Berpuasa dan berpantang menurut Gereja Katolik

Bagaimanakah berpuasa yang benar menurut ajaran Gereja Katolik, kapan dan bagaimana puasa itu dilakukan? Pertama-tama perlu kita ketahui dulu alasan mengapa kita berpuasa dan berpantang. Bagi kita orang Katolik, puasa dan pantang artinya adalah tanda pertobatan, tanda penyangkalan diri, dan tanda kita mempersatukan sedikit pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai silih dosa kita dan demi mendoakan keselamatan dunia. Jadi puasa dan pantang bagi kita tak pernah terlepas dari doa. Dalam masa prapaska, maka puasa, pantang dan doa disertai juga dengan perbuatan amal kasih bersama-sama dengan anggota Gereja yang lain. Dengan demikian, pantang dan puasa bagi kita orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama, dan bukan untuk hal lain, seperti diit/ supaya kurus, menghemat, dll. Dengan mendekatkan dan menyatukan diri dengan Tuhan, maka kehendak-Nya menjadi kehendak kita. Dan karena kehendak Tuhan yang terutama adalah keselamatan dunia, maka melalui puasa dan pantang, kita diundang Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya penyelamatan dunia, dengan cara yang paling sederhana, yaitu berdoa dan menyatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib. Kita pun dapat mulai mendoakan keselamatan dunia dengan mulai mendoakan bagi keselamatan orang-orang yang terdekat dengan kita: orang tua, suami/ istri, anak-anak, saudara, teman, dan juga kepada para imam, pemimpin Gereja, pemimpin negara, dst.

Berikut ini mari kita lihat ketentuan tobat dengan puasa dan pantang, menurut Kitab Hukum Gereja Katolik:

  • Kan. 1249 – Semua orang beriman kristiani wajib menurut cara masing-masing melakukan tobat demi hukum ilahi; tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat, dimana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk doa, menjalankan karya kesalehan dan amal-kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang, menurut norma kanon-kanon berikut.
  • Kan. 1250 – Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialah setiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga masa prapaskah.
  • Kan. 1251 – Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Kita Yesus Kristus.
  • Kan. 1252 – Peraturan pantang mengikat mereka yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan peraturan puasa mengikat semua yang berusia dewasa sampai awal tahun ke enampuluh; namun para gembala jiwa dan orangtua hendaknya berusaha agar juga mereka, yang karena usianya masih kurang tidak terikat wajib puasa dan pantang, dibina ke arah cita-rasa tobat yang sejati.
  • Kan. 1253 – Konferensi para Uskup dapat menentukan dengan lebih rinci pelaksanaan puasa dan pantang; dan juga dapat mengganti-kan seluruhnya atau sebagian wajib puasa dan pantang itu dengan bentuk-bentuk tobat lain, terutama dengan karya amal-kasih serta latihan-latihan rohani.

Memang sesuai dari yang kita ketahui, ketentuan dari Konferensi para Uskup di Indonesia menetapkan selanjutnya :

  • Hari Puasa dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hari Pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama Masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.
  • Yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Yang wajib berpantang ialah semua orang Katolik yang berusia genap 14 tahun ke atas.
  • Puasa (dalam arti yuridis) berarti makan kenyang hanya sekali sehari. Pantang (dalam arti yuridis) berarti memilih pantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok. Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan dosa bila melanggarnya.

Maka penerapannya adalah:

  1. Kita berpantang setiap hari Jumat sepanjang tahun (contoh: pantang daging, pantang rokok dll) kecuali jika hari Jumat itu jatuh pada hari raya, seperti dalam oktaf masa Natal dan oktaf masa Paskah. Penetapan pantang setiap Jumat ini adalah karena Gereja menentukan hari Jumat sepanjang tahun (kecuali yang jatuh di hari raya) adalah hari tobat. Namun, jika kita mau melakukan yang lebih, silakan berpantang setiap hari selama Masa Prapaska.
  2. Jika kita berpantang, pilihlah makanan/ minuman yang paling kita sukai. Pantang daging adalah contohnya, atau yang lebih sukar mungkin pantang garam. Tapi ini bisa juga berarti pantang minum kopi bagi orang yang suka sekali kopi, dan pantang sambal bagi mereka yang sangat suka sambal, pantang rokok bagi mereka yang merokok, pantang jajan bagi mereka yang suka jajan. Jadi jika kita pada dasarnya tidak suka jajan, jangan memilih pantang jajan, sebab itu tidak ada artinya.
  3. Pantang tidak terbatas hanya makanan, namun pantang makanan dapat dianggap sebagai hal yang paling mendasar dan dapat dilakukan oleh semua orang. Namun jika satu dan lain hal tidak dapat dilakukan, terdapat pilihan lain, seperti pantang kebiasaan yang paling mengikat, seperti pantang nonton TV, pantang ’shopping’, pantang ke bioskop, pantang ‘gossip’, pantang main ‘game’ dll. Jika memungkinkan tentu kita dapat melakukan gabungan antara pantang makanan/ minuman dan pantang kebiasaan ini.
  4. Puasa minimal dalam setahun adalah Hari Rabu Abu dan Jumat Agung, namun bagi yang dapat melakukan lebih, silakan juga berpuasa dalam ketujuh hari Jumat dalam masa Prapaska (atau bahkan setiap hari dalam masa Prapaska).
  5. Waktu berpuasa, kita makan kenyang satu kali, dapat dipilih sendiri pagi, siang atau malam. Harap dibedakan makan kenyang dengan makan sekenyang-kenyangnya. Karena maksud berpantang juga adalah untuk melatih pengendalian diri, maka jika kita berbuka puasa/ pada saat makan kenyang, kita juga tetap makan seperti biasa, tidak berlebihan. Juga makan kenyang satu kali sehari bukan berarti kita boleh makan snack/ cemilan berkali-kali sehari. Ingatlah tolok ukurnya adalah pengendalian diri dan keinginan untuk turut merasakan sedikit penderitaan Yesus, dan mempersatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib demi keselamatan dunia.
  6. Maka pada saat kita berpuasa, kita dapat mendoakan untuk pertobatan seseorang, atau mohon pengampunan atas dosa kita. Doa-doa seperti inilah yang sebaiknya mendahului puasa, kita ucapkan di tengah-tengah kita berpuasa, terutama saat kita merasa haus/ lapar, dan doa ini pula yang menutup puasa kita/ sesaat sebelum kita makan. Di sela-sela kesibukan sehari-hari kita dapat mengucapkan doa sederhana, “Ampunilah aku, ya Tuhan. Aku mengasihi-Mu, Tuhan Yesus. Mohon selamatkanlah …..” (sebutkan nama orang yang kita kasihi)
  7. Karena yang ditetapkan di sini adalah syarat minimal, maka kita sendiri boleh menambahkannya sesuai dengan kekuatan kita. Jadi boleh saja kita berpuasa dari pagi sampai siang, atau sampai sore, atau bagi yang memang dapat melakukannya, sampai satu hari penuh. Juga tidak menjadi masalah, puasa sama sekali tidak makan dan minum atau minum sedikit air. Diperlukan kebijaksanaan sendiri (prudence) untuk memutuskan hal ini, yaitu seberapa banyak kita mau menyatakan kasih kita kepada Yesus dengan berpuasa, dan seberapa jauh itu memungkinkan dengan kondisi tubuh kita. Walaupun tentu, jika kita terlalu banyak ‘excuse’ ya berarti kita perlu mempertanyakan kembali, sejauh mana kita mengasihi Yesus dan mau sedikit berkorban demi mendoakan keselamatan dunia.

Demikian ulasan mengenai pantang dan puasa menurut ketentuan Gereja Katolik. Semoga bermanfaat.

4.4 79 votes
Article Rating
19/12/2018
113 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
brian
brian
11 years ago

Dear katolisitas, Terima kasih atas infonya. Hari ini, memasuki masa prapaskah, saya mendapat pencerahan soal pantang dan puasa. Saya tertarik dengan kalimat di nomor 5 di atas: “tolok ukurnya adalah pengendalian diri dan keinginan untuk turut merasakan sedikit penderitaan Yesus, dan mempersatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib demi keselamatan dunia.” Saya sangat setuju. Nah, bukankah dengan demikian pantang dan puasa itu dapat juga diterapkan kepada anak-anak usia 6 – 14 tahun? Anak-anak dilatih sejak dini untuk mengendalikan diri, lewat pantang jajan, misalnya. Selain itu, saya juga tertarik dengan nomor 7, karena ternyata puasa kita mirip juga dengan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  brian
11 years ago

Shalom Brian, Ya, adalah baik untuk melatih anak-anak untuk mengendalikan diri dan berkorban, walaupun dalam hal-hal kecil. Maka dapat saja di masa Prapaska ini, para orang tua melatih anak-anak untuk melakukan pantang yang sederhana, seperti pantang makan permen, pantang nonton TV, pantang main game, dst. pendeknya, pantang hal yang disukai dst. Namun memang ini tidak menjadi keharusan yang disyaratkan dalam KHK (Kitab Hukum Kanonik). Yang disampaikan di dalam KHK adalah persyaratan minimal untuk pantang dan puasa, namun silakan saja untuk ditambah, jika memang dikehendaki. Demikianlah maksud point 7. KHK hanya memberikan patokan minimal dalam hal pantang dan puasa, dan setelah… Read more »

brian
brian
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Ibu Ingrid yang baik,

Gereja hanya memberikan batas minimal? Wow, luar biasa! Saya jadi teringat akan kata-kata pastor saya, “Tuhan hanya meminta waktu kita 2 jam saja dalam satu minggu untuk bertemu Dia dalam gereja. Itu pun masih ada umat yang malas datang.” Jadi, persis dengan peristiwa Naaman. Karena itu, nasehat pelayan Naaman sangat baik.

Terima kasih atas masukkannya.

Herbin simbolon
11 years ago

Bagaimana kita mengetahui bahwa kita berdosa besar. Dan kpan tgl mulai puasa yg pastinya.

[Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu artikel ini, silakan klik. Puasa dan pantang bagi umat Katolik dimulai pada hari Rabu Abu. Tanggal hari Rabu Abu s/d tahun 2023, klik di sini]

Yulius Yudi
Yulius Yudi
11 years ago

Tolong saya di jelasin mengenai puasa hanya makan roti tawar/gandum dan minum air putih? dan ini saya baru tau dari seseorang teman saya.

terima kasih

Ingrid Listiati
Reply to  Yulius Yudi
11 years ago

Shalom Yulius, Puasa dengan hanya makan roti gandum dan air dikenal dengan istilah puasa devosional, artinya puasa yang dilakukan sebagai bentuk devosi. Dari definisinya, devosi bukanlah keharusan, namun boleh dan bahkan baik sekali jika dilakukan, demi kasih kita kepada Tuhan, dan berguna bagi pertumbuhan rohani kita. Selanjutnya tentang Mengapa kita berpantang dan berpuasa?, klik di sini: Bagi yang tidak terbiasa melakukan puasa macam ini, bentuk puasa ini memang nampak sulit dilakukan. Puasa menurut hukum Gereja adalah hanya satu kali makan kenyang. Artinya, jika diperlukan, makan dua kali yang lain diperbolehkan, namun hanya semacam ‘ngemil’/ snacks yang tidak sama dengan makan… Read more »

riska
11 years ago

maksud dari pada puasa dan pantang setiap hari jumat sepanjang tahun itu apa ya.maksudnya setiap hari jumat?

[dari katolitas: Maksudnya agar kita mengingat dan berpartisipasi dalam penderitaan dan wafat Kristus yang terjadi pada hari Jumat. Ini juga menjadi kesempatan untuk pertobatan yang kita lakukan secara terus-menerus.]

Siska
Siska
11 years ago

shallom.. selamat pagi,, Saya mau tanya, 2 mnggu terakhir ini,ada account di salah satu jejaring sosial, yang menyatakan ada puasa roti dan air mulai tgl 19 tiap hari senin dan rabu. Apakah benar adanya? Karena saya baru tahu tersebut. mohon dijawab,Romo… Terima kasih.. God Bless Us… [Dari Katolisitas: Puasa sebagai ungkapan tobat merupakan perbuatan yang baik, sehingga silakan dilakukan, jika Anda terpanggil untuk melakukannya. Masa Puasa wajib menurut Hukum Kanonik adalah Masa Prapaska, dan hari pertobatan adalah hari Jumat sepanjang tahun, sehingga puasa ataupun pantang dapat dilakukan pada setiap hari Jumat sepanjang tahun. Di luar masa itu, jika ingin melakukan… Read more »

Yohanes
Yohanes
11 years ago

Shalom.. ^^ Maaf mau tanya.. Ketika ada orang yang bertanya kepada kita “Puasa ya.. ?” atau “Kamu sedang Puasa ..?” apa jawaban yang harus diberikan kepada mereka ..? selama ini ketika saya ditanya seperti itu saya Hanya tersenyum dan mengalihkan perhatiannya kepada pokok bahasan lain, menurut pendapat Romo, Bapak atau Ibu apakah ini salah ..? Mohon Bantuannya.. Terima Kasih.. Fiat Voluntas Tua^^ __________________________________________________________________________ Tuhan Yesus Bersabda : “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa,… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Yohanes
11 years ago

Shalom Yohanes, St. Agustinus mengajarkan kepada kita, bahwa pada prinsipnya kita tidak boleh berbohong, namun jika jawaban jujur kita membawa resiko (seperti jika itu dapat diartikan menyombongkan diri) maka diperbolehkan kita menjawab dengan kata-kata yang membiarkan si penanya menyimpulkan sendiri. Jadi dalam pertanyaan “Apakah kamu sedang puasa?” kita dapat menjawabnya dengan pertanyaan kembali, “Bagaimana kira-kira, kelihatannya?” atau “Silakan tebak, saya puasa atau tidak…” Atau jawaban lain yang tidak berkesan menyombongkan diri, kecuali jika memang Anda di kalangan yang sama-sama Katolik, yang sama-sama melakukan pantang dan puasa. Malah Anda dapat menggunakan momen itu untuk mengingatkan, seperti, “Ya, ini kan hari Jumat,… Read more »

vincensius susilo
vincensius susilo
11 years ago

Shalom Katolisitas
Terima kasih, saya jadi tahu bagaimana berpuasa dan pantang, bagaimana kita harus bersabar dan mensyukuri Nikmat yang Tuhan berikan.
Berkat Dalem
Vincensius Susilo

vincensius susilo
vincensius susilo
11 years ago

Shalom Katolisitas, Terima kasih atas segala pemaparan berbagai hal yang memupuk keimanan katolik saya. Berhubung saya dilahirkan dan berkembang dalam lingkungan agama lain (muslim) yang sangat ketat melaksanakan keimanan mereka sesuai aturan, maka Saya mau tanya adakah Peraturan Gereja yang tegas terhadap para umat katolik terkait pelaksanaan imannya? misalnya: 1. Setiap hari Minggu (atau yang disamakan dengan hari Minggu) harus beribadat di gereja, kalo tidak melaksanakan DOSA!sehingga harus diganti di hari lain (ditambah denda). 2. Setiap masa prapaskah harus melaksanakan pantang dan puasa, kalo tidak DOSA! sehingga harus dibayar di hari lain walaupun dilaksanakan setelah masa prapaskah. 3. Sebelum mengikuti… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  vincensius susilo
11 years ago

Shalom Vincensius Susilo, Di dalam Gereja Katolik, semua peraturan adalah untuk membantu umat Allah, sehingga dapat mengantar umat Allah ke tujuan akhir, yaitu Sorga. Ini adalah inti dari peraturan-peraturan Gereja. Aturan-aturan yang anda berikan memang telah diberikan dalam berbagai dokuman, sebagai contoh: 1. Tentang ke Gereja pada hari minggu: Kan. 1246 – § 1. Hari Minggu, menurut tradisi apostolik, adalah hari dirayakannya misteri paskah, maka harus dipertahankan sebagai hari raya wajib primordial di seluruh Gereja. Begitu pula harus dipertahankan sebagai hari-hari wajib: hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tubuh dan Darah Kristus, Santa Perawan Maria Bunda… Read more »

Ioannes
Ioannes
Reply to  vincensius susilo
11 years ago

Salam, Vincensius Puji Tuhan anda berusaha agar apa yang anda lakukan boleh berkenan pada Bapa. Semoga kita selalu berusaha mewujudkan kasih kita kepada Allah. Kalau boleh sharing, saya dulu melihat bahwa Gereja Katolik terlihat penuh aturan dan legalitas ketika saya belum mengenal Yesus & GerejaNya. Apa yang nampak hanya hal-hal yang superficial/ di permukaan saja. Seiring saya menggali semakin jauh, semakin saya mengenal bahwa cinta dan tindakan tidak dapat dipisahkan. Yesus telah memberikan kuasa mengajar kepada Gereja sehingga Gereja dimampukan untuk “melihat” mana yang benar dan tidak serta “apa yang perlu dilakukan” untuk menjaga kebenaran tersebut. Kedua hal ini berkaitan… Read more »

Kresensia Nadeak
Kresensia Nadeak
12 years ago

Syalom.,.,.
Saya ingin bertanya :

1.Selama kita berpuasa, sikap yg bagaimana yg sharusnya kita lakukan?

2.Apakah jika kita marah, kecewa, menangis,(puasanya batal)??

Trims, GB :)

Ingrid Listiati
Reply to  Kresensia Nadeak
12 years ago

Shalom Kresensia, 1. Sikap kita yang baik dalam berpuasa adalah sikap tobat, sebab maksud utama dari puasa adalah pertobatan. 2. Jenis pantang yang termudah yang disarankan oleh Gereja adalah pantang sehubungan dengan makanan/ minuman tertentu yang paling kita sukai. Sesudah itu baru kita boleh tambahkan juga pantang yang lain yang sifatnya lebih rohani, seperti pantang marah, pantang mengeluh, pantang berprasangka buruk, dst. Maka jika kita gagal dalam pantang ini, semestinya masih ada jenis pantang yang lain yang kita lakukan, sehingga tidak dapat dikatakan puasa dan pantang kita otomatis batal atau tidak ada artinya. Tetap pantang kita yang lain merupakan ungkapan… Read more »

ferdy
ferdy
12 years ago

dikatakan bahwa hari puasa adalah Rabu Abu dan Jumat Agung. Apakah boleh berpuasa sepanjang hari di masa Prapaskah? [Dari Katolisitas: Yang disebutkan dalam Kitab Hukum Kanonik adalah persyaratan minimum, sehingga jika Anda mau melakukan puasa dan pantang selama 40 hari, tentu saja diperbolehkan. Namun tentu bukan puasa sepanjang hari sampai tidak makan dan minum, sebab puasa menurut ajaran Gereja Katolik adalah makan satu kali kenyang dalam sehari (jadi dua kali lainnya menjadi optional, jika Anda mau makan 2 kali lagi, maka itu bukan makan sampai kenyang. Jika Anda tidak makan di luar makan satu kali kenyang, atau hanya makan sekali… Read more »

fonny (sabah,Malaysia)
fonny (sabah,Malaysia)
12 years ago

Salam damai Katolitas,

saya mau menanya mengenai hal puasa spjg prapaskah. apakah minum air juga tmasuk puasa 1x kenyang 1hari?

terima kasih, ^-^

[Dari Katolisitas: Minum air tidak dilarang pada Masa Puasa dan pantang menurut hukum Gereja Katolik. Sebab puasa dan pantang menurut iman Katolik bukan semata menahan lapar dan haus, namun sebagai ungkapan tobat dan mempersatukan sedikit mati raga kita dengan penderitaan Kristus. Selanjutnya, silakan membaca artikel Mengapa kita berpantang dan berpuasa, silakan klik.]

Frans_tuan
Frans_tuan
12 years ago

mau tanya,
bagaimana cara (ritual) kita memulai dan mengakhiri puasa dan pantang??

thx

[Dari Katolisitas: Sepanjang pengetahuan kami tidak ada rubrik khusus yang mengatur hal ini. Silakan membaca contoh doa- doa di sini, silakan klik, untuk didoakan di Masa Puasa.]

darahma tamba
darahma tamba
12 years ago

salam rara
bagaimana jika kita melaksanakan doa novena serta menjalankan puasa penuh selama 9 hari berturut2….
dan bukan hanya hari jumat saja..
apakah ini bisa dilaksanakan romo sekaligus,,..jika kita menginginkan sesuatu permohonan dari hati yang tulus.

Ingrid Listiati
Reply to  darahma tamba
12 years ago

Shalom Darahma, Yang ditulis di dalam Kitab Hukum Kanonik adalah persyaratan minimum, sehingga jika Anda ingin menambahkannya dari hati yang tulus, tentu saja hal ini diperbolehkan, dan akan berguna bagi pertumbuhan iman Anda. Namun alangkah baik juga jika puasa dan permohonan disertai dengan iman dan penyerahan diri yang total kepada Tuhan, akan apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidup Anda, sebagaimana iman Bunda Maria, “jadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Sebab dengan kepasrahan yang total ini, hati Anda akan siap menerima apapun yang akan terjadi di dalam kehidupan Anda, dan Anda akan dimampukan untuk menghadapinya dengan rahmat Tuhan. Salam kasih dalam Kristus… Read more »

Willy
Willy
12 years ago

Syalom…
saya mau bertanya, selama kita berpuasa doa apa yang cocok kita doakan? trims… GBU

[Dari Katolisitas: Silakan klik di sini]

Steve
Steve
12 years ago

Salam,

Yang mau saya tanyakan, bagaimana pandangan agama Katolik mengenai Terapi Urine (untuk kesehatan), apakah ayat AMSAL 5:15 itu merupakan salah satu jawabannya, apakah benar artinya ” Minumlah dari kelebihan….” itu yang dimaksud adalah seperti terapi tersebut, dan apakah hal ini termasuk salah satu hal berpuasa? Dan apakah orang yang melakukan terapi tersebut juga menjadi lebih bisa menolak gangguan2 rohani dari luar karena ada hubungannya dengan puasa tersebut.
Mohon dibantu jawaban, sekian dan terimakasih

Ingrid Listiati
Reply to  Steve
12 years ago

Shalom Steve, Ams 5:15, “Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.” (Drink water out of thy own cistern, and the streams of thy own well) Menurut Haydock’s Commentary on Holy Scripture, makudnya adalah: “Hiduplah dengan tenang di dalam tanah milikmu, dengan istrimu sendiri” (Live comfortably on your own property, with your own wife). [Sumur pada saat itu menandakan kepemilikan/ tanah milik; dan dengan demikian minum dari sumur sendiri, maksudnya adalah mencukupkan diri dengan milik sendiri dan tidak menghendaki milik orang lain]. Maka nampaknya, interpretasi yang menghubungkan sumur ini dengan urine memang relatif agak terlalu ‘jauh’. Harusnya… Read more »

Steve
Steve
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Terima kasih Bu Ingrid atas tambahan penjelasannya.

Jawaban ini memang masih dalam bayangan saya, bahwa menafsirkan kata demi kata dalam satu ayat Kitab suci bisa berbeda-beda pada setiap orang. Bahkan dalam ayat yang paling sederhanapun bisa berbeda-beda.

Tapi itulah enaknya dalam agama kita ini, saling berbagi dan kasih adalah tujuan utama dalam segala permasalahan duniawi, yang penting adalah tetap setia pada jalan yang telah disediakan-NYA.

Salam Damai,

Steve

maria
maria
12 years ago

salam terima kasih bu Ingrid, saya ada pertanyaan lagi. Saat puasa kita juga harus bisa mengendalikan nafsu kita baik itu amarah maupun yg lainnya. Semisal saya sdg berpuasa kemudian saya menasehati adik ato saudara saya karena berpakaian tdk pantas atau hal lainnya yg intinya saya ingin mengajari ato memberitau yg baik tapi dlm prosesnya kami berbantah shg harus diakui walaupun sedikit ada perasaan kesel walaupun tidak sampai terbawa sampai seharian, apa dg hal tsb puasa saya batal? Kemudian apabila saat puasa ada tante saya berkunjung dan menceritakan ttg kehidupan anak2nya baik itu buruk maupun baik yg mau tak mau saya… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  maria
12 years ago

Shalom Maria, Sejujurnya saya belum pernah mendengar ada ketentuan baku tentang apa yang membuat suatu puasa itu batal. Yang disebutkan dalam Kitab Hukum Kanonik tentang puasa dan pantang adalah ketentuan minimum, yaitu makan kenyang hanya sekali dalam sehari, dan seseorang memilih suatu pantang yang termudah yaitu pantang makanan/ minuman tertentu yang disukai. Jadi pantang lainnya yang dilakukan di samping pantang yang disebutkan di atas, seperti pantang marah, pantang gosip dst., sifatnya adalah tambahan, walaupun sebenarnya memang lebih sulit. Jika sampai pantang yang paling sederhana itu tidak dilakukan, misalnya kelupaan, itupun saja tidak menutupi kemungkinan yang lain, yaitu seseorang dapat memilih… Read more »

maria
maria
12 years ago

salam sy sdh berusaha utk berpuasa menurut Gereja Katolik dr pkl 00 smp pkl 00 dn sy rasakn lbh berat drpd saat sy puasa menurut umat muslim(tdk bermaksud merendahkan)walaupun ktnya puasa kita enak tp stlh jalani mlh lbh berat krn kt makan kenyang 1 kali(sy sehari 2x mkn) aplg dg berpantang tp sy senang krn sy bisa ambil bag dr sengsara Yesus walaupun sedikit.kita jg saat berpuasa harus beramal dn membantu sesama.klo materi sy jjr tdk bs krn sy sendiri kekurangan kmd sy putuskn utk membantu dg doa utk anggota Gereja yg sdg menderita di api penyucian mlhan di api… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  maria
12 years ago

Shalom Maria, Sesungguhnya, hal berat atau tidaknya puasa dan pantang memang menjadi relatif. Sebab bagi orang yang sehari- harinya banyak minum, tentu saja berpuasa tanpa minum akan menjadi cukup berat. Namun bagi orang yang biasa tidak minum banyak, lalu mempunyai makanan kesenangan tertentu, maka berpantang makanan tersebut selama masa puasa menjadi cukup berat baginya. Namun terlepas dari semua fakta ini, puasa dan pantang menurut Gereja Katolik bukanlah diukur dari sejauh mana itu berat dan menyiksa kita, tetapi sejauh mana kita mempersatukannya dengan sengsara Kristus, demi keselamatan kita dan sesama kita. Maka puasa dan pantang kita tidak terpisah dari doa, dan… Read more »

Anastasia Rosari Dewi
Anastasia Rosari Dewi
12 years ago

Shallom..
Saya ingin menanyakan tentang puasa setiap jumat sepanjang tahun itu apakah aturannya sama ketika kita menjalankan puasa dan pantang pada masa prapaskah atau ada aturan lain yang harus dilakukan.

Terima kasih

[dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]

leonard
leonard
12 years ago

Syaloom Pengurus Katolisitas, Saya ingin bertanya, kebanyakan dr pembacaan inti dr Puasa dan Pantang untuk pertobatan diri dan mendoakan orang lain. Yang ingin saya tanyakan: Mgkn di tanya jawab di bagian apa saya pernah bilang saya ketika SMA menerima komuni di Gereja non Katolik dengan cara yang tidak pantas (belum baptis dan penasaran akan rasa roti nya). Saya melakukan Pantang tidak akan makan makanan kesukaan saya (mie) seumur hdup karena dosa itu, tp saya tidak berdoa setiap hari, hanya satu kali saja ketika memutuskan melakukan itu. Apakah itu sudah salah? Apakah pantang saya sebenarnya tidak perlu, karena saya sudah dibaptis… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  leonard
12 years ago

Shalom Leonard, Di dalam doa Prefasi Misa Kudus Minggu biasa dikatakan demikian, “Keinginan kami untuk bersyukur kepada-Mu itu sendiri adalah karunia-Mu. Ucapan syukur kami tidak menambah kemuliaan-Mu, tetapi membuat kami bertumbuh di dalam rahmat-Mu melalui Yesus Kristus Tuhan kami.” (Our desire to thank You is in itself Your gift. Our prayer of thanksgiving adds nothing to Your greatness but makes us grow in Your grace through Jesus Christ, our Lord.) Maka saya percaya dorongan dari dalam hati anda untuk melakukan pantang sebagai ungkapan tobat, juga berasal dari Tuhan, sebab dorongan hati untuk bertobat/ insyaf dari dosa berasal dari Roh Kudus… Read more »

Poppy Linggi Allo
Poppy Linggi Allo
12 years ago

Yth Katolisitas.org,

saya ingin bertanya mengenai seseorang yang melakukan doa novena dibarengi dengan puasa (biasanya puasa mutih atau puasa Senin-Kamis/Rabu-Jumat), untuk tujuan khusus seperti mendoakan kelancaran even rohani, mendoakan orang sakit, ataupun mendoakan rekan yang tengah menghadapi bahaya. Menurut salah seorang rekan yang biasa melakukan doa novena+puasa ini, dengan berpuasa kekuatan doanya semakin meningkat dan untuk kasus2 tertentu seperti ketika mendoakan orang yang terpengaruh ilmu hitam doa biasa saja tidak cukup. Bagaimana pandangan iman Katolik mengenai hal tsb.

Terima kasih atas masukannya.
Salam dalam kasih Tuhan :-)

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Poppy Linggi Allo
12 years ago

Salam Poppy, Tradisi spiritualitas Katolik menjunjung tinggi kebiasaan doa dan puasa serta pantang. Yesus sendiri menyatakan bahwa doa dan puasa mampu mengalahkan kejahatan. Yesus sendiri berpuasa dan tekun berdoa. Dialah pendoa sejati. Motivasi berdoa dan berpuasa serta berpantang yang benar bukanlah karena pertama-tama perintah atau aturan, namun sebagai ungkapan syukur akan kasih Tuhan yang telah menebus kita, dan ungkapan permohonan yang serius, sekaligus ungkapan keyakinan bahwa Allah pasti menolong. Yang berdoa apalagi berdoa disertai puasa dan pantang pasti akan mengalami kepekaan akan bimbingan Tuhan dalam hidup, jauh lebih bisa merasakannya daripada jika ia tak berdoa, berpuasa maupun berpantang. Dalam penerimaan… Read more »

Poppy Linggi Allo
Poppy Linggi Allo
Reply to  Yohanes Dwi Harsanto Pr
12 years ago

Salam Romo dan terima kasih atas tanggapannya :-) doa novena yang dibarengi puasa ini (saya dan teman2 menyebutnya dengan istilah “doa puasa’) cukup populer dilakukan sebagian orang. Mengenai doa puasa ini ada pengalaman unik yang pernah saya alami. Ketika itu saya dan rekan2 bekerjasama dalam penyelenggaraan KRK Penyembuhan. Ada seorang rekan yang melakukan doa puasa untuk kelancaran even kami termasuk juga mendoakan orang2 sakit yang akan datang, dan ketika dia berdoa saya dapat merasakan hati tersentuh sangat dalam sampai menangis. Saya kemudian memahami bahwa apabila orang melakukan puasa untuk permohonan khusus seperti itu, yang dia lakukan sebenarnya adalah menekan tubuh… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
113
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x