Pendahuluan
Pernahkah anda mendengar komentar-komentar seperti: “Bunda Maria tetap perawan? Ah, tidak mungkin…” atau “Bagi saya, tidak penting Bunda Maria perawan atau bukan…” atau “Bunda Maria itu yang tetap perawan jiwanya, bukan tubuhnya…” Semua komentar ini meragukan atau mempertanyakan keperawanan Maria, atau bahkan menganggapnya tidak penting. Gereja Katolik tidak mengajarkan demikian, karena keperawanan Maria membawa arti penting, yang menunjukkan kesempurnaan kasih Allah dalam melaksanakan rencana keselamatanNya, dan bahwa Yesus yang dilahirkan oleh Bunda Maria adalah sungguh-sungguh Allah. Karena itu, Gereja dipanggil untuk menjaga kemurnian ajarannya, dan mencontoh teladan hidup Maria yang murni jiwa dan raganya.
Bunda Maria, tetap perawan
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah tetap perawan, sebelum, pada saat dan sesudah melahirkan Yesus. ((Lihat Michael O’Caroll C.S. Sp, Theotokos, A Theological Encyclopedia of the Blessed Virgin Mary, ( Michael Glazier Inc. Dublin, Ireland, reprint in 1982 in the USA), p. 357. “Mary of Nazareth conceived her Son Jesus while remaining a virgin; her virginity was not altered by childbirth; she remained a virgin in her marriage with St. Joseph.” Jadi, Maria tetap perawan sebelum, pada saat dan setelah melahirkan Yesus (virginitas ante partum, in partu, post partum) )) Semua orang Kristen percaya bahwa Bunda Maria adalah perawan sebelum melahirkan Yesus, dan banyak dari mereka percaya bahwa Maria tetap perawan pada saat melahirkan Yesus. Tetapi hanya sedikit umat gereja Kristen Protestan yang percaya bahwa Bunda Maria tetaplah perawan setelah melahirkan Yesus Kristus. Kenapa hal Maria yang tetap perawan ini menjadi penting? Karena menurut sejarah, penyangkalan terhadap Maria yang tetap perawan akan menuju kepada penyangkalan terhadap kelahiran Yesus melalui Perawan Maria (the virgin birth of Christ), yang kemudian menjadi penyangkalan akan keilahian Yesus. ((Robert Payesko, The Truth about Mary, A Summary of the Trilogy, (Queenship Publishing Company, CA, 1998), p.110)) Berikut ini kita lihat penjelasan mengenai hal keperawanan Maria menurut pengajaran Gereja Katolik, yang berdasarkan Kitab Suci, tulisan para Bapa Gereja, dan berdasarkan akal sehat. Juga kita lihat pengajaran dari para pendiri gereja Protestan, karena mereka semua sebenarnya juga mengakui keperawanan Maria.
Ayat dari Kitab Suci yang paling sering dikutip
1. Matius 13:55, Mrk 6:3 “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?”
Di dalam Alkitab, istilah “saudara” dipakai untuk menjelaskan banyak arti. Kata “saudara” memang dapat berarti saudara kandung, namun dapat juga berarti saudara seiman (Kis 21:7), saudara sebangsa (Kis 22:1), ataupun kerabat, seperti pada kitab asli bahasa Ibrani yang mengatakan Lot sebagai saudara Abraham (Kej 14:14), padahal Lot adalah keponakan Abraham.
Jadi untuk memeriksa apakah Yakobus dan Yusuf itu adalah saudara Yesus, kita melihat kepada ayat-ayat yang lain, yaitu ayat Matius 27:56 dan Markus 15:40, yang menuliskan nama-nama perempuan yang ‘melihat dari jauh’ ketika Yesus disalibkan. Mereka adalah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yohanes, dan ibu anak-anak Zebedeus (Mat 27:56); atau Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda, Yoses dan Salome (Mar 15:40). Alkitab menunjukkan bahwa Maria ibu Yakobus ini tidak sama dengan Bunda Maria. ((Maria ibu Yakobus dan Yoses (Yusuf) dicatat dalam Alkitab sebagai salah satu wanita yang menyaksikan penyaliban Kristus (Mt 25:56; Mk 15:40) dan kubur Yesus yang kosong/ kebangkitan Yesus (Mk 16:1; Lk 24:10) ))
Mungkin yang paling jelas adalah kutipan dari Injil Yohanes, yang menyebutkan bahwa yang hadir dekat salib Yesus adalah, Bunda Maria, saudara Bunda Maria yang juga bernama Maria, istri dari Klopas, dan Maria Magdalena (Yoh 19:25). Jadi di sini jelaslah bahwa Maria (saudara Bunda Maria) ini adalah istri Klopas/ Kleopas ((Kleopas adalah salah satu dari murid-murid Yesus yang berjalan ke Emmaus dan mengalami penampakan diri Yesus setelah kebangkitan-Nya (Luk 24:18) )), yang adalah juga ibu dari Yakobus dan Yoses. Kesimpulannya, Yakobus dan Yoses ini bukanlah saudara kandung Yesus.
2. Mat 1:24-25: Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki …
Banyak saudara-saudari kita dari gereja lain mengartikan ayat ini bahwa Maria tidak lagi perawan setelah melahirkan Yesus. Kata kuncinya di sini adalah kata ‘sampai’. Di dalam Alkitab, kata ‘sampai‘ ini tidak selalu berarti diikuti oleh perubahan kondisi. Contoh, pada 1 Kor 15:25, dikatakan, “Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.” Hal ini tidak bermaksud bahwa setelah Yesus mengalahkan musuh-Nya Ia tidak lagi menjadi Raja.
3. Luk 2:7: …dan ia (Maria) melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin…
Kata kunci di sini adalah, ‘sulung’. Sulung di sini tidak berarti bahwa Yesus kemudian mempunyai adik-adik. ‘Sulung’ di dalam Alkitab menerangkan hak istimewa dari seseorang. Contoh, pada Kitab Mazmur, Allah menyebut Daud ‘anak sulung’ (Mzm 89:28), meskipun Daud adalah anak ke-8 dari Isai (1 Sam 16).
Allah menyebut bangsa Israel disebut sebagai anak yang sulung (Kel 4:22). Kristus disebut ‘sulung’ adalah untuk menunjukkan bahwa Ia adalah ‘Israel’ yang baru, yang menjadi yang sulung dari banyak saudara (Rom 8:29), yang sulung dari segala ciptaan (Kol 1:15).
4. Mat 15:1-9 dan Yoh 19:27: Dalam Injil Matius bab 15, Yesus mengecam orang-orang Farisi yang mempersembahkan korban tetapi kemudian menelantarkan orang tua mereka. Hukum pada Perjanjian Lama seharusnya mewajibkan seorang anak untuk menanggung orang tuanya, sehingga praktek orang Farisi yang melanggar hal ini membuat Yesus menyebut mereka sebagai ‘munafik’ (Mat 15:1-7).
Dalam Yoh 19:26-27, pada saat Yesus disalibkan, Yesus memberikan Maria ibu-Nya kepada Yohanes (anak Zebedeus) rasul yang dikasihi-Nya, yang bukan saudara-Nya. Seandainya Yesus mempunyai adik-adik, seperti yang dianggap oleh gereja Protestan, perbuatan Yesus ini sungguh tidak masuk di akal. Yesus yang mengecam orang Farisi yang menelantarkan orang tuanya tidak mungkin menyebabkan saudara-Nya sendiri menelantarkan ibu-Nya. Kenyataan bahwa Yesus mempercayakan Maria kepada Yohanes adalah karena Ia tidak mempunyai saudara kandung, karena Bapa Yusuf-pun telah meninggal dunia, dan Yesus tidak mau meninggalkan ibu-Nya sebatang kara.
5. Luk 1:34: Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami?”
Ayat ini sesungguhnya merupakan terjemahan dari “How shall this be, since I have no husband” (RSV) atau, “I am a virgin” (Jerusalem Bible), atau “I know not man” (Douay -Rheims terjemahan dari Vulgate). Sesungguhnya terjemahan yang benar adalah aku tidak bersuami (jika mengikuti RSV), atau aku seorang perawan (Jerusalem Bible) atau aku tidak mengenal/ berhubungan dengan laki-laki (D-R). Kalimat ini hanya masuk akal jika Maria telah memiliki kaul keperawanan -meskipun pada saat itu ia sudah bertunangan dengan Yusuf- karena, jika tidak demikian, pernyataan ini akan terdengar ‘ganjil’. Sebagai contoh, jika seseorang ditawari rokok, dan ia menjawab ‘saya tidak merokok’, maka maksudnya adalah ‘saya tidak pernah merokok’, dan bukan ‘saya tidak sedang merokok sekarang’. ((Lihat Rene Laurentine, A Short Treatise on the Virgin Mary, (Washington, New Jersey: AMI Press, 1991),p 285))
Pengajaran Bapa Gereja dari Gereja awal
Para Bapa Gereja secara konsisten mengajarkan Maria tetap Perawan (Perpetual Virginity of Mary). Sejarah membuktikan bahwa pengajaran tentang keperawanan Maria ini telah berakar dari sejak Gereja awal, seperti pengajaran dari:
1. Ignatius dari Antiokhia (meninggal tahun 110), Origen (233), Hilarius dari Poiters (m. 367) dan Gregorius Nissa (m. 394). ((Robert Payesko, The Truth about Mary, Volume II, p. 2-155))
2. St. Athanasius (293-373) menyebutkan Maria sebagai Perawan selamanya (Ever Virgin) ((St. Athanasius, Discourses Against the Arians, 2, 70, Jurgens, Vol.1, n. 767a)) dalam bukunya Discourses Against the Arians.
3. St. Jerome (347- 420) tidak hanya menyebutkan keperawanan Maria, tetapi juga keperawanan Yusuf. Ia menulis, “…You say that Mary did nor continue a virgin: I claim still more, that Joseph himself on account of Mary was (also) a virgin, so that from wedlock a virgin son was born.” ((St. Jerome, The Perpetual Virginity of Blessed Mary, Chap 21, seperti dikutip oleh John R. Willis, SJ, The Teaching of the Church Fathers (Ignatius Press, San Francisco, 2002 reprint, original print by Herder and Herder, 1966) p. 358))
4. St. Agustinus dan St. Ambrosius (akhir abad ke- 4), mengajarkan keperawanan Maria sebelum, pada saat dan sesudah melahirkan Yesus Kristus, sehingga Maria adalah perawan selamanya. ((Lihat St. Agustinus, Sermons, 186, Heresies, 56; Jurgens, vol.3, n. 1518 dan 1974d.)) Dengan kuasa Roh Kudus yang sama, Yesus lahir tanpa merusak keperawanan Bunda Maria, seperti halnya setelah kebangkitan-Nya, Dia dapat datang ke dalam ruang tempat para murid-Nya berdoa, tanpa merusak semua pintu yang terkunci (Lih. Yoh 20:26). ((St. Agustinus, Letters no. 137., seperti dikutip oleh John R. Willis, SJ, The Teaching of the Church Fathers, p. 360.)) Roh Kudus yang membangkitkan Yesus dari mati adalah Roh Kudus yang sama yang membentuk Yesus dalam rahim Bunda Maria. Maka kelahiran Yesus dan kebangkitan-Nya merupakan peristiwa yang ajaib: kelahirannya tidak merusak keperawanan Maria, seperti kebangkitan-Nya tidak merusak pintu yang terkunci.
St. Agustinus mengajarkan, “It is not right that He who came to heal corruption should by His advent violate integrity.” (Adalah tidak mungkin bahwa Ia yang datang untuk menyembuhkan korupsi/kerusakan, malah merusak keutuhan.” ((St. Agustinus, Serm. 189, n.2; PL 38, 1005))
4. St. Petrus Kristologus (406- 450), St. Paus Leo Agung (440-461)dan St. Yohanes Damaskus (676- 749) juga mengatakan hal yang sama. ((St Petrus Kristologus, “The Virgin conceives, the Virgin brings forth her child, and she remains a virgin.” (Sermons, no. 117); St Leo Agung, “…a Virgin conceived, a Virgin bare and a Virgin she remained.”))
5. Konsili Konstantinopel II (553) menyebutkan Bunda Maria sebagai, “kudus, mulia, dan tetap-Perawan Maria”. ((Robert Payesko, The Truth about Mary, Volume II, Mary in Scripture and the Historic of Christian Faith, (Queenship Publishing Company, CA, 1998), p.2-155,
Salah satu butir pengajaran untuk menjawab ajaran yang keliru tentang Bunda Maria di dalam Konsili Konstantinopel II, butir 6, “If anyone declares that it can be only inexactly and not truly said that the holy and glorious ever-virgin Mary is the mother of God, or says that she is so only in some relative way, considering that she bore a mere man and that God the Word was not made into human flesh in her, holding rather that the nativity of a man from her was referred, as they say, to God the Word as he was with the man who came into being; if anyone misrepresents the holy synod of Chalcedon, alleging that it claimed that the virgin was the mother of God only according to that heretical understanding which the blasphemous Theodore put forward; or if anyone says that she is the mother of a man or the Christ-bearer, that is the mother of Christ, suggesting that Christ is not God; and does not formally confess that she is properly and truly the mother of God, because he who before all ages was born of the Father, God the Word, has been made into human flesh in these latter days and has been born to her, and it was in this religious understanding that the holy synod of Chalcedon formally stated its belief that she was the mother of God: let him be anathema.”))
Konsili ini merangkum ajaran-ajaran penting berkaitan dengan bahwa Yesus, adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Termasuk dalam ajaran ini adalah tentang keperawanan Maria.
Pengajaran Magisterium Gereja Katolik
Doktrin dari keperawanan Maria, sebelum, pada saat dan sesudah kelahiran Yesus dinyatakan secara defintif oleh Paus St. Martin I di Sinode Lateran tahun 649, yang berbunyi:
“The blessed ever-virginal and immaculate Mary conceived, without seed, by the Holy Spirit and without loss of integrity brought Him forth, and after His birth preserved her virginity inviolate.” ((Denzinger’s Enchiridion Symbolorum (DS, 256)).
Terjemahannya:
Maria yang tetap perawan dan tak bernoda yang terberkati, mengandung tanpa benih manusia, oleh Roh Kudus, dan tanpa kehilangan keutuhan melahirkan Dia dan sesudahnya tetap perawan (keperawanannya tidak ‘rusak’).
Maka, seperti Kritus yang bangkit dengan tubuh-Nya dapat menembus pintu-pintu rumah yang terkunci (lihat Yoh 20: 26), maka pada saat kelahiran-Nya, Ia pun lahir dengan tidak merusak keperawanan ibu-Nya, yaitu Bunda Maria.
Pengajaran dari para pendiri gereja Protestan
Mungkin banyak dari saudara-saudari yang kita yang beragama Kristen non-Katolik tidak mengetahui bahwa para pendiri gereja Protestan awal juga mengajarkan mengenai hal Maria yang tetap perawan, seperti berikut ini:
1. Martin Luther (1483-1546): “Sudah menjadi iman kita bahwa Maria adalah Ibu Tuhan dan tetap perawan…. Kristus, kita percaya, lahir dari rahim yang tetap sempurna (‘a womb left perfectly intact’).” ((Diterjemahkan dari Martin Luther, Works of Luther, Vol. 11, p. 319-320; Vol. 6, p. 510.))
2. John Calvin (1509-1564): “Ada orang-orang yang ingin mengartikan dari perikop Mat 1:25 bahwa Perawan Maria mempunyai anak-anak selain dari Kristus, Putera Allah, dan bahwa Yusuf berhubungan dengannya kemudian, tetapi, betapa bodohnya pemikiran seperti ini! Sebab penulis Injil tidak bermaksud merekam apa yang terjadi sesudahnya; ia hanya mau menyampaikan dengan jelas hal ketaatan Yusuf dan untuk menyatakan bahwa Yusuf telah diyakinkan bahwa Tuhanlah yang mengirimkan malaikatNya kepada Maria. Yusuf tidak pernah berhubungan dengan Maria …(He had therefore never dwelt with her nor had he shared her company)… Dan selanjutnya Tuhan kita Yesus Kristus dikatakan sebagai yang sulung. Hal ini bukan berarti bahwa ada anak yang kedua dan ketiga, tetapi karena penulis Injil ingin menyampaikan hak-hak yang lebih tinggi (precedence). Alkitab menyebutkan hal ‘sulung’ (firstborn), baik ada atau tidaknya anak yang kedua.” ((Diterjemahkan dari John Calvin, Sermon on Matthew, 1:22-25, published in 1562.))
John Calvin bahkan mengecam Helvidius, yang mengatakan bahwa Maria mempunyai banyak anak. ((Lihat Bernard Leeming, “Protestants and Our Lady“, Marian Library Studies, January 1967, p.9.))
3. Ulrich Zwingli (1484-1531): “Saya yakin dan percaya bahwa Maria, sesuai dengan perkataan Injil, sebagai Perawan murni melahirkan Putera Allah dan pada saat melahirkan dan sesudahnya selalu tetap murni dan tetap perawan (‘forever remained a pure, intact Virgin’).” ((Diterjemahkan dari Zwingli Opera, Vol. 1, p. 424.))
4. John Wesley (1703-1791)menulis: “Saya percaya bahwa Dia (Tuhan Yesus) telah menjadi manusia, menyatukan kemanusiaan dengan keilahian dalam satu Pribadi; dikandung oleh satu kuasa Roh-Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria yang terberkati, yang setelah melahirkan-Nya tetap murni dan tetap perawan tak bernoda.” ((Diterjemahkan dari John Wesley, Letter to a Roman Catholic, July 18, 1749.))
Pentingnya Keperawanan Maria bagi Gereja
Keperawanan Maria berakibat penting pada Gereja karena Maria adalah ‘model’/ teladan bagi Gereja. Misteri keperawanan Maria dilanjutkan oleh Gereja dalam dua hal. Yang pertama Gereja menjaga kemurnian pengajarannya terhadap ajaran yang menyimpang (“heresy“). Kedua, Gereja memberikan tempat khusus pada penerapan ‘keperawanan’ secara jasmani, sepanjang sejarah Gereja. ((Lihat Hugo Rahner, SJ., Our Lady and the Church, (Zaccheus Press, 2004, reprint, original print by Tyrolia- Verlag, Innsbruck, Vienna, 1961), p. 32-33)) Keperawanan jasmani ini bukan dimaksudkan untuk merendahkan arti perkawinan, tetapi untuk menunjukkan kesempurnaan sesuai dengan teladan yang dicontohkan oleh Yesus sendiri yang mempersembahkan seluruh tubuh dan jiwa untuk pemenuhan rencana keselamatan Allah.
Roh Kudus yang bekerja menaungi Bunda Maria untuk mengandung dan melahirkan Yesus itu juga bekerja menaungi kita saat kita menerima Sakramen Pembaptisan. Dengan demikian, Kristus juga menjadikan Gereja-Nya sebagai Perawan, sebagaimana Bunda Maria adalah Perawan.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa pengajaran Gereja Katolik tentang Bunda Maria yang tetap Perawan memiliki dasar yang kuat. Sebagai orang Katolik kitapun harus meyakini tentang keperawanan Bunda Maria ini, dan mensyukuri teladan kemurniannya. Maka, janganlah kita sampai meragukan keperawanan Maria, hanya karena kita berpikir itu tidaklah mungkin dari kacamata kita sebagai manusia. Karena tiada yang mustahil bagi Allah, apalagi jika itu menyangkut segala pernyataan tentang Diri-Nya yang kudus dan penuh kasih. Dengan perbuatan-Nya menguduskan Maria sedemikian rupa, Ia menunjukkan betapa kasih-Nya yang sempurna tidak meninggalkan sedikitpun cacat dan noda pada kemurnian Bunda Maria. Bunda Maria menjadi teladan bagi Gereja yang menjunjung tinggi nilai kemurnian tubuh dan jiwa dalam mengabdi Tuhan, dan memberi contoh bagi kita bagaimana memberikan diri seutuhnya bagi rencana Keselamatan Allah.
ini pendapat saudara saya beda gereja.. Maria tetap perawan sepanjang hidupnya, karena ia tidak memiliki anak lain, selain Yesus. -Tidak adanya ayat yang menyebutkan persetubuhan Maria dengan Yusuf, tidak membuktikan tidak adanya persetubuhan. Dalam Alkitab, ada banyak pasangan suami-isteri (seperti: Ananias & Safira; Petrus & istrinya) yang tidak disebutkan persetubuhannya, tetapi ini tidak membuktikan tidak ada persetubuhan di antara mereka, sehingga isterinya tetap perawan. -Apakah yakin Maria Istri Kleopas adalah ibu Yakobus? -Jika benar tidak ada anak lain, selain Yesus, apa yang bisa meyakinkan kita bahwa Maria tetap perawan (tidak ada hubungan seksual dengan Yusuf)? Maria adalah isteri Yusuf, sehingga… Read more »
Shalom Veri, Terima kasih atas pertanyaannya. Untuk menjawab dogma Maria perawan selamanya (perperual virginity), silakan menggunakan argumentasi yang saya paparkan di sini – silakan klik dan juga di bawah link tersebut. Kita tidak mengatakan Maria tetap perawan karena tidak ada ayat yang menyebutkan hubungan suami istri, namun karena adanya ayat-ayat pendukung yang lain. Tentang Maria Istri Kleopas adalah Ibu Yohanes, silakan melihat penjelasan di atas, yang menuliskan: Jadi untuk memeriksa apakah Yakobus dan Yusuf itu adalah saudara Yesus, kita melihat kepada ayat-ayat yang lain, yaitu ayat Matius 27:56 dan Markus 15:40, yang menuliskan nama-nama perempuan yang ‘melihat dari jauh’ ketika… Read more »
Dear Stef & Inggrid; Maria Perawan atau Anak Dara? Matt 1:23 “Look! The virgin will conceive and bear a son, and they will call him Emmanuel,” which means “God with us.” Net Matthew 1:23 Greek Study Bible (Apostolic / Interlinear) ἰδοὺ ἡ παρθένος ἐν γαστρὶ ἔξει καὶ τέξεται υἱὸν, καὶ καλέσουσιν τὸ ὅνομα αὐτοῦ Ἐμμανουηλ, ὅ ἐστιν μεθερμηνευόμενον μεθ’ ἡμῶν ὁ θεός. http://biblos.com/matthew/1-23.htm Kisah diatas merupakan cuplikan dari Yesaya 7:14 dalam versi Septuaginta [LXX] 14 Therefore the Lord himself shall give you a sign; behold, a virgin shall conceive in the womb, and shall bring forth a son, and thou… Read more »
Shalom Tristan, 1.Tentang terjemahan "Perawan" dan "anak dara" Anda menuliskan panjang lebar (maka saya tidak perlu mengulanginya di sini) untuk membuktikan sesuatu yang tidak berpengaruh terhadap doktrin Gereja Katolik tentang Bunda Maria yang tetap perawan. Hal "Maria Perawan atau anak dara yang masih perawan" hanya menjadi masalah jika Bunda Maria lalu menjadi tidak perawan. Namun jika ia tetap perawan maka sebutan Maria sebagai ‘Perawan’ ataupun sebagai ‘anak dara yang masih perawan’ pada saat dilawat oleh malaikat Gabriel, tidaklah menjadi suatu permasalahan. Ajaran Maria yang tetap perawan mengambil dasar dari Kitab Suci dan Tradisi Suci, yang diajarkan oleh para Bapa Gereja… Read more »
Shalom Ibu Inggrid, Berikut tanggapan saya, 3. Kalau YESUS menerima gen dari Maria, berarti Maria perlu dikuduskan? Maka seperti di PL Allah mensyaratkan kekudusan Tabut Perjanjian Lama sebagai tempat meletakkan Sabda Allah dalam rupa dua loh batu kesepuluh perintah Allah, maka di PB, Allah mensyaratkan kekudusan Tabut Perjanjian Baru, yaitu Bunda Maria, tempat kediaman-Nya sebelum Ia dilahirkan. Maka peran Maria ‘hanya’ lah sebagai Tabut Perjanjian Baru, dan bukannya sebagai Juru Selamat. Maria adalah alat yang dipakai Allah untuk menyampaikan YESUS kepada manusia, namun bukan Juru Selamat itu sendiri. Tanggapan saya Ini salah satu perbedaan tafsir/pemahaman kita tidak ada perjanjian lama… Read more »
1.Tentang kaitan antara PL dan PB. Ya harus diakui kita memiliki cara pandang yang berbeda dalam melihat kaitan antara Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). Gereja Katolik percaya bahwa ajaran yang disampaikan dalam PL, digenapi di dalam PB. Maka peristiwa- peristiwa besar dalam PL menjadi gambaran penggenapannya dalam PB. Dengan demikian, bukan hanya ada darah Perjanjian Lama dan darah Perjanjian Baru itu saja yang menunjukkan kaitan antara PL dan PB. Tetapi kita melihat semua rangkaian kejadian dalam Perjanjian Lama berkaitan dengan Perjanjian Baru karena apa yang tadinya samar- samar maknanya dalam PL akan dinyatakan dengan lebih jelas maknanya dalam… Read more »
Senang sekali bisa membaca penjelasan Ibu diatas. Pandangan diatas memperluas khasanah iman Kristen. Namun ada sedikit yang menggangu pikiran saya….. ALLAH yang menjadi manusia, adalah YESUS yang 100% manusia dan 100% ALLAH, ya dan amin. Saya melihat pangkal dari perbedaan pandangan diatas adalah dimulai dari : TUBUH JASMANI YESUS. Selain pandangan di atas yang sudah sis kemukakan, ada penafsiran lain mengenai TUBUH JASMANI YESUS, Berikut penjelasan dari rekan Protestan: Tubuh Adam walau dibentuk dari DEBU TANAH (kej 2:7), adalah “BAIK” adanya karena merupakan BLUEPRINT ALLAH (kej 1:26-27). Namun Tubuh Adam yang berasal dari tanah adalah tubuh FANA, yang bisa berdegradasi… Read more »
Shalom Dela, 1. Benar bahwa Adam dan Hawa diciptakan baik adanya pada awal mula penciptaan dunia. St. Thomas Aquinas mengajarkan bahwa manusia pertama (Adam dan Hawa) diciptakan dengan rahmat pengudusan Allah (sanctifying grace) dan karunia preternatural gifts yaitu 1) keabadian atau tidak dapat mati, 2) tidak dapat menderita, 3) mempunyai pengetahuan akan Tuhan atau ‘infused knowledge’ dan 4) berkat keutuhan atau ‘integrity’ maksudnya, adalah harmoni atau tunduknya nafsu kedagingan pada akal budi. Namun sejak mereka jatuh dalam dosa, maka mereka kehilangan karunia tersebut. Adam dan Hawa menurunkan dosa asal dan akibat dosa tersebut kepada keturunan mereka, termasuk kita, sehingga kita… Read more »
Shalom ibu ingrid, mohon tanggapannya Rm. 8:3-4 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Saya melihat kata serupa=like berasal dari kata : Kata: omoiwma homoioma Pengucapan: hom-oy’-o-mah Asal Kata: from 3666 Sumber: TDNT – 5:191,684 Jenis Kata: n n Dalam AV: likeness 3, made like to 1, similitude 1,… Read more »
Shalom Shinta, Rom 8: 3-4 mengatakan bahwa Tuhan Yesus diutus Allah Bapa sendiri “dalam daging yang serupa dengan gading yang dikuasai dosa karena dosa”. Kata ‘serupa’ di sini adalah untuk menyatakan bahwa memang Yesus mempunyai tubuh/ daging yang serupa dengan daging manusia, namun karena Ia Allah, dan pada saat penjelmaan-Nya tidak dikandung dalam dosa, maka Dia tidak mempunyai kecenderungan dosa kedagingan seperti manusia yang lain. Ini berkaitan dengan ayat lainnya dalam Kitab Suci yang mengatakan bahwa Yesus itu sama dengan kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa, sebab Ia tidak berdosa. “Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus… Read more »
@ Sdr Tristan,
Pandangan anda tentang “Maria yang tidak harus suci” cukup menarik dan merupakan paradigma baru bagi saya. Argumentasi anda diatas tampaknya lebih alkitabiah dibanding argumentasi Sdr Inggrid yang tidak mengena pada pernyataan anda dan tidak mampu mengupas lebih lanjut argumentasi anda.
Terimakasih.
Shalom Kevin M,
Terima kasih atas komentarnya. Tidak menjadi masalah bagi kami, kalau anda menilai argumentasi dari Tristan lebih Alkitabiah. Yang menjadi masalah di sini adalah anda tidak memberikan argumentasi bagian mana yang tidak menjawab pertanyaan Tristan. Kalau anda mau berdiskusi tentang topik diskusi Maria tetap perawan, silakan bergabung dalam dialog yang sedang berlangsung antara saya dan Sherly di sini – silakan klik. Di dalam dialog tersebut anda mempunyai kesempatan untuk menunjukkan di bagian mana dari doktrin Gereja Katolik tentang Maria yang kurang Alkitabiah (menurut anda). Semoga hal ini dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Syalom saudaraku Kevin
Yang saya herankan adalah bagaimana lebih alkitabiah ? kalau tidak didukung oleh surat bapa gereja dan injil. malahan yang dikatakan Tristan adalah asumsinya sendiri tanpa ada bukti – bukti yang mendukung ?
TUHAN YESUS MEMBERKATI dan Bunda Maria selalu menuntun anda pada putraNYA
Maaf saudara kevin, kelihatannya anda belum bisa untuk berdialog dengan mengungkapkan argument argument yang mendukung pendapat anda, sayang sekali tiem Katolisitas harus berulang ulang dengan mengulas topik-topik yang pernah dimuat , hal ini menjadikan diskusi tidak berimbang, saya sangat kasihan dengan tim katolisitas, semoga tiem katolisitas tetap sabar menghadapi anda. Tuhan kita adalah Tuhan yang sangat kudus dan suci, Dia tidak akan memilih manusia yang tidak suci untuk memulai penebusannya di dunia, dia tidak memilih saya, Kevin, atau Tristan. yang dipilih adalah Maria. jadi pastilah yang dipilih adalah manusia yang suci. Saya pernah bertanya pada saudara-saudara yang muslim tentang kedudukan… Read more »
Syalom Bu Ingrid Kistiati.
Apakah didalam Yeh 42:2 dapat untuk menjelaskan bahwa keperawanan Maria sudah dinubuatkan jauh-2 sebelumnya dan Maria sebagai Perawan yang abadi, tetap terjaga selamanya, serta dihubungkan dengan Yes 66:7 ?.
Yeh 44:2 Lalu TUHAN berfirman kepadaku: “Pintu gerbang ini harus tetap tertutup, jangan dibuka dan jangan seorangpun masuk dari situ, sebab TUHAN, Allah Israel, sudah masuk melaluinya; karena itu gerbang itu harus tetap tertutup.
Terima kasih atas penjelasannya.
Dari : Yulius Santoso.
Shalom Julius, Bab 40-48 memang merupakan bagian terakhir dari kita Yehezkiel yang menubuatkan tentang pemulihan Bait Allah yang baru dan Tanah terjanji yang baru. Tradisi Katolik (dari para Bapa Gereja) memang menghubungkan perikop-perikop ini dengan perwujudannya dalam Gereja. Dan karena Bunda Maria merupakan Bunda Gereja karena ia melahirkan Yesus Sang Kepala Gereja, maka Yeh 44:2 dapat dihubungkan dengan keperawanan Maria. Menurut A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard OSB, sebenarnya, interpretasi Yeh 44:2 tersebut memang mempunyai dua konotasi. Yang pertama, arti literal, yaitu mengisahkan raja yang merupakan gambaran Allah dalam Kerajaan Allah yang baru itu. Di antara hak… Read more »
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu
Terpujilah engkau di antara wanita
dan terpujilah buah tubuhmu Yesus
Santa Maria Bunda Allah
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati
Amin
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah
supaya kami dapat menikmati janji janji Kristus.
Amin
Shallom ibu Ingrid Listiati / Pak Stefanus Tay
Saya ingin sharing sedikit tentang topik ini, waktu saya berdoa rosario lewat http://www.erosario.net saya menemukan ayat yang menurut saya dapat mendukung ajarang tentang Bunda Maria yang tetap perawan pada saat Beliau melahirkan Tuhan Yesus, sbb:
Sebelum menggeliat sakit, ia sudah bersalin, sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki.
Yesaya 66: 7
Nabi Yesaya telah menubuatkan kelahiran ajaib dari Tuhan Yesus yang tidak merusak keperawanan dari Bunda Maria. Apakah pemikiran saya ini benar? mohon pencerahan, terima kasih.
Salam dalam Kristus
albert
Shalom Albert,Di dalam Yesaya 66:7 dikatakan “Sebelum menggeliat sakit, ia sudah bersalin, sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki.” Haydock Commentary mengartikannya sebagai kelahiran umat Allah (Gereja) yang bukan hanya terbatas pada bangsa Israel, tapi juga untuk seluruh bangsa. Kita juga dapat mengartikannya sebagai kelahiran Yesus dari rahim Maria, yang memang dilahirkan tanpa merusak kesuciaan Maria. St. Agustinus mengatakan bahwa tidak mungkin Dia (Yesus) yang turun ke dunia untuk menghapus dosa dunia namun datang dengan merusak kesuciaan Maria. Jadi, sama seperti perempuan yang disebutkan di Wahyu 12, dimana dapat diartikan sebagai Maria dan Gereja, Yesaya 66:7 dapat juga… Read more »
Dear Inggrid & Stef
Terima kasih sekali atas pencerahannya,baru hari ini saya tahu ada jawaban karena lama saya tak berada ditempat.Sekali lagi terima kasih dan Tuhan beserta kalian.
kusnadi
Dear Stef & Inggrid; Saya mendapatkan bacaan yg menjelaskan bahwa Bunda Maria adalah TETAP PERAWAN.Terhadap dogma ini ada tanggapan dari pihak lain yg mangatakan kalau Yesus itu memiliki saudara2,ada banyak cara utk menanggapinya tetapi saya terbentur pada salah satu cara yg ada. ayat2 nya adalah sbb: Mat.12:46—>IbuNya dan saudara2Nya berdiri diluar….. Mrk.3:31 —-> Lalu datanglah Ibu dan saudara2 Yesus….. Luk.8:19—–>Ibu dan saudara2 Yesus datang………. Namun dari ayat2 tersebut kita tak dapatkan informasi siapa saudara2 Yesus itu,tetapi dari Mat 13:55b dapat kita baca “Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara2Nya Yakobus,Yusuf,Simon dan Yudas.” Jadi nama2 Saudara Yesus itu adalah Yakobus dst sedangkan… Read more »
Shalom Kusnadi, 1) Mengenai Kis 1: 14 Di ayat itu disebutkan “Mereka semua (para rasul) bertekun dlm doa bersama-sama dengan beberapa perempuan serta Maria ibu Yesus dan dengan saudara-saudara Yesus.” Di sini untuk mengetahui mengapa para rasul disebut terlebih dahulu daripada beberapa perempuan, Bunda Maria, dan saudara-saudara Yesus adalah karena fokus dari kitab ini memang adalah para rasul. Nama kitabnya-pun Kisah Para Rasul, dan perikop pertama dari kitab ini adalah kisah bagaimana Kristus menjanjikan akan mengutus Roh Kudus kepada para rasul, setelah kenaikan-Nya ke surga. Perhatikanlah pesan Yesus sebelum terangkat ke sorga, yaitu: agar mereka menjadi saksi Kristus sampai ke… Read more »
Salam dalam X’tus. Pengasuh katolisitas yang baik, saya mendapat kesulitan untuk menjelaskan ‘saudara-saudara Yesus’ yang seolah menunjuk pada ‘adik Yesus dari ibu yang sama’. Dapatkah diberikan penjelasan mengenai hal ini? Tentu saja arah pertanyaan ini menuju ke ‘Bunda Maria setelah melahirkan Yesus hidup sebagai suami-istri dengan Yosef’. Terima kasih sebelumnya. Gbu
Shalom Saulus, Menurut Gereja Katolik, maka saudara-saudara Yesus yang disebutkan dalam Mat 12:46-50, Mrk 3:31-35) adalah saudara-saudari sepupu/ kerabat Yesus dan bukan saudara kandung Yesus. Saya telah mengulasnya pada artikel di atas ini: Bunda Maria Tetap Perawan, Mungkinkah? silakan klik. Tradisi Gereja Katolik mengajarkan bahwa Bunda Maria tetap Perawan, sebelum, pada saat dan sesudah melahirkan Yesus. Dengan demikian, maka Yesus tidak mempunyai ‘adik-adik kandung’ seperti yang sering diduga oleh saudara/i kita yang beragama Kristen Protestan. Sebagai tambahan, menurut A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard 1953, p. 875, Yesus sendiri memakai kata figuratif ‘saudara-saudari-Ku’ (My brothers and sisters)… Read more »
Dear Stef & Ingrid
Kita tahu bahwa selain KS masih ada lagi Katekismus yg perlu diketahui oleh orang orang Katolik. Oleh karena itu alangkah baiknya bila katekismus tsb bisa dimasukkan juga dlm website kesayangan kita ini. Jadi bila ada diantara kita ingin tahu apa saja yg ada di katekismus bisa didonlod dari website ini.
Semoga usulan saya bisa diterima.
Terima kasih
GBU
Shalom Singodimejo, Terimakasih atas usulannya. Memang ada 3 hal yang menjadi pilar kebenaran Gereja Katolik, yaitu: Kitab Suci (Sacred Scripture), Tradisi Suci (Sacred Tradition), dan Wewenang Mengajar Gereja (Sacred Magisterium), dimana ketiganya adalah saling terkait dan tak perpisahkan (lihat KGK, 95). Dan diharapkan agar website ini dapat menyajikan ketiga hal tersebut, baik dalam Dokumen Gereja itu sendiri, maupun dalam semua artikel yang ada. Untuk Katekismus Gereja Katolik, kita sedang dalam proses penyusunan, yang diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat, sehingga kita dapat menyajikannya di dalam katolisitas.org. Sekali lagi terimakasih atas usulannya, dan mohon doanya juga agar website ini dapat membawa… Read more »
Shalom
Terima kasih banyak atas penjelasannya yg panjang lebar mengenai Bunda kita yg tetap perawan. Salut atas kerja keras kalian untuk berbagi iman kepada kami kami yg terkadang mudah goyah bila mendapat “serangan” dari saudara saudara kita non katolik.
Saya sangat senang dengan adanya website ini, saya tahu website ini dari anak saya yg getol belajar iman katolik lewat dunia maya.
Maju terus. GBU
Luar biasa, penjelasan Bunda Maria yang tetap Perawan, terima kasih banyak saya akan tunjukan kepada suami walaupun katholik sejak lahir tetapi dia masih berpikir sama seperti saudara kita yang beragama lain mengenai Keperawanan Bunda Maria. Thanx, JBU.
Kebenaran ini sungguh memberkati. Dulu aku juga pernah berpikir apakah hal keperawanan itu memang penting dipersoalkan karna kupikir yang terutama adalah misi kelahiran Kristus melalui Perawan Maria dan ternyata artikel diatas sangat memberkati dan memberi pencerahan.
Hi Dominic dan Aditya,
Mohon doa agar website ini dapat menjadi sarana untuk memuliakan nama Tuhan.
Salam kasih dari https://www.katolisitas.org
stef & ing
Wauww…….
keren sekarang tampilannya.
Maju terus, semangat dalam melayani.
GBU
hi,web ini mempunyai gebrakan luar biasa mengenai doktrin katolik. Saya sangat berterima kasih atas kerja keras kalian dan moga2X web ini berjalan terus dari tahun ke tahun.web ini juga banyak membuka mata kami mengenai doktrin untuk mempertanggung jawabkan keyakinan kita sebagai orang katolik.
Tuhan yesus memberkati kalian dan doa-doa dari para santo-a bersama Bunda Maria selalu besertamu
thanks
Shalom Petra, Senang sekali Oom dan Tante dapat pesan dari kamu. Iya, web-site ini masih baru, makanya masih banyak yang harus ditambahkan. Sementara ini memang belum ada bagian khusus buat youth, barangkali nanti kalau ada yang bisa bantu koordinasi baru bisa ditambahkan. Soal panjangnya artikel… ya nanti kami usahakan lebih singkat, hanya kalau itu menyangkut pengajaran penting, mungkin kami memilih manyampaikannya apa adanya. Sedikit panjang, tapi mudah-mudahan tidak membosankan. Kalau ada ide topik, silakan juga disampaikan, nanti kami usahakan menulis artikel mengenai hal itu. Terima kasih atas masukannya,ya. Mohon doa terus untuk web-site ini, semoga dapat terus memuliakan nama Tuhan.… Read more »
Hai oom, aku tau website ini dari mamiku. Websitenya kereen, dan hebat banget udah banyak yang visit site ini biarpun masih tergolong baru. good luck ya oom, tante. Hmmm..akhirnya aku baru tau sekarang penjelasan yang bener tentang Bunda Maria. Abis biasanya paling cuma sebatas tau kalo Bunda Maria itu tetep perawan sampai akhirnya diangkat ke surga, terus juga gak pernah nanya nanya bener apa enggak, soalnya nggak tau mau nanya kemana juga.hehe Btw, di web ini ada bagian khusus buat youth nggak sih? jadi yang bisa lebih mudah dibaca menurut anak muda. Habisnya biasanya seumuranku kan suka udah keburu pusing… Read more »
Shalom Mey-Mey, Frank dan Nicola, Terima kasih atas dukungan kepada web-site ini, atas komentar-komentar yang positif. Mari kita berharap supaya sama-sama kita dapat semakin mengenal dan mendalami iman kita sebagai pengikut Kristus dalam Gereja Katolik. Mengenai artikel memang masih banyak yang harus ditambah, dan kami sedang berusaha menambahkannya sedikit demi sedikit. Masih ada beberapa tulisan tentang Bunda Maria yang akan kami pos-kan di web-site ini. Mohon doa supaya kami dapat terus menulis untuk kemuliaan Tuhan, dan jika ada usulan atau masukan, silakan memberitahu kami. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Miss you, too, Mey-Mey & Frank. See you next year, God… Read more »
Hi…
Belum pernah saya mendapatkan keterangan yang begini mengenai Bunda Maria. Sejauh ini saya ‘hanya’ mengimani bahwa memang begitulah adanya Bunda Maria, Sang Perawan Tak Bernoda. Tak pernah cari tau lebih lanjut, tak pernah penasaran -well, kalaupun penasaran, ga ngerti juga mau cari tau dari mana…-. Lho, ternyata malam ini ada penjelasannya dan semua ada dasarnya. Setuju banget dengan Mey2 Frank, sungguh membuka wawasan & memberi bekal untuk memberi penjelasan kepada org2 yang meragukan keperawanan Bunda Maria. Dan yang paling inti, lebih mantap lagi jadi orang Katolik :) Thanks God for sending us Tay & Ingrid.
Hai Tay Inggrid, apa kabar? Luar biasa d, aku terima web ini 2 hari yl, baru sempat malam ini bukanya….luar biasa kerja kalian.Aku orang yang males membaca lho, tapi begitu buka web ini,rasanya gak kepengen berhenti baca..padahal udh lewat midnight nih..Artikel ini sungguh membuka wawasan & memberi bekal untuk memberi penjelasan kepada org2 yang meragukan keperawanan Bunda Maria , bahkan ada yang melecehkan…sedih lho tapi setelah membaca artikel ini aku tahu harus mengatakan apa….thanks ya.
GBU- We Miss u, We love u & We Need u