Berdoa dengan benar secara Katolik

Mengapa kita berdoa?

“Prayer is the raising of one’s mind and heart to God or the requesting of good things from God.” But when we pray, do we speak from the height of our pride and will, or “out of the depths” of a humble and contrite heart? He who humbles himself will be exalted; humility is the foundation of prayer. Only when we humbly acknowledge that “we do not know how to pray as we ought,” are we ready to receive freely the gift of prayer. “Man is a beggar before God.” (CCC, 2559)

KGK 2559 “Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik”. Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau “dari jurang” (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan (Bdk. Luk 18:9-14). Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis.

Itulah sebuah pemahaman tentang arti doa dari ajaran Gereja Katolik. Berdoa adalah getaran hati suara nurani yang menyapa Allah. Suatu permohonan dan syukur kepada Allah. Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman. Tanpa doa iman kita akan lemah tanpa daya, kering dan tidak berbobot, tapi dengan berdoa iman kita dikuatkan, diteguhkan, ditopang hingga kokoh kuat tak tergoyahkan. Maka kebiasaan berdoa bagi umat Katolik sangatlah penting mulai dari anak-anak hingga orang tua dan kakek nenek tak terkecuali wajib berdoa. Namun berdoa macam mana yang benar secara Katolik? Itulah yang menjadi pokok persoalan kita. Kemarin pada tgl 7 Desember 2010 ketika terjadi pertemuan darat tim katolisitas.org dengan para pengunjung umat katolik di Jakarta, saya menyinggung perihal berdoa secara benar dan katolik. Sudah banyak kali saya mendengarkan orang Katolik berdoa tidak sesuai dengan iman Katolik. Doanya mengambang, intensi tidak berisi dan kesulitan dalam mengakhiri doanya. Lalu bagaimana berdoa secara benar dan Katolik? Menurut pengalaman rohani dari St Theresa dari Lisieux doa adalah:

“For me, prayer is a surge of the heart; it is a simple look turned toward heaven, it is a cry of recognition and of love, embracing both trial and joy” (suatu gelora, sentakan dalam hati, sebuah penglihatan kembali untuk ke depan menuju tahta surgawi, sebuah jeritan pengetahuan akalbudi dan cinta yang memeluk keduanya dalam suatu cobaan dan sukacita (bdk. St. Therese of Lisieux, Manuscrits autobiographiques, C 25r.).

Berdoalah menurut pola ”Doa Bapa Kami”.

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] (Matius 6:9-13). Dalam doa Bapa Kami ada 3 pokok penting yang mendapat perhatian saat kita hendak doa: 1). Menyebut nama Allah dengan atributnya (kemahakuasaan Allah). Menyapa Allah sebagai Bapa yang sungguh dekat di hati manusia. Dia yang tidak jauh namun ada dan tinggal di anatara kita sebagai Bapa kita. Memohon datangnya kerajaan-Nya di dunia. 2). Intensi (permohonan) kita kepada Allah Bapa yakni rezeki setiap hari, kesehatan jiwa dan badan. 3) Menutup doa dengan memohon agar dikuatkan iman kita sehingga tidak jatuh dalam pencobaan. Terakhir setiap doa yang benar dan katolik ditutup dengan rumusan panjang lengkap bersifat trinitaris Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, atau rumusan pendek kristologis, yaitu “…. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.” Pola doa Bapa Kami juga memberikan contoh kepada kita untuk berdoa secara benar dan sungguh Katolik (di bawah artikel ini diberikan contoh yang benar).

Sifat-sifat yang menyertai doa yang benar:

a) Berdoalah dengan tekun.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius 7:7). Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (Lukas 18:1-7). Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama,… (Kisah Para Rasul 1:14)

b) Berdoalah secara tersembunyi dengan rendah hati.

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Matius 6:6). Tempat tersembunyi yang dimaksudkan dalam sabda Tuhan ini adalah di dalam hati. Hati adalah tempat kita berjumpa dengan Tuhan. Kerendahan hati adalah dasar dari doa yang benar. Berdoalah dengan rendah hati dan dengan pertobatan. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” (Lukas 18:13).

c) Berdoalah dengan tidak bertele-tele.

Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan (Matius 6:7). Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” (Lukas22:40).

d) Berdoalah dalam pribadi Tuhan Yesus.

Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:13-14). Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya (Yohanes 15:7). Berdoalah dengan iman dan keyakinan bahwa doamu sedang dikabulkan. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu (Markus.11:24).

e) Berdoalah dengan kuasa dari Roh Kudus.

”Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:13). ”Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Lukas 24:49). ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8)

f) Berdoa itu mempersatukan umat beriman dengan Allah Bapa.

Hal ini ditekankan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus 3:18-21: “Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan semua orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu yang melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dia  yang dapt melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. Bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya”. Teks dari “Catechism of the Catholic Church”  (Katekismus Gereja Katolik) di bawah ini menambah pemahaman kita tentang berdoa.

“In the New Covenant, prayer is the living relationship of the children of God with their Father who is good beyond measure, with his Son Jesus Christ and with the Holy Spirit. The grace of the Kingdom is “the union of the entire holy and royal Trinity….with the whole human spirit.” Thus, the life of prayer is the habit of being in the presence of the thrice-holy God and in communion with him. This communion of life is always possible because, through Baptism, we have already been united with Christ. Prayer is Christian insofar as it is communion with Christ and extends throughout the Church, which is his Body. Its dimensions are those of Christ’s love” (CCC, 2565).

KGK 2565      Dalam Perjanjian Baru, doa adalah hubungan yang hidup anak-anak Allah dengan Bapanya yang tidak terhingga baiknya, bersama Putera-Nya Yesus Kristus dan dengan Roh Kudus. Rahmat Kerajaan Allah adalah “persatuan seluruh Tritunggal Mahakudus dengan seluruh jiwa” manusia (Gregorius dari Nasiansa, or. 16,9). Dengan demikian, kehidupan doa berarti bahwa kita selalu berada dalam hadirat Allah yang tiga kali kudus dan dalam persekutuan dengan Dia. Persekutuan hidup ini memang selalu mungkin, karena melalui Pembaptisan kita sudah menjadi satu dengan Kristus (Bdk. Rm 6:5). Doa itu Kristen, sejauh ia merupakan persekutuan dengan Kristus dan menyebar luas di dalam Gereja, Tubuh Kristus. Ia merangkum segala sesuatu, sama seperti cinta kasih Kristus (Bdk. Ef 3:18-2).

 

Contoh doa pribadi yang benar dan Katolik.

Allah Bapa kami yang mahabaik, kami bersyukur untuk hari baru ini yang telah Kau anugerahkan bagi kami. Engkau telah melindungi kami selama semalam yang telah berlalu dan memberikan begitu banyak rezeki hingga saat ini. Kami mohon berikanlah kami hati yang sanggup bersyukur dan hati yang selalu memberi kepada orang lain dari anugerah yang telah kami terima daripada-Mu. Semoga kami sanggup melakukan itu dengan menolong sesama yang berkekurangan. Doa ini kami sampaikan kepadamu dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami yang hidup bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin. (Penutup doa bersifat trinitaris: Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus)

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas penyertaanmu sepanjang hari ini. Kami menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangan telah kami lakukan sepanjang hari ini. Kami mohon pengampunan darimu dan berilah kami kekuatan untuk bangkit dari kesalahan kami. Semoga besok kami mampu menjadi murid-Mu yang sejati. Karena Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. (Penutup doa bersifat kristologis di mana Kristus menjadi pengantara kita satu-satunya dan bersifat universal kepada Allah Bapa).

4.4 20 votes
Article Rating
145 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
wilson bhara watu
wilson bhara watu
11 years ago

kita perlu mendoakan apa yang kita lakukan dan melakukan apa yang kita lakukan

[Dari Katolisitas: Mungkin maksud Anda: kita perlu mendoakan apa yang kita lakukan dan melakukan apa yang kita doa-kan?]

Maria
Maria
11 years ago

Yth Tim Katolisitas, saya mau bertanya tentang berdoa. Apakah bisa dalam berdoa kita mengajukan bermacam- macam permohonan? Karena kadang permasalahan datang bertubi-tubi dalam satu waktu.
Bagaimana cara berdoa yang baik?

Terima kasih
Maria

Ingrid Listiati
Reply to  Maria
11 years ago

Shalom Maria, Romo Wanta pernah menulis artikel tentang Berdoa dengan benar secara Katolik, silakan klik. Selanjutnya, silakan juga membaca artikel Doa Bapa Kami, doa yang sempurna, silakan klik. Ya, pada dasarnya kita dapat menaikkan kepada Tuhan, segala permohonan kita, namun kita menaikkannya dalam ucapan syukur (lih. Flp 4:6). Artinya jangan sampai kita lupa berterima kasih terlebih dahulu atas segala kasih, pertolongan dan pemeliharaan-Nya yang sudah kita terima, baru selanjutnya kita memohon agar pertolongan dan permeliharaan-Nya itu boleh terus kita alami di hari esok. Namun untuk hal pengabulan doa tersebut, kita sepenuhnya menyerahkan kepada kebijaksanaan Allah, dengan mengakui bahwa Allah yang… Read more »

Andrew Simbolon
Andrew Simbolon
11 years ago

Dear team Katolisitas,

Terima kasih atas penjelasan diatas. Kiranya Tuhan Yesus Kristus mengampuni dosa – dosa saya selama ini.

Rgds,
Andrew Simbolon

valentina
valentina
11 years ago

salam katolisitas…
terkadang saya rajin berdoa, tapi kadang saya malas-malasan untuk berdoa. saya ingin bertanya bagaimana cara menumbuhkan semangat agar kita selalu ingin berdoa?

Ingrid Listiati
Reply to  valentina
11 years ago

Shalom Valentina, Naik turun dalam kehidupan rohani itu dapat terjadi pada semua orang. Namun adalah sesuatu yang baik jika Anda berkehendak untuk mengusahakan agar Anda dapat selalu dekat dengan Tuhan, dengan rajin berdoa. Dikatakan bahwa keinginan untuk berdoa itu sendiri sudah merupakan doa. Jika kita belajar dari teladan para Santo/ Santa, maka kita ketahui bahwa yang mereka menumbuhkan semangat bagi mereka untuk berdoa adalah jika mereka mengingat dan merenungkan akan kasih Tuhan kepada kita. Tuhan sungguh mengasihi semua orang, tetapi pada saat kita dapat merasakan bahwa “Tuhan Yesus sungguh-sungguh mengasihi saya”, maka hati kita akan terdorong untuk membalas kasih-Nya. Ada… Read more »

Tandy Paulus
Tandy Paulus
11 years ago

Salam untuk teman-teman katolisitas, Beberapa waktu lalu – Sabtu pagi hari – kami berjalan kaki dari sebuah hotel di salah satu kawasan wisata tengah kota Bandung yang cukup dikenal menuju stasiun perhentian kendaraan umum dan bertemu dengan bapak pengemudi becak yang cukup berumur. Beliau tengah mendorong becak di jalan yang menanjak tanpa penumpang dan berhenti di depan kami sambil menunjukan uang 2 ribu Rupiah di tangannya meminta sekedar tambahan uang untuk membeli sarapan bubur beras. Sesaat saya dan istri agak terdiam namun secara tidak sadar kami mengeluarkan uang lima ribu rupiah – nominal yang relatif kecil untuk kawasan dimana kami… Read more »

Derf
Derf
11 years ago

Adakah anda menerima pertanyaan dari bahasa malaysia….sebab setahu saya kita adalah serumpun….apa-apa pun terima kasih atas jawapan atas pertanyaan yang membuatkan saya tahu lebih mendalam tentang iman katolik yang saya imani selama 25 tahun……. sebelum itu saya adalah peminat katolisitas dari Kuala Lumpur… saya ingin bertanyakan beberapa soalan……. ketika berdoa keraguan saya muncul, kerna kepada siapakah harus saya memohon…sehingga satu masa saya akan memohon kepada ketiga peribadi tritunggal (trinitas)…ini wujudkan keraguan dalam hati saya ketika berdoa, dan sering menyalahkan jika doa saya tidak d dengari…….soalan kedua….kerajaan Malaysia telah melarang umat kristian (semua dominasi) untuk menggunakan perkataan “ALLAH” konon nya boleh… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Derf
11 years ago

Shalom Derf, Tidak menjadi masalah pertanyaan dari Bahasa Malaysia, karena memang ada banyak kemiripan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia. Tentang doa: Doa yang kita panjatkan kita tujukan kepada Allah Bapa dengan perantaraan Yesus Kristus bersama dengan Roh Kudus. Dengan demikian, doa mempunyai dimensi Trinitas. Namun, tentu saja kita dapat berdoa kepada Yesus Kristus maupun Roh Kudus, dengan pengertian bahwa doa yang kita tujukan kepada salah satu Pribadi dari Trinitas juga berada dalam kesatuan Pribadi yang lain. Tentang perkataan Allah, Tuhan dan Yahweh, silakan melihat pembahasan ini – silakan klik. Karena anda dari Malaysia, maka mungkin menjadi relevan, kalau anda… Read more »

Igang
Igang
12 years ago

Dear Katolisitas, saya mohon pencerahan.
Begini persoalan saya, kebanyakan saya berdoa Bapak Kami Salam Maria, Kemulian kepada Bapa Putra dan Roh Kudus serta Aku Percaya dan selebihnya doa saya lebih banyak merupakan doa spontan bukan doa baku seperti yang di ajarkan dalam katekismu Katolik.

yang menjadi pertanyaan beban pikiran saya apakah saya berdosa disebab karena banyak doa dalam katekismu yang tidak saya hafalkan (terkecuali doa Tobat ini saya gunakan untuk pengakuan dosa).

sebelumya terima kasih atas artikel katolik yang banyak ini. Yesus Kristu Memberkati

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Igang
12 years ago

Shalom Igang, Beberapa doa standar dalam Gereja Katolik – seperti: Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan – sebenarnya adalah bersumber dari Kitab Suci. Dengan demikian, sungguh sangat baik kalau kita dapat menghafalkannya dan kemudian mendoakannya bukan sebagai rutinitas, namun menjadi doa yang dapat kita resapi maknanya dan keluar dari hati kita. Katekismus Gereja Katolik menegaskan bahwa hati kitalah yang berdoa (KGK, 2562). Dengan demikian, kita dapat melakukan doa spontan bahkan doa hening, dengan membawa seluruh keberadaan kita kepada Allah. Jangan memikirkan bahwa kalau tidak hafal doa-doa baku maka kita berdosa, tapi pertimbangkan bahwa doa-doa baku yang utama sebenarnya dapat membantu kita… Read more »

Igang
Igang
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Terima kasih Pak Stef, jawaban anda semakin menguatkan iman saya. sebelumnya saya sempat ragu bahwa karena tidak menghafal doa-doa dalam Katekismu adalah dosa tapi kini saya memahaminya bahwa inti dari doa adalah setiap kata yang di resapi dari hati dan di ucapkan dengan memaknainya. Teruslah Berferman karena banyak domba yang masih tersesat.

Best
Igang

enri
enri
12 years ago

Tuhan mengajarkan kita untuk selalu mendengar firman Tuhan. Tapi zaman sekarang ini semakin banyak pengajar sesat mangatasnamakan ajaran Tuhan. Termaksud pengakuan pengakuan dan kesaksian2 yang sifatnya seperti ingin menunjukkan betapa besar kuasa Tuhan. Tapi saya melihat pengakuan/kesaksian sekarang dibuat di depan kalayak ramai seperti di tempat umum atau kadang kadang di mall atau pusat perbelanjaan, dan kadang2 sampai datang kerumah2. Dan saya menganggap hal tersebut seperti orang falistin dulu yang berdoa di depan orang banyak dan di simpang2 jalan yang Tuhan tidak menyetujui hal tersebut. Bagaimana tanggapan gereja mengenai hal tersebut??? Dan apakah hal tersebut boleh kami ikuti kegiatan yang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  enri
12 years ago

Shalom Enri, Tidak ada yang salah dengan mengabarkan tentang betapa besar kuasa Tuhan. Kita semua boleh, bahkan harus melakukannya. Namun tentu caranya harus bijaksana, menghormati orang lain dan tidak boleh memaksa. Tentang pewartaan/ kesaksian di Mall/ pusat perbelanjaan nampaknya harus dilihat terlebih dahulu, apakah sudah ada izin dari pihak pengelola tempat dan pihak otoritas Gereja. Menurut pengetahuan saya, sepertinya di Indonesia tidak umum ibadah komunitas/ Gereja Katolik dilakukan di Mall/ pusat perbelanjaan. Kalau di Filipina, misalnya di Makati/ Manila (saya tidak tahu persis apakah sekarang masih dilakukan) nampaknya hal itu terpaksa dilakukan, untuk menjangkau banyak umat, yang kemungkinan bekerja sebagai… Read more »

vincensius susilo
vincensius susilo
12 years ago

Yth bu Ingrid, Mohon maaf, saya agak kurang ngerti, di artikel ini adalah membahas Cara Berdoa secara Katolik yang benar, namun dalam bahasan : Berdoalah menurut pola ”Doa Bapa Kami” dan dituliskan begini: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Setahu… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  vincensius susilo
12 years ago

Shalom Vincensius,

Tentang perbedaan teks Bapa Kami, antara ‘rezeki’ dan ‘makanan’, silakan klik di sini.
Sedangkan, tentang syahadat, silakan klik di sini.

Tentang doa Bapa Kami kita lihat masalahnya adalah perbedaan terjemahan, namun sebenarnya sumber teksnya sama. Sedangkan untuk syahadat, walaupun sumbernya sama dari syahadat para rasul, namun ada perbedaan terjemahan dan ada beberapa istilah yang tidak dipahami dengan pengertian yang sama. Namun demikian, dari pengakuan iman Kristiani tersebut, terdapat persamaan yang sangat besar dan berarti, yaitu bahwa umumnya semua gereja mengimani Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat umat manusia.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

 

 

Adven
Adven
12 years ago

salam
di pagi hari saya selalu berdoa rosario dilanjutkan doa novena lalu doa pribadi, apakah itu termasuk doa yang bertele-tele? karena saya mendoakannya secara berkesinambungan
saat kita menginginkan sesuatu, kita pasti memohon kepada Tuhan dalam doa, dan saat saya memohon terkadang terkesan seperti daftar permintaan.
bagamaina sebaiknya saya berdoa?

Ingrid Listiati
Reply to  Adven
12 years ago

Shalom Adven, Sebenarnya doa yang disebut bertele-tele di sini adalah “vain/ meaningless repetition“/ pengulangan yang sia-sia (battologéō dalam bahasa Yunani). Jadi yang dimaksud di sini adalah pengulangan kata- kata doa yang tidak dihayati, yang hanya semacam pengulangan di bibir yang tidak keluar dari hati. Namun kalau doa yang diulang namun keluar dari hati, seperti doa “Yesus, Yesus….” “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan….” adalah doa yang baik. Maka kebiasaan Anda menyampaikan doa permohonan setelah doa rosario, asalkan keluar dari hati, tidak termasuk doa yang bertele- tele. Doa Rosario bukan doa yang bertele- tele, ini sudah dibahas di sini, silakan klik. Doa Rosario… Read more »

Alwi
Alwi
12 years ago

Pak Stef, saya juga mau nanya, kalau kita makan di restoran nih atau dalam perjalanan menggunakan kendaraan umum cara doanya bagaimana Pak? Karena menurut Injil Matius 6 : 6 “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Ingrid Listiati
Reply to  Alwi
12 years ago

Shalom Alwi, Untuk memahami makna ayat Mat 6:6, kita perlu memahami konteksnya, yaitu bahwa Yesus mengajarkan agar kita berdoa tidak untuk maksud dilihat orang, atau agar kita dianggap suci/ dipuji orang. Dalam perikop tersebut, perikop sebelum dan sesudahnya Kristus mengajarkan kita bahwa jika kita berbuat kebaikan (memberi sedekah, berdoa dan berpuasa), janganlah bermaksud agar perbuatan itu dilihat oleh orang lain, namun tujukanlah perbuatan tersebut kepada Allah Bapa yang ada di tempat tersembunyi. Maka, hal berdoa di perjalanan ataupun sebelum makan di restoran, jika ditujukan kepada Bapa, dan bukan untuk maksud dilihat orang dan agar kita memperoleh pujian, itu tetaplah merupakan… Read more »

Alwi
Alwi
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Ibu Inggrid,
Terima kasih atas petunjuknya.

Matheus
Matheus
12 years ago

Dear Katolisitas, Saya seorang anggota persekutuan doa dan di dalam persekutuan ini saya mempunyai seorang teman (yang lebih muda) yang memiliki sedikit perbedaan. Perbedaannya adalah ia seringkali memaksakan untuk mengganti kata Allah, …-Nya, Dia, Bapa, Engkau, (dan kata ganti lainnya yang sejenis untuk menunjuk kepada Tuhan) dengan kata Yesus. Dan yang sejauh saya tahu ia hanya menggunakan sebutan ‘Yesus’ kepada Tuhan dan tidak mau menggunakan gelar yang lainnya. Saya bukan anti terhadap Nama ‘Yesus’, hanya saja dalam beberapa kesempatan – seperti dalam lagu pujian, koor, dan doa – hal tersebut dirasa cukup menggangu bagi anggota yang lain. Pertanyaan saya; 1.… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Matheus
12 years ago

Shalom Matheus, Terima kasih atas pertanyaan anda tentang mengganti nama ilahi dengan Yesus. Sebenarnya, hal ini terjadi karena kesalahpahaman tentang Trinitas, tiga Pribadi dalam satu hakekat. Dalam doa yang bersifat Trinitarian, maka kita menyampaikan doa kita kepada Allah Bapa, dengan pengantaraan Allah Putera dan dalam kesatuan dengan Allah Roh Kudus. Namun, doa kita juga dapat bersifat Kristologis. Kita dapat menyampaikan doa kepada Yesus, karena menyadari bahwa Dialah satu-satunya pengantara umat manusia dengan Bapa, sehingga bersama dengan Roh Kudus, Dia akan menyampaikan doa-doa kita kepada Bapa. Bandingkan dengan doa konsekrasi kepada Kristus Raja, doa dari St. Thomas Aquinas: sebelum dan setelah… Read more »

Matheus
Matheus
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Shalom Katolisitas,

Terima kasih untuk penjelasan dan sarannya. Semoga Katolisitas semakin maju dan semakin menerangi iman kristiani di manapun berada.

Tuhan memberkati…

Dionisius Ganesha
Dionisius Ganesha
Reply to  Stefanus Tay
12 years ago

Shalom, Mr. Stefanus Tay Ini cerita apa lagi ? (Dengan demikian, kalau seseorang berdoa dan mengganti nama Allah Bapa dengan Yesus, maka perlu dipertanyakan pengertiannya tentang Trinitas. Dengan mengganti semua nama ilahi dengan Yesus, maka dapat terjadi kerancuan akan pokok iman kita, yaitu Trinitas. Dengan demikian, cobalah diskusikan hal ini dengan teman anda dalam suasana kasih. Cobalah mengerti alasan dari tindakannya. Cobalah berdiskusi bahwa baptisan yang kita terima adalah dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Rasul Paulus juga menekankan dimensi Trinitas, sehingga menuliskan “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” (2Kor… Read more »

Dionisius Ganesha
Dionisius Ganesha
Reply to  Dionisius Ganesha
12 years ago

Shalom, Mr. Stefanus Tay Ini cerita apa lagi?… (Dengan demikian, kalau seseorang berdoa dan mengganti nama Allah Bapa dengan Yesus, maka perlu dipertanyakan pengertiannya tentang Trinitas. Dengan mengganti semua nama ilahi dengan Yesus, maka dapat terjadi kerancuan akan pokok iman kita, yaitu Trinitas. Dengan demikian, cobalah diskusikan hal ini dengan teman anda dalam suasana kasih. Cobalah mengerti alasan dari tindakannya. Cobalah berdiskusi bahwa baptisan yang kita terima adalah dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Rasul Paulus juga menekankan dimensi Trinitas, sehingga menuliskan “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” (2Kor 13:13)… Read more »

Dionisius Ganesha
Dionisius Ganesha
Reply to  Dionisius Ganesha
12 years ago

Shalom Mr. Tay,
“kalau seseorang berdoa dan mengganti nama Allah Bapa dengan Yesus, maka perlu dipertanyakan pengertiannya tentang Trinitas. Dengan mengganti semua nama ilahi dengan Yesus, maka dapat terjadi kerancuan akan pokok iman kita, yaitu Trinitas.” inilah pernyataan anda kepada saudara Matheus pada alenia ke dua dimana anda tidak menempatakan Yesus sebagai Allah dan seandainya saya bisa menggaris bawahi komentar anda tsb, pasti saya akan garis bawahi yaitu mengenai “Mengganti nama Allah dengan Yesus” dan anda mengatakan “pengertian TRINITAS dipertanyakan. lalu “mengganti semua nama Ilahi dengan Yesus” membuat kerancuan pada pengertian TRINITAS.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Dionisius Ganesha
12 years ago

Shalom Dionisius, Nah, diskusi seperti ini akan lebih dewasa dan membangun daripada memberikan tuduhan yang sebenarnya tidak perlu. Usahakan dalam diskusi, kita juga mencoba mengerti argumentasi yang coba diberikan oleh orang lain, sehingga kita tidak cepat memberikan tuduhan-tuduhan. Ini masukan dari saya, dan tentu saja terserah kepada anda bagaimana menyikapinya. Konteks dari jawaban saya adalah orang sering mengaburkan pribadi dalam Trinitas: Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus dengan hanya satu pribadi yaitu Yesus Kristus, seperti yang ditanyakan oleh penanya. Jadi, konteks dari jawaban saya pada waktu saya menuliskan “nama ilahi” adalah dua pribadi yang lain, yaitu Allah Bapa… Read more »

Dionisius Ganesha
Dionisius Ganesha
Reply to  Matheus
12 years ago

Sahabatku MATHEUS, perkenalkan nama saya Dionisius Ganesha. Salam Damai Seharusnya anda tidak membedakan atau mempermasalahkan Yesus dengan gelar ke Kristusan-Nya atau tidak. Didalam Alkitab nama Yesus dapat disebut juga 1. Mesias, 2. Anak Allah, 3. Anak Manusia, 4. Kerajaan Allah, 5. Firman Allah, 6. Anak Domba Allah, 7. Kristus, dan masih banyak lagi sebutan untuk Yesus Sang Sabda. Mulai saat ini beranilah anda untuk mengakui bahwa Yesus adalah ALLAH dan Allah dalah Yesus yang menjelma sebagai manusia dan masuk kedalam rahim seorang wanita yang bernama MARIA dalam bentuk cahaya yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata (ROH KUDUS), Maka Trinitas… Read more »

Dionisius Ganesha
Dionisius Ganesha
Reply to  Dionisius Ganesha
12 years ago

Shalom Mr. Tay
Iman Katolik saya tidak pernah dan bahkan tidak akan mengatakan bahwa “ALLAH ADA TIGA” dari sini saja anda sudah tendensius menanggapi komentar saya seakan-akan anda lebih mengerti tentang “TRINITAS”. Sekarang seandainya saya berdoa dengan memulai kata-kata seperti ini ” Ya Yesus Penguasa langit dan bumi,Engkaulah sumber kehidupan bagi umat manusia, Curahkanlah ROH KUDUS-MU kedalam hati dan pikiran kami agar dapat menerangi pola hidup kami untuk berbuat baik dan benar. Amin”
Bagaimana pendapat anda ….???

[dari katolisitas: Saya minta maaf, bahwa saya tidak dapat melanjutkan diskusi seperti ini lebih lanjut, karena sebenarnya tidak ada yang dipermasalahkan.]

Tri Handoyo
Tri Handoyo
Reply to  Dionisius Ganesha
12 years ago

sdr. Dionisius Ganesha
bagaimana kalau kita menutup doa kita dengan rumusan “Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.” atau dalam doa kita mengucapkan “Allah yang maha rahim, engkau telah berkenan mengutus Putra-Mu kedunia” atau “Tuhan Yesus, utuslah Roh KudusMu kedalam hati kami” gimana jadinya jika penempatan Bapa, -Mu, bahkan Roh Kudus sekalipun di paksakan di ganti dengan Yesus (Allah Putra/anak) dengan mengabaikan tiga pribadi (Allah Bapa; Allah Putra dan Allah Roh Kudus) sesuai dengan penempatannya dalam kesaksian iman kita…

Ioannes
Ioannes
Reply to  Tri Handoyo
12 years ago

Salam, Dionisius Ganesha Saya percaya bahwa anda memiliki kecintaan mendalam terhadap Yesus dan hal tersebut sungguh patut kita syukuri. Mungkin, saya boleh berbagi tanggapan saya terhadap diskusi antara Matheus, Dion, dan Pak Stef. Matheus mengangkat masalah dimana salah satu rekannya selalu memaksa mengganti nama Pribadi Allah yang lain dengan Yesus. Memang Pak Stef hanya dapat menduga berdasarkan pernyataan Matheus, namun ada kemungkinan yang masuk akal bahwa rekan Matheus berusaha menyamakan antara Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus sebagai satu Pribadi saja. Tritunggal memang tidak dapat kita pahami sepenuhnya, kecuali hingga kita nanti, dengan rahmat Allah dan kerjasama kita,… Read more »

Dionisius Ganesha
Dionisius Ganesha
Reply to  Tri Handoyo
11 years ago

Ytk, Sdr. Handoyo Saya sebagai orang yang beriman katolik tidak akan pernah melihat Tuhan kita Yesus Kristus hanya dari satu sisi saja, dan saya selalu mengimani-Nya sebagai Allah yang menjelma menjadi Manusia yang sudah sepantasnya dan layak disembah dan dipuji. Apabila sebagai orang kristen yang beriman katolik tidak mempercayai Yesus sebagai Allah sama artinya tidak mengakui “ALLAH MAHA KUASA DAN MAHA BESAR” Cobalah anda baca INJIL Yohanes dengan iman dan logika keimanan karena INJIL Yohanes adalah injil yang sangat berbeda dari ketiga Penginjil lainnya yakni Matius, Markus dan Lukas. Didalam Injil Yohanes kita sering menjumpai kalimat-kalimat yang harus diartikan dengan… Read more »

Triatmojo
Triatmojo
Reply to  Dionisius Ganesha
11 years ago

@Dionisius Ganesha Dari beberapa kali posting komentar Anda di atas: saya malah bingung dengan maksud Anda berkaitan dengan iman akan Trinitas Mahakudus. Tapi bila maksud baik Anda adalah utk berdialog tentang kebenaran iman ini, maka saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan terlebih dahulu: 1. Ketika Anda mengatakan bahwa artikel dari Pak Stef tentang Trinitas di situs ini salah dan bertentangan dengan iman katolik Anda? Sebetulnya letak persis salahnya di mana? 2. Dari beberapa pernyataan Anda di atas, saya temukan ada beberapa pertentangan, mungkin Anda bisa jelaskan. Pertama: konteks diskusi di sini adalah tentang Trinitas: Satu Allah, Tiga Pribadi, dan Anda juga… Read more »

Yohanes
Yohanes
Reply to  Dionisius Ganesha
11 years ago

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
(Matius 7 : 3 – 5)

Berkah Dalem..

Fiat Voluntas Tua^^

[Dari Katolisitas: Ayat-ayat di atas sesungguhnya ditujukan kepada setiap kita, yaitu agar kita lebih cepat memeriksa diri sendiri terlebih dahulu sebelum memberi komentar kepada orang lain]

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  Dionisius Ganesha
11 years ago

Saya punya keyakinan bahwa saudara Dionisiun ini, meskipun mengatakan orang katolik, namun saya yakin bukan orang katolik. Itu terlihat dari gayanya “menyerang”. Sdr Dionisius di mata saya tidak memahami Trinitas. Katolik tidak memandang Trinitas sebagai “tiga Allah” tetapi 1 hakikat yaitu SATU ALLAH namun tiga pribadi. Bagi saya kedok Anda (yang katakan anda Katolik) sudah terbuka. Pilihan kata kata anda sangat tipikal nonkatolik. Saya setuju pak Stef tidak perlu melayani orang seperti sdr Dionisius ini yang motifnya memang tidak mencari kebenaran, namun mau debat kusir alias waton suloyo (asal berselisih paham). Hidup katolisitas. Hidup pak Stef dan bu Ingrid. [dari… Read more »

yusup sumarno
yusup sumarno
Reply to  yusup sumarno
11 years ago

Dear Katolisitas, mohon maaf, saya salah karena seolah tahu motif seseorang. Saya hanya kesel karena jawaban pak Stef yang sangat bagus dan berdasar namun tetap disanggah dengan tuduhan (bukannya dengan argumentasi yang logis). dan lebih kesel lagi bahwa pak Stef tidak katakan bahwa ada tiga Allah, namun Dionisius menafsirkan bahwa ada tiga Allah. itu namanya tidak diskusi namun waton suloyo (asal beda pendapat). Kalau kita tidak (perlu) memahami Trinitas dengan benar (menyebut ketiganya dengan Yesus saja), lalu untuk apa setiap kali kita berdoa kita membuat tanda salib dan mengatakan “Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. amin”? Kalau menurut logika… Read more »

Yohanes
Yohanes
Reply to  yusup sumarno
11 years ago

Kiranya bukan rasa kesal yang kita tunjukan ketika kita menghadapi saudara kita yang kurang tahu.. kalau kita belajar dari teladan yang sudah diberikan Tuhan Yesus yaitu tentang “ke-Rendah-an Hati”, maka rasa kesal akan berubah menjadi Kasih.. ^^ mari kita semakin menjadi Rendah hati.. sama seperti Tuhan Yesus yang sungguh rendah hati walau menerima penderitaan yang memilukan.. Berkah Dalem Gusti.. Fiat Voluntas tua^^ ____________________________________________________ TERHADAP TUBUH SESAMA 1. Memberi makan kepada yang lapar 2. Memberi minum kepada yang haus 3. Memberi pakaian kepada yang tidak berpakaian 4. Memberi tumpangan kepada musafir 5. Mengunjungi orang sakit 6. Menjenguk orang tahanan 7. Menguburkan… Read more »

Regina Winarah
Regina Winarah
12 years ago

Dear Bu Ingrid

Setiap saya ikut misa dan pada waktu doa Bapa Kami dinyanyikan, tidak terasa air mata mengalir, kadang2 saya malu dengan umat di sebelah saya. Kenapa ya bu ? Mohon penjelasannya, terima kasih.
Tuhan memberkati

[Dari Katolisitas: Silakan membaca jawaban ini, silakan klik.]

santi astuti
santi astuti
12 years ago

Dear bu Ingrid, apakah wajib melakukan doa utk pembawa firman (bukan romo/suster) sebelum mereka membawakan renungan dalam doa2 di lingkungan? Thanks

Ingrid Listiati
Reply to  santi astuti
12 years ago

Shalom Santi, Menurut pengetahuan saya, memang tidak menjadi suatu yang wajib dan baku tentang hal mendoakan seorang pembawa firman, walaupun hal itu dapat saja dilakukan. Jika mau diadakan, silakan saja, mengingat pertemuan lingkungan bukanlah merupakan suatu liturgi yang baku seperti pada Perayaan Ekaristi. Atau hal mendoakan kelancaran acara secara khusus, termasuk doa untuk para pembawa firman/ pemimpin sharing dalam pertemuan lingkungan, dapat diadakan oleh para pengurus lingkungan sebelum pertemuan lingkungan dimulai. Namun sebenarnya, seringkali hal kelancaran acara dan mohon tuntunan Roh Kudus sudah termasuk dalam doa pembukaan (bersama dengan umat yang hadir di awal pertemuan), sehingga sesungguhnya doa khusus untuk… Read more »

santi astuti
santi astuti
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Thanks bu Ingrid, sebagian umat melakukan doa sebelum renungan karena terbiasa dgn kegiatan Karismatik ; tapi yg lain berpendapat kalau doa ini dilakukan lebih ke arah kebiasaan gereja non Katolik; kalau memang bukan aturan yang baku saya jadi lebih jelas. GBU

ceu
ceu
12 years ago

Bu Ingrid, kenapa tiap kali berdoa, saya selalu menangis tanpa sebab???

Ingrid Listiati
Reply to  ceu
12 years ago

Shalom Ceu, Tidak usah resah, jika anda cenderung menangis pada waktu berdoa. Sebab air mata yang keluar pada saat berdoa umumnya adalah ungkapan tobat. Adakalanya, jiwa kita menangis di hadapan Tuhan, saat kita merenungkan betapa besar kasih Tuhan pada kita, sedangkan kita seringkali tidak menanggapinya dengan sungguh. Atau jiwa kita menangis mengingat dosa dan kesalahan kita yang pernah kita perbuat. Atau jiwa kita menangis karena terharu, melihat betapa ajaibnya perlindungan dan pertolongan Tuhan pada kita sampai saat ini. Jadi jika dikaitkan dengan doa, maka air mata tidak otomatis berarti cengeng dan berkonotasi negatif. Sebab jika anda masuk ke dalam permenungan… Read more »

maria
maria
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

salam

Memang benar yang dikatakan bu Ingrid. Kadang saya juga menangis saat berdoa apalagi saat mengenang atau ingat sengsara Yesus yang pedih demi penebusan dan pemulihan dosa manusia termasuk dosa saya. Saya menangis karena saya telah melukai Hati Kudus Yesus dengan ketidaktaatan saya dan membuat saya jadi merasa rendah dan tidak pantas di hadapan Yesus. Kadang saya juga berusaha untuk menahan agar tidak menangis, karena saya anggap saya cengeng tapi sulit kalau ingat pengorbanan Yesus di kayu salib. Ternyata saya tidak sendiri dalam menangis saat berdoa (he..he..)
Terima kasih bu Ingrid

ceu
ceu
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Selamat siang ibu Ingrid. Terimakasih atas penjelasannya. Sekarang saya mengerti dan tidak merasa risau lagi. Selamat berkarya bagiNya dan salam kasih dalam Kristus.

chistine
chistine
12 years ago

Shalom pengasuh Katolisitas, belum lama ini saya mengikuti komunitas Katolik, terus salah satu anggota kita ada yg bertanya, katanya pernah ditegur sama romo, kalo kamu ga usah bawa, baca kitab suci kemana-mana yg perlu hanya kasih. Terus saya bilang setahu saya kasih tanpa iman jg sia2, karna kasih itu kan diperoleh dr Tuhan, terus timbul perdebatan ada yg bilang orang2 India tdk kenal Tuhan tp perbuatan kasih mereka luar biasa, mereka bilang malah salut, wah saya jd bingung bagaimana menanggapi perdebatan ini. Saya minta tolong u penjelasan ini. Trima kasih, salam kasih, christine [Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel berikut ini:… Read more »

maria
maria
12 years ago

dear tim katolisitas sy berusaha tiap hari setiap jm 3 siang sy berdoa kerahiman kmd diikuti doa2 yg mengenang ato doa2 utk menghormati sengsara yesus ditu2p doa koronka tp krn kesibukan ato krn pekerjaan yg tdk dpt ditinggalkn sy tdk bs doa kerahiman tpt jm 3 siang,baru setngh ato 1 jm kmd sy br bs kmd sy ingn doa kerahiman ato koronka tp sy ragu apakah diperbolehkn hal tsb.stlh sy liat tny jwb ttg doa hal tsb tdk ap2 krn klo seumpama terlewatkn doa tsb sy spti merasa bersalah krn lebih mementingkn pekerjaan sy.sy jg ad yg ingin sy tnykn… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  maria
12 years ago

Shalom Maria, Menurut Mother Angelica, pendiri stasiun TV Katolik EWTN, jika oleh sesuatu hal kita tidak dapat berdoa Koronka tepat pada jam 3 siang, tidak menjadi masalah, karena di saat apapun kita dapat mendoakan doa Koronka. Ingatlah bahwa bumi itu bulat, sehingga pada saat apapun ada bagian di bumi ini yang sedang menjalani pukul 3 siang. Silakan menyatukan hati bersama dengan para anggota Tubuh Kristus (Gereja-Nya) yang pada saat itu berdoa kerahiman Ilahi pada pukul 3 siang– mungkin di belahan dunia yang lain-, dan tetaplah berdoa Kerahiman Ilahi seperti biasa. Jika anda sedang bekerja melakukan suatu pekerjaan yang tak dapat… Read more »

maria
maria
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

terima kasih bu inggrid atas penjelasannya

Akwila Budi Santoso
Akwila Budi Santoso
12 years ago

Thanks………GBU

paula
paula
12 years ago

Shalom Romo & Ibu Inggrid,

saya mau tanya, beberapa kali ini saya berdoa dan saya merasakan badan saya bergoyang terus, itu kenapa ya?sy pikir itu cm perasaan saja, bahkan waktu ikut krk, saat saya berdiri saya merasakan badan saya bergoyang mebentuk lingkaran, saya takut itu menjadi sesuatu yg berlebihan, sy hanya ingin berdoa n masuk semakin dalam & ingin merasakan Hadirat Tuhan hadir di tengah2 saya tp saya jg bingung kenapa badan menjadi bergoyang begitu?mohon penjelasannya ya.

Thx
Tuhan Memberkati

Ingrid Listiati
Reply to  paula
12 years ago

Shalom Paula, Yang pertama- tama harus kita ketahui adalah jika kita diberi karunia karismatik tertentu dari Roh Kudus, maka seharusnya juga disertai dengan buah- buah Roh Kudus, seperti yang disebutkan dalam Gal 5:22-23, yaitu kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan pengendalian diri. Maka anda harus dapat mengendalikan diri anda sendiri untuk ‘mengatur’ karunia itu, jika memang itu dari Tuhan. Jika anda diberi karunia berdoa dalam bahasa roh, anda harus dapat menghentikannya, jika anda mau menghentikannya; demikian juga halnya dengan goyangan badan itu. Silakan anda berdoa memohon kepada Tuhan, untuk dapat tenang,  agar juga tidak… Read more »

paula
paula
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

terima kasih Ibu Ingrid atas jawabannya, memang saat saya merasakan badan saya semakin bergoyang, saya bisa mengendalikannya (seolah2 saya berbicara dalam hati) agar hal tersebut tidaklah berlebihan.
Sekali lagi Terima Kasih ya Ibu Ingrid
Tuhan Memberkati

theresia niken ayu widyaswari
theresia niken ayu widyaswari
12 years ago

Shalom Romo… Saya mau tanya tentang doa, bagaimana dengan doa novena? Apakah Doa Novena salah bila dilakukan hanya untuk kepentingan sendiri? Terima Kasih… Semoga Allah memberkati Romo..

Ingrid Listiati
Reply to  theresia niken ayu widyaswari
12 years ago

Shalom Theresia Niken, Sesungguhnya doa yang keluar dari hati, tidak ada yang salah. Walaupun memang, doa yang baik adalah doa yang pertama- tama terarah kepada Tuhan dulu (pujian, ucapan syukur, penyembahan), dan baru kemudian kepada kebutuhan kita (mohon ampun, mohon pertolongan, dst); seperti yang Tuhan ajarkan dalam doa Bapa Kami. Maka doa novena itu tidak salah. Umumnya doa novena juga menyampaikan pujian dan syukur kepada Tuhan, walau kemudian juga disertai permohonan tentang ujud- ujud pribadi atau ujud bersama. Jika didoakan pribadi, tentu dapat disertai permohonan ujud pribadi; jika didoakan bersama (misalnya dalam keluarga), tentu dapat diisi dengan ujud bersama. Alangkah… Read more »

vinsensia Maria SiaLie
vinsensia Maria SiaLie
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Salam
Secara teori saya sudah tahu cara doa Katolik yang benar. Pada prakteknya saya kesukaran dalam hal kata-kata apalagi bila doa itu dibacakan secara bersuara. Memang doa itu ditujukan kepada Tuhan dan bagiNYA, Bapa Yang Maha Kuasa, saya percaya tak masalah. Masalahnya saat doa jadi terhenti karena mencari kata-kata yang baik. Mungkin ada tip mensiasati saat terhenti itu yang kadang agak lama, membuat grogi jadinya.

Ingrid Listiati
Reply to  vinsensia Maria SiaLie
12 years ago

Shalom Vinsensia, Menurut hemat saya, cara yang terbaik adalah melatih diri untuk berdoa spontan. Sebab semakin sering kita berdoa dengan cara ini, maka kata- kata akan keluar dengan sendirinya. Cara yang lain adalah membiasakan diri untuk membaca Kitab Mazmur dan renungkanlah, karena ayat- ayatnya di sana merupakan ungkapan doa yang sangat indah, yang jika kita resapkan tiap hari akan tertanam di dalam ingatan kita sehingga membantu kita untuk berdoa spontan. Namun di atas semua itu, mohonlah karunia doa dari Tuhan sendiri, sebab memang dikatakan dalam Kitab Suci bahwa Roh Kudus akan membantu kita berdoa (Rom 8:26-27). Jangan lupa bahwa walaupun… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
145
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x