congregation for Divine Worship), Vatikan dalam dokumennya yang berjudul Directory on Popular Piety and the Liturgy, adalah:

8. In the present context, this term is used to describe various external practices (e.g. prayers, hymns, observances attached to particular times or places, insignia, medals, habits or customs). Animated by an attitude of faith, such external practices manifest the particular relationship of the faithful with the Divine Persons, or the Blessed Virgin Mary in her privileges of grace and those of her titles which express them, or with the Saints in their configuration with Christ or in their role in the Church’s life. (Cf. COUNCIL OF TRENT, Decretum de invocatione, veneratione, et reliquiis Sanctorum, et sacris imaginibus (3. 12. 1563), in DS 1821-1825; Pius XII, Encyclical Letter Mediator Dei, in AAS 39 (1947) 581-582; Sacrosanctum Concilium 104; Lumen Gentium 50)

terjemahannya:

“Dalam konteks ini, istilah devosi digunakan untuk menggambarkan praktek eksternal (doa-doa, lagu- lagu pujian, pelaksanaan suatu kegiatan rohani yang berkaitan dengan waktu- waktu atau tempat- tempat tertentu, insignia, medali, kebiasaan- kebiasaan). Dihidupkan oleh sikap iman, praktek- praktek tersebut menyatakan hubungan yang khusus antara umat beriman dengan Pribadi Allah [Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus] atau kepada Perawan Maria yang terberkati, dalam hak- hak istimewanya tentang rahmat dan segala sebutannya yang mengekspresikan keistimewaan tersebut, atau dengan para Santo/a di dalam konfigurasi mereka dengan Kristus atau di dalam peran mereka di dalam kehidupan Gereja.”

Berdasarkan pengertian ini, maka devosi itu ditujukannya kepada Tuhan (Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus) atau kepada para orang kudus -termasuk Bunda Maria- dalam kesatuan mereka dengan Kristus. Nah, bentuk devosi itu dapat berupa doa, lagu pujian, atau kebiasaan- kebiasaan/ kegiatan rohani tertentu. Jadi devosi itu ditujukannya kepada ‘Seseorang/ Someone‘, yaitu pribadi Allah atau orang kudus dalam kesatuan mereka dengan Allah; dan bukan kepada ‘sesuatu/ something‘. Sekalipun devosi berhubungan dengan medali, relikwi, rosario ataupun skapular, dll, namun bukan kepada benda- benda itu umat Katolik berdevosi, melainkan kepada Allah ataupun pribadi orang kudus yang diacu olehnya, dalam kesatuan dengan Kristus. Maka para orang kudus ini bukan saingan Kristus, tetapi pendukung Kristus dalam peran Pengantaraan-Nya yang satu- satunya itu. Tentang hal pengantaraan Kristus yang bersifat inklusif/ melibatkan anggota- anggota-Nya, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Silakan pula anda membaca di artikel ini, silakan klik, yang menunjukkan bahwa devosi yang berkaitan dengan pemakaian ‘sesuatu’/ benda- benda, seperti skapulir, medali, dst, tidak hanya terbatas kepada ‘memakai’ saja, tetapi juga pada kesediaan untuk hidup sesuai dengan penghayatan iman mereka kepada Tuhan sesuai dengan teladan Kristus dan para orang kudus-Nya. Pemakaian benda- benda tersebut, hanya mengingatkan orang yang memakainya agar berjuang untuk hidup kudus dalam berbagai situasi hidup sampai akhir hayatnya, agar memperoleh keselamatan kekal.

Contoh yang baik juga misalnya dengan devosi kepada Kerahiman Ilahi, maka seseorang diingatkan untuk selalu mengandalkan Tuhan Yesus dan kerahiman-Nya, dan berdoa bagi pertobatan dunia (termasuk pertobatannya sendiri), untuk selalu melakukan perbuatan kasih kepada sesama entah dengan perbuatan langsung, dengan perkataan ataupun dengan mendoakan, demi kasih mereka kepada Kristus yang telah menyerahkan hidup-Nya di kayu salib. Itulah sebabnya mereka mendaraskan doa Koronka dengan menggunakan rosario, dan melakukan doa novena Kerahiman Ilahi yang mengenang sengsara Yesus demi menyelamatkan umat manusia, dan mendoakan doa khusus pada jam 3 siang (pada saat Kristus wafat), demi mengenangkan kasih Tuhan yang sempurna yang ditunjukkan dengan korban salib-Nya. Dengan melaksanakan devosi ini, maka kita didorong untuk semakin mengasihi Kristus.

Akhirnya, saya ingin mengutip pengertian devosi menurut St. Fransiskus dari Sales, demikian:

“Ringkasnya, devosi adalah kesigapan dan kegairahan hidup rohani, yang melaluinya kasih bekerja di dalam kita, ataupun kita di dalamnya, dengan cinta dan kesiapsiagaan; dan seperti halnya kasih memimpin kita untuk menaati dan memenuhi semua perintah Tuhan, maka devosi memimpin kita untuk menaati semua itu dengan segera dan tekun…. Dan seperti devosi terdapat dalam kasih yang sempurna, maka devosi tidak hanya membuat kita aktif, bersedia, dan rajin/ tekun dalam melaksanakan perintah Tuhan, tetapi terlebih lagi devosi mendorong kita untuk melakukan semua perbuatan baik dengan penuh semangat dan kasih, bahkan perbuatan- perbuatan yang tidak diharuskan, tetapi hanya dianjurkan ataupun disarankan.” (lih. St. Francis de Sales, An Introduction to the Devout Life, (Rockford, Illinois: TAN books and Publishers, 1942), p. 3)

Semoga ulasan di atas ini senantiasa mengingatkan dan mendorong kita untuk semakin mengasihi Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita.

“Tuhan, tambahkanlah di dalam hati kami ini, kasih kepada-Mu, sehingga kami dapat mengasihi Engkau, dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan kami.”

4.4 8 votes
Article Rating
46 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Timotius Aris Junaedy
10 years ago

Syalom Pak Stef,

Di lingkungan kami, pas ada pertemuan WKRI acara diselinggi devosi Jalan Salib sebab sekarang masa pra paskah. Diantara ibu-ibu mengatakan bahwa di hari minggu tidak diperbolehkan ada jalan salib karena hari sukacita. Sementara ibu-ibu yang lain berpendapat tidak masalah dengan mengacu pada acara ziarah toh juga ada devosi jalan salib.

Menghadapi dualisme pendapat tersebut bagaimana tanggapa pak Stef? Terima kasih banyak atas penjelasannya.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Timotius Aris Junaedy
9 years ago

Shalom Timotius, Terima kasih atas pertanyaannya. Memang devosi jalan salib paling tepat dilakukan pada hari Jumat, karena pada hari Jumat, kita mengenang Kristus yang telah menderita dan wafat bagi kita. Dan hal ini juga ditunjang bahwa pada hari Jumat sepanjang tahun, kita juga diminta untuk berpantang. Namun, inti devosi adalah ungkapan kasih kepada Allah, dan tidak terikat akan aturan baku seperti dalam liturgi. Jadi, kalau memang dipandang tepat dalam situasi tertentu, terutama dalam acara retret, rekoleksi, maka jalan salib juga dapat dilakukan kapan saja. Dan kalau terjadi hari Minggu, renungan terakhir dan doa dapat ditambah dengan renungan dan doa singkat… Read more »

frans hengki law
10 years ago

pak stefanus, mohon di jelaskan mengapa kita harus berdoa malaikat Tuhan

Stefanus Tay
Admin
Reply to  frans hengki law
10 years ago

Shalom Frans, Devosi doa “Malaikat Tuhan” atau Angelus adalah mensyukuri Inkarnasi, karena dengan Inkarnasi, maka Kristus telah membuka pintu keselamatan bagi kita. Coba amati perkataan sebelum doa Salam Maria: (1) Maria menerima kabar dari malaikat Tuhan, bahwa dia akan mengandung dari Roh Kudus. Ini adalah salam dari Malaikat Gabriel; (2) Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu. Ini adalah persetujuan Bunda Maria akan rencana keselamatan Allah; (3) Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita. Ketika rahmat Allah memperoleh tanggapan dari Bunda Maria, maka Putera Allah menjadi daging dan kemudian tinggal di antara kita. Jadi, kita dapat mensyukuri… Read more »

Mario
Mario
10 years ago

Syalom pengurus Katolisitas,

Suatu hari saya berkonsultasi mengenai masalah saya dengan salah seorang katekis. Dia menyarankan saya untuk Devosi Kanak-Kanak Yesus dan memberikan saya kartu kecil petunjuk melakukannya. Saya dengan senang hati menerima niat baiknya. Namun ada bagian dari devosi ini yang mengganjal hati saya. Ada tertulis di sana: ” Kanak-Kanak Ilahi Yesus, aku menyembah salib-Mu”. Saya kebingungan, apakah makna “menyembah salib”? Bukankah kita hanya boleh menyembah Tuhan kita? Terima kasih

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Mario
10 years ago

Shalom Mario,

Dalam teks Bahasa Inggris, pada bagian tersebut dituliskan “Divine Infant Jesus, I adore Your Cross, …Adore dalam arti yang sempit memang adalah menyembah, namun dalam arti yang luas berarti penghormatan yang tinggi, baik kepada seseorang maupun benda yang berhubungan dengan nilai-nilai moral atau berhubungan dengan Allah. Memang kita hanya menyembah (worship) Allah saja dan tidak ada yang lain. Namun kita juga menghormati salib, karena Kristus telah memilih wafat di kayu salib untuk menyelamatkan manusia. Jadi, Anda sebenarnya dapat mengganti kata menyembah di dalam doa tersebut dengan menghormati.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

Mario
Mario
Reply to  Stefanus Tay
10 years ago

Shalom, Terima kasih atas jawabannya. Saya pun awalnya berpikir begitu, namun ada seorang Katolik yang memberikan statement yang membingungkan saya. Berikut Linknya: http://forums.catholic.com/showthread.php?t=759621 Adore: 1: to worship or honor as a deity or as divine 2: to regard with loving admiration and devotion 3: to be very fond of Actually, adore in technical speak is indeed the worship of latria, i.e. the worship due to God alone. The word is used not just in the Maronite church but even in the Roman Rite, in both the Liturgy of the Hours (Sept. 14) and the Stations of the Cross. In the… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Mario
10 years ago

Shalom Mario, Kalau kita membaca artikel St. Thomas tentang kayu salib dan gambar-gambar Kristus yang disembah (latria), maka kita harus mengerti terlebih dahulu pengertian yang dia berikan. Penyembahan (Latria) hanya dapat diberikan kepada Tuhan. Namun, gambar-gambar Kristus tidak disembah karena gambar tersebut adalah Tuhan, namun kita menyembah apa yang direpresentasikan oleh gambar tersebut atau salib, yaitu Kristus sendiri. Dengan demikian, latria absolute, hanya diberikan kepada Tuhan. Namun, latria relative diberikan kepada salib maupun gambar-gambar yang mempresentasikan Tuhan sendiri. Hal ini sama dengan konsep dulia yaitu penghormatan kepada Bunda Maria dan santa-santo; dulia relative, yaitu penghormatan kepada benda-benda yang mempresentasikan mereka.… Read more »

Mario
Mario
Reply to  Stefanus Tay
10 years ago

Shalom Pak Stef,

Terima kasih atas penjelasannya. Saya mencoba menyimpulkan penjelasan Bapak sebagai berikut: Makna “aku menyembah salib-Mu” berlaku latria relative, sehingga yang sebenarnya kita sembah adalah Kristus itu sendiri, dan hal ini juga berlaku utk patung-patung, gambar-Nya, Hati Kudus Yesus, dll. Apakah kesimpulan ini tepat?

Terima kasih sekali lagi karena telah menolong saya dalam berusaha memahami devosi ini.

Salam kasih Yesus Kristus.

[dari katolisitas: Ya, benar]

nelis
nelis
10 years ago

Singkat saja, mau tanya: 1. Kalau Adorasi sakramen Mahakudus itu termasuk kegiatan devosional, bisa gak yang memimpin bukan romo, misalnya suter biara atau bruder, atau awam ? 2. Maaf agak menyimpang dikit: Rosario itu kan benda suci untuk kegiatan devosi/sakramentali. Ada kejadian, seorang uskup memberikan rosario yang beliau terima dari Paus untuk dilelang dalam acara pengumpulan dana buat pembangunan sebuah sekolah kateketik. Dan pemenang lelang adalah seorang bapak yang bukan katolik, namun hadir dalam acara tersebut karena kedekatan beliau dengan Romo-romo katolik sejak beliau masih sekolah. Ada pro-kontra sesudah acara ini, ada yang menyamakan lelang rosario tersebut seperti dengan “lelang”… Read more »

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  nelis
10 years ago

Salam Nelis,

1. Adorasi bersama (salve) dengan pentakhtaan Sakramen Mahakudus dapat dipimpin oleh yang tertahbis (imam/diakon) atau juga oleh suster biara atau bruder atau awam kalau mereka itu sudah mendapat wewenang untuk membuat pelayanan.
2. Menurut saya, rosario yang akhirnya dibawa oleh orang yang bukan Katolik karena menang lelang, bisa saja dipandang oleh orang itu sebagai kenang-kenangan berarti dari seorang Paus untuk si pemenang.
3. Pendeta yang menggunakan kalung rosario itu menunjukkan bahwa si pemakai menghargai rosario. Kini cukup banyak orang non-Katolik (termasuk para pendeta) yang menghargai Bunda Maria.

Doa dan Gbu.
Rm Boli, SVD

Dany
10 years ago

Shalom Bu Inggrid dan P Stev

Kita katolik ada devosi,mohon dong jelaskan secara biblis lahirnya devosi.
Makasih Tuhan berkati selalu

[dari katolisitas: Silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik]

Theresia
Theresia
11 years ago

Halo, salam

Saya ingin bertanya bagaimana suatu devosi dapat terbentuk?
khususnya tentang Devosi Darah Yesus yang Berharga,
apakah devosi tersebut ada dalam gereja Katolik?
Dan tentang Yesus yang memberikan devosi ini melalui seseorang bernama Barnabas Nwoye, apakah itu benar?, apakah hal itu sudah dibenarkan oleh pihak gereja / Vatikan?

Mohon pencerahannya.
Terimakasih.

RD. Yohanes Dwi Harsanto
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  Theresia
11 years ago

Salam Theresia, Devosi berkembang dan sakramen-sakramen. Berbagai devosi berkembang dalam diri umat. Gerakan-gerakan devosi ini bagus untuk memupuk persatuan dengan Tuhan yang puncaknya selalu diterima dalam Ekaristi. Devosi muncul karena kerinduan umat yang kreatif untuk selalu membina relasi dengan Tuhan Allah melalui Yesus Kristus dalam persekutuan Roh Kudus dalam Gereja-Nya. Anda pun bisa membuat devosi Anda sendiri secara pribadi baik mengembangkan devosi yang sudah ada maupun menciptakan sendiri yang baru. Namun devosi yang dicipta sendiri jika mau dibagikan kepada sesama, mesti mendapatkan nihil obstat dari hierarki. Devosi Darah Yesus Kristus ini ialah hasil kreativitas umat akan doa-doa pribadi yang sudah… Read more »

maria antonia rahartati bambang haryo
11 years ago

Saya nenek dua cucu, baru saja mendapatkan pengalaman spiritual luarbiasa. Pada awal bulan ini, bersama teman-teman yang baru saja menghadiri reuni – mengikuti misa di gereja Megamendung. Seusai misa, Romo Markus memberitahukan akan ada adorasi. Setelah mengenakan velum dibantu oleh putra altar, Romo Markus mengangkat monstrans dan mulai berkeliling. Baris paling depan mendapatkan berkat pertama, Romo menumpangkan tangan ke kepala umat, satu demi satu. Karena saya duduk di bangku baris kedua di tengah, teman saya yang sudah sering menerima berkat dalam acara adorasi di gereja tersebut, menyarankan agar saya pindah ke pinggir lorong. Harap cemas saya menunggu, ketika Romo semakin… Read more »

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD

Salam Maria Antonia, Adorasi Sakramen Maha Kudus (astuti atau salve) adalah suatu kegiatan devosional, biasanya dibuat di luar perayaan Ekaristi, jadi bukan kegiatan liturgis. Biasanya kegiatan devosional lebih fleksibel sesuai dengan keinginan dan rasa perasaan para devosan dibandingkan dengan kegiatan liturgis yang lebih baku sesuai dengan ketetapan pimpinan Gereja (silakan melihat artikel “Kesalehan umat dan liturgi, kemungkinan penyerasian“). Dalam adorasi Sakramen Maha Kudus, perlu kita perhatikan hal paling penting yaitu penghormatan, penyembahan, pujian syukur, permohonan kepada Tuhan Yesus Kristus (yang punya hubungan amat erat dengan Bapa, Roh Kudus dan para kudus/malaekat) yang kehadiran-Nya nampak dalam hosti kudus yang disimpan dalam… Read more »

christiana retno
christiana retno
11 years ago

apakah doa koronka bisa didoakan selain jam 3?

[Dari Katolisitas: Ya, tentu saja bisa. Jam 3 siang memang merupakan jam untuk memperingati wafatnya Kristus, namun isi doa tersebut sesungguhnya dapat didoakan kapan saja].

Evelyn
Evelyn
11 years ago

Saya ada beberapa pertanyaan:

1. bolehkah melakukan lebih dari 1 jenis devosi?
2. apakah rosario termasuk jenis devosi?
3. bolehkah setiap malam saya berdoa dengan devosi kepada hati kudus Yesus dilanjutkan dengan berdoa rosario?

Terima kasih

Ingrid Listiati
Reply to  Evelyn
11 years ago

Shalom Evelyn,

1. Pada dasarnya devosi adalah ungkapan kasih, dan karena ungkapan kasih sifatnya tidak terbatas, maka tentu tidak ada larangan untuk mempunyai lebih dari satu jenis devosi.

2. Ya, doa rosario adalah salah satu jenis devosi kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Menjadi bentuk devosi kepada Tuhan Yesus, karena melalui doa rosario, kita merenungkan peristiwa-peristiwa hidup Yesus; dan menjadi bentuk devosi kepada Bunda Maria, karena dalam merenungkan peristiwa itu, kita memohon dukungan doa dari Bunda Maria.

3. Ya, boleh saja, Anda berdoa devosi kepada Hati Kudus Yesus dilanjutkan dengan doa rosario.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

 

Evelyn
Evelyn
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

terima kasih banyak atas jawabannya :)

felisiana
felisiana
11 years ago

Dear Bu Inggrid/Pak Stef Sdh lama saya jadi pembaca setia web ini, sangat2 membantu dlm usaha saya mengasihi iman katolik… berhubung minggu lalu adalh minggu kerahiman illahi, dan blm ada yg bertanya hal ini..: ttg pemberkatan gambar pada minggu kerahiman illahi, …apakah gambar yg sdh diberkati pada tahun lalu atau gambar yg baru. mengenai indulgensi seluruhnya, kalo kita ingin mendapatkannya berarti sebelumnya misa kita mesti pengakuan dosa dulu ya ? atau pengakuan dosa sebelum pekan suci sdh kita lakukan/terima sakramen tobat waktu itu juga juga boleh/bisa ? terima kasih utk jawabnya… Semoga Tuhan selalu memberkati karya kerasulan yg bp/ibu kerjakan…dan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  felisiana
11 years ago

Shalom Felisiana, Menurut yang saya ketahui, pemberkatan obyek religius tertentu (disebut sakramentalia) hanya perlu dilakukan satu kali saja. Jadi jika sudah dilakukan pemberkatan tahun lalu, tidak perlu dilakukan lagi tahun ini pada obyek yang sama. Namun jika ada obyek religius lainnya yang belum diberkati, dapat diberkati. Tentang ketentuan umum untuk memperoleh indulgensi penuh adalah pada hari yang ditentukan tersebut menerima sakramen Ekaristi (Komuni kudus), berdoa bagi intensi Bapa Paus, dan menerima sakramen Pengakuan Dosa dalam jangka waktu 8 hari sebelum atau sesudah hari yang ditentukan, silakan klik di sini untuk membaca lebih lanjut tentang ketentuan umum indulgensi. Hal yang penting… Read more »

felisiana
felisiana
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Shalom Bu Inggrid

makasih replynya …
berdoa bagi intensi Bapa Paus itu maksudnya apa Bu ? Apa kita mendoakan Paus ?

thanks again..

GBU
Felisiana

[Dari Katolisitas: Intensi Bapa Paus adalah seperti yang dapat dibaca di link ini, silakan klik. Namun seandainya kita tidak mengetahuinya, maka yang terpenting adalah kita mengucapkan saja bahwa kita berdoa bagi intensi Bapa Paus pada saat itu (bulan itu), lalu kita mendukungnya dengan doa Bapa Kami, Salam Maria dan Kemuliaan.]

Herman Jay
Herman Jay
12 years ago

Litani dan Sejarah Penyusunannya
1.Ada berapa macam doa Litani yang digunakan Gereja katolik di seluruh dunia, selain doa litani yang terdapat dalam Buku Puji Syukur?
2.Adakah gereja Kristen non Katolik ( di luar Gereja Orthodox ) yang masih menggunakan juga doa litani?
3.Apakah dasar biblis dan teologis dari Doa Litani
4.Tahun berapa setiap doa Litani tersebut mendapat bentuknya yang baku?
5.Doa Litani Para Kudus yang baku sekarang ini, bukan doa yang sekaligus langsung jadi. Masa hidup dari para kudus yang namanya disebutkan secara khusus dalam doa tersebut jelas berbeda abad. Bukankah demikian?

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Herman Jay
11 years ago

Salam Herman Jay, Litani sudah sejak abad III, tertulis pada papyrus berjudul: “Prex Litanica Defunctorum”. Abad IV muncul dalam “Hymnis litanicus ad Christum”. Sejak abad VIII terkumpul dalam dokumen “Litania Romana Vetus”, dan ditempatkan pada Hari Minggu Prapaskah I dan II; Minggu 2 masa Adventus. Juga banyak digunakan dalam Ritus Ambrosiana. Pada abad IX ada “Litania Italica”. “Ex liturgia Bononiensi” pada Minggu Prapaskah II. Dari data sejarah liturgi jelas bahwa Litania berakar dalam tradisi Gereja sebagai Doa Permohonan meriah yang dilakukan dengan menyebut segala isi surga utk membantu Umat beriman. Selanjutnya mengenai litania, ada dalam dokumen “Enchiridion Euchologicum Fontium Liturgicum”.… Read more »

brian
brian
12 years ago

Saya mau tanya soal tata cara novena yang digabungkan dalam misa. Waktu saya di Papua novena (misalnya novena Roh Kudus) diadakan begitu tertib dalam hal waktu. Ketika disepakati novena dimulai jam 17.00, maka selama 9 hari berturut-turut novena diadakan pada jam 17.00. Bacaan Khusus, tapi terbuka juga memakai bacaan harian. Namun ketika saya pindah di Kepulauan Riau, yang saya alami tidak ada keterikatan waktu. Kadang sore, kadang pagi mengikuti jadwal misa. Anehnya lagi bacaan mengikuti bacaan liturgi sehingga bacaan liturgi saat misa sabtu sore sama saja dengan bacaan misa minggu pagi. Waktu di Papua saya diberitahu bahwa novena mengajak kita… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  brian
12 years ago

Shalom Brian, Sambil menunggu jawaban Romo Boli, berikut ini adalah jawaban yang dapat kami berikan. Secara prinsip novena adalah sembilan – jam, hari, minggu, bulan – devosi yang dilakukan secara pribadi atau publik di dalam Gereja Katolik untuk mendapatkan rahmat khusus. Sembilan hari ini bersumber pada perintah Yesus sendiri agar para murid bertekun dalam doa untuk menerima pencurahan Roh Kudus dalam peristiwa Pentekosta. Novena yang biasa dilakukan adalah untuk menyambut hari-hari istimewa dalam kalender liturgi, seperti: Novena Natal, Novena Roh Kudus, Novena Maria, dll. Idealnya memang Novena diadakan sembilan hari berturut-turut atau dapat juga sembilan jam berturut-turut seperti Novena kanak-kanak… Read more »

Thomas
Thomas
12 years ago

Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas jawaban dari bapak & ibu pengasuh website Katolisitas yang dapat menambah wawasan seluruh pembaca.

Baru-baru ini saya mendapat Air Ignatius, lengkap dengan cara menggunakannya. Pertanyaan saya, apakah Gereja Katolik membenarkan adanya ritual seperti ini. Saat ini saya hanya mengenal Air dari Lourdes, apakah nanti akan banyak air-air lainnya yang dipercaya manjur oleh umat. Terima kasih sebelumnya atas jawaban bpk/ibu pengasuh.

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Thomas
12 years ago

Salam Thomas,

Sumber segala berkat adalah Allah sendiri. Maka air dari manapun yang diberkati imam dengan intensi khusus selalu mengalirkan berkat Allah sesuai intensinya. Airnya tetap H2O. Kandungan mineral dan hygienenya macam-macam, namun yang penting ialah bahwa air itu menjadi tanda berkat Allah menurut permohonan atau maksud/intensinya. Air dari Lourdes pun bisa ada intensinya masing-masing. Intensi Air Ignatius ialah ditujukan bagi ibu-ibu yang hamil (akan melahirkan). Paroki yang dilayani para pastor Jesuit bisanya menyediakan air Ignatius. Doanya bisa di klik di sini http://winsig-humanism.blogspot.com/2009/11/doa-air-ignatius.html

Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr

maria
maria
12 years ago

salam maaf, mw tnya lg. Berdoa ato doa kpd ato ditujukan ke Sakramen Maha Kudus jg sama, hrs didoakan di dpn tabernakel dan tdk bs digantikan di mana sj, di rumah misalnya? Kalau mw jam suci dlm pengertian khusus saat menemani Yesus di Getsemani, apakah ada susunan doanya ato kita bs membuat susunannya sendiri? Saya prnh baca kalau kita melakukan jam suci (di hadapan tabernakel) bisa mendapat indulgensi penuh, benarkah? Kalau tdk, apakah ada janji2 yg diberikan bagi yg melakukannya? Saya jg pernah baca klo Bunda Maria jg berpesan (lupa kpd siapa) kita sering berdoa saat jam suci krn dpt… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  maria
12 years ago

Shalom Maria, Seperti telah dijelaskan Rm Santo, Sakramen Maha Kudus diletakkan di tabernakel di dalam gereja, sehingga doa Adorasi memang tidak dapat dilakukan di rumah. Supaya lebih jelas mengenai Adorasi, silakan Anda membaca artikel “Adorasi Sakramen Maha Kudus”,  di sini. Mengenai susunan doa sebelum dan sesudah adorasi, silakan membaca di sini Perihal indulgensi, menurut dokumen “The Enchiridion of Indulgences”, yang dikeluarkan oleh the Sacred Apostolic Penitentiary, 1968, seseorang yang melakukan Adorasi di hadapan Sakramen Maha Kudus sedikitnya setengah jam (dengan melakukan persyaratan-persyaratan lainnya) dapat memperoleh Indulgensi penuh. Persyaratan-persyaratan lainnya tersebut adalah: 1. Mengaku dosa dalam sakramen Pengakuan Dosa 2. Menerima… Read more »

maria
maria
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

salam Maksud pertanyaan sy ttg jam suci seperti dlm penampakan Yesus kpd Margareta Maria Alacoque yg berpesan utk berjaga2 dari jam sebelas mlm smp menjelang fajar (bukan adorasi kyknya). Nah,klo jam sebelas mlm sy ke grj ga mungkin, jauh (1 km dr rmh ke jln raya, ditambah jln ke grj aplg ke kapel terdkt tmbh jauh), transport tdk ada. Dari yg sy baca di situs Yesaya, hal ini bisa dilakukan pribadi maupun berkelompok, di situ jg dikatakan klo memungkinkan, jd hukumnya tdk wajib di depan tabernakel krn klo situasinya spti sy, tdk bs ke grj malam2 berdoa menemani Yesus saat… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  maria
12 years ago

Salam Maria,

Tuhan tahu akan apa yang Anda niatkan dan doakan, pada jam berapapun. Tetaplah berdoa dan mengucap syukur, karena Tuhan tahu doa Anda. Memang harus diakui, bahwa Sakramen Mahakudus menarik banyak orang pada iman, dan memang kenyataan bahwa Yesus Kristus paling jelas hadir secara sakramental dalam Sakramen Mahakudus. Namun kehadirannya dalam iman, tetap hadir dalam keseharian kita di manapun kita berada.

Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr

maria
maria
12 years ago

salam

maaf tapi jam suci yg saya maksud saat kita berdoa utk menemani Yesus saat di Getsemani. Doa2 apa saja yg hrs atau dianjurkn utk menemani Yesus? Bagaimana membuat satu jam suci? Yang saya ketahui saat jam suci tsb dilakukan di gereja dan beberapa gereja setiap Kamis malam pertama melakukan jam suci, apakah boleh dilakukan di rumah tanpa di hadapan tabernakel krn saya jauh dari gereja?
terima kasih

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  maria
12 years ago

Salam Maria, Yang dimaksud dengan “Jam Suci” atau “Hora Sancta” atau “Holy Hour” ialah bertekun dalam doa menemani Yesus selama satu jam di hadapan-Nya yang hadir dalam Sakramen Mahakudus. Dasarnya ialah Mat 26:38-40. Tahun 1673, biarawati Suster Margareta Maria Alaocoque mendapatkan penampakan Tuhan Yesus yang bersabda padanya agar tiap Kamis malam, menemani Yesus selama satu jam di hadapan Sakramen Mahakudus dalam penderitaan-Nya akibat dosa manusia modern. Praktek membuat silih atas dosa-dosa manusia modern ini berkembang luas hingga mentradisi khususnya Kamis menjelang Jumat Pertama tiap bulan. Para seminaris di Seminari Menengah dan Seminari Tinggi serta para imam, uskup, biarawan-biarawati dan seluruh… Read more »

maria
maria
Reply to  Yohanes Dwi Harsanto Pr
12 years ago

Salam maaf mw nanya lg. Kalau tdk bs di rumah dan hrs di hadapan tabernakel tp kmd seumpama saya tetap setiap malam Jumat pertama ato setiap malam Jumat setiap jam sebelas malam saya mendoakan sejmlh doa (rosario, doa kpd Hati Kudus Yesus, dll) atau susunan doa utk berdoa kpd Yesus di Getsemani di hadapan patung Yesus, itu namanya apa yg saya lakukan? Apakah doa biasa? Apakah Yesus tdk menerima doa2 saya saat saya berniat menemani saat sakrat maut? Apakah Yesus mmg memerintahkan hrs di hadapan tabernakel? Apakah Yesus tdk menghargai umat-Nya yg punya niatan baik menemani-Nya walaupun tdk di hadapan… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  maria
12 years ago

Salam Maria,

Tentu saja Yesus tidak kolot dan Gereja juga tidak kolot. Karena yang Anda tanyakan ialah apa itu “Holy Hour”, maka saya jelaskan sesuai dengan apa yang terjadi dan dihayati Gereja selama ini. Jika Anda mau berdoa sendiri di rumah, silakan saja, dan Tuhan tentu berkenan sejauh Anda tulus berbakti (berdevosi). Hanya saja, namanya bukan “Jam Suci” dalam arti adorasi di hadapan Sakramen Mahakudus, melainkan “jam suci” menurut pengertian khusus yaitu berdoa sendiri. Tekanan ‘jam suci’ menurut pengertian Gereja ialah di hadapan Sakramen Mahakudus, karena di situlah Tuhan sendiri hadir; “Inilah tubuh-Ku”.

Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr

princess
princess
12 years ago

Saya mau tanya, apa beda novena Hati Terkudus Yesus dgn novena Tiga Salam Maria? Apakah wujud doa kita utk msg2 novena itu berbeda.
Tks ya Mbak, Rm.
Gbu

Caecilia Triastuti
Reply to  princess
12 years ago

Shalom Princess, Doa novena disampaikan selama sembilan hari berturut-turut dalam waktu-waktu yang sama, dipanjatkan untuk memohon suatu rahmat khusus, atau sebagai persiapan menyambut peristiwa Liturgi Gereja yang penting, atau dalam rangka menaikkan suatu permohonan tertentu kepada Tuhan. Ada berbagai jenis doa novena, sesuai dengan devosi yang kita persembahkan secara khusus dalam doa novena itu. Seperti yang Anda sebutkan yaitu misalnya Doa Novena Tiga Salam Maria, di mana penjabarannya silakan Anda baca di artikel “Tentang Novena Tiga Salam Maria”, silakan klik, dan Doa Novena Hati Kudus Yesus, yang penjelasannya silakan Anda baca di artikel “Syahadat Para Rasul, jalan salib, novena, dan… Read more »

princess
princess
Reply to  Caecilia Triastuti
12 years ago

Jawaban yg sgt membantu sekali, mbak..
Trima kasih… Tuhan memberkati..

maria
maria
12 years ago

Salam katolisitas sudah mengulas tentang jam suci belum? Doa2 apa saja yg didoakan saat jam suci? Apakah harus di gereja, apa tidak bisa di rumah, doa pribadi? Kemudian banyak org2 kudus yang saya baca kisahnya mendoakan rosario sampai berjam2 sampai berhari2, apakah mereka berdoa nonstop ato ada jedanya? Misalnya kisah asal rosario Bunda Penolong Abadi, di mana mereka berdoa rosario selama 3 hr (klo tidak salah) kemudian tentara Turki berhasil dikalahkan ato saat Sr.Faustina yg mendoakan seorang suster saat ajalnya selama 3 jam. Apa bs doa rosario didoakan berulang2 sampai beberapa putaran? Saat mendoakan doa rosario untuk ujud tertentu, di… Read more »

Caecilia Triastuti
Reply to  maria
12 years ago

Shalom Maria, Terima kasih atas pertanyaannya mengenai jam-jam suci. Gereja Katolik memang mempunyai tradisi yang sudah lama berakar yaitu untuk berdoa di dalam waktu-waktu tertentu, sebagai respon ketaatan terhadap perintah Tuhan untuk berdoa tanpa henti. Secara tradisi, didoakan oleh para biarawan/i di biara-biara, umumnya 7 kali sehari, disebut sebagai Ibadat Harian / doa Brevier / Liturgy of the hours / Divine Office.   Sesungguhnya The Liturgy of the Hours adalah doa tunggal yang paling kaya dari khasanah doa Gereja Katolik, yang meningkatkan pemahaman iman kepada liturgi dan Kitab Suci, khususnya kitab Mazmur. Karena di dalamnya termuat doa-doa, Mazmur, dan meditasi,… Read more »

Alwi
Alwi
12 years ago

Pak Stef dan Ibu Inggrid yang terkasih,
Saya mohon pencerahan nih…Bulan Desember nanti Paroki saya akan mengadakan Devosi Kanak-kanak Yesus dan dilanjutkan dengan Ekaristi. Pertanyaan saya adalah :
1. Apakah boleh menggunakan lagu-lagu di luar Madah Bakti maupun Puji Syukur?
2. Apakah boleh menggunakan band sebagai pengiring untuk lagu2 tersebut?
Terima kasih.

Ingrid Listiati
Reply to  Alwi
12 years ago

Shalom Alwi,
Silakan anda mendiskusikannya dengan pastor paroki/ pastor yang akan mempersembahkan Misa. Jika memang Anda memiliki lagu- lagu yang dapat lebih membawa hati umat untuk lebih memahami devosi Kanak- kanak Yesus, Anda dapat mengajukan untuk dinyanyikan pada sebelum atau sesudah Misa Kudus, namun lagu- lagu pada Misa Kudus, silakan memilih lagu- lagu dari yang ada di Puji Syukur maupun Madah Bakti. Silakan diberi arransemen yang menarik, jika anda ingin memberikan suasana yang baru terhadap lagu- lagu tersebut.
Tentang apakah boleh digunakan band, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Ingrid Listiati- katolisitas.org
 

Alwi
Alwi
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Shalom Ibu Inggrid,
Terima kasih atas masukannya, apakah Ibu bisa memberikan saya dokumen gereja yang mendasari saran Ibu tersebut? Karena saya berhadapan dengan Romo dan panitia yang agak keras kepala, karena mereka sudah pernah melakukannya selama 2 tahun berturut turut dan menurut mereka tidak ada masalah…sedangkan saya baru tahun ini diangkat sebagai seksi liturgi di paroki jadi dalam masalah ini saya berhadapan dengan kebiasaan.
Terima kasih.

[Dari Katolisitas: Silakan membaca jawaban kami terhadap pertanyaan serupa, silakan klik di sini]

giovani
giovani
13 years ago

Salam Damai

Saya ingin tahu arti sebenarnya dari kata devosi itu apa? Adik saya yang berasal dari agama protestan bertanya kepada saya, kenapa di katolik ada kata devosi kepada sesuatu yang suci.

Atas jawaban saudara, saya ucapkan terima kasih.

[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
46
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x