Pernahkah kita berpikir, mengapa cukup banyak orang Katolik yang meninggalkan Gereja Katolik walaupun hampir semua telah mengalami proses katekese atau pelajaran agama selama satu tahun? Data di Amerika menunjukkan bahwa sekitar 10% orang Katolik meninggalkan Gereja Katolik. Mungkin data di Indonesia tidak jauh berbeda. Lalu, bagaimanakah kita menyikapi hal ini?
Kami, dari tim katolisitas.org ingin mengundang semua teman-teman dan pengunjung katolisitas.org untuk membagikan pengalaman, atau masukan apa yang harus diperbaiki dalam proses katekese, sehingga umat Katolik yang telah mengikuti proses katekese ini dapat benar-benar menjadi umat Katolik yang mengetahui dan mengasihi iman Katolik. Bagian dari proses katekese manakah yang harus diperbaiki? Apakah dari segi bahannya? Apakah cara pengajarannya? Ataukah sistemnya? Silakan memberikan sumbang saran anda, sehingga kita bersama-sama dapat membangun Gereja Katolik yang kita kasihi.
Terima kasih atas semua sumbangan saran, kritik yang membangun, dan pengalaman menjalani proses katekese ataukah pengalaman mengajar katekumen.
Tuhan memberkati.
Tim katolisitas.org
Karena katrkese mrupakan masalah yg luas dan dalam skl, utk menghadapinya kita harus mulai menghadapinya dgn cara sepotong2. 1- Pembagian mnrt umur : kanak2, remaja, muda , setengah baya,dan lansia., menentukan seberapa dalamnya subyek pembahasan. dlm pelbagai segi bahan katekese. 2- Krn medium katekese yg akan digunakan adalah internet, sudah barang tentu perhatian akan ditujukan pd segmen umur yg banyak menggunakan internet, yaitu kaum muda umur 20 – 35 th. Utk ini lalu diperlukan networking dgn pelbagai situs yg banyak dikelola oranr2 muda utk meningkatkan content mereka, belum lagi situs Keuskupan yg hampir semuanya [edit: kurang dikelola dengan baik]. 3-… Read more »
Shalom Agustinus Purnama, Terima kasih atas masukan yang anda berikan. Youcat sedang diterjemahkan oleh Romo Santo. Dan tentang menterjemahkan bahan dari beberapa blog di Amerika, maka diperlukan proses filter. Untuk bahan katekese, sebenarnya kami sendiri tidak kekurangan bahan, karena kami telah mempunyai cukup banyak buku untuk dapat membuat bahan katekese. Rencananya, memang suatu saat akan ada satu bahan katekese dewasa yang komprehensif dan sistematis. Jadi dari beberapa masukan tentang katekese ini, kita dapat melihat melihat apa yang menjadi kekurangan dan juga yang menjadi masalah di lapangan. Apakah anda juga bersedia untuk menterjemahkan atau menyadur tentang artikel-artikel yang lain, seperti perkembangan… Read more »
Sebagai guru dan katekis saya sangat prihatin dengan kondisi umat Katolik di Indonesia khususnya di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, sebagai domba yang keluar dari kandangnya mereka mudah dipengaruhi dan bahkan melihat serta mengalami sendiri akan permasalahan yang terjadi di dalam struktur gereja dan parokinya sendiri. Yang saya maksud di sini adalah situasi dan kondisi yang muncul dikarenakan para gembalanya atau pelayan umatnya tidak menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran kasih, contoh: 1) seorang pastor yang masih minta dilayani umatnya secara berlebihan misalnya datang untuk melayani kunjungan Misa lingkungan harus dijemput dan kalau tidak dijemput tidak mau datang… Read more »
Salam Ignatius Priadi, Memang tidak dipungkiri, ada beberapa oknum pastor yang secara manusiawi kadang-kadang berkelakuan memprihatinkan seperti yang Anda kisahkan. Ada pula umat Katolik yang kebetulan sedang dipercaya menjadi pengurus ataupun pelayan umat / asisten imam yang berkelakukan tidak melayani melainkan arogan, angkuh dan tidak sesuai nilai-nilai cinta kasih dan pelayanan sesuai amanat Injil. Sikap semacam itu sangat merugikan pewartaan Injil dalam hal keteladanan. Bukan hanya Anda, Yesus pun tentu prihatin. Hierarki Gereja Katolik Indonesia sudah berusia 50 tahun pada tahun 2011 ini. Maka paradigma cara kerjanya tentu harus diubah. Perubahan ini disadari oleh para uskup Indonesia dan bersama seluruh… Read more »
Bahwa mereka meninggalkan gereja, tentu saja karena mereka tidak meyakini. Kebanyakan beriman Katolik tetapi tidak menjalankan, sebagian lagi tidak tersentuh oleh pelayanan romonya. Sebagian lagi terombang-ambing oleh kebenaran yang mereka merasa apa yang diajarkan gereja Katolik kurang meyakinkan, dalam banyak kasus konversi agama disebabkan karena perkawinan, di mana pihak Katolik harus mengalah. Ini semua tanggung jawab siapa ? Kita semua. Ada banyak hal yang kita harus lakukan. Saya kira sudah waktunya kita menjadi sadar bahwa penginjilan adalah tugas semua orang Katolik. Sudah waktunya setiap paroki menjadikan keluarga sebagai keluarga yang tidak sekedar beragama Katolik, tetapi siap menerima pengajaran dari Tuhan.… Read more »
Jika saya boleh usul, saya rasa dalam proses katekese, para katekis juga perlu menyampaikan segala jawaban dari pertanyaan2 umat Protestan, misalnya yang sering dibahas di sini, perihal peran bunda Maria, berdoa di depan patung dan sebagainya, sebab saya yakin bahwa salah satu alasan banyak yang meninggalkan Gereja Katolik adalah karena tidak dapat menjawab pertanyaan2 tadi dari pihak Protestan sehingga umat menjadi bingung dengan iman Katoliknya sendiri dan ujung2 nya pindah agama karena berpikir bahwa imannya “selama ini salah toh,”
Trims
Pertama kita melihat bagimana Tuhan Yesus minta dipermandikan oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan dengan cara yang sederhana, dimana Yesus datang tidak membawa apa -apa dan pulang juga tidak membawa apa-apa, dalam hal ini Yesus mau memberi contoh kepada kita bahwa seseorang mau dipermandikan secara katolik hanya dengan modal rasa percaya ( iman ) yang tulus. lalu apa yang oleh hirarki gereja setelah itu? Gereja melahirkan dogma yaitu menetapkan hukum-hukum gereja seperti kanonika yang mengatur tentang : permandian, komoni pertama, perkawinan, yang berlebihan bahkan cendrung otoriter kita ambil Contoh [edit: nama paroki dihapus] : – 1. untuk permandian Bayi; dimana… Read more »
Shalom Zakarias Madun, Terima kasih atas sharing anda. Kita harus melihat bahwa peraturan-peraturan yang dibuat adalah untuk menciptakan kondisi agar umat Allah dapat melakukan segala sesuatu secara bersama-sama untuk mencapai tujuan. Pada waktu jumlah orang yang diatur tidak terlalu banyak, kita mungkin tidak butuh peraturan yang banyak, sebagai contoh dalam keluarga. Namun, kita juga tahu, bahwa dalam keluarga juga tetap ada peraturan. Berikut ini adalah tanggapan saya: Memang benar, bahwa Yesus dibaptis di sungai Yordan pada waktu itu. Namun, apakah dengan demikian kita bersama-sama ke sungai untuk dibaptis? Kalaupun kita dibaptis di sungai, kita juga memerlukan handuk, yang mungkin diperlukan… Read more »
mungkin umat yang mengikuti katekumen perlu di jelaskan juga beberapa hal pengajaran yang salah tentang Protestan dan memberikan fakta tentang Khatolik yang sejarahnya memang sudah benar. selain itu banyak umat yang masuk Protestan mungkib juga karna mereka berpikir barah khatolik itu hanya itu-itu saja. ekaristi tiap minggu dan hanya duduk, berdiri, berlutut lalu pulang. para pengajar perlu menjelaskan apa saja makna dari semua perayaan itu. ada arti mendalam dari setiap hal yang dilakukan. mengapa umat harus berlutut misalnya? selain itu pangajar juga harus memberi kesaksian imannya sendiri atau para santo/santa yang sungguh suci dalam khatolik bahkan sampai yang jenazahnya yang… Read more »
Shalom katolisitas.org Mungkin ini ada sedikit input saja, berikut ini adalah hasil pantauan saya tentang para katekumen setelah dibaptis mereka pindah ke gereja tetangga. 1. Kebanyakan yang pindah itu adalah yang kader yang aktif karna sampai saat ini paroki-paroki katolik jarang mengadakan suatu pelatihan/rekoleksi, umumnya para moderator lebih sibuk dengan kegiatan yang diluar parokinya. 2. Untuk para katekis, apa yang para katekis sampaikan lebih ke kepenaksiran KS atau semacam kursus KS dan pada akhirnya para katekis tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan para katukumen atau membingungkan. (ini yang terjadi di paroki saya KAJ) 3. Mengenai uang, dewasa ini setiap Sakramen… Read more »
Shalom katolisitas.org,
Saya ingin bertanya, apakah ada jalur katekisasi untuk penerimaan Sakramen Pembaptisan diluar katekisasi formal (dalam arti, melalui pembelajaran rutin di paroki)? Karena dalam kasus ini, ada orang yang ingin dibaptis namun selalu berhalangan untuk ikut dalam program katekisasi yang ditetapkan paroki. Apakah seseorang bisa, dengan hanya belajar secara informal (dengan teman, guru, dll.) dan kemudian dapat menerima Sakramen Pembaptisan?
Terima Kasih.
Pax Vobis
Shalom Yohanes, Tentang program katekese, maka harus dilihat kondisi apakah yang menyebabkan teman anda tidak dapat mengikuti program katekese yang ada di paroki. Kalau waktu yang tidak memungkinkan, dapatkah dia mengikuti program katekese di paroki yang lain? Apakah masalahnya dia tidak mau berusaha menyediakan waktunya, atau apakah ada alasan yang lain? Kalau orangnya sudah tua sekali, maka pastor dapat mengutus seseorang ke rumahnya untuk memberikan pelajaran agama seperlunya. Namun, kalau teman anda sehat dan masih muda, apa yang menghalanginya ikut pelajaran agama seperti yang telah ditentukan oleh paroki? Kalau teman anda mempunyai alasan khusus, silakan menghadap pastor paroki anda dan… Read more »
Salam Kasih dan Damai Kristus, Saudara2 ku dalam karya pewartaan… Jawaban saya sangatlah singkat. Hal yang perlu diperbaiki dalam ” Dunia Katekese ” adalah Teladan sang Pewarta nya, alasannya : 1. Banyak orang Katolik , baik awam maupun biarawan/wati bahkan Imam sekalipun… Dirasakan kurang memberi teladan hidup yang sesuai dengan Ajaran Yesus Kristus sendiri. Pintar bicara tapi realitas hidup sehari2 kurang bijak dalam berkarya nyata di tengah umat. Dampaknya … Pewartaan jadi ‘ miskin ‘ dan tdklah heran memunculkan sikap antipati / kurang tertarik . 2. Kurang ada dukungan pada Pewarta Katekese [ Guru Agama di sekolah , Katekis Paroki/Wilayah… Read more »
Salam Damai Kristus, Saya akan menceritakan pengalaman saya pada saat mengikuti Pendalaman Kitab Suci di salah satu lingkungan saya di Kota Kediri. Topiknya adalah tentang kitab Keluaran kalau tidak salah ingat yang ada ayat…”Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa ” lalu dilanjutkan ayat seterusnya termasuk pada ayat untuk mengajarkan dengan tekun iman mereka kepada anak2 mereka. Yang lucu dari pembahasan tersebut adalah ada yang bertanya Israel itu dimana? ada yang bertanya apakah sama Israel dulu dengan Israel yang di Palestina sekarang? Benar-benar di luar kontek. Ada seorang ibu-ibu yang terkesan kritis, penuh kritik dan… Read more »
Shalom Bernardus Aan, Terima kasih atas wacana yang anda berikan. Memang ada cukup banyak kondisi yang membuat kita prihatin. Namun, pada dasarnya semua umat Katolik akan mempunyai dasar iman yang kuat, kalau keluarga, paroki dan sekolah menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk itu, saya ingin mengundang anda dan seluruh pembaca katolisitas untuk datang dalam sarasehan “Pembinaan anak sejak usia dini di dalam keluarga, paroki dan sekolah.” Silakan melihat detailnya di sini – silakan klik, dan kemudian silakan mendaftar dengan segera, karena tempat terbatas. Kita dapat berdiskusi bersama dengan tim Katolisitas: Romo Wanta, Romo Santo, Ingrid dan Stef, serta Romo Adi –… Read more »
Shalom Bp. Stef, Saya berterimakasih sekali atas undangannya sungguh suatu kehormatan bagi saya. Namun mohoh maaf saya tidak bisa datang dikarenakan posisi saya ada di Kediri jawa Timur dan saya bekerja pada lembaga swasta yang sgt ketat dalam meberikan cuti. Namun begitu saya berdoa agar sarasehan “Pembinaan anak sejak usia dini di dalam keluarga, paroki dan sekolah.” berjalan dengan lancar dibawah bimbingan Roh Kudus sehingga menjadi salah satu langkah perbaikan dalam mendidik anak2 yang beriman Katolik sempurna. Terimakasih sekali lagi Bp. Stef dan perlu Bp. Stef, ibu Ingrid dan seluruh tim Katolisitas yang berperan dalam pelayanan melalui situs bahwa pelayanan… Read more »
Menurut saya, mengapa banyak dari orang Katolik meninggalkan Kekatolikannya karena selama ini, kegiatan keagamaan dalam Gereja Katolik, terutama dalam pelaksanaan Katekese Umat di tingkat-tingkat basis hanya berjalan sebatas doa. Sifatnya yang rutin dan kurang menyentuh pada persoalan konkret yang dihadapi umat setempat dalam persoalan hidup mereka sehari-hari, membuat umat semakin jauh dari cara-cara hidup seperti yang diterapkan oleh cara hidup jemaat awal. Untuk kembali menjadi kabar dan pembawa sukacita, maka Gereja Katolik mesti serius dalam program pemberdayaan Komunitas Basis Gerejani. Memang, gereja sudah memulainya, namun dalam pelaksanaannya masih banyak ditemui kekurangan-kekurangan yang seakan – akan dibiarkan oleh para pengurus Gereja… Read more »
Salam Kasih, Ada satu poin penting kenapa byk orang katolik pindah ke non katolik yaitu kepuasan iman yang tidak bisa di dapat di pengajaran gereja katolik Dan ini bukan hanya isapan jempol teman2 saya orang italia yg pemegang iman Roman Katolik akhirnya meninggalkan iman katolik, ada beberapa orang Philipine mengatakan hal yg sama: tidak ada pertumbuhan iman,satu persamaan yang saya dapatkan dari mereka,mereka mengatakan kebenaran sudah membukan mata rohani mrk karena sebelumnya iman mereka di atur oleh gereja tetapi ketika mereka membaca dan mencari kebenaran setelah mengetahui dan melewati proses mereka lgs berbalik kpd Firman Tuhan dan meninggalkan gereja katolik… Read more »
Shalom kay Roven, Terima kasih atas masukannya tentang proses katakese. Harus diakui ada sebagaian umat yang “merasa” tidak dapat bertumbuh di dalam Gereja Katolik. Namun, bukan berarti bahwa Gereja Katolik tidak mempunyai warisan iman yang baik. Justru sebaliknya kita percaya bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik. Kalau ada orang yang merasa seperti ini, maka tantangannya ada di dua pihak. Pihak pertama: orang tersebut harus benar-benar berusaha agar lebih dapat mengerti tentang iman Katolik. Pengertian yang benar akan membawa pada kasih terhadap iman yang dipercaya, yang pada akhirnya dapat memberikan pertumbuhan iman. Ini berarti orang ini harus secara aktif… Read more »
saya pengin tanya, apa saja yang menjadi spiritualitas katekese umat
Shalom Hendro, Terima kasih atas pertanyaannya tentang spiritualitas katekese. Untuk mengerti spiritualitas katekese, maka kita harus mengerti definisi dari katekese itu sendiri, yang telah dijabarkan di sini – silakan klik, di mana didefinisikan sebagai”pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang dewasa dalam iman, yang pada khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen, dan yang pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen” (KGK, 5). Kristus menjadi pusat dari proses katekese (lih. KGK, 426-427).” Lihat juga keterangan di sini – silakan klik. Dengan demikian, spiritualitas dari katekese umat adalah berpusat pada Kristus, sehingga dapat menuntun seseorang… Read more »
syalom romo..saya menulis skripsi tentang katekese sakramen tobat sebagai upaya meningkatkan kesadaran iman kaum muda…. nah yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana proses katekesenya yang baik dan model katekese apa yang cocok di gunakan? terima kasih sebelumnya atas jawabanya..
Shalom Sugeng, Terima kasih kasih atas pertanyaannya. Karena Romo Wanta sedang retret, maka saya akan mencoba untuk menjawabnya. 1. Menurut saya, apapun katekese yang digunakan, maka akan senantiasa terbagi menjadi dua, yaitu penekanan pada metode (method) pengajaran dan penekanan pada isi (content) dari pengajaran. Keduanya haruslah seimbang. Namun, kalau harus memilih, maka saya lebih memilih isi pengajaran. Jadi, apapun cara katekese untuk Sakramen Tobat, maka tidak boleh mengalahkan isi dari kebenaran yang ingin disampaikan. Untuk menerangkan Sakramen Tobat, mungkin, kita harus menyentuh kebenaran-kebenaran lain yang berhubungan dengan hal tersebut, seperti: kerendahan hati, yang dapat didefinisikan sebagai Allah yang adalah segalanya… Read more »
Shalom pak stefanus dan bu ingrid. Terima kasih atas penjelasannya untuk pertanyaan saya waktu itu. Kali ini saya ingin menanyakan tentang pengajaran iman Katolik terhadap anak-anak. Saya pernah melihat di beberapa gereja (dalam hal ini gereja non-Katolik), mereka mengajarkan tentang firman Tuhan kepada umat atau anak-anak sekolah minggu melalui magic/sulap, dan mereka menyebutnya Gospel Magic/Magic Bible. Yang jadi pertanyaan saya, apakah hal seperti itu boleh dilakukan dalam gereja Katolik? Khususnya untuk Bina Iman Anak/Sekolah Minggu? Karena saya belum pernah menemukan gereja Katolik yang melakukan Gospel Magic seperti itu. Sebenarnya saya pernah ingin mencoba hal itu untuk BIA/Sekolah Minggu yang saya… Read more »
Shalom Ign. Ferdy Okta, Terima kasih atas pertanyaannya sehubungan dengan penggunaan sulap dalam sekolah Minggu. Tidak ada yang salah dalam sulap, sejauh hal tersebut hanya merupakan trik dan tidak berhubungan dengan roh-roh. Yang menjadi masalah di sini adalah anak-anak belum terlalu dapat membedakan antara yang hanya merupakan “fantasi” dan “kenyataan“. Dengan menggunakan sulap, maka yang perlu dipikirkan adalah bagaimana anak-anak dapat menangkap bahwa sulap tersebut hanyalah sarana dan pesan dari Alkitab adalah benar-benar pesan moral yang harus diikuti sebagai suatu kebenaran? Demikian pendapat yang dapat saya berikan. Cobalah diskusikan hal ini dengan pastor paroki dan kalau mau dilaksanakan, perlu dipikirkan… Read more »
Apa yang harus diperbaiki dalam proses katekese? Dear Katolisitas Aku termasuk satu dari sekian umat Katolik yang prihatin dengan keadaan katekese pada calon baptis. Adanya fenomena indifferentist yang meluas, keluar Gereja dan masuk ke jemaat non-Katolik, hingga menjual iman, semua ini tentu dapat dirunut berakar pada proses katekese yang buruk. Mohon maaf jika aku menyinggung diluar topik perihal gerakan Karismatik dalam Gereja Katolik. Gerakan ini memang tidak dapat dipungkiri berasal dari sekte evangelis / Pentakostal, bukan dari Gereja sendiri. Kini gerakan ini cukup merambah populer di kota-kota besar seperti Jakarta dan membawa beberapa buah positif juga dalam hidup beriman. Tetapi… Read more »
Shalom Julius Paulo,
Terima kasih atas masukannya yang cukup detail. Semoga para katekis menyadari bahwa tugas yang diembannya sesungguhnya sangat berat. Dengan demikian, para katekis dapat benar-benar mempersiapkan diri dan senantiasa mendalami iman Katolik, sehingga mereka dapat memberikan pengajaran tentang iman Katolik dengan sebaik-baiknya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://www.katolisitas.org
Syalom.
Saya baru tahu tentang katolisitas.org, tapi saya bangga dengan adanya website ini. Sebagai orang katolik kerinduan akan pengetahuan iman saya terus bertambah.Saya punya pertanyaan:
1. Kegiatan apa yang cocok bagi anak muda (17 – 35th) tetapi sekaligus mendalami kitab suci?
2. Tema atau bahan apa yang cocok dalam pendalaman alkitab anak muda?
3. Cara atau teknik apa yang cocok agar anak muda dapat berkumpul dan menggali kitab suci?
Trimakasih & Tuhan memberkati.
Shalom Joe, 1. Sebaiknya anda mengumpulkan dahulu beberapa tokoh anak muda tersebut, dan diskusikan juga dengan mereka. Sebab dinamika dalam setiap komunitas amak muda itu kadang berbeda-beda di setiap kota/ tempat. Kegiatan yang bisa dilakukan misalnya adalah semacam gabungan antara persekutuan doa dan bible study/ bible sharing. Adalah baik jika pertemuan dibuka dengan puji-pujian dan doa bersama, baru kemudian disambung dengan merenungkan Kitab Suci. Bisa berupa sharing yang terpimpin, atau pendalaman Kitab Suci oleh seorang pembicara. Topiknya dapat ditentukan bersama, atau bisa mengikuti topik bacaan Injil/ KS pada hari Minggu berikutnya, supaya pada saat Misa hari Minggu tersebut, para mudika… Read more »
Terimakasih atas jawabannya, Tuhan memberkati.
Salam.
Joe
Shalom, Saya baru dibaptis tahun ini. Keputusan saya untuk dibaptis secara Katolik adalah dari hati saya sendiri. Tanpa ada paksaan. Setelah tentunya melalui proses katekese yang berlansung selama 6 bulan (saja?). Kesulitan saya dapatkan justru setelah dibaptis. Mungkin juga karena proses katekese yg terlalu singkat (walaupun sebenarnya saya juga tidak mengharapkan lebih lama lagi), mungkin juga dikarenakan dalam keluarga hanya saya sendiri yang Katolik (keluarga saya bukan Kristen) dan saya hidup di lingkungan protestan, saat ini saya seakan2 clueless dalam menjalankan kehidupan gerejani. Contoh: pada masa Adven kemarin, seharusnya itu merupakan kesempatan bagi saya untuk melakukan sakramen pengakuan dosa saya… Read more »
Shalom Santiago, Terima kasih atas sarannya tentang proses katekese. Memang sebaiknya pelajaran agama ditempuh dalam waktu satu tahun. Bagi yang belum siap, memang tidak harus dibaptis, walaupun telah menjalani satu tahun pelajaran agama. Saya tidak tahu apakah selama 6 bulan proses katekese, Santiago mendapatkan pelajaran tentang Sakramen Pengakuan Dosa atau tidak. Seharusnya di dalam pelajaran agama, hal ini dibahas. Kalau masih kurang jelas, silakan membaca artikel dan diskusi tentang Sakramen Tobat (bagian 1, 2, 3, 4). Semoga artikel-artikel tersebut dapat membantu. Usulan tentang apa yang harus dilakukan setelah dibaptis adalah baik sekali. Akan baik sekali kalau ada pengenalan tentang kegiatan-kegiatan… Read more »
Salam Damai, Sungguh suatu realita bahwa banyak umat Katolik setelah di baptis (baru or lama) yang berpindah gereja bahkan iman ? Walaupun lebih besar umat yang tetap setia pada Gereja Katolik namun juga tidak dapat dipungkiri banyak umat kalau tidak mau dikatakan mayoritas sebagai umat Liturgis ( termasuk saya) dalam artian hanya mengikuti Ekaristi Kudus dalam tataran tatacara, tindakan dan tidak masuk dalam tataran makna karena minimnya pengertian dan pemaknaan akan hal tersebut. Demikian juga lemahnya pengetahuan akan tugas Trisuci yang diterima pada saat pembaptisan. Saran perbaikan katekise sebatas pengetahuan saya yang minim : 1. Katekise tidak berhenti pada Mistagogi.… Read more »
Berkah Dalem pak stef… Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih boleh ikut hadir di komentar ini. Saya tertarik untuk mencari gambar-gambar maupun film mengenai sikap yang harus dilakukan umat katolik ketika pergi pada perayaan ekaristi mulai dari masuk gereja , mengingat banyak umat yang belum memahami betul akan sikap tersebut. Misalnya ketika dipintu masuk gereja banyak umat membuat tanda salib seenaknya sambil ngobrol. maksud saya mencari gambar atau film tersebut ingin saya gunakan sebagai bahan bimbingan katekumen ditempat saya sehingga para calon baptis paham dan mengetahui lebih detail mengenai sikap yang harus dilakukan selama perayaan ekaristi. Semoga perkembangan daripada katekese… Read more »
Shalom Vinsensius,
Terima kasih atas pertanyaannya. Saya minta maaf bahwa saya tidak mempunyai gambar-gambar atau film tentang sikap yang harus dilakukan pada saat Misa Kudus di dalam elektronik format. Saya mempunyai buku tentang hal ini, namun misa Tridentine dan bukan Novus Ordo. Kalau memang Vincen tidak menemukan di internet, saya rasa tidak begitu sulit untuk membuatnya sendiri dan memotretnya sendiri. Diskusikan dengan pastor, sehingga dia mungkin bersedia untuk terlibat. Mungkin ada pembaca katolisitas yang tahu tentang informasi ini?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://www.katolisitas.org
Apakah yang harus diperbaiki dalam proses Katekese? Syallom….. Hal ini sudah lama menjadi beban pikiran saya pak stef, apalagi ketika saya mengikuti prosesnya secara langsung ketika saya mau menikah…. Ada beberapa hal yang menjadi ganjalan saya, DAN INI ADALAH MASALAH nya : 1. Umat mengikuti Kursus Perkawinan (selanjutnya akan saya singkat KP) hanya untuk formalitas saja. Ikut dengan ogah-ogahan. 2. Petugas yang memberikan materi tidak mempersiapkan dengan baik, hal ini mungkin karena pekerjaan tersebut merupakan rutinitas atau mungkin mereka juga berpikir seperti pesertanya, hanya untuk formalitas belaka. Parahnya lagi, kadang mereka tidak menguasai dengan baik materinya, jadi ada kesan asal… Read more »
Shalom Georgius, Terima kasih atas masukannya tentang proses katekese. Memang para katekis (yang memberikan pengajaran dalam proses katekese / pelajaran agama), baik dalam persiapan Sakramen Baptis maupun Sakramen Perkawinan harus menguasai materi. Dan ini menjadi tantangan bagi semua katekis, dan juga bagi orang-orang yang memberikan pembinaan para katekis. Mengenai orang-orang yang terlibat di dalam pelayanan (dalam hal ini apostolate) harus mengasihi iman Katolik, yang berarti dengan segala hati, pikiran, dan kekuatan berjuang untuk menerapkan iman Katolik dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga menjadi tantangan bagi kita semua, termasuk saya sendiri. Mungkin Georgius dapat memberikan masukan kepada mereka dengan dasar kasih. Memberikan… Read more »
Syallom,
Terima kasih atas tanggapannya pak Stef…
Semoga pembahasan ini tidak berhenti sampai disini saja ya pak Stef (hanya wacana sesaat).
O ya, rencananya awal bulan ini kami akan ada pembicaraan mengenai proses KATEKESE dengan suster pembina katekese di ke-uskupan Samarinda. Karena beliau pun sangat prihatin dengan kondisi yang ada selama ini. Jika pak Stef n team ada pemikiran atau perencanaan, tolong kami diberikan masukan. Terima kasih sebelumnya. Semoga ini nantinya menjadi awal yang baik.
Tuhan Yesus memberkati.
Georgius dan keluarga.
Syalom. Saya belum lama tahu tentang katolisitas.org, tapi saya bangga dengan adanya website ini. Sebagai orang katolik ada kerinduan dari diri saya untuk menambah pengetahuan iman saya. Dan saya sebelumnya banyak terbantu dengan ekaristi.org dimana sejak lama saya selalu mengakses berbagai perkembangan yang ada di dalam gereja dan sungguh sangat banyak pengetahuan iman yang saya dapatkan dan saya semakin cinta dengan gereja katolik. Ini pengalaman pribadi saya, yang ingin saya sharingkan dan terbukti cukup efektif. Dengan adanya katolisitas .org semakin melengkapi dan memperkaya khasanah referensi tentang iman katolik. Dengan dukungan magisterium gereja dan ahli-ahli yang memang kompeten di dalam bidangnya… Read more »
Shalom Bambang HT,
Terima kasih atas dukungannya atas situs ini. Kalau ada pengunjung situs ini yang merasa bahwa situs ini dapat membantu perkembangan iman Katolik, maka kami dari katolisitas.org sangat berterimakasih kalau teman-teman mau secara aktif menyebarkan keberadaan situs ini. Dan mohon juga doanya agar situs ini dapat menjadi alat Tuhan untuk menyebarkan kebenaran.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://www.katolisitas.org